optimalisasi penyusunan rumusan bahan bimbingan teknis

advertisement
ARAHAN TEKNIS
RAPAT KERJA PENGUSAHAAN PARIWISATA ALAM (RAKER PPA)
DAN
MUNAS ASSOSIASI PENGUSAHAAN PARIWISATA ALAM INDONESIA
(MUNAS APPAI)
Disampaikan oleh :
Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan
Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung (PJLK2HL)
DIREKTORAT JENDERAL
PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
Bogor, 22 Juli 2011
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
peta jalan menuju pemanfaatan Taman Nasional secara lestari
dalam mendukung perlindungan dan pengawetan sumberdaya alam
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
Paradigma Pembangunan Kehutanan
Tahun 2010-2030
•Pergeseran Prinsip dari Timber Management menjadi
Resource Based Management.
•Kebijakan strategis atau visi banghut : “Pembangunan
Kehutanan bertumpu pada Pemanfaatan Jasa
Lingkungan yang bertujuan mengembangkan
Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan,
Pengawetan Biodiversity, Capacity Building, dan
Pemberdayaan Masyarakat”.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
Potensi ekonomi di Taman Nasional dalam bentuk jasa lingkungan
belum dioptimalkan pemanfaatannya antara lain :
•
•
•
•
•
Pemanfataan hutan taman nasional sebagai serapan dan
penyimpan carbon, 525 juta Ton Carbon.
Pemanfataan air untuk penggunaan konsumsi langsung (656,5
Juta m3) maupun sebagai energi alternatif untuk listrik (1.900
Mega Watt),
Keindahan dan keunikan bentang alam untuk tujuan wisata
(50 TN dan 128 TWA).
Geotermal sebagai alternatif pembangkit listrik, 1.134 Mega Watt.
Budidaya flora (medicine/hias) dan fauna (medicine/hobby) untuk
tujuan perdagangan, 256 Jenis TSL.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
POTENSI EKONOMI 50 TAMAN NASIONAL
NO
KOMODITAS
NILAI TOTAL
EKONOMI (MILYAR)
1 KARBON
2 WISATA ALAM
AIR (AIR MASSA, AIR
3
PANAS, DAN ENERGI)
4 GEOTERMAL
TUMBUHAN SATWA LIAR /
5
PELESTARIAN
6 SOSIAL DAN BUDAYA
TOTAL
53.000
818.000
2.000
75.000
95.000
1.900.000
7.300
4.487
204
4.487
∞
∞
157.504 + ∞
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
TENAGA KERJA
(ORANG)
2.801.974 + ∞
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
ARAHAN KEBIJAKAN
PENGUSAHAAN PARIWISATA ALAM
1. Pemanfaatan Jasling Wisata Alam bertujuan pokok
mengembangkan perlindungan sistem penyangga kehidupan dan
pengawetan biodiversity.
2. Optimalisasi Pengusahaan Pariwisata Alam bertujuan untuk :
• Meningkatkan kualitas SDA,
• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
• Meningkatkan capacity building pegawai dan masyarakat,
• Meniadakan pencemaran ekosistem, dan
• Meningkatkan penerimaan PNBP
3. Pengusahaan Pariwisata Alam dilakukan optimal sepadan dengan
potensi dan keunik-khasan SDA dan sesuai dengan daya dukung
SDA. Harga sepadan dengan nilai intrinsik, pelayanan dan sarana
yang diberikan.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
4. Operasional teknis pengusahaan pariwisata alam memenuhi
ketentuan 9 kebijakan operasional (Jakop), antara lain :
• Membangun base line data lingkungan sebagai alat evaluasi,
• Membangun ketauladanan pendidikan lingkungan,
• Berprinsip ekowisata, berbasis konservasi dan pemberdayaan
masyarakat,
• Menggunakan SDM yang kompetensi dan sertifikasi,
• Mengangkat seni budaya masyarakat setempat.
5. Mengembangkan promosi dan pemasaran bersinergi dengan UPT
PHKA dan Instansi Terkait (Pemda, Budpar, Assosiasi).
6. Membangun koordinasi peran dan tanggung jawab, dimana UPT
PHKA sebagai pengelola dan pemegang IPPA sebagai
pengusaha.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
7. Melakukan Konservasi SDA Terapan (Go Green) guna
ketauladanan bagi wisatawan dan masyarakat luas.
• Hemat listrik dan menggunakan energi alternatif.
