Uploaded by User122456

BAB 4

advertisement
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross
sectional. Penelitian deskriptif merupakan suatu suatu metode penelitian
sekelompok manusia, objek, suatu kondisi ataupun peristiwa di masa sekarang yang
bertujuan untuk mendapatkan deskripsi atau gambaran secara sistematis mengenai
fenomena yang diteliti (Rukajat, 2018). Penggunaan desain penelitian ini
dimaksudkan agar untuk mengetahui Gambaran Dukungan Suami Terhadap
Deteksi Dini Kanker Serviks Di Desa Tumbak Bayuh Wilayah Kerja Puskesmas
Mengwi II Badung. Pada penelitian ini, responden (ibu) diminta untuk mengisi
kuesioner mengenai data demografi responden dan suami pada kuesioner yang
meliputi umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan suami, penghasilan
keluarga, dan jumlah anak. Apakah pernah melakukan skrining kanker serviks dan
tingkat kerutinan pemeriksaan, serta dukungan yang didapatkan dari suami terkait
skrining kanker serviks baik dengan metode IVA maupun pap smear.
33
34
4.2
Kerangka Kerja
Populasi
Seluruh Pasangan Usia Subur di Desa Tumbak Bayuh
Teknik Sampling
Penelitian ini menggunakan teknik pengambiln sampel Non Probability sampling dengan
metode Purposive Sampling
Sampel
Pasangan Usia Subur di Desa Tumbak Bayuh yang telah dihitung dengan rumus
Wibisono. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden dengan
kriteria inklusi dan ekslusi
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner daring. Data yang dikumpulkan
yaitu data demografi responden dan suami, perilaku deteksi dini kanker serviks PUS,
dan dukungan suami terhadap deteksi dini kaker serviks
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif/ analisis univariat.
Data yag dianalisis adalah data demografi responden dan suami, perilaku deteksi dini
kanker serviks PUS, dan dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks.
Penyajian Data dan Interpretasi Data
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Gambaran Dukungan Suami Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks di
Desa Tumbak Bayuh Wilayah Kerja Puskesmas Mengwi II Badung
4.3
Tempat dan Waktu Penelitian
4.3.1 Tempat Penelitian
35
Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Mengwi II Badung, tepatnya
di Desa Tumbak Bayuh, Mengwi, Badung. Pemilihan lokasi ini diperoleh dari data
rekapitulasi deteksi dini kanker payudara dan leher rahim Kabupaten Badung tahun
2018, diketahui dari total WUS yang melakukan deteksi dini di seluruh Puskesmas
Kabupaten Badung, Puskesmas Mengwi II Badung menjadi salah puskesmas dengan
cakupan terendah nomor dua melakukan pemeriksaan payudara dan leher rahim yaitu
hanya sebesar 4,9% (Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, 2019). Hasil wawancara
dengan Pelaksana Program Pencegahan PTM Puskesmas Mengwi II Badung bahwa
tingkat partisipasi masyarakat dalam skrining kanker serviks setiap tahunnya masih
rendah, bahkan Desa Tumbak Bayuh yang berlokasi satu Desa dengan Puskesmas
Mengwi II dan Pustu Tumbak Bayuh juga tingkat partisipasinya sedikit. Hal ini
disebabkan karena rasa takut menerima hasil tes dan kurangnya dukungan dari keluarga
termasuk suami.
4.3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan pada periode bulan April sampai dengan
Mei 2021. Waktu satu bulan digunakan untuk melakukan pengumpulan data melalui
penyebaran kuesioner secara daring (google form) kepada responden penelitian.
4.4
Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel Penelitian
4.4.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019). Populasi merupakan keseluruhan sumber
data yang dibutuhkan dalam penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu
PUS yang terdapat di Desa Tumbak Bayuh.
4.4.2 Teknik Sampling Penelitian
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non
Probability sampling dengan metode purposive sampling. Teknik Non Probability
sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan
36
atau peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel, dengan jenis Purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dicantumkan pada kriteria inklusi dan
eksklusi (Sugiyono, 2019).
