UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042, 5914043, 5912546, 5912564 Fax (031) 5981841 Website : http://www.unair.ac.id ; e-mail : [email protected] 25-07-2011 Rancangan Rev 8 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR : 6/H3/KR/2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS AIRLANGGA Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Universitas Airlangga didirikan sebagai perwujudan dari misi Universitas Airlangga yang berkomitmen untuk mendharmabaktikan keahliannya dalam bidang ilmu, teknologi, humaniora dan seni kepada masyarakat; b. bahwa Rumah Sakit Universitas Airlangga diharapkan segera beroperasi guna melaksanakan tugas dan fungsinya; c. bahwa dalam rangka operasionalisasi Rumah Sakit Universitas Airlangga tersebut diperlukan suatu susunan organisasi dan tata kerja yang dapat mengelola rumah sakit secara efektif, efisien, profesional dan akuntabel; d. bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud pada huruf a, b dan c perlu dibentuk Peraturan Rektor tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Universitas Airlangga. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 1 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1954 tentang Pendirian Universitas Airlangga di Surabaya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1955 tentang Pengubahan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 1954. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 99 Tambahan Lembaran Negara Nomor 695 juncto Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 4 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 748); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2006 tentang Penetapan Universitas Airlangga sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 66); 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 161/MENKES/PER/I/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan; 7. Peraturan Mejelis Wali Amanat Universitas Airlangga Nomor 12/P/MWA-UA/2008 tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas Airlangga; 8. Keputusan Mejelis Wali Amanat Universitas Airlangga Nomor 34/H3.MWA/K/2010 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Airlangga Periode 2010-2015; dan 9. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 63/H3/KR/2011 tentang Pengangkatan Pengelola Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan Rektor ini yang dimaksud dengan: 1. Universitas adalah Universitas Airlangga berbadan Hukum Milik Negara. 2. Rektor adalah pemimpin dalam penyelenggaraan Universitas Airlangga. 3. Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga adalah institusi pelayanan kesehatan milik Universtias Airlangga yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dan pengembangan pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian secara terpadu, bagi tenaga kesehatan, yang selanjutnya disebut dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga. 4. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/ atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. 5. Departemen adalah suatu unit fungsional di Rumah Sakit untuk menjalankan fungsi dan tugas tertentu. 6. Komite Medis adalah kelompok tenaga medis yang terdiri dari perwakilan tenaga dokter umum, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis. 7. Komite Keperawatan adalah kelompok tenaga keperawatan yang terdiri dari perwakilan tenaga ners dan bidan. 8. Komite Non-Medis adalah kelompok tenaga Non-Medis yang bertanggung jawab dalam kesiapan fungsi sarana dan prasarana Rumah Sakit. 9. Satuan Pengawas Intern merupakan unit pelaksana Rumah Sakit Universitas Airlangga yang membantu Direktur Utama dalam melakukan pengawasan keuangan, audit keuangan dan audit manajemen rumah sakit. 10. Divisi adalah unsur pelaksana organisasi Rumah Sakit yang mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kegiatan di Sub Divisi terkait. 11. Sub Divisi adalah unsur pelaksana di bawah Divisi yang mempunyai tugas mengkoordinasikan dan membantu kebutuhan Unit Kerja. 12. Unit Kerja adalah tempat penyelenggaraan pelayanan fungsional dalam Rumah Sakit yang tugas utamanya melayani pasien secara langsung, yang dilakukan oleh Staf Medis Departemen dan tenaga kesehatan lainnya beserta peserta didik terkait secara terpadu (terintegrasi). BAB II KEDUDUKAN Pasal 2 1. 