ABSTRAK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NASIONAL A. Nama B. NPM C. Judul Skripsi : ANITA SUCI KUSUMASARI : 013112350750148 : STRATEGI TURKI UNTUK MENJADI ANGGOTA UNI EROPA (1999 - 2004) D. Jumlah Halaman : Halaman Pengantar Halaman Isi Tahun Pembuatan : viii : 90 : 2005 E. Kata Kunci : Diplomasi Turki, Integrasi F. Isi Skripsi : Turki merupakan Negara dengan posisi geografis yang unik yaitu terletak antara benua Eropa dan Asia. Sejak mengubah negaranya menjadi republic dan sekuler, Turki menetapkan indentitas dirinya dengan berorientasi pada dunia Barat (Eropa). Hal tersebut yanglah yang kemudian mendorong Turki untuk mengajukan diri agar diterima menjadi anggota dari organisasi regional Eropa, yaitu Uni Eropa. Turki telah mengajukan permohonan untuk dapat menjadi anggota Uni Eropa sejak tahun 1963 (Uni Eropa pada saat itu bernama Masyarakat Ekonomi Eropa), namun selalu ditolak. Kemudian di tahun 1999 akhirnya Turki berhasil mengubah statusnya menjadi calon anggota Uni Eropa. Hal tersebut menuntut Turki untuk lebih berusaha agar dapat segera diterima menjadi anggota Uni Eropa. Pokok permasalahan dalam Skripsi ini yaitu bagaimana cara Turki untuk dapat meyakinkan Uni Eropa agar dapat diterima menjadi anggota Uni Eropa? Teori yang digunakan adalah Kepentingan NASIONAL, Teori Diplomasi dan Teori Integrasi. Berbagai perubahan dan perbaikan yang dilakukan oleh Turki selama ini, adalah untuk dapat memenuhi criteria Kopenhagen yang disyahkan oleh Uni Eropa pada setiap Negara calon anggota Uni Eropa. Perubahan tersebut dilakukan baik dalam bidang politik maupun ekonomi. Dalam bidang politik, Turki melakukan perubahan dan perbaikan melalui amandemen konstitusi. Hal tersebut dilakukan untuk dapat lebih menjamin tegaknya demokrasi di Negara Turki seperti yang diinginkan oleh Uni Eropa. Sedangkan dalam bidang ekonomi, Turki berusaha untuk memperbaiki perekonomiannya, misalnya dengan menekan tingkat inflasi, dan juga berusaha untuk menerapkan system pasr bebas. Usaha tersebut tidaklah sia-sia, karena menurut komisi Eropa Turki dinilai telah cukup memenuhi criteria yang tertera dalam criteria Kompenhagen. Dalam penelusuran krteria tersebut, seharusnya Turki telah layak untuk diterima menjadi anggota dari Uni Eropa. Namun pada kenyataannya Turki belum dapat diterima menjadi anggota Uni Eropa. Hal tersebut disebabkan adanya persoalan yang masih menjadi hambatan bagi Turki, yaitu persoalan mengenai kedaulatan Siprus-Yunani yang harus diakui oleh Turki sebelum perundingan proses keanggotaan Turki di Uni Eropa dimulai. Selain itu adanya pula kebebasan dari anggota Uni Eropa lainnya, yaitu Australia yang menolak menerima Turki menjadi anggota penuh Uni Eropa. G. Daftar Pustaka H. Pembimbing I Pembimbing II : 48 Buku (1984 – 2004) : Drs. Saleh Umar, MA : Ahmad Cik, SE