AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA Definisi akuntansi 1. Definisi dari sudut pemakai Suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatankegiatan suatu organisasi Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk: 1. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan oleh manajemen 2. Pertanggungjawaban organisasi kepada para investor, kreditur, badan pemerintah dsb Dari definisi ini dapat disimpulkan sbb: 1. Akuntansi diselenggarakan dalam suatu organisasi 2. Informasi akuntansi sangat penting dalam menyelenggarakan kegiatan perusahaan. Informasi ini digunakan oleh para pengambil keputusan spt: manajemen, investor, kreditur. 2. Definisi dari sudut proses kegiatan Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi. Pada dasarnya akuntansi harus: 1. Mengidentifikasi data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan diambil 2. Memproses atau menganalisis data yang relevan 3. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan Akuntansi dan tata buku Tata buku: merupakan sebagian dari proses akuntansi khususnya yang berkaitan dengan proses pencatatan Akuntansi sebagai suatu sistem informasi Dalam akuntansi transaksi-transaksi keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan keuangan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Pihak yang membutuhkan informasi akuntansi: 1. Manajer 2. Investor 3. Kreditur 4. Instansi pemerintah 5. Organisasi nirlaba 6. Pemakai lainnya Profesi akuntansi 1. Akuntan publik 2. Akuntan intern Bidang-bidang akuntansi 1. Akuntansi publik a. Pemeriksaan laporan keuangan (auditing) b. Akuntansi perpajakan c. Konsultasi manajemen 2. Akuntansi intern a. Akuntansi biaya b. Peranggaran c. Perancangan sistem informasi d. Pemeriksaan intern Akuntansi dikelompokkan menjadi: 1. Akuntansi keuangan 2. Akuntansi manajemen Proses akuntansi Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi Proses pelaporan informasi akuntansi dilakukan melalui 4 jalur: 1. Jalur laporan untuk manajemen 2. Jalur laporan untuk perpajakan 3. Jalur laporan khusus 4. Jalur laporan keuangan Bentuk-bentuk organisasi perusahaan: 1. Perusahaan perseorangan 2. Persekutuan 3. Perseroan Prinsip-prinsip akuntansi 1. Konsep entitas 2. Prinsip obyektivitas 3. Prinsip Cost (Biaya) LAPORAN KEUANGAN DAN PERSAMAAN AKUNTANSI Laporan keuangan utama yang dihasilkan dari proses akuntansi adalah neraca dan laporan rugi-laba. Neraca dibuat dengan maksud untuk menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi pada suatu saat tertentu, sedangkan laporan rugi-laba menggambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai dalam suatu periode waktu tertentu. Pada umumnya kedua laporan ini disusun setahun sekali (tahunan), namun tidak jarang dijumpai pula perusahaan yang menyusun laporan keuangan tiap kwartal bahkan tiap bulan. NERACA Sering disebut juga laporan posisi keuangan adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Judul suatu neraca terdiri atas: 1. nama organisasi atau perusahaan 2. nama laporan (dalam hal ini neraca) 3. tanggal neraca Badan atau isi laporan terdiri atas tiga bagian yaitu: Aktiva, kewajiban dan modal Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam laporan ini adalah bahwa jumlah aktiva selalu sama dengan jumlah pasiva (kewajiban dan modal). Keseimbangan ini biasanya digambarkan sebagai persamaan akuntansi, yaitu suatu persamaan yang menunjukkan bahwa jumlah semua harta atau sumbersumber yang tercantum pada sisi kiri adalah berasal dari kreditur dan pemilik. Sebaliknya jumlah kontribusi kreditur dan pemilik harus sama dengan jumlah harta perusahaan. Aktiva Adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasanya dinyatakan dalam suatu uang. Jenis-jenis sumber ekonomi atau lazim disebut harta perusahaan bisa bermacam-macam seperti: tanah, gedung, mesin, piutang dagang, pembayaran di muka(uang muka) dsb. Aktiva dicantumkan dalam neraca dengan urut-urutan yang sudah tertentu yang dimulai dengan aktiva lancar (kas, piutang dagang, persediaan dll) diikuti dengan aktiva-aktiva yang bersifat permanen (tanah, gedung, mesin dsb). Kewajiban Adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan uang atau jasa pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang. Dengan kata lain kewajiban merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan. Kewajiban dilaporkan dalam neraca menurut urutan saat pelunasannya. Pertama-tama dicantumkan kewajiban jangka pendek seperti utang dagang, utang wesel dan kewajiban jangka pendek lainnya. Dibawah kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar) dicantumkan kewajiban jangka panjang seperti utang hipotik dan utang obligasi. Modal Dicantumkan dalam neraca di bawah kewajiban. Modal pada hakekatnya merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aktiva ) perusahaan. LAPORAN RUGI-LABA Disusun dengan maksud untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam periode waktu tertentu. Dengan kata lain laporan rugi-laba menggambarkan keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya. Hasil operasi perusahaan diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Laporan rugi laba harus diberi judul yang terdiri atas: 1. nama perusahaan 2. nama laporan (laporan rugi-laba) 3. periode laporan. Isi laporan rugi-laba terdiri atas tiga komponen pokok yaitu: pendapatan, biaya, dan laba atau rugi. Pendapatan adalah aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa. Biaya adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang dikonsumsi untuk menghasilkan pendapatan. Laba (atau rugi) adalah selisih lebih (atau kurang) antara pendapatan dengan biaya. LAPORAN PERUBAHAN MODAL Hasil operasi perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh terhadap modal pemilik. Apabila perusahaan memperoleh laba, maka laba tsb akan menambah modal pemilik. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi maka modal pemilik mejadi berkurang. Modal pemilik bisa berubah karena: - adanya tambahan investasi oleh pemilik - pemilik mengambil harta perusahaan untuk keperluan pribadi Dengan demikian modal pemilik akan bertambah karena: 1. adanya tambahan investasi oleh pemilik 2. perusahaan mendapat laba Modal pemilik akan berkurang karena: 1. pemilik melakukan pengambilan harta perusahaan untuk keperluan pribadi 2. perusahaan menderita rugi Laporan perubahan modal harus diberi judul terdiri atas: 1. nama perusahaan 2. nama laporan (laporan perubahan modal) 3. periode laporan Isi laporan perubahan modal: modal awal, laba(rugi), pengambilan prive, dan modal akhir. FORMULIR DAN JURNAL PENDAHULUAN Buku-buku jurnal (buku harian): Buku-buku yang digunakan untuk melakukan pencatatan pertama dari transaksitransaksi organisasi/perusahaan Prinsip-prinsip sistem akuntansi yang berhubungan dengan buku-buku jurnal sbb: 1. Banyaknya buku jurnal yang digunakan dalam suatu organisasi harus cukup untuk memungkinkan organisasi mempekerjakan beberapa orang karyawan dengan baik 2. Buku-buku jurnal harus digunakan untuk memisahkan transaksi-transaksi dalam beberapa klasifikasi dasar 3. Untuk mengurangi banyaknya pekerjaan pembukuan yang terperinci harus digunakan lajur-lajur khusus untuk pos-pos debit dan pos-pos kredit yang berulang 4. Nama-nama lajur yang terdapat dalam buku jurnal harus sama dengan nama perkiraan buku besar umum ybs 5. Lajur-lajur yang terdapat dalam buku jurnal digunakan sebagai dasar untuk memperoleh angka-angka untuk ikhtisar dalam buku besar umum 6. Jika mungkin, buku-buku jurnal harus disusun sedemikian rupa sehingga kebutuhan untuk menguraikan transaksi-transaksi dapat ditiadakan 7. Harus diletakkan hubungan antara dokumen-dokumen asli dan buku-buku jurnal, sehingga dapat diletakkan tanggungjawab ttt pada masing-masing karyawan DESAIN DAN PENGGUNAAN DOKUMEN BISNIS PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK PENTINGNYA FORMULIR DALAM AKUNTANSI Formulir: Formulir internal Formulir eksternal Formulir-formulir itu merupakan silent partner dalam organisasi dan terutama digunakan untuk: 1. Menetapkan tanggungjawab untuk penciptaan (creation), pencatatan dan penyelesaian transaksi-transaksi organisasi 2. Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan 3. Menyampaikan atau memindahkan informasi yang penting dari orang yang satu ke orang yang lain 4. Mencatat transaksi-transaksi yang sudah lampau atau untuk menyelesaikan/ melengkapi transaksi-transaksi BEBERAPA PRINSIP DASAR PEMBUATAN FORMULIR-FORMULIR Beberapa prinsip dasar jika akan merancang dan mencetak formulir adalah sbb: a. Formulir-formulir untuk digunakan secara eksternal harus diberi nama dan alamat perusahaan di bagian atas b. Pada tiap formulir harus dicetak judul dari formulir, untuk identifikasi c. Tiap formulir harus diberi nomor urut untuk identifikasi pada waktu diterima atau jika digunakan dalam prosedur tertulis d. Setiap formulir harus diberi tanggal e. Tiap formulir harus diberi garis-garis, jika informasi harus ditulis dengan tangan f. Jika digunakan formulir-formulir yang besar/lebar dan pencatatan dilakukan dengan garis-garis yang sama di sebelah kiri maupun kanan dari formulir itu maka sebaiknya diberi nomor-nomor garis untuk mengurangi kesalahan g. Urutan pos-pos yang ada pada tiap formulir harus logis h. Formulir-formulir yang dicetak oleh perusahaan yang bersangkutan harus diberi nomor urut yang dicetak i. Formulir-formulir yang mahal, dari ujung kiri dan ujung kanan baik yang diatas maupun yang dibawah harus bulat j. Untuk menghemat waktu jika mungkin formulir-formulir itu harus dirancang sedemikian rupa sehingga jawabannya dapat diberikan dengan tanda cek atau dengan ”ya” atau ”tidak” k. Gunakanlah kertas karbon atau mesin fotocopy jika suatu formulir harus diisi dalam beberapa rangkap PENTINGNYA PENGENDALIAN FORMULIR-FORMULIR OLEH AKUNTAN ATAU AHLI SISTEM Empat prinsip dasar yang berhubungan dengan penggunaan formulir adalah: 1. Jika sesuatu harus dicatat, maka harus digunakan formulir-formulir 2. Jika suatu informasi tertentu harus dicatat berulang-ulang maka pemakaian formulir-formulir mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menulis informasi itu 3. Suatu formulir harus digunakan jika perlu untuk mempunyai informasi yang berkaitan pada tempat yang sama, karena ini memungkinkan pengecekan yang tepat tentang kelengkapan dari catatan 4. Suatu formulir digunakan untuk menetapkan tanggungjawab PENYEMPURNAAN SISTEM AKUNTANSI PENYELIDIKAN FORMULIR-FORMULIR DENGAN MENGADAKAN Penyusunan Sistem akuntansi secara teratur menyelidiki dan mempelajari formulir-formulir yang digunakan, ditinjau dari sudut pandang: 1. Kata-kata, desain, urutan pos-pos, banyaknya tembusan, dan pemakaian kertas dari tiap formulir 2. Operasi yang menyangkut penyusunan, penanganan dan pencatatan informasi dari formulir JURNAL DAN POSTING Jurnal: adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan ke buku besar, harus dicatat dahulu dalam jurnal. Oleh karena itu buku jurnal sering disebut sebagai buku catatan yang pertama (book of original entry). Manfaat pemakaian jurnal adalah sebagai berikut: 1. Jurnal merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan pos-pos yang terpengaruh oleh suatu transaksi. Manfaat pemakaian jurnal akan sangat terasa, terutama apabila suatu transaksi mengakibatkan adanya beberapa pendebetan dan pengkreditan. Pengaruh transaksi semacam itu sukar diketahui melalui buku besar, tapi terlihat jelas dalam jurnal. 