PROPOSAL LAPORAN PRODUK KERAJINAN KETERAMPILAN NAMA : RAMADHAN KELAS: XII NAUTIKA KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah Memberikan saya kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan Salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammd SAW. Makalah ini disusun agar penbaca dapat memperluas ilmu tentang “kerajinan tangan kardus Bekas”, yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini diSusun oleh saya dengan berbagai rintangan Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun Yang datang dari har. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertongan dari Tuhan Akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang cara membuat tempat pensil kelinci dari kardus bekas” yang Sangat bermanfaat bagi seseorang, khususnya bagi kewirausahaan. Walaupun makalah ini Kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi Pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik Dan saran dari pembaca yang membangun Terima kasih. BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman yang modern ini teknologi sudah semakin canggih. Banyak Masyarakat yang memilih hal-hal yang instant. Mereka cenderung malas Untuk memulai sesuatu yang baru. Misalnya dalam berkarya, banyak Masyarakat yang tidak tahu bagaimana cara mengembangkan potesi Berkaryanya. Saat mereka ingin membuat suatu karya mereka selalu meniru karya Orang lain. Mereka tidak mau menciptakan hasil karya yang sesuai dengan Pemikiran mereka sendiri atau imajinasi mereka sendiri. Prakarya tidak memandang sebuah karya itu jelek atau bagus, namun di Lihat dari bentuk karya yang berbeda dari yang lainnya. Maka itu di sebut suatu Karya yang bagus. B. MANFAAT • Membantu para wirausaha untuk berfikir kritis dan obyektif atas bidang Usaha yang akan digunakan • Sebagai alat komunikasi dalam memaparkan dan menyalurkan gagasan Kepada pihak lain. • Sebagai gambaran secara umum dari jenis usaha yang dibuat khususnya Untuk mendapatkan sumbang dana dari donatur. • Membantu meningkatkan keberhasilan para wirausaha. C. TUJUAN - Tujuan Umum a. Mengasah potensi berkarya b. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan c. Dapat membuka lapangan pekerjaan - Tujuan Khusus a. Untuk memenuhi tugas akhir Kewirausahaan b. Syarat menempuh ui an praktek Kewirausahaan A. JUDUL “Usaha Kerajinan Tangan dengan Memanfaatkan Pakaian Bekas Sebagai Bahan Baku” B. LATAR BELAKANG MASALAH Pada saat ini dunia fashion menjadi perhatian utama bagi semua Kalangan masyarakat. Akan tetapi, ketika koleksi pakaian mereka sudah Tidak dapat dipakai lagi, mereka hanya menumpuknya di dalam lemari dan Gudang atau membuangnya. Tetapi kami ingin mencari peluang untuk Mendapatkan penghasilan dengan cara memanfaatkan keberadaan pakaian Yang sudah tidak dapat dipakai lagi untuk dijadikan sebuah produk yang Bisa dimanfaatkan untuk keseharian dan dapat digunakan kapanpun, di Manapun, dan oleh siapapun. Sebenarnya produk ini bisa terbuat dari apapun akan tetapi tim kami Ingin memanfaatkan produk yang sudah jadi tetapi keberadaannya sudah Tidak dipergunakan lagi kemudian diproses sedemikian rupa dengan Menambahkan beberapa aksesoris yang akan menjadikan produk tersebut Menjadi indah dan mempunyai nilai jual yang pantas dipasarkan. Bahan utama kami adalah pakaian bekas yang sudah tidak dapat Dipakai lagi oleh pemiliknya. Dari bahan tersebut dimana menjadi input Yaitu bahan awal sebelun diproduksi, yang kemudian kami proses yaitu Kegiatan untuk memproses input, sehingga menjadi output yaitu sebuah Produk kerajinan tangan yang unik dan bermanfaat. C. PERUMUSAN MASALAH Bagaimana membuat usaha kerajinan tangan dengan memanfaatkan Pakaian bekas sebagai bahan utama? D. TUJUAN Untuk melakukan kegiatan wirausaha kerajinan tangan dengan Memanfaatkan pakaian bekas sebagai bahan utama. E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Tercapainya produk kerajinan tangan berupa tas unik, dompet unik, Ikat pinggang dengan memanfaatkan pakaian bekas. F. KEGUNAAN 1. Tas Unik Tas adalah suatu produk yang berguna untuk menempatkan suatu Barang secara