NERACA SALDO

advertisement
AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA
Definisi akuntansi
1. Definisi dari sudut pemakai
Suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatankegiatan suatu organisasi
Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk:
1. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan
keputusan oleh manajemen
2. Pertanggungjawaban organisasi kepada para investor, kreditur,
badan pemerintah dsb
Dari definisi ini dapat disimpulkan sbb:
1.
Akuntansi diselenggarakan dalam suatu organisasi
2.
Informasi akuntansi sangat penting dalam menyelenggarakan
kegiatan perusahaan. Informasi ini digunakan oleh para pengambil
keputusan spt: manajemen, investor, kreditur.
2. Definisi dari sudut proses kegiatan
Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan
data keuangan suatu organisasi. Pada dasarnya akuntansi harus:
1.
Mengidentifikasi data mana yang berkaitan atau relevan dengan
keputusan yang akan diambil
2.
Memproses atau menganalisis data yang relevan
3.
Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan
Akuntansi dan tata buku
Tata buku: merupakan sebagian dari proses akuntansi khususnya yang
berkaitan dengan proses pencatatan
Akuntansi sebagai suatu sistem informasi
Dalam akuntansi transaksi-transaksi keuangan diolah sedemikian rupa sehingga
menjadi laporan keuangan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan
manajemen.
Pihak yang membutuhkan informasi akuntansi:
1. Manajer
2. Investor
3. Kreditur
4. Instansi pemerintah
5. Organisasi nirlaba
6. Pemakai lainnya
Profesi akuntansi
1. Akuntan publik
2. Akuntan intern
Bidang-bidang akuntansi
1. Akuntansi publik
a.
Pemeriksaan laporan keuangan (auditing)
b.
Akuntansi perpajakan
c.
Konsultasi manajemen
2. Akuntansi intern
a.
Akuntansi biaya
b.
Peranggaran
c.
Perancangan sistem informasi
d.
Pemeriksaan intern
Akuntansi dikelompokkan menjadi:
1. Akuntansi keuangan
2. Akuntansi manajemen
Proses akuntansi
Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi
Proses pelaporan informasi akuntansi dilakukan melalui 4 jalur:
1. Jalur laporan untuk manajemen
2. Jalur laporan untuk perpajakan
3. Jalur laporan khusus
4. Jalur laporan keuangan
Bentuk-bentuk organisasi perusahaan:
1. Perusahaan perseorangan
2. Persekutuan
3. Perseroan
Prinsip-prinsip akuntansi
1. Konsep entitas
2. Prinsip obyektivitas
3. Prinsip Cost (Biaya)
LAPORAN KEUANGAN DAN PERSAMAAN AKUNTANSI
Laporan keuangan utama yang dihasilkan dari proses akuntansi adalah neraca
dan laporan rugi-laba.
Neraca dibuat dengan maksud untuk menggambarkan posisi keuangan suatu
organisasi pada suatu saat tertentu, sedangkan laporan rugi-laba
menggambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai dalam suatu periode waktu
tertentu.
Pada umumnya kedua laporan ini disusun setahun sekali (tahunan), namun tidak
jarang dijumpai pula perusahaan yang menyusun laporan keuangan tiap kwartal
bahkan tiap bulan.
NERACA
Sering disebut juga laporan posisi keuangan adalah suatu daftar yang
menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki
oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
Judul suatu neraca terdiri atas:
1. nama organisasi atau perusahaan
2. nama laporan (dalam hal ini neraca)
3. tanggal neraca
Badan atau isi laporan terdiri atas tiga bagian yaitu:
Aktiva, kewajiban dan modal
Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam laporan ini adalah bahwa
jumlah aktiva selalu sama dengan jumlah pasiva (kewajiban dan modal).
Keseimbangan ini biasanya digambarkan sebagai persamaan akuntansi, yaitu
suatu persamaan yang menunjukkan bahwa jumlah semua harta atau sumbersumber yang tercantum pada sisi kiri adalah berasal dari kreditur dan pemilik.
Sebaliknya jumlah kontribusi kreditur dan pemilik harus sama dengan jumlah
harta perusahaan.
Aktiva
Adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasanya
dinyatakan dalam suatu uang. Jenis-jenis sumber ekonomi atau lazim disebut
harta perusahaan bisa bermacam-macam seperti: tanah, gedung, mesin, piutang
dagang, pembayaran di muka(uang muka) dsb. Aktiva dicantumkan dalam
neraca dengan urut-urutan yang sudah tertentu yang dimulai dengan aktiva
lancar (kas, piutang dagang, persediaan dll) diikuti dengan aktiva-aktiva yang
bersifat permanen (tanah, gedung, mesin dsb).
Kewajiban
Adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan uang atau jasa pada
suatu saat tertentu di masa yang akan datang. Dengan kata lain kewajiban
merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan. Kewajiban dilaporkan
dalam neraca menurut urutan saat pelunasannya. Pertama-tama dicantumkan
kewajiban jangka pendek seperti utang dagang, utang wesel dan kewajiban
jangka pendek lainnya. Dibawah kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar)
dicantumkan kewajiban jangka panjang seperti utang hipotik dan utang obligasi.
Modal
Dicantumkan dalam neraca di bawah kewajiban. Modal pada hakekatnya
merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aktiva ) perusahaan.
LAPORAN RUGI-LABA
Disusun dengan maksud untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam
periode waktu tertentu. Dengan kata lain laporan rugi-laba menggambarkan
keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapai
tujuannya. Hasil operasi perusahaan diukur dengan membandingkan antara
pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut.
Laporan rugi laba harus diberi judul yang terdiri atas:
1. nama perusahaan
2. nama laporan (laporan rugi-laba)
3. periode laporan.
Isi laporan rugi-laba terdiri atas tiga komponen pokok yaitu: pendapatan, biaya,
dan laba atau rugi.
Pendapatan adalah aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari
konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa.
Biaya adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang dikonsumsi
untuk menghasilkan pendapatan.
Laba (atau rugi) adalah selisih lebih (atau kurang) antara pendapatan dengan
biaya.
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Hasil operasi perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh
terhadap modal pemilik. Apabila perusahaan memperoleh laba, maka laba tsb
akan menambah modal pemilik. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi
maka modal pemilik mejadi berkurang. Modal pemilik bisa berubah karena:
- adanya tambahan investasi oleh pemilik
- pemilik mengambil harta perusahaan untuk keperluan pribadi
Dengan demikian modal pemilik akan bertambah karena:
1. adanya tambahan investasi oleh pemilik
2. perusahaan mendapat laba
Modal pemilik akan berkurang karena:
1. pemilik melakukan pengambilan harta perusahaan untuk keperluan
pribadi
2. perusahaan menderita rugi
Laporan perubahan modal harus diberi judul terdiri atas:
1. nama perusahaan
2. nama laporan (laporan perubahan modal)
3. periode laporan
Isi laporan perubahan modal: modal awal, laba(rugi), pengambilan prive, dan
modal akhir.