4.4.3 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang
dapat diteliti dan diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2019). Sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representatif atau mewakili populasi (Sugiyono, 2016).
Sampel merupakan bagian dari populasi terjangkau yang dipilih melalui teknik
sampling (Nursalam, 2017). Sampel penelitian ini adalah pasangan usia subur (PUS)
di Desa Tumbak Bayuh wilayah kerja Puskesmas Mengwi II Badung berdasarkan
kriteria inklusi dan eksklusi yang telah disusun sebagai berikut:
a.
Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi merupakan kriteria sampel atau subjek penelitian yang layak atau dapat
diteliti (Sugiyono, 2016). Pada penelitian ini kriteria inklusinya adalah:
1. Responden merupakan ibu (PUS) yang terdapat di Desa Tumbak Bayuh
2. Responden berusia 21-50 tahun
3. Responden merupakan pasangan yang masih diikat status perkawinan dan masih
tinggal dalam satu rumah
b.
Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah kriteria yang tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian
(Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini yang termasuk kriteria eksklusi adalah:
1. Responden yang tidak bersedia mengikuti penelitian
2. Responden dengan kelainan sejak lahir seperti buta dan tuli.
3. Responden yang telah terdiagnosis kanker serviks dan/atau telah histrektomi
(pengangkatan rahim).
37
Besar sampel merupakan jumlah responden yang digunakan dalam penelitian. Jumlah
sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus Wibisono dengan rincian
sebagai berikut: (Akdon & Riduwan, 2013)
n=
Zα/2 ό
2
e
n=
(1.96) (0.25)
2
0.05
= 96, 04 (pembulatan 100 responden)
Keterangan:
n = Jumlah sampel
e = Tingkat kesalahan sampel 5% (0.05)
ό = standar deviasi populasi (0,25 = sudah ditentukan).
Zα/2 = nilai tabel Z (nilai yang diambil dari tabel normal atas tingkat kepercayaan 95%)
Berdasarkan perhitungan sampel tersebut, besar sampel yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah 100 PUS di Desa Tumbak Bayuh.
4.5
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
4.5.1 Jenis Data yang Dikumpulkan
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah jenis data primer. Data primer
adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya (Arikunto, 2010). Dalam
penelitian ini data didapatkan dari hasil pengisian instrumen kuesioner oleh responden.
Data primer yang dikumpulkan meliputi data demografi responden dan suami, perilaku
deteksi dini kanker serviks PUS, dan dukungan suami.
4.5.2 Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan sebuah proses pendekatan pada responden dan proses
pengambilan data karakteristik responden yang dibutuhan dalam penelitian (Nursalam,
2017). Berikut merupakan langkah–langkah pengumpulan data peneliti yaitu:
38
1.
Peneliti mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian dan surat
izin uji kelayakan etik (ethical clearance) kepada Koordinator Program
Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.
2.
Peneliti mengajukan surat ethical clearance ke Komisi Etik Penelitian
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana RSUP Sanglah
3.
Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian ke Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali dan Kesatuan
Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali.
4.
Kemudian peneliti meneruskan surat tersebut ke Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung dan Kesbangpol
Kabupaten Badung.
5.
Kemudian Peneliti meneruskan surat izin penelitian tersebut ke Camat
Mengwi dan Perbekel Desa Tumbah Bayuh, Mengwi, Badung.
6.
Setelah mendapatkan surat ethical clearance dari Komisi Etik Penelitian
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, peneliti meneruskan surat
tersebut ke Perbekel Tumbak Bayuh, Mengwi Badung.
7.
Sebelum memulai proses pengambilan data, peneliti melakukan koordinasi
terlebih dahulu dengan pihak desa, kepala lingkungan, dan ketua
pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) masing-masing banjar
mengenai penelitian yang akan dilakukan secara daring.
8.
