SKRIPSI PENGARUH HARGA, KEMASAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN COKELAT PRODUK SILVER QUEEN PADA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI MEDAN OLEH ANGGITA RIZKI DEFIANI 140502131 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 1 Universitas Sumatera Utara 2 Universitas Sumatera Utara 3 Universitas Sumatera Utara 4 Universitas Sumatera Utara 5 Universitas Sumatera Utara 6 ABSTRAK PENGARUH HARGA, KEMASAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN COKELAT PRODUK SILVER QUEEN PADA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI MEDAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Harga, Kemasan dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian cokelat Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan dan juga untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian. Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan .Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Politeknik Negeri Medan yang masih aktif pada tahun 2015-2017 yang pernah membeli dan mengkonsumsi Cokelat Produk Silver Queen.Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linier berganda.Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, dan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan daftar pertanyaan yang pengukurannya menggunakan skala likert. Data diolah secara statistik dengan program SPSS for windows, yaitu model uji t, uji f, dan koefisien determinan (R2). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara serempak Harga, Kemasan dan Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian cokelat produk Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan.Secara parsial, masingmasing variabel Kemasandan Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian sedangkan variabel Harga berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Kemasan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi Keputusan Pembelian Cokelat Produk Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan . Nilai Adjusted R Square sebesar 0,433 yang berarti variabilitas variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu Harga, Kualitas Produk dan Citra Merek adalah sebesar 43,3% sedangkan sisanya sebesar 56,7% dapat dijelaskan oleh variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci: Harga, Kemasan, Citra merek dan Keputusan pembelian Universitas Sumatera Utara 7 ABSTRACT THE INFLUENCE OF PRICE, PACKAGING AND BRAND IMAGE ON THE DECISION OF CHOCOLATE PURCHASES QUEEN SILVER PRODUCTS IN STUDENTS MEDAN STATE POLYTECHNIC The purpose of this research is to know and analyze the influence of Price, Packaging and Brand Image to the decision of Purchase of Silver Queen chocolate at Medan State Polytechnic Student and also to know and analyze the most dominant factor influence buying decision. This research was conducted at Medan State Polytechnic Students. The population in this research is Medan State Polytechnic Student who is still active in 2015-2017 who ever bought and consumed Silver Queen Chocolate Products. The analytical method used is descriptive analysis method and doubled linear analysis method. The type of this research is associative research, and the data used are primary data and secondary data obtained through documentation study and questionnaire which measurement using Likert scale. Data is processed statistically with SPSS for windows program, that is t test model, f test, and determinant coefficient (R2). The results of this study indicate that simultaneously Price, Packaging and Brand Image have a positive and significant influence on the decision to purchase chocolate products of Silver Queen at Medan State Polytechnic Students. Partially, each variable of Packaging and Brand Image have positive and significant influence to Purchasing Decision while Price variable has positive and insignificant effect to Purchase Decision. Packaging is the most dominant variable affecting Decision Purchase of Silver Queen Chocolate Products at Medan State Polytechnic Students. Adjusted R Square value of 0.433 which means variability of dependent variable which can be explained by independent variable that is Price, Product Quality and Brand Image is equal to 43,3% while the rest equal to 56,7% can be explained by variable not examined in this research. Keywords: Price, Packaging and Brand Image. Universitas Sumatera Utara 8 KATA PENGANTAR Alhamdullilah puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Harga, Kemasan dan Citra Merek Terhadap Keputusan PembelianCokelat Silver Queen padaMahasiswaPoliteknikNegeri Medan” guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yakni, AyahandaH.Ir.RafianNauli ST.MT dan ibundaHj. Ir. DelismaSiregar ST.MT yang telah membesarkan peneliti dengan segala kekuatan luar biasa yang tidak dapat terbalas, peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus dan tak terhingga kepada kedua orang tua peneliti. Pada kesempatan ini peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, M.Si dan Bapak Doli Muhammad Jafar Dalimunthe, SE, M.Si selaku selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dr. Arlina Nurbaity,SE.MBA,selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam penulisan skripsi ini. Universitas Sumatera Utara 9 4. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea S, SE, MM dan Bapak Liasta Ginting, SE, M.Si, selaku Dosen Pengujiyang telah membantu dan memberikan saran untuk kesempurnaan dalam skripsi ini. 5. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan. 6. Kakak kandung peneliti, Lisa Medina SE,Msi dan Abang Kandung peneliti Taufik Akbar Parluhutan SE,Msi dan juga abang ipar saya M. Ridho Tama Lubis, SE. Terima kasih telah mendukung, memberikan semangat dan doa kepada peneliti dalam pengerjaan skripsi ini. 7. Sahabat-sahabat terbaik, Fira Mawaddah ,Sonia Nadia Aisyah, Yola Friliesty, Achmed Kahfi, Arif Rahman, Puteri Mentari dan Alma Amanda Terima kasih atas semua dukungan, semangat, doa, tenaga, waktu dan selalu bersama-sama dalam suka maupun duka dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Sahabat-sahabat terbaik sedari di SMA Negeri 2 Medan, Rosa Ahriska, Nazlita Febrina, Syadzwina, Aulia Cardina,Ulfah Ganesha dan Sri Wulan Astuti. Terima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan kepada peneliti dalam pengerjaan skripsi ini. 9. Kakak dan abang senior dari Lucak-Lucak, Kak indit, Nurul, BgAfdal, Bg Koko dan Bang ajo. Terima kasih telah memberikan arahan dan semangat kepada peneliti dalam pengerjaan skripsi ini. 10. Terkhusus Sahabat Peneliti dari SMP Friyatna, Vita, Fira, Dian dan NatamaTerima kasih atas arahan, dukungan, semangat, doa, tenaga dan waktu yang diberikan kepada peneliti dalam pengerjaan skripsi ini. Universitas Sumatera Utara 10 Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih. Medan,September2018 Peneliti, AnggitaRizki Defiani 140502131 Universitas Sumatera Utara 11 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ............................................................................................... i ABSTRACT ............................................................................................. ii KATA PENGANTAR ............................................................................ iii DAFTAR ISI ........................................................................................... vi DAFTAR TABEL ................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... x BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1 1.1 Latar Belakang .............................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah ...................................................... 8 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................... 9 1.4 Manfaat penelitian ....................................................... 9 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 11 2.1 Uraian Teoritis .............................................................. 11 2.1.1 Pengertian Pemasaran ....................................... 11 2.1.2 Pengertian Bauran Pemasaran........................... 11 Harga ........................................................................... 11 2.2.1 Pengertian Harga ............................................... 11 2.2.2 Peranan Harga ................................................... 13 2.2.3 Tujuan Penetapan Harga ................................... 13 2.2.4 Indikator Harga ................................................. 14 Kemasan ....................................................................... 15 2.3.1 Pengertian Kemasan.......................................... 15 BAB II 2.2 2.3 Universitas Sumatera Utara 12 2.3.2 Manfaat Kemasan ............................................. 16 2.3.3 Fungsi Kemasan ................................................ 17 2.3.4 Tujuan Kemasan ............................................... 18 2.3.5 Indikator Kemasan ............................................ 19 Merek ........................................................................... 21 2.4.1 Pengertian Merek .............................................. 21 2.4.2 Pengertian Citra Merek ..................................... 22 2.4.3 Indikator Citra Merek ....................................... 22 Keputusan Pembelian Konsumen ................................. 24 2.5.1 Proses pengambilan keputusan pembelian........ 24 2.6 Penelitian Terdahulu ..................................................... 26 2.7 Kerangka Konseptual .................................................... 28 2.8 Hipotesis ....................................................................... 30 METODE PENELITIAN .................................................... 31 3.1 Jenis Penelitian ............................................................. 31 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................... 31 3.3 Batasan Operasional ..................................................... 31 3.4 Defenisi Operasional .................................................... 31 3.5 Skala Pengukuran Variabel........................................... 33 3.6 Populasi dan Sampel ..................................................... 33 3.6.1 Populasi ............................................................. 33 3.6.2 Sampel............................................................... 34 3.7 Jenis Data Penelitian ..................................................... 35 3.8 Metode Pengumpulan Data........................................... 35 3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................ 36 2.4 2.5 BAB III Universitas Sumatera Utara 13 3.9.1 Uji Validitas ...................................................... 36 3.9.2 Uji Reliabilitas .................................................. 37 3.10 Teknik Analisis Data .................................................... 38 3.10.1 Analisis Deskriptif ............................................ 38 3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda .................... 38 3.11 Uji Asumsi Klasik......................................................... 39 3.12 Uji Hipotesis ................................................................. 42 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................ 44 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ...................................... 44 4.1.1 Sejarah Perusahaan Silver Queen ..................... 44 4.1.2 Visi dan Misi Tujuan Perusahaan ..................... 47 Analisis Deskriptif ........................................................ 49 4.2.1 Analisis Deskriptif Responden ......................... 50 4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel ............................. 51 4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda ..................... 62 4.3 Uji Asumsi Klasik......................................................... 64 4.4 Pengujian Hipotesis ...................................................... 69 4.5 Pembahasan .................................................................. 72 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 78 5.1 Kesimpulan ................................................................... 78 5.2 Saran ............................................................................. 79 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 81 DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... 83 BAB IV 4.2 BAB V Universitas Sumatera Utara 14 DAFTAR TABEL No. Tabel Judul Halaman Data Gross Profit Margin PT.PETRA FOOD dari tahun 2014 – 2016 ............................................................................................... Tabel Wawancara .......................................................................... Volume penjualan cokelat produk Silver Queen di kantin Politeknik Negeri Medan .............................................................. 5 6 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu .................................................... 27 3.1 Operasional Variabel Penelitian .................................................... 32 3.2 Instrumen Skala Likert .................................................................. 33 3.3 Uji Validitas .................................................................................. 37 3.4 Uji Realibilitas............................................................................... 38 4.1 Jenis jenis cokelat produk Silver Queen ....................................... 48 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk ........................... 51 4.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X1) ... 52 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemasan 1.1 1.2 1.3 (X2) ............................................................................................... 4.5 55 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek (X3) ............................................................................................... 4.6 7 57 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian (Y) ................................................................................................. 60 4.7 Variables Entered .......................................................................... 69 4.8 Regresi Linier Berganda ................................................................ 59 4.9 Uji Kolmogorov-Smirnov ............................................................. 66 4.10 Uji Glejser ..................................................................................... 67 4.11 Uji Multikolinearitas ..................................................................... 68 4.12 Uji Secara Serempak (Uji F) ......................................................... 69 Universitas Sumatera Utara 15 4.13 Uji Parsial (Uji t) ........................................................................... 70 4.14 Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 71 Universitas Sumatera Utara 16 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Judul Halaman 2.1 Model Lima Tahap Proses Pembelian Konsumen ........................ 25 2.2 Kerangka Konseptual .................................................................... 30 4.1 Histogram Uji Normalitas ............................................................. 64 4.2 P-Plot Uji Normalitas .................................................................... 65 4.3 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas................................................ 67 Universitas Sumatera Utara 17 DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Judul Halaman 1. 2. 3. Kuesioner ...................................................................................... Output Distribusi Jawaban Responden ......................................... Uji Validitas .................................................................................. 83 86 92 4. Uji Realibilitas............................................................................... 92 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................... 92 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk ........................... 92 7. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X1) ... 93 8. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemasan (X2) ............................................................................................... 9. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek (X3)) .............................................................................................. 10. 93 93 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian (Y) ................................................................................................. 94 11. Variables Entered .......................................................................... 94 12. Regresi Linier Berganda ................................................................ 94 13. Histogram Uji Normalitas ............................................................. 95 14. P-Plot Uji Normalitas .................................................................... 95 15. Uji Kolmogorov-Smirnov ............................................................. 96 16. Scatterplot Uji Heteroskedastisitas................................................ 96 17. Uji Glejser ..................................................................................... 97 18. Uji Multikolinearitas ..................................................................... 97 19. Uji Secara Serempak (Uji F) ......................................................... 97 20. Uji Parsial (Uji t) ........................................................................... 98 21. Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 98 Universitas Sumatera Utara 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan makanan dimulai sejak zaman prasejarah dahulu hingga sekarang dimasa abad 21 ini. Dahulunya manusia mengkonsumsi makanan hanya sebagai pemenuhan rasalapar saja dan memenuhi kebutuhan untuk melangsungkan kehidupan.Cara mendapatkan nya pun sederhana, dengan cara memburu, memanah dan mengumpulkan persediaan makanan dengan cara bercocok tanam. Lebih tepatnya dengan cara-cara yang menyatu dengan alam. Seiring perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi yang ada sekarang diiringi dengan perkembangan pemikiran-pemikiran manusia, makanan bukanlah sesuatu hal yang sederhana. Dengan berjalan waktu diiringi dengan inovasi-inovasi teknologi, makanan semakin beragam jenisnya. Mulai dari sifat, bentuk, rasa, bahkan tampilan yang disajikan yang sangat beragam. Makanan menjadi sesuatu hal yang menarik dan menjanjikan untuk digeluti dan diminati sebagai lahan bisnis, pekerjaan, kreatifitasdan penelitian. Dewasa ini, minat konsumen terhadap jenis makanan sangat beragam, salah satunya dalam hal makanan ringan. Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia dengan berbagai macam profesi yang digeluti masyarakatnya. Universitas Sumatera Utara 19 Maka tak jarang profesi-profesi yang digeluti tersebut menyita waktu seseorang dalam aktivitasnya dalam kurun waktu yang tidak bisa ditentukan lama atau tidaknya. Dengan demikian timbul suatu fenomena dikalangan para penggelut profesi dalam menjalankan aktivitasnya bahwa terdapat aktivitas selingan yang dapat menemani aktivitasnya yang biasa disebut dengan “ngemil”, yaitu suatu aktivitas memakan makanan dengan jenis makanan ringan yang dikenal dengan sebutan “cemilan” untuk menemani kegiatan yang sedang dijalankan. Aktivitas ngemil ini sangat familiar dan digemari oleh seseorang saat menjalankan profesinya. Banyak jenis makanan ringan atau cemilan yang beredar dipasar konsumen Indonesia, salah satunya yang sangat digemari masyarakat adalah makanan ringan berupa cokelat dalam kemasanyang tak lain cokelat adalah makanan yang di gemari semua masyarakat karena memakan sebuah cokelat bisa membuat mood menjadi tenang dan senang . Beberapa produk cokelat dalam kemasan yang telah beredar di pasar pada saat ini seperti Silver Queen, Fonnut, Cadburry, Toblerone, Delfi,Dove dan lain-lain. Beberapa merek tersebut memiliki perbedaan yang signifikan, mulai dari jenis produk, harga, kemasan, citra merek dan kualitas yang dimiliki masing - masing produk. Hal yang perlu diperhatikan oleh produsen makanan adalah bagaimana bisa membuat konsumen melakukan proses pembelian terhadap produk tersebut maka menjadi gambaran bahwa produsen dapat menguasai pasar sesuai yang ditawarkan. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:181) keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif yang ada, Universitas Sumatera Utara 20 tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian.Menurut Mowen dan Minor (2002:6) keputusan pembelian konsumen meliputi semua proses yang dilalui konsumen dalam mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif, dan memilih di antara pilihan-pilihan pembelian. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa untuk sampai ketahap keputusan pembelian, diperlukan informasi yang lengkap dan menarik untuk merangsang dan mempengaruhi keputusan konsumen. Tugas pemasar adalah menyediakan informasi yang lengkap mengenai suatu produk sehingga konsumen mengetahui manfaat serta hal-hal yang akan mereka peroleh dari suatu produk.Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian diantaranya adalah harga, kemasan dan citra merek yang menjadi faktor pertimbangan utama konsumen dalam membeli dan menggunakan suatu produk. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas sebuah produk atau jasa, atau sejumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa Dari segi harga Cokelat Silver Queen memiliki harga yang terjangkau sesuai dengan rasa dan kualitas dibandingkan dengan cokelat produk lain nya . Dengansemakin banyaknya merek produk yang ditawarkan di pasar, konsumenakan semakin sensitif terhadap perubahan harga dan cenderung beralih ke merek lain yang menawarkan harga yang lebih murah. Dan cokelat Silver Queen juga mempunyai variasi harga sesuai dengan bentuk dan cokelat apa yang kita inginkan dari Silver Queen Universitas Sumatera Utara 21 Kemasan melibatkan perancangan dan produksi wadah atau pembungkus untuk sebuah produk. Pada dasarnya fungsi utama kemasan adalah menyimpan dan melindungi produk. Namun pada saat ini, ada banyak faktor yang membuat kemasan menjadi saran pemasaran penting. Kemasan yang didesain dengan buruk akan menyebabkan konsumen tidak tertarik dan menyebabkan perusahaan kehilangan penjualan. Sebaliknya, kemasan yang inovatif bisa memberi manfaat kepada perusahaan melebihi pesaing dan mendorong penjualan. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:275) kemasan (packaging) merupakan aktivitas merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk.Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk (Tjiptono, 2008:106). Dari segi kemasan cokelat Silver Queen memiliki kualitas kemasan yang sangat menarik dengan sampul kertas atau karton bergambar kacang mete dengan warna bungkus yang cerah tersebut membuat konsumen tertarik ingin membeli produk cokelat tersebut.kemasan dari cokelat Silver Queen banyak variasi juga kemasan dari cokelat silver Queen terbuat dari bahan plastik Faktor selanjutnya yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah Citra Merek.Citra merek menurut Keller (2008:51) adalah persepsi konsumen tentang suatu merek sebagai refleksi dari asosiasi merek yang ada pada pikiran konsumen. Menurut Rangkuti (2004:43) Selain kemasan yang baik dan menarik citra merek juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian dikarenakan selain sebagai pembeda dan identititas sebuah produk ditengah banyaknya persaingan produk Universitas Sumatera Utara 22 sejenis. Cokelat Silver Queen menjadi citra merk yang sangat di kenali masyarakat pada umum nya di karekan cokelat Silver Queen mempunyai rasa yang berbeda dan enak untuk di makan. Salah satu makanan ringan dengan jenis cokelat yang beredar di pasar persaingan adalah Cokelat Silver Queen . Cokelat SilverQueen adalah salah satu produk yang diproduksi oleh PT.Petra Food. Dan di perkenalkan pada tahun 1950 SilverQueen adalah cemilan berbentukcokelat batang berwarna cokelat dan memiliki kacang mete di dalamnya. SilverQueen pada awalnya mempunyai isian kacang mete . Namun seiring berjalannya waktu, SilverQueen berinovasi dan hadir dalam berbagai rasa misalnya cokelat putih, cokelat rasa jerukdan sebagainya. Silver Queen sangat populer di dunia. Bahkan efek kesuksesan Silver Queen meluas di seluruh dunia. Seiring dengan kesuksesan yang diraih oleh produk Silver Queen dapat dilihat dari financial review PT.PETRA FOOD dalam 3 tahun belakangan dari tahun (2014 s/d 2016) Tabel 1.1 Data Gross Profit Margin PT.PETRA FOOD dari tahun 2014-2016 2014 2015 2016 (31,9%) (29,8%) (34,8%) Sumber:www.pt.petrafood.com Gross profit margin / margin laba kotor adalah rasio yang digunakan untuk menghitung presentase kelebihan laba kotor terhadap penjualan dari financial review PT.PETRA FOOD kita dapat melihat jumlah Gross Profit Margin mengalami penurunan dari tahun 2014 ke 2015, namun peningkatan dari tahun Universitas Sumatera Utara 23 2015 ke 2016 di tahun 2015 29,8% sedangkan di tahun 2016 34,8% hal ini menunjukkan bahwa PT. PETRA FOOD dapat menjalankan produksi nya secara efisien karena harga pokok penjualannya relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan penjualan, Semakin tinggi gross profit margin semakin baik operasi perusahaannya. Pertumbuhan yang dicapai pada tahun 2016 dapat dikaitkan dengan penjualan produk premium PT.PETRA FOOD yaitu cokelat Silver Queen dan wafer Selamat .selain itu PT.PETRA FOOD melakukan investasi untuk memperluas jaringan distribusi yang fleksibel dengan cepat untuk merespo pangsa pasar berkembang di Indonesia . Salah satu strategi untuk masuk dan memperluas pangsa pasar adalah dengan membidik para mahasiswa politeknik negeri medan yang dilakukan oleh perusahaan Silver Queen untuk dapat meningkatkan penjualannya yaitu dengan melakukan inovasi yang berkelanjutan dengan cara mengembangkan berbagai macam varian bentuk makanan ringan, seperti Bites, Chunkybar, Rock’R, caramel dan masih banyak lagi yang dapat ditemukan ditoko-toko dan mini market . Hal tersebut menggambarkan bahwa perusahaan Silver Queen berupaya agar dapat meningkatkan kemasan dan citra merek produk tersebut. Karena, dengan meningkatkan desain kemasan dan citra merek akan membantu produsen dalam pemasarannya. Peneliti telah melakukan wawancara pada bulan September kepada 30 orang mengenai Cokelat Silver Queen pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan. Hal tersebut dapat terlihat pada Tabel 1.2 berikut ini. Universitas Sumatera Utara 24 Tabel 1.2 Tabel Wawancara Keterangan Jumlah Silverqueen 18 Cadbury 5 Delfi 4 Tobleron 3 Total 30 Sumber: Hasil Wawancara (2017) Dari Tabel 1.2terdapat 18 mahasiswa yang menyukai dan menggemari cokelat Silver Queen. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Politeknik Negeri Medan masih berminat untuk melakukan pembelian cokelat Silver Queen dan hal tersebut menunjukkan potensi yang baik terhadap penjualan cokelat Silver Queen, dikarenakan kantin Politeknik Negeri Medan yang sudah mulai menjual makanan cemilan seperti cokelat Silver Queen. Berbagai macam pilihan pembelian varian makanan yang tersedia di kantin Politeknik Negeri Medan membuat mahasiswa cenderung membeli makanan cemilan untuk dikonsumsi diwaktu istirahat dan merupakan makanan yang di gemari semua mahasiswa karena memakan sebuah cokelat bisa membuat mood menjadi tenang dan senang. Dibuktikan dengan pandangan para mahasiswa bahwasanya Silver Queenmemiliki rasa yang lezat dengan bermacam varian rasa dibanding denganpesaing. Universitas Sumatera Utara 25 Tabel 1.3 Volume penjualan cokelat produk Silver Queen di kantin Politeknik Negeri Medan Keterangan Jumlah /( pcs ) September 2017 120 Oktober 2017 160 November 2017 100 Desember 2017 145 Total 525 Sumber : Data Diolah 2017 Tabel berikut menunjukkan bahwa siswa - siswi masih berminat untuk melakukan pembelian Cokelat Produk Silver Queen .keterangan tabel tersebut menunjukkan potensi yang baik terhadap penjualan Cokelat produk Silver Queen walaupun dari hasil penjualannya bisa dilihat cenderung fluktuatif. Hal ini dikarenakan di kantin Politeknik yang sudah mulai menjual makanan pokok seperti nasi dan sayur - sayuran, olahan mie instan, dan lain – lain. Minat pembelian Mahasiswa Politeknik Negeri Medan terhadap produk makanan ringan sudah mulai berkurang. Berbagai macam pilihan pembelian varian makanan yang tersedia di kantin Politeknik Negeri Medan membuat Mahasiswa cenderung membeli makanan pokok seperti nasi dan sayur - sayuran untuk mengatasi masalah lapar mereka ketika waktu istirahat tiba. Makanan ringan hanya dibeli ketika Mahasiswa tidak ingin makan terlalu kenyang dan diwaktu selingan ketika proses belajar di kampus. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah tersaji diatas diiringi dengan keadaan pasar yang selalu dinamis, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Harga, Kemasan, dan Citra Merek Universitas Sumatera Utara 26 Terhadap Keputusan Pembelian Cokelat Silver Queen Studi Kasus Pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan.” 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah harga, kemasandan citra merek secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian Cokelat Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan? 2. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Cokelat Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan? 3. Apakah kemasan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Cokelat Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan? 4. Apakah citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian Cokelat SilverQueen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan? 1.3 1. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari harga, kemasan dan citra merek terhadap keputusan pembelian cokelat Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari harga terhadap keputusan pembelian cokelat Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari kemasan terhadap keputusan pembelian cokelat Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Universitas Sumatera Utara 27 Negeri Medan. 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari citra merek terhadap keputusan pembelian cokelat Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan Penelitian ini dapat diharapkan sebagai bahan masukkan dan pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan daya beli konsumen melalui variabelvariabel yang mempengaruhinya 2. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk melatih dan memperluas wawasan peneliti pada bidang manajemen pemasaran kaitannya dengan keputusan pembelian konsumen. 3. Bagi Peneliti lain Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang memfokuskan penelitian tentang harga, kemasandan citra merek terhadap keputusan pembelian suatu produk. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu kegiatan bisnis yang merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, organisasi maupun masyarakat secara keseluruhan. Dengan adanya kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, maka perusahan akan mencoba untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan penciptaan produk pemuas kebutuhan yang disalurkan kepada konsumen melalui proses pemasaran. Menurut Kotler dan Keller (2009:5)pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. 