LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL #COVID – 19MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAKONSEP BANGUN DATAR MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN PAKU DAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS 3 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2020/2021 SEKOLAH DASAR NEGERI CARUBAN KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN TEMANGGUNG Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) Untuk Memperoleh Gelar SI PGSD Disusun oleh : NAMA : PIPIT OKVITASARI NIM : 836889477 MASA UJIAN : 2021.1 PROGRAM STUDI : SI PGSD POKJAR : TEMANGGUNG KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) YOGYAKARTA 2021 ii LEMBAR PENGESAHAN PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAKONSEP BANGUN DATAR MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN PAKU DAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS 3 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2020/2021 SEKOLAH DASAR NEGERI CARUBAN KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN TEMANGGUNG #COVID - 19 Kepala SD N Caruban Mahasiswa MULYADI, S. Pd PIPIT OKVITASARI NIP. 19650411 198405 1 001 NIM. 836889477 Supervisor 1 SUJARWATI, S. Pd, M. Pd NO ID. 45001849 iii LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Pemantapan Kemampuan Professional (PKP) yang saya susun sebagai syarat memperolah gelar Sarjana Pendidikan dari Program Study Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Terbuka merupakan hasil karya sendiri Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah. Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau bagian laporan PKP ini bukan hasil karya sendiri atau adanya plagiat daam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Temanggung, 10 Juni 2021 Yang menyatakan, PIPIT OKVITASARI NIM. 836889477 iv MOTTO DAN PEMBAHASAN MOTTO Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama komitmen itu ada karena masa depan sungguh ada ( penulis ). Orang yang pesimis melihat kesulitan dalam setiap kesempatan. Orang yang optimis melihat kesempatan dalam setiap kesulitan ( Agus Dharma ). PEMBAHASAN Laporan PKP ini kupersembahkan kepada: 1. Ayah dan Ibu tercinta yang telah merawat dan membimbingku serta mengasihi dengan sepenuh hati. 2. Suamiku dan anakku yang setia mendampingi dalam perjuanagan meraih harapan. 3. Keluarga besar SD Negeri Caruban Kecamatan Kandangan yang memberi semangat kesempatan. 4. Sahabat yang selalu tulus memberi motivasi. 5. Almamaterku yang berjasa. dan v KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkanrahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan PKP yang berjudul “Peningkatan Hasil BelajarMateri Bangun Datar Menggunakan Media PapanBerpaku dan Metode Eksperimen pada Siswa Kelas III SD N Caruban Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2020/2021” ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan PKP ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam bidangPendidikan Guru Sekolah Dasar jurusan Pendidikan Sekolah Dasar FakultasIlmu Pendidikan meski dengan kekurangan dan keterbatasan pengalaman. Dalam penyusunan Laporan PKP ini, banyak kendala yang dihadapi tetapi dapat diatasi karena adanya dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Asmui. M. Pd, selaku pengelola Universitas Terbuka UPBJJ Yogyakarta Pokjar Temanggung. 2. Ibu Windarti 3. Ibu DSujarwati, M. Pd, selaku Tutor Pembimbing penulis yangtelah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikanbimbingan dan arahan selama proses penulisan Laporan PKP ini hingga selesai. 4. Bapak Mulyadi, S. Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Caruban Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung yang membimbing dalam pelaksanan perbaikan pembelajaran dalam Laporan PKP ini. 5. Ibu Liya Susanti, S. Pd, selaku guru kelas III SD N Caruban Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung. 6. Ibu Neneng Purwanti, S. Pd, selaku teman sejawat yang membantu peneliti dalam pembuatan video simulasi perbaikan pembelajaran pada PKP ini. vi 7. Siswa-siswi kelas III SD N Caruban Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi subyek dalampenelitian ini. 8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan PKP ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga karya penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penelitian sesudahnya, peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam karya penelitian ini. Oleh karena itu kritik, saran, maupun pendapat sangat peneliti harapkan untuk memperbaiki kualitas karya penelitian ini. Temanggung, 10 Juni 2021 Penulis PIPIT OKVITASARI NIM. 836889477 vii DAFTAR ISI Halaman Judul..................................................................................................... i Lembar Pengesahan ............................................................................................ ii Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ....................................................................... iii Motto dan Persembahan ...................................................................................... iv Kata Pengantar .................................................................................................... v Daftar Isi.............................................................................................................. vii Daftar Tabel ........................................................................................................ ix Daftar Gambar ..................................................................................................... x Daftar Lampiran .................................................................................................. xi Abstrak ................................................................................................................ xii I. Pendahuluan ............................