ANALISIS KUALITAS AIR TAMBAK DESA KALANGAYAR KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO Atik Widiyanti Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 61213 Sidoarjo E-mail: [email protected] Abstrak Penurunan kualitas air tambak diketahui telah banyak terjadi. Salah satunya adalah tambak di Desa Kalanganyar Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air tambak dan jenis ektoparasit yang sering menginfeksi ikan di tambak tersebut. Parameter yang diukur antara lain Total Suspended Solid (TSS), Salinitas, Deterjen, TPC dan ektoparasit. Metode analisa TSS, salinitas, deterjen, TPC dan ektoparasit dilakukan menggunakan metode grafimetri, salinometer, spektrofotometri, TPC dan mikroskopis secara berurutan. Sampel ektoparasit diambil dari ikan bandeng (Chanoschanos) dan sampel kualitas air diambil dari bagian hulu dan hilir tambak. Hasil analisa air di bagian hulu tambang menunjukan konsentrasi TSS 80 mg/L; salinitas 61,80 ppt; deterjen 3,08 mg/L LAS dan TPC 220 sel/mL. Sedangkan di bagian hilir konsentrasi TSS 116 mg/L; salinitas 37,90 ppt; deterjen 1,29 mg/L LAS dan TPC 1780 sel/mL. Dan kelompok ektoparasit yang temukan adalah Nematoda, Protozoa, Crustacea dan Trematoda. Kata kunci: ektoparasit, kualitas air, tambak Abstract The decline in water quality is known to have a lot going on. One of them is the pond in the village Kalanganyar Sedati District Subdistrict Sidoarjo.Oleh Therefore, this study aims to determine the water quality and the type of ectoparasites that often infect fish in the pond. Parameters measured include Total Suspended Solid (TSS), Salinity, Detergents, TPC and ectoparasites. TSS analytical methods, salinity, detergent, TPC and ectoparasites performed using methods grafimetri, salinometer, spectrophotometry, TPC and microscopic sequentially. Samples taken from fish ectoparasites (Chanoschanos) and water quality samples taken from the upstream and downstream of the pond. Results of analysis of water upstream of the mine shows the TSS concentration of 80 mg / L; 61.80 ppt salinity; detergents 3.08 mg / L LAS and TPC 220 cells / mL. While downstream of TSS concentration of 116 mg / L; 37.90 ppt salinity; detergents 1.29 mg / L LAS and TPC 1780 cells / mL. And a group of ectoparasites were found was Nematoda, Protozoa, crustacean and trematodes. Key Word: ectoparacitre, water quality, pond tanah, namun akhir-akhir ini sampah juga telah PENDAHULUAN Seiring peningkatan jumlah penduduk, pencemaran sampah menjadi mencemari lingkungan perairan. Selain permasalah sampah, pencemaran limbah domestik maupun nasional yang belum sepenuhnya dapat diatasi. limbah industri juga mencemari. Limbah Pencemaran sampah tidak hanya terjadi di domestikyang berasal dari rumah tangga 1 langsung dibuang kebadan sungai, seperti virus, bakteri, jamur dan parasit (Kordi mengakibatkan penurunan kualitas air. Seperti K dan Tancung, 2010). yang terjadi di kawasan DKI Jakarta diketahui Perairan tambak merupakan salah satu 83% sungai disana Indeks Kualitas Air (IKA) lahan yang dinyatakan buruk (Hendrawan, 2005). meningkatkan dapat dimanfaatkan sektor untuk perekonomian. Kualitas air pada suatu perairan akan Masyarakat Desa Kalanganyar Kec. Sedati mempengaruhi kualitas hidup biota yang hidup Kab. Sidoarjo diketahui mengandalkan aktifitas di dalamnya. Kualitas air yang baik dapat pertambakan sebagai mata pencaharian. Namun menunjang pertumbuhan, perkembangan, dan dari kelangsungan hidup ikan (Effendie, 1997). terjadi penurunan kualitas air