Orang-orang yang bermental kuat menghormati perbedaan. Dunia yang mereka dambakan adalah dunia yang terbuka untuk perbedaan RUSH BENEDICT Benda mati Tumbuh-tumbuhan Hewan Manusia Psikolog penganut pendekatan evolusi pelajari kesamaan antar manusia; ahli genetika perilaku pelajari perbedaannya. Para nativist tekankan pengaruh alam (“nature”); empiricist tekankan pengaruh asuhan (“nurture”). Tinggi dan pendek: Semua manusia sama tetapi juga berbeda. Teori nativisme (Schopenhauer) •Penentu: faktor keturunan (herediter/ dasar) •Seleksi manusia unggul Misal: proyek rasisme Hitler ciri-ciri jasmani: warna kulit, rambut, bentuk mata, hidung; ciri-ciri jasmani pengaruhi sifat-sifat psikis (disebut temperament), bersifat konstan Bakat: potensi kemungkinan berkembang ke suatu arah. Aktualisasi bakat sangat tergantung pada kesempatan (lingkungan yang fasilitatif) Melalui gen (blueprint biologis) dalam kromosom yang pengaruhi perkembangan & tentukan proses2 jasmaniah,hingga berdampak pada karakteristik fisik & aspek2 perilaku. teori tabularasa: manusia lahir ibarat kertas putih (perkembangan ditentukan pengalaman; sifat-sifat keturunan tidak memiliki peran. Jadi pendidikanlah yang diutamakan Teori empirisme (john locke) Faktor lingkungan/pengalaman/ eksogen seperti apa? ◦ alam sekitar (pasif) : berikan kesempatan, namun tidak memaksa, ◦ pendidikan (aktif) : dengan sengaja & sistematis berupaya kembangkan potensi individu Primer (interaksi erat) . Lingkungan fisik (alam sekitar) Sekunder (interaksi longgar) . Lingkungan sosial (masyarakat) Kini ilmuwan paham: faktor keturunan & lingkungan saling berinteraksi hasilkan sifat psikis & fisik. Interaksi bekerja dalam 2 arah: -gen pengaruhi lingkungan yang kita pilih -lingkungan pengaruhi aktv gen sepanjang hidup Perkembangan manusia ditentukan faktor keturunan & lingkungan (pengalaman). Di Indonesia, oleh Ki Hadjar Dewantara: “perkembangan ditentukan oleh dasar & ajar” Sultan Agung: cipta, rasa, karsa Watak/karakter: sifat-sifat psikis manusia yang dibentuk dari pembawaan & lingkungan, sifatnya tidak konstan (dapat berubah sesuai pengaruh lingkungan yang mendominasi Teori konvergensi (William Stern) Gen: unit herediter dasar, di kromosom (untaian DNA). Kombinasi 4 elemen DNA—asam amino adenine (A), thymine (T), cytosine (C), guanine (G)—mbentuk kode kimiawi yang tentukan sintesis protein tertentu protein ini pengaruhi keseluruhan struktur & karakteristik biokimiawi organisme. Menemukan kontribusi genetis sifat-sifat seseorang memakai metode linkage study (mencari pola-pola penanda genetis yang lokasinya dalam gen telah diketahui) Peneliti telah menyelesaikan sebuah naskah kasar peta seluruh genom manusia. Namun, peta ini tidak otomatis tunjukkan bahwa gen khusus berhub dengan hal tertentu, bagaimana gen tersebut melakukannya, atau bagaimana berbagai gen saling berinteraksi & pengaruhi perilaku. Nature & nurture tak sepenuhnya jelaskan persamaan & perbedaan antar manusia. Pengaruh genetis & lingkungan saling bercampur, tidak bisa dibedakan lagi seiring perkembangan individu. Ahli genetika perilaku pelajari perbedaan antar individu menggunakan data penelitian terhadap anak-anak adopsi, kembar identik, & kembar fraternal. Perkiraan sifat & kemampuan diturunkan—sejauh mana perbedaan sifat/kemampuan individu dapat dijelaskan oleh perbedaan genetis. Perkiraan