2. Rumah Sakit Universitas Airlangga adalah unsur pelaksana di lingkungan Universitas Airlangga yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor. Rumah Sakit dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan dibantu oleh Direktur yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor. 3 BAB III VISI DAN MISI Visi Rumah Sakit Universitas Airlangga Pasal 3 Visi Rumah Sakit Universitas Airlangga adalah menjadi rumah sakit pendidikan terkemuka dalam pelayanan kesehatan paripurna, dan menjadi rumah sakit terdepan dalam pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan. Misi Rumah Sakit Universitas Airlangga Pasal 4 Misi Rumah Sakit Universitas Airlangga adalah: a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna; b. Menjadi pusat rujukan masalah kesehatan; c. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga kesehatan, dengan berdasarkan kaidah pendidikan modern; dan d. Melakukan penelitian dasar, klinis, maupun komunitas guna pengembangan dan penapisan teknologi kedokteran dan kesehatan. BAB IV ASAS DAN TUJUAN Pasal 5 Rumah Sakit Universitas Airlangga berasaskan: a. Visi Universitas Airlangga; b. Profesionalitas; c. Manfaat; d. Pemerataan; e. Persamaan hak; f. Keselamatan pasien; dan g. Fungsi sosial. 4 Pasal 6 Peraturan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Universitas Airlangga dibentuk dengan tujuan: a. Menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di Rumah Sakit Universitas Airlangga; b. Menjamin pengelolaan dan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Universitas Airlangga yang aman, bermutu dan manusiawi; dan c. Menjamin Rumah Sakit Universitas Airlangga dapat didukung dan dimanfaatkan oleh semua Unit Pelaksana Universitas, baik untuk pelayanan kesehatan, pendidikan, pelatihan maupun penelitian. BAB V TUGAS DAN FUNGSI Pasal 7 Rumah Sakit Universitas Airlangga mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna, efektif dan efisien dengan mengutamakan upaya pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rujukan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan kegiatan tugas pendidikan dan penelitian. Pasal 8 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 7, Rumah Sakit Universitas Airlangga mempunyai fungsi: a. Pelayanan medis paripurna sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit; b. Pelayanan asuhan keperawatan; c. Pelayanan penunjang medis; d. Pelayanan rujukan; e. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan; f. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan teknologi kedokteran dan kesehatan; dan g. Pengelolaan administrasi dan keuangan. 5 BAB VI PENYELENGARAAN ORGANISASI Bagian Kesatu Organisasi Pasal 9 1. 2. Organisasi Rumah Sakit Universitas Airlangga didasarkan pada pola line staff dan matriks. Susunan organisasi Rumah Sakit Universitas Airlangga terdiri dari: a. Badan Pembina; b. Direksi; c. Divisi; d. Sub Divisi; e. Komite Medis; f. Komite Keperawatan; g. Komite Non-Medis; h. Satuan Pengawas Intern; i. Staf Medis Departemen; dan j. Unit Kerja. Bagian Kedua Badan Pembina Rumah Sakit Pasal 10 1. 2. 3. 4. Badan Pembina Rumah Sakit merupakan suatu unit nonstruktural yang bersifat independen dan bertanggung jawab kepada Rektor. Badan Pembina beranggotakan 7 orang yang terdiri atas: a. Rektor; b. Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor III; c. Ketua Senat Akademik; d. Direktur Sumber Daya; dan e. Direktur Pendidikan. Ketua Badan Pembina merangkap sebagai anggota, yang dipilih dari salah satu anggota oleh anggota yang lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2). Tugas Badan Pembina adalah: a. Memberikan pertimbangan dan persetujuan arah kebijakan Rumah Sakit; b. Memberikan persetujuan dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis; c. Melakukan penilaian dan memberikan persetujuan pelaksanaan rencana anggaran; d. Melakukan pengawasan kendali mutu dan kendali biaya; dan e. Melakukan pengawasan kepatuhan penerapan peraturan rumah sakit (hospital by law), etika Rumah Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang- undangan. 6 Bagian Ketiga Direksi Pasal 11 1. 2. Direksi Rumah Sakit Universitas Airlangga terdiri dari: a. Direktur Utama; b. Direktur Umum dan Keuangan; c. Direktur Pelayanan Medis dan Penunjang Medis; dan d. Direktur Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan. Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Paragraf 1 Direktur Utama Pasal 12 Direktur Utama mempunyai tugas memimpin pengelolaan Rumah Sakit dengan memberikan petunjuk, bimbingan dan pengawasan terhadap tugas dari unsur pembantu pimpinan dan unsur pelaksana yang didukung oleh Direktur sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e. Paragraf 2 Direktur Umum dan Keuangan Pasal 13 Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi kegiatan umum, administrasi, keuangan dan perlengkapan yang didukung oleh: a. Divisi Umum dan Kepegawaian; dan b. Divisi Keuangan. Pasal 14 Divisi Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan dalam membantu kegiatan yang tercakup dalam Sub Divisi di bawah ini: a. Sub Divisi Kepegawaian; b. Sub Divisi Kesekretariatan, Tata Usaha dan Security; c. Sub Divisi Rumah Tangga, Pemeliharaan Sarana, Sanitasi dan Perlengkapan; dan d. Sub Divisi Sistem Infomasi Manajemen, Perencanaan, Penyusunan Program dan Laporan. 