Apa yang perlu diketahui setiap orang Kristen tentang Yesus Kristus VICTOR HALL Edisi ke-1 – 22 Oktober 2011 Edisi ke-2 – 26 Oktober 2011 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………………3 UNSUR-UNSUR PERMULAAN…………………………………….…………9 Ketujuh unsur dari perjanjian kekal……………………………………….……….11 Ketujuh dasar menuju kedewasaan………………………………………….…….16 Kebutuhan untuk pencerahan………………………………………………….…….18 HIDUP OLEH SUATU 'KEBENARAN YANG TIDAK BERSUMBER DARI DIRI SENDIRI '……………………………………………………………………...22 Beranjak dari kegelapan kepada terang………………………………………...22 Beranjak dari iman kepada kasih karunia………………………………………23 Memahami arti ketaatan oleh iman………………………………………………24 Kebenaran yang bukan kepunyaan-Nya sendiri……………………………..25 Ketaatan oleh Roh yang Kekal……………………………………………………….25 Ketaatan Kristus bukan ketaatanku……………………………………………….26 Tidak terlatih untuk ajaran kebenaran………………………………………….28 Orang percaya yang dibenarkan………………………………………………..…29 Gereja dilambangkan sebagai suatu kaki dian – kelopak, kuntum, dan bunga…………………………………………………………………………………….……..30 Menjadi satu dengan Kristus di dalam kematian, penguburan, dan kebangkitan-Nya……………………………………………………………………………31 Simbol ragi - membersihkan ragi dan menemukan nama kita………32 Administrasi yang turun, keputraan yang bertumbuh……………………33 Ketujuh dasar yang atasnya hak anak kita dibangun……………………..34 PERNYATAAN KEKRISTENAN……………………………………………..36 Hakekat manusia…………………………………………………………………………..36 Akibat dari kejatuhan kepada umat manusia…………………………………38 Pelayanan keputraan kita………………………………………………………………39 Pernyataan: Jalan keselamatan……………………………………………………..40 1 Dua unsur yang diperlukan untuk menerima hak anak dari Kristus .42 Jalan menuju pada keputraan……………………………………………………….43 Pembelajaran tentang modus dari Kristen duniawi……………………….45 MAKAN DAN MINUM - MAKANAN KETAATAN………………………..49 Ikhtisar………………………………………………………………………………………….49 Arti penyembahan…………………………………………………………………………50 Kristus - roti hidup…………………………………………………………………………51 Ketaatan Allah………………………………………………………………………………52 Kehendak Allah dilakukan dalam tubuh manusia…………………………..53 Ketaatan Kristus merupakan persembahan-Nya……………………………53 Makan dengan iman - pekerjaan Tuhan………………………………………..54 Pekerjaan keputraan kita………………………………………………………………55 MENGIKUTI G EMBALA YANG BAIK……………………………………..57 Kedua penjahat……………………………………………………………………………..59 Menjadi persembahan yang hidup………………………………………………..61 Berita yang dinyatakan………………………………………………………………….63 Pelayanan seorang anak Allah……………………………………………………….64 Pelayanan gereja……………………………………………………………………………66 NAMA DARI TUHAN Y ESUS K RISTUS……………………………………68 Nama di atas segala nama…………………………………………………………….69 Siapakah Anak yang dimuliakan?......................................................71 Transisi dalam Yohanes pasal dua belas………………………………………..73 Dia akan mengambil apa yang Aku punya - dua aspek pengadopsian……76 Tahap pengadopsian……………………………………………………………………..79 BAPTISAN DALAM NAMA…………………………………………………82 1. Baptisan Yohanes - mempersiapkan jalan Tuhan……………………..82 2. Kristus memelihara murid-murid dalam nama yang diberikan kepada Dia……………………………………………………………………….………85 3. Nama itu diberikan kepada kita pada Hari Pentakosta…………….86 2 KATA P ENGANTAR Ada beberapa pokok-pokok dasar yang harus diketahui oleh setiap orang Kristen tentang Yesus Kristus. Ketujuh bagian dari buku ini berfokus pada bagian-bagian dasar ini. Topik-topiknya berbeda, namun mereka mempunyai satu tema. Jikalau kita menemukan siapakah Kristus, dan apa yang telah Dia kerjakan, kita akan sangat teguh berdiri sebagai orang-orang Kristen. Kita akan tertanam dalam tanah yang baik dan menghasilkan buah dari keputraan di dalam hidup kita. ‘Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.’ 1 Dalam baptisan, kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.2 Sesungguhnya, kita telah mengenakan Kristus. Sebab Kristus adalah kehidupan kita, kita dapat bertumbuh dalam keputraan kita sendiri, karena kita adalah anakanak Allah melalui iman dalam Kristus Yesus. Untuk memiliki iman dalam Kristus Yesus adalah mengerti siapa dan apa yang Dia telah perbuat bagi kita. Fakta bahwa Dia telah 'dibuat- 1 2 Gal 3:26-28. Rom 6:5. 3 Nya ... menjadi dosa karena kita, hanyalah salah satu aspek.3 Jauh sebelum ini, Dia telah diurapi sebagai Mesias kita dalam Perjanjian Kekal sebelum adanya waktu. Inilah yang perlu diketahui setiap orang Kristen tentang Yesus Kristus. Dia telah diberikan kapasitas penuh dari Allah untuk melaksanakan kehendak Allah bagi kita. Ia telah diberikan segala kekayaan agar, dalam menjadi miskin, Dia menjadikan kita kaya. 4 Memiliki semua kekayaan kasih karunia, Ia mengosongkan diri-Nya untuk menjadi miskin bagi kita. Dengan menjangkau hingga kebutuhan kita yang terdalam, Dia memegang kita sebagai Gembala yang baik, dan membawa kita kembali dari kematian bersama Dia. 5 Dia memiliki nama di atas segala nama. Kemudian Dia datang menyatakan nama ini kepada kita, dan memuliakan kita bersama diriNya, dalam nama itu. Oleh ketaatan-Nya, Dia telah belajar pengalaman yang lengkap dari setiap anak, untuk segala masa. Dengan jalan ini, Dia menjadi pokok keselamatan itu. Kapasitas di mana Ia telah belajar melalui penderitaan, sebagai Anak Allah dalam daging, adalah yang kita bisa pelajari. Kita dapat belajar ketaatan-Nya dan bertumbuh menjadi anak-anak yang sesuai dengan penentuan Allah. Dalam pelajaran pendamping 'jemaat kaki dian', kita mempelajari bahwa Kristus adalah dasar dari kaki dian itu. Perwujudan-Nya dalam daging adalah dasar bagi kehidupan kita. Kita harus dibangun dalam 3 2 Kor 5:21. 2 Kor 8:9. 5 Ibr 13:20. 4 4 pokok-pokok dasar pengajaran tentang Kristus. Kemudian kita bisa bertumbuh dan dibentuk sebagai bagian-bagian dari jemaat kaki dian itu. Kristus adalah fondasi itu, dan kita akan berbuah jikalau kita tinggal di dalam Dia, seperti ranting-ranting dari pokok anggur itu. Pengajaran-pengajaran pokok-pokok dasar tentang Yesus Kristus ini adalah 'tanah yang baik' yang mana kita harus tertanam. Dalam perumpamaan tentang penabur, kita membaca benih yang di pinggir jalan, bebatuan dan semak duri, mati. Hanya benih di tanah yang baik yang menghasilkan buah. Dalam dunia sekarang ini, tanah di pinggir jalan menggambarkan mereka yang hidup dalam cara-cara agamawi mereka. Mereka tidak mempunyai pengertian, tidak ada pencerahan; maka benih kehidupan Kristus tidak masuk ke dalam hati mereka. Tanah bebatuan, secara praktis, menggambarkan penganiayaan yang datang kepada semua yang bersatu dengan Kristus dan yang mulai bersekutu dalam penderitaan-Nya. Tanah semak duri menggambarkan kekuatiran dan keinginan-keinginan dunia, khususnya yang agamawi, niat-niat baik yang berusaha untuk mengambil alih benih kehidupan Kristus yang telah tertanam dalam hati kita. Ini tidak termasuk yang Tuhan tanamkan, dan mereka hanya menghimpit pertumbuhan kita. Ini adalah tantangan-tantangan yang penting sebab Tuhan menginginkan kita menjadi orang-orang Kristen buah sulung yang mempunyai kehidupan Kristus dan meneruskan pelayanan ini kepada orang lain.6 Orang-orang percaya dan keluarga-keluarga buah sulung, yang seperti dicatat dalam kitab Perjanjian Baru, adalah mereka yang 6 Yak 1:18. 5 mengenal pengajaran-pengajaran pokok dasar tentang Yesus Kristus, dan bisa mengajarkannya kepada yang lain. Doktrin tentang Kristus ini adalah dasar untuk suatu jemaat kaki dian. Dalam mempelajari buku ini, marilah kita menerima tantangan ini, dan meneruskannya dalam perbuatan. Dapatkah kita menerima adanya kebutuhan bagi yang lain untuk 'mengajarkan kita kembali' dalam dasar-dasar pokok ini? Maukah kita mengulang kembali pengertian kita? Tidak peduli tentang latar belakang kita? Ini sangatlah penting agar kita bisa bertumbuh dan menjadi dewasa dalam Kristus – sama seperti kuntum, kelopak dan bunga dari buah badam yang menggambarkan kaki dian secara simbolis. Kaki dian adalah suatu struktur yang hidup dari perhubungan dan persekutuan. Itu tidak bertumbuh melalui informasi, namun oleh pengetahuan akan firman Allah. Itu bertumbuh ketika para utusan tersambung dengan orang-orang percaya, satu per satu, kepada doktrin tentang Kristus. Setiap 'pelita' harus dinyalakan oleh seorang utusan – seseorang yang diutus dengan minyak dari kasih karunia dan terang dari ketujuh Roh. 7 Seperti yang tertulis dalam kitab Wahyu, Kristus sedang berdiri di tengah-tengah jemaat-jemaat kaki dian-Nya. Dia sedang berjalan dengan bintang-bintang-Nya (utusan-utusan; bhs. Yunani angelos) 7 Maz 18:28; Luk 8:16. 6 dalam tangan-Nya.8 Kristus sedang berjalan dan mendirikan jemaat kaki dian-Nya melalui pelayanan dari utusan-utusan-Nya. Untuk menerima Kristus dan pelayanan dari tangan-Nya, kita perlu mencari dan menerima utusan-utusan yang mengajarkan dan menyediakan hubungan kaki dian. Kemudian kita bisa mempelajari kembali fondasi-fondasi kita dalam suatu penundukan pada persekutuan, sebelum kita mulai memberitakan kepada yang lain. Mereka yang menjadi 'buah sulung' diri mereka sendiri, yang menyerahkan hidup untuk melayani yang lain, akan dapat 'mengajarkan kepada yang lain juga’.9 Sebaliknya, orang-orang percaya akan menyerahkan hidup mereka terhadap teladan-teladan buah sulung itu. Pertumbuhan organik hanya bisa terjadi sebagai suatu hubungan 'satu terhadap satu', ketika anggota-anggota terkoneksi satu terhadap yang lain, dalam penundukan diri terhadap kebenaran masa kini. Jadi, jemaat-jemaat lokal tidak bisa dengan mudah berubah menjadi jemaat-jemaat kaki dian. Meskipun seluruh kelompok mau menerima berita kaki dian, masing-masing pribadi dan keluarga, sendiri, harus berurusan dengan pengajaran pokok tentang Kristus. Hingga perubahan ini terjadi, masing-masing orang percaya, keluarga-keluarga dan kelompok-kelompok harus mencari persekutuan melalui satu wilayah kaki dian. Kemudian mereka dapat ditopang oleh persekutuan mereka dengan saudara-saudara, dan dengan utusan-utusan dari Kristus. Maka banyak lagi yang lain, 8 9 Why 1:12,20; 2:1. 1 Kor 16:15,16; 2 Tim 2:2. 7 terhadap mana mereka menjadi saksi, akan menerima kebenaran masa kini. Oposisi akan menyatakan dirinya, dan kelompok-kelompok Kristen yang ada mungkin mempertahankan kebebasan sejarah mereka. Namun, persekutuan Kristus yang sedang datang dalam daging saudara-saudara-Nya tidak akan pernah gagal. Waktunya telah tiba untuk jemaat-jemaat kaki dian terbentuk di setiap wilayah. Ini menerangkan mengapa Allah sedang menggoncangkan setiap orang dan segala sesuatu yang mengandung unsur-unsur Babel; dari campuran kedagingan, dari tradisi yang siasia. Kita semua harus memperhatikan keadaan diri kita. Jemaat kaki dian, yang tertanam dan bertumbuh dalam Kristus, dipelihara oleh minyak dari kasih karunia dan terang dari ketujuh Roh Allah, adalah satu-satunya yang akan bertahan pada masa akhir ini; dan adalah satu-satunya instrumen yang mempunyai kuasa terhadap Babel, 'gunung pemusnah' dari petualangan keagamawian-manusia.10 Perhubungan, petualangan, struktur apa saja yang tidak terkoneksi terhadap kaki dian tidak akan bertahan. Dengan demikian, pentingnya pokok-pokok dasar tentang Kristus tidak dilebih-lebihkan. Ketujuh bagian dalam pelajaran ini berurusan dengan pengajaran-pengajaran, pokok-pokok dasar ini. Marilah kita mencurahkan perhatian kita untuk mempelajari kembali apa yang harus diketahui setiap orang Kristen tentang Yesus Kristus. 10 Jer 51:25; Zak 4:7. 8 UNSUR-UNSUR PERMULAAN Penulis kitab Ibrani menjelaskan 'unsur-unsur permulaan' (pengajaran-pengajaran dasar, atau asas-asas pertama) ketika menulis tentang 'penyataan-penyataan Allah' yang harus kita ketahui. 11 Dalam pasal ke-lima dan ke-enam, kita ditantang untuk tidak menjadi 'bayi-bayi' yang 'lamban dalam mendengar'. Tetapi, kita harus mengerti pengajaran-pengajaran dasar tentang Kristus. Kita harus menjadi mahir dalam firman tentang kebenaran. 12 Suatu pengertian tentang 'permulaan' adalah titik awal bagi setiap orang Kristen. Yohanes berbicara tentang 'apa yang ada sejak semula' dan memulai Injilnya, 'pada mulanya'. 13 Dia melihat ke belakang melampaui permulaan dari penciptaan hingga kepada perjanjian yang kekal ketika seluruh 'penyataan-penyataan Allah' dinyatakan. Di sinilah kita menemukan 'unsur-unsur dari permulaan' itu. Sementara penulis meneruskan, ia mendorong kita untuk be rtumbuh dan 'beralih' kepada kedewasaan keputraan; kepada 14 perkembangannya yang penuh. Kemudian dia menunjuk kepada asas-asas yang kita butuhkan untuk bertumbuh. 15 Dalam ayat-ayat ini, nasihat dari kitab Ibrani mengambil satu langkah lebih jauh. 11 Ibr 5:12. Ibr 5:11-13. 13 1Yoh 1:1; Yoh 1:1. 14 Ibr 5:14-6:1. 15 Ibr 6:1-3. 