2. Jurnal juga merupakan alat pencatatan yang memberi gambaran secara kronologis (menurut urutan waktu terjadi transaksi), sehingga dapat memberi gambaran yang lengkap tentang seluruh transaksi perusahaan berdasarkan urut-urutan kejadiannya. 3. Jurnal dapat dipecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yang dikerjakan oleh beberapa orang secara bersamaan. Buku besar tidak mungkin dikerjakan oleh beberapa orang pada saat yang sama. 4. Jurnal menyediakan ruang yang cukup untuk keterangan transaksi. Sebaliknya ruang yang tersedia dalam kolom keterangan di rekeningrekening buku besar sangat terbatas, sehingga tidak dapat memuat keterangan yang cukup. 5. Apabila transaksi dicatat secara langsung ke buku besar dan terjadi kesalahan dalam pencatatannya, maka letak kesalahan tersebut di buku besar akan sulit ditemukan. Bentuk Jurnal Dalam praktik akuntansi dikenal berbagai bentuk jurnal, mulai dari yang sederhana sampai pada yang rumit. Bentuk jurnal yang paling sederhana disebut jurnal dua kolom. Sebenarnya kolom yang terdapat dalam jurnal ini lebih dari dua buah, tetapi kolom yang tersedia untuk mencatat jumlah rupiahnya hanya dua, yaitu satu kolom untuk mencatat jumlah rupiah yang didebet, dan kolom yang lain untuk mencatat jumlah rupiah yang dikredit. Pemakaian kolom-kolom dalam lembar jurnal adalah sebagai berikut: Kolom (1) : untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi. Kolom ini terbagi atas dua bagian. Bagian kiri digunakan untuk mencatat tahun dan bulan, sedangkan bagian kanan untuk mencatat tanggal. Kolom (2) : untuk mencatat nama rekening yang didebet dan nama rekening yang dikredit. Dalam kolom ini dicatat juga keterangan atau uraian singkat tentang transaksi yang dicatat. Kolom (3) : untuk mencatat nomor rekening yang didebet maupun rekening yang dikredit. Kolom (4) : untuk mencatat jumlah rupiah yang harus didebetkan ke dalam rekening yang namanya telah tertulis pada kolom 2. Kolom (5) : untuk mencatat jumlah rupiah yang harus dikreditkan ke dalam rekening yang namanya telah tertulis pada kolom 2. Proses mencatat suatu transaksi didalam jurnal disebut menjurnal. Prosedur yang harus diikuti dalam menjurnal adalah sebagai berikut: 1). Tahun ditulis pada baris pertama. Tahun biasanya tidak ditulis berulangulang pada suatu halaman apabila tahun tidak berganti. 2). Nama bulan ditulis untuk transaksi yang pertama terjadi dalam bulan yang bersangkutan pada bagian atas kolom pertama. Nama bulan hanya ditulis lagi pada bagian atas halaman yang baru atau pada awal bulan yang baru. Jadi nama bulan tidak perlu ditulis berulang-ulang pada halaman yang sama, kecuali kalau bulan berganti. 3). Tanggal transaksi dicatat pada kolom pertama, pada bagian kolom yang kecil. Untuk setiap transaksi perlu ditulis tanggalnya meskipun dalam tanggal yang sama terjadi beberapa transaksi. 4). Nama rekening yang didebet ditulis merapat ke pinggir sebelah kiri dalam kolom 2 dan jumlah pendebetan dimasukkan ke dalam sisi kiri atau kolom 4 dalam kolom jumlah. 5). Nama rekening yang dikredit ditulis dalam baris berikutnya pada kolom 2, dan ditulis sedikit masuk ke sebelah kanan bila dibandingkan dengan nama rekening yang didebet. Jumlah pengkreditan dicatat pada sisi kanan atau kolom 5 dalam kolom jumlah. 6). Penjelasan atau keterangan ditulis pada baris berikutnya dalam kolom 2. Sebaiknya keterangan ditulis secara singkat tanpa mengabaikan informasi yang penting, dan dapat dipahami dengan jelas. Nama Rekening dalam Jurnal Semua transaksi yang terjadi harus dicatat dalam jurnal dengan menuliskan nama rekening yang didebet dan nama rekening yang dikredit, sesuai dengan peraturan pendebetan dan pengkreditan. Nama rekening yang digunakan dalam menjurnal harus sama dengan nama rekening yang digunakan didalam buku besar. Jurnal yang dibuat untuk mencatat suatu transaksi disebut ayat jurnal. Antara ayat jurnal yang satu dengan ayat jurnal yang lain hendaknya diberi jarak satu baris, sehingga jelas terlihat batas antara ayat jurnal yang satu dengan ayat jurnal lainnya. Kolom nomor rekening tidak diisi pada saat menjurnal. Kolom ini harus diisi dengan nomor rekening, setelah jurnal tersebut dicatat dalam rekening-rekening yang bersangkutan di buku besar. Dengan cara demikian maka akan dapat diketahui jurnal-jurnal yang telah dibukukan ke buku besar dan jurnal-jurnal mana yang belum dicatat di buku besar. Posting Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku besar disebut posting, yaitu memindahkan jumlah dalam kolom debet jurnal ke dalam sisi debet rekening dan memindahkan jumlah dalam kolom kredit jurnal ke dalam sisi kredit rekening. Nama rekening yang diposting di buku besar harus sesuai dengan nama rekening yang tertulis di dalam jurnal. Urut-urutan kegiatan memindahkan ke rekening buku besar ini harus sejalan dengan urut-urutan mendebit dan mengkredit dari jurnal. Apabila posting dilakukan dengan cara manual, maka cara yang harus ditempuh adalah sebagai berikut: 1. Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal dicatat kembali dalam rekening yang bersangkutan. Apabila suatu jumlah dicatat di sisi debit dalam jurnal, maka posting harus dilakukan ke sisi debit rekening. Sebaliknya bila didalam jurnal dicatat di sisi kredit, maka posting harus dilakukan ke sisi kredit rekening. Cara mencatat tahun, bulan dan tanggal, sama dengan yang dilakukan dalam jurnal. 