Uploaded by User114140

BAB I PENDAHULUAN new MARGIN

advertisement
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
#COVID – 19MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAKONSEP BANGUN DATAR
MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN PAKU DAN METODE EKSPERIMEN
PADA SISWA KELAS 3 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2020/2021
SEKOLAH DASAR NEGERI CARUBAN KECAMATAN KANDANGAN
KABUPATEN TEMANGGUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
Untuk Memperoleh Gelar SI PGSD
Disusun oleh :
NAMA
:
PIPIT OKVITASARI
NIM
:
836889477
MASA UJIAN
:
2021.1
PROGRAM STUDI
:
SI PGSD
POKJAR
:
TEMANGGUNG
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ)
YOGYAKARTA
2021
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAKONSEP BANGUN DATAR
MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN PAKU DAN METODE EKSPERIMEN
PADA SISWA KELAS 3 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2020/2021
SEKOLAH DASAR NEGERI CARUBAN KECAMATAN KANDANGAN
KABUPATEN TEMANGGUNG
#COVID - 19
Kepala SD N Caruban
Mahasiswa
MULYADI, S. Pd
PIPIT OKVITASARI
NIP. 19650411 198405 1 001
NIM. 836889477
Supervisor 1
SUJARWATI, S. Pd, M. Pd
NO ID. 45001849
iii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Pemantapan
Kemampuan Professional (PKP) yang saya susun sebagai syarat memperolah
gelar Sarjana Pendidikan dari Program Study Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD)
Universitas Terbuka merupakan hasil karya sendiri
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau bagian laporan PKP ini
bukan hasil karya sendiri atau adanya plagiat daam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan
sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Temanggung, 10 Juni 2021
Yang menyatakan,
PIPIT OKVITASARI
NIM. 836889477
iv
MOTTO DAN PEMBAHASAN
MOTTO
Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama komitmen itu ada karena
masa depan sungguh ada ( penulis ).
Orang yang pesimis melihat kesulitan dalam setiap kesempatan. Orang yang
optimis melihat kesempatan dalam setiap kesulitan ( Agus Dharma ).
PEMBAHASAN
Laporan PKP ini kupersembahkan kepada:
1. Ayah dan Ibu tercinta yang telah merawat dan
membimbingku serta mengasihi dengan sepenuh
hati.
2. Suamiku dan anakku yang setia mendampingi
dalam perjuanagan meraih harapan.
3. Keluarga besar SD Negeri Caruban Kecamatan
Kandangan
yang
memberi
semangat
kesempatan.
4. Sahabat yang selalu tulus memberi motivasi.
5. Almamaterku yang berjasa.
dan
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkanrahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan PKP yang berjudul
“Peningkatan
Hasil
BelajarMateri
Bangun
Datar
Menggunakan
Media
PapanBerpaku dan Metode Eksperimen pada Siswa Kelas III SD N Caruban
Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran
2020/2021” ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan PKP ini disusun untuk
memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
dalam bidangPendidikan Guru Sekolah Dasar jurusan Pendidikan Sekolah Dasar
FakultasIlmu Pendidikan meski dengan kekurangan dan keterbatasan pengalaman.
Dalam penyusunan Laporan PKP ini, banyak kendala yang dihadapi tetapi
dapat diatasi karena adanya dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Asmui. M. Pd, selaku pengelola Universitas Terbuka UPBJJ
Yogyakarta Pokjar Temanggung.
2. Ibu Windarti
3. Ibu DSujarwati, M. Pd, selaku Tutor Pembimbing penulis yangtelah bersedia
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikanbimbingan dan
arahan selama proses penulisan Laporan PKP ini hingga selesai.
4. Bapak Mulyadi, S. Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Caruban Kecamatan
Kandangan Kabupaten Temanggung yang membimbing dalam pelaksanan
perbaikan pembelajaran dalam Laporan PKP ini.
5. Ibu Liya Susanti, S. Pd, selaku guru kelas III SD N Caruban Kecamatan
Kandangan Kabupaten Temanggung.
6. Ibu Neneng Purwanti, S. Pd, selaku teman sejawat yang membantu peneliti
dalam pembuatan video simulasi perbaikan pembelajaran pada PKP ini.
vi
7. Siswa-siswi kelas III SD N Caruban Kecamatan Kandangan Kabupaten
Temanggung yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi subyek
dalampenelitian ini.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan
PKP ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga karya penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penelitian
sesudahnya, peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam karya
penelitian ini. Oleh karena itu kritik, saran, maupun pendapat sangat peneliti
harapkan untuk memperbaiki kualitas karya penelitian ini.
Temanggung, 10 Juni 2021
Penulis
PIPIT OKVITASARI
NIM. 836889477
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................
i
Lembar Pengesahan ............................................................................................
ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat .......................................................................
iii
Motto dan Persembahan ......................................................................................
iv
Kata Pengantar ....................................................................................................
v
Daftar Isi..............................................................................................................
vii
Daftar Tabel ........................................................................................................
ix
Daftar Gambar .....................................................................................................
x
Daftar Lampiran ..................................................................................................
xi
Abstrak ................................................................................................................
xii
I.
Pendahuluan ............................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................
1
1. Identifikasi Masalah .....................................................................
3
2. Menjelaskan kondisi pembelajaran yang terjadi di kelasnya .......
3
3. Menjelaskan pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan
II.
pendapat ahli .................................................................................
3
4. Analisis Masalah ..........................................................................
3
5. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ...............................
4
B. Rumusan Masalah .............................................................................
4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran .......................................
4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran .....................................
5
Kajian Pustaka.........................................................................................
6
A. Kajian Tentang Belajar .....................................................................
6
B. Pembelajaran Matematika di SD .......................................................
13
C. Konsep Media Papan Paku................................................................
16
viii
D. Penelitian yang Relevan ....................................................................
24
E. Metode Pembelajaran ........................................................................
24
F. Profil SDN Caruban ..........................................................................
27
Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ....................................
29
A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu ..............
29
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran .........................................
32
C. Teknik Analisis Data .........................................................................
38
Hasil dan Pembahasan.............................................................................
42
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .........................
42
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .....................
64
Simpulan dan Saran serta Tindak Lanjut ................................................
69
A. Simpulan............................................................................................
69
B. Saran Tindak Lanjut ..........................................................................
71
Daftar Pustaka .....................................................................................................
72
Lampiran .............................................................................................................
74
III.
IV.
V.
ix
Daftar Tabel
Tabel 2.1
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Tabel 3.1
Jadwal perbaikan pembelajaran
Tabel 3.2
Jadwal kegiatan penelitian
Tabel 3.3
Lembar observasi keaktifan guru
Tabel 3.4
Lembar observasi keaktifan siswa
Tabel 3.5
Kriteria skor penilaian keaktifan guru
Tabel 3.6
Kriteria skor penilaian keaktifan siswa
Tabel 4.1
Jadwal perbaikan pembelajaran
Tabel 4.2
Jadwal kegiatan pembelajaran
Tabel 4.3
Distribusi evaluasi pembelajaran pra siklus
Tabel 4.4
Distribusi evaluasi perbaikan pembelajaran siklus 1
Tabel 4.5
Lembar observasi keaktifan guru siklus 1
Tabel 4.6
Lembar observasi keaktifan siswa siklus 1
Tabel 4.7
Distribusi evaluasi perbaikan pembelajaran siklus 2
Tabel 4.8
Lembar observasi keaktifan guru siklus 2
Tabel 4.9
Lembar observasi keaktifan siswa siklus 2
Tabel 4.10
Perbandingan hasil belajar siswa pra siklus – siklus 2
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Alur rancangan PTK Model Arikunto
Gambar 4.1
Grafik evaluasi hasil belajar pra siklus
Gambar 4.2
Grafik evaluasi hasil perbaikan pembelajaran siklus 1
Gambar 4.3
Grafik evaluasi hasil perbaikan pembelajaran siklus 2
Gambar 4.4
Grafik perbandingan ketuntasan hasil belajar pra siklus sampai 2
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Biodata Penelitian
Lampiran 2
Surat kesediaan sebagai teman sejawat
Lampiran 3
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
Lampiran 4
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 2
Lampiran5
Berkas RPP Pra Siklus
Lampiran6
Berkas RPP Perbaikan Siklus 1
Lampiran7
Berkas RPP Perbaikan Siklus 2
Lampiran8
Berkas alat penilian kemampuan guru siklus 1 (APKG 1 dan 2)
Lampiran9
Berkas alat penilian kemampuan guru siklus 2 (APKG 1 dan 2)
Lampiran10
Lembar Refleksi Siklus 1
Lampiran 11 Lembar Refleksi Siklus 2
Lampiran 12 Jurnal Pembimbingan Dengan Supervisor 1 dan 2
Lampiran 13 Hasil Pekerjaan Siswa Tertinggi dan Terendah per Siklus
Lampiran 14 Hasil Belajar siswa per siklus (pra siklus, siklus1, siklus2
Lampiran 15 Dokumentasi foto
xii
ABSTRAK
Pipit Okvitasari NIM. 836889477Peningkatan Hasil BelajarSiswa Konsep
Bangun Datar Meggunakan Media Papan Paku dan Metode Eksperimen pada
Siswa Kelas 3 Semester II Tahun Peajaran 2020/2021 Sekolah Dasar Negeri
Caruban Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung.Penelitian Tindakan
Kelas Program Study SI PGSD.
Siswa kelas 3 kurang berminat dan pasif dalam mengikuti pembelajaran
Matematika pada materi konsep bangun datar karena guru dalam menyampaikan
materi masih bersifat konfensional menggunakan metode ceramah dan
penggunaan media belum sesuai materi. Sehingga berakibat terhadap hasil belajar
siswa yang rendah pada mata pelajaran matematika. Berdasarkan hal tersebut
peneliti terdorong untuk memperbaiki dengan pembelajaran melalui Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Tujuan penelitian yang dicapai adalah Dengan
meggunakan media papan paku dan metode eksperimen pada siswa kelas 3
semester II tahun peajaran 2020/2021 Sekolah Dasar Negeri Caruban Kecamatan
Kandangan Kabupaten Temanggung dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
Konsep Bangun Datar dengan teknik pengumpulan dan analisis data
menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil analisis data pada siklus 2 belajar matematika kompetensi
mengidentifikasi bangun datar persegi dan persegi panjang dan menghitung luas
persegi dan persegi panjang yaitu dengan nilai rata-rata pra tindakan 62 dengan
prosentase nilai rata-rata ketuntasan belajar yaitu 50% mengalami peningkatan
25% menjadi 75% dengan rata-rata nilai 73 pada siklus 1, dan meningkat lagi
25% menjadi 100% ketuntasan dengan rata-rata nilai 81 pada siklus 2.
Peningkatan ini sudah mencapai nilai rata-rata kelas yang sudah ditentukan yaitu
65.
Kata Kunci : hasil belajar, model kooperatif learning. Media papan paku
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan
kelangsungan hidup bangsa, dengan demikian pendidikan harus terlaksana
dengan baik sesuai dengan perkembangan dan tuntutan yang menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam keadaan saat ini yang
semakin banyak dibicarakan khususnya dunia pendidikan, yaitu sebagai
upaya pemecahan masalah, melakukan perubahan dan perbaikan dalam
proses pembelajaran, baik itu ide, cara berfikir, persepsi, dan aktifitas
siswa lebih aktif dan mandiri.
Menurut Soedjadi (Heruman 2007 : 1) hakikat matematika yaitu
memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir
deduktif. Matematika memang mengkaji objek yang abstrak dan pola
pikirnya adalah deduktif tetapi pada pendidikan matematika di sekolah
objek kajiannya adalah abstrak dan konkret dan pola pikirnya adalah
deduktif dan induktif (Ali hamzah dan Muhlisrarini, 2013:68). Sejalan
dengan pendapat diatas Rostina Sundayana (2013:25) mengemukakan
bahwa konsep-konsep dalam matematika itu bersifat abstrak, sedangkan
pada umumnya siswa Sekolah Dasar (SD) berpikir dari hal-hal yang
kongkret menuju hal-hal yang abstrak, maka salah satu jembatan agar
siswa mampu berpikir abstrak tentang matematika adalah menggunakan
media pendidikan dan alat peraga ( media). Pada tingkat sekolah dasar
siswa difokuskan pada kajian materi yang lebih kongkret ke abstrak karena
disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa maka dari itu guru harus
dapat
menciptakan
media
pembelajaran
matematika
yang
dapat
menjadikan konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit.
Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi
hasil belajar siswa, semakin nyata media yang digunakan maka semakin
2
jelas persepsi siswa, karena persepsi siswa juga sangat mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Menurut Charles F. Haban (Daryanto, 2013 : 14)
nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman
konsep. Media akan sangat bermakna bagi siswa apabila media tersebut
bersifat realistik / nyata dan dalam penggunaan media tersebut melibatkan
siswa secara langsung karena akan memberikan pemahaman tentang
materi pelajaran yang ingin disampaikan guruynag berakibat pada
peningkatan hasil belajar siswa. Menurut Rostina Sundayana, (2013 : 5)
penggunaan
media
pembelajaran
dalam
membantu
pengajar
menyampaikan materi sehingga lebih menarik untuk bisa memahami
materi yang disampaikan dengan baik serta dapat meningkatkan hasil
belajar
Dalam mengidentifikasi masalah tersebut, berdasarkan masalah
yang dirasakan sehari hari oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui
reflex
semuannya
berasal
dari
masalah
siswa,
daripada
proses
pembelajaran, karena aspek ini merupakan aspek yang strategis dan
merupakan kunci keberhasilan pendidikan.Mengkaji proses pembelajaran
matematika ini ditunjukkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
konsep bangun datar dengan menggunakan alat peraga papan paku.
Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa setiap tes nilai rata-rata
matematika lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain.
Oleh karena itu, hal tersebut patut mendapatkan kepedulian yang sungguhsungguh dalam memecahkan masalah tersebut.Dengan mengkaji tingkatan
kelas ini, sangat diharapkan dapat menanggulangi permasalahan tersebut.
Adapun data yang dianalisis dengan cara “ Learning style” yakni secara
berturut-turut, yang dilaksanakan dalam dua siklus.
Berdasarkan uraian di atas, penulis melaksanakan penelitian
perbaikan pembelajaran dengan judul“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa pada Konsep Bangun Datar Dengan Media Papan Paku dan Metode
Eksperimen pada Siswa Kelas 3 Semester II Tahun Pelajaran 2020/2021”
3
yang diharapkan berhasil menggiring terjadinya inovasi pada diri guru dan
meningkatkan kemampuan serta kualitas pendidikan bagi siswa.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Kemampuan siswa dalam materi pembelajaran konsep bangun datar
yang masih rendah.
2. Siswa kurang memahami materi konsep bangun datar karena
kurangnya media dalam pembelajaran.
3. Guru tidak melibatkan siswa dalam pembelajaran.
4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang masih bersifat
konvensional, sehingga siswa menjadi malas.
2. Analisa Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah tersebut, maka dapat
diuraikan analisa masalah sebagai berikut:
1. Rancangan pembelajaran yang dibuat oeh guru belum memberikan
kemudahan bagi siswa untuk menguasai materi pembeajaran.
2. Guru menggunakan metode yang konvensional sehingga anak menjadi
malas, cepat bosan, dan tidak memberikan pemahaman secara
mendetail sehingga pemahaman siswa kurang.
3. Siswa pasif saat diadakan tanya jawab selama pembelajaran
berlangsung.
Adapun faktor penyeabnya adalah sebagai berikut:
1. Guru
tidak
menggunakan
media
slama
proses
pembelajaran
berangsung.
2. Penerapan, penekatan, metode, media yang tidak tepat yang kemudian
menyebabkan rendahnya penguasaan matei pembelajaran.
3. Guru kurang memahami tingkat pemahaman dan kemampuan siswa
sehingga kurang memotifasi siswa.
4
3. Alternatif dan Priotitas Pemecahan Masalah
Begitu
luasnya
masalah
yang
teridentifikasi
dan
tidak
memungkinkan untuk dicakup dalam sebuah penelitian. Maka batasan
masalah dalam peneitian ini adalah:
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Bangun Datar
Dengan Menggunakan Aat Peraga Papan Paku Kelas 3 Semester 2 Tahun
Pelajaran 2020/2021 di SD Negeri Caruban Kecamatan Kandangan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah diatas dan hasil refleksi terhadap
semua masalah yang berkaitan dengan rendahnya nilai rata-rata
matematika yang dicapai dalam evaluasi akhir belajar terhadap proses
pembelajaran matematika di kelas 3 SD Negeri Caruban Kecamatan
Kandangan, maka rumusan permasalahan ini adalah
1. Apakah melaluimedia papan pakudan metode eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep bangun datar di kelas 3
semester 2 tahun pelajaran 2020/2021 SD Negeri Caruban Kecamatan
Kandangan ?
2. Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar konsep bangun datar
dengan media papan paku dan metode eksperimen di kelas 3 semester
2 tahun pelajaran 2020/2021 SD Negeri Caruban Kecamatan
Kandangan ?.
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembeajaran
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas
diketahui dan dianalisis maka :
Tujuan penelitian yang akan di capai adalah dengn menggunakan media
papan paku dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep bangun
datar di kelas 3 semester 2 tahun pelajaran 2020/2021 SD Negeri Caruban
Kecamatan Kandangan.
5
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembeajaran
Berdasarkan tujuan prnrlitian yang hendak di capai, maka
penelitian ini dihrapkan mempunyai manfaat. Adapun manfaat penelitian
ini adalah:
a. Secara Teoritis:
1. Secara umum penelitian ini diharapkan agar semua teori dapat
dijadikan
sebagai
bahn
pertimbangan
oleh
guru
untuk
melaksanakan perbaikan dalam mengubah cara belajar yang
inovatif dan model belajar yang bervariasi, sehingga pemahaman
konsep terhadap siswa lebih baik dan tidak monoton.
2. Dapat dijadikan referensi bagi penulis berikutnya.
b. Secara Praktis:
Secara khusus penelitian ini diharapkan agar :
1. Bagi Siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memanfaatkan alat
peraga papan paku guna meningkatkan hasil belajar pada konsep
bangun datar.
2. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan Guru dalam meningkatkan mutu
pendidikan di kelasnya.
3. Bagi Lembaga Pendidikan
Dengan hasil penelitian ini diharapkan SD Negeri Caruban
Kecamatan Kandangan dapat lebih meningkatkan pemberdayaan
pemberian metode bertanya kolaborasi diskusi agar prestasi belajar
siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada pelajaran
lain.
Melakukan
pembelajaran
perubahan
yang
dan
dilaksanakan
perbaikan
secara
dalam
kolaborasi,
proses
dapat
menghasilkan kerja yang tangguh, serta peduli terhadap kinerja
sendiri. Mengamati konsekuensi menilai diri secara kritis dan
memodifikasi rencana untuk melanjutkan perbaikan berdasarkan
pada apa yang telah dilakukan.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Tentang Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga
keliang lahat nanti. Salah satu tanda seseorang itu telah belajar adalah
perubahan tingkah laku di dalam dirinya, perubahan tingkah laku tersebut
bersifat pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan
(psikomotorik). (Arif S. Sadiman, 2011: 2).
Belajar
adalah
kegiatan
berproses
dan
merupakan
unsur
fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini
berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada
keberhasilan proses belajar siswa disekolah dan lingkungan sekitar (Asep
jihad dan abdul haris, 2008: 1).
Menurut Sudjana (Asep jihad dan abdul haris, 2008: 2) belajar
adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam
berbagai bentuk seperti perubahan perilaku, pemahaman, sikap dan
tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, kebiasaan, serta
perubahan aspek-aspekyang ada pada individu belajar.
Menurut Wina Sanjaya (2006: 112) belajar bukanlah sekadar
mengumpulka pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi
didalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan
perilaku.
Menurut Purwanto (2008: 43) belajar adalah proses untuk
membuat perubahan dalam diri mahasiswa dengan cara berinteraksi
dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik sedangkan Alben Ambarita (2006: 58)
7
menyatakan bahwa belajar adalah kecerdasan untuk mengalami
penyesuaian diri pada situasi/keadaan dengan rencana dan persiapan
reaksi dari waktu ke waktu, sehingga memiliki suatu pengalaman baru
melalui informasi dan pengalaman orang lain yang diperoleh.
Menurut Aunurrahman (2009:35) belajar adalah suatu proses yang
dilakukan oleh individuuntuk memperoleh suatu perubahan tingkah
lakuyang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri di dalam interaksi dengan lingkungan.
Dari pendapat di atas dapat diambil keesimpulan bahwa belajar
adalah proses yang dilakukan sesorang untuk mendapatkan pengetahuan
yang ditunjuk dalam berbagai bentuk seperti perubahan perilaku,
kebiasahan yang terkait dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Belajar juga dapat diartikan sebagai usaha untuk mendapatkan
pengetahuan dari pengalaman yang akan digunakan untuk masa yang
akan datang.
2. Prinsip-Prinsip Belajar
Menurut slameto (2003: 27-28) menyusun prinsip-prinsip
belajar sebagai berikut:
 Berdasarkan prasyarat yang diperlukan

dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional;

Belajar harus dapat minimbulkan reinforcement dan motivasi yang
kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional;

Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat
mengembangkan kemampuanya bereksplorasi dan belajar efektif;

Belajar perlu ada interaksi siswa dan lingkungan.
 Berdasarkan hakikat belajar

Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya;
8

Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan
discovery;

Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian
yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan
pengertian
yang
diharapkan
menimbulkan
respon
yang
diharapkan.
 Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari

Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki
struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah
menangkap pengertiannya.

Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
dengan tujuan instruksional yang harus dicapai.
 Syarat keberhasilan belajar

Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat
belajar dengan tenang;

Repatisi, dalam proses belajar tentu perlu ulangan berkali-kali agar
pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
Menurut Aunurrahman (2009: 137) ada beberapa prinsip belajar
yang dapat dijadikan pegangan oleh guru didalam proses pembelajaran
dan diyakini memberikan pengaruh pada pencapaian hasil belajar
diantaranya adalah ;
a.
Prinsip perhatian dan motivasi,
Kegiatan ini merupakan 2 aktifitas yang memiliki katerkaitan yang
erat. Untuk menumbuhkan perhatian dibutuhkan motivasi. Guru
harus mampu meyakinkan siswa agar tujuan yang ingin dicapai
menjadi kebutuhan bagi setiap siswa, guru juga harus meyakinkan
siswa bahwa hasil belajar yang baik adalah suatu kebutuhan untuk
mencapai cita-cita yang dinginkan.
9
b. Prinsip transfer dan retensi
Dalam prinsip ini terdapat beberapa prinsip lainnya yang
sehubungan dengan prinsip di atas, maka peneliti hanya mengambil
prinsip transfer hasil belajar karna berkaitan dengan penelitian.
Transfer hasil belajar yang baru dapat lebih mudah mendapatkan
kemudahan bila hubungan-hubungan yang bermanfaat dalam
situasi yang khas dan yang agak sama dapat diciptakan.
c. Prinsip keaktifan,
Keaktifan anak dalam belajar merupakan persoalan yang penting
dan mendasar yang harus dipahami, disadari dan dikembangkan
oleh setip guru dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam
belajar ditandai dengan adanya keterlibatan siswa secara optimal,
baik intelektual, emosional dan fisik.
d. Prinsip keterlibatan langsung
Dalam prinsip ini siswa tidak hanya aktif mendengar, mengamati,
dan mengikuti akan tetapi terlibat langsung didalam melakukan
percobaan, peragaan atau mendemonstrasikan sesuatu.
e. Prinsip pengulangan,
Dalam prinsip ini siswa diharuskan untuk selalu melalui setiap
latihan-latihan
yang
akan
berdampak
pada
meningkatnya
kemampuan berfikir, mengingat, menanggapi, dan sebagainya.
f. Prinsip tantangan,
Guru harus cermat dalam memilih pendekatan-pendekatan dan
metode pembelajaran yang akan memberikan tantangan bagi siswa
untuk belajar.
g. Prinsip balikan dan perbedaan individual.
Pada prinsip ini guru harus melakukan umpan balik dan penguatan
terhadap materi ajar yang sudah dipelajari dan menuntut guru untuk
memilih pendekatan dan metode yang bervariasi sehingga dapat
memberi perhatian yang besarr bagi siswa di dalam latar belakang
perbedaan individu.
10
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
sebelum melakukan kegiatan belajar, seorang guru harus mengetahui
prinsip-prinsip yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mencapai
tujuan dan peningkatan hasil belajar siswa. Prinsip-prinsip ini sangat
penting bagi guru karena dengan mengetahui ini guru dapat menciptakan
proses belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa.
3. Hasil Belajar
Menurut wingkel (Purwanto, 2008: 45) hasil belajar adalah
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan
tingkah laku. Hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa
sesuai dengan tujuan pengajaran (ends are being attained).
Hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah laku, hasil belajar
akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tertentu. Aspekaspek tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan,
apresiasi, emosional, hubungan social, jasmani, etis atau budi pekerti dan
sikap. Apa bila seseorang telah melakukan kegiatan belajar maka akan
terlihat perubahan pada salah satu atau beberapa sapek di atas ( Oemar
Hamalik, 2001: 30).
Menurut Astri Budiningsih (2006: 24) hasil belajar adalah semua
efek yang dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan
metode pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda.
Menurut Suhito (1986: 94) ketuntasan belajar menurut kurikulum
1986 meliputi:
a. Ketuntasan belajar dapat dilihat secara berkelompok maupun
perorangan.
b. Secara kelompok ketuntasan belajar dinyatakan telah dicapai jika
sekurang-kurangnya 85% dari siswa dalam kelompok yang
bersangkutan telan memenuhi ketuntasan secara perorangan.
c. Secara perorangan ketuntasan belajar dinyatakan telah terpenuhi jika
siswa telah mencapai taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi
setiap unit bahan yang dipelajari
11
d. Dalam kurikulum 1984 taraf penguasaan minimal yang ditetapkan
dalam ketuntasan belajar secara perorangan adalah
 75% dari meteri setiap satuan bahasan dengan melalui
penilaian formatif
 60% dari nilai ideal rapor yang diperoleh melalui perhitungan
hasil tes sumatif dan kurikuler.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah perubahan tingkah laku. Dalam perubahan tingkah
laku ini, aspek yang tampak adalah aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Dalam penelitian ini hasil belajar yang akan didapat adalah
hasil belajar pada aspek kognitif, pada aspek ini siswa diharapkan
mampu memahami konsep bangun datar, menghitung keliling dan luas
bangun datar serta dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
bangun datar khususnya pada persegi dan persegi panjang. Apabila siswa
pada kelas III SD N Caruban telah mencapai 75% ketuntasan belajar
bangun datar dari jumlah siswa yang ada maka dapat dikatakan bahwa
siswa kelas III menigkat dalam hasil belajar konsep bangun datar.
4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Aunurrahman (2009: 177) membagi faktor yang mempengaruhi
hasil belajar menjadi 2, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal
adalah faktor yang berasal dari dalam siswa yang berupa ciri khas/
karakteristik siswa, sikap siswa terhadap belajar, motivasi belajar,
konsentrasi belajar, mengolah bahan ajar, menggali hasi belajar, rasa
percaya diri siswa, dan kebiasaan belajar siswa. Sedangkan faktor
eksternal adalah factor yang berasal dari luar siswa, factor ini berupa
guru, lingkungan sosial (termaksud teman sebaya), kurikulum sekolah,
sarana dan prasarana. Sejalan dengan pendapat di atas, Sunaryo
Kartadinata, dkk (1999: 72) mengelompokkan sebab-sebab timbulnya
masalah belajar pada murid antara lain adalah :
12
a. Faktor-faktor internal (factor-faktor yang berada pada diri murid itu
sendiri), antara lain:
 Gangguan secara fisik, seperti kurang berfungsinya organ-organ
perasaan, alat bicara, gangguan panca indra, cacat tubuh, serta
penyakit menahun(alegri, asma, dsb).
 Ketidakseimbangan mental (adanya gangguan dalam fungsi
mental), seperti menampakkan kurangnya kemampuan mental,
taraf kecerdasannya cenderung kurang.
 Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang bisa
menyesuaikan diri (maladjustment), tercekam rasa takut, benci,
dan antipasti, serta ketidak matangan emosi.
 Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah,
seperti kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran di sekolah,
malas dalam belajar dan sering bolos atau tidak mengikuti
pelajaran.
b. Faktor-faktor eksternal (faktor-faktor yang timbul dari luar diri
murid) antara lain adalah:
 Sekolah, seperti kurikulum yang kurang fleksibel, terlalu berat
beban belajar siswa dan mengajar guru, metode mengajar yang
kurang memadai, kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan
belajar
 Keluarga, seperti keadaan keluarga yang kurang harmonis, orang
tua yang tidak memperhatikan anaknya, keadaan ekonomi.
Sedangkan Tombokan Runtukahu dan Selpius Kadou (2013: 21)
mengelompokan penyebab kesulitan belajar siswa menjadi 4, yaitu
keturunan, otak tidak berfungsi, lingkungan dan malnutrisi (kurang gizi),
dan ketidak seimbangan biokimia.
a. Keturunan, menurut Tombokan Runtukahu dan Selpius Kadou
keturunan juga dapat menyebabkan kesulitan belajar.
13
b. Otak tidak berfungsi, kerusakan otak juga dapat mempengaruhi belajar
anak, karena terdapat kelainan pada otak yang menyebabkan otak tidak
berfungsi dengan baik, namun kerusakan otak pada anak masih
tergolong ringan.
c. lingkungan dan malnutrisi (kurang gizi), tekanan lingkungan misalnya
sikap negative masyarakat terhadap anak dan keluarganya. Malnutrisi
pada umur dini dapat mempengaruhi pusat sistem saraf yang
selanjutnya dapat mempengaruhi belajar dan perkembangan anak.
d. Ketidakseimbangan biokimia, biasanya terjadi dalam darah anak,
dimana ketidakmampuan darah untuk mempertahankan jumlah vitamin
dalam
tubuhnya.
Ketidakseimbangan
biokimia
ini
dapat
mempengaruhi belajar dan perkembangan siswa.
Berdasarkan pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa faktor
yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor-faktor internal adalah factor yang berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri, misalkan gangguan secara fisik, ketidakseimbangan
mental, kelemahan emosional, kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan
dan sikap yang salah. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang
berasal dari luar diri siswa, misalnya sekolah, kluarga. Untuk mendapatkan
hasil belajar yang diinginkan, guru harus mampu mengatasi masalahmasalah yang dihadapi siswa baik dari dalam (internal) ataupun dari luar
(eksternal) diri siswa.
B. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
1. Pengertian Matematika
Menurut Ismail dkk (Ali Hamzah dan Muhlisrarini, 2013:48)
menyatakan bahwa matematika adalah ilmu yang membahas angkaangka dan perhitungannya, membahas masalah-masalah numeric,
mengenai kuantitas dan besarannya, mempelajara pola, bentuk, struktur,
sarana berpikir, kumpulan system dan alat.
14
Menurut Johnson dan Rising (E. T. Ruseffendi, 1992: 28)
menyatakan
pengertian
matematika
adalah
pola
pikir,
pola
mengorganisasikan pembuktian yang logik. Menurut Beth dan Piaget
(Tombokan Runtukahu & Selpius Kandou, 2013:28) menyatakan bahwa
matematika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai
strukutur abstrak dan hubungan antar-struktur tersebut sehingga dapat
terorganisir dengan baik.
Rostina Sundaya (2013: 2) matematika adalah bekal bagi peserta
didik untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa pengertian matematika adalah ilmu yang membahas tentang angka
dan perhitungannya. Dalam prosesnya matematika dapat menigkatkan
kemampuan siswa seperti berpikir logis, analisis, sistematis, kritis dan
sistematis.
2. Tujuan Pembelajaran Matematika
KTSP (2006) yang disempurnakan pada kurikulum 2013,
mencantumkan tujuan pembelajaran matematika sebagai berikut: 1)
memahami komsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien,
dan tepat dalam pemecahan masalah, 2) menggunakan penalaran pada
pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan dalam matematika, 3) memecahkan masalah, 4)
mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, table, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, dan 5) memiliki sikap
menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, sikap rasa ingin
tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap
ulet dan percaya diri dalam memecahkan masalah (Heris Hendriana dan
Utari Soemarno, 2014: 7).
Seperti yang tercantum dalam GBPP (Garis-garis Besar Program
Pengajaran) mata pelajaran matematika SD Kurikulum 1994 menyatakan
15
tujuan khusus pengajaran matematika pada tingkat Sekolah Dasar adalah
untuk (1) menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung
(menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari; (2)
menumbuhkan kemampuan siswa, yang dapat dialihgunakan, melalui
kegiatan matematika; (3) mengembangkan kemampuan dasar matematika
sebagai bekal belajar lebih lanjut di Sekolah Lanjutan Tingakt Pertama
(SLTP), dan (4) membentuk sikap logis, kritis, kreatif, cermat, dan
disiplin (Muchtar A. Karim, dkk, 1997: 10).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpukan bahwa tujuan
pembelajaran
matematika
adalah
(1)
menumbuhkan
dan
mengembangkan keterampilan berhitung siswa yang dapat digunakannya
dalam kehidupan sehari-hari; (2) mengembangkan siswa untuk dapat
berfikir kritis, logis, kreatif, cermat serta disiplin sebagai dasar untuk
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi; (3) menumbuhkan
sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, sikap rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta
sikap ulet dan percaya diri dalam memecahkan masalah.
3. Matematika di Sekolah Dasar Kelas III Semester 2
Pembelajaran matematika pada tingkat sekolah dasar seharusnya
lebih dapat menarik minat siswa untuk mempelajarinya. Guru harus
memikirkan cara yang tepat agar dapat menarik minat siswa, misalnya
guru dapat mengenalkan sesuatu yang baru, seperti penggunaan strategi
pembelajaran yang baru, yang berkaitan dengan penggunaan media
pembelajaran. Dengan bantuan media pembelajaran kongkret matematika
yang semula berupa konsep-konsep yang masih abstrak bisa menjadi
lebih kongkret karena sesuai dengan perkembangan siswa.
Matematika di sekolah dasar kelas 3 mencakup beberapa aspek
bahasan, yaitu: bilangan, geometri dan pengukuran. Pada bilangan
mencakup beberapa sub bab yaitu: (a) mengenal pecahan, (b)
membandingkan pecahan sederhana, (c) memecahkan masalah yang
berkaitan dengan pecahan sederhana. Pada geometri mencakup beberapa
16
sub aspek yaitu: (a) mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana
menurut sifat dan unsurnya, (b) mengidentifikasi berbagai jenis dan besar
sudut. Pada pengukuran mencakup beberapa sub bab yaitu, (a)
menghitung keliling persegi dan persegi panjang, (b) menghitung luas
persegi dan persegi panjang, (c) menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan keliling, luas persegi dan persegi panjang.
Tabel 2.1
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kelas III semester 2
Standar Kompetensi
Bilangan
Kompetensi Dasar
1. Memahami pecahan
sederhana dan
penggunaannya dalam
pemecahan masalah.
Geometrid an Pengukuran
1.1.Mengenal pecahan sederhana
1.2.Membandingkan pecahan sederhana
1.3.Memecahkan masalah yang berkaitan
dengan pecahan sederhana
2. Memahami unsur dan
sifat-sifat bangun datar
sederhana
2.1.Mengidentifikasi berbagai bangun
datar sederhana menurut sifat dan
unsurnya
2.2.Mengidentifikasi berbagai jenis dan
besar sudut
3.1.Menghitung keliling persegi dan
persegi panjang
3.2.Menghitung luas persegi dan persegi
panjang
3.3.Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan kelilin, luas persegi dan
persegi panjang.
3. Menghitung keliling,
luas persegi dan
persegi panjang, serta
penggunaannya dalam
pemecahan masalah
C. Konsep Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Rostina Sundayana (2013: 6) media sebagai suatu alat
atau sejenisnya yang dapat dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam
suatu kegiatan pembelajaran. Pesan yang dimaksud adalah materi
17
pelajaran, dimana keberadaan media tersebut dimaksudkan agar pesan
dapat lebih muda dipahami dan dimengerti oleh siswa. Hal ini sejalan
dengan Zainal Aqib (2013: 50) yang menyatakan bahwa media adalah
perantara, pengantar. Dalam pembelajaran media adalah segala sesuatu
yang digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya
proses belajar pada siswa.
Menurut Gagne media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar, sedangkan
Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/ NEA)
menyatakan bahwa media adalah bentuk bentuk komunikasi baik tercetak
maupun audiovisual serta peralatannya. (Arif S. Sadiman, dkk, 2011: 6).
Menurut Arif S. Sadiman, dkk (2011: 6) menyatakan bahwa media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga
proses belajar terjadi.
Menurut Azar Arsyad (2002: 4-5) media adalah komponen
sumber beljar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional
di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunaka seseorang dalam
menyampaikan pesan kepada sipenerima pesan. Dalam pembelajaran
media adalah segala sesuatu yang ada di sekitar siswa yang dapat
dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada siswa.
penyampaian pesan dalam hal ini adalah materi pembelajaran.
2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum, sadiman dalam Rostina Sundayana, (2016:7)
menyatakan bahwa media mempunyai fungsi:
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indre.
18
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa
dengan sumber belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestatiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
f. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
g. Pembelajaran dapat lebih menarik.
h. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori
belajar.
i. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
j. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
k. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan.
l. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.”
Adapun Sanaky, dalam Rostina Sundayana (2016:6) menyebut
media pembelajaran untuk merangsang siswa dalam belajar dengan cara:
a. Menghadirkan objek sebenarnya dan objek langkah.
b. Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya.
c. Membuat konsep abstrak ke konsep konkret.
d. Memberi kesamaan persepsi.
e. Mengatasi hamatan waktu, tempat, jumlah dan jarak.
f. Menyajikan ulang informasi secara konsisten.
g. Memberi suasana yang tidak tertekan, santai dan menarik sehingga
dapat mencapai tujuan pembelajaran.”
Menurut Levie & lentz, dalan Azhar Arsyad (2004: 16)
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media
visual, yaitu :
a. Fungsi atensi
b. Fungsi Afektif
19
c. Fungsi Kognitif
d. Fungsi Kompensatoris
Bedasarkan teori yang telah disampaikan oleh beberapa ahli
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi media pembelajaran adalah
sebagai alat bantu pembawa pesan atau informasi dari pengirim (guru) ke
penerima pesan (siswa), juga berfungsi untuk memberikan gambaran
pada siswa sehingga dapat mempermudah siswa pada saat praktik. Media
pembelajaran berguna sebagai alat bantu yang ikut mempengaruhi iklim,
kondisi dan lingkungan belajar yang diciptakan oleh guru tersebut.
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran sangat bervariasi, menurut Seels & Richey,
dalam
Azhar
Arsyad
(2004:
29)
media
pembelajaran
dapat
dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu: (1) media hasil
teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio-visual, (3) media hasil
teknologi yang berdasarkan komputer, dan (4) media hasil gabungan
teknologi cetak dan komputer.
Seels
dan
Glasgow
dalam
Azhar
Arsyad,
(2004:
33)
mengungkapkan berbagai jenis media apabila dilihat dari perkembangan
teknologinya dibagi menjadi dua kategori luas, yaitu media tradisional
dan media teknologi mutakhir. Media tradisional meliputi: visual diam
yang diproyeksikan, visual tak diproyeksi, audio, multimedia, visual
dinamis, cetak, permainan dan realia. Sementara media teknologi
mutakhir meliputi: media berbasis telekomunikasi, dan media berbasis
mikroprosesor.
Sementara Kemp & Dayton dalam Azhar Arsyad, (2004: 37)
mengelompokkan media ke dalam delapan jenis, yaitu (1) media cetakan,
(2) media pajang, (3) overhead transparacies, (4) rekaman audiotape, (5)
seri slide dan filmstrips, (6) penyajian multi-image, (7) rekaman video
dan film hidup, dan (8) komputer.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran sangat erat hubungannya dengan
20
teknologi. Dalam perkembangannya, media pembelajaran berkembang
mengikuti kemajuan teknologi.
4. Kriteria Pemilihan Media Pembelejaran
Menurut Rostina Sundayana (2013: 16-17) kriteria utama dalam
pemilihan media pembelajaran adalah ketepatan tujuan pembelajaran,
artinya dalam menentukan media yang akan digunakan pertimbangannya
bahwa media tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai
tujuan tujuan yang diinginkan. Beberapa hal yang harus dierhatikan
dalam pemilihan media ini, diantaranya:
a. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang
sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi, sangat memerlukan
bantuan media agar lebih mudah dipahami peserta didik.
b. Kemudahan dalam memperoleh media yang akan digunakan; artinya
media yang diperlukan mudah diperoleh. Media grafis umunya
mudah diperoleh bahkan dibuat sendiri oleh guru.
c. Keterampilan guru dalam menggunakannya; apapun jenis media yang
diperlukan, syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam
proses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada
medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat
terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungan.
d. Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut
dapat bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung.
e. Sesuai dengan taraf berfikir siswa; memilih media untuk pendidikan
dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga
makna yang terkandung di dalamnya mudah dipahami oleh siswa.
Menurut Prof. Ely mengatakan bahwa pemilihan media
seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya bahwa media merupakan
kompenen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Selain tujuan dan
isi, guru juga harus mempertimbangkan factor-faktor lain seperti
karakteristik siswa, strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran,
alokasi waktu dan sumber (Arif S. Sadiman, dkk, 2011: 6).
21
Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media
menurut Azar Arsyad adalah sebagai berikut:
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media yang dipilih harus
mencakup tujuan instruksional yang telah ditetapkan meliputi ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik.
b. Media harus mendukung isi pelajaran. Media yang dipilih harus
mendukung isi pelajaran yang bersifat fakta, konsep, prinsip, atau
generalisasi.
c. Praktis, luwes dan dapat bertahan. Dalam memilih media guru harus
memperhatikan tersedianya aktu, dana serta sumber media, jika tidak
tersedia tidak perlu dipaksakan.
d. Guru terampil menggunakan media. Nilai dan manfaat dari media
yang
digunakan
dalam
pelajaran
dapat
terapai
tergantung
keterampilan guru dalam menggunakan media tersebut
e. Pengelompokakan sasaran. Guru harus mampu menciptakan media
yang dapat digunakan oleh semua siswa baik secara individu maupun
dalam kelompok besar, karna keefektifan media pada kelompok kecil
atau individu belum tentu sama efektif dengan kelompok besar.
f. Mutu teknis. Dalam pembuatan media pembelajaran guru harus
memperhatikan hal-hal yang dapat mengganggu penyampaian
informasi dari media tersebut, seperti latarbelakang media dll.
Menurut Zinal Aqib (2013: 53) menyatakan ada beberapa
pertimbangan yang harus dilakukan guru sebelum memilih media
pembelajaran. pertimbangan dalam memilih media pembelajaran adalah :
kompetensi pembelajaran; Karakteristik sasaran didik; Waktu yang
tersedia; Biaya yang diperlukan; Ketersediaan fasilitas/peralatan;
Konteks keguanaan; Mutu teknis media.
Sehubungan dengan pendapat di atas, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut dalam memilih media yang akan digunakan
dalam proses pembelajarn ada hal-hal yang harus dipertimbangkan guru,
pertimbangan-pertimbangan itu bisa dari media itu sendiri, seperti biaya,
22
waktu yang diperlukan, kegunaan media tersebut, dan yang berasal dari
pemakai (guru dan siswa) misalnya karakteristik siswa, dan keterampilan
guru dalam membuat atau menggunakan media tersebut.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunaka seseorang dalam
menyampaikan pesan kepada sipenerima pesan. Dalam pembelajaran
media adalah segala sesuatu yang ada di sekitar siswa yang dapat dijadikan
sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada siswa. penyampaian
pesan dalam hal ini adalah materi pembelajaran. Dalam penelitian ini
media yang digunakan adalah media papan berpaku. Papan berpaku
merupakan salah satu jenis media yang dapat digunakan sebagai alat
peraga untuk mengajarkan materi bangun datar. Media ini berupa papan
yang ditancapkan paku pada permukaannya. Paku-paku ini di tancapkan
hanya setengah, setengah dari paku tersebut dibiarkan timbul ke
permukaan papan dengan bentuk persegi-persegi kecil. Sebagaimana yang
dijelaskan oleh Ruseffendi (1992: 178) bahwa papan berpaku terbuat dari
papan berpaku-pakunya ditancapkan sedemikian rupa sehingga dapat
dipakai untuk memperagakan bangun-bangun geometri datar beserta
ukurannya.
Petunjuk kerja dari media papan berpaku, antara lain adalah:
a. Guru meletakkan media papan berpaku ini di depan kelas, dapat
digantung atau disandarkan dengan benda lain. Guru juga
menyediakan sejumlah karet gelang dengan warna yang berbedabeda.
b. Guru mendemonstrasikan secara klasikal cara membentuk bangun
datar.
c. Kemudian masing-masing siswa diminta untuk membentuk bangun
datar sesuai dengan kreatifitas masing-masing.
d. Siswa diminta untuk menggambarkan hasil yang diperoleh pada
kertas berrtitik atau kertas berpetak.
e. Melalui Tanya jawab guru mengenalkan arti keliling.
23
f. Siswa menentukan keliling setiap bangun datar yang dia peroleh
sebelumnya.
g. Melalui Tanya jawab guru mengenalkan arti luas bangun datar.
h. Siswa diminta untuk memperkirakan luas bangun datar yang telah
dibutnya, kemudian guru memperkenalkan nama-nama bangun datar
yang telah dibuat oleh siswa (persegi dan persegi panjang).
5. Pengertian Media Papan Paku
Papan berpaku merupakan salah satu jenis media yang dapat
digunakan sebagai alat peraga untuk mengajarkan materi bangun datar.
Media ini berupa papan yang ditancapkan paku pada permukaannya.
Paku-paku ini di tancapkan hanya setengah, setengah dari paku tersebut
dibiarkan timbul ke permukaan papan dengan bentuk persegi-persegi
kecil. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ruseffendi (1992: 178) bahwa
papan berpaku terbuat dari papan dengan paku-paku yang ditancapkan
sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk memperagakan bangunbangun geometri datar beserta ukurannya.
6. Tujuan dan Kegunaan Media Papan Paku
Media papan berpaku digunakan untuk menjelaskan konsep atau
pengertian bangun datar beserta keliling dan luar bangun datar tersebut.
Media papang berpaku juga berguna untuk mengkonkretkan konsep
bangun datar yang bersifat abstrak dan juga dapat melibatkan langsung
siswa dalam proses pembelajaran.
Petunjuk kerja dari media papan berpaku, antara lain adalah:
a. Guru meletakkan media papan berpaku ini di depan kelas, dapat
digantung atau disandarkan dengan benda lain. Guru juga
menyediakan sejumlah karet gelang dengan warna yang berbedabeda.
b. Guru mendemonstrasikan secara klasikal cara membentuk bangun
datar.
c. Kemudia masing-masing siswa diminta untuk membentuk bangun
datar sesuai dengan kreatifitas masing-masing.
24
d. Siswa diminta untuk menggambarkan hasil yang diperoleh pada
kertas berrtitik atau kertas berpetak.
e. Melalui Tanya jawab guru mengenalkan arti keliling.
f. Siswa menentukan keliling setiap bangun datar yang dia peroleh
sebelumnya.
g. Melalu Tanya jawab guru mengenalkan arti luas bangun datar.
h. Siswa diminta untuk memperkirakan luas bangun datar yang telah
dibutnya, kemudian guru memperkenalkan nama-nama bangun datar
yang telah dibuat oleh siswa (persegi dan persegi panjang).
D. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Pipit Okvitasari Tahun 2021 yang berjudul “ Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Bangun Datar Dengan
Media Papan Paku dan Metode Eksperimen pada Siswa Kelas 3 Semester
II Tahun Pelajaran 2020/2021 di SD Negeri Caruban Kecamatan
Kandangan Kabupaten Temanggung”. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa penggunaan media papan berpaku dalam pelajaran Matematika
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep bangun datar. Hal
ini dilihat berdasarkan hasil analisis dari hasil tes yang dilakukan disetiap
akhir siklus I dan II. Hasil tes evaluasi mengalami peningkatan terlihat
dari rata-rata kelas dari 62,8 pada pra siklus menjadi 73,43 pada siklus
pertama dan meningkat menjadi 81,56 pada siklus ke II.
E. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata
agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Sanjaya, 2016,
hlm. 147).
25
Menurut Ginting (2014, hlm. 42) metode pembelajaran dapat
diartikan cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip
dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya
agar terjadi proses pembelajaran pada diri peserta didik.
Metode pembelajaran adalah teknik yang dikuasai pendidik atau
guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada peserta didik di kelas,
baik secara individu maupun kelompok agar materi pelajaran dapat
diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh peserta didik dengan baik
(Ahmadi & Prasetya, 2015, hlm. 52).
Sedangkan Hamiyah dan Jauhar, mengartikan metode sebagai
cara untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Hamiyah & Jauhar, 2014, hlm. 49).
Metode pembelajaran merupakan langkah operasional dari
strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Sani, 2019, hlm. 158).
Menurut Amri (2013, hlm. 113) metode belajar mengajar dapat
diartikan sebagai cara-cara yang dilakukan untuk menyampaikan atau
menanamkan pengetahuan kepada subjek didik, atau anak melalui sebuah
kegiatan belajar mengajar, baik di sekolah, rumah, kampus, pondok, dan
lain-lain.
Komalasari (2017, hlm. 56) mengemukakan bahwa metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai salah satu cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan metode secara spesifik.
Berdasarkan pengertian metode pembelajaran menurut beberapa
ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah
cara kerja sistematis yang memudahkan pelaksanaan pembelajaran
berupa implementasi spesifik langkah-langkah konkret agar terjadi proses
pembelajaran yang efektif mencapai suatu tujuan tertentu seperti
perubahan positif pada peserta didik.Boleh dibilang juga bahwa metode
26
pembelajaran adalah model pembelajaran yang telah memiliki aplikasi
langkah-langkah spesifik.
2. Jenis Metode Pembelajaran yang digunakan
Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran upaya
meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep bangun datar dengan
media papan paku di kelas III SD Negeri Caruban Kecamatan
Kandangan Kabupaten Temanggung ini adalah Metode eksperimen.
Berikut uraikan pengertian metode eksperimen menurut beberapa
pendapat ahli:
Mulyani Sumantri dan Johar Permana (1999: 157) menjelaskan
bahwa Metode eksperimen atau percobaan adalah suatu cara belajar
mengajar dimana siswa aktif mengalami dan membuktikan secara
langsung proses serta hasil dari percobaan itu.
Paul Suparno (2007: 77) menyatakan bahwa secara umum metode
pembelajaran eksperimen adalah suatu metode mengajar dimana siswa
diajak untuk melakukan suatu usaha percobaan sebagai pembuktian,
pengecekan bahwa teori yang telah dipelajari itu memang benar.
Roestiyah,
(2012:
80),
pengertian
Meteode
eksperimen
merupakan satu dari banyak metode mengajar di mana siswa
melaksanakan sesuatu percobaan mengenai sesuatu hal, melihat
prosesnya dan menuliskan hasil percobaannya, selanjutnya hasil
pengamatan tersebut disampaikan di kelas dan dievaluasi oleh pendidik.
Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain (2010: 84), menyatakan
bila metode eksperimen merupakan cara penyampaian materi di mana
siswa dapat melakukan suatu percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri secara langsung apa yang dipelajari.Syaiful Bahri
Djamarah (2005: 234) menjelaskan bila metode eksperimen merupakan
metode yang memberikan kesempatan kepada siswa perorangan atau
kelompok untuk berlatih melakukan suatu proses maupun percobaan.
Melalui metode ini siswa diharapkan sepenuhnya terlibat eksperimen,
melakukan eksperimen, menemukan fakta,
mengumpulkan
data,
27
mengendalikan variabel, serta memecahkan masalah yang dihadapinya
secara nyata.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Metode
Eksperimen adalah suatu cara mengajar yang dilakukan oleh pendidik
dimana siswa melakukan suatu percobaan, sehingga siswa secara
langsung membuktikan apa yang telah dipelajari. Dalam metode ini anak
aktif terlibat dalam pembelajaran dan melakukan secara langsung.
F. Profil SDN Caruban
SD Negeri Caruban sebagai salah satu lembaga pendidikan di
lingkungan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten
Temanggung Provinsi Jawa Tengah. SD Negeri Caruban terletak di
Dusun Bendokuluk, Desa Caruban, Kecamatan Kandangan, Kabupaten
Temanggung dan salah satu sekolah negeri yang telah terareditasi B. SD
Negeri Caruban memiliki 112 orang peserta didik dengan rincian jumlah
siswa laki-laki sebanyak 64 siswa, dan perempuan sebanyak 48 siswa.
Jumlah guru dan tenaga kependidikan yang ada berjumlah 10 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 8 orang guru kelas, dan 1 orang tenaga
kependidikan.Jumlah rombel yang ada di sekolah ini adalah 6 rombel.
KBM dengan perbandingan 1:1, alat olahraga yang lengkap seperti
raket untuk bulu tangkis, shuttlecock, bola sepak, bola voli, bola kasti,
dan ada dua set alat senam. Selain itu ada dua LCD, Laptop, dan alat
peraga yang cukup memadai, serta umlah buku paket untuk siswa.
Prasarana SD Negeri Caruban terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang
guru yang masih menjadi satu dengan ruang kepala sekolah dan ruang
tamu, 1 perpustakaan, 1 mushola, 3 toilet, 1 ruang UKS, 1 ruang kegiatan,
serta halaman sekolah yang cukup luas untuk olahraga dan upacara
bendera.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, visi memiliki arti sebagai
pandangan atau wawasan ke depan. Sedangkan, secara umum visi
menunjukkan impian, cita-cita atau nilai inti sekelompok orang atau
28
individu dengan pandangan yang jauh ke depan demi mencapai sebuah
tujuan yang diinginkan.
Kemudian, apa itu misi? Misi adalah langkah-langkah apa saja
yang harus ditempuh untuk mewujudkan visi tersebut. Misi itu ibarat
langkah-langkah kecil yang dibagi untuk mempermudah serta bentuk
usaha nyata dalam memberikan arah sekaligus batasan-batasan proses
pencapaian tujuan.Berikut adalah Visi dan Misi SD Negeri Caruban,
Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung.
Visi
“Terwujudnya siswa beriman, taqwa, berprestasi dengan tidak
meninggalkan budaya daerah dan bangsa”.
Misi

Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran dengan pendekatan,
PAKEM yang mantap.

Mengembangkan potensio dasar individu secara integral
Berdasarkan dokumen sekolah serta pengamatan peneliti, diketahui
 Menumbuhkembangkan kreatifitas dan semangat keunggulan
bahwa sekolah memiliki sejumlah computer yang dapat digunakan untuk
secara intensif kepada seluruh warga sekolah.

Melestarikan/mengembangkan budaya bangsa.

Membudayakan perilaku yang mencerminkan pengalaman agama
yang dianut dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Membuat lingkungan sekolah indah, nyaman, agamis, terdidik.

Menerapkan managemen partisipasi aktif dengan melibatkan
seluruh warga sekolah, komite sekolah, dan masyarakat sekitar.
29
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBLAJARAN
A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, dan Pihak yang Membantu
1. Subjek Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran ini mengambil subjek seluruh
siswa kelas III SD Negeri Caruban yang berjumlah 16 siswa, dimana
siswa laki-laki berjumlah 13 dan siswa perempuan berjumlah 3.
Penelitian
ini
dilakukan
pada
semester
II
Tahun
Pelajaran
2020/2021.Pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran dan hasil belajar
pada penelitian ini adalah memuat mata pelajaran matematika dimana
dalam proses pembelajarannya menggunakan media papan berpaku dan
menggunakan metode eksperimen dengan pokok bahasan konsep bangun
datar kelas III semester 2 Tahun pelajaran 2020/2021.
2. Tempat Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran tidak mungkin terlaksana
dengan lancar apabila peneliti tidak memiliki tempat yang bisa peneliti
gunakan untuk melakukan proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran,
maka dari itu peneliti menentukan tempat yang bisa peneliti gunakan
sebagai tempat dimana proses perbaikan pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan ini
dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Caruban yang beralamat di Dusun
Bendokuluk, Desa Caruban, Kecamatan Kandangan, Kabupaten
Temanggung pada ruang kelas III.
3. Waktu Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan selama dua
bulan dengan dua siklus perbaikan pembelajaran, yaitu bulan April
sampai dengan bulan Mei, adapun waktu pelaksanaan pembelajaran pra
siklus dilaksanakan hari Senin tanggal 12 April 2021, sedangkan untuk
pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan
30
padahariRabu tanggal 21 April 2021, dan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus 2 dilaksanakan pada hariSenin tanggal 3 Mei 2021.
Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran mulai dari pra siklus
sampai dengan siklus 2 adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1
Jadwal Perbaikan Pembelajaran
No
Tahapan
Pelaksanaan
Lokasi
1
Pra Siklus
Senin, 12 April 2021
SD Negeri Caruban
2
Siklus 1
Rabu, 21 April 2021
SD Negeri Caruban
3
Siklus 2
Senin, 3 Mei 2021
SD Negeri Caruban
Kegiatan penelitian dimulai dari penyusunan rencana pelaksanaan
perbaikan pembelajaran, menyusun penelitian, pengumpulan data,
pemantauan, pembahasan, hingga laporan hasil penelitian perbaikan
pembelajaran. Penulisan laporan penelitian perbaikan pembelajaran ini
dimulai dari persiapan, penyusunan rencana tindakan perbaikan,
menyusun instrumen penelitian, pengumpulan data, pembahasan masalah
hingga laporan hasil penelitian perbaikan pembelajaran. Adapun jadwal
rencana kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai
berikut.
Tabel 3.2
Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan
No
1
Kegiatan
Persiapan
a. Observasi awal
b. Menyusun konsep pelaksanaan
dan instrument
c. Menyusun instrumen
April
Mei
1 2 3 4 1 2 3 4
31
Pelaksanaan
a. Menyusun RPP Perbaikan
b. Pelaksanaan Siklus 1
c. Refleksi hasil perbaikan
pembelajaran siklus 1
d. Pelaksanaan Siklus II
e. Refleksi hasil perbaikan
pembelajaran siklus II
Penyususnan Laporan
a. Menyusun konsep laporan
b. Simulasi hasil penelitian
c. Perbaikan laporan
d. finishing
4. Pihak yang Membantu
Dalam melakukan penelitian perbaikan pembelajaran ini, peneliti
belum mampu sepenuhnya dalam melakukan kegiatan penelitian
pembelajaran tanpa adanya bantuan dari pihak lain. Maka dari itu peneliti
meminta bantuan kepada pihak lain dalam proses penelitian perbaikan
pembelajaran dalam penelitian ini.
Adapun
beberapa
pihak
yang
membantu
dalam
proses
pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam penelitian yang dilakukan
peneliti adalah sebagai berikut:
a. Kepala SDN Caruban
: Bapak Mulyadi, S. Pd selaku pembimbing
Pelaksanaan prosesperbaikan pembelajaran
pada kelas III yang dilaksanakan di SD
Negeri Caruban.
b. Supervisor 1
: Ibu Sujarwati, M. Pd selaku pembimbing
dalam pelaksanaan penelitian dan
penyusunan laporan PKP.
c. Teman Sejawat
: 1. Liya Susanti, S. Pd
2. Neneng Purwanti, S. Pd
Selaku guru kelas III dan perekam dalam
Pembuatan video simulasi perbaikan
32
pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2
dan dalam terlaksananya praktik kegiatan
simulasi perbaikan pembelajaran yang
dilakukan penulis.
d. Keluarga
: 1. Imam Nugroho (Suami)
2. Suprapto dan Saodah ( Orang tua )
Selaku pihak yang membantu dan
mendukung dalam terlaksananya penelitian
perbaikan pembelajaran ini dan pembuatan
laporan PKP ini.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk
meningkatkan dan memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas.
Peningkatan dan perbaikan kualitas dilakukan secara bertahap dan terus
menurus selama penelitian dilakukan. Prosedur yang digunakan dalam
penelitian tindakan kelas iniberbentuk siklus yang akan berlangsung
melalui dua siklus, dimana setiapsiklus bisa terdiri dari satu pertemuan
atau lebih. Pada akhir pertemuandiharapkan dapat tercapai yaitu
meningkatnya hasil belajar siswa pada konsep bangun datar dengan
menggunakan media papan paku dan metode eksperimen pada siswa kelas
III SD Negeri Caruban Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung
di smester II Tahun Pelajaran 2020/2021.
Layaknya sebuahpenelitian, PTK juga memiliki prosedur atau
aturan yang perlu diperhatikan.Prosedur tersebut berguna bagi para guru
yang akan melaksanakan PTK.Arikunto (2013:17) menjelaskan bahwa
satu siklus PTK terdiri dari empatlangkah yaitu: (1) perencanaan, (2)
pelaksaan, (3) pengamatan dan (4)refleksi.Adapun deskripsi alur PTK
yang dapat dilakukan oleh guru padasetiap siklusnya terjadi dalam
Gambar 3.1 berikut ini.
33
Gambar 3.1
Alur Rancangan PTK Model Arikunto
Perencanaan
Refleksi
Siklus 1
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Siklus 2
Pelaksanaan
Pengamatan
Hasil
Hasil proses pembelajara pra siklus menunjukkan bahwa masih
banyak siswa yang dijumpai belum mencapai ketuntasan dan masih
memiliki aktiftas rendah. Berdasarkan faktor tersebut maka diperlukan
suatu tindakan untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa
dengan menggunakan media papan paku dan metode eksperimen pada
konsep bangun datar di kelas III SDN Caruban semester II Tahun
Pelajaran 2020/2021.
Proses penelitian dan perbaikan pembelajaran dilakukan dalam
dua siklus yang masing-masing terdiri atas empat tahapan. Penelitian ini
diawali ketika terdapat masalah pembelajaran dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran dengan materi konsep bangun datar.
Dengan
demikian
peneliti
akan
mengadakan
sebuah
perbaikan
pembelajaran berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
34
terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus melalui tahapan demi
tahapan sebagai berikut:
a) Perencanaan tindakan
b) Pelaksanaan pembelajaran
c) Pengamatan
d) Refleksi
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian perbaikan
pembelajaran ini adalah lembarobservasi keaktifan guru dan lembar
observasi keaktifan siswa yang berfungsi untuk mengumpulkan
informasi tentang kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses
perbaikan pembelajaran berlangsung, baik dari tindakanpra siklus,
siklus 1, maupun siklus 2 yangtelah dilakukan. Lembar observasi
keaktifan guru dan lembar observasi keaktifan siswa yang peneliti
gunakan adalah menggunakan model kooperatif learning tipe make a
match. Data diambil dari lembar observasi aktifitas guru dan lembar
observasi aktifitas siswa yang berbentuk pemberian skor dengan
memberikan kategori “sangat baik” dengan skor 4, “baik” dengan
skor 3, “kurang baik” dengan skor 2, dan “tidak baik” dengan skor
1.Adapun lembar observasi keaktifan guru dan lembar observasi
keaktifan siswa tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Lembar Observasi Keaktifan Guru
No
1
ASPEK YANG DIAMATI
Ketrampilan bertanya
a. Mengajukan pertanyaan
b. Menentukan siswa yang harus menjawab
sebelum bertanya
c. Pertanyaan diajukan secara jelas
d. Pertanyaan yang diajukan memotivasi siswa
untuk mengembangkan pendapatnya
SKOR
1 2 3 4
35
2
Ketrampilan Memberi Penguatan
a. Tidak memberikan respon terhadap jawaban
siswa
b. Memberi respon hanya sekilas
c. Meningkatkan kegiatan belajar
d. Mendorong tingkah laku siswa yang produktif
3 Ketrampilan Mengadakan Variasi
a. Tidak menggunakan media pembelajaran
b. Menggunakan media yang tidak relevan dengan materi
c. Mengggunakan media kurang sesuai dengan tujuan
d. Menggunakan media yang tepat sesuai tujuan pembelajaran
4
5
6
7
Ketrampilan menjelaskan
a. Menjelaskan dengan memberi soal saja
b. Menganalisa sebagian masalah yang
berhubungan dengan pokok bahasan
c. Memberikan contoh dan ilustrasi tentang pokok
bahasan
d. Memberikan umpan balik pokok bahasan
kepada siswa
Ketrampilan Membuka Pelajaran
a. Tidak menarik perhatian
b. Menciptakan mental siswa mengikuti KBM
c. Mengaikan diantara materi yang akan dipelajari
d. Mengkondisikan perhatian siswa agar terpusat
pada materi
Ketrampilan Menutup Pelajaran
a. Tidak memberikan respon terhadap jawaban
siswa
b. Memberi respon hanya sekilas
c. Membuat ringkasan
d. Memantau penguasaan materi dengan
merangkum materi
Ketrampilan membimbing Diskusi
a. Tidak membimbing siswa memusatkan
perhatian pada masalah
b. Memberi kesempatan partisipasi kepada siswa
yang pandai
c. Diskusi kelompok di serahkan sepenuhnya
kepada siswa
36
8
9
10
11
12
d. Menutup diskusi disertai simpulan penegasan
dari guru
Ketrampilan mengelola Kelas
a. Siswa gaduh tidak terarah
b. sebagian siswa bersenda gurau sehingga KBm
tidak kondusif
c. mengajukan pertanyaan untuk mengembalikan
kondisi belajar yang optimal
d. untuk menciptakan situasi belajar yang efektif
dan menyenangkanelakukan tindakan
Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan
a. mengabaikan kelompok yang kurang mampu
dalam menerima pelajaran
b. kurang terampil mengorganesasikan kelompok
kecil dan perseorangan
c. merencanakan dan melaksanakan KBM secara
kelompok dan perorangan
d. membimbing dan menjelaskan materi yang
dianggap sulit bagi siswa secara kelompok dan
perorangan dengan pendekatan pribadi
Ketrampilan mengajukan pertanyaan
a. tidak memberi kesempatan siswa untuk
bertanya
b. memberi kesempatan bertanya sekilas langsung
menjutkan kegiatan yang lain
c. memberikan kesempatan bertanya tidak
memotivasi siswa yang belum jelas untuk
mengajukan pertanyaan
d. memberi kesempatan dan memotivasi siswa
yang belum jelas untuk mengajukan pertanyaan
Merangkum Materi Pelajaran
a. tidak memebri kesmpatan siswa untuk
merangkum kesimpulan mater pelajaran
b. memberi kesempatan siswa mencatat
kesimpulan
c. memberi kesempatan dn memberi pengarahan
agar siswa merangkum kesimpulan
d. merangkum materi pelajaran bersama-sama
dengan siswa
Menyimpulkan Inti Pelajaran
a. Langsung disimpilkan oleh guru sendiri
b. siswa yang paling pandaiisimpulkan
37
c. disimpulkan bersama-sama sisa tanpa arahan
guru
d. disimpulkan bersama semua siswa dan guru
SKOR
JUMLAH SKOR
SKOR MAKSIMAL
Tabel 3.4
Lembar Observasi Keaktifan Siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
SKOR
ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4
Antusiasme siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran
Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
Mempraktikkan penggunaan media papan berpaku
Keaktifan siswa dalam bertanya
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
Keterlibatan saat mengikuti proses pembelajaran
Mengerjakan soal yang diberikan guru
SKOR
JUMLAH SKOR
SKOR MAKSIMAL
Menurut Arikunto, 2007:18 pedoman kriteria keaktifan guru
dan kriteria keakifan siswa pada perbaikan pembelajaran adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kriteria Skor Penilaian Keaktifan Guru
Presentase Skor yang diperoleh
81% - 100 %
70% - 79.99%
55% - 69%
40% - 54,99%
≤ 40%
Kategori
Sangat Baik
Baik
Sedang
Cukup
Kurang
38
Tabel 3.6
Kriteria Skor Penilaian Keaktifan Siswa
Presentase Skor yang diperoleh
81% - 100 %
70% - 79.99%
55% - 69%
40% - 54,99%
≤ 40%
Kategori
Sangat Baik
Baik
Sedang
Cukup
Kurang
Keterangan kriteria skor penilaian keaktifan guru dan siswa:
1 : Kurang, program tidak terlaksana
2 : Cukup, sebagian terlaksana dengan sebagian bukti fisik
3 : Baik, keseluruhan terlaksana dengan sebagian bukti fisik
4 : Sangat Baik, keseluruhan terlaksana dengan bukti fisik lengkap
C. Teknik Analisis Data
Analisis data bisa dilakukan dengan analisis data kualitatif dan
analisis data kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk
menentukan peningkatan pada proses pembelajaran, dalam hal ini lebih di
khususkan pada tindakan yang dilakukan oleh guru. Analisis data
kualitatif dalam penelitian ini berupa dokumentasi kegiatan seperti foto
dan hasil wawancara dengan guru dan siswa yang di dapat selama proses
belajar mengajar berlangsung.
Analisis data yang lain yaitu analisis data kuantitatif. Analisis data
kuantitatif ini digunakan untuk menentukan peningkatan keaktifan dan
hasil belajar siswa, dalam hal ini bisa di analisis melalui tindakan dari
setiap siklus yang dilakukan oleh guru. Analisis data kuantitatif dalam
penelitian ini adalah analisisi dari hasil observasi aktifitas guru dan siswa
dan hasil tes belajar.
1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan tes dan lembar
observasi keaktifan baik guru maupun siswa yaitu dengan :
39

Tes dilakukan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar bangun
datar kelas III SD Negeri Caruban.

