SEL IMUN 1 2 Slide 8 Sel limfoid • Limfoid naif asal sumsum tulang dan timus bermigrasi ke organ limfoid sekunder tempat diaktifkan oleh antigen • Berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi sel efektor, sel memori, dan beberapa diantaranya bermigrasi ke jaringan • Limfosit naif efektor dan memori selalu ditemukan di berbagai tempat di seluruh tubuh dan populasi sel tersebut dapat dibedakan dalam beberapa fungsi dan kriteria 3 Sel limfoid – Sel B • 5-25% dari limfosit dalam darah dan berasal dari sumsum tulang (50%) • Pematangan di sumsum tulang. Setelah matang, sel B bergerak ke organ seperti limpa, kelenjar getah bening, dan tonsil • Sebelum lahir, yoLK sac, hati, dan sumsum tulang janin merupakan tempat pematangan utama sel B • Fase-fase pematangan sel B berhubungan dengan Ig yang diproduksi. 4 Sel limfoid – Sel T • Progenitor sel asal sumsum tulang yang bermigrasi ke timus berdiferensiasi menjadi sel T. • Sel T yang non aktif disirkulasikan melalui kelenjar getah bening dan limpa yang dikonsentrasikan dalam folikel dan zona marginal sekitar folikel • Pematangan sel T dari progenitornya melibatkan serangkaian dan ekspresi gen TCR, proliferasi sel, dan seleksi yang diinduksi. • Sel T immature yang berkembang penuh, melewati dinding venul poskapilar, mencapai sirkulasi sistemik, dan menempati organ limfoid perifer. • Sel T akan berdiferensiasi bila terpajan dengan antigen spesifik yang dipresentasikan APC dalam organ limfoid sekunder seperti limpa, kelenjar limfoid, dan MALT • Reseptor sel T ditemukan pada semua sel T matang, dapat mengenal peptida antigen yang diikat MHC dan dipresentasikan APC. 5 Sel limfoid – Sel T Subtipe Simbol Ag permukaan Restriksi MHC Sel sasaran Fungsi Sitotoksik Tc CD8 Kelas I Tumor, sel terinfeksi virus atau sel dengan permukaan baru Membunuh sel Helper/ inducer Th CD4 Kelas II Sel B, Sel T Makrofag Sekresi IL Supresor Ts CD8 Kelas I B,Th, Tc Menekan pertumbuhan sel DTH (Delayed type hypersensiti fity) Tdh CD4 Kelas II Sel langerhans Makrofag Menekan pertumbuhan sel Melepas MAF (Macrophage Activation Factor) dan sitokin lain Memori Tm CD8 CD4 Kelas I-II Sel B, Sel T Anamnesis 6 Ciri-ciri sel T dan B Keterangan Sel T Sel B Tempat pematangan Timus Sumsum tulang Reseptor antigen TcR Antibodi MHC untuk pengenalan Ya Tidak Penanda Semua memiliki Ig permukaan Lokasi utama dalam kelenjar getah bening Parakortikal Folikel Sel memori Ya Ya fungsi Proteksi terhadap mikroba intraseluler Proteksi terhadap mikorba ekstraseluler produk Th1-IFN-γ/TNF-α Th2-IL-4,IL-5,IL-6,Tc perforin Antibodi (sel B menjadi sel plasma) 7 Sel myeloid Sel Myeloid Mononuklear Polymorphonuclear Granulosit Monosit Sel Dendritik Makrofag Sel Mast Slide 2 Neutrophil Eosinofil Basofil 8 Sel Fagosit Sel fagosit : neutrophil dan makrofag → berperan dalam identifikasi, mencerna dan menghancurkan mikroba 2 mekanisme fagosit : 1. Internalize dan membunuh mikroba 2. Memproduksi berbagai macam sitokin yang menginduksi respon inflamasi dan juga meningkatkan fungsinya sebagai antimikroba Tahapan kerja sel fagosit : a.Melakukan recruitment sel menuju area infeksi b.Mengenali lalu diaktivasi oleh mikroba c.Mencerna mikroba melalui proses fagositosis d.Mendestruksi mikroba Selain itu, setelah berkontak langsung dengan mikroba, dan mensekresikan suatu protein, sel fagosit melakukan komunikasi dengan sel lain dan mempromosikan atau menginduksi suatu respon imun 9 Sel Fagosit → Mononuclear phagocytes Mekanisme Fagositosis 10 Sel Fagosit → Mononuclear phagocytes Monosit • berukuran 10-15 micro m dengan inti berbentuk kacangdan sitoplasma berbentuk glanular yang disebut lisosom, vakuola vagositik, dan cytoskeletal filamens. • Monosit dapat dikenali oleh protein permukaan dan bermigrasi ke dalam jaringan. • Berperan dalam respon inflamasi karena secara cepat bergerak dari darah menuju jaringan dalam suatu respon inflamasi. • Ketika sampai dijaringan monosit dikenal dengan makrophag dan sel dendritic 11 Sel Fagosit → Mononuclear phagocytes Fungsi makrofag dalam sistem imun • Fungsi utama adalah untuk mencerna dan membunuh mikroba • Mencerna sel yang mati sebagai bagian proses pembersihan setelah penyembuhan luka • Makrofag bertindak sebagai APC dan akan mengaktivasi sel limfosit T • Meningkatkan perbaikan jaringan yang rusak dengan menstimulasi perbaikan pertumbuhan pembuluh darah (angiogenesis) dan sintesis matrik ektraselular kaya kolagen (fibrosis) 12 Sel Fagosit → polimorfonuclear Neutrofil • Neutrofil → soldier of the body • Merupakan bagian besar sel leukosit dalam sirkulasi. Berada dalam sirkulasi 7-10 jam sebelum bermigrasi ke jaringan dan hidup dalam beberapa hari dalam jaringan • Neutrofil → mengandung reseptor untuk IgG dan komplemen • Neutrofil menghancurkan mikroba melalui jalur oksigen independen dan dependen 13 Sel polimorfonuclear Sel Mast • Berada dalam kulit dan mucosal epithelium, biasanya dekat dengan pembuluh darah • Bentuk → bervariasi dan berinti bulat, sitoplasme yang mengikat granul yang mengandung acidic proteogligan, pada membran mengandung reseptor untuk IgE dan IgG • Sel mast melepaskan granul yang secara cepat menginduksi perubahan pada pembuluh darah yang menginduksi terjadinya inflamasi akut • Sel Mast mengandung TLR dimana TLR ligan akan menginduksi terjadinya degranulasi Sel mast • Respon → Mensekresikan sitokin proinflamasi dan mediator lipid – Salah satu sitokin yang dihasilkan adalah histamine → histamine menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler dan enzim proteolitik yang dapat membunuh mikroba atau menginaktivasi toksin mikroba 14 – Mediator lipid : prostaglandin Sel polimorfonuclear Sel Basofil • Basofil merupakan granulosit dengan struktur dan fungsi mirip dengan sel mast (namun jumlahnya lebih sedikit). • Basofil dihasilkan dari sumsum tulang, matang di sumsum tulang dan bersirkulasi di darah • Basofil dapat berikatan dengan IgE dan dapat bereaksi jika ada antigen yang berikatan dengan IgE → berhubungan dengan alergi 15 Sel polimorfonuclear Eosinophils • Sel yang berasal dari sumsum tulang • Merupakan sel granulosit yang mengandung protein yang dapat berikatan dengan asam yaitu eosin • Eosinophil beberapa terdapat pada jaringan periferal, terutama terdapat pada lapisan mukosa sistem pernafasan, pencernaan dan urin, dan jumlahnya dapat meningkat saat terjadi inflamasi • Eosinophil mengandung enzim yang berbahaya bagi dinding sel parasite dan juga dapat merusak jaringan sel inang • Eosinophil memiliki Fc reseptor untuk IgG, IgA dan IgE • Aktivasi eosinophil melepaskan beberapa mediator seperti prostaglandin, dan leukotrien dan turunannya 16 17 Alergi 18 Antigen- Presenting Cells APCs Non Professional Fibroblast Beta Pancreatic cell Thymic epithelial cell APCs Professional Glial cell Vaskular endothelial sel APC= sel yang memiliki kemampuan untuk menangkap mikroba dan antigen lain untuk menunjukan pada limphosit, dan mengarahkan signal untuk menstimulasi terjadinya proliferasi dan differensiasi dari sel limfosit APC biasanya digunakan untuk mengawali respon dari sel T , dan tipe sel yang biasanya berguna untuk mengawali respon terhadap sel T adalah sel denritik, sedangkan makrofag dan dan sel B menunjukkan antigen kepada sel T dalam jalur yang berbeda. 19 Antigen- Presenting Cells Dendritic Sel Kuby, 2013 • Salah satu APC → mengaktivasi sel T naïve • Memiliki peran dalam respon imun alami terhadap adanya suatu infeksi • Berperan dalam ikatan antara respon imun alami dan dapatan • Secara luas tersebar : jaringan lymphoid, mucosal epithelium, dan organ parenkim • Memiliki respon terhadap mikroba dengan adanya sekresi sitokin. 20 Natural Killer Cells • Bagian dari sel limfosit • Jumlah → 5-15% dari limfosit di sistem sirkulasi dan 45% dari limfosit yang berada dalam jaringan • Sel NK berasal dari sel asal progenitor yang sama dengan sel B dan T • Hidup sekitar 5-6 hari • Sel NK merupakan sumber INF-gama yang mengaktifkan makrofag • Sel NK mengandung perforin atau sitolisin, membran → prolactin, granul berisi TNF-β dan protease serin (granzim) • Produk sitotoksik utama yang dilepas Sel NK yang diaktifkan : Produk Efek terhadap sel sasaran Perforin Polimerisasi dalam membrane sel, membentuk lubang sehingga sitosol keluar dan molekul toksik dapat masuk kedalam sel Protease serin Memecah protein dalam membran sel Nuklease Memecah asam nukleat dalam sel TNF Menekan sistesisprotein dan menimbulkan produksi radikal bebas toksik Ligan Fas Menginisiasi apoptosis melalui reaksi dengan CD95 protein Fas pada membrane sel 21 sasaran, nuclease dalam sitosol sel diaktifkan dan membunuh sel Natural Killer Cells Fungsi efektor NK Cells • Fungsi efektor Sel NK → membunuh sel yang terinfeksi dan mengaktivasi makrofag dalam proses fagositosis • Sel NK aktif → pelepasan protein granul (peforin dan granzymes → masuk kedalam sitoplasma sel target → Granzymes → apoptosis • Sel NK memiliki INF-γ (diproduksi di nodus limfe) → mengaktivasi makrofag • Sel NK → pertahanan terhadap mikroba interselluler 22 TERIMA KASIH 23