2. Apabila posting telah dilakukan, maka nomor halaman jurnal harus dituliskan dalam kolom F (folio) di rekening. 3. Langkah berikutnya adalah menuliskan nomor rekening yang telah diposting pada kolom Nomor Rekening di dalam jurnal. Prosedur ini mempunyai dua tujuan, yaitu: a). Untuk menunjukkan bahwa jurnal tersebut telah diposting b). Untuk menunjukkan hubungan antara jurnal dan rekening di buku besar NERACA SALDO Tujuan pembuatan neraca saldo adalah: 1. Untuk menguji kesamaan debet dan kredit didalam buku besar 2. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan Proses Pembuatan Neraca Saldo: 1. Pertama-tama jumlahkan kolom debet dan kredit semua rekening yang terdapat di buku besar 2. Tulislah hasil penjumlahan tsb pada kolom yang sesuai dalam rekening ybs 3. Hitunglah saldo semua rekening yang terdapat dalam buku besar. 4. Susunlah neraca saldo yang berisi nama semua rekening yang terdapat dalam buku besar beserta saldonya masing-masing yang telah ditentukan. Kesalahan-kesalahan tertentu yang tidak akan berpengaruh terhadap keseimbangan debet dan kredit: 1. Transaksi tidak dicatat dalam buku besar 2. Kesalahan pencatatan “jumlah rupiah” dalam buku besar 3. Pendebetan atau pengkreditan ke dalam rekening yang salah 4. Kesalahan yang saling menutupi Penyebab Ketidakseimbangan Neraca Saldo 1. Kesalahan di dalam menyusun neraca saldo a. Salah menjumlahkan kolom saldo (rupiah) b. Satu buah rekening atau lebih, belum dicantumkan dalam neraca saldo atau salah menuliskan jumlah saldonya 2. a. b. c. Kesalahan di dalam menentukan saldo rekening Salah menghitung jumlah saldo Saldo debet suatu rekening ditulis sebagai saldo kredit atau sebaliknya Salah menghitung jumlah pada salah satu sisi rekening 3. Kesalahan mencatat transaksi di dalam buku besar a. Transaksi telah dicatat dengan jumlah pendebetan yang tidak sama besar dengan jumlah pengkreditan b. Pendebetan telah dicatat sebagai pengkreditan atau sebaliknya c. Lupa mencatat suatu pendebetan atau pengkreditan PENYESUAIAN PEMBUKUAN Dasar Akrual Dan Dasar Tunai Dasar Akrual Akuntansi Mengakui Pengaruh Transaksi Pada Saat Transaksi Tersebut Terjadi Dasar Tunai Dalam Akuntansi Hanya Akan Dilakukan Pencatatan Apabila Telah Terjadi Penerimaan Atau Pengeluaran Kas Periode Akuntansi Prinsip Pendapatan Mengatur Tentang: 1. Kapan Pendapatan Dicatat 2. Jumlah Pendapatan Yang Dicatat Situasi Yang Dapat Menjadi Pedoman Kapan Suatu Pendapatan Akan Dicatat: 1. Tidak Memerlukan Pencatatan Pendapatan 2. Harus Dicatat Sebagai Pendapatan Prinsip Mempertandingkan Adalah Dasar Untuk Mencatat Biaya. Biaya Adalah Merupakan Bagian Dari Harga Pokok Aktiva Yang Digunakan Untuk Memperoleh Pendapatan. Prinsip Mempertandingkan Merupakan Pedoman Bagi Akuntan Untuk: 1. Menyatakan Semua Biaya Yang Terjadi Selama Periode Akuntansi 2. Mengukur Besarnya Biaya 3. Untuk Mempertemukan Biaya Tersebut Dengan Pendapatan Yang Diperoleh Pada Periode Yang Sama. Mempertemukan Biaya Dengan Pendapatan, Berarti Mengurangkan Biaya Terhadap Pendapatan Untuk Dapat Mengetahui Laba Bersih Atau Rugi Bersih Proses Penyesuaian Tujuan Proses Penyesuaian: 1. Agar Setiap Rekeing Riil, Khususnya Rekening Aktiva Dan Rekening Kewajiban, Menunjukkan Jumlah Yang Sebenarnya Pada Akhir Periode 2. Agar Setiap Rekening Nominal (Rekening Pendapatan Dan Rekening Biaya) Menunjukkan Pendapatan Dan Biaya Yang Seharusnya Diakui Dalam Suatu Periode. Saldo-Saldo Didalam Neraca Saldo Biasanya Memerlukan Penyesuaian Untuk Mengakui Hal-Hal Sbb: 1. Piutang Pendapatan: Yaitu Pendapatan Yang Sudah Menjadi Hak Perusahaan Tetapi Belum Dicatat. Merupakan Pos Antisipasi Aktif 2. Hutang Biaya: Yaitu Biaya-Biaya Yang Sudah Menjadi Kewajiban Perusahaan Tetapi Belum Dicatat. Merupakan Pos Antisipasi Pasif 3. Pendapatan Diterima Dimuka: Yaitu Pendapatan Yang Sudah Diterima, Tetapi Sebenarnya Merupakan Pendapatan Untuk Periode Yang Akan Datang. Merupakan Pos Transitoris Pasif. 4. Biaya Dibayar Dimuka: Yaitu Biaya-Biaya Yang Sudah Dibayar Tetapi Sebenarnya Harus Dibebankan Pada Periode Yang Akan Datang. Merupakan Pos Transitoris Aktif. 5. Kerugian Piutang: Yaitu Taksiran Kerugian Yang Timbul Karena Adanya Piutang Yang Tidak Bisa Ditagih 6. Depresiasi (Penyusutan): Yaitu Penyusutan Aktiva Tetap Yang Harus Dibebankan Pada Suatu Periode Akuntansi 7. Biaya Pemakaian Perlengkapan: Yaitu Bagian Dari Harga Beli Perlengkapan Yang Telah Dikonsumsi Selama Periode Akuntansi AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR Perusahaan Manufaktur : Perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memperoleh barang dan jasa untuk diolah menjadi produk selesai dan menjual produk selesai yang dihasilkan tersebut. Kegiatan Perusahaan Manufaktur : 1. Memperoleh barang (bahan baku dan bahan penolong dan jasa (tenaga kerja) untuk diolah menjadi produk selesai. 2. Menyimpan barang (Menunggu Pemakaian) 3. Mengolah barang dan jasa menjadi produk selesai 4. Menyimpan produk selesai untuk menunggu penjualan 5. Menjual produk selesai yang dihasilkan Biaya Produksi : Semua biaya yang timbul dalam hubungannya dengan kegiatan untuk mengolah barang dan jasa menjadi produk selesai. Terdiri dari ; 1. Biaya Bahan Baku : Harga perolehan dari bahan baku yang dipakai didalam proses produksi. Contoh : Kayu, pipa besi, spon (perusahaan mebel) 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) Balas jasa yang diberikan kepada tenaga kerja yang manfaatnya dapat dihubungkan dengan pembuatan produk selesai. 