SIFAT OPTIK DEFINISI CAHAYA CAHAYA adalah radiasi elektromagnetik yang dapat terdeteksi oleh mata manusia. Mata sensitif terhadap panjang gelombang λ antara 400 nm (ungu) sampai 700 nm (merah). Mata paling sensitif terhadap cahaya pada daerah hijau-kuning (λ = 550 nm) dan paling tidak sensitif pada kedua nilai ekstrim merah atau biru SPEKTRUM CAHAYA TAMPAK SIFAT-SIFAT CAHAYA 1. 2. 3. Bila suatu berkas cahaya dikenakan pada suatu benda maka akan terjadi salah satu dari 3 kemungkinan yaitu: TRANSMISI ABSORBSI PEMENCARAN CAHAYA TRANSMISI CAHAYA Benda yang dapat mentransmisikan (meneruskan ) cahaya disebut benda TRANSPARAN BENDA TRANSPARAN adalah benda yang dapat ditembus cahaya ABSORBSI CAHAYA Benda yang OPAQUE adalah benda yang menyerap (absorbsi) cahaya. HUKUM LAMBERT I x Ioe x Io = intensitas awal Ix = intensitas cahaya stlh menembus setebal x α = koefisien absorbsi bahan bahan PEMENCARAN CAHAYA Terjadi jika cahaya diarahkan pada suatu bahan tebal yang terdiri dari partikel kecilkecil dengan indeks bias yang berbeda. Benda yang dapat meneruska sebagian cahaya dan sebagian yang lain dipencar disebut TRANSLUCENT Benda TRANSLUCENT menunjukkan warna yang lebih muda dari benda yang OPAQUE METAMERISME DAN FLUORESCENCE METAMERISME: benda yang tampak berbeda warnanya jika dilihat di bawah penyinaran yang berbeda. Jadi warna suatu benda dapat bergantung pada warna sumber cahayanya FLUORESCENCE: benda yang memiliki kemampuan menyerap cahaya pada λ tertentu dan memantulkan cahaya pada λ yang lain. Gigi Asli menyerap radiasi UV (λ=400 nm) dan memantulkan cahaya pada λ = 400 – 500 nm PENGUKURAN WARNA • Secara kuantitatif warna dan penampilan harus digambarkan dalam 3 dimensi warna yaitu: CORAK NILAI KROMA DEFINISI CORAK, NILAI DAN KROMA CORAK : warna dominan dari suatu obyek, misalnya merah, hijau dan biru. NILAI : adalah ukuran terang atau gelap suatu warna Terang Nilai tinggi Gelap Nilai rendah KROMA : ukuran intensitas (kekuatan ) warna Makin tinggi kroma, warna semakin tajam PADU WARNA UNTUK MENGGAMBARKAN 3 DIMENSI WARNA • Nilai meningkat dari dari hitam pada bagian tengah bawah sampai putih pada bagian tengah atas • Kroma meningkat dari bagian tengah keluar • Corak berubah dalam arah berputar PENCOCOKAN WARNA DI KEDOKTERAN GIGI • Menggunakan PETUNJUK WARNA (SHADE GUIDE) Petunjuk Warna (shade guide) Petunjuk bagi teknisi laboratorium untuk memilih warna vinir keramik, inlay atau mahkota tiruan sesuai gigi aslinya. Kesulitan pencocokan akan terjadi jika teknisi laboratorium tidak melihat langsung gigi pasien (untuk kasus restorasi/ gigi rusak, berlubang atau tidak sempuran) Ketebalan contoh warna bisa berbeda dengan ketebalan bahan restorasi yang akan dibuat menyebabkan hasil bahan restorasi akan berbeda dengan contoh Warna dari suatu mahkota tiruan porselen bisa terlihat berbeda dari mahkota gigi yang lain yang dibuat dengan bubuk porselen yang sama Hal ini merupakan kelemahan menggunakan shade guide Shade Guide Diurut dari nilai terang menuju gelap (dari kiri ke kanan), nilai tinggi menuju rendah Teknik ini didasarkan pada persepsi bahwa pencocokan warna gigi akan menjadi lebih mudah bila pengaturan contoh warna dilakukan berdasrkan nilai. Pasien lebih menyukai nilai yang lebih tinggi dari nilai gigi asli BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN TERKAIT DENGAN ESTETIS GIGI TIRUAN Estetis memegang peranan yang sangat penting terutama bahan tambal untuk gigi depan Untuk mendapatkan warna yang sesuai baik bahan tambal maupun gigi tiruan harus diberi pigmen Bahan-bahan estetis harus mempunyai warna yang permanen, tidak menunjukkan perubahan warna karen afaktor kimia penyusun bahan Untuk mendapat estetis yang baik, bahan hendaknya bersifat Translucent Harus mengandung bahan yang bersifat fluoresence yang berguna untuk memperbaiki estetika