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 1. Identifikasi Masalah ..................................................................... 3 2. Menjelaskan kondisi pembelajaran yang terjadi di kelasnya ....... 3 3. Menjelaskan pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan II. pendapat ahli ................................................................................. 3 4. Analisis Masalah .......................................................................... 3 5. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ............................... 4 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ....................................... 4 D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ..................................... 5 Kajian Pustaka......................................................................................... 6 A. Kajian Tentang Belajar ..................................................................... 6 B. Pembelajaran Matematika di SD ....................................................... 13 C. Konsep Media Papan Paku................................................................ 16 viii D. Penelitian yang Relevan .................................................................... 24 E. Metode Pembelajaran ........................................................................ 24 F. Profil SDN Caruban .......................................................................... 27 Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran .................................... 29 A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu .............. 29 B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ......................................... 32 C. Teknik Analisis Data ......................................................................... 38 Hasil dan Pembahasan............................................................................. 42 A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ......................... 42 B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ..................... 64 Simpulan dan Saran serta Tindak Lanjut ................................................ 69 A. Simpulan............................................................................................ 69 B. Saran Tindak Lanjut .......................................................................... 71 Daftar Pustaka ..................................................................................................... 72 Lampiran ............................................................................................................. 74 III. IV. V. ix Daftar Tabel Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tabel 3.1 Jadwal perbaikan pembelajaran Tabel 3.2 Jadwal kegiatan penelitian Tabel 3.3 Lembar observasi keaktifan guru Tabel 3.4 Lembar observasi keaktifan siswa Tabel 3.5 Kriteria skor penilaian keaktifan guru Tabel 3.6 Kriteria skor penilaian keaktifan siswa Tabel 4.1 Jadwal perbaikan pembelajaran Tabel 4.2 Jadwal kegiatan pembelajaran Tabel 4.3 Distribusi evaluasi pembelajaran pra siklus Tabel 4.4 Distribusi evaluasi perbaikan pembelajaran siklus 1 Tabel 4.5 Lembar observasi keaktifan guru siklus 1 Tabel 4.6 Lembar observasi keaktifan siswa siklus 1 Tabel 4.7 Distribusi evaluasi perbaikan pembelajaran siklus 2 Tabel 4.8 Lembar observasi keaktifan guru siklus 2 Tabel 4.9 Lembar observasi keaktifan siswa siklus 2 Tabel 4.10 Perbandingan hasil belajar siswa pra siklus – siklus 2 x DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Alur rancangan PTK Model Arikunto Gambar 4.1 Grafik evaluasi hasil belajar pra siklus Gambar 4.2 Grafik evaluasi hasil perbaikan pembelajaran siklus 1 Gambar 4.3 Grafik evaluasi hasil perbaikan pembelajaran siklus 2 Gambar 4.4 Grafik perbandingan ketuntasan hasil belajar pra siklus sampai 2 xi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Biodata Penelitian Lampiran 2 Surat kesediaan sebagai teman sejawat Lampiran 3 Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 Lampiran 4 Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 Lampiran5 Berkas RPP Pra Siklus Lampiran6 Berkas RPP Perbaikan Siklus 1 Lampiran7 Berkas RPP Perbaikan Siklus 2 Lampiran8 Berkas alat penilian kemampuan guru siklus 1 (APKG 1 dan 2) Lampiran9 Berkas alat penilian kemampuan guru siklus 2 (APKG 1 dan 2) Lampiran10 Lembar Refleksi Siklus 1 Lampiran 11 Lembar Refleksi Siklus 2 Lampiran 12 Jurnal Pembimbingan Dengan Supervisor 1 dan 2 Lampiran 13 Hasil Pekerjaan Siswa Tertinggi dan Terendah per Siklus Lampiran 14 Hasil Belajar siswa per siklus (pra siklus, siklus1, siklus2 Lampiran 15 Dokumentasi foto xii ABSTRAK Pipit Okvitasari NIM. 836889477Peningkatan Hasil BelajarSiswa Konsep Bangun Datar Meggunakan Media Papan Paku dan Metode Eksperimen pada Siswa Kelas 3 Semester II Tahun Peajaran 2020/2021 Sekolah Dasar Negeri Caruban Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung.Penelitian Tindakan Kelas Program Study SI PGSD. Siswa kelas 3 kurang berminat dan pasif dalam mengikuti pembelajaran Matematika pada materi konsep bangun datar karena guru dalam menyampaikan materi masih bersifat konfensional menggunakan metode ceramah dan penggunaan media belum sesuai materi. Sehingga berakibat terhadap hasil belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran matematika. Berdasarkan hal tersebut peneliti terdorong untuk memperbaiki dengan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan penelitian yang