Lampu Rumah Otomatis Berbasis Arduino Uno Gwen Andini Soedewo (X-3) Latar Belakang Masalah Pemakaian lampu secara ,manual di rumah sering menyebabkan pemborosan energi karena lupa mematikans lampu. Dengan perkembangan teknologi, lampu otomatis menjadi Solusi yang efisien dan praktis, sistem ini dapat menyala dan mati berdasarkan Cahaya sekitar atau keberadaan orang, sehingga lebih hemat energi dan nyaman. Untuk mempermudah perancangan tanpa alat fisik dapat digunakan aplikasi simulasi wokwi, yang memungkinkan saya untuk merancang dan menguji rangkaian elektronik lampu otomatis berbasis Arduino uno. Dengan memanfaatkan sesor LRD sistem ini bisa dirancang secara visual sebelum diterapkan secara nyata dirumah. Tujuan Proyek 1. Menghemat Pemakaian lampu dirumah 2. Membuat sistem lampu otomatis dengan Arduino 3. Memberi pemahaman praktis tentang penggunaan sensor dan mikrokontroler (seperti Arduino) dam sistem otomatisasi rumah Studi Kasus Di sebuah rumah yang pemiliknya pergi dan pulang 2 hari kemudian, pemilik rumah itu menyalakan lampu rumah nya selama 2 hari full, bayangkan betapa banyak energi yang dikeluarkan dengan menyalakan lampu selama 2 hari. Menyadari hal itu pemilik rumah tersebut ingin membuat lampu otomatis agar tidak lagi membuang-buang energi. Ia ingin pada saat siang hari lampu itu mati dan pada malam hari lampu itu otomatis menyala tanpa ia nyalakan terlebih dahulu. Tapi pemilik rumah itu akan merancang lampu otomatis dan menguji coba secara visual terlebih dahulu. Rencangan Solusi Komponen : 1. 2. 3. 4. 5. Arduino Uno LDR ( Light Depedent Resistor) Resistor 10K ohm (pull-down resistor untuk LDR) LED (sebagai pengganti lampu rumah ) Resistor 220 ohm (untuk LED) Dokumentasi Simulasi https://wokwi.com/projects/433161485911045121 Penjelasan Alur Kerja 1. Sensor Cahaya Membaca Lingkungan . LDR ditempatkan dalam pembagi tegangan Bersama resistor tetap. . saat terang, resistansi LDR rendah, tegangan yang masuk ke pin analog Arduino kecil. . saat gelap, resistansi LDR tinggi, tegangan yang masuk ke Arduino besar. 2. Mikrokontroler Membaca Tegangan . Arduino membaca tegangan dari rangkaian LDR melalui pin analog (misalnya A0). . Menggunakan fungsi “analogread(A0)” yang akan menghasilkan nilai antara 0 hingga 1023. 3. Logika Kondisi . Arduino menggunakan if untuk mengecek apakah nilai Cahaya di bawah ambang batas. 4. Kontrol Output . jika terlalu gelap, Arduino akan mengaktifkan output digital ke pin lampu. . jika terang, Arduino akan mematikan lampu. Kode Program Arduino: int ldrPin = A0; int ledPin = 13; int ldrValue = 0; // LDR terhubung ke pin analog A0 // LED terhubung ke pin digital 13 // Menympan nilai cahaya yang terbaca void setup() { pinMode(ledPin, OUTPUT); Serial.begin(9600); } // Led sebagai output // serial monitor untuk lihat nilai LDR void loop() { ldrValue = analogRead(ldrPin); Serial.println(ldrValue); if (ldrValue < 500) { digitalWrite(ledPin, HIGH); } else { digitalWrite(ledPin, LOW); } delay(1000); } // membaca nilai dari LDR // tampilkan nilai di serial monitor // jika cahaya rendah ( gelap) // nyalakan LED // matikan LED // baca ulang setiap 1 detik` Kesimpulan dan Evaluasi Kesimpulan: Proyek pembuatan lampu otomatis dengan Arduino Uno berhasil, dan dapat berjalan, pada saat Cahaya rendah lampu akan menyala otomatis sedangkan pada saat Cahaya tinggi lampu akan mati secara otomatis dengan penggunaan lampu otomatis akan mengefisienkan energi dan tidak perlu menyalakan lampu secara manual lagi. Evaluasi : Proyek ini membuat saya lebih paham tentang dasar elektronik dan pemograman Arduino. Saya merasa senang karena berhasil menyelesaikannya, dan kedepannya saya ingin mengembangkan sistem ini agar bisa digunakan untuk lampu rumah secara otomatis.