tambak didaerah Menurut Peter (1979) dalam Setiawati dan tersebut. Menurut Tamyiz (2015), nilai BOD, Suprayudi (2003), salinitas merupakan salah COD di daerah hulu adalah 28,00 mg/L, 60,00 satu faktor fisik yang dapat mempengaruhi laju mg/L. Sedangkan nilai BOD, COD di daerah pertumbuhan konsumsi hilir adalah 20,00 mg/L, 43,00 mg/L. Sehingga pakannya.Selain itu faktor fisik lain yang penelitian ini akan meneliti kualitas air dengan berpengaruh adalah Total Suspended Solid parameter TSS, Salinitas, Deterjen dan TPC. (TSS). Menurut Fardiaz (1992), padatan Selain tersuspensi (TSS) akan mengurangi penetrasi menganalisisjenisektoparasit pada cahaya kedalam air, sehingga mempengaruhi tambak Desa Kalanganyar Kec. Sedati Kab. regenerasi oksigen untuk fotosintesis. Sidoarjo. biota dan penelitian terdahuludiketahui itu penelitian ini bahwa akan ikan di Limbah domestik yang sering dijumpai pada perairan adalah deterjen yang berasal dari METODE PENELITIAN limbah rumah tangga. Pencemaran deterjen Penelitian ini dilakukan pada bulan menyebabkan kerusakan struktur lapisan kulit Januari tahun 2017. Sampel air diambil dari untuk lapisan epidermis di stratum komeum hulu dan hilir tambak Desa Kalanganyar Kec. berupa inti sel memadat, inti sel kariolisis, inti Sedati Kab. Sidoarjo Jawa Timur. Analisa sel karioreksis, inti sel piknosis, stratum ektoparasit sampel diambil ikan bandeng germinativum sangat tipis ikan (Chanos chanos) dengan 2 kali pengulangan. (Mardiastoeti, 2001). Selain pencemaran Analisa kualitas air dilakukan di Laboratorium pada deterjen yang kerap terjadi diperairan adalah Kualitas Lingkungan pencemaran biologis berupa bakteri. Adanya Lingkungan bakteri patogen pada suatu perairan memicuh ektoparasite timbulnya penyakit pada biota budidaya. Zoologi Jurusan Biologi ITS. Analisa TSS Timbulnya suatu penyakit pada biota budidaya dilakukan dengan metode gravimetri dan berhubungan erat antara kondisi lingkungan air analisa dengan mikroorganisme penyebab penyakit salinometer. ITS. Jurusan Teknik Sedangkan analisa dilakukan salinitas di dilakukan Untuk Laboratorium menggunakan analisa deterjen menggunakan metode spektrofotometri dan 2 jumlah bakteri dianalisa dengan metode TPC. ke tambak dengan membawa bahan pencemar Sedangkan jenis ektoparasit dilakukan dengan yang berpengaruh terhadap budidaya ikan metode pengamatan mikroskop. ataupun udang. Bahan pencemar yang biasanya terbawa ke air tambak berupa bahan organik maupun bahan anorganik (deterjen, tumpahan HASIL DAN DISKUSI Desa Kalanganyar merupakan salah solar, logam berat dll ). Bahan pencemar juga satu desa yang sebagian besar mata pencaharian biasa dibawa oleh sampah yang masuk ke penduduknya adalah sebagai petani tambak. perairan tambak. Di area pertambakan terlihat Desa banyak sampah yang tidak terolah dan masuk ini berada di Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo dan terletak di pesisir ke area tambak (Gambar 1), yang pantai. Air tambak Kalanganyar ini berasal dari mengakibatkan bau tidak sedap dan sungai dan air laut. Sehingga pasang surut air memungkinkan sumber laut turut mempengaruhi kuantitas dan kualitas budidaya ikan maupun udang. penyakit untuk air tambak. Air sungai dan air laut yang masuk Gambar 1. Tumpukan Sampah di Area Tambak Desa Kalanganyar Kualitas air tambak yang baik harus tambak Kalanganyar diketahui bahwa sesuai dengan baku mutu Kelas III Peraturan konsentrasi TSS, salinitas, detergen dan TPC. Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 1 2001.Berdasarkan hasil analisa kualitas air dan 2. 