12 9 Suatu perbedaan dibuat antara unsur-unsur permulaan, dan dasardasar yang mana kita perlu bertumbuh. Ada tujuh dasar-dasar ini: menuju kesempurnaan, pertobatan, iman, baptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati, dan hukuman kekal. Penekanannya di sini adalah bahwa kita tidak bisa bertumbuh dalam dasar-dasar ini jikalau kita masih buta terhadap pengajaranpengajaran pokok dasar tentang Kristus. Inilah pokok dari pelajaran kita. Apakah kita mengenal siapakah Kristus? Apa yang seharusnya diketahui setiap orang Kristen tentang Kristus? Dalam buku ini, kita perlu memeriksa kapasitas yang diberikan kepada Kristus, dalam perjanjian sebelum adanya waktu. Ada tujuh unsur, tujuh kekayaan kasih karunia, yang diberikan kepada Kristus demi kita. Inilah pengetahuan yang di atasnya kita membangun ketujuh dasar kita sebagai orang Kristen. Inilah pengetahuan yang membawa kita kepada kesempurnaan, kepada pertobatan, kepada iman, kepada pengertian pelbagai baptisan, penumpangan tangan, kebangkitan hidup dan hukuman kekal. Sangat jelas, kita tidak bisa bertumbuh dan mengembangkan dasar ini dalam kehidupan kita jikalau kita masih seperti bayi-bayi rohani yang lamban dalam mendengar. Maka, fokus pertama kita adalah pada ketujuh unsur permulaan itu. Ketujuh unsur dari perjanjian kekal Kitab Amsal mengajarkan kita bahwa terdapat tujuh tiang pada rumah Yahweh; ketujuh tiang hikmat. 'Hikmat telah mendirikan 10 rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya' 16 Ini adalah ketujuh unsur dari perjanjian kekal, ketujuh kekayaan kasih karunia, yang diberikan kepada Yahweh Anak sementara Dia meneruskan pengutusan dari Bapa, dan sementara Dia mengosongkan diri-Nya. Yahweh, dalam persekutuan dari Elohim, melalui firman, membentuk Perjanjian Kekal. Dalam dialog Mereka sebagai AKU ADALAH, Bapa, Anak dan Roh Kudus mengurapi Anak dengan kapasitas dari Roh Kekal, untuk mengosongkan diri-Nya hingga ke titik akhir dalam perjanjian itu, agar Bapa dapat melahirkan anak-anak Allah melalui Dia. Marilah kita memeriksa ketujuh kekayaan yang diberikan kepada Yahweh Anak. 1. Mesias dengan minyak – Kapasitas ‘Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku,’ Lukas 4:18. Yahweh Anak, sementara Dia menyerahkan diri-Nya dalam iman, menerima Roh Kekal dari Yahweh sebagai ketujuh Roh dalam satu kelipatan-tujuh pengurapan, menjadikan Dia Mesias, atau Kristus, dari Allah. Pengurapan ini adalah 'minyak dari kesukaan’ 17 yang menyanggupkan Dia untuk meneruskan ke dalam tujuh tahap pengosongan dan merendahkan agar Dia dapat menanggung penghinaan, penderitaan salib, dan membawa keselamatan.18 Ia diurapi dengan kapasitas penuh dari Yahweh Elohim yang berada 16 Ams 9:1. Maz 45:7 18 Ibr 12:2. 17 11 dalam ketujuh Roh Allah, membuat Dia menjadi ekspresi yang penuh dari hikmat dan kuasa, sebagai Kristus dari Allah. 2. Anak dengan nama baru – Otoritas ‘Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama.’19 Yahweh Anak diberikan nama baru, nama di atas segala nama, Tuhan Yesus Kristus. Nama itu menyanggupkan Dia, dan memberikan Dia otoritas dari nama itu sebagai kepenuhan dari ekspresi dari KeAllahan, untuk menjadi Anak Allah dan Anak Manusia. Dia datang dan menyatakan nama baru ini agar manusia dapat dimuliakan bersama-sama dengan Dia, dalam nama ini. 20 3. Imam-Anak Domba dengan kehidupan ciptaan baru – Kehidupan ‘Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: ... bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri.’21 Yahweh Anak diberikan kehidupan dari Allah untuk bermultiplikasi sebagai kehidupan ciptaan baru. Dia melakukannya dengan mempersembahkan diri-Nya melalui kapasitas administrasi dari keimamatan Melkisedek. Dia diberikan hak untuk menolong sebagai seorang imam. Ingat bahwa Dia tidak memultiplikasi hidup-Nya sendiri; Dia memultiplikasikan kehidupan dari Bapa. Meskipun secara 19 20 21 Fil 2:9. Rom 8:30; Yoh 17:10. Ibr 9:11,12. 12 intrinsik adalah bagian dari nama-Nya untuk Ia sanggup mempersembahkan dan mengosongkan dan melayani, Dia menyerahkan semua unsur ini. Namun, dalam kapasitas Yahweh, semua itu dikembalikan kepada-Nya ketika, sebagai yang sulung dari Bapa, Dia 'dipanggil oleh Allah' untuk menjadi Imam Besar menurut peraturan Melkisedek. 22 4. Rasul-Utusan dengan firman – Unsur ‘Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus; yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya.’ 23 Yahweh Anak adalah Firman, dan oleh Firman Dia menjadikan dunia. Allah kemudian meninggikan manusia dengan membuat Firman menjadi daging dan diam di antara kita, ekspresi yang penuh dari kasih karunia dan kebenaran. Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya, diberikan firman – unsur dari perjanjian kekal dinyatakan – dan diutus sebagai Rasul-Utusan dari firman itu. 5. Hamba dengan kasih Allah – Tabiat Ilahi 22 23 . Ibr 5:6 Ibr 3:1,2. 13 ''budak itu dengan sungguh-sungguh berkata: "Aku cinta kepada tuanku ... aku tidak mau keluar sebagai orang merdeka.” 24 ‘Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku ... dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.’ 25 Yahweh Anak diberikan kasih Allah yang menyanggupkan Dia untuk menjadi Budak Bapa dan menyatakan kebenaran bukan dari diri-Nya sendiri. Budak adalah ekspresi yang terdalam dari memberi, dan motifnya tidak diperhatikan karena seorang budak tidak menyatakan kebenaran dari dirinya sendiri. Yahweh Anak menyatakan tabiat Ilahi, esensi yang terdalam dari Allah, sebagai Budak dari perjanjian itu, karena kebenaran-Nya bukan dari diri-Nya sendiri. Menerima kasih dari Allah, Ia menjadi teladan dari tabiat Ilahi sebagai budak Bapa, Budak-Kasih. Kemudian Ia mencurahkan kasih ini, melalui pekerjaan dari Roh Kudus, agar kita dapat menjadi pengambil bagian dari tabiat Ilahi. 6. Pemimpin dengan roti ketaatan – Tubuh yang dipersiapkan 24 25 Kel 21:5 Yoh 17:22-23,26 14 ‘Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.’ 26 Yahweh Anak diberikan ketaatan dari Allah, menyanggupkan Dia untuk menjadi Roti dari Allah, Roti dari sorga. Ketaatan adalah budaya dari Ke-Allahan sebelum, dan Yahweh Anak kemudian belajar ketaatan ini dalam daging. Ia mengosongkan diri-Nya untuk menjadi ekspresi yang penuh dari ketaatan Allah, pewahyuan tentang kebenaran. Ia belajar ketaatan di dalam daging, dalam tubuh yang disediakan, melalui pengalaman dari penderitaan. Ia mendemonstrasikan dalam diri-Nya sikap dan budaya dari ketaatan keputraan. Ia merintis keselamatan kita dan menjadi Pemimpin ketaatan kita. 7. Gembala-Raja dengan hidup kebangkitan – Kuasa ‘Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya.’27 Yahweh Anak diberikan kuasa kebangkitan di taman Getsemani yang mana Ia sanggup berjalan di jalan percikan-darah yang membawa Dia kembali dari kematian atas dosa, untuk menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya. Ia dibawa kembali dari kematian atas dosa oleh kuasa darah perjanjian kekal. Ia juga dinyatakan sebagai 'Anak Allah dengan kuasa' ketika Ia secara jasmani dibangkitkan oleh kuasa dari Roh Kudus.28 Melalui kebangkitan jasmani ini dan kenaikan, Ia dinyatakan sebagai Tuhan yang mulia. Kerajaan Anak mulai 26 Yoh 4:34. 1 Kor 6:14. 28 Rom 8:11. 27 15 dinyatakan di taman Getsemani. Di sana, Ia menyerahkan hidup-Nya bagi domba-domba-Nya, dan membawa mereka dengan Dia sebagai Gembala Agung, hingga ke tahta dari kerajaan-Nya. Sehingga Ia dinyatakan kepada kita sebagai Gembala-Raja dari domba-domba itu.29 Ketujuh dasar menuju kedewasaan Kembali ke kitab Ibrani, kita mengingat tantangan awal dari buku ini. Kita ini bayi-bayi, dan tidak dapat bertumbuh hingga kita mengerti ketujuh pengajaran dasar-dasar ini. Kita tidak mahir dan tidak terlatih dalam firman tentang kebenaran. 30 Firman tentang kebenaran adalah kesimpulan dari segalanya yang Kristus berikan kepada kita melalui ketaatan-Nya yang penuh. Inilah sebabnya kita didorong untuk 'mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya dan semuanya itu akan ditambahkan kepadamu’. 31 Mencari kerajaan adalah mengerti apa yang Kristus telah sediakan bagi kita. Dia adalah Mesias kita dengan minyak itu, Anak dengan nama baru, Imam Besar dengan kehidupan, Rasul dengan firman, Hamba dengan tabiat Ilahi, Pemimpin dari semua ketaatan, dan Gembala-Raja yang memberikan kita kuasa dari kebangkitan-Nya. Sesungguhnya, Kristus adalah pemimpin keselamatan kita. 32 Ia adalah perintis jalan ketaatan, dan pemimpin ketaatan kita. Ini adalah hasil 29 Ibr 13:20 Ibr 5:13. 31 Mat. 6:33. 32 Ibr 2:10. 30 16 yang ajaib dari keimamatan Melkisedek-Nya. Sekali lagi, perhatikan apa yang dikatakan kitab Ibrani. ‘Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan. Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan’.33 Tantangan berikut adalah kita memerlukan tujuh asas -asas khusus jikalau kita ingin bertumbuh kepada kedewasaan dan kesempurnaan. Ini haruslah menjadi suatu fondasi kehidupan – suatu jalan kehidupan yang tidak akan pernah kita tinggalkan. Ketujuh fondasi ini adalah: • • • • • • • Menuju kepada kesempurnaan Pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia Kepercayaan kepada Allah Pengajaran tentang pelbagai baptisan Penumpangan tangan Kebangkitan orang-orang mati Hukuman kekal Dasar-dasar ini menerangkan cara kita hidup sementara kita menuju tanah yang baik, dan bertumbuh sebagai 'buah sulung tertent u’.34 Dalam masa sekarang ini, kita dipanggil untuk berjalan menuju kedewasaan dalam keputraan kita. Ini memerlukan kita untuk: 33 34 Ibr 5:11-12 Yak 1:18. 17 1. Menerima pengajaran asas-asas pokok tentang Kristus dan menjadi terlatih terhadap firman ketaatan dan kebenaran-Nya; dan 2. Kita perlu membuat ketujuh fondasi ini komplit (selesai) dan, jikalau perlu, menyesuaikan apa yang tidak komplit (selesai) dalam 'peralihan' kita, pertobatan, iman, baptisan, dll. Fondasi ini, yang mana adalah 'jalan Allah', perlu untuk lebih diajarkan dan dimengerti.35 Kebutuhan untuk pencerahan Pencerahan dibutuhkan untuk membebaskan kita dari kegelapan dari jalan kebenaran diri sendiri. Kitab Ibrani berlanjut menjelaskan tentang mereka yang 'pernah diterangi' namun murtad lagi.36 Penerangan, yang datang kepada mata hati kita, adalah yang memimpin kita kepada pengajaran asas-asas pokok tentang Kristus.37 Penerangan juga membuka jalan di mana kita berjalan 'menuju kepada kesempurnaan'. Kita memerlukan penerangan dalam dua arah. Pertama, kita perlu untuk melihat dan mendengar pengajaran asas-asas pokok tentang Kristus; hal-hal yang setiap orang Kristen perlu tahu. Kedua, kita perlu terang untuk menunjukkan kita jalan ke depan dalam keputraan kita. Pencerahan ini datang dari ketujuh Roh yang mana sekarang menyinari jemaat kaki dian. Penyingkapan firman Allah membawa 35 Kis 18:26. Ibr 6:4. 37 Ef 1:18. 36 18 terang kepada hati kita, menerangi jalan yang kita harus lalui untuk dipulihkan kepada warisan keputraan kita. Kristus berkata tentang diri-Nya bahwa Dia adalah jalan kebenaran yang memimpin kepada kehidupan. ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.’ 38 Kita harus mengikuti Dia. Ketika kita berjalan dalam jalan-Nya, kita berjalan dalam terang, dan Yesus berkata, 'barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup'. 39 Jalan ketaatan Kristus adalah jalan kepada kehidupan. Kebenaran dari Allah adalah buah dari hidup dalam ketaatan Kristus. Catatan-catatan ini akan berfokus pada sejumlah prinsip-prinsip fondasi. Ini tidak perlu diletakkan lagi, apabila telah dengan benar diletakkan dalam kehidupan kita. Namun, sebelum itu berlaku dalam keseharian kita, kita perlu mempelajari ulang dan mengkonsolidasi itu sebagai suatu jalan ketaatan. 1. Dalam menuju kepada kesempurnaan, kita menyegarkan kembali diri kita, setiap hari, dalam panggilan kepada keputraan yang disediakan melalui Kristus. 38 39 Yoh 14:6. Yoh 8:12. 19 2. Pertobatan adalah keputusan yang terus menerus untuk berbalik dari kebenaran yang dari diri kita sendiri, yang adalah sistem cara kerja daging di mana dosa bekerja oleh hukum Taurat. 40 3. Iman adalah komitmen yang terus menerus kepada kebenaranNya.41 4. Doktrin pelbagai baptisan, sebagai prinsip sehari-hari, adalah tindakan mengenakan Kristus, dan hidup dalam nama-Nya, seperti kitab Galatia berkata: Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. 42 5. Penumpangan tangan menyatakan pekerjaan pengudusan dari Roh Kudus, dikerjakan bagi kita dalam tubuh Kristus, sebagai pengudusan/pemisahan dan pembatasan kepada pekerjaan kita.43 6. Kebangkitan orang-orang mati adalah juga suatu fondasi seharihari untuk kehidupan ketaatan. Mereka yang telah lahir baru telah dilahirkan dari kematian dengan Kristus, dan sekarang hidup oleh kebangkitan hidup dari kematian. Sekarang kami 'senantiasa' membawa 'kematian Yesus' di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.' 44 40 Fil 3:9; Rom 7:8. Rom 3:22; 4 :9. 42 Gal 3:27. 43 Kis 13:2. 44 1 Kor 15:31; 2 Kor 4:10. 41 20 7. Hukuman kekal adalah suatu prinsip sehari-hari. Berbagai 'penganiayaan' yang kita derita adalah bukti dari penghakiman. 45 Dalam kemurahan-Nya, penghakiman Allah dimulai dalam rumah Allah.46 Namun, melalui pertobatan dan iman setiap hari, penghakiman diperingan menjadi disiplin, dan membawa perubahan, agar kita tidak dihukum bersama-sama dengan dunia. 47 Aktivitas secara praktis dari fondasi-fondasi ini akan dibahas dalam pasal-pasal berikut ini. 45 2 Tes 1:4,5. 1 Petrus 4:17. 47 1 Kor 11:32. 