praktis dan dapat dipergunakan pada saat keluar untuk Bepergian dengan membawa bekal dalam jumlah banyak. Dalam hal ini Kami ingin memanfaatkan pakaian-pakaian bekas yang sudah tidak Dipakai lagi untuk dijadikan sebuah produk berupa tas yang unik dan Bermanfaat. Apabila bahan tersebut berasal dari kemeja dan kaos, maka Baju tersebut bisa dimodel menjadi tas ransel dengan berbagai macam Cara yang meliputi: 1.1. Tas model ransel karung goni Tas ini biasanya digunakan oleh semua kalangan karena model Tas ini cukup menarik dan mudah dalam penggunaanya, ciri-cirinya Tas ini mempunyai tutup yang terbuat dari bahan semacam pita, Sumbu kompor, dan lain-lain. Perbedaan fungsi penutup bagian Mulut tas yang membedakan tas ini karena ketika menggunakan tas Ini maka tinggal menarik rapat-rapat tali tutup tas, dan sebaliknya Apabila ingin membukanya maka penggunanya hanya tinggal Mengendori talinya. 1.2. Tas model ransel biasa Seperti pada umumnya tas ini memiliki bentuk seperti ransel Dan biasanya mulut tas terdapat penutup yang terbuat dari resliting Dan tentunya memiliki model yang biasa-biasa saja, akan tetapi Disinilah keunggulan dari produk kami yaitu membuat model yang Berbeda pada bagian penutup tas di mana penempatan penutup tas Ini bisa ditempatkan di posisi mana saja yang tentunya akan Membuat suatu keunikan pada produk kami. 2. Dompet Unik Dompet adalah tempat untuk menyimpan uang atau barang yang Ringan dan memudahkan pada saat dipakai untuk berpergian. Dompet Mempunyai beberapa jenis, model, ukuran. Dalam hal ini tim PKM-K Fakultas Ekonomi memanfaatkan pakaian yang sudah tidak terpakai lagi seperti baju hem karena baju hem sudah mempunyai tekstur dan motif corak pada kain. Kami hanya membuat model yang berbeda yakni bisa dimodel dengan bentuk yang bermacam-macam kemudian memodifikasi dompet tersebut sesuai dengan keinginan. Dengan memberikan pernak-pernik aksesoris seperti borci atau manik-manik, juga bisa ditambahkan potongan kain perca batik, atau dengan menambahkan kain flannel yang ditambahkan mata kucing sehingga membuat dompet tersebut nampak indah jika dilihat sehingga menarik dan mampu bersaing di pasaran. 3. Ikat pinggang Ikat pinggang adalah suatu benda yang digunakan untuk mengikat celana sehingga rapat. Dalam hal ini kami ingin membuat tampilan ikat pinggang yang berbeda dengan cara apabila terbuat dari kain celana jeans yang sudah tidak dipergunakan, kami membuat ikat pinggang dengan ukuran yang berbeda sesuaikan dengan keinginan pasar. Keunggulan produk kami adalah dengan menambahkan aksesoris berupa mata ayam yakni sejenis alat yang digunakan untuk memberikan lubang pada ikat pinggang yang dikerjakan. Apabila ikat pinggang yang dipakai oleh perempuan maka kami menambahkan pemak-pernik aksesoris seperti manik-manik yang disusun secara rapi. G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA Kota Malang mempunyai potensi tinggi sebagai tempat berbisnis di bidang apapun ibarat sampah pun laku diperjual belikan. Seperti yang ada dalam catatan sipil pemerintah bahwa jumlah total penduduk Kota Malang yang terbagi menjadi lima kecamatan yakni 894.653 merupakan sebuah potensi suatu daerah akan menjadi berkembang. Diketahui juga bahwa terdapat lima puluh perguruan tinggi negeri atau swasta sehingga dengan silih bergantinya para pelajar, tentunya perbedaan generasi membuat perbedaan pula pada pola pikir pelajar. Misalnya ketika mengikuti kegiatan ordik (orientasi pendidikan) banyak kalangan pebisnis kecil tingkat ritel yang mendapatkan keuntungan yang melimpah karena para pebisnis ini mampu memenuhi aneka permintaan yang aneh dari para pelajar tersebut, misalnya tas ordik. pita, dan lain-lain. Hal tersebut berlangsung cukup lama karena salah satu perguruan tinggi di Kota Malang mengadakan acara ordik tersebut hingga dua bulan. Selain itu Kota Malang yang sudah terkenal sebagai salah satu kota wisata yang berpotensi menarik para wisatawan dalam dan luar negeri. Untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok utama dalam pembuatan produk kami di daerah malang ada sebuah pasar