Laporan Penelitian Kualitas hidup lansia dengan gangguan pendengaran Riskiana Djamin Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar - Indonesia ABSTRAK Latar belakang: Gangguan pendengaran merupakan kondisi kesehatan yang paling umum pada orang lanjut usia (lansia) yang sangat berpengaruh pada fungsi psikis dan sosial. Oleh karena itu sangat penting mengetahui kualitas hidup lansia akibat gangguan fungsi pendengarannya. Tujuan: Menilai kualitas hidup lansia dengan gangguan pendengaran. Metode: Dilakukan pemeriksaan pendengaran dan penilaian kualitas hidup dengan menggunakan kuisioner HHIE (hearing handicap inventory for the elderly) pada 61 orang lansia di panti jompo Tresna Werdha, Gowa. Hasil: Pada lansia dengan gangguan pendengaran yang tidak mengalami gangguan kualitas hidup sebanyak 9 orang (14,75%), gangguan derajat ringan sampai menengah sebanyak 30 orang (49,2%) dan gangguan berat sebanyak 9 orang (14,75%). Penilaian analisis statistik mendapatkan nilai p<0,05 yang menunjukkan bahwa gangguan pendengaran bermakna dalam mempengaruhi kualitas hidup lansia. Kesimpulan: Gangguan pendengaran berpengaruh secara bermakna pada kualitas hidup lansia. Kata kunci: lansia, kualitas hidup, gangguan pendengaran, hearing handicap inventory for the elderly ABSTRACT Background: Hearing impairment is the most common health condition happened in elderly that can affect the psychical and social functions. Therefore it’s important to find out the quality of life in elderly with hearing impairment. Purpose: To determine quality of life in elderly with hearing problems. Methods: Sixty one elderly persons in Tresna Werdha Home for the Elderly, Gowa were undergone hearing examination and quality of life examination using hearing handicap inventory for the elderly. Results: In elderly with hearing impairment, 9 people (14.75%) had no handicap, 30 people (49.2%) had mild to moderate handicap, and 9 people (14.75%) had severe handicap. Statistical analysis 1 method found p<0.05 which showed that hearing impairment affected the elderly quality of life. Conclusion: Hearing impairment significantly affects quality of life in elderly. Key words: elderly, quality of life, hearing impairment, hearing handicap inventory for the elderly Alamat korespondensi: Riskiana Djamin, Bagian Ilmu Kesehatan THT Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar. E-mail: [email protected] persen. Hal ini menunjukkan bahwa PENDAHULUAN penduduk Penduduk lanjut usia (lansia) merupakan bagian dari secara anggota harapan peningkatan hidup. Batasan meningkat konsisten dari waktu Secara yang semakin bertambah jumlahnya dengan usia ke waktu.1,2 keluarga dan anggota masyarakat sejalan lanjut umum kondisi fisik usia seseorang yang telah memasuki masa lansia lanjut usia mengalami penurunan. Hal menurut WHO meliputi: lanjut usia ini antara 60 sampai 74 tahun, lanjut usia perubahan, antara lain: tua antara 75 sampai 90 tahun dan penampilan lanjut usia sangat tua di atas 90 tangan dan kulit, perubahan bagian tahun.1,2 dalam tubuh seperti sistem saraf, isi Pada tahun 1980 dapat perut, penduduk dilihat dari pada beberapa perubahan bagian perubahan wajah, pancaindra. lanjut usia di Indonesia berjumlah 7,7 Perubahan juga terjadi pada fungsi juta jiwa atau 5,2 persen dari seluruh motorik di antaranya berkurangnya jumlah penduduk. Pada tahun 1990 kekuatan, kecepatan jumlah keterampilan. Perubahan-perubahan penduduk lanjut usia dan meningkat menjadi 11,3 juta orang tersebut pada umumnya mengarah atau 8,9 persen. Jumlah ini meningkat pada kemunduran kesehatan fisik dan di seluruh Indonesia menjadi 15,1 juta psikis jiwa pada tahun 2000 atau 7,2 persen berpengaruh dari ekonomi dan sosial mereka.2 seluruh penduduk. Dan yang juga akhirnya pada akan aktivitas diperkirakan pada tahun 2020 akan Gangguan pendengaran adalah menjadi 29 juta orang atau 11,4 salah satu masalah kesehatan yang umum 2 dijumpai pada lansia. dapat yang dialami oleh lansia berkaitan menyebabkan terjadinya isolasi sosial, dengan gangguan pendengaran dan depresi dan menarik diri dari aktivitas dapat hidup. tambahan Hilangnya pendengaran Gangguan pendengaran berfungsi juga pemeriksaan sebagai audiometri individu meliputi tuli, kehilangan nada murni dalam evaluasi efektifitas pendengaran berat ataupun kehilangan alat bantu dengar. Versi pendek pendengaran parsial yang semuanya dengan 10 kriteria dari HHIE telah dapat diperkenalkan menyebabkan sulitnya pada tahun 1986 berkomunikasi, walaupun beberapa sebagai instrumen penapisan untuk fungsi baik. menilai gangguan pendengaran dan Beberapa orang dengan gangguan dapat mengukur kualitas hidup lansia. pendengaran mengalami Reliabilitas dan validitas HHIE telah keterbatasan dalam kebebasannya dan diakui dalam menilai kualitas hidup menderita penurunan kualitas hidup. lansia.6 pendengaran Walaupun masih dapat gangguan pendengaran Penelitian ini dilakukan karena tidak mengancam hidup secara tidak penulis