JURNAL HARIAN PERTEMUAN 3 OLEH: 170151602841 MUHAMAD FAHMI YULIANTO A. Jurnal Penilaian proses merupakan penilaian yang menitikberatkan sasayan penilaian pada tingkat efektifitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaina tujuan pengajaran menyangkut penilaiana terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlagksanaan proses belajar mengajar. Penilaian Tindakan Kelas (PTK) merupakan tindak lanjut proses pembelajaran jika memperoleh hasil yang kurang memuskan, berarti guru mendiagnosa penyebab kesukaran peserta didik dalam proses belajar tersebut, kemudian menemukan suatu cara sebagai solusi permasalahan tersebut. Berbeda halnya dengan kegiatan ujian, jika seorang guru menemukan peserta didik tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pada KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) maka solusinya adalah melakukan pembelajaran remedial. Komponen Penilaian Proses Pembelajaran: Komponen tujuan instruksional, Komponen bahan pengajaran, Komponen siswa, Komponen guru, Komponen alat dan sumber belajar, Komponen penilaian. Kriteria Penilaian Proses: Konsistensi kegiatan belajar mengajar mengunakan kurikulum, keterlaksanaanya oleh guru, keterlaksanaan oleh siswa, motivasi belajar siswa, keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar, interaksi guru dan siswa, kemampuan atau ketrampilan guru mengajar, kualitas hasil belajar yang diperoleh siswa, Penilaian hasil dan pengembangannya Penilaian hasil adalah prosespengambungan tiga unsur yang dapat di bedakan yakni tujuan pengajaran, pengalaman, dan belajar mengajar. Kegiatan penilaian yaitu suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuantujuan instruksional telah dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil-hasil belajar. Hasil-hasil belajar yang diperlihatkan setelah mereka menempuh pengalaman belajar merumuskan kegiatan penilaian untuk mengetahui keefektifan pengalaman belajar dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Penilaian hasil belajar merupakan proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang di capai siswa dengan kriteria tertentu. Objek yang dinilai berupa hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan sifat atau tingkah laku yang di pakai untuk hasil penilaian hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan pesikomotorik yang perananya dalam tujuan instruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan agar dapat di kuasai oleh siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penting. Jenis penilaian ada beberapa macam yaitu: penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaina diagnostic, penilaian selektif, penilaian penempatan. dari segi alat , penilaian di bagi menjadi tes dan non tes. Tes merupakan alat penilaian yang di buat secara lisan, data tes tulis, dan tes tindakan. Dalam pembuatanya tes dibuat secara baku karna lebih baik dalam proses penilaianya, tetapi pembuatan tes model ini sangat langka karna memerlukan beberapa percobaan dan analisis. B. Pertanyaan 1. Penerapan penilaian hasil dalam pembelajaran itu seperti apa? C. Tugas1 1. Apa saja sasaran penilaian proses? Alat dan teknik apa yang dapat digunakan dalam penilaian proses? Jawab : Sasaran proses penilaian proses adalah guru yang menghabiskan banyak waktu dalam penilaian ketimbang yang kita bayangkan, dalam satu aliansi. Dalam hal ini guru menghabiskan waktu 20-30 persen waktu mereka untuk menghadapi persoalan penilaian. Guru yang kompeten sering mengevaluasi muridnya dalam konteks tujuan pembelajaran dan mengadaptasi istruksinya sesuai dengan evaluasi itu. Maka penilaian bukan haya sekedar pencatatan yang di ketahui dan dilakukan oleh murid saja, tetapi juga memengaruhi pembelajaran dan motifasi mereka. Hal ini mempresentasikan perubahan cara pandang terhadap penilaiana yakni, dari konsep bahwa penilaian adalah hasil tersendiri yang di proses setelah instruksi selesai. Dalam penilaiana proses alat yang di gunakan dalam proes penilaian tersebut berupa tes dan non tes. Dalam bentuk tes proses penilaian mengunakan beberapa tes yaitu tes secara lisan, tes tulis, dan tes tindakan. Sedangkan dengan non tes berupa pengamatan tingkah laku dalam proses belajar mengajar yang berlangsung. Dalam penilaian proses terdapat berbagai teknik yaitu teknik observasi berupa tes dan non tes, wawancara berupa pertanyaan yang diajukan kepada guru sebagai orang yang melakukan proses penilaian , dan dokumen berupa hasil hasil pembelajaran berupa soal yang telah di jawab. 2. Terkait dengan penilaian hasil, silakan gambarkan peta konsep penilaian hasil! tujuan pengajaran belajar mengajar pengalaman belajar mengajar penilaian formatif penilaian sumatif penilaian hasil jenis dan sistem penilaian penilaina diagnotif penilaian selektif penilaian penempatan PAN sistem penilaina belajar PAP 3. Ungkapkan pendanpat Anda terkait esensi penilaian proses dan penilaian hasil, bagaimana perbedaan dan hubungan keduanya? Jawab: menurut saya penilaina proses dan penilaian hasil sama sam di butuhkan dalam proses pembelajaran, hal ini di karenakan kedua penilain tersebut memiliki unsur yang di perlukan dalam proses penilaian dalam proses pembelajaran. Perbedaan dari kedua penilaiana tersebut adalah jika tujuan penilaian proses yaitu suatu proses mengetahui efesiensi, keefektifan, dan produktifitas kegiatan belajar mengajar. Dimensi yang di gunakan yaitu penilaiana proses belajar mengajar berkenaan dengan komponen-komponen proses belajar mengajar. Sedangkan penilaian hasil yaitu melihat dari penilaian kegiatan siswa yang berupa tujuan istruksional berupa hasil hasil belajar. Instrument istruksional merupakan perubahan tingkah laku yang diinginkan, dalam penilaian hedaknya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah laku siswa telah terjadi melalui proses belajar mengajar. 4. Mengapa penting bagi guru untuk memahami tujuan pembelajaran, salah satunya mempelajari taksonomi Bloom , jelaskan! Jawab: karna taksonomi bloom telah memberikanbanyak inspirasi kepada banyak orang melahirkan taksonomi lain. Karna taksonomi bloom mengunakan empat prinsip metodelogi, pesikologi, logis, dan tujuan. Secara garis besar bloom merumuskan tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah pesikomotor. Yang ketiganya mengandung unsur-unsur yang di perlukan guru dalam pembuatan soal tes atau soal penilaian. Hal ini di karenakan dalam ranah ranah tersebut mengandung unsur-unsur yang harus ada dalam pembuatan soal penilaian. Ranah kognitif meliputi, tingkatan pengetahuan, hafalan, dan ingatan maksut dari tingkatan ini adalah untuk siswa lebih dapat menghapal dan mengingat materi yang di ajarkan oleh guru kepada siswa. Selanjutnya tingkat pemahaman disini guru menuntut siswa untuk mengetahui dan menghapal materi tersebut tetapi siswa diminta untuk paham materi yang di ajarkan.