dicapai adalah Dengan meggunakan media papan paku dan metode eksperimen pada siswa kelas 3 semester II tahun peajaran 2020/2021 Sekolah Dasar Negeri Caruban Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Konsep Bangun Datar dengan teknik pengumpulan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis data pada siklus 2 belajar matematika kompetensi mengidentifikasi bangun datar persegi dan persegi panjang dan menghitung luas persegi dan persegi panjang yaitu dengan nilai rata-rata pra tindakan 62 dengan prosentase nilai rata-rata ketuntasan belajar yaitu 50% mengalami peningkatan 25% menjadi 75% dengan rata-rata nilai 73 pada siklus 1, dan meningkat lagi 25% menjadi 100% ketuntasan dengan rata-rata nilai 81 pada siklus 2. Peningkatan ini sudah mencapai nilai rata-rata kelas yang sudah ditentukan yaitu 65. Kata Kunci : hasil belajar, model kooperatif learning. Media papan paku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa, dengan demikian pendidikan harus terlaksana dengan baik sesuai dengan perkembangan dan tuntutan yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam keadaan saat ini yang semakin banyak dibicarakan khususnya dunia pendidikan, yaitu sebagai upaya pemecahan masalah, melakukan perubahan dan perbaikan dalam proses pembelajaran, baik itu ide, cara berfikir, persepsi, dan aktifitas siswa lebih aktif dan mandiri. Menurut Soedjadi (Heruman 2007 : 1) hakikat matematika yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir deduktif. Matematika memang mengkaji objek yang abstrak dan pola pikirnya adalah deduktif tetapi pada pendidikan matematika di sekolah objek kajiannya adalah abstrak dan konkret dan pola pikirnya adalah deduktif dan induktif (Ali hamzah dan Muhlisrarini, 2013:68). Sejalan dengan pendapat diatas Rostina Sundayana (2013:25) mengemukakan bahwa konsep-konsep dalam matematika itu bersifat abstrak, sedangkan pada umumnya siswa Sekolah Dasar (SD) berpikir dari hal-hal yang kongkret menuju hal-hal yang abstrak, maka salah satu jembatan agar siswa mampu berpikir abstrak tentang matematika adalah menggunakan media pendidikan dan alat peraga ( media). Pada tingkat sekolah dasar siswa difokuskan pada kajian materi yang lebih kongkret ke abstrak karena disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa maka dari itu guru harus dapat menciptakan media pembelajaran matematika yang dapat menjadikan konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit. Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi hasil belajar siswa, semakin nyata media yang digunakan maka semakin 2 jelas persepsi siswa, karena persepsi siswa juga sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Charles F. Haban (Daryanto, 2013 : 14) nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep. Media akan sangat bermakna bagi siswa apabila media tersebut bersifat realistik / nyata dan dalam penggunaan media tersebut melibatkan siswa secara langsung karena akan memberikan pemahaman tentang materi pelajaran yang ingin disampaikan guruynag berakibat pada peningkatan hasil belajar siswa. Menurut Rostina Sundayana, (2013 : 5) penggunaan media pembelajaran dalam membantu pengajar menyampaikan materi sehingga lebih menarik untuk bisa memahami materi yang disampaikan dengan baik serta dapat meningkatkan hasil belajar Dalam mengidentifikasi masalah tersebut, berdasarkan masalah yang dirasakan sehari hari oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui reflex semuannya berasal dari masalah siswa, daripada proses pembelajaran, karena aspek ini merupakan aspek yang strategis dan merupakan kunci keberhasilan pendidikan.Mengkaji proses pembelajaran matematika ini ditunjukkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep bangun datar dengan menggunakan alat peraga papan paku. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa setiap tes nilai rata-rata matematika lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Oleh karena itu, hal tersebut patut mendapatkan kepedulian yang sungguhsungguh dalam memecahkan masalah tersebut.Dengan mengkaji tingkatan kelas ini, sangat diharapkan dapat menanggulangi permasalahan tersebut. Adapun data yang dianalisis dengan cara “ Learning style” yakni secara berturut-turut, yang dilaksanakan dalam dua siklus. Berdasarkan uraian di atas, penulis melaksanakan penelitian perbaikan pembelajaran dengan judul“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Bangun Datar Dengan Media Papan Paku dan Metode Eksperimen pada Siswa Kelas 3 Semester II Tahun Pelajaran 2020/2021” 3 yang diharapkan berhasil menggiring terjadinya inovasi pada diri guru dan meningkatkan kemampuan serta kualitas pendidikan bagi siswa. 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Kemampuan siswa dalam materi pembelajaran konsep bangun datar yang masih rendah. 2. Siswa kurang memahami materi konsep bangun datar karena kurangnya media dalam pembelajaran. 3. Guru tidak melibatkan siswa dalam pembelajaran. 4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang masih bersifat konvensional, sehingga siswa menjadi malas. 2. Analisa Masalah Berdasarkan hasil identifikasi masalah tersebut, maka dapat diuraikan analisa masalah sebagai berikut: 1. Rancangan pembelajaran yang dibuat oeh guru belum memberikan kemudahan bagi siswa untuk menguasai materi pembeajaran. 2. Guru menggunakan metode yang konvensional sehingga anak menjadi malas, cepat bosan, dan tidak memberikan pemahaman secara mendetail sehingga pemahaman siswa kurang. 3. Siswa pasif saat diadakan tanya jawab selama pembelajaran berlangsung. Adapun faktor penyeabnya adalah sebagai berikut: 1. Guru tidak menggunakan media slama proses pembelajaran berangsung. 