3. Biaya Overhead Pabrik (BOP) Meliputi semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Terdiri dari : a. Bahan Penolong Bahan yang dipakai didalam proses produksi yang nantinya tidak menjadi bagian dari produk selesai. Contoh : Dempul, plamir, paku, plitur (Perusahaan Mebel) b. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (BTKTL) Semua balas jasa yang diberikan kepada tenaga kerja (karyawan) pabrik yang manfaatnya tidak dapat dihubungkan dengan produk selesai c. Penyusutan dan Amortisasi Aktiva Tetap Pabrik d. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap Pabrik e. Biaya Listrik dan Air Pabrik f. Biaya Asuransi Pabrik g. Biaya Departemen Pembantu h. BOP Lain-lain Metode Penentuan/Pengumpulan Harga Pokok Produksi : 1. Metode Harga Pokok Proses/Massa (Process Cost Method) Melaksanakan pengolahan produk untuk memenuhi persediaan di gudang. Contoh : Semen, pupuk, susu, bumbu masak, dll 2. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) Melaksanakan proses produksi atas pesanan yang diterima dari pihak luar. Contoh : Percetakan, mebel Tingkah Laku Biaya : 1. Biaya Variabel Biaya yang bervariasi langsung (proporsional) dengan kuantitas produk yang dibuatnya. Contoh : Biaya bahan baku, BTKL, Biaya bahan penolong (dempul, pernis) dll 2. Biaya Tetap Biaya yang dikeluarkan dalam jumlah yang sama, walaupun jumlah unit yang diproduksi atau dijual berubah-ubah dalam kepastian normal. Contoh : Biaya sewa, BTKTL 3. Biaya Semi Variabel Biaya yang jumlahnya berubah-ubah dalam hubungannya dengan perubahan kuantitas yang diproduksi, tetapi perubahannya tidak proposional. Contoh : Biaya Pengawas (Insentif), Biaya telepon, Biaya listrik, air. Metode Perhitungan Harga Pokok Produk : 1. Variabel Costing : Perhitungan biaya produksi yang memperhitungkan hanya biaya yang bersifat variable saja. (Biaya Bahan Baku + BTKL + BOP Variabel) 2. Full Costing : Perhitungan harga pokok produksi yang memperhitungan seluruh unsur biaya, baik yang bersifat variable maupun tetap. {(Biaya Bahan Baku + BTKL + BOP Tetap + Variabel)} 3 Macam Persediaan Pada Perusahaan Manufaktur 1. Persediaan bahan baku dan bahan penolong (Gbr.1) 2. Persediaan produk dalam proses (Gbr.2) 3. Persediaan produk selesai (Gbr 3) Metode Penentuan Persediaan 1. Sistem Fisik atau periodik (Physical/Periodic system) 2. Sistem Perpetual (Perpetual System) Jurnal Penyesuaian Untuk Biaya bahan baku, terdiri atas : 1. Untuk memindahkan pembelian bersih ke persediaan bahan baku Persediaan bahan baku Potongan Pembelian Bh.Baku XXX Retur Pembelian Bahan Baku XXX Pembelian Bahan Baku Biaya Angkut Pembelian XXX XXX XXX 2. Untuk Mencatat dan Memindahkan biaya bahan baku ke persediaan produk dalam proses Persediaan Produk Dalam Proses Persediaan Bahan Baku XXX XXX Jurnal Penyesuaian untuk biaya tenaga kerja langsung, yaitu untuk memindahkan ke persediaan produk dalam proses Persediaan Produk Dalam Proses XXX Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX Jurnal Penyesuaian Untuk Biaya Overhead Pabrik, terdiri dari : 1. Untuk mencatat BOP yang belum dicatat. Penyusutan Mesin Penyusutan Peralatan Pabrik Biaya Asuransi Pabrik BOP Lain-lain Macam-macam rekening XXX XXX XXX XXX XXX 2. Untuk Mengumpulkan BOP BOP XXX Biaya Bahan Penolong BTKTL Penyusutan Mesin Penyusutan Peralatan Pabrik BOP Lain-lain XXX XXX XXX XXX XXX 3. Untuk Memindahkan BOP ke Persediaan Produk Dalam Proses Persediaan Produk Dalam Proses BOP XXX XXX Jurnal Penyesuaian Untuk Harga Pokok Produk Selesai Persediaan Produk Selesai Persediaan Produk Dalam Proses XXX Jurnal Penyesuaian Untuk Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan Persediaan Produk Selesai XXX XXX XXX Jurnal Pada Saat Penjualan Kas/Piutang Dagang Harga Pokok Penjualan XXX XXX METODE HARGA POKOK PESANAN – FULL COSTING Biaya: Dalam arti sempit Adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva (disebut dengan istilah harga pokok) Istilah harga pokok juga digunakan untuk menunjukkan pengorbanan sumber ekonomi dalam pengolahan bahan baku menjadi produk Dalam arti luas Adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi, untuk tujuan tertentu. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok Dalam Perusahaan Dalam perusahaan manufaktur, ada 3 fungsi pokok yaitu: 1. Fungsi Produksi 2. Fungsi Pemasaran 3. Fungsi Administrasi & Umum Oleh karena itu biaya dapat dikelompokkan menjadi: 1. Biaya Produksi 2. Biaya Pemasaran 3. Biaya Administrasi & Umum Menurut Obyek Pengeluarannya, biaya produksi dibagi menjadi: 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Biaya Bahan Baku & Biaya Tenaga Kerja Langsung disebut Biaya Utama (Prime Cost). Biaya Tenaga Kerja Langsung & Biaya Overhead Pabrik disebut Biaya Konversi (Conversion Cost). Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi Pengumpulan Harga Pokok Produksi sangat ditentukan oleh cara produksi. Cara memproduksi produk secara garis besar dibagi 2 yaitu: 1. Produksi atas dasar pesanan 2. Produksi massa Produksi atas dasar pesanan Contoh: percetakan, perusahaan mebel, perusahaan dok kapal dll Produksi atas dasar produksi massa Contoh: perusahaan semen, pupuk, makanan ternak, bumbu masak, tekstil dll Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan, mengumpulkan harga pokok produksinya dengan menggunakan Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method). Perusahaan yang berproduksi massa, mengumpulkan harga pokok produksinya dengan menggunakan Metode Harga Pokok Proses (Process Cost Method). Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan Karakteristik usaha yang produksinya berdasarkan pesanan 1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus. 2. