eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (4) : 1140 - 1150 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016 PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HARLIS TATA TAHTA DI BONTANG Mar’ah Dwi Noor Laili1 Abstrak Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu Total Quality Management (X) dan variabel Kinerja Karyawan (Y). Tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahui pengaruh Total Quality Management (X) terhadap kinerja karyawan (Y) kantor pada PT. Harlis Tata Tahta di Bontang. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan bantuan software statistik SPSS versi 21. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan sensus atau sampling jenuh dan sampel yang digunakan sebanyak 36 responden karyawan kantor PT. Harlis Tata Tahta di Bontang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif pendekatan asosiatif untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner (angket), wawancara, dan kepustakaan. Hipotesis dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara Total Quality Management (X) terhadap kinerja karyawan (Y) kantor pada PT. Harlis Tata Tahta di Bontang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Total Quality Management tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan kantor pada PT. Harlis Tata Tahta di Bontang. Hal ini ditunjukkan dari nilai regresi linier sederhana sebesar 0,186 dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,318 dalam kateogori memiliki hubungan yang rendah antara Total Quality Management terhadap kinerja karyawan, dan nilai koefisien determinasi sebesar 10% yang artinya variabel Total Quality Management memiliki pengaruh sebesar 10% terhadap variabel kinerja karyawan di PT. PT. Harlis Tata Tahta, sisanya sebesar 90% ditentukan atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan di dalam penelitian. Kata kunci : Total Quality Management dan Kinerja Karyawan Pendahuluan Sumber daya manusia dalam suatu organisasi perusahaan adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Suatu organisasi dalam menjalankan aktivitasnya akan selalu berhadapan dengan manusia sebagai sumber daya yang dinamis dan memiliki kemampuan untuk terus berkembang. Menurut Purwanto dan Suharyono (2005:7) Total Quality Manajemen pada dasarnya merupakan upaya untuk menciptakan “a culture of continuos improvment” diantara parakaryawan dengan menerapkan berbagai teknik pemecahan permasalahan 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected] Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Karyawan (Mar’ah) secara kelompok dengan memusatkan perhatian kepada keputusan customer, dengan begitu TQM sangat berperan penting pada peningkatan kualitas, perbaikan perusahaan dan peningkatan kinerja karyawan. Total Quality Management (TQM) dapat diterapkan melalui pengelolaan sumber daya manusia yang efektif agar mengarahkan karyawan ke arah yang produktif. Perilaku produktif karyawan dapat ditingkatkan dengan menerapkan Total Quality Management (TQM) berhasil atau tidaknya usaha meningkatkan mutu produk suatu perusahaan banyak dipengaruhi oleh sumber daya manusia. PT. Harlis Tata Tahta berdiri pada tanggal 12 Februari 2001 yang bertempat Jl Sultan Shyarir Kel. Tanjung Laut Indah Kec. Bontang Selatan. PT. Harlis Tata Tahta menjalankan aktivitasnya pada tahun 2005. PT. Harlis Tata Tahta adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi, Selama ini perusahaan sudah menerapkan Total Quality Management (TQM) namun perusahaan belum maksimal dalam menerapkan metode tersebut. Dalam peningkatan kinerja karyawan PT. Harlis Tata Tahta, karyawan dituntut untuk melakukan tugasnya dengan baik. Fenomena yang sering terjadi pada PT. Harlis Tata Tahta yaitu terdapat karyawan yang tidak tepat waktu dalam melaksanakan tugas sehingga kurangnya tanggung jawab serta komitmen karyawan dalam pelaksanaan tugasnya. Kurangnya teknologi seperti menggunakan absen manual juga menyebabkan penurunan pada tingkat kedisiplinan kerja karyawan. Dengan demikian diperlukan suatu sistem manajemen mutu untuk meningkatkan kemampuan dan motivasi karyawan, sehingga akan memiliki kesadaran untuk mengetahui pentingnya kinerja karyawan dalam perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut bahwa Total Quality Management (TQM) berhubungan dengan kinerja karyawan perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Total Quality Manajemen (TQM) agar diketahui apakah TQM berpengaruh pada kinerja karyawan, sehingga judul yang digunakan dalam penulisan ini adalah “Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap Kinerja karyawan pada PT. Harlis Tata Tahta di Bontang“. Kerangka Dasar Teori Manajemen Menurut Silalahi (2002:4) manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengisian staf, pemimpinan dan pengontrolan untuk optimasi penggunaan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas dalam mencapai tujuan organisasional secara efektif dan secara efisien. Fungsi Manajemen Berikut ini adalah fungsi manajemen menurut George R. Terry (2013:9) yaitu : 1. Perencanaan (planning) 2. Pengorganisasian (organization) 1141 eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016 : 1140 - 1150 3. Penggerakan (actuating) 4. Pengawasan (controlling) Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Sunyoto (2012:2) Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi. Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Berikut adalah fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Rivai (2011:13) terdiri dari: a. Fungsi Manajerial 1) Perencanaan (Planning), 2) Pengorganisasian (Organizing), 3) Pengarahan (Actuating), 4) Pengendalian (Controlling), b. Fungsi Operasional 1) Pengadaan, 2) Pengembangan, 3) Kompensasi, 4) Pengintegrasian,. 5) Pemeliharaan, 6) PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) Total Quality Management Menurut Tjiptono dan Diana (2001:4) bahwa TQM merupakan pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Prinsip-prinsip Utama Total Quality Management (TQM) Berikut adalah empat prinsip utama dalam Total Quality Management Menurut Hensler dan Brunellin yang dikutip oleh Tjiptono (2003:14-15) Keempat prinsip tersebut ialah: a. Kepuasan pelanggan b. Respek terhadap setiap orang c. Perbaikan berkesinambungan d. Manajemen berdasarkan fakta Manfaat Total Quality Management (TQM) Menurut Nasution (2001:42) manfaat TQM dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu dapat memperbaiki posisi persaingan dan meningkatkan keluaran yang bebas dari kerusakan Implementasi Total Quality Management (TQM) Menurut Hardjosoedarmo (2004), penerapan TQM akan memberikan dampak yang positif bagi karyawan, yaitu : 1142 Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Karyawan (Mar’ah) a. Karyawan akan menjadi lebih loyal kepada organisasinya dan menganggap bahwa keberhasilan organisasi identik dengan keberhasilan pribadi. b. Karyawan akan menunjukkan pekerjaan mutu, c. Karyawan akan mengorganisasikan dirinya secara sukarela untuk melakukan perbaikan proses tanpa campur tangan, tekanan, ataupun dorongan manajemen. d. Karyawan baru, terlepas dari latar belakang dan orientasinya, dengan mudah akan menyesuaikan diri pada budaya mutu yang telah terbentuk dalam organisasi. Kinerja Karyawan Menurut Mangkunegara (2000:67) bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Penilaian Kinerja Karyawan Menurut Dharma (2004:367) penilaian kinerja adalah proses delapan langkah kegiatan sebagai berikut: a. Menghimpun informasi tentang kinerja karyawan. b. Teliti setiap kejadian yang dapat mempengaruhi penilaian. c. Tinjau kembali format penilaian dan cantumkan hal-hal yang harus tercakup. d. Cantumkan tugas atau tanggung jawan pokok dari karyawan yang dinilai. e. Bandingkan kinerja karyawan dengan kriteria yang telah ditetapkan. f. Catat adanya hasil yang tidak direncanakan sebelumnya. g. Catat bidang-bidang yang disarankan untuk ditingkatkan. h. Periksa ketelitian, kelengkapan, dan kesesuaian waktu format penilaian. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Berikut adalah tujuan dan manfaat penilaian kinerja menurut Bangun (2012:232), diantaranya adalah: a. Evaluasi antar individu dalam organisasi b. Pengembangan diri setiap individu dalam organisasi c. Pemeliharaan sistem d. Dokumentasi Mengukur kinerja karyawan menurut Bangun (2012:234), yang menyatakan bahwa standar pekerjakan dapat ditentukan dari isi suatu pekerjaan, dapat dijadikan sebagai dasar penilaian setiap pekerjaan. Sasaran Penilaian/Evaluasi Kinerja Karyawan Sasaran-sasaran dan evaluasi kinerja karyawan yang dikemukakan Sunyoto dalam mangkunegara (2005:11) sebagai berikut: a. Membuat analisis kinerja dari waktu yang lalu secara berkesinambungan dan periodik, baik kinerja karyawan maupun kinerja organisasi. b. Membuat evaluasi kebutuhan pelatihan dari para karyawan melalui audit keterampilan dan pengetahuan sehingga dapat mengembangkan kemampuan 1143 eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016 : 1140 - 1150 dirinya. Atas dasar evaluasi kebutuhan pelatihan itu dapat menyelenggarakan program pelatihan dengan tepat. c. Menentukan sasaran dari kinerja yang akan datang dan memberikan tanggung jawab perorangan dan kelompok sehingga untuk periode selanjutnya jelas apa yang harus diperbuat oleh karyawan, mutu dan baku yang harus dicapai, saran dan prasarana yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja karyawan. d. Menentukan potensi karyawan yang berhak memperoleh promosi, dan kalau mendasarkan hasil diskusi antara karyawan dengan pimpinannya itu untuk menyusun suatu proposal mengenai sistem bijak (merit system) dan sistem promosi lainnya, seperti imbalan (yaitu reward system recommendation). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi baik publik maupun swasta. Secara detail Ruky dalam Hessel Nogi (2005:180) mengidentifikasikan faktor-faktor yang berpengaruh langsung terhadap tingkat pencapaian kinerja organisasi sebagai berikut: a. Teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode kerja yang digunakan untuk menghasilkan produk dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi, semakin berkualitas teknologi yang digunakan, maka akan semakin tinggi kinerja organisasi tersebut. b. Kualitas input atau material yang digunakan oleh organisasi. c. Kualitas lingkungan fisik yang meliputi keselamatan kerja, penataan ruangan, dan kebersihan. d. Budaya organisasi sebagai pola tingkah laku dan pola kerja yang ada dalam organisasi yang bersangkutan. e. Kepemimpinan sebagai upaya untuk mengendalikan anggota organisasi agar bekerja sesuai dengan standar dan tujuan organisasi. Dimensi dan Indikator Kinerja Karyawan Sedarmayanti (2009:51) yang meliputi dimensi dan indikator sebagai berikut: a. Quality of work (kualitas pekerjaan) b. Promptness (kecepatan) c. Initiative (prakarsa) d. Capability (kemampuan) e. Communication (komunikasi) Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2009 : 75) mengemukakan bahwa indikator kinerja, yaitu : 1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Pelaksanaan tugas 4. Tanggung Jawab Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Karyawan Menurut Nasution (2005) Total Quality Management merupakan perpaduan semua fungsi manajemen, semua bagian dari perusahaan, dan semua orang ke 1144 Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Karyawan (Mar’ah) dalam falsafalah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan kepuasan konsumen. Metode Penelitian Jenis Penelitian Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Kuantitatif pendekatan Asosiatif. Metode kuantitatif merupakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian asosiatif merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Definisi Operasional Dalam penelitian ini variabel bebas (X) adalah Total Quality Management dan variabel terikat (Y) adalah Kinerja Karyawan. Adapun indikator dari TQM yaitu Obsesi terhadap kualitas, Pendekatan ilmiah, Komitmen jangka panjang, Kerja sama tim, Perbaikan sistem secara berkesinambungan, Pelatihan, Kesatuan tujuan, Adanya keterlibatan karyawan. Adapun indikator dari kinerja karyawan yaitu Kualitas, Kuantitas, Pelaksanaan tugas, dan Tanggung jawab. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah karyawan kantor PT. Harlis Tata Tahta, yang populasinya sebanyak 45 karyawan. Tetapi di dalam pengambilan sampel hanya sebanyak 36 karyawan saja. Karena 9 karyawan lainnya bekerja di luar kantor atau berada di lapangan proyek. Pada penelitian ini melakukan analisis terhadap seluruh anggota populasi. Menurut Sugiyono (2007: 62) istilah lain dari sampling jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Teknik Pengumpulan Data Untuk menunjang hasil penelitian, maka penulis melakukan teknik pengumpulan data yang terdiri dari: a. Penelitian Lapangan Pengumpulan data-data primer di lapangan dengan cara: 1) Observasi 2) Wawancara. 