FORMULIR DAN JURNAL
PENDAHULUAN
Buku-buku jurnal (buku harian):
Buku-buku yang digunakan untuk melakukan pencatatan pertama dari transaksitransaksi organisasi/perusahaan
Prinsip-prinsip sistem akuntansi yang berhubungan dengan buku-buku jurnal
sbb:
1. Banyaknya buku jurnal yang digunakan dalam suatu organisasi harus
cukup untuk memungkinkan organisasi mempekerjakan beberapa orang
karyawan dengan baik
2. Buku-buku jurnal harus digunakan untuk memisahkan transaksi-transaksi
dalam beberapa klasifikasi dasar
3. Untuk mengurangi banyaknya pekerjaan pembukuan yang terperinci
harus digunakan lajur-lajur khusus untuk pos-pos debit dan pos-pos kredit
yang berulang
4. Nama-nama lajur yang terdapat dalam buku jurnal harus sama dengan
nama perkiraan buku besar umum ybs
5. Lajur-lajur yang terdapat dalam buku jurnal digunakan sebagai dasar
untuk memperoleh angka-angka untuk ikhtisar dalam buku besar umum
6. Jika mungkin, buku-buku jurnal harus disusun sedemikian rupa sehingga
kebutuhan untuk menguraikan transaksi-transaksi dapat ditiadakan
7. Harus diletakkan hubungan antara dokumen-dokumen asli dan buku-buku
jurnal, sehingga dapat diletakkan tanggungjawab ttt pada masing-masing
karyawan
DESAIN DAN PENGGUNAAN DOKUMEN BISNIS PADA ORGANISASI
SEKTOR PUBLIK
PENTINGNYA FORMULIR DALAM AKUNTANSI
Formulir:
 Formulir internal
 Formulir eksternal
Formulir-formulir itu merupakan silent partner dalam organisasi dan terutama
digunakan untuk:
1. Menetapkan tanggungjawab untuk penciptaan (creation), pencatatan dan
penyelesaian transaksi-transaksi organisasi
2. Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan
3. Menyampaikan atau memindahkan informasi yang penting dari orang
yang satu ke orang yang lain
4. Mencatat transaksi-transaksi yang sudah lampau atau untuk
menyelesaikan/ melengkapi transaksi-transaksi
BEBERAPA PRINSIP DASAR PEMBUATAN FORMULIR-FORMULIR
Beberapa prinsip dasar jika akan merancang dan mencetak formulir adalah sbb:
a. Formulir-formulir untuk digunakan secara eksternal harus diberi nama dan
alamat perusahaan di bagian atas
b. Pada tiap formulir harus dicetak judul dari formulir, untuk identifikasi
c. Tiap formulir harus diberi nomor urut untuk identifikasi pada waktu
diterima atau jika digunakan dalam prosedur tertulis
d. Setiap formulir harus diberi tanggal
e. Tiap formulir harus diberi garis-garis, jika informasi harus ditulis dengan
tangan
f. Jika digunakan formulir-formulir yang besar/lebar dan pencatatan
dilakukan dengan garis-garis yang sama di sebelah kiri maupun kanan
dari formulir itu maka sebaiknya diberi nomor-nomor garis untuk
mengurangi kesalahan
g. Urutan pos-pos yang ada pada tiap formulir harus logis
h. Formulir-formulir yang dicetak oleh perusahaan yang bersangkutan harus
diberi nomor urut yang dicetak
i. Formulir-formulir yang mahal, dari ujung kiri dan ujung kanan baik yang
diatas maupun yang dibawah harus bulat
j. Untuk menghemat waktu jika mungkin formulir-formulir itu harus dirancang
sedemikian rupa sehingga jawabannya dapat diberikan dengan tanda cek
atau dengan ”ya” atau ”tidak”
k. Gunakanlah kertas karbon atau mesin fotocopy jika suatu formulir harus
diisi dalam beberapa rangkap
PENTINGNYA PENGENDALIAN FORMULIR-FORMULIR OLEH AKUNTAN
ATAU AHLI SISTEM
Empat prinsip dasar yang berhubungan dengan penggunaan formulir adalah:
1. Jika sesuatu harus dicatat, maka harus digunakan formulir-formulir
2. Jika suatu informasi tertentu harus dicatat berulang-ulang maka
pemakaian formulir-formulir mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
menulis informasi itu
3. Suatu formulir harus digunakan jika perlu untuk mempunyai informasi
yang berkaitan pada tempat yang sama, karena ini memungkinkan
pengecekan yang tepat tentang kelengkapan dari catatan
4. Suatu formulir digunakan untuk menetapkan tanggungjawab
PENYEMPURNAAN SISTEM AKUNTANSI
PENYELIDIKAN FORMULIR-FORMULIR
DENGAN
MENGADAKAN
Penyusunan Sistem akuntansi secara teratur menyelidiki dan mempelajari
formulir-formulir yang digunakan, ditinjau dari sudut pandang:
1. Kata-kata, desain, urutan pos-pos, banyaknya tembusan, dan pemakaian
kertas dari tiap formulir
2. Operasi yang menyangkut penyusunan, penanganan dan pencatatan
informasi dari formulir
JURNAL DAN POSTING
Jurnal: adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara
kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening
yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Setiap
transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan ke buku besar,
harus dicatat dahulu dalam jurnal. Oleh karena itu buku jurnal sering disebut
sebagai buku catatan yang pertama (book of original entry).
Manfaat pemakaian jurnal adalah sebagai berikut:
1. Jurnal merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan pos-pos
yang terpengaruh oleh suatu transaksi. Manfaat pemakaian jurnal akan
sangat terasa, terutama apabila suatu transaksi mengakibatkan adanya
beberapa pendebetan dan pengkreditan. Pengaruh transaksi semacam itu
sukar diketahui melalui buku besar, tapi terlihat jelas dalam jurnal.
2. Jurnal juga merupakan alat pencatatan yang memberi gambaran secara
kronologis (menurut urutan waktu terjadi transaksi), sehingga dapat
memberi gambaran yang lengkap tentang seluruh transaksi perusahaan
berdasarkan urut-urutan kejadiannya.
3. Jurnal dapat dipecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yang
dikerjakan oleh beberapa orang secara bersamaan. Buku besar tidak
mungkin dikerjakan oleh beberapa orang pada saat yang sama.
4. Jurnal menyediakan ruang yang cukup untuk keterangan transaksi.
Sebaliknya ruang yang tersedia dalam kolom keterangan di rekeningrekening buku besar sangat terbatas, sehingga tidak dapat memuat
keterangan yang cukup.
