25-07-2011 Rancangan Rev 8 PERATURAN REKTOR

advertisement
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042, 5914043, 5912546, 5912564 Fax (031) 5981841
Website : http://www.unair.ac.id ; e-mail : [email protected]
25-07-2011 Rancangan Rev 8
PERATURAN
REKTOR UNIVERSITAS AIRLANGGA
NOMOR : 6/H3/KR/2011
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
REKTOR UNIVERSITAS AIRLANGGA
Menimbang
:
a. bahwa Rumah Sakit Universitas Airlangga didirikan sebagai
perwujudan dari misi Universitas Airlangga yang
berkomitmen untuk mendharmabaktikan
keahliannya
dalam bidang ilmu, teknologi, humaniora dan seni kepada
masyarakat;
b. bahwa Rumah Sakit Universitas Airlangga diharapkan segera
beroperasi guna melaksanakan tugas dan fungsinya;
c. bahwa dalam rangka operasionalisasi Rumah Sakit
Universitas Airlangga tersebut diperlukan suatu susunan
organisasi dan tata kerja yang dapat mengelola rumah sakit
secara efektif, efisien, profesional dan akuntabel;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud pada huruf
a, b dan c perlu dibentuk Peraturan Rektor tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Universitas
Airlangga.
Mengingat
:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5072);
1
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun
1954 tentang Pendirian Universitas Airlangga di Surabaya
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 3 Tahun 1955 tentang Pengubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 1954. (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 99 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 695 juncto Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 4 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 748);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2006 tentang
Penetapan Universitas Airlangga sebagai Badan Hukum Milik
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 66);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
161/MENKES/PER/I/2010 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan;
7. Peraturan Mejelis Wali Amanat Universitas Airlangga Nomor
12/P/MWA-UA/2008 tentang Anggaran Rumah Tangga
Universitas Airlangga;
8. Keputusan Mejelis Wali Amanat Universitas Airlangga
Nomor 34/H3.MWA/K/2010 tentang Pengangkatan Rektor
Universitas Airlangga Periode 2010-2015; dan
9. Keputusan
Rektor
Universitas
Airlangga
Nomor
63/H3/KR/2011 tentang Pengangkatan Pengelola Rumah Sakit
Pendidikan Universitas Airlangga.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN REKTOR
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan Rektor ini yang dimaksud dengan:
1.
Universitas adalah Universitas Airlangga berbadan Hukum Milik Negara.
2.
Rektor adalah pemimpin dalam penyelenggaraan Universitas Airlangga.
3.
Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga adalah institusi pelayanan
kesehatan milik Universtias Airlangga yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna dan pengembangan pelayanan
kesehatan, pendidikan dan penelitian secara terpadu, bagi tenaga kesehatan,
yang selanjutnya disebut dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga.
4.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/ atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
5.
Departemen adalah suatu unit fungsional di Rumah Sakit untuk menjalankan
fungsi dan tugas tertentu.
6.
Komite Medis adalah kelompok tenaga medis yang terdiri dari perwakilan
tenaga dokter umum, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis.
7.
Komite Keperawatan adalah kelompok tenaga keperawatan yang terdiri dari
perwakilan tenaga ners dan bidan.
8.
Komite Non-Medis adalah kelompok tenaga Non-Medis yang bertanggung
jawab dalam kesiapan fungsi sarana dan prasarana Rumah Sakit.
9.
Satuan Pengawas Intern merupakan unit pelaksana Rumah Sakit Universitas
Airlangga yang membantu Direktur Utama dalam melakukan pengawasan
keuangan, audit keuangan dan audit manajemen rumah sakit.
10. Divisi adalah unsur pelaksana organisasi Rumah Sakit yang mempunyai tugas
mengkoordinasikan semua kegiatan di Sub Divisi terkait.
11. Sub Divisi adalah unsur pelaksana di bawah Divisi yang mempunyai tugas
mengkoordinasikan dan membantu kebutuhan Unit Kerja.
