MODUL PERKULIAHAN Filsafat Umum Cabang-cabang Filsafat Fakultas Program Studi Psikologi Psikologi Tatap Muka 03 Kode MK Disusun Oleh MK61003 Arie Suciyana S., M.Si Abstract Kompetensi Metafisika, Epsitemologi, Metodologi, Logika, Etika, Estetika, Sejarah Filsafat Mahasiswa mengetahui cabang-cabang yang ada dalam kajian filsafat Cabang-cabang Filsafat Pembagian Filsafat Sebagai kajian yang banyak membahas Manusia, Alam dan Tuhan, filsafat terus berkembang sehingga menjadi bidang studi yang sangat luas. Dalam perkembangannya, kajian filsafat yang sangat luas tersebut perlu untuk dibedakan atau dikelompokkan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau lebih sempit. Pembagian filsafat ke dalam bidang-bidang yang lebih spesifik menghasilkan banyak bidang-bidang kajian dalam filsafat, hanya lima bidang pokok yang wajib dipelajari. Kelima bidang tersebut antara lain: Metafisika, Epistemologi, Logika, Etika dan Sejarah Filsafat. Metafisika Bagi pemula yang baru mempelajari bidang filsafat, matafisika merupakan cabang filsafat yang paling sulit dipahami. Cabang filsafat ini merupakan kajian filsafat yang menmbahas prinsip-prinsip paling Universal yang berkaitan dengan Manusia, Alam dan Tuhan. Metafisika juga membahas tentang sesuatu di luar kebiasaan atau beyond nature, maupun hal-hal mendasar di luar pengalaman manusia (immediate experience). Metafisika merupakan istilah yang awalnya digunakan sebagai judul sebuah kompilasi tulisan-tulisan Aristoteles, yang terdokumentasi melalui tradisi Andronicus dari Rhodes pada abad pertama Masehi . Judul Ta meta ta physika digunakan karena kompilasi datang setelah (meta ) tulisan fisik dalam klasifikasi karya Aristoteles. Posisi ini bagaimanapun, memiliki dasar filosofis dalam subjek - materi, karena Aristoteles bertujuan untuk menyelidiki sesuatu di luar benda-benda fisik, dan berusaha untuk memberikan alasan yang dapat dipercayai secara naluriah. Oleh karena itu j cabang filsafat metafisika umumnya mengacu pada studi tentang 2014 2 Filsafat Umum Arie Suciyana S., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id item yang paling dasar atau fitur realitas (ontologi) atau untuk mempelajari konsep yang paling dasar yang digunakan dalam dunia nyata. Metafisika terutama berkaitan dengan entitas yang tidak masuk akal atau dengan hal-hal di luar lingkup metode ilmiah. Aristoteles sendiri disebut semacam ini penyelidikan sebagai filsafat pertama atau sophia (kebijaksanaan), yaitu ilmu penyebab utama berupa prinsip-prinsip (dalil). Kadang-kadang Aristoteles menyatakan bahwa metafisika adalah ilmu yang menjadi qua (hanya untuk menjadi) . Kadang-kadang, ia mengidentifikasi dengan teologi karena itu berkaitan dengan jenis khusus ini, yaitu Tuhan, Zat yang keberadaannya sulit di dibayangkan akal begitu saja . Filsuf abad pertengahan yang disebut aspek-aspek metafisika masing metaphysica generalis (metafisika umum) dan metaphysica specialis (metafisika khusus atau tertentu ) . Dalam tradisi rasionalis, metafisika dipandang sebagai kajian yang dilakukan oleh akal murni ke dalam realitas yang mendasari apa yang ada di luar persepsi, meskipun tokoh-tokoh metafisika besar, seperti: Plato, Descartes, Spinoza, Leibniz, dan Hegel, tidak menyetujui kemungkinan realitastersebut. Christian Wolff membagi metafisika menjadi empat bagian: 1. Ontologi, membahas tentang teori umum keberadaan atau eksistensi,; 2. Teori rasional, membahas tentang Tuhan; 3. Psikologi rasional, membahas tentang jiwa; dan 4. Kosmologi rasional (tentang dunia). Epistomologi Epistemologi umumnya membicarakan sumber-sumber, karakteristik, dan kebenaran dari suatu pengetahuan. Epistemologi yang juga disebut sebagai teori pengetahuan berkaitan erat dengan metafisika. Epistemologi sebagai sumbersumber, karakteristik, dan kebenaran pengetahuan meliputi: 1. Origin atau problem asal pengetahuan 2. Sumber-sumber dari pengetahuan 3. Sumber pengetahuan yang benar, dan bagaimana dapat diketahui suatu pengetahuan benar atau tidak 4. Apa yang ditampilkan pengetahuan (appearanceI) 5. Karakteristik pengetahuan 2014 3 Filsafat Umum Arie Suciyana S., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 6. Apakah sesuatu yang ada di luar akal itu ada, dan bagaimana mengetahuinya 