5. Apabila transaksi dicatat secara langsung ke buku besar dan terjadi
kesalahan dalam pencatatannya, maka letak kesalahan tersebut di buku
besar akan sulit ditemukan.
Bentuk Jurnal
Dalam praktik akuntansi dikenal berbagai bentuk jurnal, mulai dari yang
sederhana sampai pada yang rumit. Bentuk jurnal yang paling sederhana disebut
jurnal dua kolom. Sebenarnya kolom yang terdapat dalam jurnal ini lebih dari dua
buah, tetapi kolom yang tersedia untuk mencatat jumlah rupiahnya hanya dua,
yaitu satu kolom untuk mencatat jumlah rupiah yang didebet, dan kolom yang
lain untuk mencatat jumlah rupiah yang dikredit.
Pemakaian kolom-kolom dalam lembar jurnal adalah sebagai berikut:
Kolom (1) : untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi. Kolom ini terbagi atas
dua bagian. Bagian kiri digunakan untuk mencatat tahun dan bulan,
sedangkan bagian kanan untuk mencatat tanggal.
Kolom (2) : untuk mencatat nama rekening yang didebet dan nama rekening
yang dikredit. Dalam kolom ini dicatat juga keterangan atau uraian
singkat tentang transaksi yang dicatat.
Kolom (3) : untuk mencatat nomor rekening yang didebet maupun rekening
yang dikredit.
Kolom (4) : untuk mencatat jumlah rupiah yang harus didebetkan ke dalam
rekening yang namanya telah tertulis pada kolom 2.
Kolom (5) : untuk mencatat jumlah rupiah yang harus dikreditkan ke dalam
rekening yang namanya telah tertulis pada kolom 2.
Proses mencatat suatu transaksi didalam jurnal disebut menjurnal. Prosedur
yang harus diikuti dalam menjurnal adalah sebagai berikut:
1). Tahun ditulis pada baris pertama. Tahun biasanya tidak ditulis berulangulang pada suatu halaman apabila tahun tidak berganti.
2). Nama bulan ditulis untuk transaksi yang pertama terjadi dalam bulan yang
bersangkutan pada bagian atas kolom pertama. Nama bulan hanya ditulis
lagi pada bagian atas halaman yang baru atau pada awal bulan yang baru.
Jadi nama bulan tidak perlu ditulis berulang-ulang pada halaman yang sama,
kecuali kalau bulan berganti.
3). Tanggal transaksi dicatat pada kolom pertama, pada bagian kolom yang
kecil. Untuk setiap transaksi perlu ditulis tanggalnya meskipun dalam tanggal
yang sama terjadi beberapa transaksi.
4). Nama rekening yang didebet ditulis merapat ke pinggir sebelah kiri dalam
kolom 2 dan jumlah pendebetan dimasukkan ke dalam sisi kiri atau kolom 4
dalam kolom jumlah.
5). Nama rekening yang dikredit ditulis dalam baris berikutnya pada kolom 2,
dan ditulis sedikit masuk ke sebelah kanan bila dibandingkan dengan nama
rekening yang didebet. Jumlah pengkreditan dicatat pada sisi kanan atau
kolom 5 dalam kolom jumlah.
6). Penjelasan atau keterangan ditulis pada baris berikutnya dalam kolom 2.
Sebaiknya keterangan ditulis secara singkat tanpa mengabaikan informasi
yang penting, dan dapat dipahami dengan jelas.
Nama Rekening dalam Jurnal
Semua transaksi yang terjadi harus dicatat dalam jurnal dengan menuliskan
nama rekening yang didebet dan nama rekening yang dikredit, sesuai dengan
peraturan pendebetan dan pengkreditan. Nama rekening yang digunakan dalam
menjurnal harus sama dengan nama rekening yang digunakan didalam buku
besar. Jurnal yang dibuat untuk mencatat suatu transaksi disebut ayat jurnal.
Antara ayat jurnal yang satu dengan ayat jurnal yang lain hendaknya diberi jarak
satu baris, sehingga jelas terlihat batas antara ayat jurnal yang satu dengan ayat
jurnal lainnya. Kolom nomor rekening tidak diisi pada saat menjurnal. Kolom ini
harus diisi dengan nomor rekening, setelah jurnal tersebut dicatat dalam
rekening-rekening yang bersangkutan di buku besar. Dengan cara demikian
maka akan dapat diketahui jurnal-jurnal yang telah dibukukan ke buku besar dan
jurnal-jurnal mana yang belum dicatat di buku besar.
Posting
Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke
buku besar disebut posting, yaitu memindahkan jumlah dalam kolom debet jurnal
ke dalam sisi debet rekening dan memindahkan jumlah dalam kolom kredit jurnal
ke dalam sisi kredit rekening.
Nama rekening yang diposting di buku besar harus sesuai dengan nama
rekening yang tertulis di dalam jurnal. Urut-urutan kegiatan memindahkan ke
rekening buku besar ini harus sejalan dengan urut-urutan mendebit dan
mengkredit dari jurnal.
Apabila posting dilakukan dengan cara manual, maka cara yang harus ditempuh
adalah sebagai berikut:
1. Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal dicatat kembali dalam
rekening yang bersangkutan. Apabila suatu jumlah dicatat di sisi debit
dalam jurnal, maka posting harus dilakukan ke sisi debit rekening.
Sebaliknya bila didalam jurnal dicatat di sisi kredit, maka posting harus
dilakukan ke sisi kredit rekening. Cara mencatat tahun, bulan dan tanggal,
sama dengan yang dilakukan dalam jurnal.
2. Apabila posting telah dilakukan, maka nomor halaman jurnal harus
dituliskan dalam kolom F (folio) di rekening.
3. Langkah berikutnya adalah menuliskan nomor rekening yang telah
diposting pada kolom Nomor Rekening di dalam jurnal. Prosedur ini
mempunyai dua tujuan, yaitu:
a). Untuk menunjukkan bahwa jurnal tersebut telah diposting
b). Untuk menunjukkan hubungan antara jurnal dan rekening di buku besar
NERACA SALDO
Tujuan pembuatan neraca saldo adalah:
1. Untuk menguji kesamaan debet dan kredit didalam buku besar
2. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan
Proses Pembuatan Neraca Saldo:
1. Pertama-tama jumlahkan kolom debet dan kredit semua rekening yang
terdapat di buku besar
2. Tulislah hasil penjumlahan tsb pada kolom yang sesuai dalam rekening
ybs
3. Hitunglah saldo semua rekening yang terdapat dalam buku besar.
4. Susunlah neraca saldo yang berisi nama semua rekening yang terdapat
dalam buku besar beserta saldonya masing-masing yang telah ditentukan.