• Pemilihan, penetapan dan pembinaan pohon induk/plus,
pengunduhan benih, persemaian, penanaman dan
pemeliharaan.
• Beternak lebah madu.
• Pemanfaatan Organik sistem Lubang Berpindah, dan
Reduce, Reuse dan Recycle (3R).
• Penangkaran dan Adopsi Flora dan Fauna Endemik/Lokal.
8. Pelaksanaan dan pengendaian/evaluasi dilakukan dengan
mendasarkan pada ketentuan dan rencana yang telah tersurat
pada SK IPPA, RKPPA, RKL dan RKT, serta secara periodik
dilakukan evaluasi berbasis base line data lingkungan
(habitat/flora, populasi fauna, kesejahteraan masyarakat).
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
9. Dalam operasional pengusahaan pariwisata alam, para pemegang
ijin pariwisata alam, selalu berkewajiban untuk :
•
Mengembangkan manajemen pemanfaatan sampah (sistem
lubang berpindah untuk sampah organik, dan reduce, reuse
dan recycle), yang dilakukan oleh semua pegawai, wisatawan,
pedagang, pemandu, operator transportasi, dan lainnya.
•
Membina pegawai, pedagang, pemandu wisata dan tenaga
fungsional kehutanan, untuk melayani, memandu dan
menginterpretasikan kondisi lingkungan alam dan obyek
rekreasi
binaan,
yang
dengan
mengedepankan
penyadartahuan
cinta
alam
berbasis
ketauladanan/percontohan, kemandirian peduli konservasi
alam, dan ketauladanan Go Green bagi masyarakat luas
pasca/setelah berwisata alam.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
10. Wisata Alam tidak hanya mengandalkan pada obyek rekreasi
alamiah saja, tetapi perlu dilakukan pengembangan obyek wisata
alam binaan seperti :
• Taman koleksi tanaman obat dan tanaman hias,
• Adopsi flora dan fauna,
• Rumpon kapal besar bersejarah (ekosistem terumbu karang),
• Wisata petualangan/khusus dengan pemandu kompetensi,
• Interpretasi obyek,
• Permanen Sampel Plot (PSP) tipe hutan.
• Penangkaran flora dan fauna endemik/lokal.
11. Mendukung dan bekerjasama dengan UPT PHKA dalam
melaksanakan SE Dirjen PHKA Nomor SE.1/IV/PJLK2HL/2011
sebagai wahana pembelajaran dan percontohan ketauladanan bagi
mitra kerja, wisatawan dan masyarakat luas.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
KEBIJAKAN OPERASIONAL (JAKOP) PJLK2HL
1.Pemanfaatan Jasa Lingkungan (PJL) bertujuan pokok untuk
pengembangan(1) perlindungan sistem penyangga kehidupan,
dan (2) pengawetan biodiversity.
2.PJL dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pengelolaan, Penataan
Zonasi/Blok, dan Design Tapak (publik/point interest dan usaha),
dengan indikator evaluasi berdasarkan Baseline data lingkungan
(biodiversity, kesejahteraan masyarakat dan fisik lainnya).
3.PJL dilanjutkan berdasarkan penilaian keberhasilan a.l. (1) Kualitas
SDAHE meningkat, (2) Kesejahteraan masyarakat meningkat,
(3) Capacity Building Masyarakat dan Pegawai meningkat, (4)
Tidak ada pencemaran genetika/jenis/ekosistem, dan (5)
PNBP.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
4. Prinsip pokok PJL adalah Ekowisata ((Konservasi SDA, Interpretasi
Obyek, Seni Budaya Setempat, Bina Cinta Flora Fauna, Bird Watching,
Pamhut, LAKU, PSP, Pohon Plus, 3P (Pemanfaatan, Perlindungan,
Pengawetan), 3M (Melihat, Mendapat Informasi, Melakukan), KSDA
Terapan (Go Green), Masyarakat sebagai Faktor Dominan
Pembangunan, Kemitraan Permanen (Modal, Manajemen, Teknologi,
Pasar), Sapta Pesona, Ramah Lingkungan, Dikling, Ketauladanan,
Obyek Alamiah dan Obyek Binaan, Masyarakat, dll)).
