sejarah-dan-perkembangan-sosiolinguistik

advertisement
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SOSIOLINGUISTIK
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiolinguistik
Dosen Pengampu: Prof. Abdul Ngalim
DisusunOleh:
Krisna
(A310140001)
Inamas Firdausi Agustin (A310140041)
Retno Putri
(A310140033)
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosiolinguistik ialah disiplin ilmu yang membahas hubungan antara
pemakaian bahasa dan sosial (masyarakat). Dengan mempelajari pemakaian bahasa,
seseorang akan dapat mengetahui berbagai kondisi, nilai-nilai, kepercayaan, sistem
etika, aturan, pendidikan, dan lainnya yang membentuk dan memberikan ciri khusus
kepada kelompok-kelompok masyarakat pemakai bahasa itu. Wijana dalam Ngalim
(2013:27) memberi definisi sosiolinguistik sebagai cabang ilmu Linguistik yang
membahas dengan hubungannya denngan faktor kehidupan masyarakat yang
meliputi kelas sosial ekonomi, tingkat pendidikan agama dan sebagainya.
Sosiolinguistik mencatat dan menelaah bahasa yang dipergunakan seseorang ketika
berbicara dengan teman bicaranya.
Sosiolinguistik sangat berkaitan dengan bahasa (language) dan masyarakat
(society) serta fungsi bahasa dalam masyarakat itu sendiri. Bahasa didefinisikan
sebagai alat komunikasi verbal yang digunakan oleh masyarakat. Masyarakat adalah
sekelompok atau beberapa kelompok orang yang sama-sama memiliki tujuan tertentu.
Sosiolinguitik lahir karena ketidakpuasan ahli bahasa terhadap linguistik struktural
yang hanya mengkaji bahasa dari segi strukturalnya dengan mengabaikan faktor
sosial dalam analisisnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Sejarah Sosiolingiustik Dunia dan di Indonesia?
2. Bagaimanakah Perkembangan Sosiolinguistik Dunia dan di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami Sejarah Sosiolingiustik Dunia dan di Indonesia
2. Memahami Perkembangan Sosiolinguistik Dunia dan di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Sosiolinguistik
1. Sejarah Sosiolinguisti di Dunia
Sosiolinguistik merupakan gabungan dari dua disiplin keilmuan, sosio dan
linguistik. Tujuan dari sosiolinguistik sendiri untuk memecahkan dan mengatasi
masalah-masalah dalam masyarakat, khususnya dalam kebahasaan. Panini (500SM)
diyakini oleh banyak linguis sebagai pelopor pengkaji sosiolinguistik dalam karyanya
yang berjudul Astdhayayi satu buku yang berisi tentang stilistika bahasa pengkajian
sosiolinguistik mulai mendapat perhatian. Baru beberapa abad kemudian, tepatnya
pada abad 19, Schuchardt, Hasseling, dan Van Name (1869-1897) untuk pertama
kalinya memulai kajan tentang dialek bahasa pedalaman Eropa dan kontak bahasa
yang mengahsilkan bahasa campuran. Perkemabangan kajian sosiolinguistik semakin
menemukan titik cerah setelah De Saussure (1857-1913) berpendapat bahwa bahasa
adalah sebuah fakta sosial yang terdapat dalam masyarakat. Dalam hal ini, terdapat
dua istilah yang masih popular hingga saat ini: Langue dan Parole. Tak lama
berselang, langkah de Saussure ini ditindak lanjuti oleh beberapa sarjana bahasa
Amerika Serikat, seperti Franz Boas, Edward Sapir, dan Leonard Blommfield yang
melakukan beberapa kajian bahasa budaya, dan kognisi.
Istilah sosiolinguistik digunakan pertama sekali oleh Harver Currie pada tahun
1952. Tokoh ini sebelumnya melihat kajian linguistik tidak memiliki perhatian
terhadap realitas sosial. Setahun berikutnya, Weinreich (1953) menulis Language in
Contact, meskipun tidak berjudul sosiolinguistik di dalamnya dikemukakan berbagai
komponen sosiolinguistik, komponen sosiolinguistik dimaksudkan antara lain:
inteferensi, dengan berbagai macam inteferensi. Beberapa macam interferensi, antara
lain, interferensi bunyi (phoenic interference), interferensi gramatikal (grammatical
interference), interferensi lesikal (lexical interferensi). Di samping itu, juga
disebutkan fungsi bahasa dalam komunitas bilingual (language function in bilingual
communities), dan bahasa standar sebagai simbol (the standardized language as a
symbol), kata pinjaman (loanwords), dan pinjaman leksikal (lexical borrowing).
Dengan kata lain, telah menunjukkan adanya perintisan bidang kajian sosiolinguistik.
Istilah sosiolinguistik sebagai judul tulisan, baru penulis jumpai secara konkret
“Two Types of Linguistic Relativy” dalam Wm. Bringht (Ed). Sociolinguistic karya
Hymes (1966). Setelah itu, terbit artikel, “Socilingustic and the Language Problems
of Developing Nations”. International social science Journal karya Fishman (1968).