2.1.2 Pengertian Bauran Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2012:75) bauran pemasaran adalah seperangkat alat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran 2.2 Harga 2.2.1 Pengertian Harga Menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas sebuah produk atau jasa, atau sejumlah dari nilai yang 11 Universitas Sumatera Utara 12 ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Lee dan Johnson (2007:15) menyatakan harga merupakan nilai yang dipertukarkan dengan produk-produk dalam sebuah transaksi pemasaran. Harga merupakan sesuatu yang harus diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keunggulan yang ditawarkan oleh bauran pemasaran perusahaan. Berdasarkan pengertian harga menurut para ahli diatas dapat di simpulkan bahwa harga dalah nilai uang yang ditentukan secara global yang harus dikeluarkan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu produk atau pelayanan jasa yang diinginkan. Harga merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam menentukan pangsa pasar dan keuntungan suatu perusahaan. Harga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pilihan para pembeli. Harga dapat mendukung citra sebuah produk, merebut penjualan dari para pesaing, atau mempengaruhi seseorang untuk mengubah waktu pemesanan mereka. Harga dapat menunjukkan kualitas merek dari suatu produk, dimana konsumen mempunyai anggapan bahwa harga yang mahal biasanya mempunyai kualitas yang baik. Pada umumnya harga mempunyai pengaruh yang positif dengan kualitas, semakin tinggi harga maka semakin tinggi kualitas. Konsumen mempunyai anggapan adanya hubungan yang positif antara harga dan kualitas suatu produk, maka mereka akan membandingkan antara produk yang satu dengan produk yang lainnya, dan barulah konsumen mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Universitas Sumatera Utara 13 2.2.2 Peranan Harga Menurut Tjiptono (2008:152) harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu: 1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi dari harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. 2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidi’ konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di mana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi. 2.2.3 Tujuan Penetapan Harga Kebijakan harga diawali dengan mengembangkan penetapan tujuan harga. Menurut Situmorang (2011:163) terdapat beberapa tujuan yang dapat digunakan dalam penetapan harga: 1. Tujuan berorientasi pada laba Tujuan ini mengandung makna bahwa perusahaan akan mengabaikan harga para pesaing. Pilihan ini cocok dalam tiga kondisi yaitu, tidak ada pesaing, perusahaan beroperasi pada kapasitas maksimum, harga bukanlah merupakan Universitas Sumatera Utara 14 atribut yang penting bagi pembeli. 2. Tujuan berorientasi pada volume Tujuan ini dilandaskan pada strategi mengalahkan pesaing. Pada tujuan ini perusahaan akan melihat harga yang dipatok oleh kompetitor kemudian menetapkan harga di atas atau di bawahnya 3. Tujuan berorientasi pada citra (Image) Dalam tujuan ini, perusahaan berusaha menghindari persaingan dengan jalan melakukan diferensiasi produk atau melayani pasar khusus. Biasanya perusahaan memiliki value tinggi akan menerapkan premium pricing. 4. Tujuan stabilisasi harga Tujuan ini dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga satu perusahaan dan harga pemimpin industri. 5. Tujuan-tujuan lainnya Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah. 2.2.4 Indikator Harga Menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas sebuah produk atau jasa, atau sejumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga adalah satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, selainnya melambangkan Universitas Sumatera Utara 15 biaya. Harga menjadi salah satu elemen yang paling penting dalam menentukan pangsa pasar dan keuntungan perusahaan. Harga erat kaitannya dengan kualitas produk. Dalam penelitian ini menggunakan dimensi yang mencirikan harga yaitu (Kotler dan Amstrong, 2008:346) : 1. Harga Produk a. Keterjangkauan harga b. Kesesuaian harga dengan manfaat 2. Harga Pesaing a. Daya saing harga b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk 2.3 Kemasan 2.3.1 Pengertian Kemasan Kemasan (packaging) merupakan aktivitas merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk (Kotler dan Amstrong, 2008:275). Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk (Tjiptono, 2008:106). Menurut Rangkuti (2009:132), pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Pengemasan meliputi kegiatan, perlindungan, dan penambahan nilai sebuah produk. Pengemasan dapat menjadi hal yang penting baik bagi penjual maupun konsumen (Canon dkk, 2009:306). Kemasan melibatkan perancangan dan produksi wadah atau pembungkus Universitas Sumatera Utara 16 untuk sebuah produk. Pada dasarnya fungsi utama kemasan adalah menyimpan dan melindungi produk. Namun pada saat ini, ada banyak faktor yang membuat kemasan menjadi saran pemasaran penting. Kemasan yang didesain dengan buruk akan menyebabkan konsumen tidak tertarik dan menyebabkan perusahaan kehilangan penjualan. Sebaliknya, kemasan yang inovatif bisa memberi manfaat kepada perusahaan melebihi pesaing dan mendorong penjualan. Jadi kemasan bertindak untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuck dan Krasovec, 2007:40). Pada akhirnya kemasan bertindak sebagai pemasaran produk dengan mengkomunikasikan kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik sehingga lebih mudah untuk diidentifikasi. 2.3.2 Manfaat Kemasan Menurut Berkowitz et al dalam Tjiptono (2008:106), pemberian kemasan kepada suatu produk bisa memberikan tiga manfaat utama, yaitu: 1. Manfaat Komunikasi Sebagai media pengungkapan informasi produk kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi cara mennggunakan produk, komposisi produk, dan informasi khusus (efek sampingan, frekuensi pemakaian yang optimal, dan sebagainya). 2. Manfaat Fungsional Kemasan seringkali memastikan peranan fungsional yang penting, seperti memberikan kemudahan, perlindungan, dan penyimpanan. 3. Manfaat Perseptual Universitas Sumatera Utara 17 Kemasan juga bermanfaat dalam menanamkan persepsi tertentu dalam benak konsumen. 2.3.3 Fungsi Kemasan Kemasan memiliki fungsi yang sangat penting, Susilo (MIX edisi November 2010) memberikan beberapa prinsip bagi perancang kemasan agar memahami proses kemasan antara lain : 1. Kemasan berfungsi sebagai informasi, sehingga desain kemasan harus jujur dan memberikan informasi tentang produk. Artinya kemasan harus sesuai dengan desain yang tertera pada kemasan dengan isinya. 2. Kemasan memiliki fungsi sebagai pelindung produk serta memiliki fungsi kepraktisan yang harus sesuai dengan pandangan konsumen. 3. Kemasan memiliki fungsi branding/merek sebagai sarana komunikasi citra dan posisi produk dipasar Menurut Kotler dan Keller (2009:27) berbagai faktor berperan dalam meningkatkan penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran antara lain : 1. Swalayan: Produk yang dijual di dalam swalayan jumlahnya sangat banyak, konsumen pasti melewati berbagai merek produk, jenis produk, dan lain sebagainya. Peran kemasan di sini harus menarik perhatian, menjelaskan tampilan produk, memberikan keyakinan pada konsumen, dan menimbulkan kesan yang menyenangkan. 2. Kemampuan konsumen: Meningkatkan kemampuan konsumen berarti konsumen bersedia membayar lebih banyak untuk kenyamanan, penampilan, dan prestige dari kemasan yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara 18 3. Citra Perusahaan dan Merek: Perusahaan mengakui kekuatan kemasan yang terancang baik dalam menghasilkan pengakuan seketika atas perusahaan atau merek. 4. Kesempatan Inovasi: Pengemasan yang inovatif dapat memberikan manfaat yang besar bagi konsumen dan laba bagi produsen. 2.3.4 Tujuan Kemasan Menurut Klimchuck dan Krasovec (2007:49) kemasan memiliki tujuan : 1. Menampilkan atribut unik sebuah produk 2. Memperkuat penampilan estetika 3. Mempertahankan keseragaman dan kesatuan merek produk 4. Memperkuat perbedaan antara ragam produk dan lini produk 5. Mengembangkan struktur inovatif untuk mengurangi biaya dan meningkatkan fungsionalisme Menurut Tjipto(2008:106) penggunaan kemasan mempunyai tujuan antara lain: 1. Sebagai pelindung isi (protection), misalnya dari kerusakan, kehilangan, berkurangnya kadar/isi, dan sebagainya. 2. Untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating), misalnya supaya tidak tumpah, sebagai alat pemegang, mudah menyemprotkannya (seperti obat nyamuk, parfum), dan lain-lain. 3. Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable) misalnya untuk diisi kembali (refill) atau untuk wadah lain. 4. Memberi daya tarik (promotion), yaitu aspek artistik, warna, bentuk, maupun Universitas Sumatera Utara 19 desainnya. 5. Sebagai identitas (image) produk, misalnya berkesan kokoh, awet, lembut, atau mewah. 6. Distribusi (shipping), misalnya mudah disusun, dihitung, dan ditangani. 7. Informasi (labeling), yaitu menyangkut isi, pemakaian, dan kualitas. 8. Sebagai cermin inovasi produk, berkaitan dengan kemajuan teknologi dan daur ulang. 2.3.5 Indikator Kemasan Kemasan (packaging) merupakan aktivitas merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk (Kotler dan Amstrong, 2008:275). Kemasan bertindak untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuck dan Krasovec, 2007:40). Pada akhirnya kemasan bertindak sebagai pemasaran produk dengan mengkomunikasikan kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik sehingga lebih mudah untuk diidentifikasi. Susilo, (MIX edisi November 2010) mengemukakan 4 dimensi yang digunakan untuk menilai kemasan antara lain : 1. Portability artinya kemudahan konsumen dalam menggunakan produk dalam kemasan itu kapan pun tanpa kesulitan. Indikator portability adalah: a. Praktis dibawa b. Mudah dibuka c. ringan dibawa d. Mudah dipegang Universitas Sumatera Utara 20 2. Memorable artinya mencakup kemudahan konsumen untuk mengingat visual dari produk (warna, desain, dan bentuk kemasan) maupun penggunaannya. Indikator memorable adalah: a. Warna menarik b. Desain Mudah diingat c. Warna gambarkan rasa d. Bentuk menarik e. Desain Karakter ceria 3. Easy to read artinya mudah dibaca mencakup cetakan huruf-huruf yang berisi informasi di dalam kemasan yang dapat dibaca oleh konsumen. Indikator easy to read adalah: a. Tulisan dapat dibaca b. Dapat dimengerti c. Merek Berpengaruh d. Informasi Komposisi e. Kombinasi warna unik 4. Visual Protection artinya melindungi produk yang dikemasnya yang mencakup fungsi, bahan, serta struktur produknya. Indikator visual protection adalah: a. Isi tetap segar b. Terlindung dari cuaca c. Tidak mudah rusak d. Terlindung dari bau Universitas Sumatera Utara 21 2.4 Merek 2.4.1 Pengertian Merek Secara umum, merek adalah salah satu atribut yang sangat penting dari sebuah produk yang penggunaannya pada saat ini sudah sangat meluas karena beberapa alasan, dimana merek suatu produk berarti memberikan nilai tambah produk tersebut. Definisi lain tentang merek dijelaskan oleh Kotler dan Amstrong (2007:70) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali produk atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Jadi, merek mengidentifikasi pembuat atau penjual dari suatu produk. Merek juga merupakan janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat, manfaat, dan jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli. Merek dapat menyampaikan empat tingkat arti: 1. Atribut Merek akan mengingatkan orang pada atribut tertentu. Misalnya, keawetan dan sebagainya sehingga hal ini memberikan suatu landasan pemosisian bagi atribut lain dari produk tersebut. 2. Manfaat Pelanggan tidak membeli atribut tetapi mereka membeli manfaat dari produk tersebut. Oleh karena itu atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional. 3. Nilai Merek juga mencerminkan sesuatu mengenai nilai-nilai pembeli. Misalnya, Universitas Sumatera Utara 22 saja menilai prestasi, keamanan dan prestie tinggi suatu produk. 4. Kepribadian Merek menggambarkan kepribadian. Merek akan menarik orang yang gambaran sebenarnya dan citra dirinya cocok dengan citra merek. 2.4.2 Pengertian Citra Merek Citra merek menurut Kotler dan Keller (2012:215) merupakan syarat dari merek yang kuat dan citra adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka panjang. Jika konsumen mengingat suatu produk, tentu ada iklan yang membuat konsumen mengingat produk tersebut. Menurut Tjiptono (2009:49) citra merek adalah deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. citra merek atau brand image merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. 2.4.3 Indikator Citra Merek Citra merek memiliki beberapa indikator-indikator yang mencirikan citra merek tersebut. Menurut Freddy Rangkuti (2009:44) Bahwa terdapat beberapa indikator yang harus diperhatikan dalam membentuk sebuah citra merek, yaitu: 1. Brand Loyalty (Kesetiaan Merek): menyangkut ukuran dari kesetiaan pelanggan terhadap suatu merek yang bersangkutan. 2. Affinity (Daya Tarik): semacam daya tarik yang mempunyai hubungan emosional dengan konsumennya. 3. Recognition (Reputasi): tingkat dikenalnya sebuah merek oleh konsumen. Universitas Sumatera Utara 23 4. Reputation (Reputasi): tingkat atau status yang cukup tinggi bagi sebuah merek karena telah terbukti mempunyai “track record” yang baik. Menurut Mohammad (2011:61) dikutip oleh Fitria indikator citra merek yaitu: 1. Product Image (Citra Produk): Sekumpulan asosiasi yang dipresepsikian konsumen terhadap suatu barang atau jasa. Meliputi atribut dari produk, manfaat bagi konsumen, serta jaminan. 2. Corporate Image (Citra Pembuat): yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu barang atau jasa. Citra pembuat meliputi: popularitas, kredibilitas, jaringan perusahaan, serta pemakai itu sendiri/penggunanya. 3. User Image (Citra Pemakai): sekumpulan asosiasi yang dipresepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa. Meliputi pemakaian itu sendiri/ penggunaannya. Ada pun indikator menurut (Kotler dan Amstrong,2008:266)dan Kertajaya (2014) 1. Mudah Dikenali Merek merupakan elemen kunci strategi perusahaan. Sebuah merek pada hakikatnya merupakan janji pemasar untuk menyerahkan kinerja produk atau jasa yang bisa diramal dimana merek adalah janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan features, benefits dan services kepada para pelanggan. Janji inilah yang membuat masyarakat mengenal merek tersebut lebih dari merek yang lain (Kotler dan Amstrong, 2008:266). Universitas Sumatera Utara 24 2. Selalu diingat Untuk menjadi sukses dan menguntungkan, merek ahrus memiliki reputasi positif, dimana merek yang sudah terkenal dan memiliki citra positif seringkali menjadi andalan dalam menentukan nilai akhir atau kesuksesan suatu produk (Kertajaya, 2004). 3. Reputasi yang baik Reputasi adalah persepsi agregat dari pihak luar pada karakteristik perusahaan yang menonjol. Sebuah produk dengan merek yang disukai oleh konsumen akan lebih mudah dijual dan sebuah produk dengan persepsi memiliki kualitas yang tinggi akan mempunyai reputasi yang baik(Kertajaya, 2004:484). 2.5 Keputusan Pembelian Konsumen Keputusan pembelian konsumen meliputi semua proses yang dilalui konsumen dalam mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif, dan memilih di antara pilihan-pilihan pembelian mereka menurut Mowen dan Minor (2002:6). Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008:181) keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan yang kedua faktor situasional yang tidak diharapkan. 2.5.1 Proses pengambilan keputusan pembelian Menurut Kotler dan Keller (2009:184), ketika membeli produk, secara umum konsumen mengikuti proses pembelian konsumen seperti (1) pengenalan Universitas Sumatera Utara 25 masalah, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian, (5) perilaku pasca pembelian. Lima tahapan ini mewakili proses secara umum yang menggerakkan konsumen dari pengenalan produk atau jasa ke evaluasi pembelian. Proses ini adalah petunjuk untuk mempelajari bagaimana konsumen membuat keputusan. Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca Pembelian Sumber: Kotler dan Keller (2009:185) Gambar 2.1 Model Lima Tahap Proses Pembelian Konsumen 1. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang seperti rasa lapar, haus, seks-naik ke tingkat maksimum dan menjadi dorongan atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal 2. Pencarian Informasi Sumber informasi utama dimana konsumen dibagi menjadi empat kelompok: a. Pribadi. Keluarga, teman, tetangga, rekan. b. Komersial.Iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan. c. Publik. Media masa, organisasi pemeringkat konsumen. d. Eksperimental. Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk. 3. Evaluasi Alternatif Setelah mendapatkan informasi dan merancang sejumlah pertimbangan dari Universitas Sumatera Utara 26 produk alternatif yang tersedia, konsumen siap untuk membuat suatu keputusan. Konsumen akan menggunakan infomasi yang tersimpan di dalam ingatan, ditambah dengan infomasi yang diperoleh dari luar membangun suatu kriteria tertentu. 4. Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi, konsumen preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima sub keputusan: merek (merek A), penyalur (penyalur 2), kuantitas (satu komputer), waktu (akhir minggu), dan metode pembayaran (kartu kredit). 5. Perilaku pasca pembelian Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Kepuasan pascapembelian merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen kecewa; jika memenuhi harapan konsumen puas; jika melebihi harapan, konsumen sangat puas. Tindakan pascapembelian jika konsumen puas, mungkin ingin membeli produk itu kembali. 2.6 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuann dalam penelitian ini, antara lain Universitas Sumatera Utara 27 Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu N o 1 Peneliti JudulPenelitian Jayanti, Ratna Dwi dan Mochammad Zalaluddin Zuhri (2017) Analisi Pengaruh Iklan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Teh Pucuk Harum Pada Konsumen De Nala Foodcourt 2 Ni’mah, Fuji Nurrohmatin Ulin (2016) Pengaruh Harga, Promosi, Citra Merek dan Viral Marketing terhadap Keputusan Pembelian (Studi Produk Bakmi Mewah di Kota Semarang) 3 Tumulo, Yuliana Safitri (2016) Pengaruh Iklan, Positioning Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Minuman CocaCola Pada Indomaret JL. Williem Iskandar Medan Karnawati, 4 Tin Agustina 5 Azhar, M.Yusuf Kualitas Produk,Merek,Ke ( masan, dan Iklan 2 yang 0 mempengaruhi 1 Keputusan 5 Pembelian ) Minuman Teh Pucuk Harum di Malang Pengaruh Harga,Iklan dan Variabel Iklan dan Harga Metode Analisis Analisis regresi linier berganda Keputusan Pembelian Harga, Promosi, Citra Merek dan Viral Marketing Keputusan Pembelian Iklan dan Positioning Merek Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda Keputusan Pembelian Kualitas Produk,Merek, Kemasan dan Iklan Analisis regresi linier berganda Keputusan pembelian Harga,Iklan dan Citra Analisis regresi linier Hasil Penelitian Hasil Penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan maupun parsial antara variabel iklan dan harga terhadap keputusan produk Teh Pucuk Harum Pada Konsumen De Nala Foodcourt Jombang Variabel Harga, Citra merek dan Viral Marketing berpengaruh positif dan signifikan, namun promosi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian bakmi mewah di Kota Semarang Hasil dari penelitian ini adalah variabel iklan dan positioning merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian minuman coca-cola pada indomaret Jl.William Iskandar Medan Variabel kualitas produk,merek,kema san dan iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian baik secara parsial dan simultan terhadap teh pucuk harum Semua variabel bebas yaitu Universitas Sumatera Utara 28 (2014) Citra Merek Produk Minuman Merek berganda harga,iklan,dan citra merek Lanjutan Tabel 2.1 6 7 8 2.7 Susi S Sihombing (2014) Kalhoro, Sabir Husein (2012) Rismawan, Wildan (2011) Club Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Di Giant Waru Sidoarjo Keputusan Pembelian Pengaruh Harga, Kemasan, dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Minute Maid Pulpy Orange Pada Siswa SMA Negeri 1 Medan Harga, Kemasan, dan Iklan Impact of Product Price and Quality on Custumer Buying Behavior: Evidence from Pakistan Harga Produk dan Kualitas Produk Pengaruh Celebrity Endorser dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Biskuit Oreo pada Siswa SMPN 29 Gegerkalong Celebrity Endorser dan Citra Merek Analisis regresi linier berganda Keputusan Pembelian Analisis Regresi Perilaku Membeli Keputusan Pembelian Cross Sectional Method berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian pada produk minuman club studi kasus di giant waru sidoarjo Variable harga dan iklan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian, Variabel kemasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Ada hubungan positif dan signifikan ditemukan diantara kualitas produk terhadap perilaku pembelian Adanya pengaruh yang tidak terlalu signifikan antara Celebrity Endorser dan Citra Merek terhadap pembelian biskuit Oreo Kerangka Konseptual Berdasarkan pada tinjauan pustaka tersebut dan juga penelitian terdahulu, maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini dengan penjelasan dan gambaran sebagai berikut: Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survei Universitas Sumatera Utara 29 literatur (Kuncoro, 2009:44). Faktor-faktoryang berpengaruh keputusan pembelian konsumen diantaranya adalah Harga. Harga dapat menunjukkan kualitas merek dari suatu produk, dimana konsumen mempunyai anggapan bahwa harga yang mahal biasanya mempunyai kualitas yang baik. Pada umumnya harga mempunyai pengaruh yang positif dengan kualitas, semakin tinggi harga maka semakin tinggi kualitas. Maka dari itu penepatan harga suatu produk harus sesuai juga dengan kualitas yang ditawarkan produk itu sendiri dalam hal mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah kemasan. Kemasan menjelaskan segala sesuatu tentang produk sehingga berfungsi sebagai alat untuk membangun image, karakter, meningkatkan brand awarness serta sarana memperbesar pasar. Kemasan berperan efektif dalam keputusan pembelian karena dapat membuat konsumen tertarik dan membeli produk. Selanjutnyafaktor keputusan pembelian adalah Citra Merek bahwa citra merek menjadi salah satu hal yang penting dalam pemasaran, beberapa merek dalam produk sejenis tertentu memberikan kualitas yang berbeda bedadan hal inilah yang menjadikan baik buruk nya persepsi konumen terhadap suatu merek tertentu,semakin baik persepsi konsumen terhadap suatu merk makan semakin menjadikan calon konsumen tertarik terhadap merek tersebut.sehingga merek tersebut memiliki kualitas yang baik dan di percaya Universitas Sumatera Utara 30 Harga Keputusan Pembelian Kemasan Citra Merek Gambar 2.2 Kerangka Konseptual 2.8 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya (Sugiyono,2010). Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual yang dikemukakan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sementara sebagai berikut : 1. Harga, Kemasan, citra merek secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Cokelat kemasan Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan 2. Harga berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian cokelat kemasan Silver Queen pada pada mahasiswa Politeknik Negri Medan 3. Kemasan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian Cokelat Kemasan Silver Queen di Politeknik Negri Medan 4. Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Universitas Sumatera Utara 31 Keputusan pembelian Cokelat kemasan Silver Queen di Politeknik Negeri Medan Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono(2012:10) Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih untuk mempelajari, mendeskripsikan, dan melihat pengaruh antar variabel yang terumus pada hipotesis penelitian. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Politeknik Negeri Medan Jalan Almamater No. 1 Padang Bulan Medan.Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2018 sampai dengan April 2018 3.3 Batasan Operasional Batasan operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independent (X) terdiri dariHarga (X1), Kemasan (X2) dan Citra Merek (X3) 2. 3.4 Variabel Dependent (Y) yaitu Keputusan pembelian (Y) Definisi Operasional Variabel Definisi operasional yaitu suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan memberikan arti dari membenarkan kegiatan atau suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini antara lain: 31 Universitas Sumatera Utara 32 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Definisi Operasional Harga (X1) Sejumlah uang yang di tagih atas pengkonsumsian cokelat Silver Queen Dimensi 1. Harga Produk 2. Harga Pesaing Kemasan (X2) Citra Merek (X3) Keputusan Pembelian (Y) Wadah atau bungkus kemasan cokelat Silver Queen serta label yang menyertainya sehingga mudah di kenali oleh konsumen Menggambarkan apa yang konsumen rasakan mengenai Cokelat Silver Queen ketika konsumen memikirkan nya proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumbersumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, perilaku setelah pembelian. 1. Portability 2. Memorable Indikator 1. Harga Terjangkau 2. Harga yang ditawarkan sesuai manfaat 1. perbandingan harga dengan kualitas produk lain 2. harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas 1. Ringan dibawa 2. Warna menarik 3. Easy to Read 3. Memberi informasi produk yang jelas 4. Visual 4. Isi tetap terjaga Protection 1. Affinity 1. Reputasi yang baik 2. Reputation 3. Recognation 1. Kesadaran akan kebutuhan konsumen 2. Pencarian Informatif 3. Evaluasi Alternatif 4. Tindakan Pembelian Skala Ukur Likert Likert Likert 2. Mempunyai Track record terbaik 3. Selalu di ingat 4. Mudah dikenali 1. Membeli produk berdasarkan kebutuhan Likert 2. Melakukan pencarian informasi sebelum membeli produk 3. Mengevaluasi berbagai alternatif yang tersedia 4. Menetapkan pilihan pada produk Universitas Sumatera Utara 33 3.5 Skala Pengukuran Variabel Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Situmorang & Lufti, 2012:6). Pada penelitian ini responden diharuskan memilih salah satu jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing diberi skor tertentu. Total skor dihitung untuk kemudian menjadi ukuran posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran untuk variabel X dan Y adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Instrument Skala Likert No. Skala Pengukuran Bobot 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 4 3 Kurang Setuju 3 4 Tidak Setuju 2 5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Situmorang & Lutfi (2012:6) 3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi Menurut Sugiyono (2010:215) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan maka yang menjadi Universitas Sumatera Utara 34 populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Politeknik Negeri Medan yang pernah mengkonsumsi Cokelat produk Silver Queen adalah 6150 orang dari mahasiswa stambuk 2015-2017. 3.6.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:81). Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2009). Dalam penelitian ini sampel diambil dengan rancangan sampel nonprobabilitas dengan teknik pengambilan accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel dipilih cara acak atau tiba tiba.Pengambilan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin dan Sevila: Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah seluruh total populasi É›= batas toleransi kesalahan (error tolerance) Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 98 orang yang pernah Universitas Sumatera Utara 35 melakukan pembelian cokelat produk Silver Queen Universitas Sumatera Utara 36 3.7 Jenis Data Penelitian Jenis data yang digunakan peneliti untuk menganalisis masalah dan menguji hipotesis, yaitu: 1. Data Primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner dengan mengajukan sejumlah pertanyaan mengenai harga, kemasan dan citra merek terhadap cokelat Silver Queen. 2. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh melalui dokumen yang dipelajari melalui buku, jurnal, majalah,dan internet untuk mendukung penelitian. 3.8 1. Metode Pengumpulan Data Kuesioner Menyebarkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh mahasiswa Politeknik Negeri Medan yang terpilih sebagai responden pada penelitian ini.. 2. Wawancara Merupakan suatu jenis pengumpulan data dimana peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan kepada pihak organisasi untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. 3. Studi Dokumentasi Mengumpulkan data dari buku-buku, tulisan ilmiah, majalah dan internet Universitas Sumatera Utara 37 yang memiliki relevansi dengan penelitian. 3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas Menurut Situmorang dan Lufti (2012:79) Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktek belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Banyak hal-hal lain yang akan mengurangi validitas data, misalnya apakah si pewawancara yang mengumpulkan data benarbenar mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam kuesioner. Untuk melihat validitas maka nilai Corrected Item-Total Correlation dibandingkan dengan tabel r,misalkan untuk jumlah sampel 30, maka nilai r tabel sebesar 0,361. Untuk itu nilai rhitung pada Corrected Item-Total Correlationdibandingkan dengan tabel r(0,361), jika nilai Corrected Item-Total Correlationlebih besar dari 0,361, maka butir dinyatakan valid. Begitu juga sebaliknya (Situmorang & Lufti, 2014:79). Uji validitas dilakukan sebagai ukuran apakah data yang telah di dapat setelah penelitian merupakan data yang valid (data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian) dengan alat ukur yang telah disediakan (kuesioner). Uji validitas dan uji reabilitas dilakukan dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 22 dan dilakukan pada mahasiswa Politeknik Universitas Sumatera Utara 38 Negeri Medan stambuk 2015-2017 sebanyak 30 responden dan kuesioner terdiri atas 16 butir pertanyaan yang menyangkut variabel bebas,yaitu harga,kemasan dan citra merek serta variabel terikat adalah keputusan pembelian Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected ItemTotal Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted P1 61,0000 38,414 ,828 ,918 P2 61,0667 38,340 ,675 ,922 P3 61,1000 37,748 ,857 ,917 P4 61,1333 40,257 ,537 ,926 P5 60,9333 38,064 ,819 ,918 P6 61,0667 39,513 ,648 ,923 P7 60,9667 39,275 ,671 ,922 P8 61,0667 41,513 ,498 ,927 P9 61,0333 40,585 ,533 ,926 P10 61,1000 39,886 ,723 ,922 P11 61,3333 39,954 ,501 ,927 P12 61,1667 39,454 ,513 ,928 P13 60,9333 39,168 ,744 ,921 P14 61,1667 39,661 ,534 ,927 P15 60,9667 39,068 ,632 ,924 P16 60,9667 39,344 ,661 ,923 Sumber: Lampiran 3 Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan adalah valid, yang dapat dilihat dari r hitung yang lebih besar dari r tabel (0,361) pada setiap butir Universitas Sumatera Utara 39 pertanyaan. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa 16 pertanyaan valid akan digunakan untuk penelitian. 3.9.2 Uji Reliabilitas Situmorang dan Lufti (2012:82) Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. SPSS merupakan alat yang memiliki fungsi untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60. Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,80 maka dinyatakan reliabel. 2. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,80 maka dinyatakan tidak reliabel Uji reliabilitas dilakukan kepada 30 orang di luar responden penelitian pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,928 16 Sumber :Lampiran 4 Universitas Sumatera Utara 40 Dari Tabel 3.4 dapat diketahui bahwa nilai Cronbach`s Alpha sebesar 0,923. Dari hasil pengujian di atas maka nilai Cronbach Alpha > 0,80. Berdasarkan Tabel Reliability Statistics diatas maka seluruh butir dinyatakan reliabel. 3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif yaitu suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis dan diintepretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang akan dibahas. 3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (harga, kualitas produk dan citra merek) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah : Y = β0+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + É› Keterangan : Y = Keputusan pembelian Β0 = Konstanta β1,β2,β3= Koefisien regresi berganda Universitas Sumatera Utara 41 X1 = Harga X2 = Kemasan X3 = Citra Merek É› = Standard error 3.11 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua acara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. (Ghozali, 2016:154). a. Analisis Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan Universitas Sumatera Utara 42 membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. b. Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalua tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Untuk itu uji grafik yang telah dilakukan dilengkapi dengan uji statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov -Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan menggunakan hipotesis: H0: Data residual berdistribusi normal Ha: Data residual tidak berdistribusi normal Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat Asymp. Sig. (2-tailed). Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, sehingga dikatakan data residual berdistribusi normal. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengematan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteros kedastisitas (Ghozali, 2016: 134). Universitas Sumatera Utara 43 Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variable terikat (dependen). Selain itu dapat juga digunakan uji glejser. Uji glejser dilakukan dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen di atas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas diantara variabel indevenden dapat dilihat dari Tolerance dan nilai VIF. Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Model regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah model yang memiliki nilai tolerance ≥ 0,1 atau nilai VIF < 10. Sebaliknya, jika nilai Tolerance < 0,1 atau nilai VIF > 10, maka ada Universitas Sumatera Utara 44 multikolinearitas di antara variabel independen. 3.12 Uji Hipotesis Jika sebuah model regresi sudah memenuhi syarat asumsi klasik maka akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian hipotesis yaitu: 1. Uji Signifikansi Serempak (Uji F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikasi dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama atau secara Serempak terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah: H0: β1 = β2 = β3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Ha: Minimal satu β1 ≠ 0,artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan: a. H0diterima jika Fhitung ≤ Ftabel pada α =5% b. Haditolak jika Fhitung> Ftabel pada α = 5% 2. Uji Signifikan Parsial (Uji t) Uji Statistik-t dilakukan untuk melihat secara parsial (individual) bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji Statistik-t ini adalah: H0 : βi ≤ 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan Universitas Sumatera Utara 45 signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H1 : βi > 0,artinya secaa parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan: a. H0 diterima jika thitung≤ ttabel pada α = 5% b. Ha ditolak jika thitung< ttabel pada α = 5% 3. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas (harga, kualitas produk, dan citra merek) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Jika nilai R2 mendekati satu (1) maka semakin kuat pengaruhnya, sebaliknya jika mendekati nol (0) maka pengaruhnya semakin lemah. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Silver Queen Silver Queen berasal dari perusahaan Ceres sebetulnya perusahaan tua yang didirikan di Bandung, Jawa Barat, oleh orang Belanda, dengan nama NV Ceres. Ketika Jepang menduduki Indonesia, pemilik Ceres pulang ke Belanda dan menjualnya ke orang Indonesia dan berganti nama menjadai PT Ceres. Sejak krisis moneter, Ceres berganti kepemilikan, kemudian statusnya berubah menjadi PMA dengan induk perusahaan bernama PT. Petra Foods yang bermaskar di Singapura, dan mayoritas sahamnya dikuasai keluarga Chuang. Sepak terjang keluarga Chang di bisnis manisnya coklat ini sudah tak diragukan lagi. BusinessWeek pernah menyebutnya sebagai pemain terbesar ketiga dunia untuk pemasok cocoa ingredients, berada di belakang ADM (Archier Daniels Midland) dan Cargill. “Kalau di Asia, kami yang terbesar,” kata Iramuliana Budiman, Deputy Director PT. Nirwana Lestari, anak perusahan yang dijadikan keluarga Chuang sebagai key succes membangun kekuatan distribusi. Kalangan mancanegara lebih mengenal bisnis keluarga dari Garut ini dengan bendera Petra Foods ketimbang Ceres. Itu perusahaan yang mula-mula dibesut M.C. Chuang – di Indonesia sendiri, mereka sering disebut Grup Ceres. Petra Foods didirikan anak sulung M.C. Chuang, John Chuang pada tahun 1984. 44 Universitas Sumatera Utara 45 Pada tahun 2004, perusahaan ini terdaftar di bursa Singapura dan langsung menyabet penghargaan sebagai pendatang terbaik. Sebagai pemain cokelat, kiprah Petra Foods sungguh mengagumkan. Lewat General Food Industries menyasar bisnis konsumer berbasis cokelat. Jajaran produknya telah dipasarkan ke 17 negara. Merek-merek utamanya antara lain Ceres, Silver Queen, Cha-cha, Delfi, Selamat, Take-It, Top dan Tulip. Di Indonesia merek-merek itu pun tak asing. Silver Queen misalnya, dari hasil studi berbagai lembaga riset pemasaran, merupakan pemimpin pasar di segmen cokelat batangan. Demikian pula Top, Cha-Cha, Delfi dan meises Ceres. Ditaksir, keluarga Chuang menguasai 60% pasar cokelat bermerek Indonesia. “Proporsi kontribusi bisnis pengolahan kakao sebesar 70%, dan dari bisnis cokelat konsumer 30%,” Ira menerangkan. Di tanah Garut, bisnis keluarga Chuang bermula dari NV Ceres, perusahaan yang didirikan orang Belanda pada masa kolonial. Saat Jepang menguasai Indonesia, Ceres dijual dan akhirnya dibeli M.C. Chuang. Setelah itu, diubah menjadi perseroan terbatas, PT Perusahaan Industri Ceres. Status PT, seperti dikatakan Cynthia, mulai disandang pada 20 Januari 1950. Sejak mengelola Ceres, M.C. Chuang sudah dikenal sebagai ahli cokelat sehingga kabarnya Presiden Soekarno pun kalau memesan cokelat selalu buatan Ceres. Saat Konferensi Asia-Afrika 1955, Chuang yang mendapat order cokelat untuk acara akbar itu memindahkan usahanya dari Garut ke Bandung.Memadukan kerja keras dan harmoni dengan lingkungan (anak buah serta tetangga di sekitar Universitas Sumatera Utara 46 usahanya), bisnis Chuang terus berkembang. Pada 25 April 1968 dia menambah lini bisnisnya, bidang industri pengolahan kakao, dengan bendera PT General Food Industries. Bisnis cokelat Chuang makin melaju setelah putra-putranya yang lulusan MBA dari sekolah bisnis di luar negeri ikut bergabung. Tahun 1984 John Chuang mendirikan Petra Foods di Singapura, yang kelak dijadikan perusahaan pemasaran dan distribusi untuk mengetuk pintu ekspor sekaligus menjadi holding company. Sementara tahun 1986, Joseph Chuang, adik John, mendirikan PT Nirwana Lestari di Indonesia yang kemudian menjadi key success pemasaran produk-produk Grup Ceres di Indonesia. Dalam perjalanan bisnis keluarga Chuang, kiprah Nirwana perlu mendapat sorotan khusus. Itu karena memang menjadi salah satu kunci perkembangan bisnis kerajaan cokelat ini. Sejak awal Nirwana didirikan untuk menggarap gerai modern yang dipandang akan berkembang. Waktu itu belum ada pemain distribusi yang fokus di gerai modern. Lewat Nirwana, keluarga Chuang sengaja membangun kekuatan distribusi yang menyasar gerai modern ini, khususnya untuk produk-produk berbasis cokelat yang butuh alat pendingin. Dengan keseriusannya, Nirwana terus merangsek ke pasar modern. Meraih omset tahunan triliunan dari bisnis cokelat dan kakao tentu saja hal yang menarik dan pasti tak mudah diraih. Apalagi, di bisnis ini rata-rata pemainnya sudah kawakan. Distribusi yang kuat memang menjadi kunci sukses keluarga Chuang. Namun, mereka juga memiliki kunci-kunci sukses lainnya. Apa Universitas Sumatera Utara 47 saja?. Tapi, menurut William, biji kakao Indonesia memiliki keunggulan yaitu lebih banyak kandungan coklatnya ketimbang negara lain yang banyak minyaknya. Makanya jika diperhatikan coklat produk luar lebih cepat lumer ketimbang buatan Indonesia.Meises Ceres, misalnya. Cocoa butter dalam meises Ceres memiliki banyak kelebihan. Fat-nya stabil, tidak mudah rusak, dan suhunya sedikit di bawah tubuh. Bila meises ini dimakan, akan langsung meleleh di bibir. Rasanya pun benar-benar cokelat, tidak seperti lilin. Di pasar, produk-produk ini kemudian dilabeli dengan harga di atas para pesaingnya untuk menunjukkan kualitasnya yang berbeda.Selain kemampuan membuat produk yang bagus, grup ini pun tekun dan konsisten membangun pasar. Konsistensi mereka tampak dari cara mereka menangani Silver Queen di Indonesia. Merek ini telah dipasarkan sejak zaman M.C. Chuang, tahun 1950-an. Dan dari awal rutin dipromosikan di berbagai media. Produk ini juga merupakan cokelat pertama yang diiklankan di televisi Indonesia. Dengan mengusung citra “Santai belum lengkap tanpa Silver Queen”, sejak 1999 mereka memberikan pula aneka gimmick ke konsumennya. Hadiah liburan santai ke Eropa, liburan domestik, dan hadiah-hadiah langsung lainnya. Saking kuatnya di Indonesia, banyak yang mengira Silver Queen produk asing. Keunggulan ini ditambah kekuatan distribusi mereka di gerai modern (30%) yang dikoordinasi PT Nirwana Lestari dan di pasar tradisional (70%) yang digarap PT Ceres. Dari sisi pemasaran, Chuang sukses karena piawai memisahkan Universitas Sumatera Utara 48 penanganan pemasaran produk ingredient dan produk consumer branded. Itu karena karakter pelanggannya berbeda sehingga cara-cara pemasarannya pun berbeda. 4.1.2 Visi Misi dan Tujuan Perusahaan : 1. Visi: Visi dari PT.Petra Food yaitu menjadi perusahaan yang memperhatikan jaminanmutu sebagai prioritas utama dengan menjalankan prinsip-prinsip aman, sehat,utuh dan halal, menjadi perusahaan yang selalu konsisten, efisien, produktif daninovatif, menjadi perusahaan yang ikut tumbuh bersama konsumen demikesejahteraan bersama. 2. Misi : Menyelenggarakan usaha dibidang pengolahan makanan yaitu industry coklat olahan lanjut (further chocolate process) dan memberdayakan sumber dayamanusia untuk mencapai kesejahteraan dan kemandirian.. 3. TujuanPerusahaan : a. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan coklat berkualitas tinggi,menyerap tenaga kerja dari daerah sekitar,maupun luar daerah sekitar, sehingga dapat membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup tenaga kerja . b. Memproduksi coklat yang berkualitas tinggi hingga ditinjau dari sudut ekonomi perusahaan dapat memuaskan. Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 4.1 Jenis jenis cokelat produk Silver Queen Cokelat Almond Cashew Cokelat Chunky Bar Strawberry Coklat Cashew Silver Queen Dark cokelat Cokelat Silver Queen Cokelat Putih Universitas Sumatera Utara 50 Lanjutan Tabel 4.1 Silver Queen O’Nuts Silver Queen Bites Silver Queen Montes Silver Queen Rock n Roll (Dark Cokelat) Silver Queen chunky bar jeruk Silver Queen Fruit and Nut Sumber: www.pt.petrafood.com 4.2 Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif dalam penelitian adalah untuk merumuskan dan Universitas Sumatera Utara 51 menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan deskriptif variabel. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner yang dibagikan ke 98 responden, dimana responden yang menjawab kuesioner ini adalah Mahasiswa Politeknik Negeri Medan pada stambuk 2015-2017. Kuesioner berisikan 16 butir pertanyaan yang terdiri dari 4 butir pertanyaan untuk variabel bebas X1 (harga), 4 butir pertanyaan untuk variabel bebas X2 (kemasan), 4 butir pertanyaan untuk variabel bebas X3 (citra merek)dan 4 butir pertanyaan untuk variabel terikat Y (keputusan pembelian). 4.2.1 Analisis Deskriptif Responden 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Program Studi Jumlah (orang) Persentase Laki-Laki 41 41.84% Perempuan 57 58.15% Jumlah 98 100% Sumber: Lampiran 5 Pada Tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa dari 98 responden, sebanyak 41 (41.84%) orang merupakan mahasiswa dari Politeknik Negeri Medan yang berjenis kelamin Laki laki dan 57 (58.15%) orang merupakan mahasiswa dari politeknik Negeri Medan yang berjenis kelamin Perempuan . Dapat disimpulkan bahwa konsumen terbanyak yang pernah membeli dan mengkonsumsi cokelatbatangan merek Silver Queen adalah Mahasiswa Universitas Sumatera Utara 52 Politeknik Negeri Medan yang berjenis kelamin Perempuan. 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk Stambuk Jumlah (orang) Persentase 2015 37 37.76% 2016 30 30.61% 2017 31 31.63% Jumlah 98 100% Sumber:Lampiran 6 Pada Tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa Mahasiswa Politeknik Negeri Medan stambuk 2015yang Mengkonsumsi cokelat Silver Queen sebanyak 37 (37.76%) orang. stambuk 2016 sebanyak 30 (30.61%) orang, stambuk 2017 sebanyak 31 (31.63%) orang. Dari Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa stambuk 2015 lebih banyak mengkonsumsi cokelat Silver Queen sebanyak 37 (37.76%) orang, sedangkan mahasiswa Politeknik Negeri Medan stambuk 2016 jauh lebih sedikit yang mengkonsumsi cokelat Silver Queen sebanyak 30 orang atau sekitar (30.61%). 4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel 1. Frekuensi Jawaban Responden Variabel Harga (X1) Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka jawaban responden atas variabel harga (X1) dapat dideskripsikan pada Tabel 4.3 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 53 Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X1) SS S KS TS STS Pernyataan Total F % F % F % F % F % Harga Terjangkau 2 2,0% 55 56,1% 38 38,8% 3 3,1% 0 0 98 Harga sesuai manfaat 2 2,0% 63 64,3% 30 30,6% 3 3,1% 0 0 98 Perbandingan harga dengan produk lain 1 1,0% 56 57,1% 38 38,8% 3 3,1% 0 0 98 Harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas 16 16,3% 56 57,1% 24 24,5% 2 2,0% 0 0 98 Sumber Lampiran 7 Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa: a. Pada pernyataan butir 1, dari 98 responden terdapat 2 (2,0%) responden yang menyatakan sangat setuju bahwa cokelat dari Silver Queen memiliki harga yang terjangkau , 55 (56,1%) responden menyatakan setuju, 38 (38,8%) responden menyatakan kurang setuju, 3 (3,1%) responden menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) responden menyatakan sangat tidak setuju dan 0(0%) responden menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 55 (56,1%) responden menyatakan setuju bahwa cokelat Silver Queen memili harga yag terjangkau. Namun, ada juga responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju bahwacokelat Silver Queen memiliki harga yang terjangkaukarena ada responden atau mahasiswa Politeknik Negeri Medan yang beranggapan bahwa harga cokelat Silver Queen cukup Universitas Sumatera Utara 54 mahal di bandingkan dengan cokelat produk lain. Karena, masih ada merek cokelat lain yang memiliki rasa yang sama tetapi harga yang cukup terjangkau. Sehingga di sarankan untuk PT.Petra Food menyesuaikan harga nya dengan kualitas produk tersebut. b. Pada pernyataan butir 2, dari 98 responden terdapat 2 (2,0%) responden yang menyatakan sangat setuju bahwa cokelat Silver Queen memiliki harga yang sesuai dengan manfaat 63 (64,3%) responden menyatakan setuju, 30 (30,6%) responden menyatakan kurang setuju, 3 (3,1%) responden menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) responden menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 63 (64,3%) responden menyatakan setuju bahwa cokelat Silver Queen memiliki harga yang sesuai dengan manfaat Namun, ada juga 30 (30,6%) responden yang menyatakan kurang setuju bahwa cokelat Silver Queen memiliki harga yang sesuai dengan mafaat dikarenakan semua jenis cokelat mempunyai rasa yang sama. c. Pada pernyataan butir 3, dari 98 responden terdapat 1 (1,0%) responden yang menyatakan sangat setuju bahwa cokelat Silver Queen memiliki perbandingan harga dengan produk lain , 56 (57,1%) responden menyatakan setuju, 38 (38,8%) responden menyatakan kurang setuju, 3 (3,1%) responden menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) responden menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 56 (57,1%) responden menyatakan setuju bahwa cokelat merek Silver Queen memiliki perbandingan harga dengan produk lain . Universitas Sumatera Utara 55 Namun, ada juga responden yang menyatakan kurang setuju dikarenakan ada juga cokelat yang memiliki harga terjangkau dan murah. Hal tersebut juga menjadi masukan untuk perusahaan PT.Petra Food semakin memperhatikan harga produk tersebut yang bervariasi dan memberikan inovasi agar konsumen semakin tertarik mengkonsumsi cokelat Silver Queen . d. Pada pernyataan butir 4, dari 98 responden terdapat 16 (16,3%) responden yang menyatakan sangat setuju bahwa Cokelat Silver Queen memiliki harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas , 56 (57,1%) responden menyatakan setuju, 24 (24,5%) responden menyatakan kurang setuju, 2 (2,0%) responden menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) responden menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 56 (57,1%) responden menyatakan setuju cokelat merek Silver Queen memiliki harga yang di tawaran sesuai dengan kualitas . Namun, ada juga responden yang menyatakan kurang setuju bahwa cokelat merek Silver Queen memiliki harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas. Hal tersebut bisa menjadi masukkan dari perusahaan PT.Petra Food agar meningkat kan lagi kualitas dari cokelat tersebut atau dengan alternatif lain dengan menurunkan harga cokelat Silver Queen 2. Frekuensi Jawaban Responden Variabel Kemasan (X2) Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka jawaban responden atas variabel kemasan (X2) dapat dideskripsikan pada Tabel Universitas Sumatera Utara 56 4.4berikut ini Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemasan (X2) SS S KS TS STS Pernyataan Total F % F % F % F % F % Ringan dibawa 1 1,0% 62 63,3% 30 30,6% 5 5,1% 0 0 98 Warna menarik 12 12,2% 54 55,1% 26 26,5% 6 6,1% 0 0 98 Memberi informasi yang jelas 10 10,2% 61 62,2% 20 20,4% 7 7,1% 0 0 98 Isi tetap terjaga dengan baik 8 8,2% 52 53,1% 34 34,7% 4 4,1% 0 0 98 Sumber Lampiran 8 Dari Tabel 4.4 dapat di lihat bahwa: a. Pada pernyataan butir 1, dari 98 responden terdapat 1 (1,0%) responden menyatakan sangat setuju bahwa kemasan cokelat Silver Queen Ringan di bawa, 62(63,3%) responden menyatakan setuju, 30 (30,6%) responden menyatakan kurang setuju, 5 (5,1%) responden menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) responden menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut bahwa dapat dilihat 62(63,3%) responden menyatakan setuju bahwa cokelat Silver Queen ringan di bawa. Namun, ada juga responden yang kurang setuju dan tidak setuju bahwa cokelat Silver Queen ringan di bawa dengan alasan karena bentuk kemasan dari cokelat Silver Queen memanjang dan tinggi sehingga sedikit sulit untuk di masukin ke saku celana dan memegang cokelat tersebut. Saran untuk PT.Petra Food adalah dengan mendesign coklat kemasan Silver Queen dengan baik agar Universitas Sumatera Utara 57 konsumen mudah untuk membawa nya b. Pada pernyataan butir 2, dari 98 responden terdapat 12 (12,2%) responden menyatakan setuju bahwa cokelat Silver Queen memiliki kemasan warna yang menarik. 