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. 3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi persediaan di gudang. Karakteristik metode harga pokok pesanan 1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan & setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual. 2. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk , yaitu: biaya produksi langsung & biaya produksi tidak langsung 3. Biaya produksi langsung terdiri: - Biaya Bahan Baku - Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik 4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi. Sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan kedalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka. 5. Harga pokok produksi per unit dihitung saat pesanan selesai diproduksi, dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan ybs. Manfaat Informasi harga pokok produksi per pesanan Bermanfaat bagi manajemen untuk: 1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan. 2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan 3. Memantau realisasi biaya produksi 4. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan 5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi & produk dalam proses yang disajikan dalam Neraca METODE HARGA POKOK PROSES Karakteristik Metode Harga Pokok Proses 1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar 2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama 3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu. Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga Pokok Pesanan sbb: 1. Pengumpulan biaya produksi Metode HP pesanan: mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan Metode HP proses: mengumpulkan biaya produksi per departemen produksi per periode akuntansi 2. Perhitungan harga pokok produksi per satuan Metode HP pesanan: membagi total biaya yang dikeluarkan untuk suatu pesanan dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan Metode HP proses: membagi total biaya produksi selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode ybs. 3. Penggolongan biaya produksi Metode HP pesanan: biaya produksi dipisahkan menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung Metode HP proses : pembedaan biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung seringkali tidak diperlukan 4. Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik Metode HP pesanan: BOP terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, & biaya produksi selain BBB & BTKL (yang dibebankan atas dasar tarif yang ditentukan di muka) Metode HP proses: BOP terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan baku & bahan penolong & biaya tenaga kerja (baik yang langsung maupun yang tidak langsung). BOP dibebankan kepada produk sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi selama periode akuntansi tertentu. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk: 1. Menentukan harga jual produk 2. Memantau realisasi biaya produksi 3. Menghitung laba atau rugi periodik 4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam Neraca SOAL-SOAL Pengantar Akuntansi 1 I. Kerjakan dengan memberi tanda silang pada alternatif jawaban yang anda anggap benar pada lembar jawaban yang sudah disediakan. 1. Perkiraan-perkiraan yang berkaitan dengan Neraca disebut: A. Perkiraan Aktiva C. Perkiraan Biaya B. Perkiraan Riil D. Perkiraan Nominal 2. Perkiraan-perkiraan yang berkaitan dengan Laporan Rugi-Laba disebut: A. Perkiraan Pasiva C. Perkiraan Pendapatan B. Perkiraan Riil D. Perkiraan Nominal 3. Perkiraan-perkiraan riil yang bersaldo debit adalah: A. Perkiraan Aktiva C. Perkiraan Modal B. Perkiraan Biaya D. Perkiraan Pendapatan 4. Setoran modal berupa uang tunai Rp 30.000.000,- dan sebuah mobil seharga Rp 150.000.000,-dari pemilik perusahaan akan dicatat pada perkiraan dengan: A. Mendebit Perkiraan Modal Rp 180.000.000,B. Mendebit Perkiraan Kas Rp 30.000.000,C. Mendebit Perkiraan Kas dan Modal Rp 180.000.000,D. Mendebit Perkiraan Kas Rp 30.000.000,-, mendebit perkiraan Mobil Rp 150.000.000 dan mengkredit perkiraan Modal Rp 180.000.000,5. Berdasarkan aturan yang disepakati tentang pendebitan dan pengkreditan, sisi debit digunakan untuk mencatat: A. Pengurangan dalam Modal B. Pengurangan dalam Aktiva C. Penambahan dalam Utang D. Pengurangan dalam Aktiva dan Modal 6. A. B. C. D. Aturan pendebitan dan pengkreditan yang benar di bawah ini adalah: Bertambahnya penghasilan dicatat di sisi debit Bertambahnya utang dicatat di sisi debit Bertambahnya aktiva dicatat di sisi kredit Bertambahnya biaya dicatat di sisi debit 7. Pengambilan kas Rp 5.000.000,- oleh pemilik untuk keperluan pribadinya akan dicatat: A. Debit Kas Rp 5.000.000,-; Kredit Modal Rp 5.000.000,B. Debit Modal Rp 5.000.000,-; Kredit Kas Rp 5.000.000,C. Debit Prive Rp 5.000.000,-; Kredit Kas Rp 5.000.000,D. Debit Prive Rp 5.000.000,-; Kredit Modal Rp 5.000.000,8. Kesalahan-kesalahan pendebitan dan pengkreditan berikut mempengaruhi keseimbangan jumlah sisi debit dan sisi kredit, kecuali: ini tidak A. B. C. D. Perkiraan kas dan hutang dagang dicatat terlalu besar dalam jumlah yang sama Suatu transaksi belum dicatat ke dalam buku besar Suatu transaksi dicatat pada sisi debit dan kredit dalam jumlah yang tidak sama Suatu transaksi dicatat terbalik, yaitu perkiraan yang semestinya didebit justru dikredit dan sebaliknya. 