Uploaded by User123628

[20190320116] Selvi Rizkia Damayanti blok 5

advertisement
1
MAKALAH
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KAJIAN ISLAM DAN AL QUR’AN
Disusun Oleh:
Selvi Rizkia Damayanti (20190320116)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2020
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan hidayah- Nya kepada saya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul, “KOMUNIKASI
INTERPERSONAL DALAM KAJIAN ISLAM DAN AL QUR’AN”.
Adapun makalah ini berisi tiga bab yakni bab pertama berupa pendahuluan yang berisi
latar belakang dan tujuan penulisan, bab dua berupa pembahasan dari komunikasi interpersonal
dan terakhir bab tiga yang berisi kesimpulan berupa ringkasan dari makalah ini.
Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini. Akhir
kata, semoga segala informasi yang terdapat di dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Bantul, 11 April 2020
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL… ........................................................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I Pendahuluan ...............................................................................................................
1.1. Latar Belakang ..........................................................................................................
1.2. Tujuan Penulisan .......................................................................................................
BAB II Pembahasan ...............................................................................................................
2.1. Definisi Skizofrenia ..................................................................................................
2.2. Jenis-Jenis Skizofrenia .............................................................................................
2.3. Mekanisme Skizofrenia ............................................................................................
2.4. Penyebab Skizofrenia................................................................................................
2.5. Pengobatan Skizofrenia Melalui Metode Al-Qur’an dan Hadist ..............................
BAB III Penutup ....................................................................................................................
3.1. Kesimpulan ...............................................................................................................
3.2. Saran .........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................
1
2
3
4
4
4
5
5
5
5
6
7
8
8
8
9
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sekarang ini walaupun hampir semua teknologi sudah berkembang pesat, tidak
dapat dipungkiri jika komunikasi secara langsung masih berguna seperti komunikasi
interpersonal atau komunikasi antar pribadi. Komunikasi interpersonal adalah
komunikasi yang berlangsung dengan tatap muka antara dua orang atau lebih.
Komunikasi interpersonal ini akan membantu dalam komunikasi verbal dan komunikasi
non verbal.
Komunikasi verbal sebagaimana lawan bicara mengungkapkan kata-kata yang
dia ucapkan sementara komunikasi non verbal dapat diperhatikan melalui gerakan lawan
bicara, kontak mata, ekspresi wajah, kualitas suara, dan sebagainya.
Dalam komunikasi interpersonal, Islam sendiri mengajarkan bagaimana cara
komunikasi interpersonal ini akan berlangsung secara efektif atau dengan tujuan dalam
berperilaku yang baik dalam komunikasi interpersonal. Di mana hal ini banyak
dijelaskan secara tersirat di dalam al-qur’an.
1.2. Tujuan Penulisan
Agar para pembaca mengetahui tentang komunikasi interpersonal dan
hubungannya dalam kajian islam dan al-qur’an.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal merupakan proses yang menggunakan pesan-pesan untuk
mencapai kesamaan makna antara dua orang atau lebih dalam sebuah situasi yang
memberikan kesempatan yang sama bagi komunikator dan komunikan (Pearson,
Nelson, Titsworth, & Harter, 2003). Proses komunikasi itu ditandai dengan interaksi
verbal dan non verbal (De Vito, 2013).
Beberapa ahli komunikasi menjelaskan apa itu komunikasi interpersonal salah
satunya Deddy Mulyana dalam buku “Ilmu Komunikasi: Suatu pengantar” sebagai
berikut: Mulyana (2000:73) menjelaskan komunikasi interpersonal adalah komunikasi
antara orang-orang yang bertatap muka, memungkinkan setiap pesertanya menangkap
reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi
interpersonal ini adalah komunikasi yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami istri,
dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya. Selain komunikasi
interpersonal merupakan model komunikasi yang paling efektif, komunikasi
interpersonal adalah komunikasi manusia yang memiliki hubungan paling erat
berdasarkan apa yang diungkapkan Tubbs dan Moss.
2.2. Komunikasi Interpersonal yang Efektif
Dalam komunikasi interpersonal yang terpenting adalah bukan intensitas dalam
berkomunikasi namun bagaimana komunikasi itu terjalin. Bagaimana komunikasi itu
dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya faktor-faktor pendukung. Rakhmat
(2007:129-133)
menyebutkan
ada
beberapa
faktor
yang
menumbuhkan
hubunganinterpersonal meliputi percaya (trust), sikap suportif, dan sikap terbuka.
Menurut Joseph A. Devito(1997:259) komunikasi interpesonal yang efektif dimulai
dengan lima kualitas umum yang perlu dipertimbangkan yang dimulai dari keterbukaan,
sikap empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan.
