PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN LECTORA INSPIRE PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT Ibnu Sidiq Ertanto 1 , Niken Wahyu Utami 2 1,2 Pendidikan Matematika,FKIP Universitas PGRI Yogyakarta 1 email: [email protected] 2 email: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana langkah-langkah pengembangan media pembelajaran matematika menggunakan lectora inspire sebagai sumber belajar untuk siswa SMP kelas VII, (2) kualitas hasil pengembangan media pembelajaran matematika menggunakan lectora inspire sebagai sumber belajar siswa SMP kelas VII. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dan mengacu pada model Plomp, yang terdiri dari 3 fase yaitu; (1) Fase Preliminary Research (investigasi awal), (2) Fase Development or Prototyping (interasi analisis, desain, pengembangan, evaluasi formatif, dan revisi), dan (3) Fase Assessment (penilaian semi sumatif). Subjek penelitian adalah 25 siswa SMP kelas VII. Teknik pengumpulan data menggunakan angket validasi ahli, angket respon siswa, dan tes prestasi siswa. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil yang peneliti peroleh adalah: (1) Produk yang dikembangkan layak digunakan oleh peserta didik. (2) Media pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan valid dengan rata-rata perolehan skor validasi ahli materi, ahli media, dan evaluasi guru sebesar 3,68; 3,09; dan 3,88 yang termasuk dalam kriteria baik dan cukup. (3) Media pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria praktis dengan memperoleh respon yang positif dari siswa sebesar 79,42%. (4) Media pembelajaran memenuhi kriteria efektif digunakan dalam pembelajaran berdasarkan tes prestasi siswa dengan persentase siswa yang tuntas mencapai 68,00% yang termasuk dalam kriteria baik. Kata Kunci : Media Pembelajaran, Operasi Hitung Bilangan Bulat, Software Lectora Inspire 1. PENDAHULUAN Matematika adalah salah satu mata pelajaran penting yang dipelajari pada semua jenjang pendidikan. Pada tingkat dasar dan menengah matematika dimasukkan dalam kelompok dasar yang harus dikuasai peserta didik. Karena pentingnya matematika pada jenjang pendidikan dasar dan menengah tersebut, maka mata pelajaran matematika menempati urutan pertama dalam hal jumlah jam pelajaran. Hal tersebut menunjukkan kepada semua orang bahwa matematika menjadi mata pelajaran wajib di sekolah, serta menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam UN (Ujian Nasional). Selain itu, matematika juga menjadi momok bagi banyak orang termasuk peserta didik. Hal ini dikarenakan banyak siswa yang menganggap bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, terlihat ada beberapa alat peraga yang berada di dalam almari. Namun tidak terlihat ada media pembelajaran yang berbentuk CD di sekolah tersebut. Hal tersebut disayangkan sekali karena di dalam masing-masing kelas sudah terdapat LCD yang dapat digunakan untuk menampilkan media pembelajaran yang berbentuk CD dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan LCD dapat membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar. Dilihat dari beberapa ruangan seperti perpustakan, ruang pendaftaran siswa baru, dan ruang TIK, terdapat banyak komputer yang masih bagus dan dapat berjalan dengan lancar, namun jarang digunakan oleh pihak 755 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan produk. Produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran matematika berbasis Lectora Inspire pada materi pokok operasi hitung bilangan bulat untuk SMP kelas VII. Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan menggunakan model pengembangan Plomp. Model pengembangan Plomp (Plomp &Nieveen, 2013) ini memiliki 3 fase yaitu; fase Preliminary Research (investigasi awal), fase Development or Prototyping (interasi analisis, desain, pengembangan, evaluasi formatif, dan revisi), dan fase Assessment (penilaian semi sumatif). sekolah kecuali pada waktu pebelajaran TIK. Misalnya, komputer yang berada di perpustakaan hanya digunakan bermain game oleh siswa pada waktu jam istirahat. Oleh sebab itu, perlu adanya pemanfaatan yang maksimal dalam penggunaan sarana dan prasarana yang disediakan sekolah. Dengan adanya sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran, maka terdapat banyak inovasi yang dilakukan oleh guru dalam melakukan pembelajaran. Namun, pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan metode ceramah. Metode yang sudah digunakan sejak dulu. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat dibenahi supaya siswa tidak merasa jenuh ketika pembelajaran. Guru dapat menggunakan berbagai media pembelajaran, metode pembelajaran, serta pendekatan pembelajaran yang berbeda. Sebelum guru menggunakan media, metode, serta pendekatan yang akan digunakan, guru harus mengetahui tentang karakter siswa serta sarana dan prasarana yang dapat digunakan. Dengan mengetahui sarana dan prasaran serta karakteristik siswa, maka guru dapat menggunakan media pembelajaran ketika proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka perlu adanya penelitian pengembangan media pembelajaran. Media yang dikembangkan adalah media pembelajaran interaktif menggunakan Lectora Inspire dengan software pendukung yaitu menggunakan Macromedia Flash pada materi operasi bilangan bulat untuk SMP kelas VII. Dengan penelitian pengembangan media pembelajaran tersebut diharapkan media yang akan digunakan sesuai dengan kemauan guru dan siswa menjadi tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan semangat. Gambar 1. Model Pengembangan Plomp Pada penelitian ini subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 1 Sentolo berjumlah 25 siswa. Jenis data yang digunakan merupakan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil angket validasi ahli, angket respon siswa, dan tes prestasi siswa. Sedangkan data kualitatif diperoleh setelah penolahan hasil angket dan tes prestasi siswa. 756 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP N 1 Sentolo yang berjumlah 25 siswa. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat bantu yang dipilih oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar penelitian berjalan sistematis. Peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian yaitu: 1. Instrumen untuk mengukur kevalidan a. Lembar validasi angket ahli media Lembar validasi ini dibuat untuk memperoleh data tentang kevalidan produk di pandang dari segi kualitas media. Lembar ini diberikan kepada orang yang ahli dalam bidang media. Setelah divalidasi, kemudian analisisnya digunakan untuk merevisi kembali produk yang dihasilkan. b. Lembar validasi angket ahli materi Lembar validasi dibuat untuk memperoleh data tentang produk di pandang dari segi keakuratan materi yang ada di dalam produk. Lembar ini ditujukan kepada orang yang sudah ahli materi. Hasil dari analisa tersebut, selanjutnya digunakan untuk merevisi produk yang dibuat. c. Lembar validasi angket praktisi (guru) Lembar validasi angket ini dibuat untuk mengetahui praktis atau tidaknya sebuah produk sebelum diujicoba. Lembar ini ditujukan kepada guru karena yang sudah mengetahui praktis atau tidaknya media. 2. Instrumen untuk mengukur kepraktisan a. Lembar angket respon siswa Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai pendapat/respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran dengan materi operasi hitung bilangan bulat. b. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Lembar observasi digunakan untuk memberikan penguatan terhadap instrumen angket yang diberikan kepada siswa mengenai keterlaksanaan pembelajaran. 3. Instrumen untuk mengukur keefektifan a. Tes prestasi belajar Tes prestasi belajar betujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam mempelajari materi dengan menggunakan media pembelajaran. Tes juga digunakan sebagai data tambahan untuk mengukur kualitas media pembelajaran berdasarkan aspek keefektifan pengguna media pembelajaran. Tes prestasi belajar siswa ini berupa 9 butir soal essay. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Penelitian 1) Langkah Penelitian a) Fase Preliminary Research Termasuk dalam fase ini adalah identifikasi masalah, studi literatur, dan rencana penyelesaian masalah. (1) Identifikasi Masalah Pada langkah ini peneliti melakukan observasi di SMP N 1 Sentolo kelas VII untuk mengetahui masalah dasar yang terjadi dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat. Setelah melakukan observasi langsung di SMP N 1 Sentolo dan melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran, peneliti memperoleh beberapa informasi diantaranya adalah : (1) siswa kelas VII lama kelamaan merasa bosan ketika pembelajaran matematika berlangsung dikarenakan pembelajaran yang 757 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 monoton; (2) metode pembelajaran yang diterapkan adalah konvensional sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran; (3) guru masih belum menggunakan media dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat karena kurang tersedianya media pembelajaran; (4) kurang maksimalnya penggunaan laboratorium komputer dalam proses pembelajaran sehingga ruangan tersebut tidak pernah digunakan kecuali waktu pembelajaran TIK. (2) Studi Literatur (a) Analisis Kebutuhan Hasil dari analisis