12. Unit Kerja adalah tempat penyelenggaraan pelayanan fungsional dalam Rumah
Sakit yang tugas utamanya melayani pasien secara langsung, yang dilakukan
oleh Staf Medis Departemen dan tenaga kesehatan lainnya beserta peserta didik
terkait secara terpadu (terintegrasi).
BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
1.
2.
Rumah Sakit Universitas Airlangga adalah unsur pelaksana di lingkungan
Universitas Airlangga yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Rektor.
Rumah Sakit dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan dibantu oleh Direktur
yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
3
BAB III
VISI DAN MISI
Visi Rumah Sakit Universitas Airlangga
Pasal 3
Visi Rumah Sakit Universitas Airlangga adalah menjadi rumah sakit pendidikan
terkemuka dalam pelayanan kesehatan paripurna, dan menjadi rumah sakit terdepan
dalam pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan.
Misi Rumah Sakit Universitas Airlangga
Pasal 4
Misi Rumah Sakit Universitas Airlangga adalah:
a.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna;
b.
Menjadi pusat rujukan masalah kesehatan;
c.
Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga kesehatan, dengan
berdasarkan kaidah pendidikan modern; dan
d.
Melakukan penelitian dasar, klinis, maupun komunitas guna
pengembangan dan penapisan teknologi kedokteran dan kesehatan.
BAB IV
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 5
Rumah Sakit Universitas Airlangga berasaskan:
a.
Visi Universitas Airlangga;
b.
Profesionalitas;
c.
Manfaat;
d.
Pemerataan;
e.
Persamaan hak;
f.
Keselamatan pasien; dan
g.
Fungsi sosial.
4
Pasal 6
Peraturan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Universitas Airlangga
dibentuk dengan tujuan:
a.
Menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di Rumah Sakit
Universitas Airlangga;
b.
Menjamin pengelolaan dan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Universitas Airlangga yang aman, bermutu dan manusiawi; dan
c.
Menjamin Rumah Sakit Universitas Airlangga dapat didukung dan
dimanfaatkan oleh semua Unit Pelaksana Universitas, baik untuk
pelayanan kesehatan, pendidikan, pelatihan maupun penelitian.
BAB V
TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 7
Rumah Sakit Universitas Airlangga mempunyai tugas memberikan pelayanan
kesehatan secara paripurna, efektif dan efisien dengan mengutamakan upaya
pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rujukan yang dilaksanakan secara serasi,
terpadu dengan kegiatan tugas pendidikan dan penelitian.
Pasal 8
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 7, Rumah Sakit Universitas
Airlangga mempunyai fungsi:
a.
Pelayanan medis paripurna sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
b.
Pelayanan asuhan keperawatan;
c.
Pelayanan penunjang medis;
d.
Pelayanan rujukan;
e.
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan;
f.
Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan teknologi kedokteran dan
kesehatan; dan
g.
Pengelolaan administrasi dan keuangan.
5
BAB VI
PENYELENGARAAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Organisasi
Pasal 9
1.
2.
Organisasi Rumah Sakit Universitas Airlangga didasarkan pada pola line staff
dan matriks.
Susunan organisasi Rumah Sakit Universitas Airlangga terdiri dari:
a.
Badan Pembina;
b.
Direksi;
c.
Divisi;
d.
Sub Divisi;
e.
Komite Medis;
f.
Komite Keperawatan;
g.
Komite Non-Medis;
h.
Satuan Pengawas Intern;
i.
Staf Medis Departemen; dan
j.
Unit Kerja.
Bagian Kedua
Badan Pembina Rumah Sakit
Pasal 10
1.
2.
3.
4.
Badan Pembina Rumah Sakit merupakan suatu unit nonstruktural yang bersifat
independen dan bertanggung jawab kepada Rektor.
Badan Pembina beranggotakan 7 orang yang terdiri atas:
a.
Rektor;
b.
Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor III;
c.
Ketua Senat Akademik;
d.
Direktur Sumber Daya; dan
e.
