MODUL PERKULIAHAN Sosiologi Komunikasi Aktivitas Komunikasi Massa Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Broadcasting Abstract Tatap Muka 06 Kode MK Disusun Oleh 85005 Rahmadya Putra Nugraha, M.Si Kompetensi Pada bab ini kita akan melihat aktivitas Dengan memperoleh yang dilakukan oleh media massa dan mahasiswa materi diharapkan ini, mampu fungsi dari aktivitas yang dilakukan oleh memahami dan menjelaskan proses media massa tersebut bagi individu dan komunikasi massa dan nilai-nilai sosial masyarakat. budaya Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat mulai dari media cetak sampai media elektronik. Hal ini membawa konsekuensi pada semakin banyak pula pengguna dari media massa, dan konsekuensi lanjutannya adalah semakin banyak pula informasi yang disediakan oleh media massa dan ini berarti pula bahwa semakin banyak pula aktivitas yang dilakukan oleh media massa. Untuk apakah sebenarnya komunikasi dan komunikasi massa itu bagi masyarakat? Pertanyaan itu kelak akan akan terjawab bila kita mengkaji aktivitas komunikasi massa dengan melihat fungsi-fungsi komunikasi dan fungsi media massa. Dalam modul ini selain fungsinya, kita akan mencoba menguraikan disfungsi dari media massa. Dengan begitu diharapkan masalah fungsi dan disfungsi dimaksud menjadi jelas pengertiannya. Secara umum tujuan bab ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang fungsi-fungsi dari komunikasi massa dalam kehidupan manusia. Aktivitas Komunikasi Massa Seperti telah kita bahas dalam bab-bab sebelumnya, bahwa setiap manusia pasti akan melakukan komunikasi, baik itu komunikasi dalam diri sendiri, antar pribadi, komunikasi dengan kelompok sampai dengan komunikasi massa. Komunikasi massa yang identik dengan media massa dalam proses komunikasinya banyak melakukan kegiatan/aktifitas dalam penyampaian pesan. Aktifitas komunikasi massa menurut Harold Lasswell seperti yang dikutif oleh Charles R. Wright dalam buku sosiologi komunikasi massa secara sederhana dapat dilihat dalam aktifitas: Surveillance atau penyelidikan atau pengawasan Korelasi/Penyuntingan Pewarisan Budaya Hiburan (wright: 1985: 7) Kategori pertama, yaitu pengawasan, menunjuk pada pengumpulan dan distribusi informasi mengenai kejadian-kejadian yang berlangsung di lingkungan, baik yang berlangsung didalam masyarakat tertentu maupun diluar masyarakat. Dalam beberapa hal, ini berhubungan dengan apa yang dipandang sebagai penangganan berita. Tindakan korelasi disini, meliputi interpretasi informasi mengenai lingkungan dan pemakaiannya untuk perilaku dalam reaksinya terhadap peristiwaperistiwa atau kejadian-kejadian tadi. Aktivitas-aktivitas ini secara populer disebut dengan editorial atau tajuk rencana. Transmisi warisan budaya berfokus pada komunikasi pengetahuan, nilai-nilai dan norma-norma sosial dari satu generasi ke generasi lain atau dari anggota-anggota suatu kelompok kepada pendatang baru. Pada umumnya aktivitas ini diidentifikasi sebagai aktivitas pendidikan. Terakhir adalah aktivitas hiburan menunjuk pada kegiatan-kegiatan komunikatif yang terutama 2015 2 Sosiologi Komunikasi Feni Fasta SE., M.Si Eka Perwitasari Fauzi S.Sos, M.Ed Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dimaksudkan untuk menghibur, dengan tidak mengindahkan efek-efek instrumental yang dimilikinya. Masing-masing aktivitas dari komunikasi massa tersebut akan membawa fungsi-fungsi baik bagi masyarakat maupun bagi individu. Dalam modul ini kita akan membahas baik fungsi dan disfungsi dari aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh media massa tersebut terhadap individu dan masyarakat. Seorang penyokong teori fungsi, yaitu Robert K. Merton (Wright 1988: 9) telah membedakan antar