Observasi dilakukan untuk mengumpulan data aktivitas siswa dan
guru dalam proses pembelajaran. Observasi yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah untuk mengukur penggunaan media papan
berpaku dalam upaya meningkatkan hasil belajar bangun datar.
2. Analisa Hasil Tes
Hasil tes yang diperoleh siswa pada setiap pertemuan dianalisis
dengan cara deskriptif kuantitatif untuk menentukan rata-rata.
Rumus rata-rata:
𝑀=
ΣX
N
Keterangan :
M = Mean (rata-rata)
ΣX = Jumlah nilai siswa
N = Jumlah siswa
Sedangkan rumus untuk menghitung persentase keberhasilan siswa
dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
𝑃=
ΣX
N
Keterangan :
P = Angka Persentase
X = Jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ KKM
N = Banyaknya individu dalam subjek penelitian.
3. Analisa Data Observasi
Data observasi diperoleh dari lember observasi yang telah digunakan
untuk mengamati guru dan siswa pada saat proses pembelajara. Hasil
observasi ini dianalisis secara deskriptis kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
Analisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan kata-kata atau
kalimat untuk mendeskripsikan kegiatan yang dilakukan guru dan siswa
pada saat proses pembelajaran.
40
Hasil observasi yang dianalisis secara deskripsi kuantitatif, yaitu
pada setiap indikator diberi skor 1-4. Hasil skor kemudian dipresentasekan,
dengan cara membagi skor yang diperoleh dengan skor ideal kemudian
dikalikan 100%.
Dari keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perhitungan
capaian keaktifan guru dan siswa jika ditampilkan dalam rumus, maka
rumusnya sebagai berikut:
Presentase
=
Skor yang diperoleh
Skor Ideal
x 100%
4. Kriteria Keberhasilan
Indikator keberhasilan pembelajaran matematika dengan media
papan berpaku dapat dilihat dari hasil belajar atau prestasi belajar siswa
dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dilakukan
tindakan dan sesudah dilakukan tindakan. Untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dalam penelitian ini apabila:
a. Untuk indicator keberhasilan keaktifan siswa dalam mengikuti proses
perbaikan pembelajaran adalah apabila prosentase keaktifan siswa
dalam mengikuti pembelajaran seluruhnya mencapai sekurangkurangnya 65% dari jumlah siswa dalam criteria tinggi ( ≥65% ).
Ketercapaian keaktifan siswa ini dapat dihitung menggunakan rumus:
Capaian
=
Jumlah skor yang diperoleh
Skor maksimal
x
100%
b. Indikator keberhasilan hasil belajar apabila siswa setiap siklus tuntas
secara individu dan klasikal. Ketuntasan individu apabila nilai lebih
besar dari 65, atau secara individu dikatakan tuntas atau berhasil
apabila mendapat nilai di atas 65.
41
c. Sedangkan ketuntasan klasikal dalam penilaian ini adalah apabila
banyaknya siswa yang mencapai KKM hingga 65% dari seluruh
jumlah siswa. Ketuntasan ini dapat dihitung menggunakan rumus:
 siswa yang tuntas KKM
Ketuntasan =
 jumlah seluruh siswa
x
100%
Apabila ketiga kriteria tersebut tercapai, maka siklus berhenti dan
dapat dilakukan analisis hasil data penelitian.
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Dalam bab ini peneliti menguraikan hasil penelitian mengenai
peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran Matematika materi bangun
datar siswa kelas III SD Negeri Caruban. Hasil penelitian yang diuraikan
adalah data mengenai deskripsi subyek penelitian, deskripsi lokasi
penelitian, deskripsi waktu penelitian, deskripsi beberapa pihak yang
membantu, deskripsi hasil belajar pra tindakan siswa dalam pembelajaran
Matematika, dan hasil pelaksanaan tindakan pada tiap-tiap siklus, serta
peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika
menggunakan media konkret (papan berpaku).
Sementara itu dalam pembahasan diuraikan analisis data hasil
belajar pada pra tindakan, pelaksanaan tindakan tiap-tiap siklus, dan
peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi
bangun datar melalui penggunaan media kongkret (papan berpaku).
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan selama dua
bulan dengan dua siklus perbaikan pembelajaran. Adapun jadwal
pelaksanaan perbaikan pembelajaran mulai dari pra siklus sampai dengan
siklus 2 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1
Jadwal Perbaikan Pembelajaran
No
Tahapan
Pelaksanaan
Lokasi
1
Pra Siklus
Senin, 12 April 2021
SD Negeri Caruban
2
Siklus 1
Rabu, 21 April 2021
SD Negeri Caruban
3
Siklus 2
Senin, 3 Mei 2021
SD Negeri Caruban
43
Penulisan laporan penelitian perbaikan pembelajaran ini dimulai
dari persiapan, penyusunan rencana tindakan perbaikan, menyusun
instrumen penelitian, pengumpulan data, pembahasan masalah hingga
laporan hasil penelitian perbaikan pembelajaran. Adapun jadwal rencana
kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut.
Tabel 4.2
Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan
No
1
Kegiatan
Persiapan
d. Observasi awal
e. Menyusun konsep pelaksanaan
dan instrument
f. Menyusun instrumen
Pelaksanaan
f. Menyusun RPP Perbaikan
g. Pelaksanaan Siklus 1
h. Refleksi hasil perbaikan
pembelajaran siklus 1
i. Pelaksanaan Siklus II
j. Refleksi hasil perbaikan
pembelajaran siklus II
Penyususnan Laporan
e. Menyusun konsep laporan
f. Simulasi hasil penelitian
g. Perbaikan laporan
h. finishing
1

April
2 3
4 1
Mei
2 3 4



Kegiatan penelitian dimulai dari penyusunan rencana pelaksanaan
perbaikan pembelajaran, menyusun penelitian, pengumpulan data,
pemantauan, pembahasan, hingga laporan hasil penelitian perbaikan
pembelajaran. Adapun pelaksanaan perbaikan pembelajaran dapat
diuraikan melalui empat tahapan - tahapan sebagai berikut.
44
1. Pra Tindakan
Berdasarkan hasil
penelitian
yang peneliti
lakukan pada
pembelajaran sebelum dilakukan penelitian perbaikan pembelajaran,
peneliti
belum
menggunakan
media
pembelajara
dan
hanya
menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi sehingga
siswa menjadi pasif dan pemahaman siswa terhadap materi masih rendah.
Selama pembelajaran berlangsung, siswa kurang antusias, siswa hanya
mendengarkan penjelasan guru tanpa adanya respon dan tanpa
memahami dengan jelas maksut dan tujuan dari materi pembelajaran
yang di sampaikan.
Akibat dari kurangnya antusias siswa pada pembelajaran
mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi kurang berkembang
dan hasilnya belum sesuai dengan yang di harapkan atau belum mencapai
KKM yang ditentukan yaitu 65. Karena banyak siswa yang memperoleh
nilai kurang dari KKM, hal ini dapat dilihat dari prosentase hasil belajar
siswa pada materi konsep bangun datar maka perlu diadakan perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar pada materi konsep
bangun datar di kelas III SD Negeri Caruban. Data awal hasil belajar
siswa dalam pembelajaran Matematika dapat dilihat dari hasil pra
tindakan pembelajaran yang dilakukan di kelas yang tergambar dalam
tabel berikut :
Tabel 4.3
Distribusi Evaluasi Pembelajaran Pra Siklus
No
Skor
Frekuensi
SxF
Prosentasi
Keterangan
1
30
1
30
6,25%
Tidak Tuntas
2
40
4
200
25%
Tidak Tuntas
3
60
3
180
18,75%
Tidak Tuntas
4
70
2
140
12,50%
Tuntas
5
75
1
75
6,25%
Tuntas
45
6
80
2
80
12,50%
Tuntas
7
100
3
300
18,75%
Tuntas
16
1005
100%
Jumlah
Rata-rata
62,81
Rata-rata Ketuntasan Belajar %
50 %
Nilai Tertinggi
100
Nilai Terendah
30
Berdasarkan tabel distribusi evaluasi pembelajaran pra siklus kelas
III SDN Caruban materi konsep bangun datar dengan KKM 65 di
atas,maka dapat dibuat grafik evaluasi hasil belajar pra siklus sebagai
berikut.
Gambar 4.1
GRAFIK EVALUASI HASIL BELAJAR PRA SIKLUS
PRA SIKLUS
4
4
3
3
2
3
2
1
2
1
1
0
30
40
60
70
75
80
100
Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa dari 16 siswa kelas
III SD N Caruban sebagai subyek penelitian, hanya 8 siswa yang tuntas
dan 8 siswa yang belum tuntas. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas
siswa belum mencapai KKM. Data diatas masih menunjukan bahwa ratarata kelulusan dalam kelas belum mencapai kriteria yang ditentukan yaitu
65%.Pada pembelajaran pra siklus di dapat rata-rata nilai 62,81.
46
2. Pelaksanaan Siklus 1
Siklus pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21April
2021 dengan subyek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Caruban
Kecamatan Kandangan pada pokok bahasan matematika dengan materi
konsep bangun datar menggunakan metode eksperimen dan media papan
berpaku. Prosedur penelitian dalam penelitian tindakan kelas pada siklus
1 ini mencakup empat tahapan yaitu : tahap pertama perencanaan, tahap
kedua pelaksanaan, tahap ketiga pengamatan, dan tahap refleksi yang
diuraikan sebagai berikut:
 Perencanaan tindakan
Tahap pertama dalam penelitian tindakan kelas ini adalah tahap
perencanaan. Tahap ini dilaksanaan setelah peneliti melakukan
observasi terhadap kondisi pembelajaran matematika kelas III SD N
Caruban, peneliti bekerja sama dengan guru untuk mengatasi
permasalahan yang ada. Dalam melakukan observasi peneliti dan
guru mengidentifikasi permasalahan yang ada yaitu siswa mengalami
kesulitan dalam beberapa hal, antara lain adalah: siswa mengalami
kesulitan dalam memahami materi pelajaran, siswa kurang aktif, dan
juga ada beberapa siswa yang jenuh dalam mengikuti pelajaran.
Dengan melihat kondisi kelas seperti ini peneliti bersama guru
memutuskan untuk menggunakan media kongkret berupa papan
berpaku dalam meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa. Hasil
dari perencanaan siklus 1, yaitu:

Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan penelitian
tindakan kelas. Penelitian diadakan pada hari jumat yaitu sesuai
dengan jadwal pelajaran matematika di kelas III SD Negeri
Caruban.

Peneliti dan guru membuat perangkat pembelajaran, mulai dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes, kunci
jawaban, media papan berpaku, dan lemba observasi aktifitas
guru dalam proses pembelajaran.
47
 Pelaksanaan pembelajaran
Tahap kedua dari penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan yang
merupakan implementasi isi rancangan.

Kegiatan awal ( 10 menit )
Pada siklus 1 ini guru dan peneliti mempersiapkan ruang serta
alat yang butuhkan. Selanjutnya guru membuka pelajaran dengan
memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi pelajaran
dan kehidupan siswa, siswa diminta untuk melihat benda-benda
yang ada di sekitar ruang kelas yang merupakan bangun datar
persegi dan persegi panjang

Kegiatan inti ( 50 menit )
Kegiatan inti pada penelitian ini adalah memberikan materi
konsep bangun datar dan mengidentifikasi sifat-sifat bangun
datar persegi dan persegi panjang sederhana menggunakan media
papan berpaku. Siswa diminta untuk membentuk bangun datar
persegi dan persegi panjang dengan menggunakan media papan
berpaku, kemudian guru menjelaskan cara menghitung luas
bangun datar persegi dan persegi panjang dengan menggunakan
media papan berpaku. Setelah semua siswa sudah menggunakan
media papan berpaku untuk membentuk dan menghitung luas
persegi dan persegi panjang, selanjutnya guru menjelaskan cara
menghitung
luas
persegi
dan
persegi
panjang
dengan
menggunakan formula atau rumus persegi dan persegi panjang,
kemudian guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang
belum dipahami. Siswa diberikan LKS setelah semua siswa
memahami materi yang telah disampaikan. Karena penyampaian
materi belum belum maksimal, ada beberapa siswa yang
mengerjakan LKS tidak sesuai dengan arahan.

Kegiatan penutup ( 10 menit )
Setelah dilakukan pembahasan peneliti mengulang materi yang
sudah disampaikan agar siswa benar-benar mengerti dengan
48
materi pelajaran yang mereka pelajari. Peneliti menutup kegiatan
pembelajaran dengan menanyakan kegiatan yang telah dilakukan
serta menyampaikan kesimpulan, pesan moral dari kegiatan
pembelajaran yang telah mereka lakukan dan menutup
pembelajaran dengan berdoa.
 Proses pengamatan
Tahap ketiga dari penelitian tindakan kelas ini adalah pengamatan.
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan. Pengamatan
dilakukan terhadap guru dan siswa, baik sebelum, saat berlangsung
maupun sesudah implementasi tindakan dalam pembelajaran di kelas.
Berdasarkan
pengamatan
yang
dilakukan,
pengamat
sebagai
kolaborator peneliti, menunjukan bahwa kegitan pembelajaran yang
dilaksanakan pada siklus 1 berada pada rentang “baik”. Dikatakan
demikian karena dengan menggunakan media papan berpaku suasana
belajar menjadi lebih menyenangkan, siswa lebih aktif dalam
mengikuti pembelajaran dan guru lebih mudah dalam menyampaikan
materi pelajaran. Hal ini tentu sudah baik dari batas keberhasilan
yaitu pada rentang „cukup‟, tetap hasil yang dicapai siswa belum
memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan yaitu dengan
mencapai nilai KKM 65, maka dari itu peneliti dan guru melakukan
persiapan pada tindakan siklus kedua dengan lebih baik.
 Refleksi
Tahap keempat pada penelitian tindakan kelas ini adalah tahap
refleksi. Refleksi merupakan kegiatan untuk mengungkapkan kembali
apa yang telah dilakukan, seperti menguraikan informasi, mengkaji
secara mendalam kekurangan dan kelebihan tindakan tersebut. Dalam
tahap ini, peneliti dan guru melakukan evaluasi pada proses
pembelajaran matematika materi bangun datar. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pemehaman materi
bangun datar dengan menggunakan media papan berpaku. Hasil yang
diperoleh dari evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru
49
penelitian tindakan kelas siklus 1 belum dikatakan berhasil. Selain itu
pada tindakan siklus 1 masih terdapat kendala-kendala yang dialami
siswa selama proses pembelajaran matematika. Berdasarkan hasil
evaluasi kendala-kendala yang dialami siswa adalah sebagai berikut:
(1) beberapa siswa masih belum sepenuhnya paham dengan materi
yang disampaikan oleh guru. (2) salah satu tujuan penggunaan media
papan berpaku adalah untuk menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan serta aktif tetapi masih tampak beberapa siswa yang
masih pasif dalam mengikuti pelajaran. Siswa tersebut hanya diam
ketika guru bertanya „sebutkan rumus yang digunakan untuk mencari
luas persegi panjang?‟. (3) beberapa siswa kurang konsentrasi dalam
mengerjakan soal, siswa tersebut masih kurang teliti dalam menjawa
soal. Permasalahan-permasalahan tersebut harus segera diatasi agar
upaya meningkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan
media papan berpaku berhasil sesuai rencana. Dalam mengatasi hal
tersebut peneliti juga harus cermat, karena jika permasalahan yang
tedapat pada tindakan silus 1 tidak bisa teratasi dengan baik, maka
akan menghambat pelaksanaan tindakan selanjutnya. Meskipun
demikian, secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan proses belajar
mengajar matematika materi bangun datar dengan menggunakan
media papan berpaku berjalan dengan baik. Disamping kendalakendala yang dihadapi siswa tersebut, ada beberapa hal positif juga
telah dicapai pada proses pelaksanaan tindakan siklus 1. Beberapa hal
positif tersebut adalah: (1) siswa mulai antusias dalam mengikuti
pelajaran, (2) siswa mulai terlihat aktif dalam proses pembelajaran,
dan (3) jiwa kompetitif dalam diri siswa mulai terlihat pada saat guru
memberikan beberapa pertanyaan siswa sangat memperhatikan.
Untuk itu guru dan peneliti menyusun rencana perbaikan yang akan
dilaksanakan pada siklus selanjutnya, yakni siklus kedua. Adapun
perbaikan yang dilakukan oleh guru dan peneliti yang akan dilakukan
pada siklus 2 adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang
50
lebih santai, menyenangkan namun terkendali, guru menjelaskan
ulang materi bangun datar, membuat angka-angka dalam soal relatif
lebih rendah serta menambah waktu dalam mengerjakan soal.
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 ini,
didapat hasil perbaikan pembelajaran pada materi konsep bangun datar
yaitu dari 16 siswa di kelas III SD Negeri Caruban yang mengikuti
pembelajaran, ada 12 siswa mendapat nilai tuntas dengan Kriteri
Ketuntasan Minimal yaitu 65, dan 4 siswa masih mendapat nilai di
bawah KKM, dan masih belum tuntas.
Dalam pembelajaran ini banyak siswa terlihat antusias, namun
ada beberapa siswa lain yang belum mengikuti pembelajaran dengan
aktif. Hal ini disebabkan karena pada penggunaan media hanya
digunakan oleh peneliti, dari 16 siswa hanya beberapa siswa saja yang
mencoba atau menerapkan metode eksperimen pada penggunaan media
papan berpaku maka hasilnya belum maksimal.
Berdasarkan keterangan di atas, berikut tabel distribusi evaluasi
perbaikan pembelajaran hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada
siklus 1 yang telah dilakukan.
Tabel 4.4
Distribusi Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
No
Skor
Frekuensi
SxF
Prosentasi
Keterangan
1
50
2
100
12,5%
Tidak Tuntas
2
55
1
55
6,25%
Tidak Tuntas
3
60
1
60
6,25%
Tidak Tuntas
4
65
3
195
18,75%
Tuntas
5
70
1
70
6,25%
Tuntas
6
75
1
75
6,25%
Tuntas
7
80
4
320
25%
Tuntas
51
8
100
Jumlah
3
300
18,75
16
1175
100%
Tuntas
Rata-rata
73,43
Rata-rata Ketuntasan Belajar %
75 %
Nilai Tertinggi
100
Nilai Terendah
50
Berdasarkan tabel distribusi evaluasi pembelajaran siklus 1 kelas
III SDN Caruban materi konsep bangun datar dengan KKM 65 di atas,
nilai yang didapat dari hasil perbaikan pembelajaran sudah mengalami
peningkatan 25 %, dari rata-rata nilai pra siklus yaitu 62,81 dengan
prosentase rata-rata ketuntasan belajar 50% menjadi 73,43 pada siklus 1
dengan prosentase rata-rata ketuntasan 75%, maka dapat dibuat grafik
evaluasi hasil belajar siklus 1 sebagai berikut.
Gambar 4.2
Grafik evaluasi hasil perbaikan pembelajaran siklus 1
SIKLUS 1
4
4
3,5
3
3
3
2,5
2
2
1,5
1
1
55
60
1
1
70
75
1
0,5
0
50
65
80
100
52
Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa dari 16 siswa kelas III
SD N Caruban sebagai subyek penelitian, hanya 12 siswa yang tuntas
dan 4 siswa yang belum tuntas. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas
siswa sudah mencapai KKM. Data diatas masih menunjukan bahwa ratarata kelulusan dalam kelas belum mencapai kriteria yang ditentukan yaitu
65%.
Dari keterangan di atas, pada perbaikan pembelajaran siklus 1 ini
dapat kita lihat lembar observasi keaktifan guru dan siswa yang peneliti
gunakan, yaitu menggunakan model kooperatif tipe make a match. Data
diambil dari lembar observasi aktifitas guru dan siswa yang berbentuk
pemberian skor dengan memberikan kategori “sangat baik” dengan skor
4, baik dengan skor 3, “kurang baik” dengan skor 2, dan “tidak baik”
dengan skor 1.Adapun lembar observasi keaktifan guru dan siswa
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5
Lembar Observasi Keaktifan Guru Siklus 1
No
ASPEK YANG DIAMATI
1
Ketrampilan bertanya
a. Mengajukan pertanyaan
b. Menentukan siswa yang harus menjawab
sebelum bertanya
c. Pertanyaan diajukan secara jelas
d. Pertanyaan yang diajukan memotivasi
siswa untuk mengembangkan pendapatnya
Ketrampilan Memberi Penguatan
a. Memberikan respon terhadap jawaban
siswa
b. Tidak memberi respon hanya sekilas
c. Meningkatkan kegiatan belajar
d. Mendorong tingkah laku siswa yang
produktif
2
SKOR
1 2
3


4
53
3
4
5
6
7
8
Ketrampilan Mengadakan Variasi
a. Tidak menggunakan media pembelajaran
b. Menggunakan media yang tidak relevan
dengan materi
c. Mengggunakan media kurang sesuai
dengan tujuan
d. Menggunakan media yang tepat sesuai
tujuan pembelajaran
Ketrampilan menjelaskan
a. Menjelaskan dengan memberi soal saja
b. Menganalisa sebagian masalah yang
berhubungan dengan pokok bahasan
c. Memberikan contoh dan ilustrasi tentang
pokok bahasan
d. Memberikan umpan balik pokok bahasan
kepada siswa
Ketrampilan Membuka Pelajaran
a. Tidak menarik perhatian
b. Menciptakan mental siswa mengikuti KBM
c. Mengaitkan diantara materi yang akan
dipelajari
d. Mengkondisikan perhatian siswa agar
terpusat pada materi
Ketrampilan Menutup Pelajaran
a. Tidak memberikan respon terhadap
jawaban siswa
b. Memberi respon hanya sekilas
c. Membuat ringkasan
d. Memantau penguasaan materi dengan
merangkum materi
Ketrampilan membimbing Diskusi
a. Tidak membimbing siswa memusatkan
perhatian pada masalah
b. Memberi kesempatan partisipasi kepada
siswa yang pandai
c. Diskusi kelompok di serahkan sepenuhnya
kepada siswa
d. Menutup diskusi disertai simpulan
penegasan dari guru
Ketrampilan mengelola Kelas
a. Siswa gaduh tidak terarah
b. sebagian siswa bersenda gurau sehingga





54
9
10
11
12
KBm tidak kondusif
c. mengajukan pertanyaan untuk
mengembalikan kondisi belajar yang
optimal
d. untuk menciptakan situasi belajar yang
efektif dan menyenangkanelakukan
tindakan
Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan
a. mengabaikan kelompok yang kurang
mampu dalam menerima pelajaran
b. kurang terampil mengorganesasikan
kelompok kecil dan perseorangan
c. merencanakan dan melaksanakan KBM
secara kelompok dan perorangan
d. membimbing dan menjelaskan materi yang
dianggap sulit bagi siswa secara kelompok
dan perorangan dengan pendekatan pribadi
Ketrampilan mengajukan pertanyaan
a. tidak memberi kesempatan siswa untuk
bertanya
b. memberi kesempatan bertanya sekilas
langsung menjutkan kegiatan yang lain
c. memberikan kesempatan bertanya tidak
memotivasi siswa yang belum jelas untuk
mengajukan pertanyaan
d. memberi kesempatan dan memotivasi
siswa yang belum jelas untuk mengajukan
pertanyaan
Merangkum Materi Pelajaran
a. tidak memebri kesmpatan siswa untuk
merangkum kesimpulan mater pelajaran
b. memberi kesempatan siswa mencatat
kesimpulan
c. memberi kesempatan dn memberi
pengarahan agar siswa merangkum
kesimpulan
d. merangkum materi pelajaran bersama-sama
dengan siswa
Menyimpulkan Inti Pelajaran
a. Langsung disimpilkan oleh guru sendiri
b. siswa yang paling pandaiisimpulkan
c. disimpulkan bersama-sama sisa tanpa
arahan guru




55
d. disimpulkan bersama semua siswa dan guru
SKOR
JUMLAH SKOR
SKOR MAKSIMAL
6

16
15
37
48
Kriteria aktifitas guru = Jumlah skor hasil observasi x 100 %
Jumlah skor maksimal
...37... x 100% = 77,1 % Baik
48
Tabel 4.6
Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus 1
No
1
2
3
4
5
6
7
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
1
Antusiasme siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran
Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
Mempraktikkan penggunaan media papan berpaku
Keaktifan siswa dalam bertanya
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
Keterlibatan saat mengikuti proses pembelajaran
Mengerjakan soal yang diberikan guru
SKOR
JUMLAH SKOR
SKOR MAKSIMAL
2
3
4





8
19
28


3 8
Kriteria aktifitas guru = Jumlah skor hasil observasi x 100 %
Jumlah skor maksimal
...19... x 100% = 67,9 % Cukup
28
e. Pelaksanaan Siklus 2
Siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 3 Mei 2021
dengan subyek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Caruban
56
Kecamatan Kandangan pada pokok bahasan matematika dengan materi
konsep bangun datar menggunakan metode eksperimen dan media papan
berpaku. Prosedur penelitian dalam penelitian tindakan kelas pada siklus
2 ini mencakup empat tahapan yaitu : tahap pertama perencanaan, tahap
kedua pelaksanaan, tahap ketiga pengamatan, dan tahap refleksi yang
diuraikan sebagai berikut:
 Perencanaan tindakan
Tahap awal dalam penelitian tindakan siklus 2 ini adalah tahap
perencanaan. Pada tahap ini peneliti menyusun rencana perbaikan
yang akan dilaksanakan pada siklus ini. Adapun hasil dari
perencanaan disiklus 2 ini adalah:

Guru bersama peneliti menyamakan persepsi serta melakukan
diskusi untuk merummuskan tindakan yang akan dilakukan pada
siklus kedua ini.

Guru bersama peneliti pun sepakat akan menciptakan suasana
belajar yang lebih menyenangkan, santai namun terkendali.

Guru dan peneliti sepakat mengunakan metode diskusi serta
tanya jawab dalam proses pembelajaran pada siklus 2 ini.

Guru dan peneliti membuat perangkat pembelajaran, mulai dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal tes dan lembar
jawaban.
 Pelaksanaan pembelajaran
Tahap kedua pada siklus 2 ini adalah tahap pelaksanaan tindakan
yang merupakan implementasi isi rancangan.

Kegiatan awal ( 10 menit )
Pada tahap ini guru mulai menyiapkan kelas, mengkondisikan
siswa, melakukan apersepsi.

Kegiatan inti ( 50 menit )
Guru mulai menjelaskan materi bangun datar. Guru memberikan
pertanyaan untuk memulai kegiatan tanya jawab, kemudian
siswa menggunakan media papan berpaku untuk membentuk
57
bangun datar persegi dan persegi panjang serta menunjukan sifatsifatnya, siswa mengerjakan LKS.