3 Tabel 1. Hasil Analisa Kualitas Air di Bagian Hulu Tambak 1. TSS 80,0 mg/L Ambang Batas Mutu Air Kelas III PP No. 82 Tahun 2001 400,0 mg/L 2. Salinitas 61,8 mg/L - 3. Deterjen 3,08 mg/L LAS 4. TPC 220 sel/mL No. Parameter Hasil Analisa 200,0mg/L LAS - Tabel 2. Hasil Analisa Kualitas Air di Bagian Hilir Tambak No. Dari Tabel Hasil Analisa 1. TSS 116,0 mg/L 400,0 mg/L 2. Salinitas 37,9 mg/L - 3. Deterjen 4. TPC 1,29 mg/L LAS 1780 sel/mL diketahui 200,0mg/L LAS - bahwa langsung dibuang ke badan air. Menurut Allan konsentrasi deterjen melampaui ambang batas (1995), sumber bahan organik dapat berasal baku mutu air Kelas III sesuai PP No.82 Tahun baik dari dalam maupun dari luar perairan 2001. Kelas air adalah peringkat kualitas air tambak. Bahan pencemar yang berasal dari yang dinilai masih layak untuk dimanfaatkan dalam bagi peruntukan tertentu. Kelas III merupakan autochthonous(pembusukan organisme mati air yang peruntukannya dapat digunakan untuk oleh detritus, aktifitas perifiton, makrofita dan pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air fitoplankton). Sedangkan bahan pencemar yang untuk atau berasal dari luar badan perairan tambak dan air termasuk di dalamnya bahan organik yang yang sama dengan kegunaan tersebut (PP dibawa oleh aliran air dari daerah sekitar No.82 Tahun 2001). Sehingga air tambak disebut sebagai allochthonous. imengairi 1 Parameter Ambang Batas Mutu Air Kelas III PP No. 82 Tahun 2001 pertanaman, dan peruntukan lain yang mempersyaratkan kalanganyar dapat digolongkan sebagai air perairan tambak disebut sebagai Konsentrasi deterjen yang terlalu tinggi mutu Kelas III. dapat mengakibatkan kematian ikan. Menurut Konsentrasi deterjen yang melampaui Rifky et al., (2015) limbah detergen dari ambang batas baku mutu dapat dipengaruhi industri oleh adanya aktifitas manusia dari hasil mortalitas ikan nila. Semakin tinggi konsentrasi kegiatan pencucian berupa limbah cair yang limbah detergen akan semakin tinggi kematian 4 laundry berpengaruh terhadap ikan nila. Selain meningkatkan potensi kontribusi suspensi dari sungai. Selain itu kematian pada ikan nila, limbah deterjen dipengaruhi pengadukan gelombang terhadap diketahui untuk sedimen pantai yang masuk ke perairan tambak bersih, Untuk konsentrasi salinitas diketahui panjang tunas dan kandungan klorofil) pada sebesar 61,8 mg/L. Menurut Mukhtasor (2007) Kayu Apu Pistia stratiotes L. dan Genjer dalam Kadir (2013), penurunan salinitas dalam Limnocharis flava L (Hermawati et al., 2005). perairan Adanya biokonsentrasi memiliki menurunkan kemampuan pertumbuhan deterjen pada (berat perairan dapat dapat menyebabkan dalam logam tingkat berat pada membahayakan manusia, dari beberapa kajian organisme menjadi semakin besar. Namun menyebutkan memiliki perbedaan salinitas 10 ‰, 20‰ dan 30 ‰ tidak kemampuan untuk melarutkan bahan dan menunjukan pengaruh yang nyata (F < 0,05%) bersifat terhadap pertumbuhan panjang ikan nila merah bahwa detergen karsinogen, misalnya 3,4 Benzonpyrene. Deterjen kationik memiliki sifat (Rahim et al., 2015). racun jika tertelan dalam tubuh, bila dibanding Besarnya TPC pada kalanganyar (Arifin, 2008). Berdasarkan pengamatan kemungkinan besaran hulu tambak kalanganyar 220 tambak deterjen jenis lain (anionik ataupun non-ionik) Sedangkan konsentrasi TSS di bagian mencapai air sel/mL. TPC yang ada di tambak tersebut disebabkan masih berada oleh sampah padat yang dibuang ke perairan batas.Umumnya tingkat tambak dan adanya kotoran ternak