fungsi-fungsi konsekuensi suatu aktivitas sosial dan tujuan atau maksud di belakang aktivitas tersebut. Jelas konsekuensi-konsekuensi itu tidak perlu sama. Suatu kampanye mengenai kesehatan umum setempat mungkin dilaksanakan untuk membujuk orang-orang agar datang ke klinik untuk sekedar pemeriksaan. Sementara untuk mencapai tujuan ini, kampanye itu harus memiliki hasil perbaikan yang diharapkan untuk meningkatkan semangat para petugas kesehatan umum tempat, yang pekerjaan sehari-harinya telah mencapai perhatian umum. Istilah konsekuensi dari Merton ditujukan untuk fungsi nyata (Manifest) yang diinginkan dan fungsi-fungsi tersembunyi (latent function) yang tidak diiinginkan. Ia juga menyatakan bahwa tidak semua konsekuensi dari suatu aktivitas mempunyai nilai positif untuk semua sistem sosial dimana konsekuensinya itu terjadi atau bagi kelompok-kelompok atau individu-individu yang terlibat didalamnya. Konsekuensi-konsekuensi yang tak diinginkan ditinjau dari kesejahteraan masyarakat atau anggotanya disebut dysfunctions. Setiap tindakan bisa memiliki efek fungsional dan disfungsional. Kampanye kesehatan umum, misalnya, bisa saja menimbulkan kecemasan yang begitu mendalam pada beberapa orang sehingga mereka lupa memeriksakan diri kalau-kalau mereka menemukan beberapa penyakit yang tak dapat diobati. Dengan demikian, kampanye dikatakan mempunyai efek yang fungsional kalau kampanye itu mendorong semangat para pekerja atau masyarakat dan, mungkin juga efisiensi, tetapi kampanye itu dikatakan disfungsional kalau kampanye tersebut mempunyai efek bumerang sehingga malahan menakut-nakuti pasien. Selanjutnya kita akan memperhatikan beberapa kemungkinan fungsi dan disfungsi dari keempat aktivitas komunikasi massa yang telah diuraikan diatas. Diakui keterangan ini akan menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Namun keterangan ini juga memberikan suatu rangka kerja untuk melihat peranan komunikasi massa di masyarakat. 2015 3 Sosiologi Komunikasi Feni Fasta SE., M.Si Eka Perwitasari Fauzi S.Sos, M.Ed Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Fungsi Komunikasi Massa Sebelum kita melihat apa fungsi dari komunikasi massa lebih dahulu kita lihat fungsi komunikasi secara umum. Dalam kehidupan bermasyarakat kita pasti akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, lalu apa sebenarnya fungsi komunikasi bagi dalam kehidupan bermasyarakat itu. Fungsi artinya peran atau sesuatu yang diperankan oleh suatu hal dalam kegiatan pihak lain. Sehingga fungsi komunikasi dalam kehidupan masyarakat seperti dinyatakan dalam buku teori dan filsafat komunikasi karangan onong effendy dinyatakan bahwa fungsi berkomunikasi adalah: Menginformasikan Mendidik Menghibur Mempengaruhi Sehingga kalau kita lihat fungsi komunikasi tersebut diatas, berarti kita melihat apa peran aktivitas komunikasi yang dilakukan seseorang atau individu terhadap individu atau kelompok lain. Apakah peran itu untuk menginformasikan sesuatu misalnya menginformasikan tentang Demam Berdarah, memberikan pendidikan atau arahan misalnya dalam ceramah agama, apakah untuk menghibur misalnya dalam pertunjukan kesenian atau untuk mempengaruhi agar orang/kelompok itu mengikuti keinginan kita misalnya dalam penyuluhan KB atau pertanian. Fungsi ini dapat dirasakan baik terhadap setiap diri orang secara individual maupun bagi kelompok anggota masyarakat, serta terhadap masyarakat secara keseluruhan. Analisis fungsional komunikasi massa ini bertolak dari fungsi-fungsi komunikasi massa dalam kehidupan masyarakat. Mula-mula sekali Harold D Laswell mengemukakan fungsi komunikasi massa adalah memberi informasi mendidik, dan menghibur. Charles R. Wright menambahi fungsi tadi