Kesalahan-kesalahan tertentu yang tidak akan berpengaruh terhadap
keseimbangan debet dan kredit:
1. Transaksi tidak dicatat dalam buku besar
2. Kesalahan pencatatan “jumlah rupiah” dalam buku besar
3. Pendebetan atau pengkreditan ke dalam rekening yang salah
4. Kesalahan yang saling menutupi
Penyebab Ketidakseimbangan Neraca Saldo
1. Kesalahan di dalam menyusun neraca saldo
a. Salah menjumlahkan kolom saldo (rupiah)
b. Satu buah rekening atau lebih, belum dicantumkan dalam neraca saldo
atau salah menuliskan jumlah saldonya
2.
a.
b.
c.
Kesalahan di dalam menentukan saldo rekening
Salah menghitung jumlah saldo
Saldo debet suatu rekening ditulis sebagai saldo kredit atau sebaliknya
Salah menghitung jumlah pada salah satu sisi rekening
3. Kesalahan mencatat transaksi di dalam buku besar
a. Transaksi telah dicatat dengan jumlah pendebetan yang tidak sama besar
dengan jumlah pengkreditan
b. Pendebetan telah dicatat sebagai pengkreditan atau sebaliknya
c. Lupa mencatat suatu pendebetan atau pengkreditan
PENYESUAIAN PEMBUKUAN
Dasar Akrual Dan Dasar Tunai
Dasar Akrual
Akuntansi Mengakui Pengaruh Transaksi Pada Saat Transaksi Tersebut Terjadi
Dasar Tunai
Dalam Akuntansi Hanya Akan Dilakukan Pencatatan Apabila Telah Terjadi
Penerimaan Atau Pengeluaran Kas
Periode Akuntansi
Prinsip Pendapatan
Mengatur Tentang:
1. Kapan Pendapatan Dicatat
2. Jumlah Pendapatan Yang Dicatat
Situasi Yang Dapat Menjadi Pedoman Kapan Suatu Pendapatan Akan Dicatat:
1. Tidak Memerlukan Pencatatan Pendapatan
2. Harus Dicatat Sebagai Pendapatan
Prinsip Mempertandingkan
Adalah Dasar Untuk Mencatat Biaya. Biaya Adalah Merupakan Bagian Dari
Harga Pokok Aktiva Yang Digunakan Untuk Memperoleh Pendapatan.
Prinsip Mempertandingkan Merupakan Pedoman Bagi Akuntan Untuk:
1. Menyatakan Semua Biaya Yang Terjadi Selama Periode Akuntansi
2. Mengukur Besarnya Biaya
3. Untuk Mempertemukan Biaya Tersebut Dengan Pendapatan Yang
Diperoleh Pada Periode Yang Sama. Mempertemukan Biaya Dengan
Pendapatan, Berarti Mengurangkan Biaya Terhadap Pendapatan Untuk
Dapat Mengetahui Laba Bersih Atau Rugi Bersih
Proses Penyesuaian
Tujuan Proses Penyesuaian:
1. Agar Setiap Rekeing Riil, Khususnya Rekening Aktiva Dan Rekening
Kewajiban, Menunjukkan Jumlah Yang Sebenarnya Pada Akhir Periode
2. Agar Setiap Rekening Nominal (Rekening Pendapatan Dan Rekening
Biaya) Menunjukkan Pendapatan Dan Biaya Yang Seharusnya Diakui
Dalam Suatu Periode.
Saldo-Saldo Didalam Neraca Saldo Biasanya Memerlukan Penyesuaian Untuk
Mengakui Hal-Hal Sbb:
1. Piutang Pendapatan: Yaitu Pendapatan Yang Sudah Menjadi Hak
Perusahaan Tetapi Belum Dicatat. Merupakan Pos Antisipasi Aktif
2. Hutang Biaya: Yaitu Biaya-Biaya Yang Sudah Menjadi Kewajiban
Perusahaan Tetapi Belum Dicatat. Merupakan Pos Antisipasi Pasif
3. Pendapatan Diterima Dimuka: Yaitu Pendapatan Yang Sudah Diterima,
Tetapi Sebenarnya Merupakan Pendapatan Untuk Periode Yang Akan
Datang. Merupakan Pos Transitoris Pasif.
4. Biaya Dibayar Dimuka: Yaitu Biaya-Biaya Yang Sudah Dibayar Tetapi
Sebenarnya Harus Dibebankan Pada Periode Yang Akan Datang.
Merupakan Pos Transitoris Aktif.
5. Kerugian Piutang: Yaitu Taksiran Kerugian Yang Timbul Karena Adanya
Piutang Yang Tidak Bisa Ditagih
6. Depresiasi (Penyusutan): Yaitu Penyusutan Aktiva Tetap Yang Harus
Dibebankan Pada Suatu Periode Akuntansi
7. Biaya Pemakaian Perlengkapan: Yaitu Bagian Dari Harga Beli
Perlengkapan Yang Telah Dikonsumsi Selama Periode Akuntansi
AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Perusahaan Manufaktur :
Perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memperoleh barang dan jasa
untuk diolah menjadi produk selesai dan menjual produk selesai yang
dihasilkan tersebut.
Kegiatan Perusahaan Manufaktur :
1. Memperoleh barang (bahan baku dan bahan penolong dan jasa
(tenaga kerja) untuk diolah menjadi produk selesai.
2. Menyimpan barang (Menunggu Pemakaian)
3. Mengolah barang dan jasa menjadi produk selesai
4. Menyimpan produk selesai untuk menunggu penjualan
5. Menjual produk selesai yang dihasilkan
Biaya Produksi :
Semua biaya yang timbul dalam hubungannya dengan kegiatan untuk
mengolah barang dan jasa menjadi produk selesai.
Terdiri dari ;
1. Biaya Bahan Baku :
Harga perolehan dari bahan baku yang dipakai didalam proses
produksi.
Contoh : Kayu, pipa besi, spon (perusahaan mebel)
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
Balas jasa yang diberikan kepada tenaga kerja yang manfaatnya
dapat dihubungkan dengan pembuatan produk selesai.
3. Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Meliputi semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung.
Terdiri dari :
a. Bahan Penolong
Bahan yang dipakai didalam proses produksi yang nantinya tidak
menjadi bagian dari produk selesai.
Contoh : Dempul, plamir, paku, plitur (Perusahaan Mebel)
b. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (BTKTL)
Semua balas jasa yang diberikan kepada tenaga kerja
(karyawan) pabrik yang manfaatnya tidak dapat dihubungkan
dengan produk selesai
c. Penyusutan dan Amortisasi Aktiva Tetap Pabrik
d. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap Pabrik
e. Biaya Listrik dan Air Pabrik
f. Biaya Asuransi Pabrik
g. Biaya Departemen Pembantu
h. BOP Lain-lain
Metode Penentuan/Pengumpulan Harga Pokok Produksi :
1. Metode Harga Pokok Proses/Massa (Process Cost Method)
Melaksanakan pengolahan produk untuk memenuhi persediaan di
gudang.
