Uploaded by Nazwaputri

Makalah biografi atlet senam lantai

advertisement
Biografi
“ATLET SENAM
INDONESIA”
Disusun oleh :
 Apriliani Mustirah
13
 Eveline Anggreany Kase
14
 Andi Arfaiz Azhim
08
 Andris Fatahillah A
12
 Ghilang Hanggareksa
15
IX Bilingual A
Rifda Irfanaluthfi
Rifda Irfanaluthfi
Nama Lengkap
Tanggal Lahir
Prestasi
 Semasa Junior
:
:
:
Rifda Irfanaluthfi
19 Oktober 1999 (20 tahun)
Rifda berhasil memenangkan dua medali emas di PON Remaja di tahun 2014 mewakili
provinsi Jakarta.

Semasa Senior
a. Rifda memulai debut internasionalnya dengan mengikuti kejuaraan senam
di Doha, Qatar pada tanggal 25 Maret 2015, mengikuti tiga nomor yaitu : Meja
lompat, Balok keseimbangan, dan senam lantai. Rifda tidak lolos ke final dengan
rentang skor berkisar antara 11 poin.
b.
Pada bulan Juni 2015 Rifda bertanding di Pesta Olahraga Asia Tenggara
2015 di Singapura. Pada babak kualifikasi Rifda berhasil lolos ke final serba bisa
perorangan di peringkat kelima, dan lolos ke final untuk tiga alat yaitu, Meja
lompat di peringkat pertama, Balok keseimbangan di peringkat kedua, dan Senam
lantai di peringkat kelima.
c. Rifda menduduki peringkat kelima untuk nomor serba bisa setelah terjatuh di alat
balok keseimbangan dan senam lantai dengan nilai total 49,600. Menduduki
peringkat keempat di meja lompat setelah jatuh di lompatan kedua, peringkat
empat lagi di balok keseimbangan setelah jatuh di salah satu skill. Tetapi
kemudian berhasil memenangkan medali perak di nomor senam lantai setelah
menduduki peringkat kedua di belakang pesenam Malaysia, Farah Ann Abdul
Hadi dengan selisih nilai hanya 0,033, menjadi satu-satunya pesenam Indonesia
yang berhasil meraih medali di Singapura.
d. Pada bulan Juli, Rifda mengikuti Kejuaraan Senam Artistik Asia 2015
di Tokyo, Jepang bertanding di dua nomor terbaikmnya Balok keseimbangan,
dan Senam lantai, berhasil menduduki peringkat keenam untuk balok
keseimbangan dan menjadi cadangan pertama (peringkat 9) untuk nomor senam
lantai.
e. Setelah berhasil memenangkan tiga medali emas pada PON Pelajar di bulan
September dan dua emas yang sebelumnya berhasil dimenangkan di PON
Remaja pada tahun 2014 mewakili Provinsi DKI Jakarta, Dinas Pemuda dan
Olahraga Daerah DKI Jakarta mengirimkan Rifda ke Kejuaraan Dunia Senam
Artistik 2015 di Glasgow, Skotlandia.
f. Di Glasgow, Rifda menduduki peringkat ke 126 dari 191 pesenam yang
mengikuti kompetisi serba bisa di babak kualifikasi, dengan total nilai 48,332
setelah jatuh di alat palang bertingkat dan balok keseimbangan, dan tidak berhasil
lolos ke Test Event Olimpiade Rio.
g. Pada Asian Games 2018 di Jakarta, Rifda kembali berhasil menyumbangkan
medali perak bagi Indonesia.
