LAPORAN TUTORIAL SKENARIO B BLOK 26 TAHUN 2021 Oleh: Kelompok B2 Tutor: dr. Kms Yakub Rahardianto, SpPK, M.Kes M. Primasra Gulfisaputra (04011181823026) Uray Anifa P.H. (04011181823038) Rizky Amaliah (04011181823041) Sayyidah Ayatullah A. (04011181823147) Abrar Rosyad P. (04011281823074) Jasmine Rana Sahirah (04011281823128) Inge Meilangga Putri (04011381823131) Syifa Hurul Aini (04011281823146) Masagus M. Sulaiman Hakim (04011281823152) Sandy Hasan (04011281823167) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2020/2021 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami haturkan atas berkah dan rahmat yang telah diberikan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan “Laporan Tutorial Skenario B Blok 26 Tahun 2021” sebagai tugas kompetensi kelompok. Laporan tutorial ini telah diusahakan sebaik mungkin dengan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Dengan demikian, kami mengucapkan terima kasih kepada tutor yang telah membimbing kami selama proses tutorial, semua anggota kelompok, dan semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini. Tidak lepas dari semua itu, kami menyadari terdapat kekurangan baik dari segi penulisan, penyusunan, maupun segi lainnya. Dengan lapang dada, kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun agar dapat lebih baik di masa mendatang. Akhir kata, kami berharap agar laporan tutorial ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya dengan baik sehingga dapat menginspirasi pembaca dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk membuka wawasan yang lebih luas lagi. Palembang, 27 Juli 2021 Kelompok B2 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................ i DAFTAR ISI.................................................................................... ii KEGIATAN DISKUSI .................................................................... iii SKENARIO A BLOK 25 TAHUN 2021........................................... 1 I. KLARIFIKASI ISTILAH ................................................ 2 II. IDENTIFIKASI MASALAH........................................... 3 III. ANALISIS MASALAH................................................... 4 IV. KETERBATASAN ILMU PENGETAHUAN (LEARNING ISSUES) ...................................................... 6 V. SINTESIS ...................................................................... 10 5.1. COVID-19 ..................... Error! Bookmark not defined. 5.2. Pemeriksaan Fisik dan Spesifik ... Error! Bookmark not defined. 5.3. Pemeriksaan Laboratorium dan Rontgen .............. Error! Bookmark not defined. VI. KERANGKA KONSEP................................................. 10 VII. KESIMPULAN .............................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 11 ii KEGIATAN DISKUSI Tutor : dr. Kms Yakub Rahardianto, SpPK, M.Kes Moderator : Masagus M. Sulaiman Hakim Sekretaris 1 : Abrar Rosyad P. Sekretaris 2 : Sandy Hasan Sekretaris 3 : Rizky Amaliah Presentan : Uray Anifa P.H. Tanggal tutorial : 23 Agustus 2021 dan 25 Agustus 2021 Waktu : 13.00 – 14.40 WIB Peraturan Tutorial: 1. Jika ingin menyampaikan pendapat, izin terlebih dahulu. 2. Wajib menyalakan video pada saat tutorial berlangsung. 3. Jangan memotong pembicaraan. 4. Boleh meminta instruksi ulang. 5. Setiap anggota harus menghargai saat anggota lain memberikan pendapat. 