(TM 1) Ega Ayunda Ashar 131811133095

advertisement
EGA AYUNDA ASHAR
131811133095
A3-2019
RESUME TM 1
TERAPI MODALITAS DAN TERAPI KELUARGA
TERAPI MODALITAS
Berbagai alternative terapi yang dapat diberikan pada pasien gangguan jiwa.
1. Psikofarmaka
 Jenis & golongan
 Efek terapi & efek samping
 Dosis & cara pemberian
 Indikasi obat & kontra indikasi
 Tindakan antisipasi thd efek terapi / efek samping
 Tindakan rujukan
2. ECT (ELEKTRO KONVULSI TERAPI): Terapi dengan membuat kejang seseorang
dengan memakai alat ”Konvulsator”.
 Indikasi
- Depresi berat, dengan retardasi motorik, waham (somatik dan bersalah, tidak ada
perhatian lagi terhadap dunia sekelilingnya, ada ide bunuh diri yang menetap dan
kehilangan berat badan yang berlebihan)
- Schyzophrenia (gaduh gelisah – katatonik)
- Pasien yang tidak responsif dg farmako terapi
 Kontra Indikasi
- Tumor intrakranial
- Hematoma intrakranial
- Infark Miokardiak Akut
- Hipertensi berat
- Kehamilan
 Efek samping
- Aritmia jantung
- Apnea berkepanjangan
- Reaksi toksik atau alergi terhadap obat-obatan yang digunakan untuk ECT
3. Terapi Kognitif
Terapi jangka pendek yang teratur, memberikan dasar berpikir pada klien untuk
mengekspresikan perasaan negatifnya, memahami masalahnya serta mampu mengatasi
perasaan negatif dan mampu memecahkan masalah tersebut (Varcarolis, 2006).
 Tujuan:
-
4.
5.
6.
7.
Mengubah pikiran dari tidak logis dan negatif menjadi objektif, rasional dan
positif
- Meningkatkan aktifitas
- Mengurangi perilaku yang tidak diinginkan
- Meningkatkan keterampilan sosial
Terapi Perilaku
Terapi dengan pendekatan perilaku adalah suatu terapi yang dapat membuat seseorang
berperilaku sesuai dengan proses belajar yang telah dilaluinya saat dia berinteraksi dengan
lingkungan yang mendukung (Chambless & Goldstein, 1979).
CBT: Gabungan dari terapi kognitif dan terapi perilaku.
Terapi Aktifitas Kelompok
Terapi yang bertujuan mengubah perilaku klien dengan memanfaatkan dinamika
kelompok.
- TAK Stimulasi Sensori: Aktivitas memberikan stimulasi pada sensori klien agar
memberi respon yang adekuat.
- TAK Orientasi Realitas: Mengorientasi kan klien pada kenyataan yang ada
disekitarnya, yaitu diri sendiri, orang lain dan lingkungan yang pernah mempunyai
hubungan dengan klien dan waktu saat ini dan masa lalu.
- TAK Sosialisasi: Suatu kegiatan yang memfasilitasi kemampuan sosialisasi
sejumlah lien dengan masalah hubungan sosial.
- TAK Stimulasi Persepsi: Suatu kegiatan yang melatih klien untuk
mempersepsikan stimulus yang pernah dialami.
Terapi Lingkungan
Lingkungan fisik dan sosial yang ditata agar dapat membantu penyembuhan dan atau
pemulihan klien. Bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan emosional dan sosial yang
akan menguntungkan kehidupan setiap hari.
TERAPI KELUARGA
Cara untuk menggali masalah emosi yang timbul yang kemudian dibahasa atau diselesaikan
bersama dengan anggota keluarga, dalam hal ini setiap anggota keluarga diberi kesempatan yang
sama untuk berperan serta dalam menyelesaikan masalah.
1. Tujuan Terapi Keluarga
- Membantu mengembangkan harga diri semua anggota keluarga
- Meningkatkan komunikasi terbuka, langsung, jelas dan spesifik
- Membuat aturan yang fleksibel, ramah dan responsif terhadap kebutuhan
- Menciptakan jaringan sosial secara terbuka dan penuh harapan
2. Manfaat Terapi Keluarga
 Pasien :
- Mempercepat proses penyembuhan
- Hubungan interpersonal membaik
- Menurunkan angka kekambuhan
3.
4.
5.
6.
 Keluarga :
- Memperbaiki fungsi & struktur keluarga
- Kelurga mampu menerima, menghargai klien sebagai manusia
- Kemampuan keluarga meningkat dalam membantu penyembuhan klien
INTERVENSI KLINIK Family Struktur Therapy :
Terapi dilakukan dengan melakukan identifikasi keluarga terlebih dahulu meliputi tahap
perkembangan keluarga, struktur keluarga dan perubahan yang dialami keluarga serta
proses penyatuan atau terbentuknya keluarga tersebut. Disini perawat berperan sebagai
bagian dari system keluarga.
INTERVENSI KLINIK Strategic Family Therapy :
Terapi dilakukan dalam tiga tahap:
- Penerapan teori komunikasi yaitu bahwa semua perilaku dapat dinilai secara verbal
dan non-verbal.
- Penerapan struktur terapi keluarga
- Intervensi pemecahan masalah
INTERVENSI NON-KLINIK: Aktivitas
- Komponen didaktik yaitu memberikan informasi tentang gangguan jiwa dan system
kesehatan jiwa.
- Komponen ketrampilan yaitu melatih komunikasi, melatih penyelesaian konflik dan
masalah, latihan asertif, manajemen perilaku dan manajemen stress.
- Komponen emosi yaitu memberikan kesempatan untuk memvalidasikan perasaan dan
bertukar pandangan dan penggunaan sumber daya.
- Komponen proses keluarga yaitu dengen berfokus pada koping keluarga dengan
gangguan jiwa dan gejala sisa terhadap keluarga.
- Komponen social yaitu dengan meningkatkan dukungan jaringan formal dan informal
untuk klien dan keluarga dengan gangguan jiwa.
Psikoedukasi
- Memberi info ttg gangguan jiwa dan sistem keswa
- Latihan asertif, managemen perilaku dan stress
- Memberikan kesempatan untuk validasi perasaan dan bertukar pandangan dan
penggunaan sumberdaya
- Komponen proses keluarga ( fokus terhadap koping keluarga terhadap gangguan yang
yang terjadi)
- Pemanfaatan sistem pendukung
TERAPI REHABILITASI DAN OKUPASI
1. Definisi
Segala tindakan fisik, penyesuaian psikososial dan latihan vocasional sbg usaha untuk
memperoleh fungsi dan penyesuaian diri secara maksimal untuk mempersiapkan pasien scr
fisik, mental dan vocasional.
2. Tujuan
Mencapai perbaikan fisik sebesar-besarnya Penempatan vocasional sehingga bisa bekerja
dgn kapasitas maksimal Penyesuaian diri dlm hubungan perseorangan dan sosial scr
memuaskan dan berfungsi sbg warga masyarakat yang berguna.
3. Tahap terapi rehabilitasi
1. Persiapan (Seleksi, Terapi okupasi, Latihan kerja)
2. Penyaluran (Bengkel Kerja Terlindung/BKT)
3. Pengawasan (Day care, After care, Home visit)
Download