9. Transaksi pembelian perangkat kantor Rp 15.000.000,- secara tunai sudah dicatat pada perkiraan kas, tetapi belum pada perkiraan perangkat kantor. Hal ini akan berakibat: A. Sisi debit neraca saldo akan terlalu besar Rp 15.000.000,B. Sisi kredit neraca saldo akan terlalu kecil Rp 15.000.000,C. Sisi kredit neraca saldo sudah menunjukkan jumlah yang benar D. Saldo perkiraan kas akan dicatat terlalu kecil Rp 15.000.000,10. Sebelum dicatat pada perkiraan yang bersangkutan, bukti-bukti transaksi terlebih dahulu dicatat pada: A. Buku besar C. Laporan Keuangan B. Buku Jurnal D. Persamaan Dasar Akuntansi 11. Pada buku jurnal akan dijumpai kolom Nomor Rekening atau Ref atau f. Kolom tersebut diisi dengan: A. Halaman Jurnal C. Nomor kode rekening yang bersangkutan B. Tanggal transaksi D. Paraf petugas 12. Kolom Nomor Rekening pada buku jurnal diisi jika: A. Diadakan penjurnalan transaksi B. Diadakan pengujian oleh atasan C. Sudah disusun neraca saldo D. Sudah diadakan pemindahan catatan dari jurnal ke perkiraan atau rekening yang bersangkutan 13. Jurnal koreksi perlu dibuat jika: A. Transaksi sudah dicatat pada jurnal, dan ternyata salah B. Jurnal yang salah sudah diposting C. Jurnal yang salah sudah diperiksa atasan, walaupun belum diposting D. Jurnal yang salah menyangkut nilai transaksi yang besar 14. Transaksi pembayaran gaji pegawai Rp 5.000.000,- telah dijurnal sebagai berikut: Kas…………………………Rp 5.000.000,Biaya Gaji Pegawai………………………….Rp 5.000.000,Jurnal tersebut akan mengakibatkan: A. Sisi debit neraca saldo kelebihan Rp 5.000.000,B. Sisi kredit neraca saldo kelebihan Rp 5.000.000,C. Keseimbangan neraca saldo tidak terganggu D. Neraca saldo disusun dengan benar, karena jurnal tersebutpun telah dibuat dengan benar 15. Saldo perkiraan yang memerlukan penyesuaian adalah: A. Kas C. Tanah B. Persekot Biaya Asuransi D. Modal 16. Pendapatan Yang Diterima Dimuka dikenal pula dengan istilah: A. Persekot Biaya C. Utang Pendapatan B. Piutang Pendapatan D. Utang Biaya 17. Biaya Yang Masih Harus Dibayar dikenal pula dengan istilah: A. Persekot Biaya C. Utang Pendapatan B. Piutang Pendapatan D. Utang Biaya 18. Didalam menyelesaikan siklus akuntansi, instrument berikut ini yang tidak wajib dibuat adalah: A. Jurnal C. Buku Besar B. Perkiraan D. Neraca Lajur 19. Yang bukan merupakan laporan keuangan adalah: A. Neraca C. Laporan Rugi-Laba B. Neraca Lajur D. Laporan Perubahan Modal 20. Saldo laba pada neraca lajur akan dijumpai pada: A. Sisi debit kolom Laporan Rugi-Laba dan sisi kredit kolom Neraca B. Sisi debit kolom Laporan Rugi-Laba dan Neraca C. Sisi kredit kolom Laporan Rugi-Laba dan Neraca D. Sisi kredit kolom Laporan Rugi-Laba dan sisi debit kolom Neraca 21. Pada neraca saldo per 30 Nopember 2005 milik Perusahaan Jasa Bermuda dijumpai saldo perkiraan Asuransi Dibayar Dimuka Rp 9.600.000,-. Biaya Asuransi yang menjadi beban tahun 2005 sesungguhnya adalah Rp 1.600.000-. Didalam neraca lajur akan tampak bahwa: A. Sisi debit kolom Neraca terdapat Biaya Asuransi Rp 9.600.000,B. Sisi kredit kolom Neraca terdapat Utang Biaya Asuransi Rp 1.600.000,C. Sisi debit kolom Laporan Rugi-Laba terdapat Biaya Asuransi Rp 8.000.000,D. Sisi debit kolom Laporan Rugi-Laba terdapat Biaya Asuransi Rp 1.600.000,22. Jika sisi kredit kolom Neraca menunjukkan jumlah yang lebih besar daripada sisi debitnya, maka akan tampak: A. Saldo laba pada sisi debit kolom Laporan Rugi-Laba B. Saldo rugi pada sisi debit kolom Laporan Rugi-Laba C. Saldo laba pada sisi kredit kolom Laporan Rugi-Laba D. Saldo rugi pada sisi kredit kolom Laporan Rugi-Laba 23. Pada neraca lajur yang tidak menggunakan kolom Laporan Perubahan Modal, maka pada kolom Neraca tampak: A. Perkiraan Modal dengan saldo pada akhir periode B. Perkiraan Modal dengan saldo pada awal periode C. Perkiraan Modal yang sudah mengandung laba-rugi bersih periode yang berjalan D. Perkiraan Modal yang sudah mengandung tambahan setoran modal oleh pemilik selama periode yang berjalan. 24. Biaya Depresiasi Aktiva Tetap yang tercantum pada kolom Penyesuaian akan dipindahkan pada: A. Sisi debit kolom Laporan Rugi-Laba B. Sisi debit kolom Neraca C. Sisi kredit kolom Laporan Rugi-Laba D. Sisi kredit kolom Neraca 25. Pendapatan yang diterima dimuka pada neraca lajur akan tampak pada: A. Sisi debit kolom Laporan Rugi-Laba B. Sisi kredit kolom Laporan Rugi-Laba C. Sisi debit kolom Neraca D. Sisi kredit kolom Neraca II. ESSAY Berikut ini adalah neraca saldo Perusahaan Jasa Bermuda pada tanggal 30 Nopember 2005: Perusahaan Jasa Bermuda Neraca Saldo Per 30 Nopember 2005 Kas Piutang Dagang Asuransi Dibayar di Muka Perlengkapan Kantor Peralatan Kantor Akumulasi Depresiasi Peralatan Kantor Hutang Dagang Hutang Gaji Pendapatan Diterima dimuka Modal, Tuan Barry Prive, Tuan Barry Pendapatan Komisi Biaya Gaji Biaya Sewa Biaya Asuransi Biaya Pemakaian Perlengkapan Kantor Biaya Depresiasi Peralatan Kantor Biaya Perjalanan Biaya Lain-lain Jumlah Rp 46.000.000,38.000.000,9.600.000,3.200.000,72.000.000,Rp 33.300.000,8.000.000,90.000.000,- 14.000.000,274.100.000,192.000.000,18.000.000,9.200.000,3.400.000,____________ Rp 405.400.000,- ____________ Rp 405.400.000,- Diminta: 1. Buatlah jurnal penyesuaian dengan menggunakan informasi tambahan sbb: a. Biaya asuransi untuk bulan Nopember adalah Rp 1.600.000,b. Berdasarkan perhitungan fisik, diperoleh informasi bahwa persediaan perlengkapan kantor pada akhir periode berjumlah Rp 1.400.000,c. Gaji karyawan bulan Nopember yang belum dibayar berjumlah Rp 3.000.000,d. Pada tanggal 1 Nopember, perusahaan menerima pendapatan yang dibayar dimuka dari Toko Angsa sebesar Rp 8.000.000,-. Pendapatan tersebut untuk bulan Nopember dan Desember. e. Peralatan kantor diperkirakan memiliki umur ekonomis 