46 21 HIDUP OLEH SUATU ‘ KEBENARAN YANG TIDAK BERSUMBER DARI DIRI SENDIRI ’ Tertanam di dalam ketujuh dasar yang atasnya hak anak kita dibangun Fokus bagian pertama dari buku ini adalah mempelajari injil mengenai ketaatan Kristus dan mengidentifikasikan kapasitas dari ketaatan-Nya yang ajaib untuk memampukan kita, melalui iman, hidup sebagai anak-anak Allah. Beranjak dari kegelapan kepada terang Tanpa pencerahan, kita tidak akan mengerti pentingnya bertobat dari pembenaran diri dan memiliki kepercayaan untuk berjalan di dalam jalan ketaatan sebagai anak-anak Allah48. Ketika kita mempraktekkan iman kepada Allah untuk menerima kebenaran-Nya, kita dilahirkan kembali dari atas. Kebenaran iman ditunjukkan saat kita mulai memberikan persembahan. Persembahan kita terlihat ketika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan panggilan kita sebagai anak. Tanpa pencerahan, kita tidak dapat bertobat, dan hati kita tetap di dalam kegelapan, terikat dalam belenggu pembenaran diri – ‘suatu kebenaran yang bersumber dari diri sendiri’ 49. Iman yang sejati muncul sebagai buah dari pertobatan yang sungguh. Iman 48 49 Ibr 10:32 Fil 3:9 22 mendorong kita kepada perbuatan-perbuatan kebenaran yang sesuai dengan keputraan kita. ‘Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.’ 50 Beranjak dari iman kepada kasih karunia ‘Sebab itu, kita dibenarkan karena iman, kita hidup dalam sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.’51 Melalui Tuhan kita Yesus Kristus kita telah menerima suatu pengenalan melalui iman ‘di dalam kasih karunia ini kita berdiri’.52 Kasih karunia Allah memberi kita kemampuan untuk menjadi anakanak Allah. Karena inilah, kita ‘bersuka cita di dalam pengharapan’ oleh sebab kita memperoleh kemuliaan Allah melalui hak kita sebagai anak. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. 53 Ketika kita mendengar firman Allah, firman mengenai keputraan yang dijanjikan, dan percaya, menerima dan mulai bersuka di dalamnya, 50 Mat 6:22-23 Rom 5:1-2 52 Rom 5:2 53 Rom 5:5 51 23 pelita hati kita diterangi.54 Pencerahan diberikan kepada kita dan seluruh tubuh kita terang sepenuhnya. Seraya kita meneruskan hidup Kekristenan kita, pengharapan akan keputraan tidak mengecewakan karena Roh Kudus mencurahkan kasih Allah sebagai minyak (bahan bakar) ke dalam hati kita. Ini menyebabkan pekerjaan-pekerjaan yang berasal dari iman kita memancarkan cahaya sebagai terang yang keluar dari api pengharapan yang berkobar di dalam kita. Iman benar-benar bekerja oleh kasih, memampukan kita bertobat dari semua perbuatan sia-sia yang muncul dari pembenaran diri kita. Melalui iman, kita percaya kepada Allah untuk karunia kebenaran yang diperuntukkan sesuai keputraan kita. Karunia kebenaran itu terlihat ketika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya telah Bapa sediakan untuk kita lakukan. ‘Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.’ 55 Pekerjaan-pekerjaan ini merupakan penentuan awal dari keputraan kita. Saat kita mengerjakannya, kita sedang menaati Allah. Pekerjaanpekerjaan ini diperuntukkan bagi kita, namun bukan pekerjaan dari pembenaran diri kita. Memahami arti ketaatan oleh iman Prinsip kunci dari pesan Kristus dinyatakan dalam Kitab Ibrani bab kelima, ayat kedelapan dan kesembilan: 54 55 Luk 11:34-36 Ef 2:10 24 ‘Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaanNya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya’ Mengerti dan mengaplikasikan ketaatan yang dipimpin oleh Kristus adalah masalah inti untuk menemukan keselamatan. Kebenaran yang bukan kepunyaan-Nya sendiri Adalah sangat penting untuk pertama-tama mengerti bahwa kebenaran Kristus bukan kebenaran diri sendiri; pekerjaan-Nya pun tidak bersumber dari diri sendiri. Ia menyerahkan hidup guna menyingkapkan kehendak Bapa. Pekerjaan-Nya adalah mempersembahkan, dan dalam melakukan ini Dia belajar dan mengawali ketaatan keputraan. 56 Pesan injil adalah bahwa kemampuan ketaatan Kristus berlaku sebagai sebuah karunia bagi orang-orang yang percaya. Ketaatan oleh Roh yang Kekal Apa yang menakjubkan adalah Kristus tidak berasumsi mengenai Nama-Nya yang unik ketika Ia berdoa kepada Bapa di Taman Getsemani. Ia mengosongkan hak istimewa dari Nama-Nya sendiri sebagai Allah Anak menjadi Anak Allah. Semua kapasitas di dalam diri-Nya sebagai Allah Anak kini tinggal di dalam Roh yang kekal, dipercayakan melalui Bapa dan diukurkan kepada-Nya supaya Dia 56 Fil 2:7, Yoh 8:28, Yoh 5:36 25 dapat melewati jalan ketaatan yang bersimbah darah dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. 57 Ketaatan-Nya merupakan kebenaran-Nya, dan seluruh kemampuan-Nya datang dari Roh Yahweh yang kekal. Ketika Ia disalibkan, Ia dinyatakan sebagai Tuhan yang mulia.58 Dengan mempersembahkan diri-Nya, Ia menjadi pokok sekaligus pencetus keselamatan yang kekal bagi mereka yang mengikuti jejak-Nya di dalam persekutuan akan ketaatan-Nya. 59 Ketaatan Kristus bukan ketaatanku Ada suatu ketaatan yang bukan ‘kepunyaan kita’, dan ada kebenaran yang bukan ‘kepunyaan kita’. Kebenaran dan ketaatan ini ditemukan saat kita menerima pesan salib. Ketika Kristus disalibkan dan ditinggikan demi keselamatan kita, Dia diperlihatkan di hadapan semua mata sehingga semua yang melihat, melihat demonstrasi ketaatan-Nya. Dia menyatakan firman mengenai ketaatan di dalam daging-Nya. Di dalam penderitaan, oleh sebab penyaliban, kita melihat firman mengenai ketaatan ditunjukkan melalui tindakan sebagai pembuktian kebenaran. Di saat kita memahami hal ini melalui pencerahan, kita akan ditarik kepada-Nya, dan mengerti bahwa Dia tertikam oleh pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-Nya, dan oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh.60 Kita ditarik ke dalam ketaatan Kristus ketika kita 57 Ibr 9:14, Yoh 19:30 1 Kor 2:8 59 1 Pet 2:21 60 Yes 53:5 58 26 percaya dan bertobat. Pekerjaan kebenaran-Nya adalah keluar kepada penderitaan dan kematian kita, membawa kita kembali dari jurang kehancuran dan keputusasaan, dan memulihkan kita kepada Allah, memampukan kita untuk mendapatkan kembali warisan kita sebagai anak-anak-Nya.61 Rasul Paulus menulis mengenai kapasitas seorang utusan Kristus. Pekerjaan seorang utusan adalah menghubungkan kita dengan salib Kristus melalui berita yang ia bawa. Melalui firman tersebut, kita dituntun terang kepada hakekat dari karya ketaatan Kristus dan disadarkan akan kebutuhan untuk bergabung dengan persekutuan ketaatan-Nya. Melalui firman, kita dijadikan tawanan terhadap ketaatan Kristus.62 Rasul Paulus berkata bahwa setiap pikiran yang konsisten dengan pembenaran diri kita harus ditawan dan ditaklukkan kepada ketaatan Kristus. 63 Hidup berdasarkan injil yang lain membuat kita mengabdi pada suatu kehidupan yang mengikuti pemahaman pribadi dan tindakan membenarkan diri. Sayangnya, agama secara keseluruhan, dan sebagian besar Kekristenan, telah menjadi benteng pembenaran diri yang demikian dan ketaatan menurut kehendak sendiri. Paulus mengidentifikasikan prinsip ini di tengah orang Yahudi ketika ia mengatakan mereka ‘sungguh-sungguh giat untuk Tuhan’ tetapi tanpa pengertian yang benar. 61 Yoh 12:32 Rom 6:17 63 2 Kor 10:5 62 27 ‘Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.’ 64 Tidak terlatih untuk ajaran kebenaran Tugas penginjilan dimulai ketika berita mengenai Kristus dipercaya.65 Orang-orang yang mencari mendengar bahwa mereka dapat memiliki kebenaran yang tidak bersumber dari diri mereka jika mereka menerima berita itu, dan meneruskannya untuk mendapat penebusan kepada hak anak mereka. ‘Ajaran tentang kebenaran’ merupakan ajaran yang spesifik diberikan oleh Allah kepada yang mendengar. Hal tersebut merupakan suatu pengertian yang benar yang datang kepada mereka di dalam persekutuan tubuh Kristus. Ajaran ini adalah mengenai mereka dan pekerjaan kebenaran yang sesuai penentuan awal mereka. Mereka dikuduskan kepada nama mereka saat mereka ikut masuk ke dalam jalan ketaatan. Kepada ajaran kebenaran inilah kita harus melatih diri kita. Panca indera kita memerlukan latihan untuk membedakan ‘yang baik dan yang jahat’. Mereka harus dilatih untuk mengenali perbedaan antara kebenaran Kristus dan kebenaran diri mereka sendiri. ‘Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari pernyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak 64 65 Rom 10:3 Rom 5:17 28 memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik daripada yang jahat.’ 66 Orang percaya yang dibenarkan Kesenangan Allah yang terbesar adalah menyetarakan kita dengan nama kita. Kita mengalami gangguan, penderitaan dan masalah ketika kita melalui proses disetarakan kepada penentuan awal dan nama yang diperuntukkan bagi keputraan kita. ‘Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.’ 67 Pencobaan-pencobaan menguji iman kita tetapi, jika kita terus mempercayai firman Allah, kita menerima kasih karunia melalui Kristus untuk menjadi anak Allah sebagai nama yang telah diberikan 66 Ibr 5:12-14 67 Mat 13:20-23 29 kepada kita. Roh Kudus menyucikan kita kepada nama kita dan pekerjaan-pekerjaan kebenaran yang akan kita lakukan. Sukacita yang dari Tuhan menjadi kepunyaan kita saat kita hidup di dalam integritas pribadi yang sesuai dengan nama kita. Kita tidak lagi bersembunyi dari Allah di dalam rasa malu akibat pembenaran diri kita, melainkan bersekutu dengan Dia di dalam hubungan dan penyembahan yang benar. Gereja dilambangkan sebagai suatu kaki dian – kelopak, kuntum, dan bunga Di dalam terjemahan yang paling mendasar, kita melihat individu anggota-anggota gereja digambarkan secara simbolik sebagai gereja kaki dian, tiap kelopak, kuntum, dan bunga yang mewakili setiap individu yang sedang bertumbuh di dalam proses kelipatan tiga. Proses ini dimulai dari sebuah kelopak, menjadi sebuah kuntum, menjadi sebuah bunga, kemudian menghasilkan buah dari keputraan sebagai buah dari terang yang dihasilkan bunga tersebut. Tahap yang pertama (kelopak) terlihat ketika seorang individu menerima, terang pencerahan dari seorang utusan mengenai hak anak mereka, dan dilahirkan kembali oleh pernyataan kebenaran ini. Individu tersebut, sebagai sebuah kelopak, harus dibangun secara kokoh di atas dasar kaki dian, di mana dasar kaki dian ini adalah simbol dari asas-asas pokok pengajaran mengenai injil Kristus. Orang percaya bertumbuh dan menjadi dewasa di dalam tahap pembentukan kelopak, menjadi teguh di dalam identitas yang telah diberikan nama, yang sesudahnya mereka kemudian mekar dan melayani di dalam gambaran yang korporat daripada tubuh Kristus. Orang yang baru percaya menerima pencerahan, pengurapan, dan 30 berkat di dalam siklus pertumbuhan kekristenan mereka yang pertama ini. Menjadi satu dengan Kristus di dalam kematian, penguburan, dan kebangkitan-Nya Akan tetapi, ada satu hal yang berbahaya di siklus pertama ini. Jika seorang yang baru bertobat beranggapan, karena urapan dan berkat yang mereka terima, mereka mempunyai identitas pelayanan, maka mereka akan bergerak melampaui tingkat kedewasaan mereka. Paulus menuliskan mereka yang demikian sebagai orang-orang yang menjadi sombong dan kemudian jatuh ‘ke dalam jerat iblis’.68 Sebaliknya, orang percaya yang dengan rendah hati menjadi satu di dalam kematian, penguburan, dan kebangkitan Kristus sesuai panggilan mereka, akan sampai kepada fase masa kedua yang didirikan atas ketaatan dan kebenaran ‘yang bukan kepunyaan mereka sendiri’. Dengan mempersembahkan tubuh mereka sebagai persembahan yang hidup 69, mereka menemukan pekerjaan-pekerjaan kebenaran yang sesuai nama dan panggilan mereka. Hanya melalui mempersembahkan hidup seseorang dapat menjadi Kristen buah sulung, yang layak menjadi rekan sekerja Kristus. 68 69 1 Tim 3:6,7 Rom 12:1,2 31 Simbol ragi – membersihkan ragi dan menemukan nama kita Adalah penting untuk menanggalkan proyeksi identitas, ambisi, dan semua tipe hubungan reaktif yang mengarah kepada perselisihan. Perilaku-perilaku demikian dilambangkan di Kitab Suci sebagai ‘ragi’. Kita semua harus menerima kasih karunia Kristus dan mengerti kehendak Allah bagi kehidupan kita. Bagaimana kita mencari kehendak Allah bagi kehidupan kita? Kehendak Allah ditemukan ketika kita mempersembahkan diri kita untuk melayani di dalam tubuh Kristus. Pelayanan persembahan ini akan menjadi ungkapan kasih persaudaraan kita yang tulus. Melalui persekutuan ini, di dalam dialog yang berasal dari Roh Kristus, kita akan mengenal siapa diri kita, dan bagaimana kita seharusnya maju sebagai orang Kristen. Lebih daripada itu, kita akan dapat mengenali dan membersihkan ragi kebenaran diri sendiri dari kehidupan kita. 70 Bahaya terbesar yang akan dihadapi oleh seseorang atau suatu keluarga adalah cara-cara membenarkan diri yang lazim, yang berpusat pada diri sendiri. Dinamika-dinamika yang kita pakai untuk membangun diri kita menjadi mekanisme-mekanisme yang menghancurkan kita. Tipu daya kita adalah menyalahkan orang lain yang tergelincir karena dosa kita, sambil meyakinkan diri bahwa mereka adalah penyebab kejatuhan kita. 70 1 Kor 5:7,8 32 Administrasi yang turun, keputraan yang bertumbuh Ketika kita hidup oleh iman sebagai anak-anak Allah, kita dapat menemukan administrasi yang datang dari tahta Kristus kepada gereja. Administrasi yang dari Anak dibawa kepada kita melalui perantaraan Roh Kudus. Identitas hak anak yang bertumbuh sebagai kelopak-kuntum-bunga di atas prinsip-prinsip yang mendasar dari pengajaran Kristus sedang disatukan dengan administrasi Kristus. Terang administrasi, bersama minyak karunianya, tersembunyi di dalam sebuah bunga di atas kaki dian. Terang dilihat sebagai buah71 yang keluar dari bunga, karena terang itu sendiri tidak terlihat di atas kaki dian. Seorang individu telah menjadi begitu terintegrasi di dalam ketaatan Kristus di mana mereka merupakan bagian dari administrasi-Nya. Minyak kasih karunia diimpartasikan sedemikian rupa kepada terang sehingga terang itu tampak bersumber dari bunga tersebut. Buah terang yang dinyatakan dari bunga adalah pekerjaan-pekerjaan dari keputraan mereka. Pekerjaan-pekerjaan mereka memancarkan terang melalui perantara ketujuh Roh Allah. Dengan cara ini, perintah Yesus digenapi ketika Ia berkata, ’Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.’ 