menjadi empat, yaitu pertama-tama penyelidikan atau Surveillance, lalu kegiatan mengkorelasikan yaitu menghubungkan satu kejadian dengan fakta yang lain dan menarik kesimpulan, atau correlation. Kemudian kegiatan tranmisi cultural yaitu pengalihan kebudayaan dari satu generasi kepada generasi selanjutnya, dan keempat adalah kegiatan penghiburan atau entertaiment. Dalam bab kali ini kita akan melihat aktivitas yang dilakukan oleh media massa dalam kegitan penyelidikannya yang disampaikan melalui berita, dalam kegiatan korelasinya yang disampaikan dalam bentuk menganalisa disampaikan dalam editorial, atau tajuk rencana, dalam bentuk transmisi kultural dalam bentuk informasi-informasi layanan publik ataupun informasinformasi yang lainnya dan dalam bentuk kegiatan hiburan dikemas dalam bentuk acara-acara 2015 4 Sosiologi Komunikasi Feni Fasta SE., M.Si Eka Perwitasari Fauzi S.Sos, M.Ed Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id hiburan mulai dari film, sinetron, musik sampai dengan infotaiment tentang artis. Dibawah ini akan lihat fungsi-fungsi dan disfungsi komunikasi massa bagi masyarakat dan individu. Fungsi Surveillance (Penyelidikan) Media massa dalam salah satu aktivitas penyampaian pesannya adalah dengan pemberitaan, Segala peristiwa dan kejadian hampir dimana saja disekitar kita yang dekat maupun yang paling jauh tidak luput dari pemberitaan. aktivitas pemberitaan yang dilakukan oleh media massa itu akan membawa fungsi baik bagi individu maupun bagi masyarakat. Fungsi ini disebut juga fungsi pengawasan terhadap apa yang terjadi di lingkungan. Komunikasi massa terus menerus mencari tahu, penyelidikan, mengumpulkan informasi lalu menyebarluaskannya kepada khalayak. Fungsi inilah yang dimaksud dengan fungsi pemberitaan dari komunikasi massa. Operasi Penertiban, 20 Perokok Ditahan Kompas Rabu, 19 November 2008 | 11:50 WIB JAKARTA, RABU - Operasi penertiban para perokok di Kawasan Dilarang Merokok (KDM) yang dilaksanakan petugas BPLHD (Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah) di Terminal Blok M dan kawasan perkantoran Victoria sampai siang ini, Rabu (19/11), menahan sekitar 20 orang perokok. Menurut wakil kepala terminal Blok M, A. Wani Zaroni, usaha ini sangat positif untuk menertibkan para perokok yang ada di terminal Blok M. "Karena sebelumnya bila ditegur oleh para petugas terminal mereka cenderung cuek. Namun dengan adanya sosialisasi ini saya berharap kesadaran untuk tidak merokok di sembarang tempat dapat terwujud," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/11). Untuk sosialisasi kali ini, selain petugas dari LSM, juga ada petugas dari penyidik pegawai negeri sipil sebanyak empat orang, petugas tramtib 14 personel, dari Polsek Metro jakarta Selatan 4 orang. Para perokok kebanyakan tertangkap di terminal, sedangkan di kawasan victoria petugas tidak menemukan para perokok di KDM. Kepala BPLHD Jakarta Selatan, Joni Tagor mengatakan, sosialisasi kali ini bersifat pra yustisi, artinya mereka yang tertangkap belum akan dikenakan sanksi melainkan hanya diberi teguran dan diminta mengisi surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. "Untuk yustisinya sendiri akan diselenggarakan mulai Desember 2008. Saat ini masih tahap sosialisasi," kata Joni. 2015 5 Sosiologi Komunikasi Feni Fasta SE., M.Si Eka Perwitasari Fauzi S.Sos, M.Ed Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Seperti Anda lihat, bagian terbesar isi media adalah berita. Isi yang lain seperti iklan, hiburan, dan lain-lain tidaklah sebanyak berita. Bagi individu dan masyarakat, fungsi pemberitaan ini berperan sebagai peringatan (warning) misalnya pemberitaan seperti yang terlihat diatas. Kemudian dengan permintaannya