ingin mengetahui sebarapa langsung, namun kondisi tersebut besar dapat membatasi aktivitas fisik dan pendengaran menyebabkan kualitas hidup penderita lansia. gangguan kualitas pengaruh dapat gangguan mempengaruhi hidup yang berat.3-5 Penapisan pendengaran gangguan sebaiknya METODE disertakan dalam pemeriksaan kesehatan para Penelitian ini adalah penelitian lansia. Metode penapisan yang dapat potong lintang dengan mengambil dilakukan sangat beragam dalam hal sampel pada semua lansia diperiksa di strategi, aplikasi dan panti jompo Tresna Werdha, Gowa. Pemeriksaan baku Subjek penelitian sebanyak 61 orang emas untuk gangguan pendengaran dan dilakukan pencatatan karakteristik adalah audiogram nada murni.6 lansia, data klinik meliputi anamnesis, teknik, keefektifannya. pemeriksaan fisik THT, pemeriksaan Pada tahun 1982 Ventry dan 25 audiometri nada murni, selanjutnya kriteria dari HHIE yang dirancang mengisi kuesioner HHIE. Kriteria untuk menilai gangguan psikososial HHIE terdiri dari 5 kriteria masalah Weinstein7 memperkenalkan 3 sosial-fungsional dan 5 menunjukkan kriteria bahwa masalah emosional yang berkaitan pendengaran dengan pendengarannya. Jawaban kualitas hidup lansia secara bermakna ”tidak” diberi ”kadang- Tabel 1. Tabel hubungan antara HHIE nilai 0, dapat gangguan mempengaruhi dengan fungsi pendengaran kadang” diberi nilai 2 dan ”ya” diberi nilai 4. Dengan interpretasi sebagai Normal Gangguan Pendengaran Baik 11 9 0 20 Ringan sampai sedang 0 30 0 30 Berat 0 9 2 11 Total 11 48 2 61 pendengaran pada berikut: nilai total 0-8 tidak ada gangguan, 10-24 gangguan ringansedang dan 26-40 gangguan berat. Data diolah dengan menggunakan analisis statistik yang sesuai. Ketulian Total DISKUSI HASIL Gangguan Dari tabel 1 tampak bahwa lansia umumnya terjadi karena adanya lansia pada kelompok pendengaran normal yang tidak proses mengalami sehingga gangguan kualitas hidup sebanyak 11 koklea lansia yang mengalami gangguan pendengaran, lansia gangguan yang tidak disertai dengan jumlah dan ukuran sel-sel ganglion dan saraf. Hal yang sama terjadi pada (49,2%) dan gangguan kualitas hidup mielin akson saraf.8 Lansia Dari dengan ketulian mengalami gangguan studi pada binatang, ketulian akibat faktor usia dapat kualitas hidup berat sebanyak 2 orang diperlambat (3,3%). Dengan atrofi pula perubahan berupa berkurangnya hidup ringan sampai sedang 30 orang (14,75%). adalah stria vaskularis. Selain itu, terdapat orang (14,75%), gangguan kualitas orang nyata perubahan vaskular juga terjadi pada mengalami gangguan kualitas hidup 9 didapatkan perubahan Proses kelompok perubahan rambut penunjang pada organ corti. dan berat. 9 menyebabkan dalam, terjadinya atrofi dan degenerasi sel-sel kualitas hidup ringan sampai sedang Pada telinga struktur koklea dan N VIII. Pada orang (18%), serta tidak ditemukan berat degenerasi dengan antioksidan, metabolit mitokondria, pengurangan analisis nilai p<0,05 statistik asupan yang 4 energi, faktor-faktor neurotropik, faktor anti-apoptitik dan 1. Suhartini R. Penduduk lanjut usia. stimulasi auditori volume rendah.8 Dengan mengetahui Tesis. Surabaya: Fakultas Kedokteran kualitas Universitas Airlangga; 2006. h. 1-2. hidup, lansia bisa melakukan upaya- 2. Ismayadi. upaya untuk meningkatkan kualitas proses). Proses Tesis. menua Medan: hidupnya seperti dengan pemasangan Kedokteran ABD (alat bantu dengar). Kemajuan Utara; 2004. h. 1-11. teknologi ABD saat memungkinkan ini elderly pengguna pada menunjukkan pendengaran mempengaruhi yang impairment in a Cohort of elderly patients attending a hospital geriatric lansia medicine service in Singapore. Med J 2004; 45(2):79-85. 5. Wiley untuk mengurangi angka kesakitan preventif, melakukan kuratif hearing 2000; 11:67-75. dan 6. Gates AG. Screening for handicapping hearing loss in the elderly. J Fam Pract 2003; 53(1):56- Disimpulkan pada penelitian ini gangguan berpengaruh kualitas sehingga diperlukan 62. pendengaran secara terhadap 7. Ventry I, Weinstein B. Hearing bermakna hidup handicap inventory in the elderly. lansia, Screening usaha-usaha hearing problems. Asha 1983; 25:37- lansia. Dengan demikian di masa 42. mendatang, lansia yang mengalami pendengaran questionnaire. Identification of elderly people with untuk meningkatkan kualitas hidup gangguan Self-reported in older adults. J Am Acad Audio rehabilitatif. bahwa LT. handicap and audiometric measures usaha-usaha penanggulangan secara promotif, BC gangguan hidupnya. dengan Washington: Decker; 2008. p. 35-42. Dengan demikian perlu upaya-upaya (morbiditas) people. 4. Wu HY. Screening for hearing dialami kualitas Sumatera ini penelitian tingginya Fakultas 3. Binstock R. Hearing impairment and mendapatkan amplifikasi yang tepat.8 Data Universitas (aging 8. Staecker. Geriatric otolaryngology. diharapkan Division of otolaryngology. semakin berkurang dan kualitas hidup Baltimore: University of Maryland lansia semakin meningkat. School of Medicine; 2004. DAFTAR PUSTAKA 5