72 71 72 Ef 5:9 Mat 5:15 33 Ketujuh dasar yang atasnya hak anak kita dibangun Dasar kedua yang di dalamnya kita dibangun adalah ‘pertobatan dari perbuatan sia-sia’73. Sebenarnya, ini berarti kita bertobat dari persepsi-persepsi yang berasal dari kebenaran diri kita sendiri dan pekerjaan-pekerjaan agamawinya, karena ini adalah perbuatanperbuatan yang tidak berguna. Kita perlu untuk menyadari bahwa ketika kita memperbolehkan kebenaran diri kita, kita sesungguhnya menolak perjanjian Allah yang mengandung rencana pribadi-Nya bagi setiap kita. Orang yang menganggap dirinya benar berupaya menentukan tujuan hidup mereka sendiri. Mereka menolak pengetahuan mengenai ketaatan, mereka berusaha melalui pengetahuan dan pengertian akan yang baik dan jahat untuk mendapatkan kebenaran mereka sendiri. Orang yang menganggap dirinya benar menjadikan diri mereka ukuran akan apa yang baik dan yang jahat. Mereka menjadi hakim-hakim hukum dari sumber pengetahuan baik dan jahat mereka sendiri.74 Emosi mereka memperkuat posisi mereka. Amarah memperkuat argumen. Mereka iri kepada mereka yang tampaknya lebih diterima, dan sering tertekan ketika mereka tidak sanggup menguasai lingkungan mereka. Jika seseorang tidak menemukan pertobatan, mereka akan terus ‘mengikuti jalan dunia ini, menaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.’ 73 74 Ibr 6:1 Rom 2:1-3 34 Sebaliknya, anak Allah mengalami kebebasan yang mulia, yang datang kepada mereka saat mereka meninggalkan ‘segala perbuatan tersembunyi yang memalukan’ dan menolak cara apapun yang berjalan ‘dalam kelicikan’ atau ‘kepalsuan Firman Allah’.75 Anak Allah adalah orang yang telah mengenakan Kristus; kehidupannya bukan kepunyaannya. Paulus berkata, ‘Aku telah disalibkan dengan Kristus; bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.’ Mari kita meringkas poin kunci sambil menyimpulkan bagian pertama dari buku kita. Murid-murid Kristus adalah mereka yang telah berpegang teguh pada iman, dan sekarang percaya dan mengejar pengharapan yang dari keputraan. Mereka mengejar, menangkap apa yang karenanya merekapun telah ditangkap oleh Kristus Yesus76. Setelah menerima, melalui pencerahan, suatu pengertian akan misteri yang mulia, mereka telah menjual segala yang mereka miliki untuk memiliki harta yang tersembunyi. 77 Di saat yang bersamaan, mereka terus menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi mereka. 78 Mereka bertobat dari perbuatan sia-sia supaya mereka mendapatkan Kristus dan ditemukan di dalam-Nya, tidak lagi memiliki kebenaran diri mereka sendiri, melainkan kebenaran melalui iman dalam Kristus, yaitu kebenaran Allah oleh iman.79 75 2 Kor 4:2 Fil 3:12 77 Luk 18:22; Mat 13:44 78 Ibr 12:1 79 Fil 3:9 76 35 PERNYATAAN K EKRISTENAN Hakekat Manusia Di dalam Injil, tubuh manusia disebut ‘manusia lahiriah’.80 Melalui kelima indera – penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman dan perasa – seseorang berkomunikasi dengan lingkungan di dunia. Kapasitas kognitif manusia terhubung dengan indera-inderanya, dan kepandaiannya memberikan dia kapasitas untuk menginterpretasikan dan berhubungan dengan lingkungannya. Identitas seseorang disebut ‘manusia batiniah’. 81 Identitas adalah roh seseorang yang hidup dalam tubuhnya. Manusia batiniah dideskripsikan sebagai jiwa dan roh. 82 Ketika kita berbicara tentang seseorang sebagai jiwa/pribadi yang hidup, kita mengekspresikan konsep bahwa identitas spiritual adalah milik pribadi. Seseorang memiliki jiwanya83: mereka, melalui kepemilikannya, dibuat bertanggung jawab dan oleh sebab itu, harus hidup dengan bertanggung jawab. Mereka yang telah diciptakan dan ‘dibebaskan untuk menjadi’, ada dalam perbudakan kecuali mereka sedang memenuhi penentuan awal mereka. Roh manusia memiliki kapasitas untuk menyembah. Roh itu dapat mengetahui dan memiliki harga (worth) bersama dengan dirinya 80 2 Kor 4:16 Ibid 82 1 Tes 5:23 83 Luk 21:19 81 36 sendiri, lewat berhubungan dengan yang lainnya, dan lingkungannya. Kapasitas dan latihan untuk mengetahui bersama dengan diri sendiri ini disebut ‘hati nurani’.84 Kapasitas intuisi dimiliki oleh fungsi hati nurani seseorang. Intuisi bukan hanya kesadaran ‘kejiwaan’. Intuisi adalah kapasitas spiritual, atau realitas, yang berasal dari identitas seseorang. Intuisi adalah mengetahui yang bukan berdasarkan pada pengetahuan atau alasan. Intuisi terkandung dalam kapasitas roh, dan adalah bagian dari penyembahan dalam hati nurani yang bekerja. Intuisi adalah kemampuan dari mana pencerahan itu datang. Di dalam injil, intuisi disebut ‘mata hati kita’, atau ‘inti pengertian’.85 Jika mata itu tunggal dan murni 86, hati nurani dapat menyembah dalam roh dan kebenaran. 87 Masuknya Firman Allah dalam hati memberikan terang.88 Hati merespon dan, dengan api Roh Kudus, membakar sebagai pelita, memancarkan kerinduan untuk bergabung dengan persekutuan terang melalui persembahan. 89 84 Kata dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk menerjemahkan ‘hati nurani’ adalah suneidesis (Strong’s NT #4893) yang artinya ‘pengertian bersama’ dengan diri sendiri 85 Ef 1:18 86 Mat 6:22 87 Yoh 4:24 88 Mzm 119:130 89 1 Yoh 1:1-8; Luk 24:32 37 Ketika Kristus berdiam di hati kita melalui iman, hidup-Nya yang adalah darah-Nya, mulai menyucikan hati kita. Sekarang hidup mulai memancar dari hati kita, bukan lagi yang jahat, karena kapasitas untuk memberi persembahan telah dipulihkan di dalam hati kita. Dalam Injil, orang yang telah mendapat pencerahan disebut dengan rohani. 90 Mereka diperingatkan untuk tidak lagi hidup dalam keinginan duniawi. Mereka dapat mengerti dan menilai semua hal dengan Roh Kudus, dan oleh sebab itu maju untuk memiliki hak anak mereka yang telah diberikan dalam Kristus. Akibat dari kejatuhan kepada umat manusia Karena kejatuhan, roh manusia bukan lagi berpusat pada Tuhan, melainkan pada diri sendiri. Kebenaran manusia adalah kebenaran diri sendiri. Manusia menetapkan hukum itu pada dirinya sendiri, dan membuat dirinya sebagai hakim untuk mana yang baik dan jahat. Dalam prakteknya, hukum itu digunakan untuk menunjukkan pada dirinya sendiri mana yang baik dan mana yang jahat. Hasil daripada hal ini adalah dosa, mengakibatkan kematian, karena ketidakmampuan manusia sehubungan dengan kegunaan hukum itu dan karena motivasi mereka yang egois. Yesus mendeskripsikan hati manusia sebagai keseluruhan dari semua kapasitas jiwa dan roh, berfungsi bersama untuk melakukan beberapa hal. Dia berkata bahwa motivasi manusia pada dasarnya 90 1 Kor 2:15; 1 Cor 14:37; Gal 6:1 38 adalah jahat, karena dari hati keluarlah pikiran-pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, dll. 91 Bagian kejiwaan dari kecerdasan, dengan segala kapasitas berpikir dan beralasannya, bersama dengan emosi yang terkait dengan keinginan dan imajinasi, memobilisasikan kehendak menjadi tindakan, sehingga perbuatan-perbuatan menjadi diinginkan dan dilaksanakan. Semua kehendak dan aktivitas ini berasal dari hati manusia. Pelayanan keputraan kita Kemurahan Tuhan memberikan kita pengampunan atas dosa sebagai sebuah pemberian. Pelanggaran-pelanggaran kita tidak lagi diperhitungkan pada kita ketika kita percaya. Ketika kita telah diampuni, kita diperingatkan untuk tidak lagi berbuat dosa, melainkan untuk mempersembahkan diri kita kepada Allah dan melayani-Nya.92 Pelayanan hak anak kita merupakan pelayanan keimamatan. Jika kita merespon pada panggilan Allah, tetapi berkata, ‘Di sinilah saya. Saya akan melayani melalui sumber daya diri sendiri’, hasilnya akan menjadi aktivitas kebenaran diri sendiri yang menghasilkan dosa. Pelayanan kita membutuhkan langkah selanjutnya. Pelayanan kita membutuhkan darah, atau hidup, dari Kristus untuk membersihkan hati dan nurani kita dari motivasi-motivasi yang berpusat pada diri 91 92 Mat 15:19 Rom 12:1,2 39 sendiri, sehingga kita dapat menaati Tuhan dan memenuhi penentuan keputraan dengan melakukan tugas-tugas yang telah ditetapkan Tuhan untuk kita lakukan. Persembahan Kristus adalah satu-satunya persembahan yang dapat memultiplikasikan hidup-Nya bagi kita. Ketika kita menyerahkan tubuh kita kepada Allah, Dia memampukan kita untuk ikut serta dalam persekutuan persembahan dan penderitaan Kristus. Karena satu-satunya hidup yang dapat memultiplikasikan hidup hak anak kita kepada kita adalah hidup yang berasal dari persembahan Kristus ketika kita bergabung bersama dengan-Nya dalam persekutuan dalam penderitaan-Nya. Darah Kristus, yang adalah hidup Kristus, memampukan pelayanan keputraan kita.93 Pernyataan: Jalan Keselamatan Sebelum kita mendiskusikan tentang kegunaan darah Kristus yang dapat memberikan kita kapasitas untuk menjadi imam-iman Allah, kita perlu menyatakan pernyataan dari Injil yang menjelaskan pada kita jalan keselamatan. Pernyataannya adalah: dalam ayat-ayat kitab suci, air melambangkan firman yang menopang hidup kita sebagai anak, darah melambangkan hidup yang Kristus berikan kepada kita; dan Roh membawa sumber-sumber dari Allah kepada kita, memampukan kita untuk menerima sumber-sumber itu, menyesuaikannya, dan lalu menjadi anak-anak Allah. 93 Ibr 9:14; Ibr 10:22; Rom 9:1 40 Umat manusia tercipta oleh kekreatifan aktivitas Allah. Adam diciptakan dari debu, diberikan nafas kehidupan, dan menjadi seorang yang hidup. Dari benihnya, melalui penciptaan berikutnya, identitas itu termultiplikasikan. Nama-nama dan identitas kita diproklamasikan oleh Firman Allah, dalam perjanjian sebelum penciptaan. Umat manusia merupakan benih Adam, dan benih itu mati terhadap Allah ketika dia jatuh dalam pelanggaran dan dosa. Kita dipulihkan kepada Allah melalui karya penebusan Kristus. Keselamatan itu menjadi milik kita ketika kita lahir baru. 94 Kita berbagi keputraan Kristus dan hidup dengan berpartisipasi dalam persekutuan tubuh Kristus. Darah merupakan hidup yang diberikan Bapa pada Anak, memampukan Dia untuk menjadi yang sulung. Hak anak unik ini merupakan milik Kristus. Hidup sebagai anak, ketika diterima dari Kristus, memberikan kepada hati kemampuan untuk mejadi anak Allah. Kita perlu memperhatikan perbedaan dari pembersihan dan kemampuan yang darah Kristus berikan pada hati, memampukan hati itu untuk melayani Allah, dan pengampunan yang diberikan pada kita, sebagai hadiah, oleh Allah karena pengorbanan Kristus yang menggantikan kita. Adalah penting untuk tidak mencampuradukkan kebenaran yang menjadi milik kita melalui pengampunan, dan kapasitas darah Kristus untuk menggerakkan pelayanan kita. 94 Yak 1:18; 1 Pet 1 :23; Yak 1:21 41 Darah Kristus adalah hidup Kristus. Kita menyebut hidup ini, ‘hidup Anak Allah’. Hidup yang diberikan pada Kristus, diberikan pada-Nya untuk diberikan pada kita, sehingga kita dapat berbagi dalam hidupNya dan menjadi anak-anak Allah. Hidup Kristus menjadi milik kita pada saat kita bergabung dalam persekutuan darah Kristus, ditawarkan pada kita oleh Kristus melalui perjamuan kudus. Darah ini memberikan kepada hati kemampuan untuk menaati doktrin keputraan dan menyatakan Anak Allah dan kebenaran-Nya. 95 Tanpa darah, yang adalah hidup Anak Allah, kita tidak dapat menyatakan kebenaran Anak Allah, karena kebenaran Anak Allah dimiliki oleh hidup-Nya. 96 Dua unsur yang diperlukan untuk menerima hak anak dari Kristus Pertama, Kristus harus tinggal dalam hati tiap individu oleh iman.97 Ketika Roh Kristus ada di dalam hati, hidup-Nya ada bersama Dia dan Dia membuatnya tersedia bagi yang percaya. Kristus tidak bisa dipisahkan dengan hidup-Nya, walaupun Dia memberikan hidup-Nya sebagai hadiah. ‘Dia yang memiliki Anak Allah memiliki hidup, dia yang tidak memiliki Anak Allah tidak memiliki hidup’. 