2.3. Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal dapat dipergunakan untuk berbagai macam tujuan. Devito
menyatakan bahwa semua orang yang terlibat di dalam komunikasi interpersonal
memiliki tujuan yang bermacam-macam, seperti: untuk mengenal diri sendiri dan orang
lain, untuk mengetahui dunia luar, untuk menciptakan dan memelihara hubungan, untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku, untuk bermain dan mencari hiburan, dan untuk
membantu. Komunikasi interpersonal menjadi sarana untuk membicarakan diri kita
sendiri, sehingga melalui komunikasi interpersonal kita belajar tentang bagaimana dan
sejauh mana kita harus membuka diri pada orang lain, juga dapat membuat kita
mengetahui nilai, sikap, dan perilaku orang lain, sehingga kita dapat memberi tanggapan
secara tepat terhadap tindakan orang lain.
6
2.4. Komunikasi Interpersonal dalam Kajian Islam
Komunikasi dalam Islam merupakan proses menyampaikan pesan dengan
menggunakan prinsip-prinsip islam dalam pesan maupun metode penyampaiannya.
AlQur'an menggunakan konsep-konsep seperti balāgh, da'wah, basher, nadhár, tadhkirah,
dan Mawi'zah untuk mengkomunikasikan pesan Allah kepada manusia. Panduan pertama
dan utama adalah al-Qur'an, mengkomunikasikan prinsip-prinsip dasar Islam dan
meletakkan dasar perilaku Islam. Panduan yang kedua adalah sunnah atau perbuatan,
ucapan, dan sifat persetujuan Nabi (SAW), menguraikan dan mengklarifikasi prinsipprinsip ini dan menghubungkan nya dalam kehidupan nyata manusia (Khalil, 2016).
Walaupun al-Quran secara spesifik tidak menjelaskan komunikasi secara khusus,
tetapi ada banyak ayat yang memberikan gambaran umum konsep komunikasi
(Kusnadi, 2014). Beberapa kata dalam al-Quran diasumsikan sebagai penjelasan dari
bentuk pesan maupun metode komunikasi, yaitu:
1) Qaulan Sadidan, yaitu berbicara yang benar karena menyampaikan pesan yang
benar adalah syarat untuk mencapai kebenaran amal (Mubarok & Andjani,
2014). Hal ini sesuai dengan Firman Alloh dalam Dalam QS An-nisa, ayat 9.
Ayat tersebut dapat dimaknai bahwa untuk menegakkan komunikasi yang
benar membutuhkan kejujuran. Jujur adalah kesesuaian antara yang diucapkan
dengan kejadian yang sebenarnya dan berkata yang benar ketika berhadapan
dengan orang yang diharapkan (Mudjib, 2017).
2) Qaulan Maysura, yaitu perkataan yang sopan, tidak merendahkan martabat
orang lain, tidak menghina, tidak merendahkan kemuliaan orang dan tidak
mengungkit segala kebaikan yang pernah diberikan kepada orang lain
(Mubarok & Andjani, 2014). Hal ini dijelaskan dalam Al Qur’an Q.S Al Isra:
28 yang intinya mengajarkan pada seseorang apabila tidak bisa memberi atau
mengabulkan permintaan orang lain karena memang tidak ada, maka harus
mengatakan dengan perkataan yang baik dan alasan-alasan yang rasional.
Pada prinsipnya, qaulan maysura adalah segala bentuk perkataan yang baik,
lembut, dan melegakan.
3) Qaulan Layyinan, yaitu komunikasi dengan lemah lembut, persuasif,
memahami lawan bicara dan mampu mengendalikan emosi (Hefni, 2017).
Perkataan yang lembut mencerminkan kepribadian komunikator yang tenang
dan mampu mengatasi situasi komunikasi yang terkadang tidak sesuai dengan
keinginannya. Qaulan layyina adalah perkataan yang mengandung anjuran,
ajakan, pemberian contoh yang dilakukan komunikator dengan meyakinkan
komunikan bahwa apa yang disampaikan adalah benar dan rasional, dengan
tidak bermaksud merendahkan pendapat atau pandangan orang yang diajak
bicara tersebut.
4) Qaulan Kariman, yaitu perkataan mulia, mengandung isi, pesan, cara serta
tujuannya selalu baik, penuh hormat, mencerminkan akhlak terpuji dan mulia.
7
Dalam hal ini komunikator memilih kata-kata yang mulia, sopan sehingga
komunikan merasa bahagia, dihormati dan dimuliakan (Hefni, 2017).
5) Qaulan Ma’rufan, yaitu berkata bijak, berisi ungkapan yang baik, ramah, tidak
kasar, tidak menyinggung perasaan, tidak kotor dan tidak menstimulasi
komunikan untuk berbuat jahat, berisi pembicaraan yang bermanfaat dan
menimbulkan kebaikan (Hefni, 2017). Secara harfiah ma’rufa adalah baik dan
diterima oleh nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Ucapan yang baik adalah
ucapan yang diterima sebagai sesuatu yang baik dalam pandangan masyarakat
lingkungan penutur.