54 (55,1%) responden menyatakan setuju, 26 (26,5%) responden menyatakan kurang setuju, 6 (6,1%) menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa kebanyakan responden setuju 54(55,1%) bahwa cokelat Silver Queen memiliki warna yang menarik tetapi ada juga responden yang kurang setuju sehingga ini menjadi masukan agar perusahaan PT.Petra Food membuat kemasan tersebut lebih menarik lagi agar menarik perhatian para konsumen c. Pada butir 3, dari 98 responden terdapat 10 (10,2%) responden menyatakan setuju bahwa cokelat Silver Queen memberikan Informasi yang jelas. 61(62,2%) responden menyatakan setuju, 20 (20,4%) responden menyatakan kurang setuju, 7(7,1%) responden menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) responden menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa 61(62,2%) responden menyatakan bahwa cokelat Silver Queen memberikan informasi yang jelas. Namun, terdapat juga responden yang kurang setuju sehingga menjadi bahan masukan untuk perusahaan PT.Petra Food agar memberikan informasi yang jelas terhadap kemasan cokelat Silver Queen d. Pada pertanyaan butir 4, dari 98 responden terdapat 8(8,2%) responden menyatakan sangat setuju bahwa di dalam cokelat Silver Queen isi tetap Universitas Sumatera Utara 58 terjaga dengan baik, 52 (53,1%) responden menyatakan setuju, 34(34,7%) responden menyatakan kurang setuju, 4 (4,1%) responden menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) menyatakan sangat tidak setuju dengan alasan nya adalah tidak bisa terkena udara yang panas atau sinar matahari di karekan cokelat tersebut mudah meleleh dan lumer sehingga ini menjadi masukkan untuk perusahaan PT.Petra Food agar membuat kemasan cokelat Silver Queen lebih teliti lagi dan tertutup dengan baik sehingga isi dalam cokelat tersebut terjaga dengan baik 3. Frekuensi Jawaban Responden Variabel Citra Merek (X3) Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka jawaban responden atas variabel citra merek (X3) dapat dideskripsikan pada Tabel 4.5 berikut ini Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek (X3) SS S KS TS STS Pernyataan Total F % F % F % F % F % Reputasi yang baik 8 8,2% 59 60,2% 28 28,6% 3 3,1% 0 0 98 Mempunyai track record terbaik 15 15,3% 57 58,2% 24 24,5% 2 2,0% 0 0 98 Mudah dikenali 8 8,2% 54 55,1% 29 29,6% 7 7,1% 0 0 98 Mudah diingat 6 6,1% 45 45,9% 40 40,8% 7 7,1% 0 0 98 Sumber Lampiran 9 Dari tabel 4.5 dapat di lihat bahwa : a. pada pernyataan butir 1, dari 98 responden terdapat 8 (8,2%) responden Universitas Sumatera Utara 59 yang menyatakan sangat setuju bahwa cokelat Silver Queen memiliki reputasi yang baik , 59 (60,2%) responden menyatakan setuju, 28 (28,6%) responden menyatakan kurang setuju dan 0 (0%) responden menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut sebagian responden menyatakan setuju 59 (60,2%) cokelat merek Silver Queen memiliki reputasi yang baik. Namun, ada pula responden yang kurang setuju dan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal tersebut juga menjadi masukan perusahaan PT.Petra Food agar lebih memperhatikan hal yang menjadikan cokelat Silver Queen kurang memiliki reputasi yang baik bagi konsumen nya b. Pada pernyataan butir 2, dari 98 responden terdapat 15 (15,3%) responden yang menyatakan sangat setuju bahwa akan membeli cokelat Silver Queen karena memiliki track record yang baik, 57 (58,2%) responden menyatakan setuju, 24 (24,5%) responden menyatakan kurang setuju, 2(2,0%) responden menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) responden menyatakan sangat tidak setuju. Hasil tersebut menunjukkan lebih banyak responden yang setuju 57(58,2%) bahwa akan membeli cokelat Silver Queen karena memiliki track record terbaik. Namun ada juga responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Hal tersebut juga bisa menjadi masukan bagi perusahaan PT.Petra Food agar lebih meningkatkan track record yang baik pada produknya c. pada pernyataan butir 3, dari 98 responden terdapat 8 (8,2%) responden menyatakan sangat setuju merek cokelat Silver Queen mudah di kenali Universitas Sumatera Utara 60 ketika melihat bungkus kemasan cokelat Silver Queen dengan gambar kacang mete di kemasan tersebut. 54 (55,1%) responden menyatakan setuju, 29(29,6%) responden menyatakan kurang setuju, 7(7,1%) responden menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) responden menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut lebih banyak responden yang menyatakan setuju merek dari cokelat Silver Queen mudah dikenali konsumen ketika melihat bungkus kemasan cokelat dengan gambar kacang mete. Namunn, adapula responden yang menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut d. d.pada pernyataan butir 4 dari 98 responden terdapat 6 (6,1%) responden yang menyatakan sangat setuju cokelat merek Silver Queen mudah di ingat karena ketika ingin membeli cokelat batangan yang teringat adalah Silver Queen karna mempunyai rasa yang lezat . 45 (45,9%) responden menyatakan setuju, 40 (40,8%) responden menyatakan kurang setuju, 7 (7,1%) responden menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) responden menyatakan sangat kurang setuju. Berdasarkan hasil tersebut lebih banyak responden yang menyatakan kurang setuju bahwa cokelat Silver Queen adalah cokelat yang mudah di ingat. Di karenakan semakin banyak cokelat produk yang lain yang hampir menyerupakan Silver Queen dengan rasa yang sama dan juga promosi dari Silver Queen kurang pada jaman sekarang sehingga Silver Queen kurang di ingat konsumen. 3. Frekuensi Jawaban Responden Variabel Keputusan Pembelian (Y) Universitas Sumatera Utara 61 Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka jawaban responden atas variabel keputusan pembelian (Y) dapat dideskripsikan pada Tabel 4.6 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 62 Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian (Y) SS S KS TS STS Pernyataan Total F % F % F % F % F % Membeli produk berdasarkan kebutuhan 3 3,1% 54 55,1% 34 34,7% 7 7,1% 0 0 98 Melakukan pencarian informasi sebelum membeli produk 2 2,0% 47 48,0% 42 42,9% 7 7,1% 0 0 98 Mengevaluasi berbagai alternatif yang tersedia 10 10,2 % 52 53,15 32 32,7% 4 4,1% 0 0 98 Menetapkan pilihan pada cokelat Silver Queen 15 15,3 % 48 49,0 35 35,7% 0 0 0 0 98 Sumber: Lampiran 10 Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa: 1. Pada pernyataan butir 1, dari 98 responden terdapat 3 (3,1%) responden yang sangat setuju bahwa mereka melakukan pembelian karena membutuhkan cokelat Silver Queen , 54 (55,1%) responden menyatakan setuju, 34 (34,7%) responden menyatakan kurang setuju, 7 (7,1%) menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) menyatakan sangat tidak setuju. Hasil tersebut menunjukkan bahwa lebih banyak responden 54 (55,1%) setuju bahwa mereka melakukan pembelian karena membutuhkan cokelat Silver Queen. Namun, ada juga responden yang kurang setuju dan tidak setuju di karekan banyak merek cokelat produk lain . Hal tersebut menjadi salah satu masukan bagi perusahaan PT.Petra Food untuk Universitas Sumatera Utara 63 meningkatkan strategi pemasarannya dan agar konsumen tertarik untuk melakukan pembelian. 2. Pada pernyataan butir 2, dari 98 responden terdapat 2 (2,0%) responden yang menyatakan sangat setuju bahwa setelah mencari informasi tentang cokelat , mereka memilih merek Silver Queen. 47 (48,0%) responden menyatakan setuju, 42 (42,9%) responden menyatakan kurang setuju, 7, (7,1%) menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) menyatakan sangat tidak setuju. Hasil tersebut menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan setuju 47 (48,0%) bahwa setelah mencari informasi tentang cokelat, mereka memilih merek Silver Queen untuk memenuhi kebutuhan di waktu yang senggang. Namun, ada pula responden yang kurang setuju dengan pernyataan tersebut di karenakan pemikiran konsumen bahwa semua cokelat memiliki bahan baku yang sama sehingga mahasiswa Politeknik Negeri Medan kurang ingin mencari informasi tentang Silver Queen . Hal tersebut menjadi masukan perusahaan PT.Petra Food harus lebih meningkatkan dalam memberikan informasi kepada konsumennya mengenai produk Silver Queen 3. Pada pernyataan butir 4, dari 98 responden terdapat 10 (10,2%) responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka sudah membandingkan kelebihan cokelat Silver Queendengan produk sejenis lainnya, 52 (53,15%) responden menyatakan setuju, 32 (32,7%) responden menyatakan kurang setuju, 4 (4,1%) responden menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) menyatakan sangat tidak setuju. Hasil tersebut menunjukkan Universitas Sumatera Utara 64 bahwa banyak responden yang berjumlah 52 (53,15%) responden setuju bahwa mereka sudah membandingkan kelebihan cokelat Silver Queen dengan produk sejenis lainnya. Namun, ada juga responden yang menyatakan kurang setuju. 4. Pada pernyataan butir 4, dari 98 responden terdapat 15 (15,3%) responden menyatakan sangat setuju bahwa responden yakin untuk membelicokelat Silver Queen, 48 (49,0%) responden menyatakan setuju, 35 (35,7%) responden menyatakan kurang setuju, 0 (0%) responden menyatakan tidak setuju dan 0 (0%) menyatakan sangat tidak setuju. Hasil tersebut menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang setuju 48 (49,0%) yang menyatakan bahwa mereka yakin untuk membeli cokelat Silver Queen karena sesuai kebutuhan mereka dalam mengisi waktu senggang dikarenakan untuk di waktu senggang banyak mahasiswa Politeknik Negeri Medan bukan hanya mengkonsumsi cokelat Silver Queen melainkan mereka banyak mengkonsumsi permen atau roti 4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi berganda diginakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari Harga (X1), Kemasan (X2) dan Citra Merek (X3) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Keputusan Pembelian. Universitas Sumatera Utara 65 Tabel 4.7 Variables Entered Variables Entered/Removed Model 1 Variables Removed Variables Entered Citra Merek, b Kemasan, Harga a . Method Enter a. Dependent Variable: Absut b. All requested variables entered. Sumber : Lampiran 11 Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa seluruh variabel independen dimasukkan dalam analisis ini, atau dengan kata lain tidak ada variabel independen yang tidak digunakan, atau disebut metode enter. Tabel 4.8 Regresi Linier Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Model B 1 (Constant) Std. Error 1,707 1,689 Harga ,047 ,111 Kemasan ,415 Citra Merek ,405 Standardized Coefficients t Sig. Beta 1,011 ,315 ,037 ,423 ,673 ,091 ,387 4,566 ,000 ,094 ,390 4,283 ,000 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Lampiran 12 Berdasarkan hasil pengolahan data ada Tabel 4.8 dapat dirumuskan model Universitas Sumatera Utara 66 persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y= 1,707+0,047X1+0,415X2+0,405X3 Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraiakan sebagai berikut: 1. Konstan (β0) = 1,707 ini menunjukkan tingkat konstanta, dimana jika harga, kemasan dan citra merek = 0, maka nilai variabel dependen keputusan pembelian Cokelat merek Silver Queen adalah 1,707. 2. Koefisien X1(b1)= 0,047. Ini menunjukkan bahwa variabel Harga (X1) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian Cokelat merek Silver Queen akan meningkat sebesar 0,047 3. Koefisien X2(b2) = 0,415. Ini menunjukkan bahwa variabel Kemasan (X2) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian Cokelat merek Silver Queen akan meningkat sebesar 0,415. 4. Koefisien X3(b3) = 0,405. Ini menunjukkan bahwa variabel Citra Merek (X3) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian cokelat merek Silver Queen akan meningkat sebesar 0,405. 4.3 1. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Ada dua acara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. (Ghozali, 2016:154). a. Uji Normalitas Pendekatan Histogram Uji Normalitas dengan pendekatan Histogram dapat dilihat pada gambar Universitas Sumatera Utara 67 4.1 sebagai berikut: Sumber: Lampiran 13 Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Uji Normalitas Data dengan pendekatan histogram diatas menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi normal, hal ini dapat dilihat dari garis histogram tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal. b. Uji Normalitas Pendekatan Grafik Normal Probability Plot Uji Normalitas dengan pendekatan Grafik Normal Probability Plot dapat di lihat pada gambar 4.2berikut : Universitas Sumatera Utara 68 Sumber: Lampiran 14 Gambar 4.2 P-Plot Uji Normalitas Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan pendekatan grafik diatas, dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang normal, hal ini dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar sumbu diagonal dari grafik. Namun untuk lebih memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Berikut dilakukannya uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). c. Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) Berdasarkan Tabel 4.9, diketahui nilai probabilitas atau Asymp. Sig. (2- tailed) sebesar 0,200. Karena nilai probabilitas , yakni0,200, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas terpenuhi. Tabel 4.9 Universitas Sumatera Utara 69 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters 98 a,b Mean Std. Deviation Most Extreme Differences ,0000000 1,26474884 Absolute ,069 Positive ,053 Negative -,069 Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed) ,069 ,200 c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Sumber:Lampiran 15 2. Uji Heteroskedastisitas Ada beberapa cara untuk mendeteksi adaatau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu: a. Metode Grafik Dasar analisis metode ini adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titiktitik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titiktitik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 70 Sumber: Lampiran 16 Gambar 4.3 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. b. Uji Glejser Uji Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas Tabel 4.10 Uji Glejser Coefficients a Universitas Sumatera Utara 71 Standardized Coefficients Unstandardized Coefficients Model B 1 (Constant) Std. Error Sig. Beta 2,077 ,937 ,015 ,062 Kemasan -,059 Citra Merek -,025 Harga t 2,216 ,029 ,028 ,240 ,811 ,050 -,133 -1,180 ,241 ,052 -,059 -,486 ,628 a. Dependent Variable: Absut Sumber: Lampiran 17 Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (Absut). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5%, jadi disimpulkan model regresi tidak menunjukkan adanya heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar independen. Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas Coefficients Model Unstandardized Coefficients a Standardize d Coefficients T Sig. Collinearity Statistics Universitas Sumatera Utara 72 B 1 (Constant) Std. Error 1,707 1,689 Harga ,047 ,111 Kemasan ,415 Citra Merek ,405 Beta Tolerance VIF 1,011 ,315 ,037 ,423 ,673 ,777 1,287 ,091 ,387 4,566 ,000 ,812 1,232 ,094 ,390 4,283 ,000 ,706 1,417 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Lampiran 18 Dari Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa: a. Nilai VIF dari variabel harga, kemasan dan citra merek lebih kecil atau dibawah 10 (VIF <10), ini berarti tidak terdapat multikolineritas antar variabel independen dalam model regresi. b. Nilai Tolerance dari variabel harga, kemasan dan citra merek lebih besar dari 0,1 (Nilai Tolerance > 0,1) ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 4.4 1. Pengujian Hipotesis Uji Secara Serempak (Uji F) Untuk menentukan nilai Ftabel, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut: df (Pembilanng) = k-1 df (Penyebut) = n-k Keterangan: Universitas Sumatera Utara 73 n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat. Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 98 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 4. Sehingga diperoleh : df1 = k – 1 = 4 – 1 = 3 df2 = n – k = 98 – 4 = 94 Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5% Tabel 4.12 Uji Secara Serempak (Uji F) a ANOVA Model 1 Sum of Squares Df Mean Square Regression 127,299 3 42,433 Residual 155,160 94 1,651 Total 282,459 97 F Sig. 25,707 b ,000 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian b. Predictors: (Constant), Citra Merek, Kemasan, Harga Sumber: Lampiran 19 Maka, dapat dilihat bahwa Fhitung adalah 25,707 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan Ftabelpada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 2,70. Oleh karena itu, Fhitung (25,707) > Ftabel(2,70) dan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa variabel bebas (harga, kemasan dan citra merek) Universitas Sumatera Utara 74 secara serempak adalah berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian cokelat merek Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan 2. Uji Secara Parsial (Uji-t) Uji-t digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya : Hasil pengujian adalah: Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) = 98 – 4 = 94 ttabel yang digunakan adalah 0,05% (94) = 1,661 Tabel 4.13 Uji Parsial (Uji t) Coefficients Unstandardized Coefficients Model B 1 (Constant) Std. Error 1,707 1,689 Harga ,047 ,111 Kemasan ,415 Citra Merek ,405 a Standardized Coefficients t Sig. Beta 1,011 ,315 ,037 ,423 ,673 ,091 ,387 4,566 ,000 ,094 ,390 4,283 ,000 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Lampiran 20 Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa: a. Variabel harga berpengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial Universitas Sumatera Utara 75 terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari thitung (0,423) >ttabel(1,661) dan signifikan (0,673) > 0,05. Artinya, jika variabel harga ditingkatkan satu satuan maka keputusan pembelian tidak akan meningkat sebesar 0,047. b. Variabel kemasan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari thitung (4,566) > ttabel(1,661) dan signifikan (0,000) < 0,05. Artinya, jika variabel kemasan ditingkatkan satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,415. c. Variabel citra merek berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari thitung (4,283) > ttabel (1,661) dan signifikan (0,000) < 0,05. Artinya, jika variabel citra merek ditingkatkan satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,405. 3. Pengujian Koefisien Determinasi ( ) Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R square dapat dilihat pada Tabel 4.14: Tabel 4.14 Uji Koefisien Determinasi (R2) b Model Summary Model R 1 ,671 a R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate ,451 ,433 1,28477 a. Predictors: (Constant), Citra Merek, Kemasan, Harga Universitas Sumatera Utara 76 b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Lampiran 21 Berdasarkan Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai R sebagai berikut: a. Nilai R sebesar 0,671 berarti 67,1% menunjukkan bahwa hubungan antara variabel harga, kemasan dan citra merek terhadap keputusan pembelian hubungannya erat. b. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,433 berarti 43,3% faktor-faktor keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh harga, kemasan dan citra merek. Sedangkan sisanya sebesar 56,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4.6 Pembahasan Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peniliti, variabel harga, kemasan dan citra merek secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian cokelatmerek Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan . Hal ini dapat dilihat dari hasil uji Fhitung yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung pada kolom (F) adalah sebesar 25,707 lebih besar dari nilai Ftabelsebesar 2,70. Nilai signifikan Fhitung pada kolom (sig.) adalah 0,000 nilai ini lebih kecil dari tingkat kesalahan (α) 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari harga, kemasan dan citra merek secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Dari analisis karakteristik reponden berdasarkan jurusan yang di teliti, Universitas Sumatera Utara 77 maka dapat disimpulkan bahwa cokelatmerek Silver Queen lebih banyak jenis kelamin perempuan yang mengkonsumsi cokelat merek Silver Queen. Karena perempuan lebih menyukai cokelat untuk mengemil. Dari analisis karakteristik responden berdasarkan stambuk yang diteliti, maka dapat disimpulkan bahwa cokelatmerek Silver Queen lebih besar populasi mahasiswa stambuk 2015. Berdasarkan dari uji-t dapat diketahui bahwa dari variabel harga berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan variabel kemasan dan citra merek, berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Penjelasannya sebagai berikut: 1. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel harga berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari thitung (0,423) > ttabel (1,661) dan signifikan (0,673) > 0,05. Artinya, jika variabel harga ditingkatkan satu satuan maka keputusan pembelian tidak akan meningkat sebesar 0,047. Dari distribusi jawaban responden untuk variabel harga dapat dilihat bahwa 55 (56,1%) responden menyatakan setuju harga yang ditawarkan cokelat Silver Queenterjangkau, 63 (64,3%) responden menyatakan setuju harga cokelat Silver Queen sesuai manfaat, 56 (57,1%) responden menyatakan setuju harga cokelat Silver Queen lebih murah dibanding merek sejenis, 56(57,1%) responden menyatakan setuju harga cokelat Silver Queen yang di tawarkan sesuai dengan kualitas. Universitas Sumatera Utara 78 Hasil analisis pernyataan sebagian besar responden setuju bahwa harga yang ditawarkan cokelat Silver Queen sesuai dengan manfaat. Hal itu sesuai yang dikemukakan oleh ahli. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:345) harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa, harga merupakan salah satu faktor penentu yang mempengaruhi pilihan pembelian oleh konsumen. Apabila harga yang ditawarkan sesuai dengan manfaat dan kualitas yang di harapkan konsumen, maka semakin tinggi minat konsumen dalam melakukan pembelian. Namun, sebagian besar responden juga menyatakan kurang setuju dan tidak setuju dengan pernyataan bahwa hargacokelat Silver Queen lebih murah dibandingkan dengan merek lainnya. Hal ini mungkin dibandingkan dengan merek sejenis lainnya, seperti Cadburry, Toblerone,Fonnut dan lain-lain yang mungkin harganya lebih murah dibanding cokelat Silver Queen. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sushi S Sihombing (2011) dengan judul “Pengaruh Harga, Kemasan dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian Minuman Pulpy Orange pada SiswaSMA Negeri 1 Medan”. Dalam hal ini menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Pengaruh Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel kemasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini dapat dilihat dari nilai thitung(4,566) > ttabel(1,661) dan signifikan (0,000) < Universitas Sumatera Utara 79 (0,05). Artinya jika variabel kualitas produk ditingkatkan satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,415. Dari distribusi jawaban responden untuk variabel kemasan menunjukkan bahwa 62% (63,3%) responden menyatakan setuju bahwa cokelat Silver Queen ringan untuk di bawa kemana mana , 54 (55,1%) responden setuju bahwa cokelat Silver Queen mempunyai kemasan yang menarik, 61 (62,2%) responden menyatakan setuju bahwa cokelat Silver Queen memberikan Komposisi dan informasi yang menarik , 52 (53,1%) responden setuju bahwa isi tetap terjaga dengan baik Hasil analisis sebagian besar responden menunjukkan setuju bahwa kemasan yang dimiliki cokelat Silver QueenRingan di bawa dan sesuai yang diinginkan mereka. Hal itu sesuai dengan yang dikemukakan oleh ahli. Menurut Rangkuti (2009:132), pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Pengemasan meliputi kegiatan, perlindungan, dan penambahan nilai sebuah produk. Pengemasan dapat menjadi hal yang penting baik bagi penjual maupun konsumen (Canon dkk, 2009:306). . Namun, sebagian besar responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan Kemasan cokelat Silver Queen bahwa isi tetap terjaga dengan baik . Hal tersebut mungkin dikarenakan kemasan dari cokelat Silver Queen kurang mendalami bentuk kertas bungkus cokelat tersebut sehingga cokelat Silver Queen gampang meleleh saat terkena sinar matahari Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sushi S Sihombing Universitas Sumatera Utara 80 (2012) dengan judul “Pengaruh Harga, Kualitas dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian Minuman Minute Maid Pulpy Orange pada Siswa SMA Negeri 1 Medan ”. Dalam hal ini menunjukkan bahwa kemasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 3. Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini dapat dilihat dari nilai thitung (4,283) > ttabel(1,661) dan signifikan (0,010) < 0,05. Artinya, jika variabel citra merek ditingkatkan satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,405. Dari distribusi jawaban responden untuk variabel citra merek menunjukkan 59 (60,2%) responden menyatakan setuju bahwa merek cokelat Silver Queen memiliki Reputasi yang baik, 57 (58,2%) responden menyatakan setuju cokelat Silver Queen track record terbaik, 54 (55,1%) responden menyatakan setuju bahwacokelat Silver Queen mudah di kenali, 45 (45,9%) responden setuju bahwa cokelat Silver Queen mudah di ingat Hasil analisis pernyataan, sebagian besar responden setuju bahwa mereka mengakui bahwa cokelat Silver Queen memiliki reputasi yang baik. Hal ini dikarenakan Cokelat Silver Queenmemiliki reputasi yang baik di mata konsumen di karenakan konsumen percaya atas kualitas cokelat Silver Queen .Hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh ahli. Menurut Kotler dan Keller (2009:346) citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti yang tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam ingatan konsumen. Persepsi dan Universitas Sumatera Utara 81 keyakinan konsumen atas suatu merek yang baik akan menjadi hal yang positif yaitu akan terjadinya pembelian terhadap suatu produk, konsumen juga tidak segan untuk mengeluarkan harga yang mahal demi mendapatkan citra merek produk tersebut. Hal ini menunjukan perilaku konsumen yang terjadi setelah konsumen mempunyai persepsi dan keyakinan dengan suatu produk. Dengan adanya citra merek yang baik, konsumen akan mengetahui dan percaya bahwa produk yang dikonsumsi bermanfaat dalam memenuhi kebutuhannya. Namun, sebagian responden kurang setuju bahwa coklat Silver Queen mudah di ingat , konsumen berpendapat selain Silver Queen merek lain juga mudah di ingat yang tidak kalah baiknya dengan Silver Queen seperti pesaingnya yaitu Cadburry, Toblerone dan Fonnut. Tetapi, sebagian responden setuju bahwa cokelat Silver Queen mudah di ingat yang baik dibanding merek sejenis lainnya. Hal ini juga harus lebih diperhatikan perusahaan Silver Queen agar tidak kalah dalam bersaing dengan kompetitor lain dikemudian hari. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Azhar M Yusuf (2014) dengan judul “Pengaruh Harga, Iklan dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Minuman Club terhadap keputusan pembelian konsumen (studi kasus di Giant Waru Sidoarjo) ”. Dalam hal ini menunjukkan bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah didapatkan, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut: 1. Hasil uji (F), menunjukkan bahwa harga, kemasan dan citra merek secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian cokelatmerek Silver Queen pada mahasiwa Politeknik Negeri Medan 2. Hasil uji (t), menunjukkan bahwa secara parsial harga berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian cokelatmerek Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan. Kemasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian cokelatmerek Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan. Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian cokelatmerek Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan 3. Jika Koefisien determinasi semakin besar (mendekati 1) maka, semakin baik kemampuan variabel bebas (harga, kemasan dan citra merek) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian semakin erat. Dalam penelitian ini di peroleh nilai R sebesar 0,671 berarti 67,1% menunjukkan bahwa hubungan antara variabel harga, kemasan dan citra merek terhadap keputusan pembelian hubungannya erat. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,433 berarti 43,3% faktor-faktor keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh harga, kualitas 78 Universitas Sumatera Utara 79 produk dan citra merek. Sedangkan sisanya sebesar 56,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4. Dari penelitian ini diketahui bahwa kemasan memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap keputusan pembelian Cokelat merek Silver Queen pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan. Dimana hasil yang di peroleh yaitu, nilai thitung 4,566 > ttabel 1,661 dengan tingkat signifikan (0,000) < 0,05. 5.2 1. Saran Variabelharga memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian cokelat merek Silver Queen pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan. Banyak mahasiswa yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju dengan pernyataan, hargacokelat merek Silver Queen terjangkau. PT. Petra Food disarankan perlu melakukan lagi penyesuaian harga yang sebanding dengan kualitasnya dan juga jangan terlalu mahal. Karena jika harga yang ditawarkan terlalu mahal, maka akan menurunkan minat konsumen untuk membeli. Harga yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen juga harus sesuai dengan kualitas dan manfaat yang diinginkan oleh konsumen. Karena, konsumen selalu berfikir harga atau nilai yang mereka keluarkan harus sebanding dengan kualitas dan manfaatnya. Karena, kebanyakan konsumen tidak keberatan jika mengeluarkan harga yang mahal apabila produk yang ditawarkan sebanding dengan kualitas yang diharapkan demi memenuhi kebutuhannya. Sehingga, ini menjadi masukan lagi untuk perusahaan PT. Petra Food agar lebih memperhatikan dalam menetapkan harga yang sebanding dengan manfaatnya sebelum perusahaan akan Universitas Sumatera Utara 80 memasarkan produk tersebut. 