98 95 Rom 6:16,17 Fil 3:9 97 Ef 3:17 98 1 Yoh 5:12 96 42 Kedua, melalui baptisan, seorang manusia tersembunyi dalam Kristus. Pengungkapan hidup sebagai anak daripada diri kita masingmasing, dengan nama dan kebenarannya, bukanlah hal yang pertama/utama dari baptisan. Melainkan, untuk mengenakan Kristus merupakan alasan kita dibaptis; kita harus menyatakan Dia. Pengakuan kita dalam baptisan adalah, ‘Bukan lagi aku yang hidup, melainkan Kristus’.99 Jalan menuju pada keputraan Jalan menuju pada keputraan adalah dengan mengambil kuk Kristus dalam baptisan dan persekutuan di dalam ketaatan-Nya. Lewat hal ini, kita disucikan dalam nama kita dan pekerjaan yang telah ditentukan dari semula buat kita. Ketika kita menyerahkan hidup kita dalam Kristus, Anak Allah meminta kepada Bapa untuk mengirimkan Roh Kudus kepada kita. Pekerjaan Roh Kudus adalah untuk memberikan kepada kita keputraan individu dalam Kristus. Karena itulah Ia disebut dengan ‘Roh adopsi’. Roh Kudus adalah janji yang diberikan 100 dan juga yang membimbing kita dalam partisipasi kita dalam janji yang diberikan, memampukan kita untuk memenuhi keputraan individu kita dalam Kristus. Dia memimpin kita kepada seluruh kebenaran 101 - kebenaran nama kita dan kebenaran pekerjaan-pekerjaan kita. 99 Gal 2:20 Gal 3:14 101 Yoh 16:13 100 43 Jika kita dipimpin oleh Roh, kita adalah anak-anak Allah.102 Kita dapat mengetahui kebenaran nama dan pekerjaan-pekerjaan kita, dan kebenaran itu membebaskan kita untuk menjadi anak sesuai dengan nama yang telah Bapa berikan. Anak Allah berlanjut menjadi pengantara kepada Bapa untuk kita, meminta-Nya agar mengingat nama kita; nama yang telah hilang bagi-Nya pada saat kita mati dalam pelanggaran dan dosa. Perantaraan Kristus memampukan kita untuk lahir kembali. Bapa mengirimkan Roh daripada Anak-Nya ke dalam hati kita. Kita dihidupkan kembali lewat firman yang memproklamasikan identitas kita. Nama kita diingat kembali, dan Roh Kudus membawa kepada kita penentuan dari semula yang dimiliki oleh keputraan kita, bersama dengan pekerjaan-pekerjaannya. Penentuan dari semula yang dimiliki nama kita menjadi milik kita ketika Roh diberikan pada kita. Roh itu datang dan tinggal dalam diri kita selamanya. Kita menyatakan kebenaran Kristus dengan cara melakukan pekerjaan-pekerjaan yang telah ditentukan untuk kita lakukan. Nama dan kebenaran kita dinyatakan pada saat kita bertekun dalam ketaatan, menaati Roh Kudus. ‘Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu 102 Rom 8:14 44 mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.'103 Pembelajaran tentang modus dari Kristen duniawi (diambil dari pelajaran Paulus di Roma pasal ke-tujuh) Jika seseorang tidak mau datang kepada terang dan menemukan pencerahan maka mereka akan disingkapkan oleh terang. Penderitaan mereka akan menunjukkan siapa dan apa mereka itu. Jika, dalam iman, seseorang mengikutsertakan penderitaan mereka dengan persembahan Kristus, maka mereka akan dilihat sebagai anak-anak Allah. Tetapi, jika dalam tindakan, mereka menjadi tersinggung pada Allah dan gereja-Nya, maka itu adalah bukti bahwa mereka ada di tanah bebatuan. Tali penghubung yang sering kali mengkoneksikan masyarakat yang duniawi dalam gereja, adalah korupsi budaya Kekristenan yang nyata dalam rumah-rumah mereka. Berbagai dosa yang sudah lazim yang menimpa keluarga-keluarga dideskripsikan di Injil sebagai ragi, dan, kecuali dosa-dosa lama ini dihapuskan/disucikan dari budaya mereka, kehancuran dan kematian rohani akan terjadi. 104 Ketika kesetiaan pada suatu budaya keluarga mengambil alih prioritas melebihi ketaatan kepada kebenaran Kristus, maka antipati pada otoritas Kristus dan utusan-Nya kelihatan. Takut akan Tuhan bukanlah bagian dari budaya mereka; bukanlah kebiasaan di mana keluarga mereka berpartisipasi. Mereka sudah menjadi yakin akan 103 104 Rom 8:12-14 1 Kor 11:30 45 kebenaran agamawi diri mereka sendiri, dan terlibat dalam konflik yang terus menerus, yang digambarkan Paulus sebagai kesombongan karena mengutamakan yang satu daripada yang lainnya.105 Terlebih lagi, mereka sombong karena mereka tidak menerima bahwa Allah mengirimkan utusan-utusan-Nya untuk mereka.106 Mereka tidak menerima utusan-utusan Allah. Seperti orang-orang Laodikia, mereka puas karena mereka merasa ‘tidak membutuhkan apa-apa’.107 Mereka memiliki ayat-ayat Kitab Suci, dan menganggap bahwa mereka dapat menginterpretasikan dan memfasilitasi pelayanan agamawi mereka sendiri kepada Allah. Keluarga seperti itu tersandung oleh Firman karena mereka tidak taat. Mereka menjadi tersinggung. Kepada keluarga seperti itu dapat dikatakan seperti babi yang kembali ke kubangannya dan anjing yang kembali ke muntahannya. 108 Ketika mereka menjadi tertekan karena cara-cara keagamaan mereka, pengakuan mereka adalah pengakuan Esau. Dengan air mata, mereka tawar menawar dengan Tuhan dan yang lainnya. Air mata mereka adalah gejala dari penipuan diri mereka, karena itu adalah air mata yang benar-benar berasal dari kebenaran diri sendiri. Pernyataan dan penghakiman akan diri mereka, yang datang dari pengakuan mereka, adalah proyeksi dari kebenaran menurut pandangan mereka, sehubungan dengan gagalnya kebenaran diri mereka dalam kehidupan pribadi dan keluarga mereka. Bagaimanapun, pengakuan mereka tidak 105 1 Kor 4:6 1 Kor 4:18 107 Why 2:17 108 2 Pet 2:22 106 46 menghasilkan ketaatan karena mereka tidak menindaklanjuti dalam pertobatan dan menyerahkan diri mereka ke dalam persekutuan. Modus mereka berhubungan adalah berdasarkan diri sendiri, setengah-setengah, bersosialisasi dengan panjang lebarnya keagamaan. Nasihat dan agama mereka, seiring dengan perjalanan mereka dari rumah ke rumah, adalah dalam bentuk gosip, karena mereka saling menuangkan kekosongan mereka satu dengan yang lain; bersimpati satu dengan yang lain sebagai sesama teman bertemu. Mereka tertipu untuk percaya bahwa tindakan-tindakan dosa mereka sebetulnya adalah persekutuan. 109 Pernyataan mereka adalah, ‘kami tidak menemukan hidup di antara saudara-saudara di gereja ini’. Ini bukanlah pengakuan pertobatan. Ini adalah meragukan orang lain dengan menyalahkan mereka, karena tidak adanya kasih. Dalam kasus ini, kemuliaan mereka telah menjadi rasa malu mereka. 110 Mereka berfungsi tidak lebih dari manusia-manusia biasa.111 Mereka adalah orang-orang jasmaniah yang tidak menerima hal-hal dari Roh Allah.112 Mereka berfungsi hanya dari pikiran jiwa dan manusiawi. Mereka telah menolak pencerahan. Mereka hidup sesuai dengan kelima indera mereka di dunia alamiah, dan oleh sebab itu agama mereka adalah dalam bentuk ilmu keagamaan. Paulus mendeskripsikan modus perilaku keagamaan ini sebagai 109 Rom 7:5 Fil 3:19 111 1 Kor 3:3 112 1 Kor 2:14 110 47 ‘menjalankan ibadah mereka tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya’. 113 113 2 Tim 3:5 48 MAKAN DAN MINUM – MAKANAN K ETAATAN Ikhtisar Bapa, Anak dan Roh Kudus hidup bersama dalam perjanjian. Dalam perjanjian, Mereka mendemonstrasikan kasih yang penuh, secara sempurna adalah Satu dan keseluruhan dari semua ekspresi identitas, dinyatakan sebagai Tiga. Hidup yang Mereka hidupi dalam perjanjian adalah kebenaran Mereka. Penyembahan Mereka merupakan ekspresi dari hidup Mereka bersama. Penyembahan Mereka didemonstrasikan melalui komitmen Mereka dan aplikasi Mereka sendiri terhadap kasih. Kasih mereka diekspresikan secara penuh melalui pemberian Mereka. Komitmen Mereka adalah untuk menjadi siapa Diri Mereka buat satu sama lainnya; untuk mengenal sebagaimana Mereka dikenal dan untuk dikenal seperti yang Mereka kenal. Ketaatan Mereka adalah pemberian Mereka untuk penyembahan ini. Karena kapasitas mereka untuk mengasihi, didemonstrasikan melalui memberi, Mereka dapat dikenal. Kita dapat mengenal Allah, dan melalui Kristus, ikut mengambil bagian dalam keberadaan Mereka; melalui tubuh dan darah Mereka sendiri. Kristus ditugaskan oleh Bapa dan Roh Kudus untuk memberitahukan/menunjukkan kepada kita ketaatan Mereka. Pekerjan-Nya yaitu membawa kita ke dalam persekutuan ketaatan ini. 49 Melalui kapasitas dari ketaatan Kristus, Dia mampu memberikan kita bagian dalam persekutuan perjanjian Tuhan. Arti Penyembahan Penyembahan adalah elemen yang penting dari perjanjian Allah. Sang Bapa, Anak dan Roh Kudus telah mengundang kita untuk bergabung dengan Mereka dalam penyembahan. Yesus berkata, ‘tetapi saatnya sudah akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran’. 114 Kebenaran, Firman Allah, adalah tujuan yang dijanjikan-Nya bagi hidup kita. Injil tertulis adalah bukti dari tujuan janji ini. Kita tidak dapat menemukan kehendak Allah bagi hidup kita dengan cara mengaplikasikan hal-hal yang kita mengerti melalui pembelajaran. Hanyalah melalui persekutuan penyembahan yang sesungguhnya kita dapat mengerti kebenaran dan menemukan kehendak Allah. Ketika kita menyembah dalam roh, pencerahan diberikan kepada kita melalui Roh Kudus. Kita diberikan pengertian akan apa yang menjadi kehendak Allah bagi hidup kita. Melalui pencerahanlah Injil itu diaplikasikan dalam hidup kita, dan kita menemukan hidup dan ekspresi sebagai anak-anak Allah. 114 Yoh 4:23-24 50 Kristus – roti hidup ‘Kata Yesus kepada mereka, “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus aku dan menyelesaikan perkerjaan-Nya.’ 115 ‘Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.’ 116 ‘…Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah…’ 117 ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia.’ 118 ‘Maka kata mereka kepada-Nya, “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa”. Kata Yesus kepada mereka, “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan 115 Yoh 4:34 Yoh 6:27 117 Yoh 6:29 118 Yoh 6:32,33 116 51 Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang’. 119 Yesus berkata bahwa kapasitasnya untuk taat berasal dari Bapa. Roti ketaatan diberikan Bapa kepada Dia. Kristus menerima kemampuan untuk melakukan kehendak Bapa dan menjadi perwujudan dari ketaatan Allah. Kristus merupakan, melalui inkarnasi, manisfestasi penuh dari ketaatan Allah. Kristus memakan roti dari Allah dan melalui itu menerima kekuatan untuk melakukan kehendak Allah. Allah menginginkan kita untuk melakukan hal yang sama; memakan roti dari Allah dan menerima dari roti itu kehidupan dan kekuatan untuk melakukan kehendak Allah. Ketaatan Allah Ketaatan Allah merupakan cara hidup dan persembahan di mana Allah hidup. Bapa, Anak dan Roh Kudus menyerahkan hidup satu dengan yang lain. Mereka menyatakan satu dengan yang lainnya. Mereka taat satu dengan yang lainnya. Hubungan Mereka adalah hubungan yang terus memberi; Mereka merupakan ekspresi penuh dari kasih. Kata ‘ketaatan’ adalah milik Mereka. Kita dapat mendemonstrasikan ketaatan hanya jika kita terhubung dengan persembahan dan hidup Mereka. 119 Yoh 6:35-37 52 Yesus memberitahukan kepada orang-orang Yahudi untuk tidak bekerja untuk makanan yang dapat binasa, melainkan untuk makanan yang dapat memberikan mereka hidup yang kekal. Dia lalu berkata bahwa Bapa telah menugaskan dan memateraikan Dia untuk memberikan diri-Nya kepada mereka sebagai makanan dari Surga. Makanan ketaatan adalah bagian dari kehidupan perjanjian Allah. Kristus merupakan manifestasi pertama dari kehidupan perjanjian Allah dalam daging. Oleh sebab itu, Dia disebut sebagai ‘Roti Hidup’. Kehendak Allah dilakukan dalam tubuh manusia Kapasitas untuk menjadi anak Allah datang dari Surga, diwujudkan melalui inkarnasi dalam Kristus. Kristus berkata pada diri-Nya sendiri, ‘Engkau telah menyediakan tubuh bagi-Ku…Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku’. 120 Kristus memberikan kapasitas ini kepada kita ketika kita menyembah bersama dia dalam persekutuan tubuh Kristus. Perjamuan kita dalam roti dan anggur bertujuan agar kita menerima kekuatan-Nya dan kapasitas untuk hidup sebagai putra-putri Allah yang taat. Ketaatan Kristus merupakan persembahan-Nya Ketaatan Allah didemonstrasikan lewat diri-Nya sendiri yang dipersembahkan. Persembahan-Nya menyatukan kita ke dalam persekutuan perjanjian. Dalam persekutuan perjanjian, Dia melipatgandakan kehidupan-Nya pada kita. Kita menunjukkan 120 Ibr 10:5-7 53 kehidupan-Nya ketika kita berjalan dan hidup dalam jalan ketaatanNya, melayani Kristus dan satu sama lain. Salib bukan hanya merupakan ekspresi dari kuasa Allah untuk menyelamatkan kita. Salib adalah cara hidup Mereka, diwujudkan dalam dunia yang gelap. Salib merupakan cara di mana kehidupan Allah diberikan kepada kita. Pada saat kita telah menerima hidup dari Kristus, kita dapat berjalan dan hidup, bersama dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus, dalam perjanjian ketaatan. Makan dengan iman – pekerjaan Tuhan Kita didorong dalam Injil untuk percaya bahwa Kristus dapat memberikan kita kemampuan-Nya untuk menaati Tuhan dan melakukan pekerjaan-Nya. Makanan kita adalah pekerjaan kita. Pekerjaan kita adalah untuk percaya bahwa Dia memberikan kita kapasitas untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan milik keputraan kita. Dengan cara ini, kita mengambil bagian dalam Kristus sebagai Roti Hidup. Inilah pekerjaan Allah, ‘yaitu kamu percaya pada Dia yang telah diutus Allah’.121 Kepercayaan kita berasal dari iman Allah. Allah percaya bahwa kita dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Ia kehendaki untuk kita lakukan. Dalam persekutuan, kita ikut serta dalam iman-Nya dan menerima dari Dia kemampuan untuk taat. Kita lalu dapat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Allah. Ketika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah, kita tidak dipusingkan untuk menjadi baik atau jahat, benar atau salah, atau menjadi sempurna. Kita hanya dengan sederhana melakukan 121 Yoh 6:29 54 pekerjaan-pekerjaan yang berasal dari keputraan kita. Jika kita melakukan hal-hal ini dengan kurang baik, itu lebih baik daripada melakukan kebenaran diri kita sendiri, pekerjaan keagamawian dengan sempurna. Karena pekerjaan kebenaran diri sendiri bukanlah pekerjaan Allah. Pekerjaan-pekerjaan kebenaran diri sendiri adalah demonstrasi dari kapasitas kita sendiri untuk menjadi baik atau jahat. Kita tidaklah boleh menggunakan perjamuan roti dan darah Kristus untuk mengesahkan kebenaran diri kita sendiri, atau untuk memperingan dakwaan diri karena kegagalan melakukan kebenaran diri kita sendiri. Adalah penting untuk bertobat dari semua aktivitas itu. Darah Kristus merupakan unsur yang memberikan pembersihan dan pengampunan sehubungan dengan ketidakdewasaan dan kegagalan kita sebagai anak-anak Allah. Darah Kristus tidak menggantikan kebenaran diri kita sendiri dengan membenarkan dan mengesahkan itu. Pekerjaan keputraan kita Allah telah merancangkan penentuan dari semula kita untuk kita. Kebanyakan dari hal yang kita lakukan adalah kehendak-Nya bagi hidup kita. Akan ada masa-masa tertentu di mana kedaulatan-Nya akan terlihat dalam hidup kita. Banyak dari pekerjaan-pekerjaan keputraan kita yang kita lakukan dengan kurang baik. Bagaimanapun juga, kita hendaklah bersukacita ketika apa yang kita lakukan adalah kehendak Allah buat hidup kita. Ketika kita bergerak maju dalam iman, karunia-Nya memberikan kita kapasitas dan ketrampilan. Inilah jalan Allah bagi kita. Kita harus berjalan maju dan menjadi dewasa dalam pelayanan kita kepada 55 Allah. Kita hendaklah menjadi orang-orang yang percaya. Marilah kita tidak menjadi keras terhadap diri kita sendiri! Ini berasal dari kebenaran diri kita sendiri. Marilah kita menghasilkan buah dari keputraan kita, berlanjut dari tiga-puluh kali lipat, dengan karuniaNya, kita menghasilkan seratus kali lipat. Percayalah kepada Allah karena kebenaran-Nya dan teruslah maju, karena kita adalah putra-putri Allah. 