Sistem ekonomi Author dan Koordinator Tim Teaching: Dr. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP Anggota Tim Teaching: ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA Sebelum membahas SISTEM PEREKONOMIAN, kita pelajari dahulu tentang: “Aliran Kegiatan Perekonomian” (Terdapat penjelasan ttg aliran pendapatan, barang dan jasa, Sumber2 daya, dan pengeluaran di antara sektor2 yg melakukan kegt. ekonomi). Ilmu Ekonomi byk bicara masalah2 praktis dlm kehidupan. Ilmu Ekonomi erat kaitannya dg gejala2 yg timbul karena kegiatan2 ekonomi, Misalnya : Pendapatan, Harga, Pengangguran, Inflasi, dsb. Untuk memperjelas kegiatan2 ekonomi, dibuatlah : ALIRan KEGIATAN EKONOMI Pada dasarnya, RODA perekonomian digerakkan oleh DUA pihak, yaitu : 1. Swasta Individu (RT / RT Konsumsi). RT Produksi (RT Perusahaan) 2. Pemerintah Sehingga, secara keseluruhan PIHAK2 yg terlibat dalam Perekonomian ada 3: 1. Individu (RT / RT Konsumsi). 2. RT Produksi (RT Perusahaan) 3. Pemerintah SEJAUH MANA KETERLIBATAN 3 PIHAK TERSEBUT (RTK, RTP, Pemerintah) DALAM PEREKONOMIAN 1. Hubungan RT Perusahaan dan RT Konsumsi Dalam suatu sIstem perekonomia liberal, dimana pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian, maka peranan dalam perekonomian hampir seluruhnya dijalankan oleh pihak swasta, yaitu : a. R.T. PRODUKSI (business). Golongan yg membeli dan menyewa sumber2, menghasilkan dan menjual barang dan jasa. Misalnya : Perusahaan Perseorangan, Firma, PT, dsb) b. R.T. KONSUMSI (household/individuals). Semua individu2 dan satuan2 keluarga yg merupakan konsumen dari barang (produk) yg dihasilkan. Misalnya : …….. Kedua golongan ini saling mempengaruhi 1 dg lainnya, sehingga terciptalah 2 PASAR : Pasar Sumber2 (Pasar faktor2 produksi). Pasar Barang dan Jasa. Gambar. Lingkaran Ekonomi Produsen Barang & Jasa Pemilik Faktor Produksi & JASA - Barang dan jasa mengalir dari RT Produksi ke RT Konsumsi melalui Pasar barang dan Jasa. Sebaliknya, uang (cost Of living) mengalir dari RT Konsumsi ke RT Produksi sebagai penerimaan bagi Produsen. - Jasa-jasa sumber2 mengalir dari RT konsumsi ke RT Produksi melalui Pasar Faktor Produksi. Sebaliknya uang (Cost of Production) mengalir dari RT Produksi ke RT Konsumsi sebagai Pendapatan Konsumsi bagi Konsumen. 2. Hubungan antara Rumah Tangga Produksi dan Rumah Tangga Konsumsi dengan Pemerintah (MODEL PEREKONOMIAN TERTUTUP) (Carla Poli, ….) 3. Hubungan Ekonomi dengan Luar Negeri (Model Perekonomian Terbuka) Devisa Negara (Carla Poli, ….) sistem ekonomi Sistem adl sekumpulan objek, ide, atau kegiatan yang disatukan oleh sejumlah peraturan yang membentuk hubungan timbal balik atau saling ketergantungan Sistem mencakup dua dimensi yaitu (a) apa yang diorganisasikan dan (b) bagaimana komponen yang menyusunnya dihubungkan satu sama lain Pengertian sistem ekonomi Sistem ekonomi adalah: interaksi dari beberapa individu atau sekumpulan individu yang memiliki peraturan dan tujuan dalam penggunaan produksi, distribusi dan konsumsi dari barang dan jasa yang dihasilkan Serangkaian mekanisme dan institusi untuk mengambil keputusan dan melaksanakan keputusan mengenai produksi, pendapatan dan konsumsi pada suatu wilayah Sistem ekonomi harus membuat keputusan tentang alokasi sumberdaya. Kekuatan yang mempengaruhi sistem ekonomi Tingkat pertumbuhan ekonomi tingkat pertumbuhan ekonomi dapat diukur dan dibandingkan dengan beberapa indikator seperti pendapatan perkapita, GNP, tingkat kelahiran, kematian, buta huruf, dll Kekuatan sosial budaya yaitu strata sosial, ras, pekerjaan, pendapatan, agama, tradisi, pendidikan masyarakat (kualitas SDM), dll Lingkungan, termasuk di dalamnya populasi, lokasi dan sumberdaya alam Dalam merencanakan kebijakan ekonomi, pemerintah suatu negara menerapkan langkah yang berbeda-beda. Sampai seberapa jauh peranan pemerintah dalam perekonomian tergantung dari sistem perekonomian yang dianut oleh negara yang bersangkutan. Ada tiga sistem perekonomian yang penting, yaitu: sistem perekonomian bebas (kapitalis), sistem perekonomian terpimpin, dan sistem perekonomian campuran. Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi Perekonomian feodal: Era kerajaan (di abad pertengahan), dimana para raja hanya menuntut upeti dan rodi dari para bangsawan untuk kepentingan raja dan istana tanpa memikirkan ekonomi rakyat. Nasib kehidupan rakyat ditakdirkan oleh Tuhan. Sebagai imbalan, raja berkewajiban menjaga keamanan daerahnya. b) Paham/aliran merkantilisme: (Aliran colbenisme). Era negara nasional pada akhir Abad Pertengahan, sebagai pengganti negara feodal. Pemerintah mulai merasa berkepentingan untuk memajukan perekonomian nasional. Langkah yang diambil ialah dengan mulai mengatur perdagangan dan produksi dalam negeri, melalui bermacam-macam peraturan yang ketat dan terperinci. Tujuan paham ini adalah menjadi negara kuat shg harus kaya akan emas. Menurutnya, sumber kekayaan adalah perdagangan (merkant = pedagang). OKI, perdagangan dengan luar negeri ditingkatkan. Diusahakan agar nilai ekspor lebih besar dari nilai impor dan kelebihan nilai ekspor ini akan dibayar oleh luar negeri dengan emas. a) Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi c). Aliran fisiokratisme: Dalam perkembangannya, aliran merkantilisme ditentang oleh kaum yang mengutamakan pertanian (aliran fisiokratisme) drpd perdagangan (aliran merkantilisme) untuk mencapai kemakmuran karena pertanian dianggap produktif, sedangkan perdagangan tidak. d). Sistem Perekonomian Bebas (Kapitalis): Keberadaan sistem merkantilis dan fisiokratis tidak bertahan lama. Keduanya digantikan oleh sistem perekonomian yang menghendaki kebebasan yang benarbenar di setiap sektor ekonomi tanpa adanya campur tangan pemerintah. Pemerintah sebaiknya membatasi diri pada bidang keamanan dan ketertiban saja dan memberikan kebebasan penuh kepada konsumen dan produsen untuk mengurus kepentingan ekonominya sendiri. Di zaman Revolusi Prancis terkenal dengan semboyan Liberte, egalite, fraternite, yang artinya: kebebasan, persamaan dan persaudaraan. Oleh karena itu aliran ini disebut juga Liberalisme (liber = bebas). d). Sistem Perekonomian Bebas (Kapitalis): Sistem perekonomian bebas mula-mula berkembang di Inggris pada pertengahan abad ke-18. Pada masa itu seorang profesor dan filosofi dari Skotlandia yang bernama Adam Smith (1723-1790) menerbitkan buku yang berjudul An Inquiry Into The Nature and Causes of The Wealth of Nations atau yang biasa disebut dengan singkat saja The Wealth of Nations. Menurut Smith kepentingan pribadi (self interest) merupakan kekuatan pengendali perekonomian yang akan berjalan menuju ke arah kemakmuran bangsa, seolah-olah setiap individu diatur oleh tangan gaib (invisible hand) yang mendorong mereka maju. Semboyan kaum liberal (pengikut Adam Smith) adalah laissez faire yang artinya ”biarkanlah”. Ini merupakan motto kaum kapitalis. Maksudnya: Biarkanlah produksi dan harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar bebas, tanpa adanya campur tangan pemerintah. Sistem perekonomian kapitalis/bebas, mempunyai lima ciri pokok: 1. 2. 3. 4. 