Peneliti menjelaskan kriteria inklusi dan ekslusi penelitian, dan
berkoordinasi dengan ketua PKK masing-masing banjar untuk membantu
dalam pemilihan sampel yang sesuai kriteria inklusi penelitian.
9.
Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia mengiikuti penelitian,
dipersiapkan dalam whatssapp group penelitian dan dijelaskan tentang
metode pengumpulan data yang dilakukan.
10.
Menjelaskan tentang tujuan, manfaat, prosedur penelitian, serta hak dan
kewajiban sebagai responden (informed consent) kepada calon responden
melalui whatssapp group penelitian, selanjutnya diminta menandatangani
39
lembar informed consent (secara daring dengan memilih jawaban “YA”
apabila bersedia mengikuti penelitian).
11.
Selanjutnya, responden yang terpilih dan bersedia menjadi sampel
penelitian diberikan kesempatan untuk mengisi kuisioner gambaran
dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks. Lalu, peneliti
mengirimkan poster tentang Kanker serviks, IVA dan Pap smear ke
whatssapp group penelitian dan memberikan reward berupa pulsa bagi 10
ibu beruntung yang dipilih secara acak.
4.5.3 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah kuesioner. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang paling efisien apabila peneliti tahu pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner cocok
digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Kuesioner dapat diberikan kepada responden secara langsung, dikirim melalui pos,
atau melalui internet seperti google form (Sugiyono, 2019).
a.
Alat ukur dukungan suami
Alat ukur dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks diadopsi dari kuesioner
Angraeni & Benedikta (2019) yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Kuesioner ini
terdiri dari total 16 item pertanyaan dari empat sub variabel dukungan suami yaitu
dukungan informasional, penilaian, emosional, dan instrumental. Kuesioner ini terdiri
dari 16 item pertanyaan favorable. Pada pertanyaan favorable, jawaban selalu (SS),
sering (S), Jarang (J), Tidak Pernah (TP) diberikan skor berturut-turut 4, 3, 2, 1.
Sehingga skor minimal adalah 16 dan skor maksimal adalah 64. Dukungan suami
dikatakan baik apabila skor > 32 dukungan suami dikatakan kurang apabila skor ≤ 32
(median). Responden menjawab selalu (SS) apabila perlakuan akan sesuatu yang
dilakukan secara terus-menerus dan tidak pernah dilanggar. Responden menjawab
sering (S) apabila perlakuan akan sesuatu yang terus menerus namun sesekali tidak
40
melakukannya. Responden menjawab Jarang (J) apabila perlakukan akan sesuatu yang
dilakukan tidak menentu dan terlihat hampir tidak pernah dilakukan. Responden
menjawab tidak pernah (TP) apabila perlakuan akan sesuatu yang tidak pernah
dilakukan.
Tabel 4.1 Kisi-kisi kuesioner dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks
Variabel
Sub variabel
Dukungan
suami terhadap
deteksi
dini
kanker serviks
Dukungan
Informasional
Dukungan Penilaian
Dukungan Emosional
Dukungan
Instrumental
Jumlah
Nomor item soal
Favorable
Unfavorable
1,2,3,4,5
-
5
6,7,8,9
10,11,22,13
14,15,16
4
4
3
-
Jumlah soal
16
(Anggraeni & Benedikta, 2019)
1.5.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner gambaran dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks merupakan
kuesioner dari Angraeni dan Bendikta (2019) yang telah dimodifikasi oleh peneliti.