komunikasi massa berisi instrumental bagi para individu dan masyarakat. Instrumental berarti sebagai sesuatu yang benar-benar penting. Sehingga tanpa hal itu seseorang akan mengalami gangguan. Contohnya bagi masyarakat dan individu termasuk juga pengelola gedung informasi tersebut penting supaya mereka lebih mentaati perda tentang KDM tersebut. Selain itu pemberitaan di komunikasi massa juga berfungsi mengetiskan bagi masyarakat. Dengan dibedakannya kejadian tertentu, masyarakat jadi tergugah untuk mengikuti aturan yang berlaku atau etika. Bila seseorang melanggar hukum diberitakan, masyarakat menjadi mengerti bahwa perbuatan itu adalah perbuatan salah, dan masyarakat berusaha untuk menghindarinya. Bagi individu, masih ada fungsi lain dari pemberitaan komunikasi massa yaitu memberi prestise, menjadi seorang yang disebut sebagai pemimpin opini (opinion leader), karena mengikuti pemberitaan lebih banyak dari lainnya sehingga dia menjadi sumber informasi. Selain itu bagi individu komunikasi massa, juga bisa memberi status pada seseorang. Misalnya seseorang yang tidak dikenal menjadi bahan pemberitaan karena memiliki keahlian tertentu menjadi lebih dikenal. Sedangkan untuk kebudayaan suatu masyarakat, pemberitaan ini berfungsi membantu terjadinya kontak budaya. Melalui komunikasi massa kita jadi tahu dan paham mengenai adat istiadat atau kebiasaan masyarakat lain, dan terjadilah hubungan cultural diantara berbagai budaya yang ada di dunia. Selain itu juga membantu pertumbuhan budaya, atara berbagai budaya yang ada saling belajar, saling mengambil hal-hal yang dirasa bermanfaat, guna memperkaya dan meyempurnakan budaya masing-masing. Sebagai contoh berita “Aktifitas Gunung semeru” masyarakat mendapat informasi teraktual mengenai Gunung semeru dan bagi masyarakat sekitar gunung semeru akan meningkatkan kewaspadaanya. Berita “Pengikut Al-qiyadah tobat” pengikut Al-qiyadah yang dianggap sebagai aliran sesat telah melakukan tobat sehingga kekhawatiran akan aliran sesat akan berkembang tidak terjadi. Atau berita tentang “Sungai Silau menguap” Bencana alam kadang tidak terduga, meluapnya sungai silau secara tidak terduga merenggut nyawa 2 orang anak, masyarakat akan lebih berhati-hati jika melakukan sesuatu yang berhubungan dengan alam. Dari berita-berita diatas maka aktivitas pemberitaan yang dilakukan oleh media massa akan memberikan fungsi berupa tambahan pengetahuan atau informasi kepada masyarakat luas sehingga masyarakat bisa mengetahui kejadian-kejadian secara aktual, berita juga membentuk cara pandang terhadap gambaran dunia dan membuat masyarakat tahu akan gambaran kehidupan masyarakat lain Mekanisme efek yang ditimbulkan; 2015 6 Sosiologi Komunikasi Feni Fasta SE., M.Si Eka Perwitasari Fauzi S.Sos, M.Ed Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kepuasan karena mendapat informasi menarik dan bermanfaat, peningkatan partisipasi sosial dan menurunnya rasa ketidakpastian Selain memiliki fungsi surveillance komunikasi massa dapat menjadi disfungsi bagi masyarakat. Pertama dapat menyebabkan panik. Misalnya keracunan makanan, wabah penyakit karena virus AIDS, SARS, flu burung dll. Kedua terjadinya disfungsi berupa terancamnya stabilitas. Di bidang ekonomi misalnya kestabilan bisa terganggu karena adanya pemberitaan kenaikan suku bunga. Sebagai contoh berita tentang kenaikan sembako Berita ini memberikan dampak negatif yang menyebabkan kepanikan bagi para ibu rumah tangga karena mereka harus lebih pintar mengatur keuangan rumah tangga mereka. Bagi individu, pemberitaan juga dapat menimbulkan disfungsi yaitu ketiadaan pegangan yang pasti yang menyangkut nilai-nilai, norma-norma dan peraturan. Disfungsi narkotisasi yaitu seseorang terbius, larut dalam suatu rasa aman yang sebenarnya palsu karena seseorang merasa telah mengetahui segala sesuatu. Selanjutnya disfungsi komunikasi massa terhadap individu adalah menimbulkan privatisasi yaitu pengalihan yang dilakukan seorang individu dari tujuan kelompok yang ada menuju sepenuhnya tujuan pribadi. Jika seseorang individu tidak cukup kuat terutama dalam pengertian mereka dalam menerima serbuan arus informasi yang begitu luas melalui komunikasi massa, maka ia dapat pula terjadinya disfungsi lain, yaitu apatisme. 