5. PJL membangun ketauladanan Konservasi SDA Terapan (go green) a.l.
(1) Hemat energi dan energi alternatif, (2) Persemaian skala rumah
tangga dan penanaman pohon dalam upaya pembinaan habitat, (3)
Pemanfaatan sampah organik sistem lubang berpindah, serta Reduce,
Reuse dan Recycle (3R), (4) Pengembangan ternak lebah madu dan
kelola lebah madu hutan, dan (5) Adopsi Pohon/Satwa. Aksi
Ketauladanan diawali oleh Pemerintah, Mitra, dan Masyarakat Mitra.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
6. Pengawasan, evaluasi dan pembinaan reguler PJL dilakukan
oleh UPT/UPTD, dengan penguatannya dilakukan oleh Pusat,
dan atau bekerjasama dengan Lembaga Independent.
Pelaksanaannya berdasarkan SK, RPPA, RKL, RKT dan
Base Line Data (Flora, Fauna, Kesejahteraan Masyarakat
dan Fisik Lingkungan) yang telah ada.
7. PJL bertujuan meningkatkan pembinaan capacity building
UPT/UPTD dan masyarakat lokal, dalam bidang Konservasi
SDAHE, Ekowisata, teknik usaha ekonomi masyarakat,
manajemen, pertanian organic, ketrampilan outdoor, SAR,
selam, pendakian, rafting, pembinaan habitat dan populasi,
pemanfaatan jasling, perlindungan hutan, pengawetan
biodiversity, dan lain-lain.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
8. PJL mengedepankan pengembangan kualitas, serta mensyaratkan
sertifikasi dan kompetensi dalam operasional seluruh kegiatan, seperti
Outbound, Arung Jeram, Interpretasi Obyek, Pemanduan, Pendakian,
Panjat Tebing, Pengamanan Hutan, PSP, LAKU, SAR, Pinball,
Konservasi SDA, Pembinaan Habitat dan Populasi, Adopsi
Pohon/Satwa, Selam, dan KSDA Terapan (Go Green).
9. PJL mengarahkan pada pembinaan dan ketauladanan KSDA Terapan
(Go Green) UPT PHKA, pada Wisatawan/Pengunjung, utamanya pada
Mitra Usaha dan Masyarakat Mitra/Setempat melalui pemberian
“kewajiban/ ketauladanan” pada pelaku (1) Pemanfaatan hasil hutan
bukan kayu, dan (2) Pemantapan pengelolaan batas luar kawasan hutan
berbasis pemberdayaan masyarakat (Green Belt). MOU di tingkat
Resort, dan dengan kebersamaan yang mendorong KSDA Terapan di
lingkungan rumah/kerja nya, dan ketauladanan kepada Masyarakat luas.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN
Penilaian Keberhasilan (TUJUAN) Pemanfaatan
Jasa Lingkungan:
Kualitas SDA yang meningkat,
Kesejahteraan masyarakat yang meningkat,
Capacity building pegawai dan masyarakat meningkat,
Pencemaran
ekosistem tertiadakan, dan
Penerimaan
PNBP meningkat.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
ARAHAN TEKNIS PENGUSAHAAN PARIWISATA ALAM
1.Reformasi regulasi pemanfaatan wisata alam telah dilakukan dengan
sangat nyata, yaitu dengan terbitnya PP 36/2010 dan Permenhut
48/2010, tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di SM, TN, TAHURA dan
TWA. Peraturan tersebut sangat pro poor, pro job, pro growth dan pro
environment, serta sangat mudah, murah, cepat, dan tidak birokratif.
2.Terdapat 2 (dua) Jenis Perijinan Usaha, yaitu Ijin Usaha Penyediaan Jasa
Wisata Alam (IUPJWA), dan Ijin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam
(IUPSWA).
3.IUPJWA diberikan oleh Kepala UPT PHKA. Dikarenakan format ijin dan
besaran iuran IUPJWA, belum ada aturannya, maka sambil menunggu
aturan-aturan tersebut, Kepala UPT PHKA diarahkan untuk menerbitkan
IUPJWA dengan format ijin dari UPT PHKA masing-masing, dengan
diberi catatan bahwa Iuran IUPJWA diberlakukan setelah ada aturannya,
dan sementara dapat diberikan arahan program Konservasi SDA.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
4. IUPSWA diberikan oleh Menteri Kehutanan, untuk itu
Kepala UPT PHKA diarahkan untuk melakukan
tahapan perijinan sebagai berikut :
a. Calon Pemohon berkomunikasi terlebih dahulu
dengan Pemangku Kawasan (Kepala UPT PHKA),
terkait dengan rencana permohonan IUPSWA.