56 MENGIKUTI GEMBALA YANG BAIK Perintah dari Bapa adalah mandat yang Kristus taati. Kristus memenuhi ketaatan-Nya melalui kuasa Allah. Sebagai Anak Allah, Kristus tidak melakukan apapun yang berasal dari inisiatif-Nya sendiri. Dia berkata pada diri-Nya sendiri, ‘Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya’. 122 Mujizat-mujizat yang dilakukan-Nya bukanlah milik Dia; itulah pekerjaan-pekerjaan Bapa. Ketika para Yahudi menguji kesucian-Nya, Dia berkata pada mereka, ‘Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?’ 123 Para Yahudi menyangkal kebenaran bahwa mujizat-mujizatNya merupakan pekerjaan Bapa. Menerima ini akan menyatakan bahwa pengakuan-Nya sebagai Anak Allah adalah benar. Mereka mendesak-Nya dengan tuntutan mereka bahwa Dia sendirilah yang merupakan pelaku mujizat ketika mereka berkata, ‘Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diriNya sendiri’. 124 Mereka tidak menyangkal mujizat-mujizat-Nya, tetapi mengatakan bahwa Dia congkak dan sesat ketika Dia menyatakan bahwa pekerjaan-pekerjaan-Nya adalah pekerjaan-pekerjaan Bapa dan bukti 122 Yoh 8:28-29 Yoh 10:32 124 Luk 23:35-40 123 57 bahwa Dialah Anak Allah. Alasan di balik tuduhan mereka adalah bahwa Dia mencari kepentingan diri sendiri dalam penggunaan talenta-Nya karena Dia belum menyerahkan diri-Nya pada otoritas yang ada, atau juga menggunakan kemampuan-Nya bagi kepentingan nasional. Kristus tidak berasumsi tentang hubungan pelayanan-Nya dengan Bapa ketika Dia meminta untuk diselamatkan dari penderitaan dan kematian, juga tidak ada kepahitan dalam roh-Nya ketika, setelah melayani karunia Allah untuk menyelamatkan yang lain, Dia diminta untuk menderita dan mati. Dalam ketaatan, Kristus menghindari godaan untuk menyelamatkan diri-Nya sendiri. Dia memegang teguh kata ketaatan yang telah Ia terima dari Bapa. Melalui iman, Dia menemukan ketabahan untuk maju dan bertahan dalam penderitaan dengan kekuatan Allah. Kristus menyerahkan hidup-Nya tanpa kepentingan diri sendiri, dan mengalahkan penderitaan dengan kekuatan Allah. Lewat cara ini, Dia menaklukkan hati-hati para pendakwa-Nya yang keras. Penderitaan dan kematian-Nya menjadi modus di mana Dia menyelesaikan pekerjaan Allah. Salib menjadi standar pekerjaan Allah. Pekerjaan efektif dari salib akan seperti menaikkan suatu standar. Kenaikan salib sebagai standar ini akan bekerja sebagai tanda untuk menyatukan bangsa-bangsa, merestorasi mereka kepada keputraan mereka.125 Kristus berkata pada diri-Nya sendiri, ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah 125 Yes 11:10 & 12 58 Dia’.126 Di Bukit Golgota, mereka ‘memandang kepada Dia yang telah mereka tikam’ 127 dan melihat-Nya mati. Melalui keyakinan Roh, pencerahan diberikan pada banyak dari mereka dikare nakan apa yang telah mereka perbuat. Lewat pencerahan datanglah pertobatan. Mereka mulai berkabung untuk Dia yang telah mereka tikam. Ratapan/kesedihan mereka sangatlah pedih, seperti orang yang menangisi anak sulung.128 Banyak dari mereka yang melihat Kristus mati, berhenti menggelengkan kepala mereka dan mengolok-olok dia dan mulai memukul dada mereka sendiri dan meratap serta menangis bagi Dia. Mereka akan segera memanggil Dia “Tuhan” dan menerima Dia sebagaimana Dia ada, Anak Allah. Sang perwira, seorang kafir, yang mengawasi penyaliban Kristus, juga mendapat pencerahan. Ketika dia melihat Kristus menghembuskan nafas terakhir-Nya, dia berkata, ‘Sungguh, orang ini adalah Anak Allah’.129 Kedua Penjahat Kedua orang jahat yang disalibkan di sebelah Kristus melambangkan seluruh umat manusia. Telah mencuri dari pohon pengetahuan baik dan jahat, kita semua adalah pencuri yang telah mencoba untuk 126 Yoh 8:28 Yoh 19:37 128 Zak 12:10 129 Mrk 15:39 127 59 ‘memanjat lewat tembok’ 130. Kita telah berusaha untuk mengerti hidup dengan sumber dari diri sendiri hanya untuk menemukan bahwa hal itu mengakibatkan penderitaan dan kematian. Kita telah mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa dan menderita karena ketidaktaatan. Sebagai Raja Kemuliaan dan Gembala Agung, Yesus pergi keluar dari kemah, ke tempat pengutukan, untuk membebaskan kita dari kematian karena dosa. Setelah dihitung sebagai orang berdosa, ditinggalkan di antara orang mati, dan diputuskan dari negeri orang hidup, Dia sampai ke dasar lubang pada sekitar jam ke-enam. Pada saat itu, pada jam ke-enam, kedua penjahat itu dihadapkan dengan kematian penderitaan-Nya. Dalam ilustrasi yang mendalam ini, kita melihat keputusan dasar yang mengkonfrontasi setiap manusia. Apakah kita akan menderita dan mati di luar Kristus? Atau apakah kita akan menderita dan mati bersama dengan Kristus? Penjahat pertama menghujat Yesus. Dia berkata, ‘Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!’131 Penjahat ini ingin Yesus menjadi Penyelamatnya, akan tetapi dia menolak untuk ikut serta dalam persekutuan penderitaan Kristus. Dia mempertahankan kebenaran dirinya sendiri dan pelanggaran atas ketidakadilan yang dia derita. Dia berargumen bahwa jika Yesus adalah Kristus, Dia seharusnya sudah menyelamatkan dia. Sebagai akibatnya, Dia bukanlah Kristus atau Dia sudah menyelamatkan dia. 130 131 Yoh 10:1 Luk 23:39 60 Penjahat yang kedua diterangi oleh pekerjaan salib. Dia melihat Domba Allah, tidak membuka mulut-Nya, dan berkata kepada penjahat pertama, ‘Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah’.132 Ketika penjahat kedua melihat Yesus, dia melihat dosanya sendiri dan penderitaan dan kematiannya. Dia melihat kepada Dia yang telah ia tikam. Dengan pencerahan ini, dia menganggap dirinya sendiri mati bersama Kristus. Tetapi lebih dari itu, dia memandang Raja Kemuliaan dan Gembala Agung, kembali dari kematian atas dosa. Iman terlahir di hatinya. Dia tahu bahwa dengan bergabungnya ia dalam persekutuan penderitaan Kristus, dia dibebaskan dari kematian atas dosa. Dengan iman, dia berkata, ‘Yesus, ingatlah akan aku, apabila engkau datang sebagai Raja’.133 Yesus merespon dengan menyatakan keputraan-Nya kepada Bapa, dan penjahat itu mati bersama Dia dengan kuasa Allah. Salib menghakimi penjahat pertama tetapi menyelamatkan penjahat kedua. Inilah pernyataan seluruh injil dalam beberapa ayat Kitab Suci. Mau menjadi penjahat yang manakah kita? Menjadi persembahan yang hidup Paulus berkata bahwa contoh ketaatan Kristus merupakan teladan yang harus kita ikuti. Dia mengingatkan orang-orang Korintus bahwa dia telah bergabung dalam persekutuan penderitaan Kristus. Sebagai hasilnya, dia berada di antara mereka dalam kelemahan, ketakutan 132 133 Luk 23:41 Luk 23:42 61 dan banyak kegentaran, namun dalam segala penderitaannya, hidupnya tetap berlanjut/ditopang oleh karena kuas a Allah.134 Paulus adalah persembahan yang hidup, dan lewat persembahan, dia mengarahkan kekuatan Allah kepada mereka. 135 Dengan adanya tanda-tanda Tuhan Yesus di dalam tubuhnya, Paulus mampu, oleh Roh Kudus, memberitakan firman tentang salib kepada mereka. Pencerahan datang kepada mereka, membuat mereka meratap dalam pertobatan, mengakui Kristus sebagai Tuhan, dan bergabung dalam persekutuan persembahan Kristus. 136 Kita, seperti orang-orang Korintus, dapat menyelidiki diri kita sendiri dan tahu bahwa Kristus ada di dalam kita karena hidup-Nya memberikan kita kapasitas untuk menjadikan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup sehingga orang lain dapat melihat, bertobat dan diselamatkan. Kita membutuhkan hidup Kristus dalam hati kita karena tanpa itu, kita tidak dapat menjadi imam atas keputraan kita sendiri. Hanya lewat hidup seperti itu kita dapat melayani Allah. Ketika kita bersekutu dengan Kristus dan penderitaan-penderitaan-Nya, darahNya dijadikan tersedia bagi kita. Hidup yang ada dalam darah-Nya membersihkan dan merubah hati kita. Hati kita menjadi hati anak Allah. Kita memperoleh hidup Kristus hanya jika bergabung dalam persekutuan penderitaan-penderitaan Kristus yang sesungguhnya; 134 1 Kor 2:3-5; 2 Kor 12:9 2 Kor 13:14 136 Yoh 16:8; 2 Kor 7:10; Gal 6:17 135 62 penderitaan yang dialami-Nya di kayu salib. Untuk mendapatkan hidup-Nya, kita harus ikut berpartisipasi dengan Kristus dalam persekutuan ketaatan-Nya. Kristus menjadi perantara perjanjian baru dengan tujuan khusus, yaitu untuk membuat hidup-Nya tersedia bagi kita lewat darah-Nya. Hidup-Nya telah menjadi hidup keputraan kita, me mbuat kita mampu, sebagai imam-imam, untuk mempersembahkan diri kita sendiri dalam pelayanan demi kepentingan tubuh-Nya. 137 Pada saat hati nurani kita telah dibersihkan dan pekerjaan-pekerjaan kebenaran diri sendiri digantikan dengan kehidupan Kristus, hati nurani kita dapat melaksanakan pekerjaan kebenaran yang Allah telah rencanakan untuk kita lakukan. Roh sekarang menerangi hati kita, memberi kita pengetahuan dan pengertian. Kita dapat berlanjut untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah. Hati nurani kita yang telah diperbaharui dapat menjadi saksi akan apa yang benar dan tepat bagi kita melalui Roh Kudus. 138 Berita yang dinyatakan “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah”. 139 Tanpa perkataan salib, orang-orang tidak dapat datang kepada Kristus.140 137 Ibr 9:15 Rom 9:1 139 2 Kor 5:21 138 63 Transaksi Kristen berpindah dari kematian menjadi kehidupan terjadi ketika seseorang percaya kepada perkataan salib. Pada saat mereka menerima firman itu, mereka berpindah dari kematian kepada kehidupan, menjadi anak Allah, dan mulai hidup dalam keputraan. Berita salib sangatlah penting untuk penginjilan. Berita yang lain tidak akan membawa keselamatan kepada pendengarnya. Kasih Allah dinyatakan dalam salib. Allah menerima kita ketika kita bergabung dalam persekutuan salib. Kita tidak berkata bahwa Allah mengasihi kita karena salib. Kita berkata bahwa oleh karena Allah begitu mengasihi kita sehingga Dia memberikan kita salib! Adalah bahaya jika kita menjadikan salib sebagai ukuran kasih Allah kepada kita dan melihat Kristus sebagai pengganti yang membenarkan kita melalui pekerjaan penebusan-Nya. Pekerjaan salib adalah proses yang harus kita alami jika kita mau dibebaskan dari dosa dan diselamatkan. Pelayanan seorang anak Allah Ketika seorang Kristen mulai memberitakan perkataan salib, mereka dibenci karena orang-orang lain menganggap berita yang mereka dengar sebagai suatu kebodohan. 141 Penganiayaan, kesengsaraan dan penderitaan muncul menentang mereka, dan melalui ini, mereka dibawa ke dalam penderitaan-penderitaan Kristus.142 Kehidupan mereka telah menjadi suatu persembahan yang hidup. Kuasa Allah 140 Rom 10:14 1 Kor 1:17-24 142 Mat 13:21 141 64 bekerja untuk membawa keselamatan kepada mereka yang menerima berita ini. Dalam situasi sulit ini, seorang Kristen tidak boleh menjadi berkecil hati, tetapi hendaknya menerima bahwa penderitaan-penderitaan mereka adalah penderitaan Kristus. Kesusahan dalam situasi mereka adalah karena Allah, sehingga mereka harus bertahan dengan kuasa Allah. Dengan cara ini, mereka tidak akan mengosongkan kekuatan dari salib.143 Dengan mereka bertekun dalam iman melalui penderitaan, lewat hikmat Allah, mereka dapat memfokuskan kuasa Allah kepada mereka yang sedang berjuang karena disadarkan oleh Roh Kudus.144 Roh Kudus bekerja bersama dengan kita, dan akan menggunakan keadaan-keadaan dalam hidup pendengar untuk membawa penebusan. Tanda-tanda dan keajaiban mengikuti pekerjaan Roh pada saat Dia menyadarkan kita atas dosa, kebenaran dan penghakiman yang akan datang. Sangatlah perlu untuk peka akan tuntunan Roh Kudus, karena Dia memimpin kita dalam hubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang telah Bapa siapkan untuk kita kerjakan. Kehidupan dan pekerjaanpekerjaan kita telah dirancangkan bagi kita. Kita harus yakin bahwa Kristus adalah Tuhan kita dan Dia sedang menuntun hidup kita. 143 144 1 Kor 1:17-18 2 Kor 13:4 65 Pelayanan gereja Kita diingatkan bahwa Yesus ‘dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan'. 