6. Jika ingin ke toilet, silahkan izin pada moderator dan tutor. iii SKENARIO B BLOK 26 TAHUN 2021 Yudi, anak laki-laki 2 tahun, BB 12 kg, TB 87 cm dibawa ibunya ke UGD RSMH karena mengalami kesulitan bernapas. Tiga hari sebelumnya, Yudi menderita panas tidak tinggi disertai batuk pilek. Batuk terdengar kasar, seperti anjing menyalak. Kesan pertama pada penilaian umum terlihat : Anak sadar, gerakan aktif, tidak tampak lemas. Menangis terus dengan suara sekalisekali terdengar parau, gelisah, tapi masih bisa ditenangkan oleh ibunya. Sewaktu anak hendak diperiksa anak berontak dan langsung menangis memeluk ibunya. Napas terlihat cepat dengan peningkatan usaha napas. Terlihat napas cuping hidung, terlihat retraksi suprasternal dan terdengar stridor inspirasi. Bibir dan mukosa tidak sianosis, kulit tidak pucat dan tidak mottled. Dokter menetapkan problem anak ini adalah distres napas sedang dicurigai obstruksi ringan disaluran napas atas. dokter jaga melakukan manajemen airway dengan memposisikan jalan napas anak agar bernapas lebih nyaman dan memberikan oksigen nasal 1 liter/menit. Kemudian dokter melakukan survey primer. Jalan napas tidak terlihat lendir maupun benda asing, tonsil T1/T1 dan farinx dalam batas normal. Laju napas: 45 kali/menit. Napas cuping hidung (+) Gerakan dinding dada simetris kiri dan kanan, tampak retraksi supra sternal dan sela iga. Suara napas vesikuler. Tidak terdengar ronkhi. Tidak terdengar wheezing. SpO2 95%. Bunyi jantung dalam batas normal, bising jantung tidak terdengar. Nadi brachialis kuat, nadi radialis kuat. Laju nadi 135 kali/ menit. Kulit berwarna merah muda, hangat, capillary refill time 2 detik. Tidak ditemukan kelainan pada survey disability dan survey exposure. Berdasarkan evaluasi PAT dan survey primer problem utama pada pasien ini adalah ditres napas sedang yang disebabkan kemungkinan oleh obstruksi jalan napas atas. yang belum terlihat perbaikan dengan oksigen nasal 1 L/menit. Dokter jaga memutuskan memberikan O2 dengan sungkup non rebreathing 6 liter/menit. 1 I. KLARIFIKASI ISTILAH 1. Batuk 2. Stridor inspirasi 3. Mottled 4. 5. Sulit bernapas Sianosis 6. Ronkhi 7. Wheezing 8. Survey Disability Manajemen Airway 9. 10. 11. 12. 13. 14. Ekspulsi udara dari dalam paru tiba-tiba sambil mengeluarkan suara berisik (Dorland) Suara getar yang keras terdengar selama pernapasan jika terjadi halangan pada saluran udara (Merriam Webster) Ditandai oleh bintik atau bercak yang memengaruhi atau menghasilkan gerakan. (Dorland) Pernafasan yang sukar atau sesak (Dorland) Perubahan warna kulit dan membran mukosa menjadi kebiruan akibat konsenstrasi hemoglobin tereduksi yang berlebihan dalam darah (Dorland) Suara tambahan yang dihasilkan oleh aliran udara melalui saluran napas yang berisi sekret atau eksudat atau akibat saluran napas yang menyempit ataunoleh edema saluran napas (Dorland) Suara siulan bernada tinggi yang berhubungan dengan sesak napas (Farlex Medical Dictionary) Bagian dari primary survey dimana memastikan bahwa jalan nafas (sistem konduksi) tetap terbuka (IDAI) Survey Exposure Evaluasi PAT Pediatric Assessment Triangle (PAT) adalah alat evaluasi cepat yang menetapkan status klinis anak dan kategori penyakitnya untuk mengarahkan prioritas manajemen awal (NCBI) Capilarry refill Tes yang dilakukan cepat pada daerah kuku time untuk memonitor dehidrasi dan jumlah aliran darah ke jaringan/perfusi (Farlex Dictionary) Retraksi Keadaan tertariknya otot diatas sternum suprasternal (Dorland) Non-rebreathing Nonrebreathing oxygen face mask (NRM) atau sungkup oksigen non-rebreathing adalah alat untuk mengalirkan oksigen kecepatan rendah pada pasien yang bisa bernapas spontan. 2 II. IDENTIFIKASI MASALAH No. Masalah Prioritas 1. Yudi, anak laki-laki 2 tahun, BB 12 kg, TB 87 cm 1 dibawa ibunya ke UGD RSMH karena mengalami kesulitan bernapas. 2. Tiga hari sebelumnya, Yudi menderita panas tidak 3 tinggi disertai batuk pilek. Batuk terdengar kasar, seperti anjing menyalak. 3. Anak sadar, gerakan aktif, tidak tampak lemas. 2 Menangis terus dengan suara sekali-sekali terdengar parau, gelisah, tapi masih bisa ditenangkan oleh ibunya. Sewaktu anak hendak diperiksa anak berontak dan langsung menangis memeluk ibunya. Napas terlihat cepat dengan peningkatan usaha napas. Terlihat napas cuping hidung, terlihat retraksi suprasternal dan terdengar stridor inspirasi. Bibir dan mukosa tidak sianosis, kulit tidak pucat dan tidak mottled. 