yang ada kekeruhan atau kecerahan suatu perairan sangat disekitar pertambakan. Diketahui ada sebagian dipengaruhi oleh kandungan zat padat suspensi. masyarakat Pada peternak unggas (Gambar 2). dibawah ambang perairan kekeruhan air tambak sangat kalangayar dipengaruhi ini, disekitar lokasi oleh Gambar 2. Kadang Unggas di Area Tambak Desa Kalanganyar 5 merupakan Dari Tabel 2 diketahui tidak ada penggunaan deterjen akan menyebabkan parameter yang melampaui ambang batas baku penurunan kemampuan water self purifier di mutu PP No. 82 Tahun 2001 untuk golongan air badan air akibat terakumulasinya surfaktan dan Kelas III. Namun konsentrasi TSS di area hilir fosfat di perairan. Penurunan water self purifier lebih tinggi dari pada di area hulu. Menurut di USEPA (1973), pengaruh padatan tersuspensi pendangkalan, blooming algae, bertambahnya (TSS) sangat beragam, tergantung pada sifat beban organik dan penurunan difusi oksigen kimia alamiah bahan tersuspensi tersebut, (Sopiah, R.N). perairan khususnya bahan beracun (toksik). Untuk zat padat tidak beracun seperti tanah menyebabkan masalah Hasil analisa TPC di bagian hilir liat, tambak kalanganyar didapatkan sebesar 1780 penutupan oleh tanaman bentik dan hewan sel/mL. Selain dimungkinkan adanya kotoran tidak bertulang belakang dapat menyebabkan unggas angka kematian yang tinggi pada biota perairan. menyebabkan yang masuk ke besarnya tambak jumlah yang bakteri. Hasil pengukuran salinitas di bagian Menurut Kristiawan et al., (2004), jumlah hilir tambak adalah sebesar 37,9 mg/L. bakteri di suatu perairan berhubungan dengan Besarnya ini total organik terlarut. Bahan-bahan organik dipengaruhi oleh air laut. Salinitas di perairan tersebut ini secara alamiah berasal dari perairan tambak kalanganyar ini menginformasikan itu sendiri, melalui proses dekomposisi sisa bahwa fluktuasi salinitas diduga dipengaruhi pakan ikan, juga bisa berasal dari limbah oleh pola domestik yang mengalir ke perairan tambak. sirkulasi air, penguapan (evaporasi), curah Berdasarkan Uji Pearson Correlation yang hujan (presipitasi) dan adanya aliran sungai dilakukan Putra et al., (2014) menunjukan (run off) (Simon dan Platty, 2013). bahwa korelasi positif antara jumlah bahan salinitas beberapa di faktor, bagian hilir diantaranya: Konsentrasi deterjen di bagian hilir air organik dengan jumlah bakteri. Semakin besar tambak kalanganyar diketahui sebesar 1,29 bahan organik maka semakin besar juga total mg/L LAS. Sehingga masih berada dibawah bakteri yang ada diperairan tersebut. ambang batas yang diperkenankan. Deterjen Tinggi rendahnya disebabkan lunak. Keras lunaknya deterjen tergantung pada dipengaruhi pH, gugus fungsi bahan kimia penyusun perairan.Hasil deterjen dan panjang gugus alkil. Besarnya dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: oleh penyaki/parasitt ikan terbuat dari bahan kimia yang bersifat keras dan 6 oleh kematian kualitas analisa yang lingkungan ektoparasit yang Tabel 3. Analisa Ektoparasit Ikan Bandeng (Chanoschanos) Tambak Kalanganyar Pengulangan Kelompok Parasit Nematoda Capillaris sp. Kulit Nematoda Strongyloides sp. Insang Nematoda Anisakis sp. Insang Trematoda Acanthogyrus sp. Kulit Protozoa Heneguya sp. Insang Protozoa Ichthyobodo sp. Insang Nematoda Capillaris sp. Insang & Kulit Trematoda Acanthogyrus sp. Insang Trematoda Dagtyloogyrus sp. Insang Protozoa Heneguya sp. Insang Protozoa Myxosporea sp. Insang & Kulit Crustacea Lerneae sp Insang Spesies Lokasi Infeksi Pertama Kedua Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa seperti daun dan bersifat hermanprodit kecuali ditemukan 4 kelompok ektoparasit yaitu cacing hati. Infeksi Trematoda yang sering Nematoda, dijumpai Trematoda, Crustacea. Kelas Protozoa adalah Skistosomiasis, merupakan Paragonimiasis dan Klonorkiasis (Tjahyanto kelompok parasit yang memiliki intensitas dan Salim, 2013). Selain mengakibatkan paling sering menginfeksi ikan bandeng. kematian, infeksi parasit juga menyebabkan Nematoda menurunkan dapat Anisakiasis, Nematoda dan menyebabkan merupakan penyakit penyakit bobot tubuh, menurunkan cacing ketahanan tubuh, penurunan tingkat fekunditas zoonosis pada ikan yang dapat menular kepada ikan. Cacing ini banyak ditemukan pada hasil manusia. Penyakit cacingan ini berasal dari perikanan air tawar di daerah tropis hingga jenis Nematoda. Selanjutnya kelompok yang subtropis. sering menginfeksi ikan adalah Protozoa dan Trematoda. pada Protozoa adalah organisme uniseluler dan kecepatan eukariota, organisme ditandai dengan memiliki Tingkat materi herediter yang tertutup dalam inti yang perpindahan/mobilitas ektoparasit akan juga dibatasi oleh membran. Kebanyakan protozoa dapat inangnya Kelimpahan ektoparasit Kelompok berikutnya adalah Protozoa. mempengaruhi perpindahannya. meningkatkan sehingga dapat serangan ektoparasit berukuran mikroskopis, mulai dari ukuran mempercepat penularan dengan panjang sekitar 0,001-0,01 mm, tetapi ektoparasit pada ikan. Trematoda beberapa, termasuk amuba tertentu, cukup berasal dari filum besar untuk dilihat dengan mata telanjang Platyhelmintes, cacing ini berbentuk pipih 7 sering menyebabkan infeksi saluran pencernaan manusia (Safar, 2010). KESIMPULAN Kelompok Crustacea ditemukan sekali Berdasarkan hasil penelitian dapat di bagian insang ikan. crustacea adalah anggota dari kelas besar hewan dengan disimpulkan bahwa konsentrasi deterjen pada tubuh air tambak Desa Kalanganyar Kec. Sedati Kab. tersegmentasi (beruas-ruas). Crustacea terdiri Sidoarjo melampaui ambang batas kualitas air dari serangga dan laba-laba. Crustacea pada Kelas III PP No. 82 Tahun 2001. Sedangkan umumnya hidup di air laut, di air tawar di darat. parameter yang lain masih berada dibawah Jika crustacea yang terinfeksi ini dimakan ikan, ambang batas baku mutu yang diperkenankan maka tumbuh menjadi pleroserkoid. Manusia dan jenis ektoparasit yang ditemukan adalah terinfeksi karena makan ikan mentah yang terkontaminasi. Manusia yang Nematoda, terinfeksi Trematoda, Protozoa, dan Crustacea. menunjukkan gangguan seperti gangguan saraf, pencernaan, rasa tidak enak, dan rasa sakit pada DAFTAR PUSTAKA perut, kekurangan gizi dan anemi. Gangguan Allan, pada traktus digestivus dengan rasa penuh di JD. (1995). Stream Ecology: Structureand Function of Running epigastrium, nausea, dan munta (Marjiyo, Waters. Chapman and Hall: London 2004). Arifin. (2008). Metode Pengolahan Deterjen. Infeksi cacing parasitik pada ikan Madiun ; Radionuklida terjadi akibat ketidakserasian antara tiga Chandra KJ., Hasan M., and Basak SS. (2011). komponen utama penyebab penyakit yaitu ikan Prevalence of Genarchopsis dasus sebagai inang, lingkungan perairan dan cacing (Digenea: Hemiuridae) in Channa parasitik itu sendiri. Studi ekologi cacing punctatus parasitik pada ikan menunjukkan adanya of Mymensingh. The Bangladesh Veterinarian 28(1): 47– interaksi dari faktor ekstrinsik (habitat host) 54 seperti karakteristik lingkungan inang dan Effendi, M.I. (1997). Biologi Perikanan. faktor-faktor intrinsik (biologi host) seperti Yayasan