2. Penerapan, penekatan, metode, media yang tidak tepat yang kemudian menyebabkan rendahnya penguasaan matei pembelajaran. 3. Guru kurang memahami tingkat pemahaman dan kemampuan siswa sehingga kurang memotifasi siswa. 4 3. Alternatif dan Priotitas Pemecahan Masalah Begitu luasnya masalah yang teridentifikasi dan tidak memungkinkan untuk dicakup dalam sebuah penelitian. Maka batasan masalah dalam peneitian ini adalah: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Bangun Datar Dengan Menggunakan Aat Peraga Papan Paku Kelas 3 Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/2021 di SD Negeri Caruban Kecamatan Kandangan”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian masalah diatas dan hasil refleksi terhadap semua masalah yang berkaitan dengan rendahnya nilai rata-rata matematika yang dicapai dalam evaluasi akhir belajar terhadap proses pembelajaran matematika di kelas 3 SD Negeri Caruban Kecamatan Kandangan, maka rumusan permasalahan ini adalah 1. Apakah melaluimedia papan pakudan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep bangun datar di kelas 3 semester 2 tahun pelajaran 2020/2021 SD Negeri Caruban Kecamatan Kandangan ? 2. Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar konsep bangun datar dengan media papan paku dan metode eksperimen di kelas 3 semester 2 tahun pelajaran 2020/2021 SD Negeri Caruban Kecamatan Kandangan ?. C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembeajaran Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas diketahui dan dianalisis maka : Tujuan penelitian yang akan di capai adalah dengn menggunakan media papan paku dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep bangun datar di kelas 3 semester 2 tahun pelajaran 2020/2021 SD Negeri Caruban Kecamatan Kandangan. 5 D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembeajaran Berdasarkan tujuan prnrlitian yang hendak di capai, maka penelitian ini dihrapkan mempunyai manfaat. Adapun manfaat penelitian ini adalah: a. Secara Teoritis: 1. Secara umum penelitian ini diharapkan agar semua teori dapat dijadikan sebagai bahn pertimbangan oleh guru untuk melaksanakan perbaikan dalam mengubah cara belajar yang inovatif dan model belajar yang bervariasi, sehingga pemahaman konsep terhadap siswa lebih baik dan tidak monoton. 2. Dapat dijadikan referensi bagi penulis berikutnya. b. Secara Praktis: Secara khusus penelitian ini diharapkan agar : 1. Bagi Siswa Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memanfaatkan alat peraga papan paku guna meningkatkan hasil belajar pada konsep bangun datar. 2. Bagi Guru Sebagai bahan masukan Guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya. 3. Bagi Lembaga Pendidikan Dengan hasil penelitian ini diharapkan SD Negeri Caruban Kecamatan Kandangan dapat lebih meningkatkan pemberdayaan pemberian metode bertanya kolaborasi diskusi agar prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada pelajaran lain. Melakukan pembelajaran perubahan yang dan dilaksanakan perbaikan secara dalam kolaborasi, proses dapat menghasilkan kerja yang tangguh, serta peduli terhadap kinerja sendiri. Mengamati konsekuensi menilai diri secara kritis dan memodifikasi rencana untuk melanjutkan perbaikan berdasarkan pada apa yang telah dilakukan. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga keliang lahat nanti. Salah satu tanda seseorang itu telah belajar adalah perubahan tingkah laku di dalam dirinya, perubahan tingkah laku tersebut bersifat pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik). (Arif S. Sadiman, 2011: 2). Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan proses belajar siswa disekolah dan lingkungan sekitar (Asep jihad dan abdul haris, 2008: 1). Menurut Sudjana (Asep jihad dan abdul haris, 2008: 2) belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan perilaku, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspekyang ada pada individu belajar. Menurut Wina Sanjaya (2006: 112) belajar bukanlah sekadar mengumpulka pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi didalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Menurut Purwanto (2008: 43) belajar adalah proses untuk membuat perubahan dalam diri mahasiswa dengan cara berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sedangkan Alben Ambarita (2006: 58) 7 menyatakan bahwa belajar adalah kecerdasan untuk mengalami penyesuaian diri pada situasi/keadaan dengan rencana dan persiapan reaksi dari waktu ke waktu, sehingga memiliki suatu pengalaman baru melalui informasi dan pengalaman orang lain yang diperoleh. Menurut Aunurrahman (2009:35) belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh individuuntuk memperoleh suatu perubahan tingkah lakuyang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungan. Dari pendapat di atas dapat diambil keesimpulan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan sesorang untuk mendapatkan pengetahuan yang ditunjuk dalam berbagai bentuk seperti perubahan perilaku, kebiasahan yang terkait dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar juga dapat diartikan sebagai usaha untuk mendapatkan pengetahuan dari pengalaman yang akan digunakan untuk masa yang akan datang. 2. Prinsip-Prinsip Belajar Menurut slameto (2003: 27-28) menyusun prinsip-prinsip belajar sebagai berikut: Berdasarkan prasyarat yang diperlukan dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional; Belajar harus dapat minimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional; Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat mengembangkan kemampuanya bereksplorasi dan belajar efektif; Belajar perlu ada interaksi siswa dan lingkungan. Berdasarkan hakikat belajar Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya; 8 Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery; Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan menimbulkan respon yang diharapkan. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai. Syarat keberhasilan belajar Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang; Repatisi, dalam proses belajar tentu perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa. Menurut Aunurrahman (2009: 137) ada beberapa prinsip belajar yang dapat dijadikan pegangan oleh guru didalam proses pembelajaran dan diyakini memberikan pengaruh pada pencapaian hasil belajar diantaranya adalah ; a. Prinsip perhatian dan motivasi, Kegiatan ini merupakan 2 aktifitas yang memiliki katerkaitan yang erat. Untuk menumbuhkan perhatian dibutuhkan motivasi. Guru harus mampu meyakinkan siswa agar tujuan yang ingin dicapai menjadi kebutuhan bagi setiap siswa, guru juga harus meyakinkan siswa bahwa hasil belajar yang baik adalah suatu kebutuhan untuk mencapai cita-cita yang dinginkan. 9 b. Prinsip transfer dan retensi Dalam prinsip ini terdapat beberapa prinsip lainnya yang sehubungan dengan prinsip di atas, maka peneliti hanya mengambil prinsip transfer hasil belajar karna berkaitan dengan penelitian. Transfer hasil belajar yang baru dapat lebih mudah mendapatkan kemudahan bila hubungan-hubungan yang bermanfaat dalam situasi yang khas dan yang agak sama dapat diciptakan. c. Prinsip keaktifan, Keaktifan anak dalam belajar merupakan persoalan yang penting dan mendasar yang harus dipahami, disadari dan dikembangkan oleh setip guru dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam belajar ditandai dengan adanya keterlibatan siswa secara optimal, baik intelektual, emosional dan fisik. d. Prinsip keterlibatan langsung Dalam prinsip ini siswa tidak hanya aktif mendengar, mengamati, dan mengikuti akan tetapi terlibat langsung didalam melakukan percobaan, peragaan atau mendemonstrasikan sesuatu. e. Prinsip pengulangan, Dalam prinsip ini siswa diharuskan untuk selalu melalui setiap latihan-latihan yang akan berdampak pada meningkatnya kemampuan berfikir, mengingat, menanggapi, dan sebagainya. f. Prinsip tantangan, Guru harus cermat dalam memilih pendekatan-pendekatan dan metode pembelajaran yang akan memberikan tantangan bagi siswa untuk belajar. g. Prinsip balikan dan perbedaan individual. Pada prinsip ini guru harus melakukan umpan balik dan penguatan terhadap materi ajar yang sudah dipelajari dan menuntut guru untuk memilih pendekatan dan metode yang bervariasi sehingga dapat memberi perhatian yang besarr bagi siswa di dalam latar belakang perbedaan individu. 10 Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sebelum melakukan kegiatan belajar, seorang guru harus mengetahui prinsip-prinsip yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mencapai tujuan dan peningkatan hasil belajar siswa. Prinsip-prinsip ini sangat penting bagi guru karena dengan mengetahui ini guru dapat menciptakan proses belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa. 3. Hasil Belajar Menurut wingkel (Purwanto, 2008: 45) hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah laku. Hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran (ends are being attained). Hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah laku, hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tertentu. Aspekaspek tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan social, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. Apa bila seseorang telah melakukan kegiatan belajar maka akan terlihat perubahan pada salah satu atau beberapa sapek di atas ( Oemar Hamalik, 2001: 30). Menurut Astri Budiningsih (2006: 24) hasil belajar adalah semua efek yang dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda. Menurut Suhito (1986: 94) ketuntasan belajar menurut kurikulum 1986 meliputi: a. Ketuntasan belajar dapat dilihat secara berkelompok maupun perorangan. b. Secara kelompok ketuntasan belajar dinyatakan telah dicapai jika sekurang-kurangnya 85% dari siswa dalam kelompok yang bersangkutan telan memenuhi ketuntasan secara perorangan. c. Secara perorangan ketuntasan belajar dinyatakan telah terpenuhi jika siswa telah mencapai taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap unit bahan yang dipelajari 11 d. Dalam kurikulum 1984 taraf penguasaan minimal yang ditetapkan dalam ketuntasan belajar secara perorangan adalah 75% dari meteri setiap satuan bahasan dengan melalui penilaian formatif 60% dari nilai ideal rapor yang diperoleh melalui perhitungan hasil tes sumatif dan kurikuler. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku. Dalam perubahan tingkah laku ini, aspek yang tampak adalah aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam penelitian ini hasil belajar yang akan didapat adalah hasil belajar pada aspek kognitif, pada aspek ini siswa diharapkan mampu memahami konsep bangun datar, menghitung keliling dan luas bangun datar serta dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar khususnya pada persegi dan persegi panjang. Apabila siswa pada kelas III SD N Caruban telah mencapai 75% ketuntasan belajar bangun datar dari jumlah siswa yang ada maka dapat dikatakan bahwa siswa kelas III menigkat dalam hasil belajar konsep bangun datar. 