Taksonomi Tujuan Pendidikan (Teori Bloom)

advertisement
Taksonomi Tujuan Pendidikan
(Teori Bloom)
DINI OKTARIKA, S. Kom
• Hasil Belajar:
Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya
• Klasifikasi kemampuan hasil belajar
(Benyamin Bloom): Ranah
KOGNITIF
PSIKOMOTOR
AFEKTIF
Ranah Kognitif
• Ranah Kognitif (menurut taksonomi Bloom) :
pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi
(C3), analisis(C4), sintesis (C5), dan evaluasi
(C6).
• Pada tingkat pengetahuan: peserta didik
menjawab pertanyaan berdasarkan hapalan
saja
• Pada tingkat pemahaman: peserta didik
dituntut untuk menyatakan masalah dengan
kata-katanya sendiri, memberi contoh suatu
prinsip atau konsep.
• Pada tingkat aplikasi: peserta didik dituntut
untuk menerapkan prinsip dan konsep dalam
suatu situasi yang baru
• Pada tingkat analisis: peserta didik diminta
untuk menguraikan informasi ke dalam
beberapa bagian, menemukan asumsi,
membedakan fakta dan pendapat, dan
menemukan hubungan sebab dan akibat.
• Pada tingkat sintesis: peserta didik dituntut
menghasilkan suatu cerita, komposisi,
hipotesis, atau teorinya sendiri, dan
mengsintesiskan pengetahuan
• Pada tingkat evaluasi: peserta didik
mengevaluasi informasi, seperti bukti sejarah,
editorial, teori-teori, dan termasuk di
dalamnya melakukan judgement terhadap
hasil analisis untuk membuat kebijakan.
Ranah Afektif
• Ranah afektif berkenaan dengan sikap
(attitude), apresiasi (appreciation), dan
motivasi (motivation) siswa dalam kegiatan
belajar mengajar. Kartwohl & Bloom (Dimyati
& Mudjiono, 1994; Syambasri Munaf, 2001)
membagi ranah afektif menjadi lima aspek,
yaitu:
• Receiving (Penerimaan)
• Merupakan tingkat afektif yang terendah,
meliputi penerimaan secara pasif terhadap
suatu masalah, situasi, gejala, nilai dan
keyakinan. Misalnya mendengarkan dengan
seksama penjelasan guru energi dan panas
• Responding (Jawaban)
• Merupakan bagian afektif yang meliputi
keinginan dan kesenangan menanggapi atau
merealisasikan sesuatu sesuai dengan nilainilai yang dianut masyarakat. Misalnya
menyerahkan laporan praktikum/tugas tepat
waktu.
• Valuing (Penilaian)
• Mengacu pada nilai dan kepercayaan terhadap
gejala atau stimulus tertentu. Reaksi-reaksi
yang dapat muncul seperti menerima,
menolak atau tidak menghiraukan. Misalnya
menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap
alat-alat laboratorium yang dipakai waktu
praktikum dan bersikap jujur dalam kegiatan
pembelajaran.
• Organization (Organisasi)
• Meliputi konseptualisasi nilai-nilai menjadi
satu sistem nilai. Sikap-sikap yang membuat
lebih konsisten dapat menimbulkan konflikkonflik internal dan membentuk suatu sistem
nilai internal. Sikap yang ditunjukkan misalnya
mampu menimbang akibat positif dan
negatifnya tentang kemajuan sains terhadap
kehidupan umat manusia.
• Characterization (Karakteristik)
• Merupakan keterpaduan semua sistem nilai
yang telah dimiliki seseorang yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah
lakunya. Misalnya bersedia mengubah
pendapat jika ditunjukkan bukti-bukti yang
tidak mendukung pendapatnya.
Ranah PSIKOMOTORIK
• Ranah psikomotor tampak dalam bentuk
keterampilan manual fisik (skills) dan
kemampuan bertindak individu. Harrow
(Syambasri Munaf, 2001) mengembangkan
ranah psikomotor dengan enam jenjang,
yaitu:
• Gerakan refleks, gerakan yang tidak disadari.
• Keterampilan gerakan-gerakan dasar, yaitu
gerakan yang menuntut kepada keterampilan
yang sifatnya kompleks.
• Kemampuan perseptual, termasuk
membedakan visual, auditif, motoris.
• Kemampuan dalam bidang fisik, misalnya
kekuatan, keharmonisan dan ketepatan.
• Gerakan-gerakan skill,mulai dari keterampilan
sederhana sampai kompleks.
• Kemampuan yang berkenaan dengan
komunikasi, seperti gerakan ekspresif dan
interpretatif.
Download