Yulianti
Yulianti
Nama Lengkap
:
Yulianti
Tempat Tanggal Lahir
:
Tanjungkarang, 26 Juni 1980 (39 tahun)
Pendidikan
:
- SDN 4 Kampung Sawah Lama
- SMP Ragunan Jakarta
- SMA Ragunan Jakarta
- Sarjana Manajemen UBL
Nama Ayah
:
Alm. Nuriyanto
Nama Ibu
:
Alm. Siti Samilah
Saudara
:
- Ferry Yanto
- Juli Yanto
Anak
:
Fatiha Aliha Akbar
Biografi Singkat
Perempuan yang kini berusia 28 tahun ini adalah pengoleksi sebelas keping emas Pekan
Olahraga Nasional (PON) selama kariernya sebagai atlet senam nomor ritmik. Pada PON
terakhir yang diikutinya, PON XVI 2004 di Sumatera Selatan, Yulianti menyumbang empat
medali emas untuk kontingen Lampung. Sejak debutnya untuk PON di Jakarta pada 1993,
Yulianti tidak pernah berhenti meraup medali hingga pensiun pada 2004. Pada PON XIII 1993,
Yulianti di nomor senam ritmik membawa pulang satu medali perak dan tiga perunggu.
Pada PON XIV 1996, pencapaian wanita kelahiran 26 Juni 1980 ini meningkat dengan meraup
tiga emas dan dua perak. Empat tahun kemudian di Surabaya, penampilan Yulianti makin
sempurna. Total empat emas diraihnya dari senam ritmik perseorangan dan beregu. Prestasi
yang sama dicatatnya pada PON XVI 2004 di Palembang. Palembang menjadi gelanggang
terakhirnya di ajang olahraga kelenturan tubuh ini. Batas usia 25 tahun sebagai seorang pesenam
memaksanya mundur di puncak karier.
Sebagai ratu senam nasional, Yulianti tentu berkesempatan membela Indonesia di tingkat
internasional seperti SEA Games. Yulianti pertama kali tampil di pesta olahraga Asia Tenggara
itu di Chiangmai, Thailand, pada 1995, dengan raihan satu perunggu. Dua tahun berikutnya di
Jakarta menjadi puncak prestasi Yulianti untuk Indonesia. Perempuan satu-satunya dari empat
bersaudara ini menyabet satu emas dan satu perak. Yulianti sempat absen pada SEA Games
1999 dan tampil kembali di Kuala Lumpur 2001 dengan raihan dua perak. Terakhir, Yulianti
tampil di SEA Games Vietnam 2003, juga dengan hasil dua perak.
Ringkasan prestasi
:
- Pra-PON XIII 1992, Jakarta. 1 emas, 1 perak, 3
perunggu.
- PON XIII 1993, Jakarta, 1 perak 3 prunggu
- Seagcon Junior 1993, Thailand, 1 perunggu
- Seagcon 1996, Jakarta, 2 perak 2 perunggu
- SEA Games Chiangmai, 1995, 1 perunggu
- PON XIV 1996, Jakarta, 3 emas 2 perak
- Kejuaraan Asia Ghuangzhuo, China. 9 besar
Kategori atlet tali
- Kejuaraan antar club di Bulgaria, 1967. 6 besar
Kategori alat gada
- SEA Games 1997, Jakarta, 1 emas 1 perak
- ASEAN School 1998, Malaysia, 2 emas 2 perak
- PON XV 2000, Surabaya, 4 emas
- Kejuaraan antar club di Rusia. 1 perak
- Seagcon 2000, Medan, 2 emas 2 perak 2 perunggu
- SEA Games 2001, Kuala Lumpur, 1 perak, 1
perunggu
- SEA Games 2003, Hanoi, 2 perunggu
- Pra-PON Jambi 2003. 3 emas
- PON XVI 2004, Palembang, 4 emas
Jonathan Sianturi
Nama Lengkap
:
Jonathan Mangiring Sianturi
Tempat Tanggal Lahir
:
Medan, 1972
Nama Ayah
:
Alm. Oloan Sianturi
Nama Ibu
:
Alm. Samaria Simamore
Biografi Singkat
Dunia senam Indonesia memang pernah begitu berjaya. Tepatnya pada era 80-an hingga
90-an. Waktu itu, senam selalu menjadi salah satu lumbung medali emas bagi kontingen
Indonesia di setiap kali perhelatan SEA Games. Dan nama Jonathan Sianturi menjadi ikon
kejayaan senam Indonesia kala itu. Jonathan begitu jago hampir di semua nomor senam. Seperti
nomor lantai, gelang-gelang, kuda pelana, atau palang tunggal. Prestasi demi prestasi
disumbangkannya untuk Merah Putih.