145 Satu dari pelajaranpelajaran yang kita pelajari, oleh pencerahan Roh Kudus, pada saat kita melihat kepada kematian Kristus, adalah bahwa kita mendengar tangisan dunia yang sekarat dan tuntutannya supaya kita menyesuaikan dengan keadaan mereka. ‘Jika Engkau adalah Raja, selamatkanlah diri-Mu dan kami’ itulah tuntutan mereka. 146 Pada dasarnya, kita menghina orang-orang yang kita cari untuk menjadi sumber bagi agenda/keinginan kita sendiri. Ini adalah benar bagi mereka yang menggunakan gereja untuk agenda mereka sendiri, dan bagi mereka yang menggunakan anggota jemaat untuk mempromosikan program keagamaan atau idealisme mereka sendiri. Unsur-unsur keuangan dan kendali menyingkapkan situasi ini apa adanya. Memahami persekutuan dan bagaimana cara bekerjanya adalah dasar satu-satunya yang dapat kita promosikan. Persekutuan dapat memelihara persahabatan, kewajiban dan ketidaktertarikan sehingga hubungan hanya didasarkan pada rasa hormat dan didirikan sesuai dengan cara Allah menetapkan kasih-Nya pada tiap individu. Berhubungan secara tulus dengan membedakan apa yang benar bagi 145 146 Yes 53:3 Luk 23:37 66 setiap orang dan situasi menjadi modus lengkap kehidupan di dalam gereja.147 Gereja tidak menawarkan dirinya sebagai sumber untuk dunia dan dermawan untuk agenda mereka. Gereja tidak memiliki peran yang bertindak sebagai 'tuhan' atas bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.148 Di manapun dinamika ini mengambil alih, kita melihat roh Babel dinyatakan. Perkataan dan karya penginjilan adalah untuk memulihkan anak-anak manusia kepada penentuan keputraan mereka yang dari semula. Kasih Allah bukan untuk menyelamatkan dunia dari kematian, karena dunia itu sudah berada di bawah murka, mati karena pelanggaranpelanggaran dan dosa. Ia mengutus Yesus Kristus, dan melalui kematian-Nya, mendirikan suatu proses di mana umat manusia dapat ditebus dari kematian. 147 148 Ibr 5:14 Luk 22:25 67 NAMA DARI T UHAN YESUS K RISTUS Penerangan pertama yang kita terima tentang Yesus Kristus adalah bahwa Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama.149 Nama di atas segala nama adalah Tuhan Yesus Kristus. Setiap lutut bertelut dan setiap lidah mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. 150 Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. 151 Jika kita tidak tinggal di dalam 'ajaran Kristus', maka kita tidak memiliki persekutuan baik dengan Bapa maupun Anak. 152 Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.153 Siapa saja yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.154 149 150 151 152 Fil 2:9 Fil 2:11 Kis 4:12 2 Yoh 1:9 153 2 Yoh 1:10 154 2 Yoh 1:7 68 Nama di atas segala nama Rasul Yohanes mengatakan 'Allah adalah kasih'.155 Kepenuhan dari kasih Mereka dinyatakan dengan penuh dan diekspresikan dalam nama Mereka ‘Yahweh-Elohim’. Yahweh-Elohim adalah selengkapnya Satu dan sepenuhnya Tiga. Yahweh-Elohim adalah keseluruhan dari kesatuan dan keberagaman – lebih 'Satu' daripada angka satu, dan lebih beragam dalam Tiga dari keseluruhan wujud yang ada. Nama 'Yahweh' menyatakan AKU ADALAH sebagai satu Tuhan. Nama ‘Yahweh-Elohim’ menyatakan AKU ADALAH persekutuan dari ketiga Pribadi dalam satu ke-Allahan. sebagai Dalam persekutuan ini, Yahweh Anak adalah ekspresi dari semua keputraan. Yahweh Bapa adalah ekspresi dari semua kebapaan. Dan Yahweh Roh Kudus adalah ekspresi dari semua kapasitas pengudusan. Sebelum perjanjian kekal, kebapaan dari Yahweh Bapa dinyatakan dan diekspresikan secara penuh dalam keputraan dari Anak. Bapa sepenuhnya puas di dalam Anak. Namun, Yahweh Anak bukankah Anak dari Bapa. Kerinduan Bapa akan banyak anak adalah dilahirkan dalam kasih, bukan atas kebutuhan apapun. 156 155 1Yoh 4:16 156 Kis 17:25; Ef 1:5 69 Ketika Anak mengkomunikasikan pikiran-Nya untuk mengosongkan diri-Nya untuk tidak menjadi identitas satu-satunya yang mengekspresikan keputraan, perjanjian kekal itu diaktifkan. Bapa dan Roh Kudus memberikan Dia nama di atas segala nama dan mengurapi Dia dengan ketujuh Roh Allah. Anak diurapi sebagai Mesias, Kristus, yang Kudus, dan menerima nama 'Tuhan Yesus Kristus'. Yahweh Anak tetap tinggal dalam identitas yang sama sementara Ia mengosongkan diri-Nya pada dada Bapa untuk menjadi ekspresi penuh dari perjanjian itu. Nama Tuhan Yesus Kristus menjadi milikNya sebagai satu 'nama baru' ketika Ia mengosongkan diri-Nya untuk menjadi Anak dari Bapa, dan kemudian mengosongkan diri-Nya lebih jauh lagi menjadi janin dari Maria untuk menjadi Anak Daud, Anak Manusia. Pengosongan dan ketaatan-Nya adalah oleh kuasa dari Roh Kekal. Itu menyenangkan Bapa dan Roh Kudus untuk menyerahkan kepenuhan Mereka kepada Anak, supaya kehidupan dari keseluruhan Tiga dapat dimultiplikasi dalam Dia sebagai kehidupan dari ciptaan baru. Ketika Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya dalam perjanjian itu, kepenuhan dari persembahan Bapa, Anak dan Roh Kudus dinyatakan dalam 'satu persembahan'. Demikian pula, persembahan dari Bapa, Anak dan Roh Kudus dinyatakan dengan penuh dalam 'satu nama'. Nama 'Tuhan Yesus Kristus' adalah nama yang aktif. Itu adalah ekspresi yang penuh dari persekutuan, persembahan dan perjanjian. Kita dapat menyebut itu 'nama perjanjian'. Lebih dari ini, ketika Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya pada dada Bapa, Dia dilahirkan sebagai Anak sulung dari Bapa. Bapa mengatakan, 'Hari ini Aku melahirkan Engkau'. Anak sekarang 70 memiliki nama 'Tuhan Yesus Kristus' baik sebagai Yahweh Anak maupun Anak Allah. Dalam kegenapan waktu, Allah mengirimkan Anak-Nya untuk dilahirkan dari perempuan dalam garis keturunan Abraham dan Daud. Dengan cara ini, nama 'Tuhan Yesus Kristus' juga menjadi kepunyaan Anak Manusia. Ia adalah pewahyuan penuh dari YahwehElohim dalam daging. Siapakah Anak yang dimuliakan? Dalam Yohanes pasal ke-dua belas, Yesus berkata bahwa telah tiba waktunya bagi Anak Manusia untuk dinyatakan dan dimuliakan melalui pekerjaan dari salib itu – kematian, penguburan, kebangkitan dan kenaikan-Nya. 157 Sangatlah penting bagi kita untuk mengerti perbedaan antara Yesus Kristus sebagai: • Yahweh Anak • Anak Allah, satu-satunya dari Bapa • Anak Manusia – Anak dari Abraham, Anak dari Daud Nama perjanjian itu, Tuhan Yesus Kristus, menyatakan 'banyak mahkota' ini dari Anak Manusia yang dimuliakan. Pertama, nama perjanjian itu, diproklamirkan pada Hari Pentakosta, menyatakan bahwa Dia menerima kemuliaan yang Ia miliki bersama dengan Bapa sebelum dunia dijadikan. Ini adalah kemuliaan dari 157 Yoh 12:23 71 nama hakiki-Nya sebagai Yahweh Anak. Duduk di sebelah kanan Bapa, Tuhan Yesus Kristus mendapatkan kembali kebebasan dari inisiatif yang dimiliki terhadap nama hakiki-Nya. Kedua, nama perjanjian itu menyatakan bahwa Yesus Kristus telah dimuliakan sebagai Anak Allah Bapa. Yesus berdoa, 'Bapa, muliakanlah nama-Mu! Maka terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi.'158 Pada tahap pertama, nama Bapa telah dimuliakan secara penuh dalam Kristus yang sulung, 'Anak satu-satunya'. Dalam tahap kedua, nama Bapa dimuliakan dalam Kristus yang sulung, dan banyak anak yang dilahirkan dalam Dia dalam proses pengadopsian. Yesus Kristus adalah selamanya ekspresi yang penuh dan perwujudan dari nama Bapa. Ketiga, nama perjanjian itu menyatakan bahwa Dia telah dimuliakan sebagai Anak Manusia, sebagai Anak Abraham dan Anak Daud. Daging dari Abraham menjadi bagian dari kebangkitan Anak Allah, dan itu dijanjikan kepada Daud untuk dibangkitkan ke tahta Yahweh Anak. Daging dari Daud, yang menjadi daging kita, telah dibangkitkan ke tahta Yahweh Anak, hakiki Anak itu. Daging dari Yahweh Anak adalah sesuatu yang 'baru sama sekali' dalam persekutuan dari Yahweh. Ketika Yesus muncul di antara murid-murid-Nya selama empat puluh hari, Dia adalah Yahweh Anak dalam tubuh yang tidak fana, tidak dapat binasa. Namun, Ia belum dimuliakan dengan kebebasan dari inisiatif yang dimiliki hakiki nama Nya sendiri hingga kenaikan-Nya. 158 Yoh 12:28 72 Akhirnya, nama perjanjian itu akan menyatakan administrasi dari langit dan bumi baru. Transisi dalam Yohanes pasal ke-dua belas Ketika Yesus mengatakan, 'Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan', itu menandakan suatu transisi yang besar dalam pekerjaan dan pelayanan-Nya. 159 Hingga titik ini, Yesus tidak melakukan apa-apa selain menyatakan nama Bapa.160 Yesus berkata, 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak’. 161 Anak telah memuliakan Bapa dengan penuh di bumi, telah menyelesaikan semua pekerjaan dari keputraan yang Bapa berikan kepada-Nya untuk Ia kerjakan. Bapa sangat puas dengan Anak satusatu-Nya. Kita diingatkan suara dari sorga ketika Yesus dibaptis, dan di atas gunung tinggi, 'Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan'.162 Sekarang, adalah waktunya bagi nama Anak dinyatakan dalam inisiatif-Nya sendiri untuk menyerahkan nyawa-Nya. Inisiatif dari Anak tidak dilakukan dengan kekuatan dari kehendak-Nya sendiri, 159 160 Yoh 12:23 Yoh 5:43. Yoh 10:25 161 Yoh 5:19. 162 Mat 3:17;Mat 17:5; 2 Pet1 :17. 73 tetapi dengan ketaatan penuh terhadap kehendak Bapa yang menyanggupkan Dia oleh kuasa dari ketujuh Roh Allah. Yesus berkata, "Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah." 163 Ini adalah pekerjaan Allah Anak yang khusus dan unik untuk merendahkan diri-Nya sampai mati di atas salib untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan. Allah Anak adalah perintis, pemimpin dan penyempurna iman dan ketaatan kita, dan sumber dari keselamatan kekal bagi semua yang taat kepada-Nya.164 Inilah transisi yang kita lihat dalam Yohanes pasal ke-dua belas. Kita mulai melihat Allah Anak sebagai 'pemimpin'. Ketika kita melihat Dia ditinggikan, kita melihat AKU ADALAH. Semua mujizat yang dilakukan Yesus adalah ‘pekerjaan-pekerjaan baik’ dari Bapa.165 Ia tidak melakukan mujizat dalam nama-Nya sendiri. Setelah mengosongkan diri-Nya dari seluruh hak hakiki-Nya, Ia tidak memiliki kapasitas untuk menyelamatkan seseorang dalam nama-Nya sendiri. Ia bahkan tidak dapat menyelamatkan diri-Nya dari maut. Sepanjang pekerjaan dan pelayanan-Nya sebagai Anak Allah, Yesus tidak pernah bermasalah. Namun, setelah mengarahkan pandanganNya pada tahap kedua dari pelayanan-Nya sebagai Allah Anak, Yesus berkata, "Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan 163 Yoh 12:24. 164 Ibr 2:10; Ibr 12:2; Ibr 5:9. 165 Yoh 10:32 74 Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini."166 Kesusahan dari Anak dikumpulkan dalam taman Getsemani ketika Ia menaikkan doa dan permohonan dengan tangisan keras dan air mata kepada Satu yang sanggup menyelamatkan Dia 'keluar dari' maut. 167 Di Getsemani, Dia dikuatkan oleh Roh Kekal untuk bisa taat dan mati dengan cara disalibkan. Ini lebih dari suatu urapan untuk pergi 'melakukan yang baik' sebagai Anak dari Bapa.168 Urapan ini adalah kuasa untuk menyerahkan nyawa-Nya dengan otoritas penuh dari Bapa, Anak dan Roh Kudus dalam nama Tuhan Yes us Kristus.169 Otoritas penuh dari nama Tuhan Yesus Kristus dinyatakan oleh salib itu. Yesus tidak merasa sulit lagi sesudah Dia melanjutkan dari Getsemani sampai mati di kayu salib. Ia merasakan maut bagi setiap orang oleh kasih karunia dan kuasa Allah.170 Kita membaca dalam Yohanes pasal ke-dua belas bahwa Yesus berdoa, 'Bapa, muliakanlah nama-Mu'. Terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" Suara ini adalah demi kita.171 166 167 168 169 170 171 Yoh 12:27 LITV. Ibr 5:7. Mat 26:38. Kis 10:38 Yoh 10:18 Ibr 2:9 Yoh 12:28 75 Nama Bapa telah dimuliakan dalam peke rjaan dan pelayanan Anak Allah. Allah Anak kemudian memuliakannya kembali dengan cara menyerahkan nyawa-Nya untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan. Yesus dinyatakan sebagai Allah Anak mulai dari Yohanes pasal ke-dua belas, tetapi Ia tidak menerima kemuliaan yang ada pada Dia bersama dengan Bapa sebelum dunia ini dijadikan hingga kenaikanNya.172 Dia akan mengambil apa yang Aku punya – dua aspek pengadopsian Yesus berkata, ‘Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 173 Dan lebih dari ini, Ia menerangkan pekerjaan dari Roh Kudus. ‘Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. 174 Ini berarti Roh Kudus mengambil apa yang dimiliki Anak dan memberikannya kepada kita agar kita menjadi ahli waris dari Allah Bapa dan sewaris dengan Allah Anak, yang disebut pengadopsian. Kita perlu memikirkan pengadopsian dalam dua aspek. Pertama adalah bagaimana kita berbagi apa yang dimiliki Anak Allah. Yesus 172 Yoh 17:5,24. 173 Yoh 16:7. 174 Yoh 16:14. 