Contoh : Semen, pupuk, susu, bumbu masak, dll
2. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method)
Melaksanakan proses produksi atas pesanan yang diterima dari
pihak luar.
Contoh : Percetakan, mebel
Tingkah Laku Biaya :
1. Biaya Variabel
Biaya yang bervariasi langsung (proporsional) dengan kuantitas
produk yang dibuatnya.
Contoh : Biaya bahan baku, BTKL, Biaya bahan penolong (dempul,
pernis) dll
2. Biaya Tetap
Biaya yang dikeluarkan dalam jumlah yang sama, walaupun jumlah
unit yang diproduksi atau dijual berubah-ubah dalam kepastian
normal.
Contoh : Biaya sewa, BTKTL
3. Biaya Semi Variabel
Biaya yang jumlahnya berubah-ubah dalam hubungannya dengan
perubahan kuantitas yang diproduksi, tetapi perubahannya tidak
proposional.
Contoh : Biaya Pengawas (Insentif), Biaya telepon, Biaya listrik, air.
Metode Perhitungan Harga Pokok Produk :
1. Variabel Costing :
Perhitungan biaya produksi yang memperhitungkan hanya biaya
yang bersifat variable saja.
(Biaya Bahan Baku + BTKL + BOP Variabel)
2. Full Costing :
Perhitungan harga pokok produksi yang memperhitungan seluruh
unsur biaya, baik yang bersifat variable maupun tetap.
{(Biaya Bahan Baku + BTKL + BOP Tetap + Variabel)}
3 Macam Persediaan Pada Perusahaan Manufaktur
1. Persediaan bahan baku dan bahan penolong (Gbr.1)
2. Persediaan produk dalam proses (Gbr.2)
3. Persediaan produk selesai (Gbr 3)
Metode Penentuan Persediaan
1. Sistem Fisik atau periodik (Physical/Periodic system)
2. Sistem Perpetual (Perpetual System)

Jurnal Penyesuaian Untuk Biaya bahan baku, terdiri atas :
1. Untuk memindahkan pembelian bersih ke persediaan
bahan baku
Persediaan bahan baku
Potongan Pembelian Bh.Baku
XXX
Retur Pembelian Bahan Baku
XXX
Pembelian Bahan Baku
Biaya Angkut Pembelian
XXX
XXX
XXX
2. Untuk Mencatat dan Memindahkan biaya bahan baku ke persediaan
produk dalam proses
Persediaan Produk Dalam Proses
Persediaan Bahan Baku

XXX
XXX
Jurnal Penyesuaian untuk biaya tenaga kerja langsung, yaitu untuk memindahkan
ke persediaan produk dalam proses
Persediaan Produk Dalam Proses XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung

XXX
Jurnal Penyesuaian Untuk Biaya Overhead Pabrik, terdiri dari :
1. Untuk mencatat BOP yang belum dicatat.
Penyusutan Mesin
Penyusutan Peralatan Pabrik
Biaya Asuransi Pabrik
BOP Lain-lain
Macam-macam rekening
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
2. Untuk Mengumpulkan BOP
BOP
XXX
Biaya Bahan Penolong
BTKTL
Penyusutan Mesin
Penyusutan Peralatan Pabrik
BOP Lain-lain
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
3. Untuk Memindahkan BOP ke Persediaan Produk Dalam Proses
Persediaan Produk Dalam Proses
BOP

XXX
XXX
Jurnal Penyesuaian Untuk Harga Pokok Produk Selesai
Persediaan Produk Selesai
Persediaan Produk Dalam Proses

XXX
Jurnal Penyesuaian Untuk Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Persediaan Produk Selesai

XXX
XXX
XXX
Jurnal Pada Saat Penjualan
Kas/Piutang Dagang
Harga Pokok Penjualan
XXX
XXX
METODE HARGA POKOK PESANAN – FULL COSTING
Biaya:
 Dalam arti sempit
Adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva (disebut
dengan istilah harga pokok)
Istilah harga pokok juga digunakan untuk menunjukkan pengorbanan sumber
ekonomi dalam pengolahan bahan baku menjadi produk
 Dalam arti luas
Adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi, untuk tujuan tertentu.
Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok Dalam Perusahaan
Dalam perusahaan manufaktur, ada 3 fungsi pokok yaitu:
1. Fungsi Produksi
2. Fungsi Pemasaran
3. Fungsi Administrasi & Umum
Oleh karena itu biaya dapat dikelompokkan menjadi:
1. Biaya Produksi
2. Biaya Pemasaran
3. Biaya Administrasi & Umum
Menurut Obyek Pengeluarannya, biaya produksi dibagi menjadi:
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
3. Biaya Overhead Pabrik
Biaya Bahan Baku & Biaya Tenaga Kerja Langsung disebut Biaya Utama (Prime
Cost).
Biaya Tenaga Kerja Langsung & Biaya Overhead Pabrik disebut Biaya Konversi
(Conversion Cost).
Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi
Pengumpulan Harga Pokok Produksi sangat ditentukan oleh cara produksi. Cara
memproduksi produk secara garis besar dibagi 2 yaitu:
1. Produksi atas dasar pesanan
2. Produksi massa
Produksi atas dasar pesanan
Contoh: percetakan, perusahaan mebel, perusahaan dok kapal dll
Produksi atas dasar produksi massa
Contoh: perusahaan semen, pupuk, makanan ternak, bumbu masak, tekstil dll
Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan, mengumpulkan harga pokok
produksinya dengan menggunakan Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order
Cost Method).
Perusahaan yang berproduksi massa, mengumpulkan harga pokok produksinya
dengan menggunakan Metode Harga Pokok Proses (Process Cost Method).
Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan
 Karakteristik usaha yang produksinya berdasarkan pesanan
1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus.
2. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh
pemesan.
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi
persediaan di gudang.
 Karakteristik metode harga pokok pesanan
1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan
spesifikasi pemesan & setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok
produksinya secara individual.
2. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan
produk , yaitu: biaya produksi langsung & biaya produksi tidak langsung
3. Biaya produksi langsung terdiri:
- Biaya Bahan Baku
- Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead
pabrik
4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi
pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi.
Sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan kedalam harga pokok
pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
5. Harga pokok produksi per unit dihitung saat pesanan selesai diproduksi,
dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk
pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam
pesanan ybs.
Manfaat Informasi harga pokok produksi per pesanan
Bermanfaat bagi manajemen untuk:
1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan.
