RESUME JURNAL SISTEM EKONOMI KAPITALIS, SOSIALIS, DAN ISLAM Kelompok 5 Nama Anggota : 1. Alfarizi Rehan Maulana (212212473/06) 2. Azizah Hemilton (212212530/08) 3. Davika Fathma Gusnindar (212212558/09) 4. Hilda Priskilia Barutu (212212646/14) 5. Raihan Surya Saputra (212212832/25) Abstrak Ilmu ekonomi lahir dari adanya tujuan untuk mengalokasikan dan menggunakan sumber daya yang terbatas. Karena kelangkaan inilah kemudian setiap individu akan dihadapkan pada berbagai pilihan tentang apa yang harus diproduksi, bagaimana memproduksinya, untuk siapa, bagaimana membagi produksi dari waktu kewaktu serta bagaimana mempertahankan dan menjaga tingkat pertumbuhan produksi tersebut. Sistem ekonomi yang dikenal oleh masyarakat secara global adalah sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Sistem kapitalis dipengaruhi oleh semangat mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan sumber daya yang terbatas. Sistem ekonomi kapitalis memiliki beberapa kecenderungan antara lain : kebebasan memiliki harta secara perorangan, kebebasan ekonomi dan persaingan bebas, serta ketimpangan ekonomi. Sedangkan sistem ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama. Filosofi ekonomi sosialis, adalah bagaimana bersama-sama mendapatkan kesejahteraan. Ciri-ciri ekonomi sosalis diantaranya: pemilikan harta oleh negara, kesamaan ekonomi, dan disiplin politik. Selain kedua sistem tersebut, kita juga mengenal ekonomi Islam, tentu berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis yang didasarkan pada ajaran kapitalisme, dan juga berbeda dengan sistem ekonomi sosialis yang didasarkan pada ajaran sosialisme. Memang, dalam beberapa hal, sistem ekonomi Islam merupakan kompromi antara kedua sistem tersebut, namun dalam banyak hal sistem ekonomi Islam berbeda sama sekali dengan kedua sistem tersebut. Sistem ekonomi Islam memiliki sifat-sifat baik dari kapitalisme dan sosialisme, namun terlepas dari sifat buruknya. Sistem ekonomi islam bersandar pada nilainilai Ilahiah, tidak serta-merta bersandar kepada akal pemikiran manusia semata. Pendahuluan Ilmu ekonomi adalah studi tentang pemanfaatan sumber daya yang langka atau terbatas, untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Artinya, terjadi pertentangan antara kebutuhan dan keinginan manusia yang sifatnya tidak terbatas, dengan kapasitas sumberdaya yang terbatas. Masalah pokok dalam suatu sistem ekonomi menurut teori ekonomi konvensional adalah kelangkaan dan keinginan manusia yang tidak terbatas. Terdapat 2 sistem ekonomi yang dikenal masyarakat global, yakni sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Sistem ekonomi kapitalis memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan sumber daya yang terbatas. Ciri-cirinya yakni kebebasan untuk memiliki harta secara perorangan, kebebasan ekonomi dan persaingan bebas, serta ketimpangan ekonomi. Sistem ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama. Ciri-cirinya yakni harta dimiliki oleh negara, kesamaan ekonomi, dan disiplin politik. Selain 2 sistem ekonomi tersebut, terdapat sistem ekonomi lain yang telah dikenal masyarakat sejak 14 abad yang lalu, yakni sistem ekonomi islam. Prinsip dasar ekonomi islam adalah kebebasan individu, hak terhadap harta, ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar, jaminan sosial, distribusi kekayaan, larangan menumpuk kekayaan, dan kesejahteraan individu dan masyarakat. Pembahasan 1. Sistem Ekonomi Menurut Gregory Grossman (1984), sistem ekonomi adalah Sekumpulan komponenkomponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan memengaruhi. 