4. Dokter menetapkan problem anak ini adalah distres 3 napas sedang dicurigai obstruksi ringan disaluran napas atas. dokter jaga melakukan manajemen airway dengan memposisikan jalan napas anak agar bernapas lebih nyaman dan memberikan oksigen nasal 1 liter/menit. 5. Kemudian dokter melakukan survey primer. 2 Jalan napas tidak terlihat lendir maupun benda asing, tonsil T1/T1 dan farinx dalam batas normal. Laju napas: 45 kali/menit. Napas cuping hidung (+) Gerakan dinding dada simetris kiri dan kanan, tampak retraksi supra sternal dan sela iga. Suara napas vesikuler. Tidak terdengar ronkhi. Tidak terdengar wheezing. SpO2 95%. Bunyi jantung dalam batas normal, bising jantung 3 tidak terdengar. Nadi brachialis kuat, nadi radialis kuat. Laju nadi 135 kali/ menit. Kulit berwarna merah muda, hangat, capillary refill time 2 detik. Tidak ditemukan kelainan pada survey disability dan survey exposure. 6. Berdasarkan evaluasi PAT dan survey primer problem 2 utama pada pasien ini adalah ditres napas sedang yang disebabkan kemungkinan oleh obstruksi jalan napas atas. yang belum terlihat perbaikan dengan oksigen nasal 1 L/menit. Dokter jaga memutuskan memberikan O2 dengan sungkup non rebreathing 6 liter/menit. Masalah pertama “Yudi, anak laki-laki 2 tahun, BB 12 kg, TB 87 cm dibawa ibunya ke UGD RSMH karena mengalami kesulitan bernapas” menjadi prioritas pertama karena merupakan concern yang mengancam nyawa pasien. III. ANALISIS MASALAH 1. Yudi, anak laki-laki 2 tahun, BB 12 kg, TB 87 cm dibawa ibunya ke UGD RSMH karena mengalami kesulitan bernapas. a. Bagaimana hubungan status gizi dengan keluhan Yudi sekarang? 1 b. Apa saja yang dapat menyebabkan anak kesulitan bernapas? 2 c. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan pasien? 3 d. Bagaimana mekanisme sulit bernapas pada Yudi? 4 e. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem pernafasan anak? 5 f. Bagaimana tata laksana awal yang diberikan pada kasus? 6 2. Tiga hari sebelumnya, Yudi menderita panas tidak tinggi disertai batuk pilek. Batuk terdengar kasar, seperti anjing menyalak. a. Apa makna klinis terjadinya batuk pilek? 7 b. Apa makna klinis batuk terdengar kasar seperti anjing menyalak? 4 8 c. Apa yang menyebabkan Yudi mengalami batuk pilek dengan batuk terdengar kasar seperti anjing menyalak? 9 d. Bagaimana mekanisme Yudi mengalami batuk pilek dengan batuk terdengar kasar seperti anjing menyalak? 10 e. Bagaimana hubungan keluhan yang dialami 3 hari sebelumnya dengan keluhan sekarang? 1 3. Anak sadar, gerakan aktif, tidak tampak lemas. Menangis terus dengan suara sekali-sekali terdengar parau, gelisah, tapi masih bisa ditenangkan oleh ibunya. Sewaktu anak hendak diperiksa anak berontak dan langsung menangis memeluk ibunya. Napas terlihat cepat dengan peningkatan usaha napas. Terlihat napas cuping hidung, terlihat retraksi suprasternal dan terdengar stridor inspirasi. Bibir dan mukosa tidak sianosis, kulit tidak pucat dan tidak mottled. a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan di atas? 2 b. Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan di atas? 3 4. Dokter menetapkan problem anak ini adalah distres napas sedang dicurigai obstruksi ringan disaluran napas atas. dokter jaga melakukan manajemen airway dengan memposisikan jalan napas anak agar bernapas lebih nyaman dan memberikan oksigen nasal 1 liter/menit a. Bagaimana pembagian tingkat keparahan distres napas pada anak-anak? 4 b. Apa indikasi dan kontraindikasi pemberian oksigen nasal pada kasus? 5 c. Bagaimana manajemen airway yang dilakukan untuk memperbaiki jalan napas pada kasus? 