Kepala UPT PHKA memberikan Check List Proses
Permohonan IUPSWA kepada Calon Pemohon.
b. Calon Pemohon mengurus persyaratan administrasi
termasuk proposal pengusahaan pariwisata alam.
c. Calon
Pemohon
mengajukan
permohonan
pertimbangan teknis
kepada SKPD yang
membidangi kepariwisataan Kab/Prop, dengan
melampirkan
persyaratan
administrasi
dan
proposal-nya.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
d. Setelah persyaratan administrasi, proposal dan
pertimbangan teknis dari SKPD kepariwisataan
lengkap, Calon Pemohon mengajukan pertimbangan
teknis kepada Kepala UPT PHKA, dengan melampirkan
persyaratan admiistrasi, proposal dan pertimbangan
teknis dari SKPD Pariwisata.
e. Kepala
UPT
PHKA
memeriksa
persyaratan
administrasi, proposal dan pertimbangan teknis dari
SKPD Pariwisata, selanjutnya bila telah lengkap dan
sesuai dengan kaidah-kaidah Konservasi SDA dan
berprinsip Ekowisata, maka Kepala UPT PHKA dapat
mengeluarkan Pertimbangan Teknis yang berlaku 3
(tiga) bulan.
f. Akhirnya dengan penyelesaian butir a-e diatas, Calon
Pemohon dapat mengajukan permohonan langsung ke
Menteri Kehutanan. Keputusan Menteri adalah
pengembalian permohonan atau pemberian Ijin Prinsip
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
http://jasling.dephut.go.id
yang berlaku hanya 1 (satu) tahun.
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
13 Des 2010
5. Kepala UPT PHKA diminta untuk menyusun dan
mengesahkan Rencana Pengelolaan, Zonasi/Blok dan
desain tapak Zona/Blok Pemanfaatan.
Desain tapak membagi 2 (dua) bagian/areal, yaitu areal
publik dan areal usaha.
Areal Publik umumnya merupakan areal pada kawasan
zona/blok pemanfaatan yang sudah ada kegiatan
intensif masyarakat, dimana kebutuhan sarana pada
areal publik dapat dibangun oleh UPT PHKA atau pihak
lain sesuai desain yang berkonsep Ekowisata (ramah
lingkungan) yang disetujui/dibuat oleh UPT PHKA.
Selain itu, diarahkan untuk membuat data base
kondisi lingkungan saat sebelum pemanfaatan,
berupa kuantitas dan kualitas flora fauna kunci dan
tingkat kesejahteraan masyarakat, yang akan
digunakan sebagai indicator evaluasi penilaian
pemanfaatan jasling-nya.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
6.
7.
8.
Dikarenakan ijin prinsip hanya berlaku 1 (satu) tahun, maka diminta
Kepala UPT PHKA dapat memberikan iklim kondusif dan mendorong
penyelesaian persyaratan kewajiban pemegang ijin prinsip dalam
waktu yang segera mungkin.
Pembinaan operasional IUPSWA dilakukan oleh Kepala UPT PHKA,
dengan mendasarkan pada SK IPPA/IUPSWA, RKPPA, RKL, RKT, 9
(Sembilan) kebijakan operasional PJLK2HL, dan Konservasi SDA
Terapan (Go Green).
Pengusahaan Pariwisata Alam dilakukan optimal sepadan dengan
potensi dan keunik-khasan SDA dan sesuai dengan daya dukung
SDA. Harga sepadan dengan nilai intrinsik, pelayanan dan sarana
yang diberikan.
Pengawasan dan evaluasi operasional IUPSWA reguler dilakukan
oleh Kepala UPT PHKA dengan mendasarkan pada SK IPPA/IUPSWA,
RKPPA, RKL dan RKT UPSWA yang telah disahkan, 9 (Sembilan)
kebijakan operasional PJLK2HL, Konservasi SDA Terapan (Go Green),
dan base line data flora, fauna dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
9. Kepala UPT PHKA diminta segera untuk :
•
•
•
•
melaporkan Potensi Wisata Alam (narasi populer, perpetaan,
dan foto resolusi tinggi),
mempromosikan dan membangun iklim kondusif guna
mendapatkan investor UPSWA yang berprinsip ekowisata,
dalam upaya penguatan perlindungan system penyangga
kehidupan dan pengawetan biodiversity,
membangun paket-paket wisata alam dan seni budaya local,
bersama masyarakat, dengan leaflet/booklet promosi dan
kontak person pemasaranan, dan
melaporkan hambatan, kendala dan permasalahan yang terkait
dengan pemanfaatan jasling wisata alam.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
10. Pengelolaan pariwisata alam, agar dilakukan dengan :
• sistem tiket 1 (satu) atap/pintu,
• prinsip EKOWISATA dengan system full
interpretasi obyek baik langsung (pemandu)
maupun tidak langsung (papan informasi/nama di
lapangan dan buku/leaflet/brosur),
• bina dan bangun obyek wisata binaan/buatan
yang ekowisata dan berbasis konservasi dan
pemberdayaan masyarakat lokal, disamping
pengembangan pengkemasan obyek wisata
alamiah-nya (panorama dan fenomena alam).