76 berkata, ‘Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku." 175 Kedua adalah bagaimana kita berbagi dalam apa yang dimiliki Allah Anak. Warisan kita sebagai ahli waris dari Allah Bapa adalah kelahiran baru. Kelahiran baru memberikan kepada kita warisan menjadi anak-anak Allah. ‘Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah'.176 Semua warisan dari keputraan Bapa diberikan kepada Allah Anak sementara Ia mengosongkan diri-Nya untuk menjadi Anak Bapa, yang sulung. Dia adalah ahli waris dari segalanya.177 Anak berbagi 'warisanNya' dengan kita dalam tubuh-Nya dan, dalam konteks ini, Bapa mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita.178 Warisan kita sebagai ahli waris bersama dengan Allah Anak ada duabagian. Sebagai individu anak-anak Allah, itu adalah tubuh kebangkitan. Dan secara bersama, sebagai mempelai Kristus, kita berbagi nama-Nya dalam administrasi langit dan bumi baru sebagai kota mempelai. Kita adalah anggota bersama dari tubuh Allah Anak. Kita adalah anggota-anggota dari tubuh-Nya, dari daging-Nya, dan dari tulang- 175 176 Yoh 16:15. 1 Yoh 3:1 177 Ibr 1:2 178 Gal 4:6 77 Nya.179 Dia adalah Kepala dari jemaat yang abadi dan tidak dapat binasa. Sementara kita bersekutu bersama dengan Kristus dalam persekutuan dari tubuh-Nya, kita makan substansi dari kehidupanNya, yang Kristus sebut daging dan darah-Nya. Yesus berkata, ‘Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup'. 180 Pada hari kebangkitan, tubuh kebangkitan kita akan terdiri dari, perkataan Kristus, DNA dari daging-Nya yang tidak fana dan tidak dapat binasa.181 Ini adalah warisan kita di dalam daging yang dimuliakan dari Anak Daud. Ekspresi kita bersama dalam nama-Nya bagi seluruh kekekalan adalah sebagai mempelai perempuan terhadap mempelai laki-laki. Jemaat akan berbagi nama-Nya dalam pernikahan. Jemaat yang berasal dari tubuh-Nya, sebagai daging dari daging-Nya, dan tulang dari tulang-Nya, untuk menjadi mempelai Kristus yang mulia. Kitab Wahyu memproklamirkan, 'Marilah kita bersukacita dan bersoraksorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia’.182 Yerusalem baru adalah kota mempelai, ibukota dari langit dan bumi baru. Itu adalah pusat administrasi dari Allah Anak, dan tahta dari Bapa ada di dalamnya. 179 180 Ef 5:30-32 Yoh 6:63 181 Fil 3:21; 1 Tes 4:16; 1 Kor 15:51-53. 182 Why 19:7 78 Tahap pengadopsian 1. Ketika kita menerima perkataan Kristus, iman datang dari pendengaran, dan kita dibenarkan oleh iman dalam Tuhan Yesus Kristus. 'Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.'183 Kita menerima pengangkatan sebagai anak melalui iman. 2. Iman ini secepatnya mendesak kita untuk dibaptis dan mengenakan diri kita dengan Kristus ‘Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.’ 184 Ini adalah tubuh dari Anak Allah dan Allah Anak bersama. Itu adalah tubuh Kristus yang korporat, tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak hamba atau orang merdeka, laki-laki atau perempuan. ‘karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.’185 3. Setelah mengenakan diri kita dengan Kristus, kita sekarang terhisap kepada hakiki Anak. Kita adalah keturunan Abraham dan ahli waris menurut janji itu. 186 Sebagai anggota dari hakiki Anak, kita akan menerima berkat Abraham, janji dari Roh itu. 187 4. Karena kita adalah anak, oleh pengadopsian, di dalam tubuh korporat kenaikan, yang bertahta, hakiki Anak, Allah mengirimkan Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, berseru, 'Abba! 183 Gal Gal 185 Gal 186 Gal 187 Gal 184 3:26. 3:27. 3:28. 3:29 3:14 79 Bapa!’188 Ini adalah Roh Anak Allah. Dengan cara ini, kita mewarisi kelahiran baru. Inilah bagian kita dalam warisan dari anak sulung Bapa yang adalah pewaris segala-galanya. Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anakanak Allah.189 5. Kita adalah ahli waris dari Allah Bapa dan pewaris bersama dengan Allah Anak, apabila kita menderita bersama Dia kita juga akan dimuliakan bersama Dia. Kita memandang penderitaan masa kini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan dalam kita.190 6. Setelah memiliki buah sulung dari Roh itu, kita mengeluh dalam diri kita, menantikan pengangkatan kita sebagai anak, pembebasan tubuh kita. 191 Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup. 192 Inilah warisan kita dalam Allah Anak. 7. Pengangkatan kita sempurna pada hari kebangkitan itu. 188 Gal 4:6 Rom 8:16 190 Rom 8:17 191 Rom 8:23 192 2 Kor 5:4 189 80 BAPTISAN DALAM NAMA Hanya setelah kita memikirkan kerangka dari Nama itu barulah kita bisa mendiskusikan tahap-tahap baptisan. Kita perlu memikirkan tiga tahap dalam penyataan tentang apa itu 'satu baptisan'. Masing-masing tahap menyatakan satu kebenaran tentang keputraan kita. 1. Baptisan Yohanes yang mana mempersiapkan jalan Tuhan. 2. Baptisan Kristus agar murid-murid 'dipelihara' dalam Nama Tuhan Yesus Kristus. 3. Baptisan dengan Roh Kudus pada Hari Pentakosta agar muridmurid dapat membaptis semua orang dalam nama Tuhan Yesus Kristus oleh perintah dan otoritas dari Bapa, Anak dan Roh Kudus. 1. Baptisan Yohanes – mempersiapkan jalan Tuhan Yohanes Pembaptis diutus sebagai utusan sebelum kedatangan Mesias untuk 'mempersiapkan jalan bagi Tuhan'. 193 Dia membaptis dengan air sebagai pertobatan dan iman agar Israel dapat menerima bahwa Mesias harus mati bagi mereka sebagai Anak Domba Allah, dan dibangkitkan dan dimuliakan sebagai pemimpin dari kebangkitan mereka.194 193 Luk 1:76 194 Mat 3:11; Yoh 1 :31. 81 Baptisan Yohanes mengidentifikasi mereka yang bertobat dari dosadosa mereka dengan kematian, dan penguburan dari Yesus Kristus. Ia mempersiapkan hati manusia untuk mengenal Kristus dan kemudian mengikuti Dia. Yesus dibaptis oleh Yohanes untuk menggenapi seluruh kebenaran sebagai tanda dari kematian, penguburan, dan kebangkitan-Nya yang akan datang.195 Ia akan belajar ketaatan melalui penderitaan dan menyatakan kebenaran dari Allah. Inilah jalan dari Tuhan. Kita membaca bahwa Apolos telah diajarkan jalan Tuhan ini. Ia sangat mahir dalam kitab suci dan dapat mengajar dengan tepat hal-hal mengenai Yesus. Namun, Dia hanya mengenal baptisan Yohanes. Priskila dan Akwila harus membawa dia dan menjelaskan kepada dia jalan Allah yang 'lebih teliti’.196 Jalan Allah yang 'lebih teliti' termasuk suatu pengertian bahwa Tuhan Yesus Kristus bukan hanya Anak Bapa, tetapi Yahweh Anak, hakiki Anak. Hingga Ia menyelesaikan pekerjaan Bapa, Dia hanya menyatakan dan memuliakan nama Bapa, dan hanya mengenalkan bahwa Dia adalah Anak Allah. Setelah Dia menyelesaikan pekerjaan Bapa, Anak Allah, dalam hakikiNya sebagai Allah Anak, merendahkan diri-Nya kepada ketaatan kematian dari salib itu agar banyak anak dapat ditebus dan dibawa kepada kemuliaan. Sebagai Allah Anak sekarang melangkah maju kepada ketaatan-Nya yang unik, Ia menjadi perintis, dan pemimpin 195 Mat 3:15 196 Kis 18:24-26 82 dan penyempurna dari ketaatan kita. 197 Ia menjadi sumber dari keselamatan yang abadi bagi mereka yang bersatu dengan ketaatanNya.198 Karena alasan ini, Allah begitu meninggikan Dia. Dia dibangkitkan dan duduk di sebelah kanan Bapa, menerima kemuliaan yang Ia miliki dengan Bapa sebelum dunia ada. Dari posisi yang ditinggikan ini, Yahweh Anak bisa mengirimkan Roh Kudus. Roh Kudus akan mengambil nama perjanjian yang diberikan kepada-Nya dan diberikannya kepada kita. Roh Kudus menyatukan kita kepada tubuh yang abadi, yang tidak dapat binasa dari Allah Anak. Dan dalam konteks ini, Bapa mengirimkan Roh dari Anak sulung-Nya ke dalam hati kita agar kita dilahirkan dari atas sebagai anak-anak Allah.199 Itu adalah Roh Kudus yang bersaksi dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dengan pemahaman ini, kita mengerti mengapa Paulus menanyakan murid-murid di Efesus, 'Apakah sudah menerima Roh Kudus ketika mereka percaya?’ Mereka tidak mengenal Roh Kudus karena, seperti Apolos, mereka hanya mengenal baptisan Yohanes. Ketika Paulus membaptis mereka ke dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan menumpangkan tangan atas mereka, mereka segera menerima Roh Kudus.200 197 198 Ibr 2:10 Ibr 5:9 199 Gal 4:6; Rom 8:15-16. 200 Kis 19:1-6 83 Sangat jelas bahwa Yohanes Pembaptis sedang mempersiapkan jalan bagi baptisan yang lebih besar ini. Ia menjelaskan tentang Yesus, 'Aku membaptis kamu dengan air ... Tetapi Dia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus’.201 Yohanes Pembaptis mengetahui baptisan Kristus akan menganugerahkan kita nama yang ditinggikan, Anak Manusia yang dimuliakan karena Dia menerangkan Yesus Kristus sebagai mempelai laki-laki. Sesungguhnya, hakiki Anak adalah mempelai laki-laki dan jemaat dipertunangkan kepada Dia sebagai mempelai-Nya. 2. Kristus memelihara murid-murid dalam nama yang diberikan kepada Dia Injil mencatat bahwa Yesus membaptis, melalui tangan-tangan dari murid-murid-Nya, semua yang datang kepada Dia.202 Dia yang membaptis lebih banyak murid daripada Yohanes. Yesus berkata, 'Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang’. 203 Murid-murid Yesus membaptis ke dalam nama Tuhan Yesus Kristus, pernyataan dari ke-Allahan dalam bentuk jasmani. Ini adalah nama yang diberikan kepada Yahweh Anak sebelum dunia dijadikan, sekarang dinyatakan dalam daging-Nya sebagai Anak satu-satunya dari Bapa. 201 Mat 3:11; Mrk 1:8 ; Luk 3 :16 202 Yoh 3:26-27 203 Yoh 6:37 84 Sebagai Anak satu-satunya, Yesus memelihara murid-murid dalam nama Tuhan Yesus Kristus sebagai pernyataan penuh dari nama Bapa. Ia berdoa kepada Bapa, 'Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia.’.204 Dan lebih dari ini, ‘Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku’. 205 Hanya anak yang ditentukan untuk binasa yang hilang. Hingga kenaikan-Nya, 'nama di atas segala nama' ini hanyalah dimiliki Yesus Kristus. Ia adalah 'hanya' satu-satunya Anak Bapa. Ia secara penuh menyatakan dan memuliakan nama Bapa. Bapa sepenuhnya berkenan akan Dia. Dia adalah ahli waris dari segala-galanya. Perjanjian kehendak Bapa digenapi dalam Dia sebagai kepenuhan dari ciptaan baru. Murid-murid itu dipelihara dalam nama yang diberikan kepada-Nya, tetapi mereka tidak bisa menerima warisan mereka sendiri dalam nama ini hingga Anak Manusia mengosongkan diri-Nya dalam persembahan, merendahkan diri-Nya kepada ketaatan kematian di kayu salib, menerima kembali kemuliaan dari hakiki keputraan-Nya, dan Roh Kudus dicurahkan pada Hari Pentakosta. 3. Nama itu diberikan kepada kita pada Hari Pentakosta Yesus memelihara murid-murid dalam nama itu hingga ke Hari Pentakosta. Tidak ada catatan mengenai murid-murid itu perlu 204 Yoh 17:6. 205 Yoh 17:12. 85 dibaptis kembali. Baptisan Kristus telah disempurnakan di dalam mereka ketika Roh Kudus dicurahkan. Hari Pentakosta menggenapi perkataan Yohanes Pembaptis, 'Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.’206 Yesus mengingatkan murid-murid itu tentang nubuatan ini sebelum kenaikan-Nya. 'Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus’.207 Ketika Roh Kudus diberikan kepada mereka, murid-murid itu disatukan untuk dibangkitkan, kepada tubuh Kristus yang dimuliakan. Di dalam konteks tubuh yang dimuliakan, Bapa bisa mengirimkan Roh dari Putra sulung-Nya ke dalam hati mereka melalui Roh Kudus. Ini digenapi dalam perkataan Yesus, 'Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari padaKu’. 208 Pentingnya Hari Pentakosta adalah bahwa nama perjanjian yang diberikan kepada Anak 'satu-satunya' itu sekarang diberikan kepada mereka. 'Nama di atas segala nama' yang Yesus nyatakan semasa pelayanan-Nya, sekarang 'diberikan di antara manusia'. Sehingga Petrus berkata, 'Sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan’.209 206 207 Mrk 1:8. Kis 1:5. 208 Yoh 16:14. 209 Kis 4:12 86 Sebagai anggota-anggota dari tubuh kemuliaan-Nya, murid-murid itu bisa berdoa kepada Bapa secara langsung dalam nama Kristus. Yesus berkata, 'Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.’210 Murid-murid itu sekarang dapat diutus dalam nama Tuhan Yesus Kristus untuk menggenapi amanat agung itu. Semua kuasa telah diberikan kepada Yesus Kristus dalam nama di atas segala nama, dan Dia memberikan otoritas ini kepada murid-murid itu dalam namaNya.211 Menurut perintah dan otoritas dari Bapa, Anak, dan Roh Kudus yang diberikan kepada mereka, mereka diberikan kuasa untuk menjadikan murid-murid di semua bangsa.212 Orang banyak pada Hari Pentakosta terpotong hatinya dan bertanya, 'apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?' Petrus menjawab dengan tegas, menurut otoritas dari Bapa, Anak, dan Roh Kudus, 'Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus’. 213 210 211 Yoh 16:23-24 Mat 28:18 212 Mat 28:19-20 213 Kis 2:38. 87 Perjanjian dari nama yang diberikan kepada Kristus adalah perjanjian di mana nama-nama kita disembunyikan, dan dari mana banyak anak dinyatakan oleh pekerjaan pengudusan dari Roh Kudus dalam kehidupan kita. Itu adalah keharusan sekarang bahwa kita menerima Roh Kudus ketika kita percaya. Dan langkah yang diperlukan dalam menerima Roh Kudus adalah dibaptis ke dalam perjanjian nama dari Tuhan Yesus Kristus. Ini adalah langkah penting untuk kita menerima keputraan (hak anak) 'kita'. 88