6) Qaulan Baligha, yaitu perkataan yang jelas maknanya, terang, dan tepat
mengungkapkan apa yang dikehendaki (Mubarok & Andjani, 2014). Baligha
mengandung unsur utama, yaitu bahasanya tepat, sesuai dengan yang
dikehendaki, dan isi perkataan adalah suatu kebenaran (Islami, 2013).
Komunikasi akan efektif jika komunikator menggunakan kata-kata yang
sederhana, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok
masalah, dan tidak berbelit-belit. Agar komunikasi tepat sasaran, maka gaya
bicara dan pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan dengan masa
perkembangan komunikan
2.5. Komunikasi Interpersonal dalam Al-Qur’an
Salah satu ayat yang berkaitan dengan komunikasi interpersonal, yaitu pada surat alQalam ayat 17-32, merupakan komunikasi interpersonal dalam bentuk dialog atau
percakapan. Dalam asbabul wurud-nya ayat ini menceritakan komunikasi terjadi di antara
orang-orang Mekkah yang memiliki kebun warisan orang tuanya yang shaleh. Orang
tuanya sering memberikan untuk orang-orang miskin bagian yang tercecer dari hasil
kebun. Setelah orang shaleh itu meninggal anak-anaknya tidak lagi melakukan hal yang
sama. Mereka bersumpah untuk memetik buah kebun di waktu pagi agar tidak diketahui
oleh orang miskin. Maka Allah pun membalas mereka dengan apa yang pantas bagi
mereka, membakar kebun mereka dan tidak menyisakan sedikit pun.
Dalam komunikasi interpesonal ada yang disebut dengan konsep diri, yaitu
pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri merupakan faktor yang sangat
menentukan dalam komunikasi interpersonal, karena setiap orang bertingkah laku sedapat
mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Komunikasi interpesonal dalam al-Qur’an
digambarkan bukan hanya pada kehidupan dunia saat sekarang bahkan juga pada
kehidupan di akhirat kelak seperti yang terdapat pada surat al-Muddatstsir ayat 38-47.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Komunikasi interpersonal merupakan proses yang menggunakan pesan-pesan
untuk mencapai kesamaan makna antara dua orang atau lebih dalam sebuah situasi yang
memberikan kesempatan yang sama bagi komunikator dan yang mana proses
komunikasi itu ditandai dengan interaksi verbal dan non verbal.
Suatu komunikasi dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya faktor-faktor
pendukung meliputi percaya (trust), sikap suportif, dan sikap terbuka. Komunikasi
interpersonal yang efektif dimulai dengan lima kualitas umum yang perlu
dipertimbangkan yang dimulai dari keterbukaan, sikap empati, sikap mendukung, sikap
positif dan kesetaraan.
Tujuan komunikasi interpersonal seperti untuk mengenal diri sendiri dan orang lain,
untuk mengetahui dunia luar, untuk menciptakan dan memelihara hubungan, untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku, untuk bermain dan mencari hiburan, dan untuk
membantu.
Komunikasi dalam Islam merupakan proses menyampaikan pesan dengan
menggunakan prinsip-prinsip islam dalam pesan maupun metode penyampaiannya. AlQur'an menggunakan konsep-konsep seperti balāgh, da'wah, basher, nadhár, tadhkirah,
dan Mawi'zah untuk mengkomunikasikan pesan Allah kepada manusia. Komunikasi
interpesonal dalam al-Qur’an digambarkan bukan hanya pada kehidupan dunia saat
sekarang bahkan juga pada kehidupan di akhirat kelak seperti yang terdapat pada surat alMuddatstsir ayat 38-47.
3.2. Saran
1) Mempelajari lebih lanjut mengenai komunikasi interpersonal supaya lebih efektif.
2) Melakukan metode komunikasi yang diasumsikan dalam al-qur’an dalam
berkomunikasi interpersonal.
9
1.
2.
3.
4.
DAFTAR PUSTAKA
Tri, Na’imah and Dyah, Siti Septiningsih (2019) KOMUNIKASI INTERPERSONAL
DALAM KAJIAN ISLAM. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PRODI PAI UMP.
Patriana, Eva. 2014. Komunikasi Interpersonal yang Berlangsung antara Pembimbing
Kemasyarakatan dan Keluarga Anak Pelaku Pidana di Bapas Surakarta [Jurnal]. Vol. V
(2). Surakarta (ID): Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kusnadi. 2014. Komunikasi dalam Al-Qur’an (Studi Analisis Komunikasi Intepersonal
pada Kisah Ibrahim) [Jurnal]. Vol. 20 (2). Palembang (ID): Universitas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang.
Wijaya, Ida Suryani. 2013. Komunikasi Interpersonal dan Iklim Komunikasi dalam
Organisasi [Jurnal]. Vol 14 (1), 115 – 126. Samarinda (ID): STAIN Samarinda.
Download