yang menjual sejumlah pakaian bekas tepatnya didaerah comboran. Pasar ini merupakan pasar tradisional yang menjual berbagai barang bekas yang dengan harga murah jika dibeli dalam jumlah yang banyak dalam hal ini tergantung sistem pembeliannya secara borongan atau bijian. Selain itu, di daerah Batu, Tlogo Mas hingga Kepanjen ada juga yang menjual rombengan (penjual pakaian bekas) Karena keberadaan pasar tradisional di Kota Malang. Batu, dan Kepanjen sudah merata ada di mana-mana maka kami mudah mendapatkan bahan utama dalam pembuatan produk kami. Untuk bahan perlengkapan aksesoris, keberadaan Pasar Besar Kota Malang banyak sekali pertokoan yang menjual bahan tersebut seperti toko Citra, toko Laris. Sehingga keberadaannya sangat mendukung kelancaran yang berlanjutan bagi usaha kami untuk berkembang pesat. H. METODE PELAKSANAAN Dalam hal ini tim PKM-K Fakultas Ekonomi bekerjasama dengan BKM yakni Bengkel Kewirausahaan Mahasiswa yang dimana BKM menyediakan mesin jahit yang mempunyai kapasitas biasa dengan penggunaan secara manual dan sudah disetujui oleh pihak BKM yang diketuai oleh saudara Muhammad Yasin. Berikut ini langkah-langkah dalam pemrosesan produk kami: 1. Penyediaan Barang Dalam hal penyediaan bahan baku, kami membeli bahan baku dari pasar tradisional yang berada dekat di Kota Malang yakni Pasar Comboran. Pasar tersebut mencukupi hingga persediaan stok untuk cadangan yang mempunyai jarak jangka panjang. Sedangkan untuk perlengkapan bahan untuk pembuatan tas, kami membeli dari toko Laris yang berada di kawasan pasar besar Kota Malang yang sudah terkenal sebagai grosir perlengkapan serta aksessioris tas, dompet, dan ikat pinggang membuat kami tidak terlalu mengkawatirkan tersedianya persediaan bagi proses kelanjutan usaha kami. 2. Pemrosesan Barang 2.1. Teknik pewarnaan Dalam hal pemrosesan bahan produk kami ada beberapa cara utama untuk menjadikan bahan bekas tersebut terlihat menjadi baru kembali dengan teknik pewarnaan (wenter) pada pakaian bekas maka barang akan terlihat baru kembali, teknik untuk pewarnaanya Yakni Mencampurkan wenter dan air dengan perbandingan Memanaskan campuran tersebut hingga mengental Merendam pakaian bekas dalam campuran tersebut selama setengah hari Mengangkat dan menjemur pakaian bekas memotong pakaian bekas sesuai model produk yang diinginkan Selain dengan teknik di atas bisa juga melakukan pewarnaan dengan menggunakan cat mobil dan juga teknik Rainbow (teknik pengecatan dengan kombinasi warna pelangi) sehingga bahan bekas tersebut terlihat lebih indah. 2.2. Teknik pemotongan sesuai pola dan model. Apabila produk tersebut tas yang berbentuk ransel maka yakni memotong bagian bawah dan mengecilkan sedikit bagian samping baju dengan cara mempersempit bagian samping baju, kemudian memasang resliting di bagian mana pun yang disukai, karena resliting ini juga merupakan bagian aksessioris tas maka bisa ditempatkan di bagian depan, belakang, samping, atas maupun bawah. Lalu potong kain sepangjang 55cm yang akan digunakan sebagai tali pengikat tas ransel tersebut, hal tersebut sama dengan teknik pemotongan pada tas yang mempunyai model selempangan, namun apabila tas tersebut terbuat dari bahan celana maka tidak perlu mengecilkan celananya apabila tas itu dimodel tas karung goni maka tidak perlu menggunakan resliting hanya bagian atasnya diberikan tali sebagai alat penutup tas. 2.3. Teknik penjahitan Dalam teknik penjahitan tas dan dompet langkah pertama jahit dahulu resliting, lalu jahit tepi bagian luar tas menggunakan teknik jahit tindas, lalu jahit tali yang digunakan sebagai ikat pada tali ransel maupun selempangan dalam menggunakan teknik jahitan tindas bisa menggunakan teknik kombinasi benang karena warna benang harus tidak sama dengan warna das ar bahan. 