Kuesioner ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya pada ibu (PUS) di wilayah kerja
Puskesmas Mengwi II Badung tepatnya pada 16 responden di Lingkungan Dukuh,
Abianbase, Mengwi, Badung.
a. Uji Validitas
Uji validitas kuesioner dilakukan dengan menguji korelasi antara skor tiap-tiap
pernyataan dengan skor total kuesioner tersebut. Bila semua pertanyaan tersebut
memiliki korelasi yang bermakna (construct validity), berarti semua pernyataan pada
kuesioner tersebut bisa digunakan untuk mengukur konsep yang diukur (Sugiyono,
2017). Menurut Sugiyono (2017), intrumen dikatan valid apabila nilai r hitung lebih
besar dari nilai r tabel dalam tabel statistik. Uji validitas ini menggunakan 16
responden, maka nilai r hitung harus lebih besar dari 0,497 dengan tingkat kesalahan
5%. Setelah peneliti menguji korelasi dari 20 item pertanyaan kuesioner, ternyata
hanya 16 item dinyatakan valid dengan nilai korelasi atau r hitung 0,644 - 0,930. Empat
41
item pertanyaan lainnya yang tidak valid diekslusikan/ tidak digunakan berdasarkan
beberapa pertimbangan peneliti sehingga instrumen dapat dikatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat
dipercaya dan diandalkan. Hal ini dilakukan untuk menunjukan konsistensi hasil
pengukuran bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
dengan menggunakan alat ukur yang sama (Nursalam, 2017). Pengujian reliabilitas
kuesioner pada penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach (α). Instrument
dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0.6. Setelah dilakukan
uji reliabilitas pada 16 item pertanyaan instrumen yang telah valid, didapatkan nilai
cronbach’s alpha sebesar 0,947 sehingga instrumen dapat dikatakan reliable.
4.5.5 Etika Penelitian
Penelitian ini telah mendapatkan persetuan etik dari Komisi Etik Penelitian (KEP)
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar Nomor 1249/UN14.2.2.VII.14/LT/2021, pada tanggal 27 April 2021.
Penelitian ini telah menerapkan prinsip-prinsip etik penelitian yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a.
Autonomy
Prinsip outonomy memberikan kebebasan pada responden untuk menentukan
keputusan terhadap kepesertaan di dalam penelitian. Peneliti memberikan kesempatan
pada calon responden untuk bertanya terkait penelitian. Peneliti memberikan informasi
terkait penelitian yang akan dilakukan dan memberikan inform consent kepada calon
responden, serta calon responden diberikan kebebasan untuk ikut serta ataupun
menolak kepesertaan tanpa adanya paksaan pihak manapun.
b.
Beneficience/Non-maleficience
Penelitian yang dilakukan mepertimbangkan manfaat dan risiko yang mungkin terjadi.
Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna mendapat
hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin dan risiko seminimal mungkin bagi
42
subyek pelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan memberikan kuesioner dan tidak ada
perlakukan khusus terhadap responden yang dapat membahayakan. Setelah
pengambilan data, responden mendapatkan informasi tentang kanker serviks dan
pentingnya deteksi dini untuk mencegah tingginya angka kesakitan dan kematian
akibat kanker serviks. Peneiti juga memberikan reward berupa pulsa bagi 10 responden
beruntung yang dipilih secara acak.
c.
Justice
Peneliti memberikan perlakuan yang sama terhadap semua responden yang terlibat
dalam penelitian ini. Semua responden mendapatkan informasi penelitian, pengetahuan
tentang kanker serviks dan deteksi dini, serta memiliki kesempatan yang sama dalam
mendapatkan reward setelah mengisi kuesioner penelitian, tanpa membedakan usia,
agama, kedudukan sosial dan lain sebagainya.
d.
Confidentiality
Peneliti menjaga kerahasiaan responden dengan cara hanya mengumpulkan data inisial
responden. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini disimpan oleh peneliti sendiri
dan dipergunakan hanya untuk kepentingan akademik. Data yang tersimpan akan
dimusnahkan pada kurun lima tahun setelah pengumpulan data.
4.6
Pengolahan dan Analisis Data
4.6.1 Teknik Pengolahan Data
Proses pengolahan data dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
a.
Editing
Pada tahapan ini peneliti melakukan kegiatan memeriksa kembali kelengkapan data
yang diperoleh dari responden. Kuesioner yang telah dikumpulkan oleh responden di
periksa kembali kelengkapannya, apakah item pertanyaan sudah terjawab semua,
apakah setiap jawaban relevan dan konsisten dengan item pertanyaan. Hasil yang
43
diperoleh pada kuesioner penelitian ini sudah terisi lengkap dan relevan dengan
pertanyaan.
b.