2. Sistem Ekonomi Kapitalis Menurut Milton H. Spencer (1977), sistem ekonomi kapitalis dicirikan oleh kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi serta pemanfaatannya untuk memperoleh laba dalam kondisi persaingan. Tokoh kunci dalam perkembangan kapitalisme adalah Adam Smith dengan konsep invisible hand, yaitu gagasan bahwa mekanisme pasar dapat berjalan secara otomatis dan efisien apabila diberikan kebebasan tanpa intervensi pemerintah. Dalam praktiknya, sistem ini memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada individu untuk berusaha dan mengelola sumber daya ekonomi dengan peran pemerintah yang sangat terbatas atau dikenal dengan istilah laissez-faire. Sistem ekonomi kapitalis memiliki dua prinsip dasar, yaitu: a. Kebebasan memiliki harta secara perorangan, dimana setiap individu dapat memiliki harta secara perorangan, membeli, dan menjual hartanya menurut yang dikehendakinya tanpa batas. b. Kebebasan ekonomi dan persaingan, yang memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk mendirikan usaha, berinovasi, dan bersaing dalam memperoleh keuntungan selama tidak melanggar hukum. Adapun kerangka dasar sistem ekonomi kapitalis meliputi beberapa aspek penting, yaitu: a. Kelangkaan, yang menimbulkan tiga persoalan pokok yaitu apa dan berapa yang harus diproduksi, bagaimana cara memproduksinya, serta untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi. b. Pandangan tentang nilai (value) barang, yang membedakan antara nilai guna (utility) dan nilai tukar (exchange). c. Peranan harga dalam sistem ekonomi kapitalis, yang berfungsi menentukan siapa yang dapat bertahan dalam kegiatan produksi, mengendalikan konsumsi, serta menjadi mekanisme distribusi melalui interaksi antara penawaran dan permintaan di pasar. Sistem ekonomi kapitalis memiliki kelebihan dan kekurangan yang saling berkaitan. Kelebihan sistem ekonomi kapitalis adalah sebagai berikut. a. Kebebasan ekonomi dapat membuat masyarakat memiliki banyak peluang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. b. Persaingan bebas antarindividu berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara produksi dan harga pada tingkat yang wajar, sehingga keuntungan dan upah tetap stabil. c. Motivasi untuk mendapatkan keuntungan merupakan tujuan yang terbaik, sebanding dengan tujuan untuk memaksimumkan hasil. Adapun kekurangan sistem ekonomi kapitalis, yaitu: a. Persaingan bebas yang tidak terbatas, mengakibatkan banyak keburukan dalam masyarakat apabila ia mengganggu kapasitas kerja dan sistem ekonomi serta munculnya semangat persaingan diantara individu. b. Perbedaan hak antara pemilik modal dan pekerja menimbulkan ketidakadilan ekonomi serta memperdalam jurang antara yang kaya dan miskin. c. Cenderung memusatkan kekayaan dan manfaat produksi pada kelompok tertentu, sehingga kesejahteraan masyarakat luas terabaikan, sementara keuntungan lebih banyak dinikmati oleh segelintir orang yang mementingkan diri sendiri. 3. Sistem Ekonomi Sosialis Sistem ekonomi sosialis muncul sebagai reaksi terhadap kapitalisme yang dianggap menimbulkan ketimpangan dan ketidakadilan sosial. Berbeda dengan sistem kapitalis yang menyerahkan mekanisme ekonomi kepada pasar, sistem sosialis menempatkan pemerintah sebagai pengatur utama dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan ekonomi. Sosialisme tidak hanya dipahami sebagai sistem ekonomi, tetapi juga sebagai ideologi, ajaran, dan gerakan yang menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi. Negara berperan besar dalam menasionalisasi industri penting seperti pertambangan, transportasi, dan infrastruktur publik. Dalam bentuk ekstremnya, sosialisme melahirkan komunisme yang bersifat totaliter karena semua keputusan ekonomi dikendalikan oleh kekuasaan pusat. a. Tokoh Pendiri Sistem Ekonomi Sosialis 1) Karl Marx Lahir di Trier, Jerman tahun 1818. Ia adalah tokoh sosialis radikal yang menolak hak kepemilikan pribadi atas alat produksi. Menurut Marx, perubahan sejarah ditentukan oleh faktor produksi dan perjuangan kelas antara kaum kapitalis dan proletar. Tujuannya adalah terciptanya masyarakat sosialis sejati melalui penguasaan alat produksi oleh kaum buruh. 