Berikutnya, Fishman (1970) menerbitkan buku, The Sociology of Language, An
Interdisciplinary Social Science Approach to Language in Society. Dalam buku
tersebut dikemukakan beberapa hal, diantarannya: pokok bahasan sosiolinguistik
(sociolinguistic headlines), pokok bahasan sosiologi bahasa (the subject matter of the
sociology of language), dan konsep sosiolinguistik (sociolinguistic concepts).
Di samping itu, hal yang unik adalah dimuatnya hasil penelitian Geertz, tingkat
tutur bahasa jawa (speech level) yang disebut dengan perbedaan kelas social pada
pengguna bahasa jawa, dengan sebutan Social Class Differences in Javanese
Linguistic Repertoires (Fishman, 1970: 58). Dengan demikian menunjukkan bahwa
lahirnya sosiolinguistik dilihat dari sisi penyebutan istilah sosiolinguistik pada tahun
1952). Namun, jika disimak dari aspek real terbitnya karya ilmiah adalah pada tahun
1966. Jika dilihat dari aspek penerbitan buku sosiolinguitik, tampaknya fishman yang
mengawali lahirnya sosiolinguistik, ditandai dengan judul buku yang diterbitkan
tersebut. Kendatipun ada yang menganggap, bahwa buku The Sosiology of Language
An Interdisciplinary Social Science Approach to Language Society memiliki
perbedaan dengan Sociolinguistic (sosiolinguistik). Sebaliknya, ada yang menyatakan
sama, kecuali pada atresing tertentu (Hudson, 1996: 4-5), yang diikuti dengan
kemunculan karya-karya besar lain dalam bidang ini sehingga saat itu sosiolinguistik
menjadi ilmu yang mantap dan menarik perhatian orang banyak.
2. Sejarah Sosiolinguistik di Indonesia
.Poedjosoedamo merupakan salah satu perintis berkembangnya sosiolinguistik di
Indonesia pada tahun 1979 dengan menerbitkan buku, tingkat tutur bahasa jawa.
Meskipun secara langsung tidak menyebut sosiolinguistik tetapi tindak tutur
merupakan salah satu pokok bahasan yang dikaji dalam sosiolinguistik. Kemudian
pada tahun 1983, terbit buku yang berjudul, pengantar awal sosiolinguistik teori dan
problema karya suwito. Keadaan sosiolinguistik Indonesia cukup kompleks karena
berdasarkan peta bahasa yang diterbitkan Lembaga Bahasa Nasional (kini Pusat
Bahasa) tahun 1972 bahwa terdapat kurang lebih 480 bahasa daerah di Indonesia.
Jumlah penutur setiap bahasa berkisar 100 orang (di Irian Jaya) sampai kurang lebih
50 juta orang (bahasa Jawa).Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar
hampir di seluruh wilayah Indonesia, terutama daerah perkotaan.
Hampir 87% penduduk Indonesia dapat mengerti bahasa Indonesia. Sementara
itu, lebih dari 65% penduduk Indonesia dapat menggunakan bahasa Indonesia.
Kebanyakan orang Indonesia akan mempelajari dan memakai bahasa daerah sebagai
bahasa pertama, sedangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Orang tersebut
dinamakan berdwibahasa. Selain itu, masyarakat Indonesia sangat multikultur,
sehingga akan terdapat banyak klasifikasi sosial yang membuat kajian sosiolinguistik
menjadi menarik.
B. Perkembangan Sosiolinguistik
1. Perkembangan sosiolinguistik di Dunia
Perkembangan sosiolinguistik baru mulai pada akhir 1960an dan awal
1970an, sehingga kajian bahasa ini dapat dipandang sebagai disiplin ilmu bahasa
yang masih muda. Meskipun demikian, hal ini tidak berararti bahwa sosiolinguistik
ini merupakan penemuan dekede 1960an. Dewasa ini, perhatian terhadap
sosiolinguistik semakin luas dan kesadaran yang semakin meningkat bahwa
sosioliguistik dapat memperjelas hakikat bahasa dan hakikat masyarakat.
Setelah Fishman (1970) menerbitkan buku kajian The Sociology of Language
tersebut, diikuti oleh penulis seperti Hudson (1980), berhasil menerbitkan buku
berjudul, Sociolinguistics (Sosiolinguistik). Di dalamnya, juga diuraikan tentang
sosiolinguistik dan sosiologi bahasa (Sosiolinguistics and The Sociology of
Language), variasi bahasa (Varieties of Language), alih kode (Code Switching),
pinjaman (Borrowing), fungsi tuturan (The Function of Speech), dan sebagainya.
Setelah itu, pada tahun 1986 terbit buku, The Introduction of Sociolinguistics karya
Ronald Wardhaugh.Selanjutnya, diikuti oleh para sosiolinguis lain yang berupaya
mengembangkan dengan menerbitkan buku, seperti dilakukan oleh holmes, berjudul,
an introduction to sosiolinguistics, cetakan pertama (1992).