8 tahun tanpa nilai sisa. 2. Susunlah laporan rugi-laba, laporan perubahan modal dan neraca SOAL-SOAL Pengantar Akuntansi 2 1. Perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap untuk dijual adalah: a. Perusahaan jasa b. Perusahaan manufaktur c. Perusahaan dagang d. Semua benar 2. Jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan yang dilakukan secara kredit disebut: a. Jurnal Pengeluaran Kas b. Jurnal Penjualan c. Jurnal Penerimaan Kas d. Jurnal Pembelian 3. Yang dimaksud dengan jurnal Pembelian adalah: a. Jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi penerimaan kas b. Jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi pengeluaran kas c. Jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi pembelian secara kredit d. Jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan secara kredit 4. Dibawah ini adalah jurnal khusus yang digunakan khusus untuk mencatat kelompok transaksi-transaksi yang sejenis, kecuali: a. Jurnal Pembelian dan Jurnal Penjualan b. Jurnal Penerimaan Kas dan Jurnal Pengeluaran Kas c. Semua benar d. Semua salah 5. Pada tahap akhir proses penutupan pembukuan, perkiraan Ikhtisar Rugi Laba ditutup ke perkiraan : a. Pendapatan b. Biaya c. Prive d. Modal Dibawah ini soal untuk No. 6 s/d 12 Perusahaan Dagang Pandawa pada tanggal 31 Desember 2002 mempunyai neraca saldo dan informasi keuangan lain sbb: Perusahaan Dagang Pandawa Neraca Saldo 31 Desember 2002 Kas Piutang Wesel Piutang Dagang Persediaan Barang Dagangan Asuransi Dibayar dimuka Persediaan Perlengkapan Gedung Akm.Depresiasi Gedung Peralatan Akm. Depresiasi Peralatan Hutang Dagang Hutang Hipotik Modal, Tuan Agus Penjualan Retur dan Potongan Penjualan Potongan Tunai Penjualan Pembelian Potongan Tunai Pembelian Biaya Angkut Pembelian Biaya Gaji Biaya Pemeliharaan Pajak Penghasilan Rp 570.000,200.000,820.000,2.130.000,86.000,24.000,2.700.000,Rp 620.000,920.000,210.000,785.000,900.000,5.485.000,12.000.000,380.000,220.000,9.840.000,190.000,140.000,1.670.000,150.000,340.000,------------------Rp 20.190.000,------------------- ------------------Rp20.190.000,------------------- Informasi tambahan: 1. Persediaan barang dagangan pada akhir tahun berjumlah Rp 3.570.000,2. Gaji bulan Desember yang belum dibayarkan Rp 50.000,3. Pemeriksaan yang dilakukan terhadap polis asuransi menunjukkan bahwa asuransi dibayar dimuka yang tersisa pada akhir tahun berjumlah Rp 46.000,4. Persediaan perlengkapan pada akhir tahun Rp 10.000,5. Depresiasi gedung diperkirakan berjumlah Rp 270.000,- dan peralatan berjumlah Rp 50.000,6. Berapa besar penjualan bersih Perusahaan Dagang Pandawa pada 31 Desember 2002 ? a. Rp 11.400.000,b. Rp 11.630.000,c. Rp 11.780.000,d. Rp 12.600.000,- 7. Berapa besar pembelian bersih Perusahaan Dagang Pandawa pada 31 Desember 2002 ? a. Rp 9.650.000,b. Rp 10.030.000,c. Rp 9.790.000,d. Rp 9.700.000,8. Berapa nilai barang yang tersedia untuk dijual? a. Rp 11.780.000,b. Rp 11.920.000,c. Rp 12.160.000,d. Rp 11.830.000,9. Harga Pokok Penjualan untuk Perusahaan Dagang Pandawa per 31 Desember 2002 adalah: a. Rp 8.590.000,b. Rp 8.260.000,c. Rp 8.210.000,d. Rp 8.350.000,10. Berapa Laba kotor Perusahaan Dagang Pandawa per 31 Desember 2002 ? a. Rp 3.140.000,b. Rp 2.810.000,c. Rp 3.050.000,d. Rp 3.190.000,11. Jumlah Biaya-biaya operasi adalah: a. Rp 2.244.000,c. Rp 2.584.000,- b. Rp 2.544.000,d. Rp 2.534.000,- 12. Berapa Laba atau Rugi Perusahaan Dagang Pandawa per 31 Desember 2002 ? a. Rugi Rp 466.000,b. Laba Rp 516.000,c. Laba Rp 506.000,d. Laba Rp 466.000,13. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang timbul dari penyelenggaraan proses produksi. Di bawah ini adalah unsur biaya produksi yaitu: a. Biaya Bahan Baku b. Biaya Tenaga Kerja Langsung c. Biaya Overhead Pabrik d. Semua benar 14. Di bawah ini adalah perkiraan persediaan yang terdapat pada perusahaan manufaktur yaitu: a. Persediaan bahan baku b. Persediaan barang dalam proses c. Persediaan produk jadi d. Semua benar Untuk soal 15 s/d 20 Informasi-informasi berikut ini diambil dari pembukuan, catatan dan dokumen sumber lainnya milik PT. Wicaksono yang mencakup periode tahun 2004 Persediaan 1 Januari 2004: - Bahan baku Rp 4.520.900,- Barang dalam proses 9.142.500,- Barang jadi 13.925.750,Berdasarkan penghitungan fisik, persediaan per 31 Desember 2004: - Bahan baku Rp 5.580.900,- Barang dalam proses 9.738.750,- Barang jadi 11.573.875,Pembelian bahan baku Rp 77.201.125,Potongan pembelian 1.378.000,Ongkos angkut pembelian 4.670.625,Upah tenaga kerja langsung 96.711.750,Upah tenaga kerja tidak langsung 48.230.000,Listrik dan gas di pabrik 14.773.750,Depresiasi bangunan dan perangkat pabrik 22.193.750,Pemakaian bahan habis pakai pabrik 9.135.875,Asuransi bangunan dan perangkat pabrik 4.140.625,15. Berdasarkan informasi di atas jumlah biaya overhead pabrik sebesar: a. Rp 94.332.375,b. Rp 89.338.125,c. Rp 76.280.250,d. Rp 98.474.000,16. Berdasarkan informasi di atas berapa besar pembelian bersih atas bahan baku ? a. Rp 80.493.750,b. Rp 81.722.025,c. Rp 75.823.125,d. Rp 81.871.750,17. Berdasarkan informasi di atas besar biaya produksi tahun 2004 sebesar : a. Rp 275.847.775,b. Rp 274.619.500,c. Rp 269.948.875,d. Rp 275.997.500,18. Berapa harga pokok produksi periode tahun 2004? a. Rp 275.251.525,b. Rp 269.352.625,c. Rp 274.023.250,d. Rp 275.401.250,19. Berapa harga pokok barang yang tersedia untuk dijual? a. Rp 289.177.275,b. Rp 283.278.375,c. Rp 289.327.000,d. Rp 287.949.000,20. Berapa harga pokok penjualan periode tahun 2004? a. Rp 276.375.125,b. Rp 277.603.400,c. Rp 271.704.500,d. Rp 277.753.125,-