Coding
Pada tahapan ini peneliti memberikan kode numerik berupa angka pada data yang
terdiri atas beberapa kategori. Mengubah data dari yang berbentuk huruf menjadi data
berbentuk angka untuk memudahkan penginterpretasian hasil penelitian. Data yang
tercoding pada penelitian ini adalah umur responden 21-40 tahun kode 1, 41-50 tahun
kode 2. Data umur suami 21-40 tahun kode 1, dan 41-60 tahun kode 2. Data tingkat
pendidikan tidak tamat SD kode 1, SD kode 2, SMP kode 3, SMA/SMK kode 4, dan
Perguruan tinggi kode 5. Jumlah penghasilan < UMK Badung kode 1, dan ≥ UMK
Badung kode 2. Data pekerjaan responden dan suami yang Tidak Bekerja/IRT kode 1,
Petani kode 2, Pegawai Swasta kode 3, Wiraswaasta kode 4, ASN/TNI/POLRI kode 5.
Perlaku deteksi dini kanker serviks responden yang tidak pernah deteksi dini kode 1,
pernah detesi dini kode 2. Tingkat kerutinan deteksi dini tidak rutin kode 1, rutin 3-5
tahun sekali kode 2, rutin satu tahun sekali kode 3. Data responden yang belum punya
anak kode 1, satu sampai dua anak kode 2, lebih dari dua anak kode 3. Data dukungan
suami dengan jawaban “Selalu” kode 4, “Sering” kode 3, “Jarang” kode 2, dan “Tidak
Pernah” kode 1.
c.
Entry Data
Pada tahap entry data, peneliti memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam
master tabel. Entry data pada penelitian ini yaitu memasukan data berupa data
demografi pada kuesioner yang meliputi umur, tingkat pendidikan, serta pekerjaan
responden dan suami, penghasilan suami, penghasilan keluarga, data deteksi dini
kanker serviks responden dan tingkat kerutinannya, serta data dukungan suami yang
telah terkoding ke dalam master tabel penelitian.
d.
Cleaning
Pada tahap ini, peneliti melakukan pemeriksaan kembali data yang telah dimasukkan
dengan tujuan untuk memastikan bahwa data telah bersih dari kesalahan, baik
44
kesalahan dalam pengkodean maupun dalam membaca kode. Kesalahan juga mungkin
terjadi pada saat memasukkan data ke komputer. Setelah memperoleh data, peneliti
melakukan pemeriksaan kembali apakah terdapat kesalahan atau tidak sehingga data
siap untuk dianalisis. Setelah dipastikan semua data telah dimasukan dan bebas dari
kesalahan, selanjutnya peneliti melakukan analisis data (Sugiyono, 2019).
4.6.2 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan tahapan yang dilakukan ketika seluruh data dari responden
telah terkumpul. Pada tahapan ini dilakukan pengelompokan data berdasarkan variabel,
kemudian mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan
data dari setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah, dan diakhiri dengan perhitungan untuk menjawab hipotesis (Sugiyono, 2019).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
univariat.
Analisis univariat adalah analisis yang pengolahan datanya hanya menggunakan satu
variabel. Analisis univariat menggambarkan setiap variabel yang diteliti dengan hasil
tendensi sentral maupun distribusi frekuensi proporsi (Sugiyono, 2019). Analisis
univariat bertujuan untuk menjelaskan masing-masing variabel yang diteliti dan
berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran (Sujarweni, 2019). Data
yang dikumpulkan pada penelitian ini yaitu data demografi responden dan suami pada
kuesioner yang meliputi umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jumlah
anak, data deteksi dini kanker serviks PUS beserta tingkat kerutinannya, dan data
dukungan suami. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabel
silang.
Download