2.4. Teknik pemberian aksessioris. Ada banyak jenis banyak aksesoris yang digunakan untuk menghias tas, dompet maupun ikat pinggang antara lain borci manik-manik, mata ayam, mata kucing, kain perca serta kain flannel Apabila tas maka bisa dipasang beberapa aksesoris teknik pemasangannya adalah bentuk sesuai karakter yang diinginkan kemudian tempel pada bagian tas untuk ikat pinggang perempuan dan dompet. Sementara untuk pembuatan ikat pinggang laki-laki maka tinggal ditambahkan dengan beberapa aksesoris yang bisa dipadukan 2.5. Teknik Pemasaran Dalam melakukan teknik pemasaran, keberadaan Kota Malang yang telah dikenal sebagai Kota Wisata dan Kota Pelajar maka target utama kami adalah kalangan wisatawan dan pelajar dengan menggunakan teknik personal selling. Selain itu, kami juga bisa melakukan kerjasana dengan BKM FE UNISMA dan para pedagang. I. JADWAL KEGIATAN J. RANCANGAN BIAYA NO. RINCIAN 1. Bahan habis pakai KETERANGAN JUMLAH Jenis mesin jahit Per pak Rp.7.000,00 Jarum obras Per pak Rp.10.000,00 Benang levis Per biji Rp.3.500,00 Benang biasa Per biji Rp.2.000.00 Kapur jahit Per biji Rp.6.000,00 Jarum pentul Per pak Rp.5.000,00 Resleting tas Per lusin Rp.4.000,00 Resleting levis Per lusin Rp.10.000,00 Resleting biasa Per lusin Rp.34.000,00 Kepala resleting Per lusin Rp.10.000,00 Ikat pinggang tas Per pasang Rp.3.000,00 Mata ayam Per pak Rp.9.000,00 Mata kucing Per pak Rp.8.000,00 Kepala ikat Per biji Rp.10.000,00 Kain flannel Per potong Rp.3.000,00 Benang obras Per pasang Rp.20.000,00 borci Per pak Rp.2.000,00 pinggang 2. 3. Bahan peralatan Mesin jahit Dinamo besar Rp.4.000,000,00 Mesin obras Dinamo besar Rp.3.000,000,00 Bahan perlengkap sekoci 1 biji Rp.10.000,00 spul 1biji Rp.1.000,00 Gunting kain 1biji Rp.10.000,00 pinset 1biji Rp.10.000,00 Meteran 1biji Rp.3.000,00 Perkakas 1 set Rp.25.000,00 Alat pemasang 1 set Rp.50.000,00 penggaris Per set Rp.15.000,00 Manci besar 1 buah Rp.50.000,00 Meja potong 1 buah Rp.300,000,00 mata ayam 4. 5. Biaya bahan baku Baju bekas Per order Rp.1.000,000,00 Celana bekas Per order Rp.1.500,000,00 Biayaadministrasi transportasi Rp.1.500,000,00 dokumen Rp.300,000,00 operasi Rp.500,000,00 Total biaya Rp.12.435,500,00 BAB II PERENCANAAN PROPOSAL A. ASPEK PRODUKSI Saya membuat proses “Tempat Pensil Flanel” ini di rumah saya sendiri. Tempat di gerbang dayaku RT 06/03 Loa Duri Ilir Cara Membuat: 1. Potong kain flanel yang tersedia dengan panjang ang sesuai dengan Ukuran pensil dan bolpoin. 2. Gunakan jarum dan benang (atau mesin jahit) untuk menjahit setiap sisi Tempat pensil. Pastikan seluruh jahitan lurus dengan sempurna. 3. Jahit kancing dengan jarum dan benang. Kancing ini nantinya akan Menjadi kunci untuk tempat pensil atau bisa juga sebagai hiasan. Dan Kamu juga bisa menggunakan resleting sebagai penguncinya. 4. Potong bagian tutup tempat pensil ini berbentuk sedikit gariis atau Lubang (jika penguncinya menggunakan kancing). Nah, lubang ini Nantinya akan dikaitkan dengan kancing yang tadi terpasang untuk Penutup 5. Untuk menghias tempat pensil kamu bisa buat bunga mawar dari kain Flanel lalu jahitlah di bagian tepi tempat pensil. 6. Tambahkan aksesoris, atau hiasan lainnya untuk mempercantik Tampilan tempat pensil flanel kamu. B. ASPEK PEMASARAN Saya akan menjualkan produk ini ke: Teman-teman saya Toko buku - Tempat fotocopy - Toko buku 1.2. Visi A. Menjadikan barang bekas memiliki nilai jual B. Kepuasaan konsumen atas produk merupakan hal yg saya utamakan 1.3. Misi A. Memperkenalkan toples hias dan celengan kece khususnya yg terbuat dari barang bekas ke masyarakat B. Menciptakan hiasan yg lucu,cantik,dan menarik dengan harga yg terjangkau 1.4. Tujuan Kegiatan Usaha A. Mendapatkan Keuntungan. BAB lll PENUTUP A. KESIMPULAN Kemajuan usaha dimnapun tidk lepas dari faktor kreatifitas dan kedisiplinan para karyawannya yg sangat dinamis. Proposal ini sedikit banyak mempunyai karya dengan pendidikan,keterampilan dalam perencanaan usaha. Untuk itu setelah saya menyusun langsung dalam pembuatannya maka saya berharap agar kedepan adik-adik, siswa-siswi, SMK yg saya banggakan dapat merencanakan sebuah proposal usaha dengan tanggung jawab. B. SARAN Tidak ada kata sempurna dalam hidup, untuk itu saya mohon maaf yg sebesar-besarnya. Kritik dan saran akan selalu saya terima dengan kerendahan hati. Dengan ini untuk membangun usaha yg saya lakukan agar lebih berkembang dan maju.