5. Orang bebas memiliki sendiri alat-alat produksi atau barang-barang modal seperti tanah, mesin-mesin, pabrik, dan sebagainya. Hak milik pribadi atas alat-alat produksi disebut kapitalisme. Orang bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri. Produksi dilaksanakan oleh para pengusaha swasta atas prakarsa dan tanggungan sendiri. Karena kebebasan berusaha ini merupakan ciri yang begitu penting dalam sistem perekonomian bebas/liberalismo, maka sistem perekonomian ini disebut juga free enterprise system. Para produsen menetukan apa dan berapa yang akan diproduksikan, didorong oleh motif mencari untung (profit motive). Harga-harga dibentuk di pasar bebas (free market) yang ditentukan oleh pertemuan antara permintaan dan penawaran. Bentuk pasar yang paling baik adalah pasar persaingan (competition). Campur tangan pemerintah/negara dibatasi pada hal-hal yang tidak dapat diusahakan oleh swasta dan menjaga tertib hukum. Kebebasan yang dikehendaki oleh kaum kapitalis/liberalis membawa kemajuan ekonomi yang pesat. Industri dan perdagangan berkembang dengan cepat, yang didukung oleh perkembangan perbankan/perkreditan. Namun, apakah kebebasan tersebut akan selalu menguntungkan semua pihak? Jawabnya: tidak selalu, karena ada pihak dan golongan yang dirugikan. Keburukan sistem perekonomian ini antara lain: 1. Ketidakmerataan pembagian pendapatan, sehingga terjadi perbedaan antara kaya dan miskin. 2. Ketidakstabilan kehidupan ekonomi (gelombang konjungtur) 3. Konsentrasi kekuasaan ekonomi, sehingga memungkinkan pembentukan posisi monpoli. Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi a). Feodalisme. b). Merkantilisme. c). Fisiokratis d). Sistem Perekonomian Bebas (Kapitalis): sistem ek. pasar e). Sistem Perekonomian Terpimpin (Kolektivis): sistem ek. terpusat Kelemahan-kelemahan sistem perekonomian kapitalis/liberal menyebabkan timbulnya aliran baru yang menentang paham tersebut. Paham baru ini dikenal dengan nama sistem perekonomian terpimpin. Dalam sistem perekonomian terpimpin seluruh kegiatan ekonomi dikuasai langsung oleh pemerintah dan diatur dari pusat. Ciri-ciri sistem perekonomian terpimpin adalah: 1. 2. 3. 4. 5. Semua sumber ekonomi (alat-alat produksi, tanah, perusahaa, bank dan sebagainya) dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah/negara atas nama pemerintah. Dengan demikian tidak ada hak milik pribadi atas alat-alat produksi (kolektivisme). Seluruh kegiatan ekonomi/produksi harus diusahakan bersama. Tidak ada usaha swasta, semua perusahaan adalah perusahaan negara (state enterprise). Jumlah dan jenis barang yang harus diproduksikan ditentukan oleh Badan Perencanaan Ekonomi Pusat yang dibentuk pemerintah (central planning) dan ditentukan berdasarkan rencana ekonomi lima tahun. Harga dan penyaluran barang ditentukan dan dikendalikan oleh pemerintah. Semua warga masyarakat adalah ”karyawan” yang wajib ikut berproduksi sesuai dengan kemampuannya dan akan diberi upah oleh negara sesuai dengan kebutuhannya. Tidak ada pengangguran. Ada negara-negara yang menganut sistem perekonomian terpimpin yang mengalami kemajuan pesat, namun dengan mengorbankan kemerdekaan manusia secara pribadi. Karena hak milik pribadi atas alat-alat produksi tidak ada, maka kurang ada dorongan untuk giat atau berprakarsa. Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi a). Feodalisme. b). Merkantilisme. c). Fisiokratis d). Sistem Perekonomian Bebas (Kapitalis): sistem ek. pasar e). Sistem Perekonomian Terpimpin (Kolektivis): sistem ek. Terpusat f). Sistem Perekonomian Campuran Dua sistem ekonomi terakhir adalah klasifikasi yang ekstrem. Dalam kenyataan kedua sistem itu tidak pernah muncul dalam bentuk murni. Sistem perekonomian campuran merupakan sintesis atau kombinasi antara kedua sistem tersebut yang lebih mendekati kenyataan. Kebanyakan negara pada masa sekarang memakai sistem perekonomian ini. Sistem perekonomian ini dikenal dengan berbagai nama, antara lain: demokrasi ekonomi, sistem perekonomian campuran (mixed), welfare state, dan sebagainya. f). Sistem Perekonomian Campuran Di negara yang menganut sistem perekonomian campuran, pemerintah ikut campur tangan dalam menentukan secara demokratis cara-cara mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat. Tetapi camput tangan ini tidak berarti menghapus kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pihak swasta sehingga dalam sistem perekonomian ini terdapat pasar bebas. Dalam sistem perekonomian campuran pemerintah dapat mengatur, mengawasi, menstabilkan dan memajukan ekonomi nasional secara keseluruhan, dengan mendorong serta membimbing inisiatif swasta dan prakarsa rakyat. Diharapkan bahwa melalui campur tangan pemerintah ini susunan produksi nasional dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, faktor-faktor produksi dapat digunakan dengan efisien, dan distribusi pendapatan nasional menjadi lebih merata. Yang masih menjadi persoalan adalah: Bagaimana sebaiknya cara yang ditempuh dan apakah campur tangan pemerintah, langsung atau tidak langsung, cukup dengan peraturan saja atau dengan tindakan? Hal ini semua tergantung pada situasi dan kondisi serta sistem perekonomian yang dianut oleh negara yang bersangkutan. Pada umumnya campur tangan pemerintah dalam perekonomian adalah melalui kebijakan fiskal dan moneter. 1. Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal modern berhubungan dengan kekuasaan negara untuk mengenakan pajak dan melakukan pengeluaran dengan tujuan untuk membawa output perekonomian dan kesempatan kerja yang bersangkutan ke tingkat-tingkat yang diinginkan. Kebijakan Fiskal saat terjadi INFLASI: 1. Menaikkan pajak pendapatan rumah tangga. Akibatnya kenaikkan pajak pendapatan adalah bahwa penerimaan masyarakat berkurang ini berarti bahwa daya beli masyarakat turun sehingga tingkat konsumsi masyarakat menurun. 2. Mengurangi pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah dikurangi dengan harapan agar dapat menciptakan kelebihan anggaran belanja pemerintah. Akibatnya adalah penurunan pengeluaran masyarakat secara keseluruhan (aggregate). 2. Kebijakan Moneter Kebijakan dimana pemerintah dapat mengatur tingkat pengeluaran masyarakat dengan mempengaruhi penawaran uang dalam masyarakat atau dengan mempengaruhi tingkat bunga. Kebijakan moneter merupakan rangkaian tindakan pemerintah yang melalui penambahan / pengurangan penawaran uang ditujukan ke arah sasaran utama: Menjaga stabilitas mata uang negara yang bersangkutan yang selanjutnya dapat menunjang sasaran-sasaran kebijakan lainnya. Kebijakan Moneter, antara lain: Mengubah tingkat cadangan minimum bank-bank komersial. Mengubah tingkat bunga pinjaman Bank Sentral kepada bank-bank komersial. Mengadakan operasi pasar terbuka. Menentukan prioritas dari jenis-jenis pinjaman yang dapat diberikan oleh bankbank komersial kepada nasabah. Perencanaan ekonomi Para perencana demokratis menyarankan 1. Redistribusi pendapatan 2. Sosialisasi terhadap investasi modal 3. Reformasi keuangan dari perbankan dan kredit 4. Restrukturisasi monopoli 5. Kerjasama antara produsen dan konsumen 6. Mencapai tujuan melalui persuasif daripada revolusi Pemecahan masalah perekonomian dengan cara