4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Aunurrahman (2009: 177) membagi faktor yang mempengaruhi hasil belajar menjadi 2, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam siswa yang berupa ciri khas/ karakteristik siswa, sikap siswa terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan ajar, menggali hasi belajar, rasa percaya diri siswa, dan kebiasaan belajar siswa. Sedangkan faktor eksternal adalah factor yang berasal dari luar siswa, factor ini berupa guru, lingkungan sosial (termaksud teman sebaya), kurikulum sekolah, sarana dan prasarana. Sejalan dengan pendapat di atas, Sunaryo Kartadinata, dkk (1999: 72) mengelompokkan sebab-sebab timbulnya masalah belajar pada murid antara lain adalah : 12 a. Faktor-faktor internal (factor-faktor yang berada pada diri murid itu sendiri), antara lain: Gangguan secara fisik, seperti kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat bicara, gangguan panca indra, cacat tubuh, serta penyakit menahun(alegri, asma, dsb). Ketidakseimbangan mental (adanya gangguan dalam fungsi mental), seperti menampakkan kurangnya kemampuan mental, taraf kecerdasannya cenderung kurang. Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang bisa menyesuaikan diri (maladjustment), tercekam rasa takut, benci, dan antipasti, serta ketidak matangan emosi. Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah, seperti kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran di sekolah, malas dalam belajar dan sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran. b. Faktor-faktor eksternal (faktor-faktor yang timbul dari luar diri murid) antara lain adalah: Sekolah, seperti kurikulum yang kurang fleksibel, terlalu berat beban belajar siswa dan mengajar guru, metode mengajar yang kurang memadai, kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar Keluarga, seperti keadaan keluarga yang kurang harmonis, orang tua yang tidak memperhatikan anaknya, keadaan ekonomi. Sedangkan Tombokan Runtukahu dan Selpius Kadou (2013: 21) mengelompokan penyebab kesulitan belajar siswa menjadi 4, yaitu keturunan, otak tidak berfungsi, lingkungan dan malnutrisi (kurang gizi), dan ketidak seimbangan biokimia. a. Keturunan, menurut Tombokan Runtukahu dan Selpius Kadou keturunan juga dapat menyebabkan kesulitan belajar. 13 b. Otak tidak berfungsi, kerusakan otak juga dapat mempengaruhi belajar anak, karena terdapat kelainan pada otak yang menyebabkan otak tidak berfungsi dengan baik, namun kerusakan otak pada anak masih tergolong ringan. c. lingkungan dan malnutrisi (kurang gizi), tekanan lingkungan misalnya sikap negative masyarakat terhadap anak dan keluarganya. Malnutrisi pada umur dini dapat mempengaruhi pusat sistem saraf yang selanjutnya dapat mempengaruhi belajar dan perkembangan anak. d. Ketidakseimbangan biokimia, biasanya terjadi dalam darah anak, dimana ketidakmampuan darah untuk mempertahankan jumlah vitamin dalam tubuhnya. Ketidakseimbangan biokimia ini dapat mempengaruhi belajar dan perkembangan siswa. Berdasarkan pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor internal adalah factor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, misalkan gangguan secara fisik, ketidakseimbangan mental, kelemahan emosional, kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa, misalnya sekolah, kluarga. Untuk mendapatkan hasil belajar yang diinginkan, guru harus mampu mengatasi masalahmasalah yang dihadapi siswa baik dari dalam (internal) ataupun dari luar (eksternal) diri siswa. B. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar 1. Pengertian Matematika Menurut Ismail dkk (Ali Hamzah dan Muhlisrarini, 2013:48) menyatakan bahwa matematika adalah ilmu yang membahas angkaangka dan perhitungannya, membahas masalah-masalah numeric, mengenai kuantitas dan besarannya, mempelajara pola, bentuk, struktur, sarana berpikir, kumpulan system dan alat. 14 Menurut Johnson dan Rising (E. T. Ruseffendi, 1992: 28) menyatakan pengertian matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logik. Menurut Beth dan Piaget (Tombokan Runtukahu & Selpius Kandou, 2013:28) menyatakan bahwa matematika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai strukutur abstrak dan hubungan antar-struktur tersebut sehingga dapat terorganisir dengan baik. Rostina Sundaya (2013: 2) matematika adalah bekal bagi peserta didik untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian matematika adalah ilmu yang membahas tentang angka dan perhitungannya. Dalam prosesnya matematika dapat menigkatkan kemampuan siswa seperti berpikir logis, analisis, sistematis, kritis dan sistematis. 2. Tujuan Pembelajaran Matematika KTSP (2006) yang disempurnakan pada kurikulum 2013, mencantumkan tujuan pembelajaran matematika sebagai berikut: 1) memahami komsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah, 2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan dalam matematika, 3) memecahkan masalah, 4) mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, table, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, dan 5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, sikap rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam memecahkan masalah (Heris Hendriana dan Utari Soemarno, 2014: 7). Seperti yang tercantum dalam GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) mata pelajaran matematika SD Kurikulum 1994 menyatakan 15 tujuan khusus pengajaran matematika pada tingkat Sekolah Dasar adalah untuk (1) menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari; (2) menumbuhkan kemampuan siswa, yang dapat dialihgunakan, melalui kegiatan matematika; (3) mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut di Sekolah Lanjutan Tingakt Pertama (SLTP), dan (4) membentuk sikap logis, kritis, kreatif, cermat, dan disiplin (Muchtar A. Karim, dkk, 1997: 10). Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpukan bahwa tujuan pembelajaran matematika adalah (1) menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung siswa yang dapat digunakannya dalam kehidupan sehari-hari; (2) mengembangkan siswa untuk dapat berfikir kritis, logis, kreatif, cermat serta disiplin sebagai dasar untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi; (3) menumbuhkan sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, sikap rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam memecahkan masalah. 