7. Usaha pencarian kebenaran (verification) 8. Kebenaran dari suatu pengetahuan 9. Cara membedakan sesuatu yang benar dari yang salah Logika Bidang filsafat yang mempelajari segenap asas, aturan , dan tatacara yang betul (correct reasoning) disebut sebagai logika. Awal dari logika adalah pengetahuan rasional yang disebut sebagai episteme. Logika, oleh Aristoteles disebut sebagai analitika, yang kemudian berkembang di Abad Pertengahan yang kemudian dikenal sebagai logika tradisional. Logika tradisional itulah yang kemudian dikembangkan oleh George Boole sebagai logika modern. Saat ini logika bukan lagi sekedar suatu vabang filsafat. Logika telah berkembang sebagai bagian dari kajian teknik dan ilmiah, yang dibedakan menjadi: logika perlambang, logika kewajiban, logika ganda-nilai, logika instituisionik, dan lain-lain Etika Etika dalam bahasa Yunani: êthikos, secara harfiah berarti sesuatu yang berkaitan dengan etos etos (adat, kebiasaan sosial). Cicero menggunakan terminologi moral untuk menerjemahkan êthikos, yang secara harfiah berarti sesuatu yang berkaitan dengan adat istiadat (karakter, cara, kebiasaan, dan kebiasaan). Oleh karena itu, secara etimologi etika dan moral memiliki arti hal yang sama, mengacu pada peraturan sosial yang tertanam dalam tradisi budaya dan sejarah yang mengatur karakter dan perilaku orang. Masyarakat yang berbeda memiliki nilai-nilai moral sama, sementara masyarakat yang sama dapat memiliki nilai-nilai moral yang berbeda. Tujuan utama dari semua etika atau moral adalah untuk melestarikan keharmonisan sosial. Etika atau moralitas merujuk pada suatu cabang filsafat yang mempelajari peraturan-peraturan sosial , untuk menjawab pertanyaan " Bagaimana seharusnya 2014 4 Filsafat Umum Arie Suciyana S., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id seseorang hidup ? " Atau " Bagaimana seharusnya orang bertindak ? " Dalam penggunaan ini , etika juga disebut teori etika, dan moralitas disebut filsafat moral atau teori moral. Penelitian ini dapat dibagi lagi menjadi meta-etika, yaitu studi tentang bahasa moral dan ketentuan moral yang tengah seperti hak, tugas, kewajiban, kebajikan, nilai, dan kebebasan, etika normatif, pembentukan prinsipprinsip moral dan aturan yang harus diikuti; serta etika-terapan, yaitu penerapan aturan-aturan moral untuk memecahkan masalah praktis yang timbul di berbagai bidang sosial . Mulai dari pertengahan abad kedua puluh, telah ada kecenderungan untuk membedakan etika dari moralitas. Moralitas (teori moral) hanya terbatas pada lingkup teori etika modern seperti utilitarianisme dan deontologi, yang mencoba untuk tidak hanya untuk memasukkan aturan yang beragam menjadi sistem yang koheren, tetapi juga untuk mengatur kaidah universal tertentu berlaku untuk semua masyarakat. Hal ini terkait erat dengan penekanan tugas atau kewajiban, permintaan yang ketat tanggung jawab, dan kepedulian yang berimbang untuk barang noninstrumental lain. Sebagai cabang filsafat yang membicarakan ‘tindakan manusia’, etika atau filsafat perilaku selalu melihat perilaku manusia berdasarkan penekanan ‘baik’ dan ‘buruk’. Dalam kajiannya, etika berkaitan dengan ‘tindakan atau perilaku’ dan penilaian ‘baik-buruk’. Jika kajian dilakukan terhadap suatu permasalahan yang berkaitan dengan ‘tindakan atau perilaku’ maka etika disebut sebagai filsafat praktis. Jika kajian dilakukan terhadap suatu permasalahan yang berkaitan dengan penilaian ‘baik-buruk’ maka etika disebut filsafat normatif. Sejarah Filsafat Dalam Sejarah Filsafat terdapat pandangan bahwa sifat dari suatu hal dapat dipahami hanya dengan menelusuri posisi serta peran penting dalam konteks perkembangan sejarah. Sejarah perkembangan filsafat dipandang sebagai sesuatu secara obyektif yang penggunaannya diatur oleh aturan-aturan tersendiri. Bagi Hegel, proses ini tujuannya adalah mengembangkan diri baik dari jiwa maupun diri secara mutlak. Pandangan ini juga dimiliki oleh filsuf Vico dan Croce. Bagi Marx 2014 5 Filsafat Umum Arie Suciyana S., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id proses ini adalah murni bersifat obyektif dan independen bagi kepentingan manusia. Pendekatan historis atau sejarah berbeda dari pendekatan naturalistik. Sebagai salah satu bidang