Kegiatan penutup ( 10 menit )
Setelah dilakukan pembahasan peneliti mengulang materi yang
sudah disampaikan agar siswa benar-benar mengerti dengan
materi pelajaran yang mereka pelajari. Peneliti menutup kegiatan
pembelajaran dengan menanyakan kegiatan yang telah dilakukan
serta menyampaikan kesimpulan, pesan moral dari kegiatan
pembelajaran yang telah mereka lakukan dan menutup
pembelajaran dengan berdoa.Tes siklus 2 diberikan setelah
semua kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengukur hasil
belajar siswa pada siklus 2. Sebelum mengakiri pembelajaran,
guru memberikan motivasi kepada siswa agar selalu menjaga
konsistensi dan meningkatkan semangat belajar.
 Proses pengamatan
Tahap ketiga dari penelitian tindakan kelas ini adalah pengamatan.
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan. Pengamatan
dilakukan terhadap guru dan siswa, baik sebelum, saat berlangsung
maupun sesudah implementasi tindakan dalam pembelajaran di kelas.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, pada
siklus 2 kegiatan belajar matematika mengalami peningkatan.
Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 2 ini berada pada
rentang “baik”. Dikatakan demikian karena dengan menggunakan
media papan berpaku suasana belajar menjadi lebih menyenangkan,
siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan guru lebih
mudah dalam menyampaikan materi pelajaran. Hal ini tentu sudah
baik dari batas keberhasilan yaitu pada rentang „cukup‟, tetap hasil
yang dicapai siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
yang diharapkan yaitu dengan mencapai nilai KKM 65, maka dari itu
peneliti dan guru melakukan persiapan pada tindakan siklus kedua
dengan lebih baik.
58
 Refleksi
Tahap keempat pada siklus 2 ini adalah tahap refleksi. Dalam
kegiatan refleksi, guru dan peneliti mengevaluasi implementasi
tindakan pada siklus 2 serta menganalisis dampak implementasi
tindakan yang telah dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan belajar siswa
kelas III SDNegeri Caruban pada mata pelajaran matematika dengan
materi bangun datar dan keberhasilan pembelajaran dengan
menggunakan media papanberpaku serta menggunakan metode
eksperimen pada siklus 2. Pada siklus 2 ini siswa yang mendapatkan
nilai tuntas dengan mencapai kriteria ketuntasan minimal atau KKM
yaitu dengan mendapat nilai 65 mengalami peningkatan mulai dari
pra siklus dilanjut siklus 1 sampai dengan siklus 2. Hasil ini dirasa
sudah cukup memuaskan, karena kriteria keberhasilan pada penelitian
ini sudah tercapai dan terpenuhi.
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 ini,
didapat hasil perbaikan pembelajaran pada materi konsep bangun datar
yaitu dari 16 siswa di kelas III SD Negeri Caruban yang mengikuti
pembelajaranmendapat nilai tuntas dengan Kriteri Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu dengan mencapai nilai di atas 65. Nilai yang di
dapatkanoleh siswa kelas III SD Negeri Caruban mulai dari pra siklus,
dilanjut dengan perbaikan pembelajaran siklus 1, kemudian pelaksanaan
perbaikan pembelajaran pada siklus 2 telah mengalami peningkatan.
Dalam pembelajaran ini semua siswa kelas III SD Negeri
Caruban terlihat antusias, semua siswa yang mengikuti pembelajaran
lebih aktif dari pembelajaran sebelumnya. Keaktifan guru dan siswa ini
terlihat pada saat penerapan metode eksperimen atau percobaan. Karena
siswa dan guru masing-masing memiliki media yang dapat mereka
gunakan
pada
pembelajaran
yang
dilakukan,
maka
perbaikan
pembelajaran pada materi konsep bangun datar ini mengalami
peningkatan.
59
Guru dan siswa menggunakan metode eksperimen dengan siswa
secara individu membuat media papan berpaku yang kemudian mereka
gunakan secara mandiri dalam pembelajaran materi konsep bangun datar
sehingga semua siswa kelas III SD Negeri Caruban paham akan materi
yang disampaikan. Siswa kelas III SD Negeri Caruban menjadi lebih
kreatif dalam membentuk bangun datar menggunakan media tersebut,
dan dapat menghitung keliling serta luas bangun datar dengan benar. Dari
16 siswa sudah menerapkan metode eksperimen pada penggunaan media
papan berpaku maka hasilnya bisa maksimal.
Berdasarkan keterangan di atas, berikut tabel distribusi evaluasi
perbaikan pembelajaran hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada
siklus 2 yang telah dilakukan.Diketahui bahwa pada siklus 2 ini,
perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti telah mengalami
peningkatan mulai dari pra siklus, siklus 1, sampai dengan siklus 2
dengan nilai rata-rata pada pra siklus 62,81 menjadi 73,43 pada siklus 1,
dan meningkat pada siklus ke 2 dengan nilai rata-rata 81,56.
Tabel 4.7
Distribusi Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 2
No
Skor
Frekuensi
SxF
Prosentasi
Keterangan
1
65
2
130
12,5%
Tuntas
2
70
1
70
6,25%
Tuntas
3
75
4
300
25%
Tuntas
4
80
3
240
18,75%
Tuntas
5
85
2
170
12,5%
Tuntas
6
95
1
95
6,25%
Tuntas
7
100
3
300
18,75%
Tuntas
16
1305
100%
Jumlah
Rata-rata
81,56
60
Rata-rata Ketuntasan Belajar %
100 %
Nilai Tertinggi
100
Nilai Terendah
65
Berikut adalah grafik evaluasi hasil belajar siklus 2 yang dibuat
dari prosentase hasil evaluasi pembelajaran siklus 2.Nilai yang di dapat
siswa kelas III SD Negeri Caruban mulai dari pembelajaran pra siklus,
perbaikan pembelajaran siklus 1, dan perbaikan pembelajaran siklus 2 ini
meningkat, yaitu nilai rata-rata pada pra siklus 62,81 dengan prosentase
nilai rata-rata ketuntasan belajar yaitu 50% menjadi 73,43 pada siklus 1
dengan prosentase nilai rata-rata ketuntasan belajar yaitu 75%, dan
meningkat pada siklus ke 2 menjadi 81,56 dengan prosentase nilai ratarata ketuntasan 100% .
Gambar 4.3
Gravik evaluasi hasil perbaikan pembelajaran siklus 2
SIKLUS 2
4
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
3
2
3
2
1
65
70
1
75
80
85
95
100
Berdasarkan tabel dan histogram diatas telah dilakukan tindakan
kelas dengan penggunaan media papan berpaku pada siklus kedua,
diketahui bahwa dari 16 siswa subjek penelitian yang sudah tuntas dalam
belajar matematika materi bangun datar. Hal tersebut sudah mencapai
target yang diharapkan yakni dari 16 siswa tuntas belajar dan nilai rata-
61
rata yang dicapai 81 dalam pembelajaran matematika kompetensi
mengidentifikasi bangun datar persegi dan persegi panjang dan
menghitung luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan
media papan berpaku.
Dari keterangan di atas, pada perbaikan pembelajaran siklus 2 ini
dapat kita lihat lembar observasi keaktifan guru dan siswa yang peneliti
gunakan, yaitu menggunakan model kooperatif tipe make a match. Data
diambil dari lembar observasi aktifitas guru dan siswa yang berbentuk
pemberian skor dengan memberikan kategori “sangat baik” dengan skor
4, baik dengan skor 3, “kurang baik” dengan skor 2, dan “tidak baik”
dengan skor 1. Adapun lembar observasi keaktifan guru dan siswa
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8
Lembar Observasi Keaktifan Guru Siklus 2
No
ASPEK YANG DIAMATI
1
Ketrampilan bertanya
a. Mengajukan pertanyaan
b. Menentukan siswa yang harus menjawab
sebelum bertanya
c. Pertanyaan diajukan secara jelas
d. Pertanyaan yang diajukan memotivasi siswa
untuk mengembangkan pendapatnya
Ketrampilan Memberi Penguatan
a. Tidak memberikan respon terhadap jawaban
siswa
b. Memberi respon hanya sekilas
c. Meningkatkan kegiatan belajar
d. Mendorong tingkah laku siswa yang
produktif
Ketrampilan Mengadakan Variasi
a. Tidak menggunakan media pembelajaran
b. Menggunakan media yang tidak relevan
dengan materi
c. Mengggunakan media kurang sesuai dengan
2
3
SKOR
1 2
3
4


62
tujuan
4
5
6
7
8
d. Menggunakan media yang tepat sesuai
tujuan pembelajaran
Ketrampilan menjelaskan
a. Menjelaskan dengan memberi soal saja
b. Menganalisa sebagian masalah yang
berhubungan dengan pokok bahasan
c. Memberikan contoh dan ilustrasi tentang
pokok bahasan
d. Memberikan umpan balik pokok bahasan
kepada siswa
Ketrampilan Membuka Pelajaran
a. Tidak menarik perhatian
b. Menciptakan mental siswa mengikuti KBM
c. Mengaikan diantara materi yang akan
dipelajari
d. Mengkondisikan perhatian siswa agar
terpusat pada materi
Ketrampilan Menutup Pelajaran
a. Tidak memberikan respon terhadap jawaban
siswa
b. Memberi respon hanya sekilas
c. Membuat ringkasan
d. Memantau penguasaan materi dengan
merangkum materi
Ketrampilan membimbing Diskusi
a. Tidak membimbing siswa memusatkan
perhatian pada masalah
b. Memberi kesempatan partisipasi kepada
siswa yang pandai
c. Diskusi kelompok di serahkan sepenuhnya
kepada siswa
d. Menutup diskusi disertai simpulan
penegasan dari guru
Ketrampilan mengelola Kelas
a. Siswa gaduh tidak terarah
b. sebagian siswa bersenda gurau sehingga
KBm tidak kondusif
c. mengajukan pertanyaan untuk
mengembalikan kondisi belajar yang optimal
d. untuk menciptakan situasi belajar yang
efektif dan menyenangkanelakukan tindakan






63
9
10
11
12
Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan
a. mengabaikan kelompok yang kurang mampu
dalam menerima pelajaran
b. kurang terampil mengorganesasikan
kelompok kecil dan perseorangan
c. merencanakan dan melaksanakan KBM
secara kelompok dan perorangan
d. membimbing dan menjelaskan materi yang
dianggap sulit bagi siswa secara kelompok
dan perorangan dengan pendekatan pribadi
Ketrampilan mengajukan pertanyaan
a. tidak memberi kesempatan siswa untuk
bertanya
b. memberi kesempatan bertanya sekilas
langsung menjutkan kegiatan yang lain
c. memberikan kesempatan bertanya tidak
memotivasi siswa yang belum jelas untuk
mengajukan pertanyaan
d. memberi kesempatan dan memotivasi siswa
yang belum jelas untuk mengajukan
pertanyaan
Merangkum Materi Pelajaran
a. tidak memebri kesmpatan siswa untuk
merangkum kesimpulan mater pelajaran
b. memberi kesempatan siswa mencatat
kesimpulan
c. memberi kesempatan dn memberi
pengarahan agar siswa merangkum
kesimpulan
d. merangkum materi pelajaran bersama-sama
dengan siswa
Menyimpulkan Inti Pelajaran
a. Langsung disimpilkan oleh guru sendiri
b. siswa yang paling pandaiisimpulkan
c. disimpulkan bersama-sama sisa tanpa arahan
guru
d. disimpulkan bersama semua siswa dan guru
SKOR
JUMLAH SKOR
SKOR MAKSIMAL




15
43
48
28
64
Kriteria aktifitas guru = Jumlah skor hasil observasi x 100 %
Jumlah skor maksimal
...43... x 100% 89,5 % Sangat Baik
48
Tabel 4.9
Lembar Observasi Keaktifan SiswaSiklus 2
No
1
2
3
4
5
6
7
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
1 2
Antusiasme siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran
Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
Mempraktikkan penggunaan media papan berpaku
Keaktifan siswa dalam bertanya
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
Keterlibatan saat mengikuti proses pembelajaran
Mengerjakan soal yang diberikan guru
SKOR
JUMLAH SKOR
SKOR MAKSIMAL
3
4







4
9
23
8
28
Kriteria aktifitas guru = Jumlah skor hasil observasi x 100 %
Jumlah skor maksimal
...21... x 100% = 75 % Baik
28
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan pada siklus 2 ini
telah mengalamisuatu peningkatan jika dibandingkan dengan siklus-siklus
sebelumnya, terbukti dengan menggunakan media papan berpaku siswa
mampu meningkatkan hasil belajarnya pada pokok bahasan mata
pelajaran matematika materi konsep bangun datar di kelas III SD N
Caruban tahun ajaran 2020/2021.
65
1. Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Dari uraian pembahasan di atas tentang pembahasan pra siklus,
siklus 1, dan siklus 2 dalam “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Konsep
Bangun Datar Menggunakan Media Papan Paku dan Metode Eksperimen
Pada Siswa Kelas III SD Ngerei Caruban Kecamatan Kandangan
Semester II Tahun Pelajaran 2020/2021” tampak hasil atau dapat dilihat
perbandingannya pada tabel perbandingan hasil belajar perbaikan
pembelajaran dari pra siklus, kemudian siklus 1, dan dilanjutkan dengan
siklus 2 di bawah ini.
Tabel 4.10
Perbandingan Hasil Belajar Siswa
Pra Siklus sampai Siklus 2
No
Kriteri
Siklus
Pra Siklus
Siklus1
Siklus2
1
Nilai Terendah
30
50
65
2
Nilai Tertingi
100
100
100
3
Rata-rata Nilai
62,81
73,43
81,56
4
Peningkatan Ketuntasan Belajar %
-
25%
25%
5
Rata-rata Ketuntasan Belajar %
50%
75%
100%
Hasil belajar matematika kelas III SD N Caruban Kecamatan
Kandangan pada kondisi awal dengan nilai rata-rata 62 dengan prosentase
nilai rata-rata ketuntasan belajar yaitu 50% pada pra siklus. Rata-rata nilai
ini masih dibawah kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 65.
Pelaksanaan siklus 1 dilakukan dan berdasarkan hasil analisis pada data
yang diperoleh pada siklus 1 terjadi peningkatan hasil belajar matematika
dengan kompetensi mengidentifikasi bangun datar persegi dan persegi
panjang dan menghitung luas persegi dan persegi panjang dari rata-rata pra
tindakan 62 dengan prosentase nilai rata-rata ketuntasan belajar yaitu 50%
mengalami peningkatan 25% menjadi 75% dengan rata-rata nilai 73. Pada
66
siklus
1
siswa
belum
sepenuhnya
fokus
memperhatian
proses
pembelajaran, ketika guru memberikan pertanyaan atau menanyakan
pendapat siswa, beberapa siswa cenderung diam. Bahkan pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung ada beberapa siswa yang
mengobrol dan ada juga yang gaduh dengan mengganggu teman
sebangkunya. Peningkatan ini dirasakan belum cukup karena belum semua
siswa mencapai kriteria yang ditentukan. Maka dilanjutkan ke siklus 2.
Hasil analisis data pada siklus 2 belajar matematika kompetensi
mengidentifikasi bangun datar persegi dan persegi panjang dan
menghitung luas persegi dan persegi panjang yaitu dengan nilai rata-rata
pra tindakan 62 dengan prosentase nilai rata-rata ketuntasan belajar yaitu
50% mengalami peningkatan 25% menjadi 75% dengan rata-rata nilai 73
pada siklus 1, dan meningkat lagi 25% menjadi 100% ketuntasan dengan
rata-rata nilai 81 pada siklus 2. Pada siklus 1 siswa cenderung tidak fokus
pada saat pelajaran berlangsung, namun pada siklus 2 siswa menunjukan
peningkatan minat belajar matematika, terlihat dari siswa lebih aktif
bertanya, siswa yang pada awalnya cenderung diam, pada siklus 2 mampu
memberikan pendapatnya ketika guru menanyakan pendapatnya, pada
siklus 2 setiap siswa mencoba menggunakan media papan berpaku yang
mereka bawa masing-masing.Dilihat dari peningkatannya, pada pra siklus
nilai rata-rata kelas yaitu 62, meningkat menjadi 73 pada siklus 1 dan
meningkat menjadi 81 pada siklus 2. Peningkatan ini sudah mencapai
nilai rata-rata kelas yang sudah ditentukan yaitu 65.
Dari uraian pembahasan di atas tentang perbandingan hasil
belajarsiswa pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran mulai dari pra
siklus, kemudian siklus 1, dan siklus 2 dalam “Peningkatan Hasil Belajar
Siswa Konsep Bangun Datar Menggunakan Media Papan Paku dan
Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas III SD Ngerei Caruban Kecamatan
Kandangan Semester II Tahun Pelajaran 2020/2021”dapat dilihat
perbandingan ketuntasan perbaikan pembelajaran pada tiap-tiap siklus
67
pada grafik perbandingan hasil belajar pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 di
bawah ini.
Gambar 4.4
Grafik Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar
Pra Siklus sampai Siklus 2
Grafik Ketuntasan Hasil Belajar
17%
Pra Siklus
50%
33%
Siklus 1
Siklus 2
2. Media Papan Berpaku
Penggunaan media papan berpaku dalam pembelajaran matematika
bangun datar sangat membantu terlihat dari hasil observasi menunjukan
bahwa penggunaan media papan berpaku sangat membantu dalam
pelaksanaan pembelajaran. Suasana belajar menyenangkan, siswa lebih
mudah memahami materi yang dipelajari guru lebih mudah dalam
mengajar matematika karena kegunaan dari media papan berpaku adalah
sebagai alat bantu pengajaran matematika di Sekolah Dasar untuk
menanamkan konsep, seperti pengenalan bangun datar, pengenalan
keliling bangun datar, dan menghitung/menentukan luas bangun datar
(Rostina Sundayana, 2013: 126) Dari hasil diatas terbukti bahwa
penggunaan media kongkrit mampu meningkatkan hasil belajar
matematik kelas III SD N Caruban Tahun ajaran 2020/2021.
68
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada siswa kelas III SD N Caruban telah
diupayakan untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal, namun pada
kenyataannya masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan yang
disebabkan oleh keterbatasan yaitu Pembelajaran Matematika dalam
penelitian ini masih terbatas peningkatan hasil belajar siswa dalam ranah
kognitif tingkatan pemahaman.
69
BAB V
SIMPULAN dan SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunaka seseorang dalam
menyampaikan pesan kepada sipenerima pesan. Dalam pembelajaran media
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar siswa yang dapat dijadikan sebagai
sarana untuk menyampaikan pesan kepada siswa. penyampaian pesan dalam
hal ini adalah materi pembelajaran.
Dalam penelitian ini media yang digunakan adalah media papan
berpaku.Media papan berpaku digunakan untuk menjelaskan konsep atau
pengertian bangun datar beserta keliling dan luar bangun datar tersebut.
Media papang berpaku juga berguna untuk mengkonkretkan konsep bangun
datar yang bersifat abstrak dan juga dapat melibatkan langsung siswa dalam
proses pembelajaran.
Petunjuk kerja dari media papan berpaku, antara lain adalah:
a. Guru meletakkan media papan berpaku ini di depan kelas, dapat
digantung atau disandarkan dengan benda lain. Guru juga menyediakan
sejumlah karet gelang dengan warna yang berbeda-beda.
b. Guru mendemonstrasikan secara klasikal cara membentuk bangun datar.
c. Kemudia masing-masing siswa diminta untuk membentuk bangun datar
sesuai dengan kreatifitas masing-masing.
d. Siswa diminta untuk menggambarkan hasil yang diperoleh pada kertas
berrtitik atau kertas berpetak.
e. Melalui Tanya jawab guru mengenalkan arti keliling.
f. Siswa menentukan keliling setiap bangun datar yang dia peroleh
sebelumnya.
g. Melalu Tanya jawab guru mengenalkan arti luas bangun datar.
70
h. Siswa diminta untuk memperkirakan luas bangun datar yang telah
dibutnya, kemudian guru memperkenalkan nama-nama bangun datar
yang telah dibuat oleh siswa (persegi dan persegi panjang).
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan,
dapat
ditarik
kesimpulan bahwa penggunaan media papan berpaku dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Peningkatan ini terlihat dari hasil yang diperoleh pada
setiap siklus pembelajaran. Dalam pembahasan setelah melakukan observasi
penelitian ini mengalami peningkatan hasil belajar dari pra siklus ke siklus 1
dan ke siklus 2. Pada pra siklus rata-rata nilai yang diperoleh kelas III SD N
Caruban adalah 62 dengan prosentase nilai ketuntasan 50%. Pada
pelaksanaan siklus 1 nilai rata-rata kelas naik menjadi 73 dengan prosentase
nilai 75% dimana dari pra siklus ke siklus 1 mengalami peningkatan
ketuntasan 25%. Karena masih banyak siswa yang nilainya masil belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 65 maka
penelitian dilanjutkan ke siklus 2. Pada siklus 2 nilai rata-rata kelas naik
menjadi 81 dengan prosentase nilai 100% dimana dari siklus 1 ke siklus 2
mengalami peningkatan ketuntasan 25%.
Metode pembelajaran adalah cara kerja sistematis yang memudahkan
pelaksanaan pembelajaran berupa implementasi spesifik langkah-langkah
konkret agar terjadi proses pembelajaran yang efektif mencapai suatu tujuan
tertentu seperti perubahan positif pada peserta didik. Boleh dibilang juga
bahwa metode pembelajaran adalah model pembelajaran yang telah memiliki
aplikasi langkah-langkah spesifik.Dilihat dari segi jenis, metodologi
penelitian pada dasarnya memiliki tiga kemanfaatan. Pertama, memperoleh
pengetahuan atau penemuan baru. Kedua, dapat dimanfaatkan untuk
membuktikan atau menguji kebenaran yang telah ada. Ketiga, membantu
dalam mengembangkan pengetahuan lebih kaya dan lebih banyak.
Keberhasilan proses ditunjukan dengan antusias siswa yang
meningkat saat mengikuti pelajaran matematika. Selain itu guru juga
memberikan respon positif karena penggunaan media papan berpaku dan
metode eksperimen dapat membantu guru dalam menyampaikan materi serta
71
membuat suasana kelas lebih hidup. Hal ini dirasakan cukup memuaskan dari
guru dan peneliti. Dari hasil penelitian dan pembehasan ini diketahui bahwa
pembelajaran bangun datar persegi dan persegi panjang menggunakan media
papan berpaku dan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar
Matematika siswa kelas III SD N Caruban.
B. Sran Tindak Lanjut
Beberapa saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini
adalah:
1. Diharapkan kepada siswa, hasil belajar yang dicapai pada penelitian ini
harus dipertahankan dan media-media yang bersifat kongkret harus
digunakan dengan kreatifitas guru dengan mempertimbangkan aspek
karakteristik siswa dan karakteristik materi pelajaran dengan demikian
akan lebih membantu siswa dalam memahami materi pelajaran.
2. Diharapkan kepada guru kelas agar selalu menggunakan media dalam
membantu proses pembelajaran, terutama pada matapelajaran yang
bersifat abstak seperti contoh matematika materi bangun datar.
3. Diharapkan guru selalu menyajikan proses pelaksanaanpembelajaran yang
menyenangkan dengan bantuan media sebagai alat bantu dalam proses
mengajar.
4. Guru harus selalu berinovatif dalam menyediakan media-media
pembelajaran. Terutama pada matapelajaran matematika yang bersifat
abstrak.
72
DAFTAR PUSTAKA
Ali Hamzah & Muhlisrarini. (2013). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: PT. rajagrafindo persada.
Arif S. Sadiman, Dkk. (2011). MEDIA PENDIDIKAN: Pengertian,
Pengembangan, Dan Pemanfaatannya. Jakarta Utara: Rajawali Pers.
Asep Jihad & Abdul Haris. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Presindo.
Aunurrahman. (2009). Belajar Dan Perbelajaran. Bandung: Alfabeta.
Azar Arsyad. (2002). Media Pembelajaran.Jakarta: Rajaali Pers.
Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: PENERBIT GAVA MEDIA.
E. T. Ruseffendi. (1992). Pendidikan matematika 3. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Heris Hendriana & Uteri Soemarmo. (2014). Penilaian Pembelajaran
Matematika. Bandung: Refika Aditama.
Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung:
PT. REMAJA ROSDAKARYA.
M. Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rostina Sundayana. (2013). Media Pembelajaran Matematika. Bandung:
Alfabeta.
Slameto. (2003). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka.
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Reneka Cipta.
Suhito. (1986). Dasar-dasar Penelitian. Semarang: UNNES.
Sunaryo Kartadinata. (1999). Bimbingan Di Sekolah Dasar. Bandung:
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Ahmadi, A., Prasetya, J.T. (2015). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV.
Pustaka Setia.
Amri, Sofan. (2013). Pengembangan & Model Pembelajaran Dalam Kurikulum
2013. Jakarta: Prestasi Pustaka.
73
Ginting, Abdurrahman. (2014). Esensi praktis belajar pembelajaran. Bandung:
Humaniora.
Hamiyah, N., Jauhar, M. (2014). Strategi Belajar Mengajar di Kelas. Jakarta:
Prestasi Pustakaraya.
Iskandarwassid dan Sunendar, D. (2011). Strategi pembelajaran bahasa. Bandung:
Rosdakarya.
Komalasari, Kokom. (2017). Pembelajaran kontekstual: konsep dan aplikasi.
Bandung: Refika Aditama.
Sanjaya, Wina (2016). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan ( Cetakan ke 12). Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sani, R.A. (2019). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sutikno, Sobry. (2014). Metode & model-model pembelajaran. Lombok:
Holistica.
Uno, Hamzah B. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta; Bumi Aksara.
Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta :
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Paul Suparno. 2007. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta. Rineka
Syaiful Bahri Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,
Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.
Lampiran 1
BIODATA PENELITI
Nama Lengkap
: PIPIT OKVITASARI
Nama Panggilan
: PIPIT
NIM
: 836889477
Tempat, tanggal lahir : Temanggung, 21 Oktober 1993
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Jurusan/Fakultas
: SI PGSD/ Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Nama Orang Tua
:
Ayah
: Muhtamrin (Alm)
Ibu
: Nur Sinasih
Anak ke
: 1 (satu)
Alamat
:
Lama
: RT 02 RW 01, Dusun Watugede, Desa Salamsari,
Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung
Baru
: RT 02 RW 05, Dusun Jengkeling, Desa Wadas,
Kecamatan Kandangan, Kab Temanggung
Email
: [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. TK Dharma Wanita Salamsari
2. SD Negeri Salamsari
3. SMP Negeri 1 Kedu
4. SMK 17 Temanggung
Lampiran 2
Kesediaan Sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
Kepada
Kepala UPBJJ Yogyakarta
di tempat
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama
: Mulyadi, S. Pd
NIP
: 19650411 198405 1 001
Tempat Mengajar
: SD Negeri Caruban
Alamat Sekolah
: Dsn. Bendokuluk, Ds. Caruban, Kecamatan
Kandangan, Kab Temanggung.
Menyatakan bersdia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing mahasiswa dalam
perencanaan dan pelaksanaan PKP (PDGK4501) atas:
Nama
: Pipit Okvitasari
NIM
: 836889477
Program Studi
: SI PGSD
Tempat Mengajar
: SD Negeri Caruban
Alamat Sekolah
: Dsn. Bendokuluk, Ds. Caruban, Kec.
Kandangan, Kab Temanggung.
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
Kepala SD N Caruban
Temanggung, 10 Juni 2021
Mahasiswa,
Mulyadi, S. Pd
NIP. 19650411 198405 1 001
Pipit Okvitasari
NIM. 836889477
Lampiran 3
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
pada Mata Pelajaran Matematika dengan Materi Konsep Bangun Datar
Kelas III Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/2021
di SD Negeri Caruban
1. Fakta/Pembelajaran Yang Terjadi di Kelas
Pada kegiatan siklus 1 siswa kurang mampu menguasai pembelajaran
matematika materi bangun datar. Nilai rata-rata kelas pada perbaikan
pembelajaran siklus 1 adalahdari 16 siswa-siswi kelas III SDN Caruban, 12
siswa mendapat nilai tuntas dengan nilai rata-rata kelas sebesar 73dan
prosentase rata-rata ketuntasan (75%). Sedangkan 4 siswa lagi mendapat nilai
tidak tuntasdengan prosentase rata-rata ketuntasan (25%).
2. Identifikasi masalah
Berdasarkan penelitian selama proses belajar mengajar pada siklus 1 dapat
ditemukan sebagai berikut: 1).Pemahaman siswa tentang materi bangun datar
masih kurang. 2).Penjelasan Guru kurang menarik siswa ketika proses belajar
mengajar berlangsung. 3).Siswa kurang aktif dalam pelajaran yang di ajarkan
oleh Guru. 4).Guru memberikan bimbingan hanya kepada siswa tertentu saja.
5).Guru menggunakan media tetapi belum menggunakan metode yang variatif.
3. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka dapat di definisikan batasan masalah
bahwa penyebab utama hasil belajar siswa yang rendah adalah Guru belum
menggunakan
metode
danmedia
pembelajaran
yang
tepat
dalam
menyampaikan materi bangun datar (perbaikan pembelajaran).
4. Alternatif dan Perioritas Pemecahan Masalah
Berdasrkan analisis masalah dapat temukan alternatif pemecahan masalah
dalam proses perbaikan pembelajaran, yaitu guru harus menggunakaan metode
dan media untuk mendorong siswa belajar aktif. Oleh karena itu dalam
pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan peneliti di SDN
Caruban. Peneliti menggunakan media papan berpaku dan metode eksperimen
untuk memperbaiki hasil belajar dengan menggunakan penelitian tindakan
kelas (PTK).
5. Rumusan Masaalah
Berdasarkan temuan masalah diatas maka rumusan masalah masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut: Apakah penggunaan media papan berpaku dapat
meningkatkan hasil belajar siswa materi bangun datar kelas III semester II SD
Negeri Caruban,Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung Tahun
Pelajaran 2020/2021?
Lampiran 4
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 2
pada Mata Pelajaran Matematika dengan Materi Konsep Bangun Datar
Kelas III Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/2021
di SD Negeri Caruban
1. Fakta/Pembelajaran Yang Terjadi di Kelas
Pada kegiatan siklus 2 siswa mampu menguasai pembelajaran matematika
materi bangun datar. Nilai rata-rata kelas pada perbaikan pembelajaran
siklus 2 adalah dari 16 siswa-siswi kelas III SDN Caruban, 16 siswa
mendapat nilai tuntas dengan nilai rata-rata kelas sebesar 81 dan
prosentase rata-rata ketuntasan (100%). Tidak ada yang mendapat nilai
tidak tuntas dengan prosentase rata-rata ketuntasan (0%).
2. Identifikasi masalah
Berdasarkan penelitian selama proses belajar mengajar pada siklus 2 dapat
ditemukan sebagai berikut: 1). Pemahaman siswa tentang materi bangun
datar meningkat. 2). Penjelasan Guru menarik perhatian siswa sehingga
ketika proses belajar mengajar berlangsung suasana kelas lebih aktif dan
siswa antusias mengikuti pembelajaran. 3). Siswa lebih aktif dari
pembelajaran siklus 1 dalam perbaikan pembelajaran yang di sampaikan
oleh Guru. 4). Guru memberikan bimbingan kepada semua siswa. 5).
Metode dan media yang digunakan sangat menarik.
3. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka dapat di definisikan batasan
masalah bahwa penyebab utama hasil belajar siswa yang rendah adalah
Guru belum menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat
dalam menyampaikan materi bangun datar (perbaikan pembelajaran).
4. Alternatif dan Perioritas Pemecahan Masalah
Berdasrkan analisis masalah dapat temukan alternatif pemecahan masalah
dalam proses perbaikan pembelajaran, yaitu guru harus menggunakaan
metode dan media untuk mendorong siswa belajar aktif. Oleh karena itu
dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan peneliti
di SDN Caruban. Peneliti menggunakan media papan berpaku dan metode
eksperimen untuk memperbaiki hasil belajar dengan menggunakan
penelitian tindakan kelas (PTK).
5. Rumusan Masaalah
Berdasarkan temuan masalah diatas maka rumusan masalah masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut: Apakah penggunaan media papan
berpaku dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi bangun datar kelas
III semester II SD Negeri Caruban, Kecamatan Kandangan, Kabupaten
Temanggung Tahun Pelajaran 2020/2021?
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP Pra Siklus)
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Caruban
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
:3/2
Pertemuan ke
:1
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (1 kali pertemuan)
Hari / Tanggal
: Senin, 12 April 2021
A. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat bangun datar
5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang serta penggunaannya
dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut unsur dan
sifatnya
5.1 Menghitung luas persegi dan persegi panjang
C. Indikator
4.1.1 Menyebutkan berbagai bentuk bangun datar sederhana
4.1.2 Menyebutkan sifat bangun datar persegi dan persegi panjang
5.1.1 Menghitung keliling serta luas persegi dan persegi panjang dengan
satuan baku dan satuan tidak baku
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan bentuk bangun datar
sederhana dengan tepat.
2. Melalui percobaan langsung menggunakan media papan berpaku, siswa
dapat menyebutkan sifat bangun datar persegi dan persegi panjang dengan
tepat.
3. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat menghitung keliling serta luas
persegi dan persegi panjang dengan benar.
E. Materi Ajar
1. Sifat bangun datar persegi dan persegi panjang
2. Keliling persegi dan persegi panjang
3. Luas persegi dan persegi panjang
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, pengamatan, eksperimen, Tanya jawab
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No
1
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan
10

Guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa.
Menit

Guru mananyakan keadaan siswa dan menanyakan tentang
kehadiran siswa.

Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran
agar siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.

Apersepsi : guru bercerita tentang keadaan di lingkungan
sekolah khusunya keadaan kelas yang berkaitan dengan
materi.

2
Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran.
Kegiatan Inti

Siswa diajak untuk mengamati benda-benda yang ada di Menit
dalam kelas.

50
Setelah mengamati siswa diminta untuk menyebutkan benda-
benda apa saja yang ada di dalam kelas yang berberntuk
persegi dan persegi panjang.

Guru menyediakan media pembelajaran yang berupa papan
berpaku dan karet gelang berwarna.

Guru meletakkan media papan berpaku ini di depan kelas,
dapat digantung atau disandarkan dengan benda lain. Guru
juga menyediakan sejumlah karet gelang dengan warna yang
berbeda-beda.

Guru mendemonstrasikan secara klasikal cara membentuk
bangun datar persegi persegi panjang.

Kemudia masing-masing siswa diminta untuk membentuk
bangun datar sesuai dengan kreatifitas masing-masing.

Siswa diminta untuk menggambarkan hasil yang diperoleh
pada kertas berrtitik atau kertas berpetak.

Melalui Tanya jawab guru mengenalkan arti keliling.

Siswa menentukan keliling setiap bangun datar yang dia
peroleh sebelumnya.

Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa.

Siswa diminta untuk mengerjakan LKS yang sudah dibagikan
secara individu.
3

Siswa dan guru bersama-sama membahas hasil kerja siswa.

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
Kegiatan Penutup

Guru menutup pembelajaran dengan menanyakan kegiatan Menit
apa saja yang telah mereka lakukan pada hari ini.

10
Guru menyampaikan pesan moral dari kegiatan pembelajaran
yang telah mereka lakukan.

Siswa diajak untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini.

Guru menutup pembelajaran dengan mengajak siswa berdoa
secara bersama-sama.
H. Alat/Bahan/Sumber Belajar
1. Alat/Bahan Pembelajaran
a. Papan Berpaku
b. Benda-benda di sekeliling siswa
2. Sumber pembelajaran
a. Silabus kelas 3
b. Buku Paket Pembelajaran Kelas 3
I. Penilaian
1. Penilaian Kognitif
a. Penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : 5 buah soal dari buku paket
c. Skor : Untuk setiap jawaban benar skor 20
d. Nilai : 20 x 5 = 100
e. Keterangan : pembelajaran dinyatakan berhasil jika lebih dari 75% siswa
memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65
2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Pembelajaran dikatan berhasil apabila 75% siswa dapat nilai ≥ 65
J. Lampiran
Ringkasan materi
Crauban, 11 April 2021
Mengetahui,
KA SDN Caruban
Mahasiswa
Mulyadi, S.Pd
Pipit Okvitasari
Nip. 19650411 198405 1 001
Nim. 836889477
MATERI
A. Sifat Bangunan Datar
Pada materi ini, siswa akan mempelajari sifat bangun datar. Tujuan pembelajaran
agar siswa dapat mengidentifikasi Berbagai Bangun Datar Sederhana menurut
Sifat atau Unsurnya. Sifat bangun datar ada banyak macamnya, antara lain:
A. Persegi
Gambar persegi ABCD
Kapan suatu bangunan disebut persegi? Dalam matematika, Persegi merupakab
bangun datar segi empat yang mempunyai 4 buah sisi sama yang panjang dan 4
buah sudut siku-siku. Sudut siku-siku (dilambangkan dengan ∠) adalah sudut
yang besarnya 90 derajat.
Sebuah bangun datar disebut persegi dikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut:

memiliki 4 sisi atau ruas garis,

semua sisinya sama panjang,

mempunyai 4 sudut, katakanlah sudutnya adalah A - B - C - D

semua sudutnya siku-siku.
Sifat-sifat bangun persegi ABCD tersebut di antaranya:

memiliki 4 sisi sama panjang = AB = BC = CD = DE, dan

memiliki 4 sudut siku-siku siku ABC = siku BCD = siku CDA = siku DAB.
B. Persegipanjang
Gambar persegipanjang ABCD
Persegi panjang merupakan bangun datar segi empat yang mempunyai 2 pasang
sisi yang antipeluru dan sejajar serta mempunyai 4 sudut sudut siku-siku.
Bangun datar persegi panjang ini mempunyai ciri-ciri:
1. memiliki 4 sisi atau ruas garis,
2. dua pasang sisinya sejajar
3. sisi-sisinya yang sejajar sama panjang
4. keempat sudut siku-siku.
Adapun sifat-sifat bangun persegi panjang ABCD adalah:
1. memiliki 2 pasang sisi yang berkerut yang panjang dan sejajar yaitu: AB = CD
dan BC = AD, dan
2. mempunyai 4 buah sudut siku-siku, yaitu: siku ABC = siku BCD = siku CDA
= siku DAB
1. KELILING DAN LUAS
SOAL
1. Bangun yang memiliki 4 sisi, 2 pasang sisi sama panjang, dan memiliki 4
sudut yang sama besar adalah ….
a. Persegi
b. Trapesium
c. Layang-layang
d. Persegi panjang
2. Bangun persegi panjang mempunyai …. sisi.
a.
b.
c.
d.
2
3
4
5
3.
Berapa Luas Bangun di samping ?
a. 10 cm
b. 15 cm
c. 20 cm
d. 25 cm
4.
Berapa Keliling bangun di samping?
a. 34 cm
b. 17 cm
c. 24 cm
d. 60 cm
5. Dari bangun datar nomor 4 berapakah luasnya ?
a. 34 cm
c. 24 cm
b. 17 cm
d. 60 cm
JAWABAN
1. d. Persegi Panjang
2. c. 4
3. d. 25 cm
karena Luas Persegi
= sisi x sisi
= 5 x 5 = 25 cm
4. a. 34 cm
karena Keliling Persegi Panjang = 2 x (Panjang + Lebar)
= 2 x ( 12 + 5 )
= 2 x 17
= 34 cm
5. d. 60 cm
karena Keliling Persegi Panjang =Panjang x Lebar
= 12 x 5
= 60 cm
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(RPP Perbaikan SIKLUS 1)
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Caruban
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
:3/2
Pertemuan ke
:1
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (1 kali pertemuan)
Hari / Tanggal
: Rabu, 21 April 2021
A. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat bangun datar
5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang serta penggunaannya
dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut unsur dan
sifatnya
5.2 Menghitung luas persegi dan persegi panjang
C. Indikator
4.1.1 Menyebutkan berbagai bentuk bangun datar sederhana
4.1.2 Menyebutkan sifat bangun datar persegi dan persegi panjang
5.1.1 Menghitung keliling serta luas persegi dan persegi panjang dengan
satuan baku dan satuan tidak baku
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan bentuk bangun datar
sederhana dengan tepat.
2. Melalui percobaan langsung menggunakan media papan berpaku, siswa
dapat menyebutkan sifat bangun datar persegi dan persegi panjang dengan
tepat.
3. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat menghitung keliling serta luas
persegi dan persegi panjang dengan benar.
E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi Guru
a. Untuk memperbaiki pembelajaran dengan sasaran hasil belajar siswa
b. Untuk
meningkatkan
profesionalitas
guru
dalam
mengelola
pembelajaran
4. Bagi Siswa
a. Melalui media papan paku dapat meningkatkan minat belajar siswa pada
konsep bangun datar
b. Melalui media papan paku dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
konsep bangun datar
F. Materi Ajar
1. Sifat bangun datar persegi dan persegi panjang
2. Keliling persegi dan persegi panjang
3. Luas persegi dan persegi panjang
G. Metode Pembelajaran
Ceramah, pengamatan, eksperimen, Tanya jawab
H. Langkah-langkah Pembelajaran
No
1
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan

Guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa.

Guru mananyakan keadaan siswa dan menanyakan
tentang kehadiran siswa.
Waktu
10 Menit

Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai
pembelajaran agar siswa termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran.

Apersepsi : guru bercerita tentang keadaan di lingkungan
sekolah khusunya keadaan kelas yang berkaitan dengan
materi.

2
Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran.
50 Menit
Kegiatan Inti

Siswa diajak untuk mengamati benda-benda yang ada di
dalam kelas.

Setelah mengamati siswa diminta untuk menyebutkan
benda-benda apa saja yang ada di dalam kelas yang
berberntuk persegi dan persegi panjang.

Guru menyediakan media pembelajaran yang berupa
papan berpaku dan karet gelang berwarna.

Guru meletakkan media papan berpaku ini di depan
kelas, dapat digantung atau disandarkan dengan benda
lain. Guru juga menyediakan sejumlah karet gelang
dengan warna yang berbeda-beda.

Guru
mendemonstrasikan
secara
klasikal
cara
membentuk bangun datar persegi persegi panjang.

Kemudia
masing-masing
siswa
diminta
untuk
membentuk bangun datar sesuai dengan kreatifitas
masing-masing.

Siswa diminta untuk menggambarkan hasil yang
diperoleh pada kertas berrtitik atau kertas berpetak.

Melalui Tanya jawab guru mengenalkan arti keliling.

Siswa menentukan keliling setiap bangun datar yang dia
peroleh sebelumnya.

Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada
siswa.

Siswa diminta untuk mengerjakan LKS yang sudah
dibagikan secara individu.

Siswa dan guru bersama-sama membahas hasil kerja
siswa.

3
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
10 Menit
Kegiatan Penutup

Guru
menutup
pembelajaran
dengan
menanyakan
kegiatan apa saja yang telah mereka lakukan pada hari
ini.

Guru
menyampaikan
pesan
moral
dari
kegiatan
pembelajaran yang telah mereka lakukan.

Siswa diajak untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini.

Guru menutup pembelajaran dengan mengajak siswa
berdoa secara bersama-sama.
I. Alat/Bahan/Sumber Belajar
1. Alat/Bahan Pembelajaran
a. Papan Berpaku
b. Benda-benda di sekeliling siswa
2. Sumber pembelajaran
a. Silabus kelas 3
b. Buku Paket Pembelajaran Kelas 3
J. Penilaian
1. Penilaian Kognitif
a. Penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : 5 buah soal dari buku paket
c. Skor : Untuk setiap jawaban benar skor 20
d. Nilai : 20 x 5 = 100
e. Keterangan : pembelajaran dinyatakan berhasil jika lebih dari 75%
siswa memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yaitu 65
2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Pembelajaran dikatan berhasil apabila 75% siswa dapat nilai ≥ 65
K. Lampiran
Ringkasan materi
Crauban, 20 April 2021
Mengetahui,
KA SDN Caruban
Mahasiswa,
Mulyadi, S.Pd
Pipit Okvitasari
Nip. 19650411 198405 1 001
Nim. 836889477
MATERI
A. Sifat Bangunan Datar
Pada materi ini, siswa akan mempelajari sifat bangun datar. Tujuan pembelajaran
agar siswa dapat mengidentifikasi Berbagai Bangun Datar Sederhana menurut
Sifat atau Unsurnya. Sifat bangun datar ada banyak macamnya, antara lain:
A. Persegi
Gambar persegi ABCD
Kapan suatu bangunan disebut persegi? Dalam matematika, Persegi merupakab
bangun datar segi empat yang mempunyai 4 buah sisi sama yang panjang dan 4
buah sudut siku-siku. Sudut siku-siku (dilambangkan dengan ∠) adalah sudut
yang besarnya 90 derajat.
Sebuah bangun datar disebut persegi dikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut:

memiliki 4 sisi atau ruas garis,

semua sisinya sama panjang,

mempunyai 4 sudut, katakanlah sudutnya adalah A - B - C - D

semua sudutnya siku-siku.
Sifat-sifat bangun persegi ABCD tersebut di antaranya:

memiliki 4 sisi sama panjang = AB = BC = CD = DE, dan

memiliki 4 sudut siku-siku siku ABC = siku BCD = siku CDA = siku DAB.
B. Persegipanjang
Gambar persegipanjang ABCD
Persegi panjang merupakan bangun datar segi empat yang mempunyai 2 pasang
sisi yang antipeluru dan sejajar serta mempunyai 4 sudut sudut siku-siku.
Bangun datar persegi panjang ini mempunyai ciri-ciri:
1. memiliki 4 sisi atau ruas garis,
2. dua pasang sisinya sejajar
3. sisi-sisinya yang sejajar sama panjang
4. keempat sudut siku-siku.
Adapun sifat-sifat bangun persegi panjang ABCD adalah:
1. memiliki 2 pasang sisi yang berkerut yang panjang dan sejajar yaitu: AB = CD
dan BC = AD, dan
2. mempunyai 4 buah sudut siku-siku, yaitu: siku ABC = siku BCD = siku CDA =
siku DAB
B. KELILING DAN LUAS
SOAL
1. Bangun yang memiliki 4 sisi, 2 pasang sisi sama panjang, dan memiliki 4
sudut yang sama besar adalah ….
a. Persegi
b. Trapesium
c. Layang-layang
d. Persegi panjang
2. Bangun persegi panjang mempunyai …. sisi.
a.
b.
c.
d.
2
3
4
5
2.
Berapa Luas Bangun di samping ?
a. 10 cm
b. 15 cm
c. 20 cm
d. 25 cm
3.
Berapa Keliling bangun di samping?
a. 34 cm
b. 17 cm
c. 24 cm
d. 60 cm
4. Dari bangun datar nomor 4 berapakah luasnya ?
a. 34 cm
c. 24 cm
b. 17 cm
d. 60 cm
JAWABAN
1. d. Persegi Panjang
2. c. 4
3. d. 25 cm
karena Luas Persegi
= sisi x sisi
= 5 x 5 = 25 cm
4. a. 34 cm
karena Keliling Persegi Panjang = 2 x (Panjang + Lebar)
= 2 x ( 12 + 5 )
= 2 x 17
= 34 cm
5. d. 60 cm
karena Keliling Persegi Panjang =Panjang x Lebar
= 12 x 5
= 60 cm
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(RPP Perbaikan SIKLUS 2)
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Caruban
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
:3/2
Pertemuan ke
:1
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (1 kali pertemuan)
Hari / Tanggal
: Senin, 03Mei 2021
A. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat bangun datar
5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang serta penggunaannya
dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut unsur dan
sifatnya
5.3 Menghitung luas persegi dan persegi panjang
C. Indikator
4.1.1 Menyebutkan berbagai bentuk bangun datar sederhana
4.1.2 Menyebutkan sifat bangun datar persegi dan persegi panjang
5.1.1 Menghitung keliling serta luas persegi dan persegi panjang dengan
satuan baku dan satuan tidak baku
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan bentuk bangun datar
sederhana dengan tepat.
2. Melalui percobaan langsung menggunakan media papan berpaku, siswa
dapat menyebutkan sifat bangun datar persegi dan persegi panjang dengan
tepat.
3. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat menghitung keliling serta luas
persegi dan persegi panjang dengan benar.
E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi Guru
a. Untuk memperbaiki pembelajaran dengan sasaran hasil belajar siswa
b. Untuk
meningkatkan
profesionalitas
guru
dalam
mengelola
pembelajaran
2. Bagi Siswa
a. Melalui media papan paku dapat meningkatkan minat belajar siswa pada
konsep bangun datar
b. Melalui media papan paku dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
konsep bangun datar
F. Materi Ajar
1. Sifat bangun datar persegi dan persegi panjang
2. Keliling persegi dan persegi panjang
3. Luas persegi dan persegi panjang
G. Metode Pembelajaran
Demonstrasi, pengamatan, eksperimen, Tanya jawab
H. Langkah-langkah Pembelajaran
No
1
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan

Guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa.

Guru mananyakan keadaan siswa dan menanyakan
tentang kehadiran siswa.
Waktu
10 Menit

Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang
aktif saat pembelajaran siklus I serta tetap memberikan
semangat kepada siswa yang telah berhasil dalam
pembelajaran siklus I.

2
Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran.
50 Menit
Kegiatan Inti

Siswa diajak untuk mengamati gambar bangun datar
yang ada papan tulis.

Setelah mengamati siswa diminta untuk menyebutkan
benda-benda apa saja yang ada di papan tulis.

Guru menyediakan media pembelajaran yang berupa
papan berpaku dan karet gelang berwarna.

Guru meletakkan media papan berpaku ini di depan
kelas, dapat digantung atau disandarkan dengan benda
lain. Guru juga menyediakan sejumlah karet gelang
dengan warna yang berbeda-beda.

Guru
mendemonstrasikan
secara
klasikal
cara
membentuk bangun datar persegi persegi panjang.

Kemudia
masing-masing
siswa
diminta
untuk
membentuk bangun datar (diumpamakan dari paku 1 ke
paku 2 adalah 1 cm) sesuai dengan kreatifitas masingmasing dengan media papan paku yang telah mereka
bawa dan persiapkan dari rumah (eksperimen mandiri).