3) Kuesioner (Angket) b. Penelitian Kepustakaan Penelitian ini memperoleh data sekunder dengan cara penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu melakukan pengamatan dengan mencari data berdasarkan literatur-literatur dalam pengumpulan keterangan data yang dibutuhkan sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari. Alat Pengukur Data Pengisian kuesioner diukur dengan menggunakan metode Skala likert. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolok untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaaan 1145 eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016 : 1140 - 1150 untuk mengetahui derajat responden terhadap serangkaian pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Alat ukur ini bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala yang digunakan adalah skala Likert 1 sampai dengan 5. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dengan bantuan software SPSS versi 21. Analisis dan Pembahasan Analisis Untuk menganalisis seberapa jauh variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan dapat menggunakan model regresi linier sederhana menggunakan SPSS Versi 21 for windows, yang mana menjadi variabel bebas adalah Total Quality Management (X) sedangkan variabel terikat adalah Kinerja Karyawan (Y). Variabel Unstandardized Cofficients (B) T Sig. Keterangan Konstanta X 10,545 0,186 3,380 1,958 0,002 0,058 Signifikan Tidak Signifikan R R Square Adjusted R Square = 0,318 = 0,101 = 0,075 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kolom kedua (Unstandardized Coefficients) bagian B pada baris pertama diperoleh model persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Y = 10,545+0,186X Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa nilai dari konstanta (a) adalah 10,545 dan nilai koefisien arah regresi (b) adalah 0,186. Nilai konstanta (a) ini menunjukkan bahwa pada saat Total Quality Management (X) bernilai nol, maka kinerja karyawan (Y) akan bernilai 10,545. Sedangkan nilai dari koefisien arah regresi (b) menunjukkan bahwa ketika terjadi kenaikan Total Quality Management sebesar satu satuan, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,108 satuan.. Untuk mengetahui koefisien regresi signifikan atau tidak, maka dapat melakukan perbandingan Sig dengan α. Sig (0,000) > α (0,05), sehingga H0 diterima. Jadi, Total Quality Management (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Koefisien Korelasi (R) = 0,318 yang berarti bahwa hubungan antara variabel Total Quality Management (X) dengan variabel Kinerja Karyawan (Y) dalam kategori Rendah. Berdasarkan nilai Koefisien Determinasi diperoleh sebesar 10%. Dengan demikian maka pengaruh dari variabel Total Quality Management terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Harlis Tata Tahta di Bontang sebesar 10%, 1146 Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Karyawan (Mar’ah) sedangkan sisanya 100% - 10% = 90% ditentukan atau dijelaskan oleh variabelvariabel lain yang tidak disertakan di dalam penelitian. Pembahasan Berikut ini peneliti akan membahas hasil dari penelitian Total Quality Manajemen terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Harlis Tata Tahta di Bontang. Berdasarkan analisis variabel Total Quality Manajemen dan variabel Kinerja Karyawan dengan indikator terdiri dari variabel X yaitu: obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan sistem secara berkesinambungan, penelitian, kesatuan tujuan dan keterlibatan karyawan. Sedangkan indikator variabel Y yaitu : kualitas, kuantitas, pelaksanaan tugas, dan tanggung jawab. Pada penelitian ini, hasil uji analisis diketahui bahwa variabel Total Quality Manajemen yang terdiri dari Obsesi terhadap kualitas, Pendekatan ilmiah, Komitmen jangka panjang, Kerjasama tim, Perbaikan sistem secara berkesinambungan, Penelitian, Kesatuan tujuan dan Keterlibatan karyawan secara keseluruhan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Harlis Tata Tahta di Bontang. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Said Alhudri (2015) dengan judul Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Ranting Bangkinang. karena pada penelitian Said Alhudry, peneliti hanya menggunakan empat (4) indikator Total Quality Management dari sepuluh indikator yang ada pada teori (Tjiptono dan Diana, 2003): yaitu fokus pada pelanggan, perbaikan secara berkesinambungan, pelibatan dan pemberdayaan, serta pendidikan dan pelatihan. Sedangkan kinerja karyawan menggunakan tiga (3) indikator yaitu overall quality, reliability, employee quality dari teori (Arthur & Bohlander, 2004) . Dengan populasi yang digunakan sebanyak 48 responden dan jumlah item pertanyaan yang berbeda. Hal ini yang mempengaruhi hasil penelitian tidak sejalan dengan yang peneliti lakukan saat ini. Berdasarkan hasil uji korelasi yang telah dilakukan maka nilai koefisien korelasi memiliki kategori hubungan yang rendah antara Total Quality Manajemen terhadap Kinerja Karyawan, hal ini dikarenakan bahwa PT. Harlis Tata Tahta belum maksimal menerapkan Total Quality Management (TQM). PT. Harlis Tata Tahta saat ini masih menggunakan sistem absensi manual sehingga sering kali terjadi masalah pelanggaran kedisiplinan, seperti contoh : karyawan sering datang terlambat, izin, tidak hadir dan tidak ada alasan yang jelas dan hal tersebut tidak sesuai dengan kontrak kerja yang disebutkan diawal kerja yang telah disepakati kedua belah pihak yaitu dari pihak karyawan dengan perusahaan. Dampak dari pelanggaran kedisiplinan karyawan tersebut adalah karyawan cenderung kurang memiliki inisiatif dalam penyelesaian pekerjaan yang mengakibatkan kinerja karyawan rendah dan tidak dapat mencapai target pekerjaan yang diharapkan. 1147 eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016 : 1140 - 1150 Pelatihan karyawan yang diberikan oleh PT. Harlis Tata Tahta saat ini hanya untuk departemen tertentu saja. Berdasarkan data yang diterima peneliti, hanya karyawan bagian teknisi saja yang memperoleh pelatihan seperti yang diadakan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Selebihnya karyawan lainnya hanya bekerja berdasarkan keahlian yang dimiliki saja. Ini mengakibatkan kinerja karyawan menjadi kurang maksimal. PT. Harlis Tata Tahta hingga saat ini masih belum melakukan penilaian kinerja terhadap karyawannya, hal ini bisa dilihat dari belum adanya sistem audit seperti International Standart Organization (ISO) yang dapat menunjang kinerja karyawan sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Adanya kerja sama antara bagian logistic dan bagian gudang yaitu bagian logistic yang harus memastikan material yang dibutuhkan oleh proyek telah dibeli dan bagian gudang harus terus memberi laporan kepada logistic mengenai stock barang. Namun yang terjadi dilapangan terkadang karyawan PT. Harlis Tata Tahta bagian logistic salah memperkirakan perhitungan material yang dibutuhkan proyek sehingga kurangnya persediaan stok barang dibagian gudang. Sehingga membuat kerja sama tim menurun dan tidak efektif karena kesalahan pekerjaan dari salah satu bagian department. Penutup Bedasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ternyata Total Quality Management yang diterapkan oleh PT. Harlis Tata tahta tidak berpengaruh signifikan terhadap karyawan, sesuai dengan hipotesis bahwa Total Quality Management tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Yang bisa dilihat berdasarkan nilai koefisien korelasi dan koefisien determinasi antara Total Quality Management terhadap kinerja karyawan memiliki nilai yang rendah. PT. Harlis Tata Tahta sebaiknya mengubah sistem absensi manual dengan menggunakan fingerprint.Perlu adanya dukungan dari pihak perusahaan untuk pengembangan sumber daya manusia khususnya di bidang pelatihan untuk menunjang kinerja karyawan PT. Harlis Tata Tahta yang lebih maksimal. PT. Harlis Tata Tahta sebaiknya melakukan penilaian kinerja tidak hanya menilai karyawan dari kualitas dan kuantitas dalam melakukan pekerjaan, tetapi juga harus mengikuti seluruh aspek kepribadian dari para karyawan tersebut. Agar perusahaan dapat menghasilkan sumber daya yang berkualitas. Daftar Pustaka Buku-buku: Abdurrahmat Fathoni. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Rineka Cipta. Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Penerbit Erlangga. 1148 Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Karyawan (Mar’ah) Carter dan Milton F. Usry. 2006. Cost Accounting. Jakarta: Salemba Empat. Chairany dan Lestari, 2011. Pengaruh Total Quality Management Terhadap kinerja perusahaan melalui Kepemimpinan dan Perilaku Prodktif Karyawan. Makassar: Universitas Hasanuddin. Chase, at all. 2005. Quality Service. Yogyakarta: Andi. Denim, Sudarwan. 2010. Kepemimpinan pendidikan (Kepemimpinan Jenius IQ + EQ, Etika, Perilaku Motivasional, dan Mitos). Bandung: AlfabetaCV. Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat. Drs. H. Malayu, S. P. Hasibuan. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Dharma, Agus. 2004. Manajemen Supervisis (Petunjuk Praktis Bagi Para Supervisor). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Eko Afriyanto. 2010. Pengaruh Penerapan Total Quality Management Terhadap Perilaku Produktif Karyawan Dan Kinerja Karyawan Pada Pt ”X” Di Pasuruan. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Fudin Zainal Abidin. 2013. Pengaruh Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Rekatana Putra Gegana Bandung. Bandung: Universitas Winaya Mukti. Gunawan, Sudarmanto. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Harjosoedarmo, Soewarso. 2004. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi. Husein, Umar. 2003. Metode Riset Prilaku Organisasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-University Press. Iqbal, Hasan. 2005. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. . 2006. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : PT Bumi Aksara. Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Bagaimana Meneliti & Menulis Tesis. Jakarta: Erlangga. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. . 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama. Marwansyah. 2010. Manajemen sumber daya manusia. Alfabeta:Bandung. Mathis Robert L, dan Jackson John H. 2006. Human Resource Management. Jakarta: Salemba Empat Narsa dan Rani Dwi Yuniawati. 2003. Pengaruh Interaksi Total Quality Manajemen dengan Sistem Pangukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial. Surabaya:Universitas Kristen Petra. Nasution, MN. 2001. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia. 1149 eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016 : 1140 - 1150 _______, MN. 2005. Manajemen Mutu Terpadu berbasis ISO. Jakarta: Ghalia Indonesia. Onong uchjana Effendy. 2006. Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek. Bandung: Penerbit Remaja Rosda Karya Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia. Tb, Sjafri Mangkuprawira. 2009. Bisnis, Manajemen dan Sumber Daya Manusia. Bogor: IPB Press Terry dan Leslie. 2013. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara Tjiptono, F. 2001. Prinsip-prinsip Total Quality Service. Edisi Kedua. Yogyakarta: Penerbit Andi. , F. 2003. Total Quality Management. Yogyakarta: Penerbit Andi. R.Terry, George. 2013. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara Sadili, Samsudin. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV Pustaka Setia Said Alhudri dan Meyzi Heriyanto. 2015. Pengaruh Penerapan Total Quality Management(TQM) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Ranting Bangking. Riau: Universitas Riau Silalahi, Ulber. 2002. Pemehaman Praktis Asas-asas Manajemen. Bandung : Mandar Maju Soekidjo, Notoatmodjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. . 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta. Sunyoto, D. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : CAPS. Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Syofian, Siregar. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT.Fajar Interpratama Mandiri. Veithzal Rivai. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA. Sumber Internet : Dale, B.G. 2003. Total Quality Management Blue Print, http://www.blackwellpublishing.com (diakses 9 desember 2015) Gazpersz, Vincent. 2003. Introduction and Implementation of Total Quality Management (TQM).(Online) http://www.Isisigma.com (diakses 9 desember 2015) Hashmi, K, 2004. Introduction and Implementation of Total Quality Management(TQM), www.isisigma.com. (diakses 9 desember 2015) 1150