3. Matematika di Sekolah Dasar Kelas III Semester 2 Pembelajaran matematika pada tingkat sekolah dasar seharusnya lebih dapat menarik minat siswa untuk mempelajarinya. Guru harus memikirkan cara yang tepat agar dapat menarik minat siswa, misalnya guru dapat mengenalkan sesuatu yang baru, seperti penggunaan strategi pembelajaran yang baru, yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran. Dengan bantuan media pembelajaran kongkret matematika yang semula berupa konsep-konsep yang masih abstrak bisa menjadi lebih kongkret karena sesuai dengan perkembangan siswa. Matematika di sekolah dasar kelas 3 mencakup beberapa aspek bahasan, yaitu: bilangan, geometri dan pengukuran. Pada bilangan mencakup beberapa sub bab yaitu: (a) mengenal pecahan, (b) membandingkan pecahan sederhana, (c) memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana. Pada geometri mencakup beberapa 16 sub aspek yaitu: (a) mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat dan unsurnya, (b) mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut. Pada pengukuran mencakup beberapa sub bab yaitu, (a) menghitung keliling persegi dan persegi panjang, (b) menghitung luas persegi dan persegi panjang, (c) menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling, luas persegi dan persegi panjang. Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kelas III semester 2 Standar Kompetensi Bilangan Kompetensi Dasar 1. Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah. Geometrid an Pengukuran 1.1.Mengenal pecahan sederhana 1.2.Membandingkan pecahan sederhana 1.3.Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana 2. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana 2.1.Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat dan unsurnya 2.2.Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut 3.1.Menghitung keliling persegi dan persegi panjang 3.2.Menghitung luas persegi dan persegi panjang 3.3.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kelilin, luas persegi dan persegi panjang. 3. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah C. Konsep Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Rostina Sundayana (2013: 6) media sebagai suatu alat atau sejenisnya yang dapat dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pesan yang dimaksud adalah materi 17 pelajaran, dimana keberadaan media tersebut dimaksudkan agar pesan dapat lebih muda dipahami dan dimengerti oleh siswa. Hal ini sejalan dengan Zainal Aqib (2013: 50) yang menyatakan bahwa media adalah perantara, pengantar. Dalam pembelajaran media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada siswa. Menurut Gagne media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar, sedangkan Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/ NEA) menyatakan bahwa media adalah bentuk bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. (Arif S. Sadiman, dkk, 2011: 6). Menurut Arif S. Sadiman, dkk (2011: 6) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Menurut Azar Arsyad (2002: 4-5) media adalah komponen sumber beljar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunaka seseorang dalam menyampaikan pesan kepada sipenerima pesan. Dalam pembelajaran media adalah segala sesuatu yang ada di sekitar siswa yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada siswa. penyampaian pesan dalam hal ini adalah materi pembelajaran. 2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Secara umum, sadiman dalam Rostina Sundayana, (2016:7) menyatakan bahwa media mempunyai fungsi: a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indre. 18 c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar. d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestatiknya. e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. f. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar. g. Pembelajaran dapat lebih menarik. h. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar. i. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek. j. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan. k. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan. l. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan.” Adapun Sanaky, dalam Rostina Sundayana (2016:6) menyebut media pembelajaran untuk merangsang siswa dalam belajar dengan cara: a. Menghadirkan objek sebenarnya dan objek langkah. b. Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya. c. Membuat konsep abstrak ke konsep konkret. d. Memberi kesamaan persepsi. e. Mengatasi hamatan waktu, tempat, jumlah dan jarak. f. Menyajikan ulang informasi secara konsisten. g. Memberi suasana yang tidak tertekan, santai dan menarik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.” Menurut Levie & lentz, dalan Azhar Arsyad (2004: 16) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu : a. Fungsi atensi b. Fungsi Afektif 19 c. Fungsi Kognitif d. Fungsi Kompensatoris Bedasarkan teori yang telah disampaikan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pembawa pesan atau informasi dari pengirim (guru) ke penerima pesan (siswa), juga berfungsi untuk memberikan gambaran pada siswa sehingga dapat mempermudah siswa pada saat praktik. Media pembelajaran berguna sebagai alat bantu yang ikut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang diciptakan oleh guru tersebut. 