Pustaka Nusantara: Bogor ukuran tubuh atau jenis kelamin, memainkan Fardiaz, S. (1992). Polusi Air dan Udara: peran yang penting (Chandra et al. 2011). Kanisius. Bogor. Penyakit pada ikan menyebabkan penurunan Hermawati, E., Wiryanto, Solichatun. (2005). kualitas ikan dan gangguan kesehatan pada Fitoremediasi manusia yang mengkonsumsinya. Keberadaan Limbah Detergen Menggunakan Kayu Apu (Pistia parasit dapat menyebabkan kerugian besar bagi stratiotes industri perikanan. Parasit tidak hanya dapat L. ) dan Genjer (Limnocharis flava L.). BioSMART merugikan industri perikanan, tetapi juga Vol. 7, No.2 manusia yang mengonsumsinya (Palm et al., 2008). 8 Hendrawan, Diana. (2005). Kualitas Air Sungai Putra, S.J.W., Mustofa, N., Niniek, W. (2014). Dan Situ Di Dki Jakarta.Makara Analisa Bahan Organik Dengan Total Teknologi, Vol. 9, No. 1 Bakteri pada Tambak Udang Intensif Kadir, H. (2013). Biokonsentrasi Logam Berat Sistem Semibioflok di BBPBAP Pb Pada Karang Lunak Sinularia Jepara. Polydactyla Di Perairan Pulau Laelae, Maquares Vol. 3 No.3 Pulau Bonebatang Dan Pulau Badi. Skripsi Jurusan Fakultas Ilmu Ilmu Journal of Rahim, T., Rully, T., Hasim. (2015). Pengaruh Kelautan Kelautan Diponegoro Salinitas Dan Berbeda terhadap dan Tingkat Pertumbuhan Perikanan Universitas Hadanuddin Kelangsungan Makassar Nila Merah (Oreochromis Niloticus) Kordi, K. M.G. dan Tancung, A.B. (2010). Hidup Benih Ikan di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo. Pengelolaan Kualitas Air Dalam Jurnal Budidaya Perairan. PT. Rineka Cipta: Kelautan. Volume 3, Nomor 1 Jakarta Ilmiah Perikanan dan Rifky L. Y., E. Purwanti, Y.Pantiwati (2015). Kristiawan, D., N. Widyorini, Haeruddin. Pengaruh Limbah Detergen Industri (2014). Hubungan Total Bakteri Laundry terhadap Mortalitas dan Dengan Kandungan Bahan Organik Indeks Nila Total Di Muara Kali Wiso, Jepara. (Oreochromis Diponegoro Journal Of Maquares Nasional XII Pendidikan Biologi Vol. 3 No.4 FKIP UNS Mardiyastoeti, R.D. (2001). Pengaruh Deterjen Tawes (Puntius Ikan niloticus). Seminar Safar R. 2010. Parasitologi Kedokteran. Bogor Terhadap Struktur Kulit dan Insang Ikan Fisiologi (ID): Yrama Widya Javanicus Setiawati M dan Suprayudi A. M.(2003). Blkr.).Skripsi Program Studi Biologi Pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan Fakultas Biologi Universitas Atma nila merah yang dipelihara pada Jaya Yogyakarta media Marjiyo, M.F. (2004). Parasitologi. Bahan Ajar. bersalinitas. Budidaya Jurnaljurusan Perairan. Fakultas Fakultas Biologi. Universitas Gajah Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Mada Bogor. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Simon dan Platty. (2013). Distribusi Suhu, Tentang Pengelolaan Kualitas Air Salinitas Dan Oksigen Terlarut Di Dan Pengendalian Pencemaran Air Perairan Kema, Palm, B., M. Damriyasa, Linda, and Oka. (2008). Molekuler genotype Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax Vol. 1:(3) an Sopiah, R.N. Pengelolaan Limbah Deterjen Anisakis. J. Helminth. 4(1):3-12. sebagai Upaya Minimalisasi Polutan di 9 Badan Air dalam Rangka Pembangunan Berkelanjutan. Balai Teknologi Tjahyanto, A. Dan Salim, C. (eds). (2013). Lingkungan-BPP, Farmakologi Teknologi Serpong Tamyiz, Ulasan Bergambar. Jakarta: EGC M. (2015). Perbandingan Rasio US Environmental Protection Agency (U.S. Bod/Cod Pada Area Tambak Di Hulu EPA). Water Quality Criteria 1972, Dan Hilir Terhadapbiodegradabilitas EPA-R3-73-033-March 1973. p. 177. Bahan Organik. Journal of Research and Technology, Vol. 1 No. 1 10