Direktur Pendidikan.
Ketua Badan Pembina merangkap sebagai anggota, yang dipilih dari salah satu
anggota oleh anggota yang lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
Tugas Badan Pembina adalah:
a.
Memberikan pertimbangan dan persetujuan arah kebijakan Rumah Sakit;
b.
Memberikan persetujuan dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis;
c.
Melakukan penilaian dan memberikan persetujuan pelaksanaan rencana
anggaran;
d.
Melakukan pengawasan kendali mutu dan kendali biaya; dan
e.
Melakukan pengawasan kepatuhan penerapan peraturan rumah sakit
(hospital by law), etika Rumah Sakit, etika profesi, dan peraturan
perundang- undangan.
6
Bagian Ketiga
Direksi
Pasal 11
1.
2.
Direksi Rumah Sakit Universitas Airlangga terdiri dari:
a.
Direktur Utama;
b.
Direktur Umum dan Keuangan;
c.
Direktur Pelayanan Medis dan Penunjang Medis; dan
d.
Direktur Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan.
Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibentuk sesuai dengan
kebutuhan.
Paragraf 1
Direktur Utama
Pasal 12
Direktur Utama mempunyai tugas memimpin pengelolaan Rumah Sakit dengan
memberikan petunjuk, bimbingan dan pengawasan terhadap tugas dari unsur
pembantu pimpinan dan unsur pelaksana yang didukung oleh Direktur sebagaimana
dimaksud pada Pasal 11 ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e.
Paragraf 2
Direktur Umum dan Keuangan
Pasal 13
Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan,
mengawasi kegiatan umum, administrasi, keuangan dan perlengkapan yang didukung
oleh:
a.
Divisi Umum dan Kepegawaian; dan
b.
Divisi Keuangan.
Pasal 14
Divisi Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengkoordinasikan semua
kebutuhan dalam membantu kegiatan yang tercakup dalam Sub Divisi di bawah ini:
a.
Sub Divisi Kepegawaian;
b.
Sub Divisi Kesekretariatan, Tata Usaha dan Security;
c.
Sub Divisi Rumah Tangga, Pemeliharaan Sarana, Sanitasi dan
Perlengkapan; dan
d.
Sub Divisi Sistem Infomasi Manajemen, Perencanaan, Penyusunan
Program dan Laporan.
7
Pasal 15
Divisi Keuangan mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan dalam
membantu kegiatan yang tercakup dalam Sub Divisi di bawah ini:
a.
Sub Divisi Anggaran dan Gaji;
b.
Sub Divisi Akuntansi dan Verifikasi; dan
c.
Sub Divisi Perbendaharaan dan Piutang.
Paragraf 3
Direktur Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
Pasal 16
Direktur Pelayanan Medis dan Penunjang Medis mempunyai tugas merencanakan,
mengkoordinasikan, mengawasi pelayanan asuhan medis dan penunjang medis yang
didukung oleh:
a.
Divisi Asuhan Medis;
b.
Divisi Keperawatan;
c.
Divisi Penunjang Medis; dan
d.
Divisi Farmasi.
Pasal 17
Divisi Asuhan Medis mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan dalam
membantu kegiatan yang tercakup dalam Sub Divisi di bawah ini:
a.
Sub Divisi Rawat Inap;
b.
Sub Divisi Rawat Jalan; dan
c.
Sub Divisi Perawatan Kritis.
Pasal 18
Divisi Keperawatan mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan dalam
membantu kegiatan yang tercakup dengan asuhan keperawatan dan dibantu oleh:
a.
Sub Divisi Pengembangan Pelayanan Keperawatan; dan
b.
Sub Divisi Pendidikan dan Pelatihan.
8
Pasal 19
Divisi Penunjang Medis mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan
pelayanan penunjang medis, melaksanakan pemantauan dan pengawasan penggunaan
fasilitas dan kegiatan pelayanan penunjang medis yang tercakup dalam Sub Divisi di
bawah ini:
a.