faktor keturunan tidak diterapkan pada individu spesifik maupun pada perbedaan antar kelompok. Perkiraan faktor keturunan hanya dapat diterapkan untuk jelaskan perbedaan dalam suatu kelompok khusus yang hidup dalam suatu kelompok khusus pula (contoh: pengaruh keturunan lebih tinggi pada anak-anak dari keluarga serba berkecukupan daripada anak-anak dari keluarga berkekurangan). Sifat-sifat diwariskan pun kerap kali dimodifikasi oleh lingkungan. Psikologi evolusi: persamaan antar manusia dapat ditelusuri melalui proses evolusi, khususnya seleksi alam. Awalnya orang tertawakan pendapat Darwin bahwa manusia bernenek moyang sama dengan primata lain. Gambar kartun abad ke-19 ini, gambar Darwin mirip monyet sedang tunjukkan miripnya monyet dengan manusia. Prinsip-prinsip evolusi (yang telah arahkan biologi), berkembang & pengaruhi psikologi. Seleksi alam memungkinkan hewan bertahan hidup, beradaptasi terhadap lingkungan. Di padang gurun di Arizona, kebanyakan tikus batu karang berwarna seperti pasir, tersamar di antara batu karang berwarna cokelat-kekuningan,. Tikus berlarilari, berloncatan (a). Warna ini selamatkan dari serangan burung hantu & predator lain. Tetapi, di daerah yang dulunya ada aliran lahar mbentuk batu karang hitam, tikustikus jenis sama miliki bulu berwarna gelap, sehingga tersamar juga (b). Tikus-tikus tersebut rentan bila bulunya tidak serupa warna batu karang (c & d). Peneliti mengidentifi kasi gen dalam evolusi warna menjadi gelap di antara tikus-tikus tersebut (Nachman, Hoekstra, & D’Agostino, 2003). Psikologi evolusi: pikiran tidak dapat diibaratkan sebuah komputer yang serba bisa. Pikiran: kumpulan modul-modul mental , senantiasa berkembang & berperan dalam atasi persoalanpersoalan spesifik menyangkut kelangsungan hidup. Semua primata, secara alami cenderung eksplorasi lingkungan, memanipulasi objek, & bermain. Calon modul mental: refleks2 sejak lahir, tertarik hal baru, motif menjelajah & manipulasi objek, dorongan bermain, kapasitas kuasai keterampilan kognitif dasar (pemahaman dasar angka) yang tidak selalu dapat begitu saja diartikan, merupakan hasil proses Ada perilaku/sifat adaptasi & seleksi alam. Manusia satu-satunya spesies menggunakan bahasa untuk ekspresikan & kuasai ungkapan baru. Noam Chomsky : kemampuan anak kecil tangkap bentuk tersurat ungkapan & kemampuan aplikasikan aturan tata bahasa sehingga dapat simpulkan bentuk tersirat, pasti tergantung kecakapan bahasa alamiah—alat pemerolehan bahasa—mampu menangkap tata bahasa universal—ciri umum semua bahasa. Temuan mendukung Chomsky: 1. 2. 3. Anak-anak berbagai budaya berbeda lewati tahap perkembangan bahasa yang sama. Bahasa anak-anak penuh overregulasi, cerminkan aturan-aturan tata bahasa. Orang dewasa tidak konsisten perbaiki kalimat anak. 4. 5. Kelompok anak yang tidak pernah dihadapkan pada bahasa orang dewasa kerap temukan bahasanya sendiri. Bayi dapat temukan aturan bahasa dari serangkaian bunyi. Manusia: kapasitas dasar berbahasa berkembang (untuk kelangsungan hidup). Anak-anak Nikaragua tunarungu dapat membuat tata bahasa isyarat kompleks & sama sekali tak berhubungan dengan bahasa Spanyol/bahasa isyarat yang umumnya dipakai. Pendidikan oleh orang tua, seperti upaya perbaiki susunan kalimat yang salah, membantu penguasaan bahasa anak. Kesiapan biologis & pengalaman saling berinteraksi dalam