BAB I Pendahuluan_ G11dhe

advertisement
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belak ang
Deoxyribo nucleic acid (DNA) adalah
salah satu biomolekul yang paling penting
dalam sel. Stru ktur helix ganda DNA
mengalami d inamika yang sangat kompleks
yang berhubungan dengan proses biologis
seperti pada proses replikasi. Permasalahan
utama dalam b iofisika adalah bagaimana
sifat fungsional yang berhubungan dengan
struktur DNA dan karakteristik fisik
dinamika. Efek getaran nonlinear soliton
DNA pertama kali dijelaskan oleh Englander
et al [1]. Su mber lain [2-9] telah
menyebutkan bahwa bentuk topologi kink
soliton
atau
bell-shaped
breathers
merupakan kandidat utama dalam d inamika
nonlinear DNA. Namun, sebuah hirarki
model yang paling penting bagi dinamika
nonlinear DNA disajikan oleh Yakushevich
[10].
Soliton adalah gelombang soliter
(sebuah paket gelombang atau pulsa) yang
mempertahankan bentuknya dan menjalar
dengan kecepatan konstan [11]. Soliton
disebabkan oleh efek nonlinear dan efek
dispersif dalam mediu m. Efek dispersif
merujuk pada hubungan dispersi, hubungan
antara frekuensi dan kecepatan gelombang
dalam med iu m.
Proses
pembukaan
dari
DNA
(denaturasi) merupakan proses dengan
amp litudo kecil, selama dapat merambat
sepanjang rantai yang memungkinkan
pembukaan
ikatan
hidrogen
dan
pembentukan
gelombang
denaturasi.
Gelo mbang soliton pada DNA model PBD
menggambarkan mekanis me peregangan
pada ikatan hidrogen. Model dinamika DNA
pertama kali diaju kan oleh Peyrard dan
Bishop [7] dan dikembangkan oleh Dau xo is
[12-16] dengan potensial morse berperan
menggambarkan ikatan hidrogen antar
nukleotida dalam strand (rantai) yang
berbeda. Model Peyrard-Bishop-Dauxo is
selanjutnya disebut sebagai model PBD.
Model PBD juga bisa didekatkan pada
gelombang
soliton,
karena
soliton
merupakan solusi persamaan diferensial
nonlinear yang memiliki energ i total
berhingga, terlokalisasi dalam ruang, bersifat
stabil, dan tidak menyebar. Pro fil sebaran
rapat energinya menyerupai gundukan yang
terpusat dalam rentang ruang berhingga.
Setiap gelombang soliton dicirikan oleh sifat
tidak
berubahnya
topologi
yang
menunjukkan sifat kestabilannya.
1.2 Tujuan Peneliti an
Studi ini bertujuan untuk mengkaji
pendekatan hingga orde-4 dalam ekspansi
potensial morse, sehingga memungkinkan
mempelajari mekanisme denaturasi dengan
amp litudo yang relatif leb ih besar dan
pengaruh orde-4 terhadap gelombang soliton
DNA model PBD.
1.3 Rumusan Masalah
Ru musan masalah yang ditinjau dalam
tugas akhir ini meliputi pemecahan
persamaan gelo mbang soliton DNA model
PBD dengan aproksimasi taylor potensial
morse hingga orde-4. Selanjutnya hasil yang
diperoleh dibandingkan dengan solusi orde3.
1.4 Hi potesis
Pada penelitian ini akan diperoleh
persamaan gelo mbang soliton DNA dengan
efek anharmonik untuk ekspansi potensial
morse hingga orde-4 dan perbandingan
karakteristik gambar solusi ekspansi
potensial morse hingga orde-3 dengan solusi
ekspansi potensial morse hingga orde-4.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Replikasi DNA
DNA merupakan polimer yang terdiri
atas tiga komponen utama, yaitu gugus
fosfat,
gula deoksiribosa, dan basa
nitrogen. Sebuah unit monomer DNA yang
terdiri atas ketiga ko mponen tersebut
dinamakan nukleotida, sehingga DNA
tergolong sebagai polinukleotida [17].
Replikasi DNA
merupakan
proses
penggandaan molekul DNA rantai ganda
[17]. Gambaran u mu m dari proses replikasi
(denaturasi) DNA dapat dilihat pada
Gambar 1.
Download