revolusi hanya akan merusak tidak hanya sistem perekonomian itu sendiri tetapi juga merusak tatanan kehidupan. Apakah masih relevan dengan masa sekarang ini??? Pemecahan masalah perekonomian dengan cara persuasif masih relevan untuk masa sekarang, seperti misalnya merger dari beberapa perusahaan perbankan menjadi bank mandiri, dsb Sistem Perekonomian CHINA Berawal dari sistem komunis Berganti menjadi sistem ekonomi campuran komunis dan kapitalisme Berangsur-angsur berubah menjadi sistem ekonomi pasar sosialis yaitu suatu pasar ekonomi dimana kepemilikan publik merupakan arus utama, sebagai bukti bahwa antara tahun 1989 sampai 2001, jumlah perusahaan negara anjlok dari 102.300 buah menjadi 46.800. Sedangkan jumlah perusahaan swasta meledak dari 90.000 buah menjadi lebih dari 2 juta buah. …… Sistem Perekonomian CHINA Kemudian china berusaha menyempurnakan sistem pokok ekonomi di mana ekonomi milik negara merupakan bagian utama dan ekonomi multi kepemilikan berkembang bersama, mendirikan sistem yang menguntungkan untuk mengubah struktur ekonomi dualis antara kota dan desa, membentuk mekanisme yang mendorong perkembangan harmonis ekonomi regional, membangun sistem pasar modern yang seragam, terbuka dan bersaing secara tertib, menyempurnakan sistem pengontrolan makro, sistem pengelolaan administrasi dan sistem hukum ekonomi, menyempurnakan sistem penempatan kerja, distribusi pendapatan dan jaminan sosial, dan mendirikan mekanisme yang mendorong perkembangan yang berkelanjutan di bidang ekonomi dan sosial. Dengan adanya data seperti diatas maka china dapat digolongkan ke dalam Negara yang juga menganut sistem perekonomian sosialis. …… Sistem Perekonomian CHINA Dan ini sangat memberi pengaruh terhadap perekonomian china sampai- sampai amerika serikat yang notabene adalah Negara adidaya tidak berdaya menghadapi perekonomian china yang memiliki nilai kemajuan ekonomi sangat pesat berkat sistem ekonomi yang mereka anut, sebenernya kita harusnya belajar dari china bukan malah belajar dari amerika serikat yang sekarang ini sedang mengalami krisis hebat. Sekarang China juga sedang membuka pasar ekonomi bebas, yang artinya mereka membuka perekonomian untuk siapapun demi tercapainya kesehjahteraan bagi masyarakatnya. Pasar bebas sendiri merupakan ciri dari system ekonomi liberalisme atau kapitalisme. Jadi sistem ekonomi china adalah sistem ekonomi campuran antara sosialis, kapitalisme, dan komunisme. Perbedaan sosialisme dan komunisme Menurut Deliarnov (2003), seringkali sosialisme disamakan dengan komunisme. Padahal dari kedua sistem ekonomi tersebut ada perbedaannya yaitu dalam hal (a) produktivitas, (b) hakikat manusia sebagai produsen, (c) pembagian pendapatan Perbedaan sosialisme dan komunisme SOSIALISME produktivitas masih rendah kebutuhan materi belum terpenuhi secara cukup belum cukup menyesuaikan diri sehingga menjadikan kerja sebagai hakikat dan masih mementingkan insentif materi untuk bekerja tentang pembagian/distribusi pendapatan berlaku prinsip from each according to his ability, to each according to his labor KOMUNISME harga tinggi Kebutuhan materi sudah cukup sudah menjadi hakikat dimana manusia bekerja dengan penuh kegembiraan, suka cita dan semua pekerjaan dilakukan secara sukarela dan efisien tanpa terlalu mengharapkan insentif langsung seperti upah distribusi pendapatan berlaku prinsip from the each according to his ability, to each according to his needs kesimpulan : (a) masalah kelangkaan (scarcity) dan insentif pribadi dengan sendirinya hilang, bahkan uang tidak perlu lagi digunakan; (b) tidak ada lagi kelas-kelas dalam masyarakat, penghisapan dari satu kelompok ke lain kelompok; (c) negara sendirinya juga akan hilang Sistem ekonomi Indonesia Sistem ekonomi Pancasila, ciri-cirinya (Mubyarto, dalam Swasono, 2003 : 98) 1. Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial dan moral 2. Kehendak kuat dari seluruh masyarakat ke arah pemerataan sosial (egalitarianisme) sesuai asas-asas kemanusiaan 3. Prioritas kebijakan ekonomi adalah penciptaan perekonomian nasional yang tangguh, yang berarti nasionalisme menjiwai tiaptiap kebijaksanaan ekonomi 4. Koperasi merupakan sokoguru perekonomian dan merupakan bentuk yg paling kongkrit dari usaha bersama 5. Adanya imbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat nasional dengan desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi untuk menjamin keadilan ekonomi dan sosial Bagaimana kenyataannya??? Apakah ekonomi Pancasila diterapkan di Indonesia????? Rachbini (2001), mengatakan bahwa dalam pelaksanaanya sistem ekonomi Indonesia menerapkan “Kapitalisme Primitif berstempel Pancasila” yaitu terjadi penghambatan terhadap mekanisme pasar, menghapuskan banyak sekali dimensi dan institusi-institusi non ekonomi yang hidup dan berkembang di masyarakat Karakteristik sistem ekonomi Organisasi dari rencana pembuatan keputusan. Organisasi merupakan pola komunikasi yg kompleks dan hubungan yg lain dalam kelompok manusia. Sistem eknomi harus membuat keputusan tentang alokasi sumberdaya. Desentralisasi: keputusan ada di tingkat bawah, Sentralisasi: keputusan ada di tingkat atas Pasar dan perencanaan adl dua mekanisme utama yg menyediakan informasi dan untuk koordinasi keputusan dalam sistem ekonomi Hak kepemilikan ada 3 tipe yaitu (a) disposition, transfer hak kepemilikan pada yg lain, seperti penjualan mobil, (b) kepemilikan termasuk hak pemanfaatan, pemilik dapat menggunakan obyek dengan cara yg dianggap sesuai, (c) kepemilikan yg menyiratkan hak untuk menggunakan barang atau jasa yg dijadikan obyek yg dipermasalahkan Insentif merupakan satu mekanisme untuk mempengaruhi bawahan agar berpartisipasi kepada pihak yg lebih tinggi Jenis sistem ekonomi 1. Kapitalis Sistem ekonomi yang paling banyak dianut atau bahkan dianggap sebagai dewa oleh negara-negara di dunia yg terutama dipelopori oleh negara maju 2. Sosialis/komunis Sistem ini dikembangkan berdasarkan pemikiranpemikiran sosialis dari Karl Marx Sistem ekonomi ini lahir sebagai reaksi terhadap sistem ekonomi kapitalis yang menurut kaum sosialis telah melakukan ketidakadilan (penindasan dan penghisapan) terhadap kaum buruh (proletar) yg tdk memiliki kapital Perkembangan prinsip-prinsip sosialisme Sosialisme Utopis : semua harta yang dimiliki adalah milik bersama Revisionisme : perbaikan upah, kondisi kerja yg lebih baik, jam kerja yg lebih baik akan memberi kesempatan bagi para pekerja untuk mendapatkan standar hidup dan tingkat pendidikan yg lebih baik serta mereka mulai belajar tentang proses komunikasi Sosialisme Guild menginginkan manajemen pabrikpabrik bebas dari rezim negara. Operasionalisasi pabrik hendaknya dilakukan secara demokratis karena mereka memerlukan tenaga terampil, semi terampil dan tidak terampil Sosialisme demokratis Aturan-aturan ekonomis sosialis Kelebihan nilai produktivitas kerja buruh atas upah alami oleh kelompok sosialis disebut sebagai nilai lebih dan dinikmati oleh para pemilik modal Makin kecil upah alami, makin besar nilai surplus yg dinikmati pemilik modal yg berarti makin besar penghisapan atau eksploitasi dari pemilik modal atas kaum buruh