SELECTIVE BREEDING PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI UPTD BBI BAYONGBONG GARUT Tugas Mata Kuliah Pemuliaan Ikan Dosen pengampu: Prof. Dr. Ir. Ibnu Dwi Buwono, M. Si. Dr. Yuniar Mulyani, SP., M. Si. Disusun oleh: Mohamad Naufal I 230110210088 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI PERIKANAN JATINANGOR 2024 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman. Makalah yang berjudul “SELECTIVE BREEDING PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI UPTD BBI BAYONGBONG GARUT” dibuat untuk memenuhi nilai mata kuliah Pemuliaan Ikan pada Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Ir. Ibnu Dwi Buwono, M. Si. dan Dr. Yuniar Mulyani, SP., M. Si. selaku dosen pengampu mata kuliah tersebut. Penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang membangun bagi penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah yang telah disusun dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Garut, 5 Juni 2024 Mohamad Naufal I i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................. i DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1 1.2 Tujuan ............................................................................................................. 1 1.3 Manfaat ........................................................................................................... 1 BAB II ISI .................................................................................................................... 2 2.1 Selective Breeding .......................................................................................... 2 2.2 Selective Breeding Ikan Nila Di UPTD BBI Bayongbong ............................ 2 BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 4 3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 4 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 5 ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan nila di Indonesia merupakan salah satu ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis penting karena cara budidaya yang relatif mudah, rasa yang disukai banyak orang, harga yang relatif terjangkau dan toleransi terhadap lingkungan yang lebih tinggi. Nila mempunyai potensi pasar yang luas baik pasar lokal maupun pasar ekspor. Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan yang dapat dikembangkan melalui teknik budidaya untuk memenuhi kebutuhan akan protein (Serdiati, 2008). Dewasa ini kualitas benih yang ada di masyarakat kondisinya relatif lebih rendah. Menurut Rustidja (1999) nila yang berkembang di masyarakat mengalami penurunan karakter fenotipe. Hal ini disebabkan antara lain kualitas induk awal, terjadinya silang dalam, jumlah induk yang terbatas, dan seleksi yang salah (Hardjamulia, 1991). 1.2 Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui selective breeding pada ikan nila di UPTD BBI Bayongbong Garut. 1.3 Manfaat Manfaat yang bisa diambil dari pembuatan makalah ini yaitu dapat mengetahui selective breeding pada ikan nila yang dilakukan di UPTD BBI Bayongbong Garut. 1 BAB II ISI 2.1 Selective Breeding Selective breeding adalah riset genetik yang dominan untuk memperbaiki pertumbuhan sebagai tujuan utama baik dari seleksi famili maupun individu. Seleksi individu ini didasarkan pada keragaman fenotip individu. Seleksi ini digunakan untuk menghasilkan individu yang memiliki fenotip terbaik (Gustiano et al., 2008). Peningkatan mutu induk nila dapat dilakukan dengan menggunakan metode selective breeding yang akan menghasilkan induk nila superior Menurut Tave (1995), Selective breeding merupakan program pengembangbiakan yang dilakukan agar nilai pengembangbiakan (breeding value) dari suatu populasi dapat meningkat melalui seleksi dan menghasilkan ikan yang terbaik dengan harapan agar ikan yang terpilih dapat menurunkan sifat keunggulannya pada keturunannya. Generasi hasil dari selective breeding akan memiliki nilai lebih karena ikan dapat tumbuh lebih cepat sehingga meningkatkan hasil produksi, pertumbuhan ikan yang efisien ditandai dengan biaya pakan yang digunakan lebih murah dan semua ikan yang dihasilkan memiliki warna sesuai yang diharapkan. Dari nilai lebih hasil program pemuliaan secara seleksi ini, maka keuntungan bagi pembudidaya akan meningkat. Apabila dalam seleksi ini berhasil didapatkan calon induk superior, maka benih yang dihasilkan kelak merupakan benih unggul yang dapat digunakan dalam proses budidaya. 2.2 Selective Breeding Ikan Nila Di UPTD BBI Bayongbong Selective breeding ikan nila di UPTD BBI Bayongbong Garut dilakukan secara visual, dilihat dari ukuran, warna, kelengkapan anggota tubuh, kesehatan, kelincahan dan yang lainya. Hal ini selaras dengan pernyataan Sumarni (2018), Seleksi induk dilakukan secara visual dengan melihat bentuk tubuh, jenis kelamin, warna tubuh, dan pengecekan kesehatan ikan yang dilihat dari ada tidaknya penyakit pada induk tersebut. Di mana penyeleksian induk untuk pemijahan bertujuan untuk memilih induk yang baik untuk dilakukan proses pemijahan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan kualitas dan kuantitas telur yang bagus. Jika ikan sudah diseleksi dan memisahkan calon indukan yang berkualitas, selanjutnya dilakukan tahap pemisahan antara jantan dan betina dilihat dari lubang urogenitalnya, menurut Sumarni (2018), perbedaan antara ikan nila jantan dan betina dapat dilihat dari lubang urogenital dan ciri-ciri kelamin sekundernya, di mana pada ikan nila jantan, warna tubuhnya lebih cerah, tubuhnya lebih pipih dan sirip punggungnya lebih melebar dibandingkan ikan nila betina, kemudian disamping 2 lubang anus terdapat lubang genital yang berupa tonjolan kecil meruncing yang berfungsi sebagai saluran kencing dan sperma keluar. Sedangkan pada ikan nila betina memiliki warna lebih gelap dan bentuk badannya lebih membundar. Selanjutnya calon indukan ikan nila yang berkualitas dan sudah dipisahkan jantan dan betina akan disatukan dalam kolam semi beton berukuran 15×40 m untuk pembenihan dengan perbandingan 1:2. 3 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Selective breeding sangat penting dilakukan untuk para pembudidaya khususnya petani benih yang memijahkan karena benih yang unggul terlahir dari indukan yang unggul agar dapat memiliki keuntungan dikarenakan dari pertumbuhan yang cepat sehingga menekan biaya pakan dan juga memiliki bentuk tubuh yang memiliki daging tebal. 4 DAFTAR PUSTAKA Gustiano, R., Otong Zaenal, A., E. Nugroho. 2008. Perbaikan Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dengan Seleksi Famili. Media Akuakultur, 3(2):98106. Hardjamulia, A. 1991. Penuruan Kualitas Induk Ikan. Makalah pada pertemuan penelaahan peningkatan mutu. induk ikan BBI di Cibogo, Bogor tanggal 2-5 Oktober 1991. Balai Penelitian Perikanan Air Tawar, Bogor. 15 hal. Rustidja. 1999. Produksi Benih Unggul Benih Ikan Nila Merah. Laporan Penelitian Hibah Bersaing (PHBII/I) Serdiati, N. 2008. Pengaruh padat penebaran terhadap pertumbuhan ikan nila GIFT (Oreochromis niloticus) yang dipelihara dalam wadah yang terkontrol. Jurnal Torani, 18: 301 – 305. Sumarni. 2018. Penerapan Fungsi Manajemen Perencanaan Pembenihan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Untuk Menghasilkan Benih Ikan yang Berkualitas. Jurnal Galung Tropika 7(3): 175-183. Tave. D. 1995. Genetic For Fish Hatchery Managers. Departement of Fisheries and Allied Aquacultured Alabama Agricultural Experiment Station Auburn University, Auburn Alabama. 297 pp. 5