2. Variabel Kemasan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian cokelat merek Silver Queen pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan. Banyak mahasiswa yang kurang setuju dengan pernyataan isi dari coelat Silver Queen tetap terjaga dengan baik. Hal ini sebagai masukkan bagi PT. Petra Food agar semakin memperhatikan dalam proses pengemasan agar cokelat Silver Queen tetap terjaga keutuhannya dan kosumen tidak kecewa ketika membeli cokelat merek Silver Queen. 3. Variabel Citra Merek memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian cokelat merek Silver Queen pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan. PT. Petra Fooddisarankan perlu melakukan peningkatan eksistensi seperti dalam hal pemasaran dan juga menjaga reputasinya sebagai cokelat yang berkualitas. Kemudian yang diperhatikan adalah untuk selalu menjaga mutu kualitas produknya, sebab hal ini juga yang membangun citra merek suatu produk itu baik atau tidak. Karena, semakin baik kualitas sebuah produk maka semakin baik citra merek produk tersebut. 4. Sebaiknya peneliti yang akan datang disarankan untuk menambahkan variabel independen selain Harga, Kemasan dan Citra Merek yang tentunya dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian agar lebih melengkapi penelitian ini karena masih ada variabel-variabel independen lainnya seperti Iklan, Promosi, Gaya Hidup, Sikap Konsumen dan lainnya yang mungkin bisa mempengaruhi Keputusan Pembelian. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Azhar, M. Y. (2014). Pengaruh Harga Iklan dan Citra Merek Produk Minuman Club Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus di Giant Waru Sidoarjo) [skripsi]. Surabaya (ID): Universitas Bhayangkara. Fatlahah, A. (2013). Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Wall’s Magnum. Jurnal Ilmu Manajemen. 1(2). Jayanti, R. D.,&Zukhri, M. Z.(2017). Analisis Pengaruh \\Iklan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Teh Pucuk Harum Pada Konsumen De Nala FoodCourt.Jurnal EKSIS.2(1). Kotler, P.,&Keller, K. L.(2012). Manajemen Pemasaran,(Edisi Keempat Belas, Jilid 1). Jakarta: Erlangga. Kotler, P.,& Keller, K. L.(2009). Manajemen Pemasaran,(Edisi Ketiga Belas,Jilid 1). Jakarta: Erlangga. Kotler, P.,&Armstrong, G.(2012). Prinsip-Prinsip Pemasaran,(Edisi Ketiga Belas,Jilid 1). Jakarta: Erlangga. Kotler, P.,& Armstrong, G. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran,(Edisi Kedua Belas,Jilid 1). Jakarta: Erlangga. Kalhoro, S.H. (2012). Impact of Product Price and Quality on Custumer Buying Behavior: Evidence from Pakistan. Journal Of Contemporary Research Business,4(4). Kotler, P.,& Armstrong, G. (2007). Dasar-dasar Kesembilan,Jilid 1).Jakarta: PT Indeks. Pemasaran,(Edisi Kuncoro, M. (2009). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi.Jakarta: PT. Erlangga. Klimchuck, M. R., & Krasovec, S. A. (2007).Desain kemasan. Jakarta: Erlangga Karnawati, T. A. (2015). Kualitas Produk, Merek, Kemasan dan Iklan Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian teh Pucuk Harum Di Kota Malang. Jurnal Dinamika Manajemen. Lee, M.,&Johnson, C.(2007). Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global. Jakarta: Kencana. Ni’mah, F. N. U. (2016). Pengaruh Harga, Promosi, Citra Merek dan Viral Marketing Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Produk Bakmi Mewah di Kota Semarang) [skripsi]. Semarang (ID): Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Petra Food. Retrieved From http://www.petrafood.com/en/ Rangkuti, F. (2009). Strategi promosi yang kreatifdan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 81 Universitas Sumatera Utara 82 Rismawan, W. (2011). Pengaruh Celebrity Endroser dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Biskuit Oreo Pada Siswa SMPN 29 Gegerkalong [skripsi]. Bandung (ID): Universitas Pendidikan Indonesia. Situmorang , S. H.,&Lutfi, M. (2011). Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis.Medan: USU Press. Situmorang , S. H.,& Lutfi, M. (2012).Analisis Data untuk RisetManajemen dan Bisnis.Medan: USU Press. Situmorang , S. H.,& Lutfi, M. (2014).Analisis Data,(Edisi Ketiga). Medan: USU Press. Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono.(2010). Metode Peneitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Supramono, & Haryanto, J. O.(2006). Desain Proposal Studi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Sihombing, S. S. (2014). Pengaruh Harga, Kemasan, dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Minute Maid Pulpy Orange Pada Siswa SMA Negeri 1 Medan [skripsi]. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara. Tjiptono, F. (2009). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Tjiptono, F. (2008). Pemasaran Strategi. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Tumolo, Y. S.(2016). Pengaruh Iklan, Positioning Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Minuman Coca-Cola Pada Indomaret Jl. Williem Iskandar Medan [skripsi]. Medan (ID): Universitas Negeri Medan. Universitas Sumatera Utara 83 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 No. Responden : ............. PENGARUH HARGA, KEMASAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN COKELAT PRODUK SILVER QUEEN PADA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI MEDAN Responden yang terhormat, Saya mohon kesediaan anda untuk menjawab pertanyaan maupun pernyataan pada lembar kuesioner penelitian ini. Informasi yang anda berikan adalah sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Atas waktu dan kesediaan anda dalam mengisi kuesioner, saya mengucapkan banyak terima kasih I. Identitas Responden Jenis Kelamin : L / P Stambuk : 2015-2017 II. Isilah kuesioner ini sesuai dengan penilaian anda, dengan memberitanda (√) pada kolom yang tersedia Sangat Setuju = SS Setuju = S Kurang Setuju = KS Tidak Setuju = TS Universitas Sumatera Utara 84 Sangat Tidak Setuju = STS Pernyataan yang berhubungan dengan Harga (X1) NO. Pernyataan 1. Harga Cokelat Silver Queen terjangkau 2. Harga Cokelat Silver Queen sesuai dengan manfaat 3. Cokelat Silver Queen memiliki harga yang bersaing dengan produk Cokelat sejenis yang lain 4. Harga cokelat Silver Queen sesuai dengan kualitas produk tersebut 1. SS S KS TS STS Pernyataan yang berhubungan dengan Kemasan (X2) NO. Pernyataan 1. Pengemasan Produk Silver Queen ringan dibawa 2. Warna Kemasan cokelat Silver Queen menarik 3. Informasi produk kemasan Cokelat Silver Queen jelas 4. Isi pada cokelat Silver Queen tetap terjaga dengan baik SS S KS TS STS Universitas Sumatera Utara 85 2. NO. Pernyataan yang berhubungan dengan Citra Merek (X3) Pernyataan 1. Cokelat Silver Queen memiliki reputasi yang baik 2. Cokelat Silver Queen karna memiliki track record yang baik 3. Atribut yang dipakai oleh Cokelat Silver Queen mudah saya kenali saat saya melihatnya 4. Ketika saya ingin membeli cokelat batangan,di pikiran saya langsung mengingat cokelat Silver Queen SS S KS TS STS Pernyataan yang berhubungan dengan Keputusan Pembelian (Y) 3. NO. Pernyataan 1. Saya membeli Cokelat Silver Queen untuk memenuhi kebutuhan di waktu senggang 2. Saya tertarik mancari informasi tentang Cokelat Silver Queen sebelum membelinya 3. Saya sudah membandingkan dengan produk lain sebelum membeli Cokelat Silver Queen 4. Saya yakin untuk membeli Cokelat Silver Queen SS S KS TS STS Universitas Sumatera Utara 86 Lampiran2 : OUTPUT DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN P1 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent 2,00 3 3,1 3,1 3,1 3,00 38 38,8 38,8 41,8 4,00 55 56,1 56,1 98,0 5,00 2 2,0 2,0 100,0 Total 98 100,0 100,0 P2 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent 2,00 3 3,1 3,1 3,1 3,00 30 30,6 30,6 33,7 4,00 63 64,3 64,3 98,0 5,00 2 2,0 2,0 100,0 Total 98 100,0 100,0 P3 Universitas Sumatera Utara 87 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent 2,00 3 3,1 3,1 3,1 3,00 38 38,8 38,8 41,8 4,00 56 57,1 57,1 99,0 5,00 1 1,0 1,0 100,0 Total 98 100,0 100,0 P4 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent 2,00 2 2,0 2,0 2,0 3,00 24 24,5 24,5 26,5 4,00 56 57,1 57,1 83,7 5,00 16 16,3 16,3 100,0 Total 98 100,0 100,0 P5 Cumulative Frequency Valid 2,00 5 Percent 5,1 Valid Percent 5,1 Percent 5,1 Universitas Sumatera Utara 88 3,00 30 30,6 30,6 35,7 4,00 62 63,3 63,3 99,0 5,00 1 1,0 1,0 100,0 Total 98 100,0 100,0 P6 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent 2,00 6 6,1 6,1 6,1 3,00 26 26,5 26,5 32,7 4,00 54 55,1 55,1 87,8 5,00 12 12,2 12,2 100,0 Total 98 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara 89 P7 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent 2,00 7 7,1 7,1 7,1 3,00 20 20,4 20,4 27,6 4,00 61 62,2 62,2 89,8 5,00 10 10,2 10,2 100,0 Total 98 100,0 100,0 P8 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent 2,00 4 4,1 4,1 4,1 3,00 34 34,7 34,7 38,8 4,00 52 53,1 53,1 91,8 5,00 8 8,2 8,2 100,0 Total 98 100,0 100,0 P9 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Universitas Sumatera Utara 90 Valid 2,00 3 3,1 3,1 3,1 3,00 28 28,6 28,6 31,6 4,00 59 60,2 60,2 91,8 5,00 8 8,2 8,2 100,0 Total 98 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara 91 P10 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent 2,00 2 2,0 2,0 2,0 3,00 24 24,5 24,5 26,5 4,00 57 58,2 58,2 84,7 5,00 15 15,3 15,3 100,0 Total 98 100,0 100,0 P11 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent 2,00 7 7,1 7,1 7,1 3,00 29 29,6 29,6 36,7 4,00 54 55,1 55,1 91,8 5,00 8 8,2 8,2 100,0 Total 98 100,0 100,0 P12 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Universitas Sumatera Utara 92 Valid 2,00 7 7,1 7,1 7,1 3,00 40 40,8 40,8 48,0 4,00 45 45,9 45,9 93,9 5,00 6 6,1 6,1 100,0 Total 98 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara 93 P13 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent 2,00 7 7,1 7,1 7,1 3,00 34 34,7 34,7 41,8 4,00 54 55,1 55,1 96,9 5,00 3 3,1 3,1 100,0 Total 98 100,0 100,0 P14 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent 2,00 7 7,1 7,1 7,1 3,00 42 42,9 42,9 50,0 4,00 47 48,0 48,0 98,0 5,00 2 2,0 2,0 100,0 Total 98 100,0 100,0 P15 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Universitas Sumatera Utara 94 Valid 2,00 4 4,1 4,1 4,1 3,00 32 32,7 32,7 36,7 4,00 52 53,1 53,1 89,8 5,00 10 10,2 10,2 100,0 Total 98 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara 95 P16 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent 3,00 35 35,7 35,7 35,7 4,00 48 49,0 49,0 84,7 5,00 15 15,3 15,3 100,0 Total 98 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara 96 Lampiran 3 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected ItemTotal Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted P1 61,0000 38,414 ,828 ,918 P2 61,0667 38,340 ,675 ,922 P3 61,1000 37,748 ,857 ,917 P4 61,1333 40,257 ,537 ,926 P5 60,9333 38,064 ,819 ,918 P6 61,0667 39,513 ,648 ,923 P7 60,9667 39,275 ,671 ,922 P8 61,0667 41,513 ,498 ,927 P9 61,0333 40,585 ,533 ,926 P10 61,1000 39,886 ,723 ,922 P11 61,3333 39,954 ,501 ,927 P12 61,1667 39,454 ,513 ,928 P13 60,9333 39,168 ,744 ,921 P14 61,1667 39,661 ,534 ,927 P15 60,9667 39,068 ,632 ,924 P16 60,9667 39,344 ,661 ,923 Universitas Sumatera Utara 97 Lampiran 4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,928 16 Lampiran 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Program Studi Jumlah (orang) Persentase Laki-Laki 41 41.84% Perempuan 57 58.15% Jumlah 98 100% Lampiran 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk Stambuk Jumlah (orang) Persentase 2015 37 37.76% 2016 30 30.61% 2017 31 31.63% Jumlah 98 100% Lampiran 7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X1) SS S KS TS STS Pernyataan Total F % F % F % F % F % Universitas Sumatera Utara 98 Harga Terjangkau 2 2,0% 55 56,1% 38 38,8% 3 3,1% 0 0 98 Harga sesuai manfaat 2 2,0% 63 64,3% 30 30,6% 3 3,1% 0 0 98 Perbandingan harga dengan produk lain 1 1,0% 56 57,1% 38 38,8% 3 3,1% 0 0 98 Harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas 16 16,3% 56 57,1% 24 24,5% 2 2,0% 0 0 98 Lampiran 8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemasan (X2) SS S KS TS STS Pernyataan Total F % F % F % F % F % Ringan dibawa 1 1,0% 62 63,3% 30 30,6% 5 5,1% 0 0 98 Warna menarik 12 12,2% 54 55,1% 26 26,5% 6 6,1% 0 0 98 Memberi informasi yang jelas 10 10,2% 61 62,2% 20 20,4% 7 7,1% 0 0 98 Isi tetap terjaga dengan baik 8 8,2% 52 53,1% 34 34,7% 4 4,1% 0 0 98 Lampiran 9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek (X3) SS S KS TS STS Pernyataan Total F % F % F % F % F % Reputasi yang baik 8 8,2% 59 60,2% 28 28,6% 3 3,1% 0 0 98 Mempunyai track record terbaik 15 15,3% 57 58,2% 24 24,5% 2 2,0% 0 0 98 Mudah dikenali 8 8,2% 54 55,1% 29 29,6% 7 7,1% 0 0 98 Mudah diingat 6 6,1% 45 45,9% 40 40,8% 7 7,1% 0 0 98 Universitas Sumatera Utara 99 Universitas Sumatera Utara 100 Lampiran 10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian (Y) SS S KS TS STS Pernyataan Total F % F % F % F % F % Membeli produk berdasarkan kebutuhan 3 3,1% 54 55,1% 34 34,7% 7 7,1% 0 0 98 Melakukan pencarian informasi sebelum membeli produk 2 2,0% 47 48,0% 42 42,9% 7 7,1% 0 0 98 Mengevaluasi berbagai alternatif yang tersedia 10 10,2 % 52 53,15 32 32,7% 4 4,1% 0 0 98 Menetapkan pilihan pada cokelat Silver Queen 15 15,3 % 48 49,0 35 35,7% 0 0 0 0 98 Lampiran 11 Variables Entered Variables Entered/Removed Model 1 Variables Removed Variables Entered Citra Merek, b Kemasan, Harga a . Method Enter a. Dependent Variable: Absut b. All requested variables entered. Lampiran 12 Regresi Linier Berganda Coefficients Model Unstandardized Coefficients a Standardized Coefficients t Sig. Universitas Sumatera Utara 101 B 1 (Constant) Std. Error 1,707 1,689 Harga ,047 ,111 Kemasan ,415 Citra Merek ,405 Beta 1,011 ,315 ,037 ,423 ,673 ,091 ,387 4,566 ,000 ,094 ,390 4,283 ,000 Universitas Sumatera Utara 102 Lampiran 13 Gambar 4.2 Histogram Uji Normalitas Lampiran 14 Gambar 4.3 P-Plot Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara 103 Lampiran 15 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 98 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation Most Extreme Differences 1,26474884 Absolute ,069 Positive ,053 Negative -,069 Test Statistic ,069 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200 c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Lampiran 16 Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2018) Universitas Sumatera Utara 104 Gambar 4.4 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Lampiran 17 Uji Glejser Coefficients a Standardized Coefficients Unstandardized Coefficients Model B 1 (Constant) Std. Error Sig. Beta 2,077 ,937 ,015 ,062 Kemasan -,059 Citra Merek -,025 Harga t 2,216 ,029 ,028 ,240 ,811 ,050 -,133 -1,180 ,241 ,052 -,059 -,486 ,628 a. Dependent Variable: Absut Lampiran 18 Uji Multikolinearitas Coefficients Model Unstandardized Coefficients B 1 (Constant) Standardize d Coefficients Std. Error 1,707 1,689 Harga ,047 ,111 Kemasan ,415 Citra Merek ,405 a T Sig. Beta Collinearity Statistics Tolerance VIF 1,011 ,315 ,037 ,423 ,673 ,777 1,287 ,091 ,387 4,566 ,000 ,812 1,232 ,094 ,390 4,283 ,000 ,706 1,417 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Universitas Sumatera Utara 105 Lampiran 19 Uji Secara Serempak (Uji F) a ANOVA Sum of Squares Model 1 df Mean Square Regression 127,299 3 42,433 Residual 155,160 94 1,651 Total 282,459 97 F 25,707 Sig. b ,000 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian b. Predictors: (Constant), Citra Merek, Kemasan, Harga Universitas Sumatera Utara 106 Lampiran 20 Uji Parsial (Uji t) Coefficients a Standardized Coefficients Unstandardized Coefficients Model B 1 (Constant) Std. Error t Sig. Beta 1,707 1,689 1,011 ,315 Harga ,047 ,111 ,037 ,423 ,673 Kemasan ,415 ,091 ,387 4,566 ,000 Citra Merek ,405 ,094 ,390 4,283 ,000 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Lampiran 21 Uji Koefisien Determinasi (R2) b Model Summary Model R 1 ,671 a R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate ,451 ,433 1,28477 a. Predictors: (Constant), Citra Merek, Kemasan, Harga b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Universitas Sumatera Utara