2015 7 Sosiologi Komunikasi Feni Fasta SE., M.Si Eka Perwitasari Fauzi S.Sos, M.Ed Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Fungsi Korelasi (Penyuntingan) Tajuk Rencana: Sinar Harapan, Sabtu 07 Maret 2009 Membenahi sektor kesehatan secara terpadu Indonesia menempati tingkat teratas kasus flu burung terbanyak di dunia. Sejak tahun 1993-2009, tercatat 141 kasus flu burung dan 115 penderita meninggal dunia. Flu burung (avian influenza/AI) telah menyebar ke-20 provinsi, namun diyakini belum ada penularan dari manusia ke manusia. Menurut data Departemen Kesehatan, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Bekasi menempati posisi teratas dalam jumlah penderita penyakit flu burung. Flu burung hanyalah salah satu penyakit yang menghantui rakyat Indonesia. Jumlah penderita penyakit lain seperti TBC, contohnya, menempatkan Indonesia pada peringkat ketiga di dunia setelah China dan India. Rata-rata 140.000 orang meninggal dunia karena TBC, dan setiap tahun sedikitnya 75.000 orang terjangkit. Kita juga dihantui penyakit hipertensi dan berbagai penyakit ikutannya, jantung, HIV/AIDS, kanker dan lain-lain. Bersamaan dengan itu, penyakit yang sebelumnya kurang dikenal seperti autis, sudah menghinggapi anak-anak. Dalam kehidupan yang serba kompetitif, gambaran di atas seharusnya mencemaskan. Kualitas sumber daya manusia Indonesia dari tahun ke tahun terus menurun. Kondisi ini memengaruhi kemampuan berinisiatif dan produktivitas guna menghasilkan barang serta jasa yang berkualitas tinggi. Akhirnya, hal itu akan memperlebar jurang pendapatan, sebab yang unggul adalah manusia Indonesia yang sehat dan notabene berasal dari golongan yang berpunya. Dalam konteks persaingan antarnegara, bila banyak penduduk yang terkena penyakit maka akan memperlemah daya saing. Mengingat pemerintah, secara teoretis, harus mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk sektor kesehatan, padahal pos-pos lain yang penting untuk memperkuat postur Indonesia juga memerlukan dana besar. Indonesia dilanda ironi dari tahun ke tahun. Anggaran belanja untuk kesehatan nyaris berada dalam jumlah yang minimal. Pada tahun lalu saja, anggaran kesehatan kurang tiga persen dari total anggaran. Jumlah ini pun harus dibagi lagi buat keperluan rutin, sedangkan sisanya juga tidak lepas dari penyelewengan. Kita sulit untuk menambah anggaran dalam jumlah yang berarti, sekalipun pada tahun politis, sebab sebagian besar anggaran harus dialokasikan untuk membayar pinjaman. Kita telah terjerat utang yang tidak jarang harus dibayar dengan pinjaman baru. Negaranegara donor tertentu tidak mau pinjaman itu dibayar dengan surat berharga dengan dalih mendapatkan dana pinjaman dari bank tabungan pos, yang notabene berasal dari masyarakat. Mereka tidak mau hanya dibayar dengan secarik kertas surat berharga yang cuma bertuliskan angka nominal, hak pemilik dan kewajiban pihak yang menerbitkan. Mereka tak mau terjebak dengan persepsi. Masalah kesehatan sudah sangat serius, perlahan tapi pasti kondisi kesehatan rakyat yang memburuk akan menggerus hingga mewujudkan bangsa yang keropos. Kondisi ini bukan tidak disadari. Pemerintah buktinya telah melancarkan program Asuransi Kesehatan untuk Rakyat Miskin (Askenkin), yang diubah menjadi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Setidaknya 76,4 juta orang miskin menjadi target program ini, dengan 71.462.164 jiwa di antaranya sudah terdata, sedangkan yang memiliki kartu sekitar 71. 