2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan
3. Memantau realisasi biaya produksi
4. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan
5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi & produk dalam proses
yang disajikan dalam Neraca
METODE HARGA POKOK PROSES
Karakteristik Metode Harga Pokok Proses
1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar
2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama
3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang
berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.
Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga Pokok Pesanan
sbb:
1. Pengumpulan biaya produksi
 Metode HP pesanan: mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan
 Metode HP proses: mengumpulkan biaya produksi per departemen
produksi per periode akuntansi
2. Perhitungan harga pokok produksi per satuan
 Metode HP pesanan: membagi total biaya yang dikeluarkan untuk suatu
pesanan dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan
 Metode HP proses: membagi total biaya produksi selama periode tertentu
dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode ybs.
3. Penggolongan biaya produksi
 Metode HP pesanan: biaya produksi dipisahkan menjadi biaya langsung
dan biaya tidak langsung
 Metode HP proses : pembedaan biaya produksi langsung dan biaya
produksi tidak langsung seringkali tidak diperlukan
4. Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik
 Metode HP pesanan: BOP terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga
kerja tidak langsung, & biaya produksi selain BBB & BTKL (yang
dibebankan atas dasar tarif yang ditentukan di muka)
 Metode HP proses: BOP terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan
baku & bahan penolong & biaya tenaga kerja (baik yang langsung
maupun yang tidak langsung). BOP dibebankan kepada produk sebesar
biaya yang sesungguhnya terjadi selama periode akuntansi tertentu.
Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi
Informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu
bermanfaat bagi manajemen untuk:
1. Menentukan harga jual produk
2. Memantau realisasi biaya produksi
3. Menghitung laba atau rugi periodik
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam
proses yang disajikan dalam Neraca
SOAL-SOAL Pengantar Akuntansi 1
I. Kerjakan dengan memberi tanda silang pada alternatif jawaban yang anda anggap
benar pada lembar jawaban yang sudah disediakan.
1. Perkiraan-perkiraan yang berkaitan dengan Neraca disebut:
A. Perkiraan Aktiva
C. Perkiraan Biaya
B. Perkiraan Riil
D. Perkiraan Nominal
2. Perkiraan-perkiraan yang berkaitan dengan Laporan Rugi-Laba disebut:
A. Perkiraan Pasiva
C. Perkiraan Pendapatan
B. Perkiraan Riil
D. Perkiraan Nominal
3. Perkiraan-perkiraan riil yang bersaldo debit adalah:
A. Perkiraan Aktiva
C. Perkiraan Modal
B. Perkiraan Biaya
D. Perkiraan Pendapatan
4. Setoran modal berupa uang tunai Rp 30.000.000,- dan sebuah mobil seharga
Rp 150.000.000,-dari pemilik perusahaan akan dicatat pada perkiraan dengan:
A. Mendebit Perkiraan Modal Rp 180.000.000,B. Mendebit Perkiraan Kas Rp 30.000.000,C. Mendebit Perkiraan Kas dan Modal Rp 180.000.000,D. Mendebit Perkiraan Kas Rp 30.000.000,-, mendebit perkiraan Mobil
Rp 150.000.000 dan mengkredit perkiraan Modal Rp 180.000.000,5. Berdasarkan aturan yang disepakati tentang pendebitan dan pengkreditan, sisi
debit digunakan untuk mencatat:
A. Pengurangan dalam Modal
B. Pengurangan dalam Aktiva
C. Penambahan dalam Utang
D. Pengurangan dalam Aktiva dan Modal
6.
A.
B.
C.
D.
Aturan pendebitan dan pengkreditan yang benar di bawah ini adalah:
Bertambahnya penghasilan dicatat di sisi debit
Bertambahnya utang dicatat di sisi debit
Bertambahnya aktiva dicatat di sisi kredit
Bertambahnya biaya dicatat di sisi debit
7. Pengambilan kas Rp 5.000.000,- oleh pemilik untuk keperluan pribadinya akan
dicatat:
A. Debit Kas Rp 5.000.000,-; Kredit Modal Rp 5.000.000,B. Debit Modal Rp 5.000.000,-; Kredit Kas Rp 5.000.000,C. Debit Prive Rp 5.000.000,-; Kredit Kas Rp 5.000.000,D. Debit Prive Rp 5.000.000,-; Kredit Modal Rp 5.000.000,8. Kesalahan-kesalahan pendebitan dan pengkreditan berikut
mempengaruhi keseimbangan jumlah sisi debit dan sisi kredit, kecuali:
ini
tidak
A.
B.
C.
D.
Perkiraan kas dan hutang dagang dicatat terlalu besar dalam jumlah yang sama
Suatu transaksi belum dicatat ke dalam buku besar
Suatu transaksi dicatat pada sisi debit dan kredit dalam jumlah yang tidak sama
Suatu transaksi dicatat terbalik, yaitu perkiraan yang semestinya didebit justru
dikredit dan sebaliknya.