7 Pasal 15 Divisi Keuangan mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan dalam membantu kegiatan yang tercakup dalam Sub Divisi di bawah ini: a. Sub Divisi Anggaran dan Gaji; b. Sub Divisi Akuntansi dan Verifikasi; dan c. Sub Divisi Perbendaharaan dan Piutang. Paragraf 3 Direktur Pelayanan Medis dan Penunjang Medis Pasal 16 Direktur Pelayanan Medis dan Penunjang Medis mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi pelayanan asuhan medis dan penunjang medis yang didukung oleh: a. Divisi Asuhan Medis; b. Divisi Keperawatan; c. Divisi Penunjang Medis; dan d. Divisi Farmasi. Pasal 17 Divisi Asuhan Medis mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan dalam membantu kegiatan yang tercakup dalam Sub Divisi di bawah ini: a. Sub Divisi Rawat Inap; b. Sub Divisi Rawat Jalan; dan c. Sub Divisi Perawatan Kritis. Pasal 18 Divisi Keperawatan mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan dalam membantu kegiatan yang tercakup dengan asuhan keperawatan dan dibantu oleh: a. Sub Divisi Pengembangan Pelayanan Keperawatan; dan b. Sub Divisi Pendidikan dan Pelatihan. 8 Pasal 19 Divisi Penunjang Medis mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan penunjang medis, melaksanakan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayanan penunjang medis yang tercakup dalam Sub Divisi di bawah ini: a. Sub Divisi 1: (1) Unit Kerja Laboratorium; (2) Unit Kerja Radiologi; (3) Unit Kerja CSSD; dan (4) Unit Kerja Gizi. b. Sub Divisi 2: (1) Unit Kerja Rekam Medis; (2) Unit Kerja Forensik dan Pemulasaran Jenasah; dan (3) Unit Kerja IKFR. Pasal 20 Divisi Farmasi mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan dalam membantu kegiatan: a. pengelolaan perbekalan farmasi, yaitu: perencanaan, pengadaan, peyimpanan, pendistribusian, pengawasan, dan pemberian informasi obat; b. pengelolaan alat kesehatan dan bahan habis pakai; c. therapeutic drug monitoring; yang tercakup dalam Sub Divisi di bawah ini: a. Sub Divisi Farmasi Klinik; dan b. Sub Divisi Perbekalan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Habis Pakai. Paragraf 4 Direktur Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pasal 21 Direktur Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi kegiatan dalam bidang pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan secara terpadu yang didukung oleh: a. Divisi Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian; dan b. Divisi Kemitraan, Hukum dan Perijinan. Pasal 22 Divisi Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan dalam membantu kegiatan pendidikan, pelatihan dan penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan kedokteran berkelanjutan, dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya disertai kegiatan penelitian baik penelitian dasar, klinis, maupun komunitas dari semua bidang kedokteran maupun kesehatan yang tercakup dalam Sub Divisi di bawah ini; a. Sub Divisi Pendidikan dan Pelatihan; dan b. Sub Divisi Penelitian. 9 Pasal 23 Divisi Kemitraan, Hukum dan Perijinan mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan dalam melaksanakan kegiatan yang tercakup dalam Sub Divisi di bawah ini: a. Sub Divisi Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan Pasar; b. Sub Divisi Customer Service; dan c. Sub Divisi Hukum dan Perijinan. Pasal 24 Perincian tugas dan kewenangan pada struktur Sub Divisi sampai dengan Unit Kerja akan diatur tersendiri oleh Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Airlangga. BAB VII KOMITE MEDIS, KOMITE KEPERAWATAN, KOMITE NON-MEDIS DAN SATUAN PENGAWAS INTERN Bagian Pertama Komite Medis Pasal 25 1. 2. 3. 4. 5. Komite Medis berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Komite Medis dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggotanya dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur Utama. Komite Medis bertugas membantu Direktur Utama dalam menyusun Standar Pelayanan Medis, memantau pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi dokter umum, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis serta mengembangkan program pelayanan kesehatan. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Medis dapat dibantu oleh Sub Komite Medis. Susunan anggota Komite Medis dan Sub Komite Medis beserta tugas dan wewenangnya akan diatur oleh Direktur Utama. 10 Bagian Kedua Komite Keperawatan Pasal 26 1. 2. 3. 4. Komite Keperawatan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Komite Keperawatan dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggotanya dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur Utama. Komite Keperawatan bertugas membantu Direktur Utama dalam menyusun Standar Pelayanan Keperawatan, pembinaan asuhan keperawatan dan melaksanakan pembinaan etika profesi keperawatan. Susunan anggota Komite Keperawatan beserta tugas dan wewenangnya akan diatur oleh Direktur Utama. Bagian Ketiga Komite Non-Medis Pasal 27 1. 2. 3. 4. Komite Non-Medis berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Komite Non-Medis dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggotanya dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur Utama. Komite Non-Medis bertugas membantu Direktur Utama dalam menyusun Standar Kebutuhan, Monitoring dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit baik alat kesehatan maupun alat non-kesehatan agar pelayanan di Rumah sakit berjalan dengan lancar. Susunan anggota Komite Non-Medis beserta tugas dan wewenangnya akan diatur oleh Direktur Utama. Bagian Keempat Satuan Pengawas Intern Pasal 28 Satuan Pengawas Intern dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dan bertanggung jawab pada Direktur Utama. 11 BABVIII DEPARTEMEN, STAF MEDIS DEPARTEMEN DAN UNIT KERJA Bagian Pertama Departemen Pasal 29 1. 2. Ketua Departemen dijabat oleh Ketua Departemen Fakultas terkait, dan bertanggung jawab penuh kepada Direktur Utama. Personalia Departemen adalah Staf Medis Departemen. Staf Medis Departemen Pasal 30 1. 2. 3. 4. 5. Staf Medis Departemen adalah staf yang berasal dari Departemen yang terdiri dari kelompok dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dokter gigi spesialis, yang bekerja di unit kerja tertentu dalam jabatan fungsional untuk melaksanakan kegiatan tertentu, guna mencapai tugas dan fungsi Rumah Sakit. Tugas Staf Medis Departemen adalah : a. Melaksanakan asuhan medis paripurna berupa: diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, dan penyuluhan kesehatan; b. Melakukan pendidikan, latihan dan penelitian bersamaan dengan kegiatan asuhan medis; dan c. Meningkatkan, mengembangkan dan menapis ilmu dan teknologi kedokteran atau kesehatan yang baru dalam menunjang asuhan medis yang bermutu. Dalam melaksanakan tugasnya Staf Medis Departemen di kelompokkan berdasarkan keahlian-spesialisasi. Kelompok Staf Medis Departemen sebagaimana dimaksud ayat 1 dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggota kelompoknya untuk masa bakti tertentu. Staf Medis Departemen berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi. Bagian Kedua Unit Kerja Pasal 31 1. 2. 3. Unit kerja dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan fungsional. Unit kerja mempunyai tugas membantu Direksi dalam penyelenggaraan pelayanan fungsional sesuai dengan fungsinya. Jumlah dan jenis unit kerja disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit. 12 BAB IX TATA KERJA Pasal 32 1. 2. 3. Tata kerja di Rumah Sakit Universitas Airlangga dalam mencapai tujuan bersama adalah berlandaskan kerja sama, transparansi, akuntabel, bertanggung jawab, mandiri dan berkeadilan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Rumah Sakit mempunyai hubungan koordinatif, kooperatif, dan fungsional dengan Fakultas terkait di lingkungan Universitas Airlangga. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, Rumah Sakit mempunyai hubungan jaringan pelayanan kesehatan khususnya jaringan rujukan kesehatan dengan institusi pelayanan kesehatan lainnya di luar Universitas Airlangga. Pasal 33 Direktur berkewajiban memberikan petunjuk, bimbingan, pengawasan, umpan balik dan koreksi terhadap pekerjaan dari unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang berada dalam lingkungan satuan kerjanya. BAB X KEPEGAWAIAN Pasal 34 Kepegawaian di lingkungan Rumah Sakit ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dan Peraturan Rektor yang berlaku. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 35 1. 2. 3. Pengangkatan personalia pada struktur Direksi dan Divisi ditetapkan oleh Rektor. Pengangkatan personalia pada struktur selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Direktur Utama. Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal Pebruari 2011 REKTOR, FASICH NIP 194612311974121001 13