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
11. Pengelolaan/pembinaan manajemen dan teknis SAMPAH
terhadap pedagang, wisatawan dan kegiatan pemanduan
oleh masyarakat agar dilakukan melalui komunikasi,
penyadartahuan konservasi, DIKLING, ketauladanan
tokoh, percontohan lapangan, sertifikasi dan kompetensi,
dan pengorganisasian yang lebih baik.
BUKAN
DIBERSIHKAN ATAU DILAKUKAN OLEH UPT PHKA
ATAU PEMEGANG IPPA/IUPSWA.
Selain itu perlu dibentuk forum komunikasi pedagang dan
forum
komunikasi
pemandu,
yang
bertujuan
meningkatkan ketertiban, keamanan, kenyamanan,
keindahan dan kesan baik terhadap pariwisata alam, dan
juga diarahkan untuk melakukan kegiatan konservasi
SDA mandiri (swadaya, swadana dan swakarya) dariu
forum-forum
dimaksud,
yang
selanjutnya
akan
membangun obyek wisata binaan dan diversifikasi usaha
masyarakat.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
POKOK ARAHAN PJLK2HL PADA SE DIRJEN PHKA
NOMOR SE 1/IV/PJLK2HL-1/2011
TANGGAL 8 MARET 2011
Dalam rangka optimalisasi :
-Pengelolaan kawasan konservasi dan konservasi SDA terapan
(Go Green), baik insitu maupun eksitu.
-Peningkatan peranserta masyarakat dalam pengamanan hutan
dan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat.
-Pemantapan batas luar kawasan hutan berbasis pemberdayaan
masyarakat.
-Peningkatan
keilmuan/penerapan
pembinaan
habitat
dan
populasi.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
KEGIATAN SE.1/IV/PJLKKHL/2011
No
KAPOK
KEGIATAN
PELAKSANA
• Hemat Listrik dan Energi Alternatif.
• Pohon Induk, Kelola Benih,
Persemaian, Penanaman dan
KSDA
Pemeliharaan.
Di Lingkungan
Terapan
1
• Pemanfaatan Sampah Sistem
Babes/Bidwil/S
(Go
Lubang berpindah, dan 3 R.
eksi/Resort
Green)
• Beternak lebah madu.
• Penangkaran dan Adopsi Flora
Fauna.
• Resort dgn
• Akses dan manajemen
HHBK
supervisi
pemanfaatan HHBK.
dan
Seksi
• Industri Rumah Tangga yang
2 Industri
Wlayah.
mengelola
HHBK.
DIREKTORAT
PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
Rumah
•http://jasling.dephut.go.id
Rumah
• Konservasi SDA Terapan (Go
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
13 Des 2010
No
KAPOK
Kegiatan
• Rekonstruksi ordinat/batas kawasan.
• Pengakuan masyarakat terhadap
batas luar kawasan.
Green
• Pemanfaatan kawasan guna usaha
3
Belt
produktif masyarakat sekitar KK.
dengan tanaman lokal.
• Konservasi SDA Terapan (Go
Green).
• Permanen Sample Plot (PSP) per
Tipe Hutan.
• Penetapan dan pembinaan pohon
Riset
plus/induk.
Penang- • Riset penangkaran flora (Tanaman
4
karan
obat, Tanaman hias) dan fauna
TSL
(aves, reptil, mamalia, ampibi,
primata, dll).
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
• Penerapan hasil riset ke daerah
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
UPT
• Resort dgn
supervisi
Seksi
Wlayah.
• Rumah
Tangga
Masyarakat.
• Kawasan
Konservasi.
• Lingkungan
Babes/Bidwil
/Seksi/Resor
t.
• Daerah
http://jasling.dephut.go.id
Penyangga/
13 Des 2010
Terimakasih
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
http://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
Download