Melalui Tanya jawab guru mengenalkan arti keliling.

Siswa menentukan keliling setiap bangun datar yang dia
peroleh
sebelumnya
dari
percobaan
individu
menggunakan papan paku yang mereka buat dengan
cara menghitung menggunakan rumus keliling baik
persegi maupun persegi panjang (dengan perumpamaan
paku 1 ke paku 2 adalah 1 cm).

Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada
siswa.

Siswa diminta untuk mengerjakan LKS yang sudah
dibagikan secara individu.

Siswa dan guru bersama-sama membahas hasil kerja
siswa.

3
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
10 Menit
Kegiatan Penutup

Guru menutup pembelajaran dengan menanyakan
kegiatan apa saja yang telah mereka lakukan pada hari
ini.

Guru
menyampaikan
pesan
moral
dari
kegiatan
pembelajaran yang telah mereka lakukan.

Siswa diajak untuk menyimpulkan pembelajaran hari
ini.

Guru menutup pembelajaran dengan mengajak siswa
berdoa secara bersama-sama.
I. Alat/Bahan/Sumber Belajar
1. Alat/Bahan/ Media Pembelajaran
a. Papan Berpaku
b. Karet gelang berwarna
c. Penggaris
2. Sumber pembelajaran
a. Silabus kelas 3
b. Buku Paket Pembelajaran Kelas 3
J. Penilaian
1. Penilaian Kognitif
a. Penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : 5 buah soal Uraian
c. Skor : Untuk setiap jawaban benar skor 20
d. Nilai : 20 x 5 = 100
e. Keterangan : pembelajaran dinyatakan berhasil jika lebih dari 75% siswa
memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65
2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Pembelajaran dikatan berhasil apabila 75% siswa dapat nilai ≥ 65
K. Lampiran
Ringkasan materi, Lembar Soal, dan Kunci Jawaban.
Crauban, 2 Mei 2021
Mengetahui,
KA SDN Caruban
Mahasiswa,
Mulyadi, S.Pd
Pipit Okvitasari
NIP. 19650411 198405 1 001
NIM. 836889477
MATERI
A. Sifat Bangunan Datar
Pada materi ini, siswa akan mempelajari sifat bangun datar. Tujuan pembelajaran
agar siswa dapat mengidentifikasi Berbagai Bangun Datar Sederhana menurut
Sifat atau Unsurnya. Sifat bangun datar ada banyak macamnya, antara lain:
A. Persegi
Gambar persegi ABCD
Kapan suatu bangunan disebut persegi? Dalam matematika, Persegi merupakab
bangun datar segi empat yang mempunyai 4 buah sisi sama yang panjang dan 4
buah sudut siku-siku. Sudut siku-siku (dilambangkan dengan ∠) adalah sudut
yang besarnya 90 derajat.
Sebuah bangun datar disebut persegi dikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut:

memiliki 4 sisi atau ruas garis,

semua sisinya sama panjang,

mempunyai 4 sudut, katakanlah sudutnya adalah A - B - C - D

semua sudutnya siku-siku.
Sifat-sifat bangun persegi ABCD tersebut di antaranya:

memiliki 4 sisi sama panjang = AB = BC = CD = DE, dan

memiliki 4 sudut siku-siku siku ABC = siku BCD = siku CDA = siku DAB..
B. Persegipanjang
Gambar persegipanjang ABCD
Persegi panjang merupakan bangun datar segi empat yang mempunyai 2 pasang
sisi yang antipeluru dan sejajar serta mempunyai 4 sudut sudut siku-siku.
Bangun datar persegi panjang ini mempunyai ciri-ciri:
1. memiliki 4 sisi atau ruas garis,
2. dua pasang sisinya sejajar
3. sisi-sisinya yang sejajar sama panjang
4. keempat sudut siku-siku.
Adapun sifat-sifat bangun persegi panjang ABCD adalah:
1. memiliki 2 pasang sisi yang berkerut yang panjang dan sejajar yaitu: AB = CD
dan BC = AD, dan
2. mempunyai 4 buah sudut siku-siku, yaitu: siku ABC = siku BCD = siku CDA
= siku DAB
1. KELILING DAN LUAS
SOAL
1. Sebutkan sifat-sifat dari bangun datar persegi !
2. Bangun persegi panjang mempunyai sudut, seluruh sudutnya badalah sudut . .
.
3.
Hitunglah Keliling bangun di samping!
I
II
III
4. Jika keliling sebuah persegi adalah 60 cm, berapakah panjang sisi persegi ?
5.
KUNCI JAWABAN
1. Sifat persegi:
a. Mempunyai 4 buah sisi yang sama panjang dan sisinya saling berhadapan
sejajar
b. Masing-masing sudut yang dimilikinya adalah sudut siku-siku.
c. Memiliki dua diagonal dengan ukuran panjang yang sama sama serta
berpotongan di tengah-tengah dan membentuk sudut siku-siku.
d. Pada masing-masing sudutnya di bagi dua sama besarnya oleh
diagonalnya.
e. Memiliki empat buah sumbu simetri.
2. Siku-siku
3. Karena persegi ada 3, maka:
Keliling persegi
= sisi x sisi
= 12cm x 12cm
= 144cm, maka 3 persegi x 144cm = 432cm
4. Karena Keliling Persegi = 60 cm, maka
Keliling persegi
= 4 x sisi
60cm = 4 x sisi
60cm
4cm
= sisi
15cm = sisi, jadi panjang sisinya adalah 15cm
5. Karena Keliling Persegi Panjang = 2 X (Panjang x Lebar)
= 2 X (15 + 7)
= 2 X 22 cm
= 44 cm
Lampiran 7
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 1 (APKG-PKP 1) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1
NAMA MAHASISWA
NIM
TEMPAT MENGAJAR
KELAS
:PIPIT OKVITASARI
: 836889477
:SDN CARUBAN
: III
: MATEMATIKA
: 2 X 35 Menit
: RABU, 05 Mei 2021
: YOGYAKARTA
MAPEL/TEMA
WAKTU (JAM)
HARI, TANGGAL
UPBJJ-UT
PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh guru/mahasiswa
ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan
menggunakan butir penilaian di bawah ini :
1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan
Tujuan/Indikator perbaikan pembelajaran
1
1.1. Menggunakan bahan perbaiakan pembelajaran yang sesuai
Dengan kurikulum dan masalah yang dipebaiki
2
3
4
5
√
1.2. Merumuskan tujuan khusus/indikator perbaikan pemBelajaran
√
Rata-rata nutir 1 = A
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, menentukan tema, media (alat bantu
pembelajaran) dan sumber belajar
1
2
3
4
5
2.1.Mengembangkan dan mengorganisasikan materi
Pembelajaran
2.2.Mengembangkan jaringan tema dan menentukan tema
(khusus untuk pembelajaran tematik)
2.3.Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran
2.4.Memilih sumber belajar
3.1.Menentukan jenis kegiatan perbaikan pembelajaran/
Yang sesuai dengan tema (untuk pembelajaran tematik)
3.2.Menyusun langkah-langkah perbaikan pembelajaran/
Yang sesuai tema (untuk pembelajaran tematik)
3.3. Menentukan alokasi waktu perbaiakan pembelajaran
3.4. Menentukan cara-cara memotivasi siswa
√
√
√
√
Rata-rata butir 2 =B
3. Merencanakan sekenario perbaikan pembelajaran
5
1
2
3
4
5
5
√
√
√
√
3.5. Menyiapkan pembelajaran
√
4,66
Rata-rata butur 3 = C
4. Meracang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran
1
2
3
4
5
4.1. Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar
√
4.2. Menentukan cara-cara pengorganisasian siswa agar siswa
Dapat berpartisipasi dalam perbaiakan pembelajaran
√
4,6
Rata-rata butir 4 = D
5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat
Penilaian perbaiakan pembelajaran
5.1. Menentukan prosedur dan jenis penilaian
(khusus untuk pembelajaran tematik prosedur
Penilaian harus dilakukan secara berkala,
Berkesinambungan, dan menyeluruh)
5.2. Membuat alat-alat penilaian dan kunci jawaban
1
2
3
4
5
√
√
Rata-rata butir 5 = E
6. Tampilan dokumen rencana perbaiakan pembelajaran
6.1. Kebersihan dan kerapian
1
2
3
4
5
5
√
6.2. Penggunaan bahasa tulis
√
Rata-rata butir 6 = F
Nilai APKG 1 PKP PGSD = A+B+C+D+E+F =
6
5
4,86
Mengetahui,
Temanggung, 21 April 2021
KepalaSekolah
Supervisor 1
MULYADI, S. Pd
SUJARWATI, M. Pd
NIP. 19650411 198405 1 001
NO ID. 45001849
No. HP. 085292637885
No. HP. 087834099116
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 2 (APKG-PKP 2) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1
NAMA MAHASISWA
NIM
TEMPAT MENGAJAR
KELAS
:PIPIT OKVITASARI
: 836889477
:SDN CARUBAN
: III
MAPEL/TEMA
WAKTU (JAM)
HARI, TANGGAL
UPBJJ-UT
: MATEMATIKA
: 2 X 35 Menit
: RABU, 05 Mei 2021
: YOGYAKARTA
PETUNJUK
1. Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung
2. Pusatkanlah perhatian anda pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta
dampaknya pada diri siswa
3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian berikut
4. Khusus untuk butir 5, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dengan mata pelajaran,
pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan
5. Nilailah semua aspek kemampuan guru
1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar
1.1. Menata fasilitas dan sumber belajar
1
2
3
4
5
√
1.2. Melaksanakan tugas rutin kelas
√
Rata-rata butir 1 = A
2.
Melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
2.1.Memulai pembelajaran
5
perbaikan
2.2.Melaksanakan pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan, siswa, situasi dan lingkungan
2.3.Menggunakan
alat
bantu
(media)
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan,
siswa, situasi dan lingkungan
2.4.Melaksanakan pembelajaran dalam urutan
yang logis
2.5.Melaksanakan perbaikan pembelajaran
secara individual, kelompok atau klasikal
2.6.Mengelola waktu pembelajaran secara
efisien
√
√
√
√
√
√
Rata-rata butir 2 = B
3. Mengelola interaksi kelas
3.1.Memberi petunjuk dan penjelasan yang
berkaitan dengan isi Pembelajaran
3.2.Menangani pertanyaan dan respons siswa
3.3.Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat
4,83
√
√
√
& gerakan badan
3.4.Memicu dan memelihara keterlibatan siswa
3.5.Memantapkan
materipembelajaran
√
penguasaan
√
Rata-rata butir 3 = C
4,66
4. Bersikap terbuk dan luwes serta membantu mengembngkan sikap positif siswa terhadap
belajar
4.1.Menunjukkan sikap ramah, luwes, terbuka,
penuh pengertian dan sabar kepada siswa
4.2.Menunjukkan kegairahan dalam mengajar
4.3.Mengembangkan hubungan antar pribadi
yang sehat dan serasi
4.4.Membantu siswa menyadari kelebihan dan
kekurangannya
4.5.Membantu
siswa
menumbuhkan
kepercayaan diri
√
√
√
√
√
Rata-rata butir 4 = D
5
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan pembelajaran mata pelajaran
tertentu
a. Bahasa Indonesia
5.1.Mendemonstrasikan
penguasan
materi
bahasa Indonesia
5.2.Mengembangkan kemampuan siswa untuk
berkomunikasi dan bernalar
5.3.Memberikan latihan keterampilan berbahasa
5.4.
5.5.Peka terhadap kesalahan penggunaan istilah
teknis
5.6.Memupuk kegemaran membaca
Rata-rata 5.a = E
b. Matematika
5.1.Menanamkan konsep matematika melalui
metode bervariasi yang sesuai dengan
karakteristik materi
5.2.Menguasai simbol-simbol matematika
5.3.Memberikan latihan matematika dalam
kehidupan sehari-hari
5.4.Menguasai materi matematika
√
√
√
√
4,75
Rata-rata 5.b = E
c. IPA
5.1.Membimbing siswa membuktikan konsep
IPA melalui pengalaman langsung terhadap
objek yang dipelajari
5.2.Meningkatkan keterlibatan siswa melalui
pengalaman belajar dengan berbagai
kegiatan
5.3.Menggunakan istilah yang tepat pada setiap
langkah pembelajaran
5.4.Terampil dalam melakukan percobaan IPA
serta tepat dalam memilih alat peraga IPA
5.5.Menerapkan konsep IPA dalam kehidupan
sehari-hari
5.6.Menampilkan penguasaan IPA
Rata-rata 5.c = E
d. IPS
5.1.Menerapkan metode bervariasi dalam
pembelajaran IPS
5.2.Menggunakan media/alat bantu dalam
pembelajaran IPS
5.3.Meningkatkan keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran IPS
5.4.Ketetapan
menggunakan
istilahistilah/konsep IPS dalam pembelajaran IPS
5.5.Menerapkan konsep IPS terpadu dalam
kehidupan sehari-hari
Rata-rata 5.d = E
e. PKn
5.1.Menggunakan metode dan alat bantu dalam
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
5.2.Meningkatkan keterlibatan siswa dalam
proses
pembelajaran
pendidikan
kewarganegaraan
5.3.Ketepatan penggunaan istilah-istilah khusus
dan
konsep
dalam
pendidikan
kewarganegaraan
5.4.Menunjukkan
penguasaan
materi
pendidikan kewarganegaraan
5.5.Menerapkan
konsep
pendidikan
kewarganegaraan dalam kehidupan seharihari
Rata-rata 5.e = E
f. Tematik
5.1.Menampilkan penguasaan pembelajaran
tematik secara holistik
5.2.Terampil menggunakan metode dan media
pembelajaran
5.3.Mahir dalam mengaitkan tema dengan
kehidupan sehari-hari
5.4.Meningkatkan keterlibatan siswa melalui
pengamatan langsung
5.5.Mengembangkan kemampuan siswa dalam
berbagai aspek yang terkait dengan tema
5.6.Menerapkan
sehari-hari
konsep
dalam
kehidupan
Rata-rata 5.f = E
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil
belajar
6.1.Melaksanakan penilaian selama proses
pembelajaran
6.2.Melaksanakan
penilaian
pada
akhir
pembelajaran
√
√
Rata-rata 6 = F
5
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
7.1.Keefektifan proses pembelajaran
√
7.2.Penggunaan bahasa Indonesia lisan
√
7.3.Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa
√
7.4.Penampilan guru dalam pembelajaran
√
Rata-rata 7 = G
Nilai APKG 1 PKP PGSD = A+B+C+D+E+F+G =
5
4,89
6
Mengetahui,
Temanggung, 21 April 2021
KepalaSekolah
Supervisor 1
MULYADI, S. Pd
SUJARWATI, M. Pd
NIP. 19650411 198405 1 001
NO ID. 45001849
No. HP. 085292637885
No. HP. 087834099116
Lampiran 8
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 1 (APKG-PKP 1) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2
NAMA MAHASISWA
NIM
TEMPAT MENGAJAR
KELAS
:PIPIT OKVITASARI
: 836889477
:SDN CARUBAN
: III
: MATEMATIKA
: 2 X 35 Menit
: RABU, 05 Mei 2021
: YOGYAKARTA
MAPEL/TEMA
WAKTU (JAM)
HARI, TANGGAL
UPBJJ-UT
PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh guru/mahasiswa
ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan
menggunakan butir penilaian di bawah ini :
1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan
Tujuan/Indikator perbaikan pembelajaran
1
1.1. Menggunakan bahan perbaiakan pembelajaran yang sesuai
Dengan kurikulum dan masalah yang dipebaiki
2
3
4
5
√
1.2.Merumuskan tujuan khusus/indikator perbaikan pemBelajaran
√
Rata-rata nutir 1 = A
5
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, menentukan tema, media (alat bantu
pembelajaran) dan sumber belajar
1
2
3
4
5
2.1 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi
√
Pembelajaran
2.2.Mengembangkan jaringan tema dan menentukan tema
√
(khusus untuk pembelajaran tematik)
2.3.Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran
√
2.4.Memilih sumber belajar
√
Rata-rata butir 2 =B
2. Merencanakan sekenario perbaikan pembelajaran
1
2
3
4
3.1.Menentukan jenis kegiatan perbaikan pembelajaran/
Yang sesuai dengan tema (untuk pembelajaran tematik)
3.2.Menyusun langkah-langkah perbaikan pembelajaran/
Yang sesuai tema (untuk pembelajaran tematik)
3.3.Menentukan alokasi waktu perbaiakan pembelajaran
3.4.Menentukan cara-cara memotivasi siswa
4,5
5
√
√
√
√
3.5.Menyiapkan pembelajaran
√
Rata-rata
butur
1
2 3 =3C
4. Meracang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran
4
4,8
4.1. Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar
√
4.2. Menentukan cara-cara pengorganisasian siswa agar siswa
Dapat berpartisipasi dalam perbaiakan pembelajaran
√
5
Rata-rata butir 4 = D
5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat
Penilaian perbaiakan pembelajaran
5.1. Menentukan prosedur dan jenis penilaian
(khusus untuk pembelajaran tematik prosedur
Penilaian harus dilakukan secara berkala,
Berkesinambungan, dan menyeluruh)
5.2. Membuat alat-alat penilaian dan kunci jawaban
1
2
3
4
5
√
√
Rata-rata butir 5 = E
6. Tampilan dokumen rencana perbaiakan pembelajaran
6.1. Kebersihan dan kerapian
1
2
3
4
5
5
√
6.2. Penggunaan bahasa tulis
√
Rata-rata butir 6 = F
Nilai APKG 1 PKP PGSD = A+B+C+D+E+F =
6
4,90
Mengetahui,
Temanggung, 3 Mei 2021
KepalaSekolah
Supervisor 1
MULYADI, S. Pd
SUJARWATI, M. Pd
NIP. 19650411 198405 1 001
NO ID. 45001849
No. HP. 085292637885
No. HP. 087834099116
5
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 2 (APKG-PKP 2) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2
NAMA MAHASISWA
NIM
TEMPAT MENGAJAR
KELAS
:PIPIT OKVITASARI
: 836889477
:SDN CARUBAN
: III
MAPEL/TEMA
WAKTU (JAM)
HARI, TANGGAL
UPBJJ-UT
: MATEMATIKA
: 2 X 35 Menit
: RABU, 05 Mei 2021
: YOGYAKARTA
PETUNJUK
1. Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung
2. Pusatkanlah perhatian anda pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta
dampaknya pada diri siswa
3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian berikut
4. Khusus untuk butir 5, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dengan mata
pelajaran, pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran yang
sedang diajarkan
5. Nilailah semua aspek kemampuan guru
1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar
1.1.Menata fasilitas dan sumber belajar
1
2
3
4
5
√
1.2.Melaksanakan tugas rutin kelas
√
Rata-rata butir 1 = A
2.
Melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
2.1.Memulai pembelajaran
perbaikan
2.2.Melaksanakan pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan, siswa, situasi dan lingkungan
2.3.Menggunakan
alat
bantu
(media)
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan,
siswa, situasi dan lingkungan
2.4.Melaksanakan pembelajaran dalam urutan
yang logis
2.5.Melaksanakan perbaikan pembelajaran secara
individual, kelompok atau klasikal
2.6.Mengelola waktu pembelajaran secara efisien
√
√
√
√
√
√
Rata-rata butir 2 = B
3.
5
Mengelola interaksi kelas
3.1.Memberi petunjuk dan penjelasan yang
berkaitan dengan isi Pembelajaran
3.2.Menangani pertanyaan dan respons siswa
3.3.Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat
& gerakan badan
3.4.Memicu dan memelihara keterlibatan siswa
4,83
√
√
√
√
√
3.5.Memantapkan
pembelajaran
penguasaan
materi
Rata-rata butir 3 = C
4,80
4. Bersikap terbuk dan luwes serta membantu mengembngkan sikap positif siswa terhadap
belajar
4.1.Menunjukkan sikap ramah, luwes, terbuka,
penuh pengertian dan sabar kepada siswa
4.2.Menunjukkan kegairahan dalam mengajar
√
4.3.Mengembangkan hubungan antar pribadi
yang sehat dan serasi
4.4.Membantu siswa menyadari kelebihan dan
kekurangannya
4.5.Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan
diri
√
√
√
√
Rata-rata butir 4 = D
4,8
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan pembelajaran mata pelajaran
tertentu
a. Bahasa Indonesia
5.1.Mendemonstrasikan penguasan materi bahasa
√
Indonesia
5.2.Mengembangkan kemampuan siswa untuk
√
berkomunikasi dan bernalar
5.3.Memberikan latihan keterampilan berbahasa
√
5.4.
5.5.Peka terhadap kesalahan penggunaan istilah
√
teknis
5.6.Memupuk kegemaran membaca
√
Rata-rata 5.a = E
b. Matematika
5.1.Menanamkan konsep matematika melalui
metode bervariasi yang sesuai dengan
karakteristik materi
5.2.Menguasai simbol-simbol matematika
5.3.Memberikan latihan matematika
kehidupan sehari-hari
5.4.Menguasai materi matematika
√
√
dalam
√
√
Rata-rata 5.b = E
c. IPA
5.1.Membimbing siswa membuktikan konsep
IPA melalui pengalaman langsung terhadap
objek yang dipelajari
5
4,75
5.2.Meningkatkan keterlibatan siswa melalui
pengalaman belajar dengan berbagai
kegiatan
5.3.Menggunakan istilah yang tepat pada setiap
langkah pembelajaran
5.4.Terampil dalam melakukan percobaan IPA
serta tepat dalam memilih alat peraga IPA
5.5.Menerapkan konsep IPA dalam kehidupan
sehari-hari
5.6.Menampilkan penguasaan IPA
Rata-rata 5.c = E
d. IPS
5.1.Menerapkan metode bervariasi dalam
pembelajaran IPS
5.2.Menggunakan media/alat bantu dalam
pembelajaran IPS
5.3.Meningkatkan keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran IPS
5.4.Ketetapan
menggunakan
istilahistilah/konsep IPS dalam pembelajaran IPS
5.5.Menerapkan konsep IPS terpadu dalam
kehidupan sehari-hari
Rata-rata 5.d = E
e. PKn
5.1.Menggunakan metode dan alat bantu dalam
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
5.2.Meningkatkan keterlibatan siswa dalam
proses
pembelajaran
pendidikan
kewarganegaraan
5.3.Ketepatan penggunaan istilah-istilah khusus
dan
konsep
dalam
pendidikan
kewarganegaraan
5.4.Menunjukkan
penguasaan
materi
pendidikan kewarganegaraan
5.5.Menerapkan
konsep
pendidikan
kewarganegaraan dalam kehidupan seharihari
Rata-rata 5.e = E
f. Tematik
5.1.Menampilkan penguasaan pembelajaran
tematik secara holistik
5.2.Terampil menggunakan metode dan media
pembelajaran
5.3.Mahir dalam mengaitkan tema dengan
kehidupan sehari-hari
5.4.Meningkatkan keterlibatan siswa melalui
pengamatan langsung
5.5.Mengembangkan
kemampuan
siswa
dalam berbagai aspek yang terkait dengan
tema
5.6.Menerapkan konsep dalam kehidupan
sehari-hari
Rata-rata 5.f = E
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil
belajar
6.1.Melaksanakan penilaian selama proses
pembelajaran
6.2.Melaksanakan penilaian pada akhir
pembelajaran
√
√
Rata-rata 6 = F
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
7.1.Keefektifan proses pembelajaran
5
√
7.2.Penggunaan bahasa Indonesia lisan
√
7.3.Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa
√
7.4.Penampilan guru dalam pembelajaran
√
Rata-rata 7 = G
Nilai APKG 1 PKP PGSD = A+B+C+D+E+F+G =
5
4,88
6
Mengetahui,
Temanggung, 3 Mei 2021
KepalaSekolah
Supervisor 1
MULYADI, S. Pd
SUJARWATI, M. Pd
NIP. 19650411 198405 1 001
NO ID. 45001849
No. HP. 085292637885
No. HP. 087834099116
Lampiran 9
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1
Nama
: PIPIT OKVITASARI
NIM
: 836889477
Program Studi
: S1 PGSD
UPBJJ
: YOGYAKARTA
A. Redaksi Komponen
1. Apakah kegiatan membuka pembelajaran yang peneliti lakukan dapat
mengarahkan dan mempersiapkan siswa mengikuti pembelajaran dengan
baik ?
Jawab : ya, kegiatan membuka pelajaran yang peneliti lakukan sudah
mengarahkan siswa dengan baik.
2. Bagaiman tanggapan siswa terhadap ateri / bahan ajar yang peneliti sajikan
sesuai yang diharapkan ? (Apakah materi terlalu tinggi, terlalu rendah,
atau sesuai dengan kemapuan awal siswa) ?
Jawab : Tanggapan siswa baik terhadap materi yang disampaikan, karena
materi tergolong materi yang masih dalam cakupan belajar siswa atau
sesuai dengan kemampuan siswa.
3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan ?
Apakah media sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi /
materi yang diajarkan ?
Jawab : Respon yang baik diberikan siswa terhadap media pembelajaran
yang digunakan, tetapi siswa kurang menguasai karena media hanya
digunakan oleh guru.
4. Bagaiana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah peneliti
rancang ?
Jawab : Tanggapan siswa baik, karena kegiatan pembelajaran yang
dirancang peneliti mudah di pahami
5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode / teknik pembelajaran yang
saya gunakan ?
Jawab : Siswa merespon dengan baik, karena media belum digunakan
masing-masing siswa dan masih digunakan oleh guru saja, maka metode
belum diterapkan dalam perbaikan pembelajaran siklus 1 ini.
6. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pengelolaan kelas (perlakuan
peneliti terhadap siswa, cara peneliti mengatasi masalah, memotivasi
siswa) yang peneliti lakukan ?
Jawab : Siswa belum sepenuhnya fokus terhadap pembelajaran, karena
pengelolaan kelas yang peneliti lakukan belum maksimal.
7. Apakah siswa dapat menangkap penjelasan / intruksi yang peneliti berikan
dengan baik ?
Jawab : Dari 16 siswa, sebagian siswa mampu menangkap penjelasan yang
peneliti sampaikan, tetapi masih ada beberapa siswa lain yang belum
mampu menangkap penjelasan yang diberikan.
8. Bagaimana tanggapan siswa terhadap latihan atau penilaian yang peneliti
berikan ?
Jawab : Siswa belum puas dengan hasil yang mereka dapat.
9. Apakah siswa telah mencapai penguasaan kemampuan yang telah
ditetapkan ?
Jawab : Belum semua siswa mencapai penguasaan kemampuan yang
ditetapkan.
10. Apakah peneliti telah dapat mengatur dan memanfaatkan waktu
pembelajaran dengan baik ?
Jawab : ya, peneliti telah mengatur dan memanfaatkan waktu dengan baik.
11. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang peneliti gunakan sudah dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang saya
sampaikan ?
Jawab : ya, kegiatan menutup pelajaran yang peneliti gunakan sudah dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan
B. Refleksi Menyeluruh
1. Apakah rencana pelajaran yang peneliti susun dapat berjalan sebagaimana
mestinya ? ( jika tidak seluruhnya, apakah peneliti telah melakukan
penyesuaian rencana pembelajaran dengan baik ) ?
Jawab : Rencana pembelajaran yang di susun belum berjalan sesuai
rencana, karena masih ada beberapa siswa belum fokus terhadap
penjelasan yang disampaikan. Peneliti sudah melakukan penyesuaian
rencana pembelajaran dengan baik.
2. Apakah kelemahan-kelemahan peneliti dalam menyusun dan melakukan
pembelajaran ? dalam hal apa saja penguasaan materi, penggunaan bahan
dan media, penataan kegiatan, pengelolaan kelas, komunikasi dan
pendekatan terhadap siswa, penggunaan waktu, serta penilaian belajar ?
Jawab : belum semua siswa menggunakan media pembelajaran, media
hanya digunakan oleh guru saja.
3. Apa saja penyebab kelemahan peneliti tersebut dan bagaimana
memperbaikinya ke depan ?
Jawab : penyebab kelemahan yang peneliti lakukan adalah penggunaan
media yang belum sempurna, dalam kata lain peneliti hanya menggunakan
media untuk menjelaskan, bukan untuk di coba siswa. Peneliti akan
memperbaiaki dengan meminta siswa untuk membawa media dan
menggunakan secara bersama-sama dalam percobaan praktik penggunaan
media papan paku.
4. Apakah kekuatan saya atau hal-hal yang baik yang telah peneliti capai
dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran ?
Jawab : pengenalan media pada siklus 1.
5. Apakah penyebab kelebihan dan kebaikan yang telah peneliti capai dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran ?
Jawab : semangat yang dimilik peneliti.
6. Hal-hal unik (positifatau negatif) apa yang telah terjadi pembelajaran yang
peneliti lakukan ?
Jawab : Siswa mempraktikkan media papan paku dengan karet gelang
berwarna agar dapat membedakan bangun datar yang satu dengan yang
lainnya.
7. Ketika ditanya tentang dasar dan alasan pengambilan keputusan dan
tindakan
mengajar
yang
peneliti
lakukan,
apakah
dapat
mempertanggungjawabkannya secara ilmiah dan moral ?
Jawab : yapengambilan keputusan dan tindakan mengajar yang peneliti
lakukan, dapat mempertanggungjawabkannya secara ilmiah dan moral.
Lampiran 10
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2
Nama
: PIPIT OKVITASARI
NIM
: 836889477
Program Studi
: S1 PGSD
UPBJJ
: YOGYAKARTA
A. Redaksi Komponen
1. Apakah kegiatan membuka pembelajaran yang peneliti lakukan dapat
mengarahkan dan mempersiapkan siswa mengikuti pemlajaran dengan
baik ?
Jawab : ya, kegiatan membuka pelajaran yang peneliti lakukan sudah
mengarahkan siswa dengan baik.
2. Bagaiman tanggapan siswa terhadap ateri / bahan ajar yang saya sajikan
sesuai yang diharapkan ? (Apakah materi terlalu tinggi, terlalu rendah,
atau sesuai dengan kemapuan awal siswa) ?
Jawab : Tanggapan siswa baik terhadap materi yang disampaikan,
karena materi tergolong materi yang masih dalam cakupan belajar siswa
atau sesuai dengan kemampuan siswa.
3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan?
Apakah media sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi/
materi yang diajarkan ?
Jawab : Respon yang baik diberikan siswa terhadap media pembelajaran
yang digunakan, siswa sudah menguasai media karena media digunakan
oleh guru dan masing-masing siswa.
3. Bagaiana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya
rancang ?
Jawab : Tanggapan siswa baik, karena kegiatan pembelajaran yang
dirancang peneliti mudah di pahami.
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode / teknik pembelajaran
yang saya gunakan ?
Jawab : Siswa merespon dengan baik, karena media sudah digunakan
oleh guru dan masing-masing siswa, maka metode eksperimen
diterapkan. siswa begitu antusias menggunakan metode eksperimen
karena dengan metode ini siswa bisa melakukan percobaan pada media
papan berpaku secara langsung.
5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pengelolaan kelas ( perlakuan
saya terhadap siswa, cara saya mengatasi masalah, memotivasi siswa )
yang saya lakukan ?
Jawab : Siswa lebih fokus terhadap pembelajaran, karena pengelolaan
kelas yang peneliti lakukan sudah dilakukan dengan maksimal.
6. Apakah siswa dapat menangkap penjelasan / intruksi yang saya berikan
dengan baik ?
Jawab : siswa mampu menangkap penjelasan yang peneliti sampaikan
7. Bagaimana tanggapan siswa terhadap latihan atau penilaian yang saya
berikan ?
Jawab : Siswa senang mendapatkan hasil yang diharapkan meskipun
nilai yang didapat belum seluruh siswa kelas III mendapat nilai 100.
8. Apakah siswa telah mencapai penguasaan kemampuan yang telah
ditetapkan ?
Jawab : Siswa mencapai penguasaan kemampuan yang ditetapkan.
9. Apakah saya telah dapat mengatur dan memanfaatkan waktu
pembelajaran dengan baik ?
Jawab : ya, peneliti telah mengatur dan memanfaatkan waktu dengan
baik.
10. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang saya gunakan sudah dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang saya
sampaikan ?
Jawab : kegiatan menutup pelajaran yang peneliti gunakan sudah dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan
B. Refleksi Menyeluruh
1. Apakah rencana pelajaran yang saya susun dapat berjalan sebagaimana
mestinya ? ( jika tidak seluruhnya, apakah saya telah melakukan
penyesuaian rencana pembelajaran dengan baik ) ?
Jawab : Rencana pembelajaran yang di susunberjalan sesuai rencana,
siswa fokus terhadap penjelasan yang disampaikan. Peneliti sudah
melakukan penyesuaian rencana pembelajaran dengan baik.
2. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam menyusun dan melakukan
pembelajaran ? dalam hal apa saja penguasaan materi, penggunaan
bahan dan media, penataan kegiatan, pengelolaan kelas, komunikasi dan
pendekatan terhadap siswa, penggunaan waktu, serta penilaian belajar ?
Jawab :
3. Apa
saja
penyebab
kelemahan
saya
tersebut
dan
bagaimana
memperbaikinya ke depan ?
Jawab : penggunaan media yang belum sempurna pada siklus 1, dalam
kata lain peneliti hanya menggunakan media untuk menjelaskan bukan
untuk di coba siswa, pada siklus 2 ini sudah diguanakan oleh semua
siswa. Siswa sudah melakukan percobaan pada media yang mereka
gunakan.
4. Apakah kekuatan saya atau hal-hal yang baik yang telah saya capai
dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran ?
Jawab : pengenalan media pada siklus 1 dan penggunaan metode pada
siklus 2 yang membuat siswa menjadi lebih antusias dalam proses
pembelajaran.
5. Apakah penyebab kelebihan dan kebaikan yang telah saya dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran ?
Jawab : semanagat yang dimiliki peneliti
6. Hal-hal unik (positifatau negatif) apa yang telah terjadi dalam
pembelajaran yang peneliti lakukan ?
Jawab : Siswa mempraktikkan media papan paku dengan karet gelang
berwarna agar dapat membedakan bangun datar yang satu dengan yang
lainnya.
7. Ketika ditanya tentang dasar dan alas an pengambilan keputusan dan
tindakan
mengajar
yang
saya
lakukan,
apakah
dapat
mempertanggungkannya secara ilmiah dan moral ?
Jawab : ya pengambilan keputusan dan tindakan mengajar yang peneliti
lakukan, dapat mempertanggungjawabkannya secara ilmiah dan moral.
Lampiran 11
Jurnal Pembimbingan Supervisor 1 PKP
NIM/ Nama Mahasiswa
: Pipit Okvitasari
Mengajar di Kelas
: III
Sekolah
: SD Negeri Caruban
No
Hari/
Tanggal
1
6-5-2021
2
3
4
Kegiatan
Hasil/Komentar
20-5-2021
Konsultasi
tentang
BAB 1
Bimbingan
pembuatan
laporan tiap
BAB
27-5-2021
Konsultasi
format
lampiran
Pada BAB 1 agar
ditambah lagi
reverensinya
Pemberian
bimbingan tentang
sistematika
pmbuatan laporan
PKP tiap BAB nya
dan penulisannya
yang benar.
Lampiran agar di
buat secara
berurutan, dan
sesuai petunjuk
yang diberikan
Pada BAB I sampai
dengan lampiran
agar di perbaiki
bagian yang sudah
di koreksi.
3-6-2021
Konsultasi
BAB I
sampai
dengan
lampiran
Tindak
Lanjut
Memperba
iki BAB I
Paraf
Mhs Sup 1
Membuat
Laporan
PKP
Membuat
lampiran
Memperba
iki BABI
sampai
lampiran
laporan
PKP
Mengetahui
Supervisor 1
Temanggung, 10 Juni 2021
Mahasiswa
Sujarwati, S. Pd, M. Pd
NO ID. 45001849
Pipit Okvitasari
NIM. 8363889477
Jurnal Pembimbingan Supervisor 2 PKP
NIM/ Nama Mahasiswa
: Pipit Okvitasari
Mengajar di Kelas
: III
Sekolah
: SD Negeri Caruban
No
1
2
3
4
5
6
Hari/
Tanggal
10-4-2021
11-4-2021
20-4-2021
21-4-2021
2-5-2021
3-5-2021
Kegiatan
Mengajukan
judul PTK
Mendiskusikan
rencana
pembelajaran
pra siklus
Mendiskusikan
rencana
pembelajaran
siklus 1
Rencana
pelaksanaan
Praktik siklus1
Mendiskusikan
rencana
pembelajaran
siklus 2
Rencana
pelaksanaan
Praktik Siklus2
Hasil/
Komentar
Diskusi judul
PTK yang
akan
dilaksanakan
Koreksi dan
pembenahan
RPP
Tindak
Lanjut
PTK
dilaksanaka
n dengan
benar
Membuat
RPP Pra
siklus
Pembenahan
RPP
Membuat
RPP siklus
1
Pemberian
pengarahan
pelaksanaan
Siklus 1
Pembenahan
RPP
Pelaksanaan
praktik
siklus 1
Pemberian
pengarahan
Pelaksanaan
Siklus 2
Pelaksanaan
praktik
siklus 2
Paraf
Mhs Sup 2
Membuat
RPP siklus
1
Mengetahui
Supervisor 2,
Temanggung, 10 Juni 2021
Mahasiswa,
Mulyadi, S. Pd
NIP. 19650411 198405 1 001
Pipit Okvitasari
NIM. 8363889477
Lampiran 13
HASIL PEKERJAAN SISWA TERTINGGI dan TERENDAH
PRA SIKLUS
No
Nama
Nilai
Keterangan ≥65
1
Abiyu Akbar P
60
Tidak Tuntas
2
Abimanyu Khairu Gazhi
70
Tuntas
3
Ardan Sahrul B
75
Tuntas
4
Arfa Arya Abimanyu
100
Tuntas
5
Azizah
40
Tidak Tuntas
6
Bagus Permadi
60
Tidak Tuntas
7
Fatan Wahyu Kristianto
80
Tuntas
8
Hafidz Rizki Anugrah
40
Tidak Tuntas
9
Humam Al Faruq
30
Tidak Tuntas
10
Jenitra May Samara
40
Tidak Tuntas
11
Muhammad Afandi
60
Tidak Tuntas
12
Muhammad Wildan Andang Jati
70
Tuntas
13
Muhammad Khoirul Rizki
100
Tuntas
14
Rafa Aditya
40
Tidak Tuntas
15
Septiyan Dhio Rezky
80
Tuntas
16
Silvi Anggrayni
100
Tuntas
Nilai Terendah
30
Nilai Tertinggi
100
Jumlah
1005
Rata-rata
62,81
Nama
: Arfa Arya Abimanyu
No Absen
:4
Kelas
: III
100
1. Bangun yang memiliki 4 sisi, 2 pasang sisi sama panjang, dan memiliki 4
sudut yang sama besar adalah ….
a. Persegi
b. Trapesium
c. Layang-layang
d. Persegi panjang
2. Bangun persegi panjang mempunyai …. sisi.
a.
b.
c.
d.
2
3
4
5
3.
Berapa Luas Bangun di samping ?
a. 10 cm
b. 15 cm
c. 20 cm
d. 25 cm
4.
Berapa Keliling bangun di samping?
a. 34 cm
b. 17 cm
c. 24 cm
d. 60 cm
5. Dari bangun datar nomor 4 berapakah luasnya ?
a. 34 cm
c. 24 cm
b. 17 cm
d. 60 cm
Nama
: Humam Al Faruq
No Absen
:9
Kelas
: III
30
1. Bangun yang memiliki 4 sisi, 2 pasang sisi sama panjang, dan memiliki 4
sudut yang sama besar adalah ….
a. Persegi
b. Trapesium
c. Layang-layang
d. Persegi panjang
2. Bangun persegi panjang mempunyai …. sisi.
a.
b.
c.
d.
2
3
4
5
3.
Berapa Luas Bangun di samping ?
a. 10 cm
b. 15 cm
c. 20 cm
d. 25 cm
4.
Berapa Keliling bangun di samping?
a. 34 cm
b. 17 cm
c. 24 cm
d. 60 cm
5. Dari bangun datar nomor 4 berapakah luasnya ?
a. 34 cm
c. 24 cm
b. 17 cm
d. 60 cm
HASIL PEKERJAAN SISWA TERTINGGI dan TERENDAH
SIKLUS 1
No
Nama
Nilai
Keterangan ≥65
1
Abiyu Akbar P
65
Tuntas
2
Abimanyu Khairu Gazhi
80
Tuntas
3
Ardan Sahrul B
80
Tuntas
4
Arfa Arya Abimanyu
100
Tuntas
5
Azizah
60
Tidak Tuntas
6
Bagus Permadi
65
Tuntas
7
Fatan Wahyu Kristianto
80
Tuntas
8
Hafidz Rizki Anugrah
55
Tidak Tuntas
9
Humam Al Faruq
50
Tidak Tuntas
10
Jenitra May Samara
65
Tuntas
11
Muhammad Afandi
70
Tuntas
12
Muhammad Wildan Andang Jati
75
Tuntas
13
Muhammad Khoirul Rizki
100
Tuntas
14
Rafa Aditya
50
Tidak Tuntas
15
Septiyan Dhio Rezky
80
Tuntas
16
Silvi Anggrayni
100
Tuntas
Nilai Terendah
50
Nilai Tertinggi
100
Jumlah
1175
Rata-rata
73,43
Nama
: Arfa Arya Abimanyu
No Absen
:4
Kelas
: III
100
6. Bangun yang memiliki 4 sisi, 2 pasang sisi sama panjang, dan memiliki 4
sudut yang sama besar adalah ….
a. Persegi
b. Trapesium
c. Layang-layang
d. Persegi panjang
7. Bangun persegi panjang mempunyai …. sisi.
a.
b.
c.
d.
2
3
4
5
8.
Berapa Luas Bangun di samping ?
a. 10 cm
b. 15 cm
c. 20 cm
d. 25 cm
9.
Berapa Keliling bangun di samping?
a. 34 cm
b. 17 cm
c. 24 cm
d. 60 cm
10. Dari bangun datar nomor 4 berapakah luasnya ?
a. 34 cm
c. 24 cm
b. 17 cm
d. 60 cm
Nama
: Humam Al Faruq
No Absen
:9
Kelas
: III
50
6. Bangun yang memiliki 4 sisi, 2 pasang sisi sama panjang, dan memiliki 4
sudut yang sama besar adalah ….
a. Persegi
b. Trapesium
c. Layang-layang
d. Persegi panjang
7. Bangun persegi panjang mempunyai …. sisi.
a.
b.
c.
d.
2
3
4
5
8.
Berapa Luas Bangun di samping ?
a. 10 cm
b. 15 cm
c. 20 cm
d. 25 cm
9.
Berapa Keliling bangun di samping?
a. 34 cm
b. 17 cm
c. 24 cm
d. 60 cm
10. Dari bangun datar nomor 4 berapakah luasnya ?
a. 34 cm
c. 24 cm
b. 17 cm
d. 60 cm
HASIL PEKERJAAN SISWA TERTINGGI dan TERENDAH
SIKLUS 2
No
Nama
Nilai
Keterangan ≥65
1
Abiyu Akbar P
75
Tuntas
2
Abimanyu Khairu Gazhi
85
Tuntas
3
Ardan Sahrul B
85
Tuntas
4
Arfa Arya Abimanyu
100
Tuntas
5
Azizah
75
Tuntas
6
Bagus Permadi
80
Tuntas
7
Fatan Wahyu Kristianto
80
Tuntas
8
Hafidz Rizki Anugrah
70
Tuntas
9
Humam Al Faruq
65
Tuntas
10
Jenitra May Samara
75
Tuntas
11
Muhammad Afandi
75
Tuntas
12
Muhammad Wildan Andang Jati
80
Tuntas
13
Muhammad Khoirul Rizki
100
Tuntas
14
Rafa Aditya
65
Tuntas
15
Septiyan Dhio Rezky
95
Tuntas
16
Silvi Anggrayni
100
Tuntas
Nilai Terendah
65
Nilai Tertinggi
100
Jumlah
1305
Rata-rata
81,56
Nama
: Arfa Arya Abimanyu
No Absen
:4
Kelas
: III
100
1. Sebutkan sifat-sifat dari bangun datar persegi !
Jawab
: Masing-masing sudut yang dimilikinya adalah sudut siku-siku,
Memiliki dua diagonal dengan ukuran panjang yang sama sama serta
berpotongan di tengah-tengah dan membentuk sudut siku-siku, Pada masingmasing sudutnya di bagi dua sama besarnya oleh diagonalnya, Memiliki
empat buah sumbu simetri.
2. Bangun persegi panjang mempunyai sudut, seluruh sudutnya badalah sudut . .
Jawab
: Siku-siku
3.
Hitunglah Keliling bangun di samping!
I
II
Jawab
III
: Keliling persegi
= sisi x sisi
= 12cm x 12cm
= 144cm, maka 3 persegi x 144cm
= 432cm
4. Jika keliling sebuah persegi adalah 60 cm, berapakah panjang sisi persegi ?
Jawab
:
Keliling persegi
= 4 x sisi
60cm
= 4 x sisi
60cm/4cm
= sisi
15cm
= sisi,jadi panjang sisinya 15cm
5.
Berapa keliling bangun disamping?
Keliling = 2 X (Panjang x Lebar)
= 2 X (15 + 7)
= 2 X 22 cm
= 44 cm
Nama
: Humam Al Faruq
No Absen
:9
Kelas
: III
65
1. Sebutkan sifat-sifat dari bangun datar persegi !
Jawab
:
Memiliki dua diagonal dengan ukuran panjang yang sama,
Memiliki empat buah sumbu simetri.
2. Bangun persegi panjang mempunyai sudut, seluruh sudutnya badalah sudut . .
. Jawab
: Siku-siku
3.
Hitunglah Keliling bangun di samping!
I
II
Jawab
III
: Keliling persegi
= sisi x sisi
= 12cm x 12cm
Kurang dikalikan 3
hasilnya
= 144cm
4. Jika keliling sebuah persegi adalah 60 cm, berapakah panjang sisi persegi ?
Jawab
: Keliling persegi
= 4 x sisi
60cm
= 4 x sisi
60cm - 4cm
= sisi
56cm = sisi, jadi panjang sisinya adalah 56cm
5.
Berapa keliling bangun disamping?
Keliling = 44 cm
Tidak ada caranya
Lampiran 14
Hasil belajara siswa PRA SIKLUS
Distribusi Evaluasi Pembelajaran Pra Siklus
No
Skor
Frekuensi
SxF
Prosentasi
Keterangan
1
30
1
30
6,25%
Tidak Tuntas
2
40
4
200
25%
Tidak Tuntas
3
60
3
180
18,75%
Tidak Tuntas
4
70
2
140
12,50%
Tuntas
5
75
1
75
6,25%
Tuntas
6
80
2
80
12,50%
Tuntas
7
100
3
300
18,75%
Tuntas
16
1005
100%
Jumlah
Rata-rata
62,81
Rata-rata Ketuntasan Belajar %
50 %
Nilai Tertinggi
100
Nilai Terendah
30
GRAFIK EVALUASI HASIL BELAJAR PRA SIKLUS
PRA SIKLUS
4
4
3
3
2
3
2
1
2
1
1
0
30
40
60
70
75
80
100
Distribusi Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
No
Skor
Frekuensi
SxF
Prosentasi
Keterangan
1
50
2
100
12,5%
Tidak Tuntas
2
55
1
55
6,25%
Tidak Tuntas
3
60
1
60
6,25%
Tidak Tuntas
4
65
3
195
18,75%
Tuntas
5
70
1
70
6,25%
Tuntas
6
75
1
75
6,25%
Tuntas
7
80
4
320
25%
Tuntas
8
100
3
300
18,75
Tuntas
16
1175
100%
Jumlah
Rata-rata
73,43
Rata-rata Ketuntasan Belajar %
75 %
Nilai Tertinggi
100
Nilai Terendah
50
Grafik evaluasi hasil perbaikan pembelajaran siklus 1
SIKLUS 1
4
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
3
3
2
50
1
1
55
60
65
1
1
70
75
80
100
Distribusi Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 2
No
Skor
Frekuensi
SxF
Prosentasi
Keterangan
1
65
2
130
12,5%
Tuntas
2
70
1
70
6,25%
Tuntas
3
75
4
300
25%
Tuntas
4
80
3
240
18,75%
Tuntas
5
85
2
170
12,5%
Tuntas
6
95
1
95
6,25%
Tuntas
7
100
3
300
18,75%
Tuntas
16
1305
100%
Jumlah
Rata-rata
81,56
Rata-rata Ketuntasan Belajar %
100 %
Nilai Tertinggi
100
Nilai Terendah
65
Gravik evaluasi hasil perbaikan pembelajaran siklus 2
SIKLUS 2
4
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
3
2
3
2
1
65
70
1
75
80
85
95
100
Download