2. Perkembangan sosiolingusitik di Indonesia
Poedjosoedamo merupakan salah satu perintis berkembangnya sosiolinguistik
di Indonesia pada tahun 1979 dengan menerbitkan buku, tingkat tutur bahasa jawa.
Meskipun secara langsung tidak menyebut sosiolinguistik tetapi tindak tutur
merupakan salah satu pokok bahasan yang dikaji dalam sosiolinguistik. Kemudian
pada tahun 1983, terbit buku yang berjudul, pengantar awal sosiolinguistik teori dan
problema karya suwito.
Pada umumnya, bahasa ibu orang Indonesia adalah bukan bahasa Indonesia
melainkan bahasa daerah dan baru mengenal bahasa Indonesia ketika masuk usia
sekolah karena bahasa pengantar di sekolah adalah bahasa Indonesia. Namun, saat ini
anak-anak Indonesia sudah mulai mengenal bahasa Indonesia sejak masih kecil
karena adanya siaran televisi atau radio dalam bahasa Indonesia. Jumlah penduduk
Indonesia yang hanya bisa menggunakan bahasa Indonesia meningkat karena adanya
perkawinan antarsuku. Selain itu, karena faktor ekonomi, di kota-kota besar di
Indonesia bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa pengantar dalam kehidupan seharihari. Sebenarnya jumlah bahasa lain yang bukan bahasa Indonesia cukup banyak.
Jumlahnya adalah 706 bahasa. Dari jumlah tersebut, bahasa yang besar dari sudut
jumlah pemakai adalah bahasa Jawa, Sunda, Madura, Bali, Minangkabau, dan Batak.
Jika menggabungkan bahasa Indonesia dan bahasa Melayu lainnya, jumlah penutur
bahasa Melayu saat ini adalah sekitar 260 juta orang. Jumlah itu diperoleh dari 234
juta penduduk Indonesia, 20 juta penduduk Malaysia, dan beberapa ribu orang
Melayu di Brunei, Singapura, Thailand, Filipina, dan Afrika Selatan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Sejarah Sosiolinguistik
Sosiolinguistik merupakan gabungan dari dua disiplin keilmuan, sosio dan
linguistik. Tujuan dari sosiolinguistik sendiri untuk memecahkan dan mengatasi
masalah-masalah dalam masyarakat, khususnya dalam kebahasaan Panini (500SM)
diyakini oleh banyak linguis sebagai pelopor pengkaji sosiolinguistik dalam karyanya
yang berjudul Astdhayayi satu buku yang beris tentag stilistika bahasa pengkajian
sosiolinguistik mulai mendapat perhatian. Baru beberapa abad kemudian, tepatnya
pada abad 19, Schuchardt, Hasseling, dan Van Name (1869-1897) untuk pertama
kalinya memulai kajan tentang dialek bahasa pedalaman Eropa dan kontak bahasa
yang mengahsilkan bahasa campuran. Sedangkan sejarah sosiolinguistik,
Poedjosoedamo merupakan salah satu perintis berkembangnya sosiolinguistik di
Indonesia pada tahun 1979 dengan menerbitkan buku, tingkat tutur bahasa jawa.
2. Perkembangan Sosiolinguistik
Perkembangan sosiolinguistik baru mulai pada akhir 1960an dan awal
1970an, sehingga kajian bahasa ini dapat dipandang sebagai disiplin ilmu bahasa
yang masih muda. Meskipun demikian, hal ini tidak berararti bahwa sosiolinguistik
ini merupakan penemuan dekede 1960an. Dewasa ini, perhatian terhadap
sosiolinguistik semakin luas dan kesedaran yang semakin meningkat bahwa
sosioliguistik dapat memperjelas hakikat bahasa dan hakikat masyrakat.
Fishman (1970) menerbitkan buku kajian The Sociology of Language tersebut,
diikuti oleh penulis seperti Hudson (1980), berhasil menerbitkan buku berjudul,
Sociolinguistics (Sosiolinguistik), sedangkan di indonesia Poedjosoedamo merupakan
salah satu perintis berkembangnya sosiolinguistik di Indonesia pada tahun 1979
dengan menerbitkan buku, tingkat tutur bahasa jawa. Itulah awal mulanya
perkembangan sosiolinguistik.
DAFTAR PUSTAKA
Ohoiwutun, Paul. 1997. Sosiolinguistik: memahami bahasa dalam konteks
masyarakat dan kebudayaan. Jakarta: Kesaint Blanc.
Island, Nusa Penida. 2011. “Sejarah dan Cakupan Kajian Sosiolinguistik”.
http://lilinpendidikan.blogspot.com/2011/07/sejarah-dan-cakupan-kajian.html, diakses
tanggal 13 Selasa 2016 pukul 08.30 WIB.
Ngalim, Abdul. 2013. Sosiolinguistik: Suatu Kajian Fungsional dan Analisisnya.
Surakarta: PBSID FKIP UMS
Nababan, P.W.J. 1986. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia
Download
Study collections