6 5. Kemudian dokter melakukan survey primer. Jalan napas tidak 5 terlihat lendir maupun benda asing, tonsil T1/T1 dan farinx dalam batas normal. Laju napas: 45 kali/menit. Napas cuping hidung (+) Gerakan dinding dada simetris kiri dan kanan, tampak retraksi supra sternal dan sela iga. Suara napas vesikuler. Tidak terdengar ronkhi. Tidak terdengar wheezing. SpO2 95%. Bunyi jantung dalam batas normal, bising jantung tidak terdengar. Nadi brachialis kuat, nadi radialis kuat. Laju nadi 135 kali/ menit. Kulit berwarna merah muda, hangat, capillary refill time 2 detik. Tidak ditemukan kelainan pada survey disability dan survey exposure. a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan di atas? 7 b. Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan di atas? 8 c. Bagaimana wheezing dapat terjadi pada kasus? 9 d. Bagaimana prosedur survey disability dan survey exposure? 10 6. Berdasarkan evaluasi PAT dan survey primer problem utama pada pasien ini adalah ditres napas sedang yang disebabkan kemungkinan oleh obstruksi jalan napas atas yang belum terlihat perbaikan dengan oksigen nasal 1 L/menit. Dokter jaga memutuskan memberikan O2 dengan sungkup non rebreathing 6 liter/menit. a. Apa indikasi pemberian O2 dengan sungkup non rebreathing 6 liter/menit pada kasus? 1 b. Apa indikasi pemberhentian O2 dengan sungkup non rebreathing 6 liter/menit pada kasus? 2 c. Bagaimana evaluasi dan monitoring terapi oksigen? 3 Pertanyaan Tambahan: a. Apa saja diagnosis banding pada kasus ini? 4 b. Apa saja diagnosis kerja pada kasus ini? 5 c. Bagaimana algoritma penegakan diagnosis pada kasus ini? 6 d. Apa definisi dari penyakit pada kasus ini? 7 e. Bagaimana epidemiologi dari penyakit pada kasus ini? 8 6 f. Apa saja faktor risiko dari penyakit pada kasus ini? 9 g. Bagaimana patofisiologi dari penyakit pada kasus ini? 10 h. Bagaimana klasifikasi dari penyakit pada kasus ini? 1 i. Apa saja manifestasi klinis dari penyakit pada kasus ini? 2 j. Apa saja pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk penyakit pada kasus ini? 3 k. Bagaimana tata laksana untuk penyakit pada kasus ini? 4 l. Bagaimana edukasi dan pencegahan untuk penyakit pada kasus ini? 5 m. Bagaimana komplikasi dari penyakit pada kasus ini? 6 n. Bagaimana prognosis dari penyakit pada kasus ini? 7 o. Apa SKDI pada kasus? 8 Pembagian anmal sesuai nomor ini: 1. M. Primasra Gulfisaputra 2. Uray Anifa P.H. 3. Rizky Amaliah 4. Sayyidah Ayatullah A. 5. Abrar Rosyad P. 6. Jasmine Rana Sahirah 7. Inge Meilangga Putri 8. Syifa Hurul Aini 9. Masagus M. Sulaiman Hakim 10. Sandy Hasan HIPOTESIS 1. Yudi, 2 tahun, diduga mengalami distres napas sedang dengan terduga obstruksi ringan di saluran napas atas. 2. Yudi, 2 tahun, diduga mengalami demam dan batuk seperti anjing menyalak karena infeksi saluran pernafasan atas. 3. Yudi, 2 tahun, diduga mengalami croup dengan gejala infeksi saluran napas berupa demam disertai batuk. 7 LEARNING ISSUE 1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan pada Anak (rosyad dan syifa) 2. Kegawatdaruratan pada Sistem Pernapasan Anak (sandy dan iman) 3. Distres napas dan Croup a. Definisi, etiologi, patofisiologi, faktor risiko, manifestasi klinis (kiki dan sayyidah) b. Pemeriksaan, alur diagnosis, tatalaksana, SKDI, prognosis, dan pencegahan (prima dan inge) 4. Evaluasi PAT dan Survey Primer (mine dan uray) 8 IV. KETERBATASAN ILMU PENGETAHUAN (LEARNING ISSUES) Learning Issues What I Know What I Don’t Know What I Have to Prove Pendalaman penerapan secara khusus dan tata cara lain Hubungan terkait kasus Text book, jurnal, artikel Hubungan terkait kasus Text book, jurnal, artikel Hubungan terkait kasus Text book, jurnal, artikel Pendalaman penerapan secara khusus dan tata cara lain Pendalaman penerapan secara khusus dan tata cara lain How Will I Learn 9 V. VI. VII. SINTESIS 5.1. ANMAL 1 KERANGKA KONSEP KESIMPULAN Tn. B, 66 tahun. terinfeksi COVID-19 dengan derajat gejala berat, disertai komorbid hipertensi dan DM yang tidak terkontrol. . 10 DAFTAR PUSTAKA 11