163.585 orang. Sekalipun program ini bermanfaat, namun banyak pihak yang menyebutnya sangat bernuansa politis. Kita mengharapkan pemerintah tetap tegar dengan rencananya, dan tak usah memedulikan para pengkritik yang memang sudah tidak memerlukan Jamkesmas. Bila menilik mereka yang telah menjadi penderita dan berpotensi terkena penyakit, maka sesungguhnya Departemen Kesehatan juga memerlukan dukungan dari instansi lain yang secara langsung atau tidak langsung memengaruhi kesehatan masyarakat. Sejauh ini, Departemen Kesehatan seperti jalan sendiri. Penghambat keterpaduan itu mencakup, kurangnya koordinasi, SDM yang korup, lembaga swadaya masyarakat yang membela kepentingan pihak asing dan masyarakat yang kurang peduli. Hambatan ini sangat kuat dan buktinya dapat dilihat dari penambahan jumlah penderita penyakit di Indonesia. Mereka, antara lain, tidak segan-segan menghambat pembuatan obat murah. Tajuk rencana diatas adalah sebagai contoh aktivitas komunikasi massa dalam kegiatan penyuntingan/korelasi. Fungsi korelasi, bagi masyarakat fungsi ini berperan besar sebagai penggerak 2015 8 Sosiologi Komunikasi Feni Fasta SE., M.Si Eka Perwitasari Fauzi S.Sos, M.Ed Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id masyarakat dalam mencapai tujuan bersama yaitu membenahi program kesehatan di Indonesia. Sedangkan bagi masyarakat, fungsi ini adalah untuk meningkatkan mobilitas, yaitu menggerakkan masyarakat untuk suatu tujuan bersama. Misalnya dalam tajuk rencana tersebut berkaitan dengan demam berdarah, informasi ini bertujuan agar seluruh masyarakat dapat hidup bersih dan sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat dan juga masyarakat dapat mengantisipasi dampak dari bahaya demam berdarah. Bagi individu, fungsi ini memberikan efisiensi, karena dengan aktivitas yang dilakukan oleh media massa dalam penyuntingan maka individu tidak perlu lagi mencari sendiri atau mengumpulkan berita yang dia inginkan, misalnya dengan tajuk rencana diatas masyarakat mengetahui berapa orang miskin di Indonesia, berapa yang menderita penyakit dan di urutan berapa Indonesia yang mederita penyakit tingkat dunia. Di samping itu aktivitas penyuntingan ini juga membawa fungsi media massa yaitu, mengurangi stimulasi yang berlebihan atau merupakan obat dari semua disfungsi yang terjadi akibat fungsi pemberitaan. Selain itu fungsi korelasi bagi individu dan masyarakat adalah mengurangi ancaman terhadap stabilitas sosial. Di samping itu juga mengurangi kepanikan, karena dengan adanya ulasan dan petunjuk yang diberikan media, sesuatu persoalan yang dihadapi menjadi jelas dan gamblang. Ingatlah kejadian makanan yang mengandung zat pengawet banyak rumah makan yang ditutup. Dengan adanya petunjuk dan dan penjelasan yang disebarkan oleh media massa, baik para konsumen atau masyarakat luas yang bersangkutan maupun pengusaha rumah makan agak tertolong (karena mendapat penjelasan) dan tidak lantas panik. Disfungsi dari fungsi korelasi bagi individu adalah melemahkan hak kritik serta meningkatkan kepastian. Ingatlah saat meninggalnya matan Presiden Suharto beberapa waktu lalu tanggal 27 Januari 2008, media masa berlomba-lomba menyiarkan beritanya, segala kelebihanya dan jasanya, padahal kasus hukumnya belum selesai. Hal ini menyebabkan individu dalam meberikan kritik akan lemah karena sudah diarahkan pemikirannya oleh media massa. Setiap orang bebas untuk menerima atau menolak pandangan-pandangan mengenai kejadian-kejadian, sebagaimana juga pandanganpandangan yang diberikan oleh media massa, akan tetapi kenyataanya karena aktivitas korelasi ini maka hak individu menjadi lemah. Sedangkan bagi masyarakat aktivitas korelasi ini membawa disfungsi meningkatkan konformisme sosial (kenderungan kompromi), dimana masyarakat akhirnya memiliki sikap atau pemikiran yang cenderung menyesuaikan diri dengan pendapat masyarakat secara umum, dan akhirnya akan merintangi perubahan sosial. 