filsafat, sejarah filsafat merupakan laporan dari peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan pemikiran-pemikiran filsafat. Dalam bidang ini dikaji berbagai pemikiran filsafat, dimulai dari masa filsuf pra-Yunani sampai pada masa filsafat modern sekarang ini. Hasil dari kajian ini akan memberikan pemahaman terhadap berbagai pemikiran filsafat yang dihasilkan berbagai filsuf dari dahulu sampai sekarang. Dengan pemikiran-pemikiran tersebut, dapat diketahui bagaimana filsafat dapat mengubah dunia. Pembagian Filsafat dalam Empat Bidang induk Pengelompokkan filsafat menjadi empat bidang induk antara lain: 1. Filsafat Pengetahuan (knowledge of something) Bidang filsafat ini meliputi kajian yang membahas ‘pencitraan sesuatu’ (images of something); ‘pengetahuan tentang sesuatu’ (knowledge of something); atau ‘pemikiran tentang sesuatu’. Dengan bidang filsafat ini, filsuf dapat menghasilkan pengetahuan tentang realitas dari suatu fenomena. Beberapa cabang yang termasuk bidang ini antara lain: a. Epistemologi b. Logika c. Kritik ilmu 2. Filsafat Kenyataan (being of something) Merupakan bidang filsafat yang membahas tentang kehakikian sesuatu atau ‘menjadi sesuatu’ dan apa yang dimaksud ‘menjadi sesuatu’. Contoh: kehakikian menjadi manusia dan apa yang dimaksud menjadi manusia. Bidang filsafat ini terdiri dari beberapa cabang, di antaranya: a. Metafisika umum (ontologi) b. Metafisika khusus, yang terdiri dari: i. Teologi metafisik ii. Antropologi 2014 6 Filsafat Umum Arie Suciyana S., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id iii. Kosmologi 3. Filsafat Tindakan (behavior) Merupakan bidang filsafat yang membahas tentang bagaimana seharusnya seseorang berprilaku berkaitan dengan realitas yang ada atau berdasarkan dari apa yang kita pikirkan. Bidang filsafat ini meliputi cabang-cabang: i. Etika ii. Estetika 4. Sejarah Filsafat Pembagian Filsafat yang berkaitan dengan kurikulum akademis yang diajarkan Dalam materi yang diajarkan di perguruan tunggi, filsafat dibedakan menjadi: 1. Metafisika: bidang filsafat yang membahas tentang ‘keberadaan sesuatu’ 2. Epistemologi: bidang filsafat yang membahas teori-teori yang ada dalam ilmu pengetahuan 3. Metodologi: bidang filsafat yang membahas metode dalam mendapatkan pengetahuan 4. Logika: bidang filsafat yang membahas teori tentang menyimpulkan sesuatu 5. Etika: bidang filsafat yang membahas tentang nilai-nilai moral 6. Estetika: bidang filsafat yang membahas tentang keindahan 7. Sejarah filsafat: bidang filsafat yang membahas perkembangan hasil-hasil pemikiran filsuf berdasarkan urutan waktu. Pembagian Filsafat berdasarkan pada struktur pengetahuan yang berkembang Berdasarkan struktur pengetahuan yang berkembang saat ini, filsafat dibedakan menjadi: 1. Filsafat sistematis, yang meliputi: a. Metafisika b. Epistemologi 2014 7 Filsafat Umum Arie Suciyana S., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id c. Metodologi d. Logika e. Etika f. Estetika 2. Filsafat khusus, yang meliputi: a. Filsafat seni b. Filsafat kebudayaan c. Filsafat pendidikan d. Filsafat sejarah e. Filsafat bahasa f. Filsafat hukum g. Filsafat budi h. Filsafat politik i. Filsafat agama j. Filsafat kehidupan sosial k. Filsafat nilai 3. Filsafat keilmuan, yang meliputi: a. Filsafat matematika b. Filsafat ilmu-ilmu fisik c. Filsafat biologi d. Filsafat linguistik (bahasa) e. Filsafat psikologi f. Filsafat ilmu-ilmu sosial Di Indonesia, penyusunan struktur secara menyeluruh dilakukan oleh The Liang Gie untuk membantu menyusun kurikulum dan proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi atau Universitas. Menurutnya, bidang-bidang filsafat diajarkan di Perguruan Tinggi Indonesia agar lulusannya dapat memiliki pengetahuan yang tepat sesuai dengan perkembangan jaman. 2014 8 Filsafat Umum Arie Suciyana S., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Achmadi, A. (2012). Filsafat Umum. Jakarta, Rajawali Press Bunnin, N. & Yu, J. (2009). The Blackwell Dictionary of Western Philosophy. Oxford: Blackwell Publishing Kenny, A. (2007). Philosophy in the Modern World: A New History of Western Philosophy. Vol 4. Oxford: Oxford University Press 2014 9 Filsafat Umum Arie Suciyana S., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id