kebutuhan ini adalah membutuhkan media pembelajaran yang memberikan manfaat sebagai berikut: (1) dapat membantu siswa untuk memvisualisasikan sebuah permasalahan terkait dengan operasi hitung bilangan bulat; (2) dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak hanya menerima langsung dari penjelasan guru. (b) Analisis topik Pada langkah ini peneliti melakukan analisis konsep-konsep yang akan dimasukkan dalam media pembelajaran. Hasilnya adalah topik yang peneliti peroleh yaitu pokok bahasan pada materi operasi hitung bilangan bulat. Sub pokok bahasan yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Gambar 2. Analisis Topik Operasi Hitung Bilangan Bulat Keterangan: = Pokok Bahasan = Sub Pokok Bahasan = Sub Sub Pokok Bahasan = Terdiri dari (c) Tujuan pembelajaran Pada tahap ini peneliti merumuskan hasil topik menjadi tujuan pembelajaran. (3) Rencana Penyelesaian Masalah Rancangan penyelesaian masalah tersebut adalah sebagai berikut: (a) Menggunakan media yang mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat, yaitu melalui software Lectora Inspire pada bagian evaluasi. (b) Mengembangkan media menggunakan software Lectora Inspire untuk memvisualisasikan beberapa contoh penerapan operasi hitung bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari. (c) Menambahkan musik dalam media pembelajaran Lectora Inspire dengan maksud agar siswa tidak merasa jenuh ketika proses pembelajaran. 758 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 b) Fase Development or Prototyping Tujuan dari fase development or prototyping ini adalah untuk menghasilkan prototype 1 atau draft awal. Kegiatan pada tahap ini adalah merancang media pembelajaran, evaluasi/validasi, dan revisi. (1) Rencana Awal Hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah pembuatan flowchart media. Selain flowchart, storyboard juga dibuat untuk menjelaskan mengenai tata letak tampilan media pembelajaran yang dilengkapi dengan penjelasan tampilan yang ada. Storyboard dibuat untuk mempermudah proses penggabungan komponenkomponen media pembelajaran. Instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi produk yang telah dibuat. Penyusunan instrumen dilakukan berdasarkan aspek-aspek yang disesuaikan dengan tujuan angket. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket validasi ahli, angket evaluasi guru, angket respon siswa, dan tes prestasi belajar. (2) Evaluasi/Validasi Dalam penelitian ini, proses validasi memilih validator yang kompeten dan mengerti tentang pengembangan media pembelajaran serta mampu memberi masukan/saran untuk menyempurnakan produk yang dibuat. Saran-saran dari validator tersebut akan dijadikan bahan untuk merevisi prototype 1. (3) Revisi Berdasarkan hasil validasi, terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki. Berikut ini adalah hasil revisi produk berdasarkan saran dari ahli materi dan ahli media. (a) Perubahan halaman pembuka yang sebelum revisi terlihat seperti presentasi biasa. (b) Penyesuaian background, judul pada setiap halaman, penambahan animasi, dan tombol pada setiap halaman agar tidak motonon (c) Perubahan tombol agar terlihat menarik (d) Menyesuaikan angka pada garis bilangan dengan soal cerita (e) Pengubahan contoh soal cerita pada operasi perkalian dan pembagian operasi hitung bilangan bulat agar terlihat praktis (f) Perubahan soal cerita dalam setiap operasi hitung bilangan bulat ditambahkan tombol koreksi (g) Pada halaman evaluasi di ubah karena terdapat eror system dalam menampilkan hasil tes evaluasi. (h) Penambahan background musik pengiring pada setiap halaman agar siswa tidak merasa jenuh c) Fase Assessment Dalam fase assessment ini dilakukan uji coba terhadap media pembelajaran yang sudah dinilai valid oleh para ahli. Uji coba dilaksanakan di dalam laboratorium komputer dengan diikuti 25 siswa kelas VII A. Waktu penelitian ini pada 759 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 Tabel 3 Hasil Angket Evaluasi Media oleh Guru tanggal 28 Juni 2016 s/d 28 September 2016. 