2015 9 Sosiologi Komunikasi Feni Fasta SE., M.Si Eka Perwitasari Fauzi S.Sos, M.Ed Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Fungsi Pewarisan Budaya Fungsi pewarisan sosial atau fungsi pendidikan dari komunikasi massa. Bagi masyarakat, fungsi ini berperan meningkatkan keutuhan sosial. Dengan disebarluaskannya informasi, maka masyarakat merasa lebih bersatu, dengan demikian akan dicapai dasar pemikiran bersama. Sebagai contoh beberapa waktu lalu akhir-akhir 2007 kita dikejutkan dengan adanya berita bahwa banyak kebudayaan yang menjadi ciri khas dari masyarakat Indonesia ternyata dimiliki bahkan diakui oleh Bangsa lain yakni Malaysia. Beberapa kebudayaan itu antara lain ”lagu rasa sangange”. ”Lagu Jali-jali”, ”Reog” ”angklung” bahkan makanan pun yakni ”tempe” yang jelas-jelas adalah makanan asli orang indonesia, sudah menjadi hak paten negara lain. Berita-berita tersebut akhirnya membuat ”gemas” masyarakat Indonesia dan muncul keinginan untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Selain itu dengan fungsi ini komunikasi massa mengurangi ketidakpastian (anomi) di tengah masyarakat. Berkaitan denga kasus tersebut diatas, dimana media massa menjelaskan dan memberitakan serta menginformasikan tentang ”pencurian budaya” tersebut. Maka masyarakat Indonesia menjdi semakin pasti bahwa kebudayaan-kebudayaan itu memang milik bangsa Indonesia terutama bagi Generasi Muda yang mungkin lupa dengan kebudayaan asli Indonesia. Fungsi pendidikan yang dilakukan komunikasi massa juga merupakan saluran proses sosialisasi bagi masyarakat. Sebab media massa dapat menjangkau hampir semua orang, yang belum tentu terjangkau oleh saluran yang lain. Sebagai contoh Iklan layanan masyarakat yang dibuat oleh pemerintah tentang air tanah, dimana Melalui iklan layanan masyarakat ini pemerintah mempunyai tujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas tentang bagaimana penggunaan panas bumi dan pengelolaan air tanah yang efektif. Iklan tentang narkoba bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas untuk lebih waspada terhadap bahaya narkoba, menerangkan kepada masyarakat bahwa Narkoba bukanlah hal yang tidak mungkin mempengaruhi keluarga atau orang terdekat dan masyarakat dirangsang untuk melaporkan setiap kejadian- kejadian yang berkaitan dengan narkoba. Seperti yang lainnya, pada fungsi pewarisan budaya ini juga dapat disfungsi. Bagi masyarakat, disfungsinya adalah berkembangnya masyarakat massa. Sedangkan bagi individu, disfungsi yang terjadi adalah depersonalisasi sosialisasi. Maksudnya proses sosialisasi menjadi hampir sama bagi setiap orang. Tidak lagi sepenuhnya khas pada setiap diri individu. Hal ini dikarenakan pengaruh komunikasi massa yang menyiarkan hal-hal yang kurang lebih sama kepada masyarakat luas. Sehingga setiap orang melakukan hal yang kurang lebih sama pula. 2015 10 Sosiologi Komunikasi Feni Fasta SE., M.Si Eka Perwitasari Fauzi S.Sos, M.Ed Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Fungsi Penghiburan Fungsi lain dari komunikasi massa adalah hiburan, bahwa seirama dengan fungsi-fungsi lain, komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama karena komunikais massa