9. Transaksi pembelian perangkat kantor Rp 15.000.000,- secara tunai sudah dicatat
pada perkiraan kas, tetapi belum pada perkiraan perangkat kantor. Hal ini akan
berakibat:
A. Sisi debit neraca saldo akan terlalu besar Rp 15.000.000,B. Sisi kredit neraca saldo akan terlalu kecil Rp 15.000.000,C. Sisi kredit neraca saldo sudah menunjukkan jumlah yang benar
D. Saldo perkiraan kas akan dicatat terlalu kecil Rp 15.000.000,10. Sebelum dicatat pada perkiraan yang bersangkutan, bukti-bukti transaksi terlebih
dahulu dicatat pada:
A. Buku besar
C. Laporan Keuangan
B. Buku Jurnal
D. Persamaan Dasar Akuntansi
11. Pada buku jurnal akan dijumpai kolom Nomor Rekening atau Ref atau f. Kolom
tersebut diisi dengan:
A. Halaman Jurnal
C. Nomor kode rekening yang bersangkutan
B. Tanggal transaksi
D. Paraf petugas
12. Kolom Nomor Rekening pada buku jurnal diisi jika:
A. Diadakan penjurnalan transaksi
B. Diadakan pengujian oleh atasan
C. Sudah disusun neraca saldo
D. Sudah diadakan pemindahan catatan dari jurnal ke perkiraan atau rekening yang
bersangkutan
13. Jurnal koreksi perlu dibuat jika:
A. Transaksi sudah dicatat pada jurnal, dan ternyata salah
B. Jurnal yang salah sudah diposting
C. Jurnal yang salah sudah diperiksa atasan, walaupun belum diposting
D. Jurnal yang salah menyangkut nilai transaksi yang besar
14. Transaksi pembayaran gaji pegawai Rp 5.000.000,- telah dijurnal sebagai berikut:
Kas…………………………Rp 5.000.000,Biaya Gaji Pegawai………………………….Rp 5.000.000,Jurnal tersebut akan mengakibatkan:
A. Sisi debit neraca saldo kelebihan Rp 5.000.000,B. Sisi kredit neraca saldo kelebihan Rp 5.000.000,C. Keseimbangan neraca saldo tidak terganggu
D. Neraca saldo disusun dengan benar, karena jurnal tersebutpun telah dibuat dengan
benar
15. Saldo perkiraan yang memerlukan penyesuaian adalah:
A. Kas
C. Tanah
B. Persekot Biaya Asuransi
D. Modal
16. Pendapatan Yang Diterima Dimuka dikenal pula dengan istilah:
A. Persekot Biaya
C. Utang Pendapatan
B. Piutang Pendapatan
D. Utang Biaya
17. Biaya Yang Masih Harus Dibayar dikenal pula dengan istilah:
A. Persekot Biaya
C. Utang Pendapatan
B. Piutang Pendapatan
D. Utang Biaya
18. Didalam menyelesaikan siklus akuntansi, instrument berikut ini yang tidak wajib
dibuat adalah:
A. Jurnal
C. Buku Besar
B. Perkiraan
D. Neraca Lajur
19. Yang bukan merupakan laporan keuangan adalah:
A. Neraca
C. Laporan Rugi-Laba
B. Neraca Lajur
D. Laporan Perubahan Modal
20. Saldo laba pada neraca lajur akan dijumpai pada:
A. Sisi debit kolom Laporan Rugi-Laba dan sisi kredit kolom Neraca
B. Sisi debit kolom Laporan Rugi-Laba dan Neraca
C. Sisi kredit kolom Laporan Rugi-Laba dan Neraca
D. Sisi kredit kolom Laporan Rugi-Laba dan sisi debit kolom Neraca
21. Pada neraca saldo per 30 Nopember 2005 milik Perusahaan Jasa Bermuda
dijumpai saldo perkiraan Asuransi Dibayar Dimuka Rp 9.600.000,-. Biaya Asuransi
yang menjadi beban tahun 2005 sesungguhnya adalah Rp 1.600.000-. Didalam neraca
lajur akan tampak bahwa:
A. Sisi debit kolom Neraca terdapat Biaya Asuransi Rp 9.600.000,B. Sisi kredit kolom Neraca terdapat Utang Biaya Asuransi Rp 1.600.000,C. Sisi debit kolom Laporan Rugi-Laba terdapat Biaya Asuransi Rp 8.000.000,D. Sisi debit kolom Laporan Rugi-Laba terdapat Biaya Asuransi Rp 1.600.000,22. Jika sisi kredit kolom Neraca menunjukkan jumlah yang lebih besar daripada sisi
debitnya, maka akan tampak:
A. Saldo laba pada sisi debit kolom Laporan Rugi-Laba
B. Saldo rugi pada sisi debit kolom Laporan Rugi-Laba
C. Saldo laba pada sisi kredit kolom Laporan Rugi-Laba
D. Saldo rugi pada sisi kredit kolom Laporan Rugi-Laba
23. Pada neraca lajur yang tidak menggunakan kolom Laporan Perubahan Modal,
maka pada kolom Neraca tampak:
A. Perkiraan Modal dengan saldo pada akhir periode
B. Perkiraan Modal dengan saldo pada awal periode
C. Perkiraan Modal yang sudah mengandung laba-rugi bersih periode yang berjalan
D. Perkiraan Modal yang sudah mengandung tambahan setoran modal oleh pemilik
selama periode yang berjalan.
24. Biaya Depresiasi Aktiva Tetap yang tercantum pada kolom Penyesuaian akan
dipindahkan pada:
A. Sisi debit kolom Laporan Rugi-Laba
B. Sisi debit kolom Neraca
C. Sisi kredit kolom Laporan Rugi-Laba
D. Sisi kredit kolom Neraca
25. Pendapatan yang diterima dimuka pada neraca lajur akan tampak pada:
A. Sisi debit kolom Laporan Rugi-Laba
B. Sisi kredit kolom Laporan Rugi-Laba
C. Sisi debit kolom Neraca
D. Sisi kredit kolom Neraca
II. ESSAY
Berikut ini adalah neraca saldo Perusahaan Jasa Bermuda pada tanggal 30 Nopember
2005:
Perusahaan Jasa Bermuda
Neraca Saldo
Per 30 Nopember 2005
Kas
Piutang Dagang
Asuransi Dibayar di Muka
Perlengkapan Kantor
Peralatan Kantor
Akumulasi Depresiasi Peralatan Kantor
Hutang Dagang
Hutang Gaji
Pendapatan Diterima dimuka
Modal, Tuan Barry
Prive, Tuan Barry
Pendapatan Komisi
Biaya Gaji
Biaya Sewa
Biaya Asuransi
Biaya Pemakaian Perlengkapan Kantor
Biaya Depresiasi Peralatan Kantor
Biaya Perjalanan
Biaya Lain-lain
Jumlah
Rp 46.000.000,38.000.000,9.600.000,3.200.000,72.000.000,Rp
33.300.000,8.000.000,90.000.000,-
14.000.000,274.100.000,192.000.000,18.000.000,9.200.000,3.400.000,____________
Rp 405.400.000,-
____________
Rp 405.400.000,-
Diminta:
1. Buatlah jurnal penyesuaian dengan menggunakan informasi tambahan sbb:
a. Biaya asuransi untuk bulan Nopember adalah Rp 1.600.000,b. Berdasarkan perhitungan fisik, diperoleh informasi bahwa persediaan perlengkapan
kantor pada akhir periode berjumlah Rp 1.400.000,c. Gaji karyawan bulan Nopember yang belum dibayar berjumlah Rp 3.000.000,d. Pada tanggal 1 Nopember, perusahaan menerima pendapatan yang dibayar dimuka dari
Toko Angsa sebesar Rp 8.000.000,-. Pendapatan tersebut untuk bulan Nopember dan
Desember.
e. Peralatan kantor diperkirakan memiliki umur ekonomis 8 tahun tanpa nilai sisa.