perkembangan bahasa. Meski kemampuan belajar bahasa dapat dibawa sejak lahir, orang tua anak dapat membina perkembangan bahasa anak melalui percakapan /membaca bersama. Sosiobiologi & psikologi evolusi: sebagai reaksi terhadap masalah kelangsungan hidup, pria & wanita kembangkan strategi seksual & strategi berpasangan yang berbeda. “Itu masalah antarpria.” Pria lebih mungkin beradaptasi jika tidak pilih-pilih pasangan, tertarik pada pasangan yang lebih muda, & inginkan kesenangan baru dalam seks. Wanita berlaku monogami, pemilih pasangannya, & lebih pilih keamanan daripada kesenangan baru. Sampai Agustus 2010, tercatat 494 perkara gugat cerai di PA Kota Jogja (tahun 2009 ada 548; 2008 ada 500). Mengapa terjadi demikian? Preferensi Umur dalam Perkawinan Lelaki lebih suka menikahi perempuan yang lebih muda, sedangkan perempuan lebih menyukai pasangan yang lebih tua (Buss, 1995). Ahli psikologi evolusi: kecenderungan lelaki seperti itu berkaitan dengan masalah fertilitas pasangannya, sedangkan perempuan mendasarkan preferensinya pada sumber daya materi & status pasangan (bila lelaki lebih tua daripada perempuan, orang jarang berkomentar; tetapi bila pihak perempuan lebih tua, seperti kasus aktris Demi Moore & aktor Ashton Kutcher, orang menggunjingkannya). Penelitian lintas budaya & penelitian hewan dukung prediksi pendekatan evolusi mengenai proses berpasangan & hubungan seksual. Satu asumsi dasar pendekatan evolusi terhadap seksualitas: wanita di semua spesies miliki keterlibatan lebih besar dalam asuhan anak daripada pria. Namun terdapat banyak pengecualian. Penguin kaisar betina, cuti setiap musim dingin, tinggalkan jantan untuk rawat anak-anaknya. Dalam penelitian, yang dikatakan mahasiswa tentang perilaku berpasangan & berkencan tidak selalu sama per orang; yang dikatakan tidak harus sama dengan yang sebenarnya dilakukan. Bertentangan dengan ahli teori evolusi: nenek moyang kita mungkin tidak miliki banyak calon pasangan dipilih (seleksi pasangan didasarkan persamaan & kedekatan). Seberapa besarkah pengaruh zaman masa lalu pada kebiasaan berpasangan & berhubungan seksual? Perkiraan sumbangan faktor keturunan terhadap inteligensi (diukur dengan tes IQ): rata-rata sekitar 0,40-0,50 (anak-anak & remaja); 0,60-0,80 (dewasa) Dibandingkan kembar fraternal, kembar identik lebih perlihatkan kesamaan hasil tes IQ. Anak-anak adopsi tunjukkan korelasi skor lebih tinggi dengan orangtua biologisnya daripada dengan orangtua angkatnya (tapi tidak berarti bahwa gen tentukan inteligensi). Varian sisa skor-skor IQ, pasti sebagian besar terkait dengan pengaruh lingkungan. Peneliti: temukan volume total substansi kelabu (grey matter) di otak (sebagai hal yang sangat diwariskan) berkorelasi dengan inteligensi umum. Anak cerdas: korteks serebral awalnya lebih tipis daripada anak-anak lain, namun berkembang lebih cepat & waktu yang lebih lama. Faktor-faktor lingkungan:kurang perawatan selama dalam kandungan, kurang gizi, racun, lingkungan keluarga buruk, berkaitan dengan rendahnya hasil tes inteligensi. Lingkungan sehat & suportif, aktivitas pengayaan, tingkatkan performa dalam tes inteligensi (di bbrp negara, selama beberapa generasi telah terjadi peningkatan skor IQ; cenderung disebabkan oleh program pola makan & pendidikan yang lebih baik, tingkat pekerjaan yang tuntut kemampuan berpikir abstrak).