Sub Divisi 1:
(1) Unit Kerja Laboratorium;
(2) Unit Kerja Radiologi;
(3) Unit Kerja CSSD; dan
(4) Unit Kerja Gizi.
b.
Sub Divisi 2:
(1) Unit Kerja Rekam Medis;
(2) Unit Kerja Forensik dan Pemulasaran Jenasah; dan
(3) Unit Kerja IKFR.
Pasal 20
Divisi Farmasi mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan dalam
membantu kegiatan:
a.
pengelolaan perbekalan farmasi, yaitu: perencanaan, pengadaan,
peyimpanan, pendistribusian, pengawasan, dan pemberian informasi obat;
b.
pengelolaan alat kesehatan dan bahan habis pakai;
c.
therapeutic drug monitoring;
yang tercakup dalam Sub Divisi di bawah ini:
a.
Sub Divisi Farmasi Klinik; dan
b.
Sub Divisi Perbekalan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Habis Pakai.
Paragraf 4
Direktur Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan
Pasal 21
Direktur Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas merencanakan,
mengkoordinasikan, mengawasi kegiatan dalam bidang pendidikan, pelatihan,
penelitian dan pengembangan secara terpadu yang didukung oleh:
a.
Divisi Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian; dan
b.
Divisi Kemitraan, Hukum dan Perijinan.
Pasal 22
Divisi Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian mempunyai tugas mengkoordinasikan
semua kebutuhan dalam membantu kegiatan pendidikan, pelatihan dan penelitian
secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan kedokteran
berkelanjutan, dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya disertai kegiatan penelitian
baik penelitian dasar, klinis, maupun komunitas dari semua bidang kedokteran
maupun kesehatan yang tercakup dalam Sub Divisi di bawah ini;
a. Sub Divisi Pendidikan dan Pelatihan; dan
b. Sub Divisi Penelitian.
9
Pasal 23
Divisi Kemitraan, Hukum dan Perijinan mempunyai tugas mengkoordinasikan semua
kebutuhan dalam melaksanakan kegiatan yang tercakup dalam Sub Divisi di bawah
ini:
a.
Sub Divisi Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan Pasar;
b.
Sub Divisi Customer Service; dan
c.
Sub Divisi Hukum dan Perijinan.
Pasal 24
Perincian tugas dan kewenangan pada struktur Sub Divisi sampai dengan Unit Kerja
akan diatur tersendiri oleh Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Airlangga.
BAB VII
KOMITE MEDIS, KOMITE KEPERAWATAN, KOMITE NON-MEDIS
DAN SATUAN PENGAWAS INTERN
Bagian Pertama
Komite Medis
Pasal 25
1.
2.
3.
4.
5.
Komite Medis berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Komite Medis dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggotanya dan
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Utama.
Komite Medis bertugas membantu Direktur Utama dalam menyusun Standar
Pelayanan Medis, memantau pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan etika
profesi, mengatur kewenangan profesi dokter umum, dokter spesialis dan dokter
gigi spesialis serta mengembangkan program pelayanan kesehatan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Medis dapat dibantu oleh Sub Komite
Medis.
Susunan anggota Komite Medis dan Sub Komite Medis beserta tugas dan
wewenangnya akan diatur oleh Direktur Utama.
10
Bagian Kedua
Komite Keperawatan
Pasal 26
1.
2.
3.
4.
Komite Keperawatan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Utama.
Komite Keperawatan dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggotanya
dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur Utama.
Komite Keperawatan bertugas membantu Direktur Utama dalam menyusun
Standar Pelayanan Keperawatan, pembinaan asuhan keperawatan dan
melaksanakan pembinaan etika profesi keperawatan.
Susunan anggota Komite Keperawatan beserta tugas dan wewenangnya akan
diatur oleh Direktur Utama.
Bagian Ketiga
Komite Non-Medis
Pasal 27
1.
2.
3.
4.
Komite Non-Medis berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Utama.
Komite Non-Medis dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggotanya
dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur Utama.