Sejak keikutsertaannya di SEA Games 1985 di Thailand hingga SEA Games 2001 di
Malaysia, Jonathan tidak pernah absen menyumbangkan medali. Hanya pada SEA Games 1985
dan SEA Games 1991 Filipina saja, dia tidak mempersembahkan medali emas untuk Indonesia.
Pada dua edisi SEA Games tersebut, Jonathan hanya mampu meraih satu medali perunggu. Hal
itu lantaran pada SEA Games1985, Jonathan masih terbilang pemula. Sedang pada SEA Games
1991, tulang fibula kirinya patah pada dua bagian. Namun, di luar dua SEA Games tersebut,
Jonathan selalu menyumbang medali emas. Suami Yulianti itu hampir selalu membawa pulang
lebih dari satu medali emas. Pada SEA Games 1997 di Jakarta, bahkan Jonathan mampu
mendulang lima medali emas. Selama berkarier sebagai atlet hingga pensiun pada 2004, ayah
dari tiga orang putri ini sudah meraih beberapa prestasi bergengsi, seperti 26 medali emas di
Pekan Olahraga Nasional, 14 emas SEA Games, dan 2 emas Commonwealth Games. Ayah 3
putri ini mundur sebagai atlet di tahun 2004, dan beralih menjadi pelatih senam putra Pelatnas
hingga kini.
Jonathan Sianturi
Eva Butar Butar
Nama Lengkap
Tempat Tanggal Lahir
Prestasi
:
:
:
Eva Novalina Butar
Jakarta, 4 Juli 1973
- Medali emas kejuaraan senam asia (Singapura
1984)
- 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu (Seagames XIII
1985, Bangkok-Thailand)
- 2 emas (Seagames XIV 1987, Jakarta-Indonesia)
- 3 emas, 1 perak (Seagames XV I989, Kuala
Lumpur-Malaysia)
- dll..
Biografi singkat
Kerja kerasnya Eva selama dua tahun mampu menghasilkan pundi-pundi emas untuk
bangsa Indonesia di tahun 1985, lewat gelaran Sea Games di Thailand. Selain itu, dirinya juga
berhasil memecahkan rekor menjadi atlet perempuan termuda dalam ajang internasional
tersebut.
Ketika usianya masih 13 tahun dan dirinya mampu mengalahkan atlet yang umurnya jauh
di atasnya. Sampai sekarang pun rekor tersebut belum goyah. Tak tanggung-tanggung, masih
bocah Eva sudah mampu mempersembahkan dua medali emas, dua perak dan satu perunggu.
Setahun sebelumnya, Eva bahkan sudah memperoleh emas di Kejuaraan Senam Asia.
Di tahun 1987, ketika Sea Games Jakarta dirinya juga memperoleh dua medali emas.
Kemudian tiga emas dan satu perak di tahun 1989 dalam gelaran Sea Games diadakan di Kuala
Lumpur, Malaysia.
Meski ada dukungan dari orang-orang sekelilingnya, Eva tetaplah merupakan manusia
biasa. Dalam sebuah kesempatan, dia bahkan pernah mogok bertanding karena hanya menjadi
atlet yang tampil dalam kejuaraan Asia dan bukan dunia. Pada akhirnya di tahun 1989, di saat
usianya menginjak 17 tahun dia sampai pada titik jenuh. Meski prestasinya sedang berada di
puncak Eva justru meninggalkan dunia senam. Dia memilih untuk melanjutkan pendidikan di
salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung. Namun rasa cintanya terhadap dunia senam yang
telah membesarkan namanya tak padam, ia kemudian menjadi salah satu pelatih nasional senam
artistic hingga kini. Salah satu atlet yang dilatihnya adalah Rifda Irfanaluthfi.
Nabila Evandestiera
Nama Lengkap
Tempat Tanggal Lahir
Prestasi
:
:
:
Nabila Evandestiera
Jakarta, 7 Desember 1994
- 1 emas dan 1 perak Singapore Open Gymnastics
Championship 2018
- 2 perunggu Seagames 2017
- 1 emas 1 perak. 4th Diadem Cup Rythmic
Gymnastics, di Berlin-Jerman
Download