menggunakan media massa, jadi fungsi-fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa. Transformasi budaya yang dilakukan oleh komunikasi massa mengikutsertakan fungsi hiburan ini sebagai bagian penting dalam fungsi komunikasi massa. Hiburan tidak terlepas dari fungsi media massa itu sendiri dan juga tidak terlepas dari tujuan transformasi budaya. Dengan demikian, maka fungsi-fungsi hiburan dari komuniksi massa saling mendukung fungs-fungsi lainnya dalam proses komunikasi massa. Fungsi hiburan bagi individu adalah pelepas lelah. Sebagai contoh menonton atau mendengar bahkan membaca acara musik, sinetron, film bahkan infotaiment terkadang bagi individu tertentu merupakan pelepas kelelahan dan memberikan kesegaran setelah berkativitas, sedangkan bagi masyarakat adalah pelepas bagi kelompok-kelompok massa. Adapun disfungsi dari fungsi penghiburan ini bagi masyarakat adalah publik yang diverts, sehingga cenderung menghindari aksi-aksi sosial. Ini disebabkan hiburan yang disajikan dapat menyebabkan warga masyarakat menjadi lebih individualistk. Bagi individu, disfungsinya adalah meningkatnya kepasifan, tidak aktif karena asyiik dengan hiburan. Selain itu disfungsi bagi individu adalah menurunnya selera, pelarian dari kenyataan hidup, terakhir disfungsi menimbulkan individu lebih tertarik pada hal-hal yang gampang, cepat dan murah. Kemudian disfungsi yang lain bagi individu adalah menurunnya ”selera” dalam berbagai pembahasan mengenai seni, termasuk film misalnya, sering dikemukakan bahwa film-film hiburan telah menyebabkan selera penonton menjadi rendah. Hal ini diakibatkan kecenderungan media massa untuk menyajikan hal-hal yang disukai banyak orang. Karena itu karya-karya yang bermutu atau bernilai tinggi, atau yang lebih serius biasanya kurang mendapat tempat. Hal ini didukung oleh kenyataan bahwa yang diterima ditengah masyarakat banyak adalah karya-karya yang bersifat pop. Sejumlah kritisi seni dan film telah seringkali mengemukakan keluhan mereka mengenai merendahnya mutu karya-karya seni dewasa ini yang tidak terlepas dari selera konsumen yang juga lebih menyenangi hal-hal yang umumnya dangkal, dan tidak menuntut mereka berpikir keras dalam menikamati karya-karya semacam itu. Misalnya Coba lihat tayangan-tayangan film dan sinetron atau telesinema di TV kita, apa yang ditampilkan hampir semua tidak masuk akal, ada anak sekolah yang bisa kesekolah dengan berganti jenis kelamin, ada sekolah yang memperbolehkan muridnya memakai baju ”super Ketat” dan sebagainya. 2015 11 Sosiologi Komunikasi Feni Fasta SE., M.Si Eka Perwitasari Fauzi S.Sos, M.Ed Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Seterusnya masih ada disfungsi yang dapat terjadi pada diri individu, yaitu memungkinkan terjadinya yang disebut dengan pelarian (escapism). Dengan mengkonsumsi hiburan yang ditayangkan oleh media massa, banyak orang yang berusaha lari melarikan diri dari kenyataan hidup yang dihadapinya sehari hari. Jika demikian orang-orang yang mengalami hal yang seperti ini sebenarnya mencoba lari dari kenyataan. Padahal keinginan itu tentu tidak terlaksana. Bagi kebudayaan disfungsi yang terjadi adalah melemahnya estetika, dan berkembangnya yang disebut dengan budaya pop. Hal ini disebabkan para pencipta dan konsumen budaya lebih tertarik kepada hal-hal yang serba gampang, cepat dan murah. Pendeknya yang santai. Sedangkan kita mengetahui bahwa karya-karya budaya yang bernilai tinggi menuntut upaya yang juga sebanding, ditandai dengan kerja keras, perenungan, keseriusan dalam berpikir dan berbuat. Daftar Pustaka 2015 12 Sosiologi Komunikasi Feni Fasta SE., M.Si Eka Perwitasari Fauzi S.Sos, M.Ed Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id