Komite Non-Medis bertugas membantu Direktur Utama dalam menyusun
Standar Kebutuhan, Monitoring dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit baik alat kesehatan maupun alat non-kesehatan agar pelayanan di
Rumah sakit berjalan dengan lancar.
Susunan anggota Komite Non-Medis beserta tugas dan wewenangnya akan
diatur oleh Direktur Utama.
Bagian Keempat
Satuan Pengawas Intern
Pasal 28
Satuan Pengawas Intern dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur Utama dan bertanggung jawab pada Direktur Utama.
11
BABVIII
DEPARTEMEN, STAF MEDIS DEPARTEMEN DAN UNIT KERJA
Bagian Pertama
Departemen
Pasal 29
1.
2.
Ketua Departemen dijabat oleh Ketua Departemen Fakultas terkait, dan
bertanggung jawab penuh kepada Direktur Utama.
Personalia Departemen adalah Staf Medis Departemen.
Staf Medis Departemen
Pasal 30
1.
2.
3.
4.
5.
Staf Medis Departemen adalah staf yang berasal dari Departemen yang terdiri
dari kelompok dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dokter gigi spesialis,
yang bekerja di unit kerja tertentu dalam jabatan fungsional untuk
melaksanakan kegiatan tertentu, guna mencapai tugas dan fungsi Rumah Sakit.
Tugas Staf Medis Departemen adalah :
a.
Melaksanakan asuhan medis paripurna berupa: diagnosis, pengobatan,
pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, dan
penyuluhan kesehatan;
b.
Melakukan pendidikan, latihan dan penelitian bersamaan dengan kegiatan
asuhan medis; dan
c.
Meningkatkan, mengembangkan dan menapis ilmu dan teknologi
kedokteran atau kesehatan yang baru dalam menunjang asuhan medis
yang bermutu.
Dalam melaksanakan tugasnya Staf Medis Departemen di kelompokkan
berdasarkan keahlian-spesialisasi.
Kelompok Staf Medis Departemen sebagaimana dimaksud ayat 1 dipimpin oleh
seorang Ketua yang dipilih oleh anggota kelompoknya untuk masa bakti
tertentu.
Staf Medis Departemen berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direksi.
Bagian Kedua
Unit Kerja
Pasal 31
1.
2.
3.
Unit kerja dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan fungsional.
Unit kerja mempunyai tugas membantu Direksi dalam penyelenggaraan
pelayanan fungsional sesuai dengan fungsinya.
Jumlah dan jenis unit kerja disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
Rumah Sakit.
12
BAB IX
TATA KERJA
Pasal 32
1.
2.
3.
Tata kerja di Rumah Sakit Universitas Airlangga dalam mencapai tujuan bersama
adalah berlandaskan kerja sama, transparansi, akuntabel, bertanggung jawab,
mandiri dan berkeadilan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Rumah Sakit mempunyai hubungan
koordinatif, kooperatif, dan fungsional dengan Fakultas terkait di lingkungan
Universitas Airlangga.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, Rumah Sakit mempunyai hubungan
jaringan pelayanan kesehatan khususnya jaringan rujukan kesehatan dengan
institusi pelayanan kesehatan lainnya di luar Universitas Airlangga.
Pasal 33
Direktur berkewajiban memberikan petunjuk, bimbingan, pengawasan, umpan balik
dan koreksi terhadap pekerjaan dari unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang berada
dalam lingkungan satuan kerjanya.
BAB X
KEPEGAWAIAN
Pasal 34
Kepegawaian di lingkungan Rumah Sakit ditetapkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, dan Peraturan Rektor yang berlaku.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 35
1.
2.
3.
Pengangkatan personalia pada struktur Direksi dan Divisi ditetapkan oleh Rektor.
Pengangkatan personalia pada struktur selain sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan oleh Direktur Utama.
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surabaya
pada tanggal Pebruari 2011
REKTOR,
FASICH
NIP 194612311974121001
13
Download