2) Kelayakan Media Pembelajaran a) Validasi Media Pembelajaran Menurut Ahli Media Validasi media pembelajaran menurut ahli media divalidasi oleh 2 ahli media. Hasilnya adalah sebagai berikut. Tabel 1 Hasil Angket Validasi Ahli Media Dari hasil tersebut, maka media pembelajaran dapat dikatakan valid. d) Kepraktisan Media Pembelajaran Untuk mengetahui kepraktisan suatu media pembelajaran, di dapat dari angket respon siswa. Berikut ini adalah hasil angket respon yang diberikan siswa. Tabel 4 Hasil Angket Respon Siswa Maka, media pembelajaran dikatakan valid oleh ahli media b) Validasi Media Pembelajaran Menurut Ahli Materi Validasi media pembelajaran menurut ahli materi divalidasi oleh 2 ahli media. Hasilnya adalah sebagai berikut. Tabel 2 Hasil Angket Validasi Ahli Materi Dari data angket tersebut, dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan memiliki tingkat kepraktisan dengan respon positif dari siswa dengan persentase sebesar 79,42% sehingga media pembelajaran dapat dinyatakan praktis. e) Keefektifan Media Pembelajaran Untuk mengetahui keefektifan suatu media pembelajaran, data yang diperoleh adalah dari tes prestasi siswa yang dikerjakan. Hasilnya adalah 68% siswa yang tuntas mengerjakan tes tersebut. Jadi, media dapat dikatakan efektif digunakan dalam proses pembelajaran. Maka, media pembelajaran dikatakan valid menurut ahli materi c) Validasi Media Pembelajaran Menurut Praktisi Validasi media pembelajaran menurut praktisi, hasil yang di dapat adalah sebagai berikut. 760 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 b. Pembahasan Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Plomp (Plomp &Nieveen, 2013), yaitu fase preliminary research, fase development or prototyping, dan fase assessment. Fase premilinary research meliputi: (1) Identifikasi masalah yang membahas tentang masalah yang dihadapi siswa kelas VII SMP N 1 Sentolo dan pemanfaatan laboratorium yang kurang maksimal; (2) Studi literatur yang meliputi: analisis kebutuhan, analisis topik, dan tujuan pembelajaran. Dalam mengidentifikasi masalah dan studi literatur peneliti berdiskusi dengan guru mata pelajaran matematika; (3) Rencana penyelesaian masalah yang membahas mengenai penyusunan rencana penyelesaian permasalahan yang telah dianalisa sebelumnya. Pada fase development or prototyping dilakukan kegiatan (1) rancangan awal yakni mendesain media pembelajaran pada materi operasi hitung bilangan bulat yang akan menghasilkan prototype 1 beserta instrumen penelitian. (2) Evaluasi/Validasi, yakni penilaian dari para ahli mengenai media pembelajaran yang sedang dikembangkan. Dalam hal ini, peneliti memilih 3 validator yang ahli dalam bidangnya untuk mengevaluasi/memvalidasi media pembelajaran. Kemudian (3) Revisi yakni perbaikan terhadap produk yang sedang dikembangkan berdasarkan saran oleh para ahli/validator sehingga diperoleh media pembelajaran yang siap diujicobakan. Pada fase ketiga adalah fase assessment yakni penilaian terhadap media pembelajaran mengenai kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan perangkat pembelajaran, sedangkan untuk mengetahui efektifitas media pembelajaran maka dilakukan uji coba di kelas. Kualitas media pembelajaran tersebut dijabarkan di bawah ini: 1) Kevalidan Hasil Media Pembelajaran a) Validasi Ahli Materi Media pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini dari validasi ahli materi memiliki rata-rata total validitas sebesar 3,68 yang berarti media pembelajaran yang dikembangkan tersebut telah valid b) Validasi Ahli Media Media pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini dari validasi ahli media memiliki rata-rata total validitas sebesar 3,10 yang berarti dari segi media produk ini telah valid c) Validasi Media Untuk Guru Media pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini dari hasil validasi media untuk guru memiliki rata-rata validasi sebesar 3,88 yang berarti dari penilaian guru media yang dikembangkan ini telah valid 2) Kepraktisan Hasil Media Pembelajaran Hasil penelitian pada lembar angket respon siswa terlihat bahwa respon siswa terhadap media pembelajaran adalah positif dengan persentase 79,42%. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan dapat diterima dengan baik oleh siswa dan dinyatakan praktis. 3) Keefektifan Media Pembelajaran Hasil analisis tes prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa 17 siswa yang tuntas dan 8 siswa yang belum tuntas dengan perolehan ratarata persentase sebesar 68,00%. Dari 8 siswa yang belum tuntas disebabkan karena kurang teliti dalam 761 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 menemukan hasil bilangan bulat. ISBN 978-602-73690-6-1 pengoperasian 4. KESIMPULAN Pengembangan media pembelajaran ini menggunakan model pengembangan Plomp, yang terdiri dari 3 fase yaitu fase preliminary research, fase development or prototyping, dan fase assessment. Media pembelajaran menggunakan lectora inspire ini dikatakan memiliki kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran karena media pembelajaran tersebut dikatakan valid oleh validasi ahli, praktis digunakan dalam proses pembelajaran, dan efektif. DAFTAR PUSTAKA Plomp, T and Nieveen, N. 2013. Educational Design Research. Netherlands: SLO, Esnchede. 762