2. Susunlah laporan rugi-laba, laporan perubahan modal dan neraca
SOAL-SOAL Pengantar Akuntansi 2
1. Perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap
untuk dijual adalah:
a. Perusahaan jasa
b. Perusahaan manufaktur
c. Perusahaan dagang
d. Semua benar
2. Jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
penjualan yang dilakukan secara kredit disebut:
a. Jurnal Pengeluaran Kas
b. Jurnal Penjualan
c. Jurnal Penerimaan Kas
d. Jurnal Pembelian
3. Yang dimaksud dengan jurnal Pembelian adalah:
a. Jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
penerimaan kas
b. Jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
pengeluaran kas
c. Jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
pembelian secara kredit
d. Jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
penjualan secara kredit
4. Dibawah ini adalah jurnal khusus yang digunakan khusus untuk mencatat
kelompok transaksi-transaksi yang sejenis, kecuali:
a. Jurnal Pembelian dan Jurnal Penjualan
b. Jurnal Penerimaan Kas dan Jurnal Pengeluaran Kas
c. Semua benar
d. Semua salah
5. Pada tahap akhir proses penutupan pembukuan, perkiraan Ikhtisar Rugi
Laba ditutup ke perkiraan :
a. Pendapatan
b. Biaya
c. Prive
d. Modal
Dibawah ini soal untuk No. 6 s/d 12
Perusahaan Dagang Pandawa pada tanggal 31 Desember 2002 mempunyai
neraca saldo dan informasi keuangan lain sbb:
Perusahaan Dagang Pandawa
Neraca Saldo
31 Desember 2002
Kas
Piutang Wesel
Piutang Dagang
Persediaan Barang Dagangan
Asuransi Dibayar dimuka
Persediaan Perlengkapan
Gedung
Akm.Depresiasi Gedung
Peralatan
Akm. Depresiasi Peralatan
Hutang Dagang
Hutang Hipotik
Modal, Tuan Agus
Penjualan
Retur dan Potongan Penjualan
Potongan Tunai Penjualan
Pembelian
Potongan Tunai Pembelian
Biaya Angkut Pembelian
Biaya Gaji
Biaya Pemeliharaan
Pajak Penghasilan
Rp 570.000,200.000,820.000,2.130.000,86.000,24.000,2.700.000,Rp 620.000,920.000,210.000,785.000,900.000,5.485.000,12.000.000,380.000,220.000,9.840.000,190.000,140.000,1.670.000,150.000,340.000,------------------Rp 20.190.000,-------------------
------------------Rp20.190.000,-------------------
Informasi tambahan:
1. Persediaan barang dagangan pada akhir tahun berjumlah Rp 3.570.000,2. Gaji bulan Desember yang belum dibayarkan Rp 50.000,3. Pemeriksaan yang dilakukan terhadap polis asuransi menunjukkan bahwa
asuransi dibayar dimuka yang tersisa pada akhir tahun berjumlah Rp 46.000,4. Persediaan perlengkapan pada akhir tahun Rp 10.000,5. Depresiasi gedung diperkirakan berjumlah Rp 270.000,- dan peralatan
berjumlah Rp 50.000,6. Berapa besar penjualan bersih Perusahaan Dagang Pandawa pada 31
Desember 2002 ?
a. Rp 11.400.000,b. Rp 11.630.000,c. Rp 11.780.000,d. Rp 12.600.000,-
7. Berapa besar pembelian bersih Perusahaan Dagang Pandawa pada 31
Desember 2002 ?
a. Rp 9.650.000,b. Rp 10.030.000,c. Rp 9.790.000,d. Rp 9.700.000,8. Berapa nilai barang yang tersedia untuk dijual?
a. Rp 11.780.000,b. Rp 11.920.000,c. Rp 12.160.000,d. Rp 11.830.000,9. Harga Pokok Penjualan untuk Perusahaan Dagang Pandawa per 31
Desember 2002 adalah:
a. Rp 8.590.000,b. Rp 8.260.000,c. Rp 8.210.000,d. Rp 8.350.000,10. Berapa Laba kotor Perusahaan Dagang Pandawa per 31 Desember 2002 ?
a. Rp 3.140.000,b. Rp 2.810.000,c. Rp 3.050.000,d. Rp 3.190.000,11. Jumlah Biaya-biaya operasi adalah:
a. Rp 2.244.000,c. Rp 2.584.000,-
b. Rp 2.544.000,d. Rp 2.534.000,-
12. Berapa Laba atau Rugi Perusahaan Dagang Pandawa per 31 Desember
2002 ?
a. Rugi Rp 466.000,b. Laba Rp 516.000,c. Laba Rp 506.000,d. Laba Rp 466.000,13. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang timbul dari penyelenggaraan
proses produksi. Di bawah ini adalah unsur biaya produksi yaitu:
a. Biaya Bahan Baku
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
c. Biaya Overhead Pabrik
d. Semua benar
14. Di bawah ini adalah perkiraan persediaan yang terdapat pada perusahaan
manufaktur yaitu:
a. Persediaan bahan baku
b. Persediaan barang dalam proses
c. Persediaan produk jadi
d. Semua benar
Untuk soal 15 s/d 20
Informasi-informasi berikut ini diambil dari pembukuan, catatan dan dokumen
sumber lainnya milik PT. Wicaksono yang mencakup periode tahun 2004
Persediaan 1 Januari 2004:
- Bahan baku
Rp 4.520.900,- Barang dalam proses
9.142.500,- Barang jadi
13.925.750,Berdasarkan penghitungan fisik, persediaan per 31 Desember 2004:
- Bahan baku
Rp
5.580.900,- Barang dalam proses
9.738.750,- Barang jadi
11.573.875,Pembelian bahan baku
Rp 77.201.125,Potongan pembelian
1.378.000,Ongkos angkut pembelian
4.670.625,Upah tenaga kerja langsung
96.711.750,Upah tenaga kerja tidak langsung
48.230.000,Listrik dan gas di pabrik
14.773.750,Depresiasi bangunan dan perangkat pabrik
22.193.750,Pemakaian bahan habis pakai pabrik
9.135.875,Asuransi bangunan dan perangkat pabrik
4.140.625,15. Berdasarkan informasi di atas jumlah biaya overhead pabrik sebesar:
a. Rp 94.332.375,b. Rp 89.338.125,c. Rp 76.280.250,d. Rp 98.474.000,16. Berdasarkan informasi di atas berapa besar pembelian bersih atas bahan
baku ?
a. Rp 80.493.750,b. Rp 81.722.025,c. Rp 75.823.125,d. Rp 81.871.750,17. Berdasarkan informasi di atas besar biaya produksi tahun 2004 sebesar :
a. Rp 275.847.775,b. Rp 274.619.500,c. Rp 269.948.875,d. Rp 275.997.500,18. Berapa harga pokok produksi periode tahun 2004?
a. Rp 275.251.525,b. Rp 269.352.625,c. Rp 274.023.250,d. Rp 275.401.250,19. Berapa harga pokok barang yang tersedia untuk dijual?
a. Rp 289.177.275,b. Rp 283.278.375,c. Rp 289.327.000,d. Rp 287.949.000,20. Berapa harga pokok penjualan periode tahun 2004?
a. Rp 276.375.125,b. Rp 277.603.400,c. Rp 271.704.500,d. Rp 277.753.125,-
Download