2) St. Simon Henri de Saint Simon lahir di Paris tahun 1760 dan dikenal sebagai Bapak Sosialisme. Ia adalah orang pertama yang menyerukan agar sarana produksi dimiliki sepenuhnya oleh negara demi kesejahteraan bersama. b. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis 1) Pemilikan harta oleh Negara Seluruh alat produksi menjadi milik masyarakat yang dikelola negara. Tidak ada hak milik pribadi, dan individu memperoleh kebutuhan hidup melalui perannya dalam masyarakat. 2) Kesamaan ekonomi Menekankan prinsip kesamaan, di mana setiap individu mendapat kebutuhan hidup sesuai keperluannya. Kebebasan ekonomi dan hak milik pribadi dihapuskan, sementara produksi dan distribusi dikendalikan oleh kaum buruh melalui negara. 3) Disiplin politik Seluruh kegiatan ekonomi dan politik diatur ketat oleh negara di bawah kekuasaan kaum buruh agar tujuan sosialisme dapat tercapai secara efektif. c. Ciri-Ciri Ekonomi Sosialis 1) Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme), tidak mengakui hak milik pribadi. 2) Peran pemerintah sangat kuat mulai dari perencanaan hingga pengawasan ekonomi. 3) Sifat manusia dipengaruhi oleh pola produksi: jika alat produksi dikuasai masyarakat menjadi kolektivisme; jika oleh individu menjadi individualisme. d. Kelemahan dan Kelebihan Ekonomi Sosialis 1) Kelemahan Sulit melakukan transaksi, membatasi kebebasan individu, serta mengabaikan pendidikan moral. Dalam praktiknya, sistem ini sering menimbulkan pemerintahan diktator dan memperbudak buruh di bawah kendali negara. 2) Kelebihan Menjamin kebutuhan pokok rakyat, berbasis pada perencanaan negara, dan produksi dikelola untuk kepentingan bersama. Namun, sistem ini sering justru menyengsarakan rakyat karena membatasi kebebasan pribadi, menimbulkan ketergantungan pada negara, serta mengabaikan aspek moral dan kemanusiaan. 4. Sistem Ekonomi Islam Ekonomi Islam (al-iqtishad al-Islam) berasal dari kata al-qashdu yang berarti pertengahan dan berkeadilan. Prinsip ini menekankan keseimbangan, kejujuran, dan kebenaran sebagaimana tercermin dalam Al-Qur’an (Luqman: 19 dan Al-Maidah: 66). Beberapa tokoh mendefinisikan ekonomi Islam sebagai berikut: a. M.A. Manan: Ilmu sosial yang mempelajari masalah ekonomi rakyat berlandaskan nilai-nilai Islam. b. M.M. Metwally: Ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi umat Islam berdasarkan AlQur’an, Hadis, Ijma’, dan Qiyas. c. Umar Chapra: Ilmu yang membantu mewujudkan kesejahteraan manusia melalui distribusi sumber daya sesuai maqashid syariah tanpa merusak keseimbangan ekonomi, sosial, dan moral. Secara umum, ekonomi Islam adalah cabang ilmu yang menyelesaikan masalah ekonomi dengan prinsip-prinsip Islam, berbeda dari sistem kapitalis dan sosialis karena berlandaskan nilai-nilai Ilahiah. a. Tokoh-Tokoh Pemikiran Ekonomi Islam 1) Ibnu Khaldun (1332–1404 M) Menekankan pentingnya pasar bebas dan efisiensi ekonomi tanpa intervensi negara. Membahas siklus pertumbuhan dan kemunduran ekonomi antarnegara. Mengakui pentingnya pengeluaran pemerintah (demand side economics) untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. 2) Abu Yusuf (731–798 M) Menekankan keadilan dan kemampuan membayar dalam perpajakan. Menggarisbawahi akuntabilitas keuangan negara dan peran besar negara dalam penyediaan fasilitas publik (jalan, jembatan, irigasi). Menganalisis mekanisme harga, kontrol harga, serta dampak pajak terhadap pasar. b. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam 1) Nilai-Nilai Universal Nilai-nilai ini menjadi dasar inspirasi untuk membangun teori-teori ekonomi islam, rinciannya: • Tauhid (Keesaan Tuhan) – Segala aktivitas ekonomi dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT sebagai bentuk ibadah. • ‘Adl (Keadilan) – Tidak menzalimi dan tidak dizalimi; keuntungan tidak boleh diperoleh dengan merugikan pihak lain. • Nubuwwah (Kenabian) – Meneladani sifat Nabi: siddiq, amanah, fathanah, dan tabligh dalam kegiatan ekonomi. • Khilafah (Pemerintah) – Manusia sebagai khalifah bertugas memakmurkan bumi; pemerintah berperan menjaga ekonomi tetap sesuai syariah. • Ma‘ad (Hasil) – Aktivitas ekonomi bertujuan meraih keuntungan dunia dan akhirat. 2) Prinsip-prinsip Derivatif: Ciri Sistem Ekonomi Islam a) Multitype Ownership (Kepemilikan Multijenis) – Mengakui kepemilikan Allah sebagai pemilik utama; manusia sebagai pengelola. Mengakui kepemilikan swasta dan negara. b) Freedom to Act (Kebebasan Bertindak/berusaha) – Setiap individu bebas berusaha selama tidak melanggar syariah (larangan riba, gharar, maysir, dll). c) Social Justice (Keadilan Sosial) – Mekanisme pasar diakui, tetapi intervensi diperbolehkan untuk mengatasi distorsi demi keadilan. c. Akhlak: Perilaku Islami dalam Perekonomian Keberhasilan ekonomi Islam sangat ditentukan oleh akhlak pelakunya. Etika bisnis yang islami—itqan (tekun) dan ihsan (profesional)—menjadi kunci keberhasilan. Nabi Muhammad SAW menegaskan misi utama beliau adalah menyempurnakan akhlak, yang menjadi tolok ukur baik-buruknya perilaku ekonomi. d. Ciri-Ciri Ekonomi Islam a) Aqidah sebagai inti yang menggerakkan kegiatan ekonomi. b) Syariah sebagai batasan dalam pengambilan keputusan ekonomi. c) Akhlak sebagai parameter untuk mengoptimalkan kegiatan ekonomi. e. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Islam 1) Kelebihan Sistem Ekonomi Islam a) Menjunjung kebebasan individu b) Mengakui hak individu terhadap harta c) Jaminan sosial d) Distribusi kekayaan e) Larangan menumpuk kekayaan f) Kesejahteraan individu dan masyarakat 2) Kelemahan Sistem Ekonomi Islam Secara global kelemahan sistem ekonomi Islam dapat dilihat dari beberapa faktor sebagai berikut: a. Lambatnya perkembangan literatur ekonomi Islam b. Praktek ekonmi konvensional lebih dahulu dikenal c. Tidak ada representasi ideal negara yang menggunakan sistem ekonmi Islam d. Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi Islam kurang e. Pendidikan masyarakat yang materialisme Penutup 1. Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang aset-aset produktif atau faktor faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu/swasta. Pada sistem ini, peran pemerintah hampir ditiadakan (Lasiezz-Faire) dan pasar bebas (free market). 2. Sistem ekonomi sosialis merupakan bentuk resistensi dari sistem ekonomi kapitalis yang dituding sebagai penyebab tidak tercapainya kesejahteraan yang merata. Pada sistem ini, pemerintah mempunyai berperan dalam mengatur roda perekonomian di sebuah negara mulai dari perencanaan hingga pengawasan terhadap rantai perekonomian masyarakat. 3. Sistem ekonomi Islam didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, meneliti, dan akhirnya menyelesaikan permasaahan permasalahan ekonomi dengan cara Islami yang bersumber dari Al-Quran, As Sunnah, ijma’ dan qiyas. Kerangka bangunan ekonomi Islam terdiri dari lima nilai universal, yakni Tauhid, keadilan, kenabian, Khilafah dan Ma’ad. Selain itu, tiga nilai derivatif, yakni Multitype Ownership, Freedom to Act dan Social Justice, serta dipayungi oleh Akhlak al-Karimah. 4. Kegagalan sistem konvensional, baik sosialis maupun kapitalis, mengharuskan para pemikir ekonomi mencari solusi sistem yang terbaik. Solusi yang disarankan oleh pakar ekonomi yakni Ekonomi Islam karena sistem ekonomi yang sumbernya dari Al Qur’an dan Hadits yang bertujuan pada maslahah dan falah manusia, serta sistemnya yang manusiawi dan berorientasi pada kejayaan duniawi dan ukhrawi.