3. Jenis-jenis Media Pembelajaran Media pembelajaran sangat bervariasi, menurut Seels & Richey, dalam Azhar Arsyad (2004: 29) media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu: (1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio-visual, (3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan (4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Seels dan Glasgow dalam Azhar Arsyad, (2004: 33) mengungkapkan berbagai jenis media apabila dilihat dari perkembangan teknologinya dibagi menjadi dua kategori luas, yaitu media tradisional dan media teknologi mutakhir. Media tradisional meliputi: visual diam yang diproyeksikan, visual tak diproyeksi, audio, multimedia, visual dinamis, cetak, permainan dan realia. Sementara media teknologi mutakhir meliputi: media berbasis telekomunikasi, dan media berbasis mikroprosesor. Sementara Kemp & Dayton dalam Azhar Arsyad, (2004: 37) mengelompokkan media ke dalam delapan jenis, yaitu (1) media cetakan, (2) media pajang, (3) overhead transparacies, (4) rekaman audiotape, (5) seri slide dan filmstrips, (6) penyajian multi-image, (7) rekaman video dan film hidup, dan (8) komputer. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran sangat erat hubungannya dengan 20 teknologi. Dalam perkembangannya, media pembelajaran berkembang mengikuti kemajuan teknologi. 4. Kriteria Pemilihan Media Pembelejaran Menurut Rostina Sundayana (2013: 16-17) kriteria utama dalam pemilihan media pembelajaran adalah ketepatan tujuan pembelajaran, artinya dalam menentukan media yang akan digunakan pertimbangannya bahwa media tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan tujuan yang diinginkan. Beberapa hal yang harus dierhatikan dalam pemilihan media ini, diantaranya: a. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi, sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami peserta didik. b. Kemudahan dalam memperoleh media yang akan digunakan; artinya media yang diperlukan mudah diperoleh. Media grafis umunya mudah diperoleh bahkan dibuat sendiri oleh guru. c. Keterampilan guru dalam menggunakannya; apapun jenis media yang diperlukan, syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungan. d. Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung. e. Sesuai dengan taraf berfikir siswa; memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung di dalamnya mudah dipahami oleh siswa. Menurut Prof. Ely mengatakan bahwa pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya bahwa media merupakan kompenen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Selain tujuan dan isi, guru juga harus mempertimbangkan factor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran, alokasi waktu dan sumber (Arif S. Sadiman, dkk, 2011: 6). 21 Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media menurut Azar Arsyad adalah sebagai berikut: a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media yang dipilih harus mencakup tujuan instruksional yang telah ditetapkan meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. b. Media harus mendukung isi pelajaran. Media yang dipilih harus mendukung isi pelajaran yang bersifat fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. c. Praktis, luwes dan dapat bertahan. Dalam memilih media guru harus memperhatikan tersedianya aktu, dana serta sumber media, jika tidak tersedia tidak perlu dipaksakan. d. Guru terampil menggunakan media. Nilai dan manfaat dari media yang digunakan dalam pelajaran dapat terapai tergantung keterampilan guru dalam menggunakan media tersebut e. Pengelompokakan sasaran. Guru harus mampu menciptakan media yang dapat digunakan oleh semua siswa baik secara individu maupun dalam kelompok besar, karna keefektifan media pada kelompok kecil atau individu belum tentu sama efektif dengan kelompok besar. f. Mutu teknis. Dalam pembuatan media pembelajaran guru harus memperhatikan hal-hal yang dapat mengganggu penyampaian informasi dari media tersebut, seperti latarbelakang media dll. Menurut Zinal Aqib (2013: 53) menyatakan ada beberapa pertimbangan yang harus dilakukan guru sebelum memilih media pembelajaran. pertimbangan dalam memilih media pembelajaran adalah : kompetensi pembelajaran; Karakteristik sasaran didik; Waktu yang tersedia; Biaya yang diperlukan; Ketersediaan fasilitas/peralatan; Konteks keguanaan; Mutu teknis media. Sehubungan dengan pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut dalam memilih media yang akan digunakan dalam proses pembelajarn ada hal-hal yang harus dipertimbangkan guru, pertimbangan-pertimbangan itu bisa dari media itu sendiri, seperti biaya, 22 waktu yang diperlukan, kegunaan media tersebut, dan yang berasal dari pemakai (guru dan siswa) misalnya karakteristik siswa, dan keterampilan guru dalam membuat atau menggunakan media tersebut. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunaka seseorang dalam menyampaikan pesan kepada sipenerima pesan. Dalam pembelajaran media adalah segala sesuatu yang ada di sekitar siswa yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada siswa. penyampaian pesan dalam hal ini adalah materi pembelajaran. Dalam penelitian ini media yang digunakan adalah media papan berpaku. Papan berpaku merupakan salah satu jenis media yang dapat digunakan sebagai alat peraga untuk mengajarkan materi bangun datar. Media ini berupa papan yang ditancapkan paku pada permukaannya. Paku-paku ini di tancapkan hanya setengah, setengah dari paku tersebut dibiarkan timbul ke permukaan papan dengan bentuk persegi-persegi kecil. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ruseffendi (1992: 178) bahwa papan berpaku terbuat dari papan berpaku-pakunya ditancapkan sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk memperagakan bangun-bangun geometri datar beserta ukurannya. Petunjuk kerja dari media papan berpaku, antara lain adalah: a. Guru meletakkan media papan berpaku ini di depan kelas, dapat digantung atau disandarkan dengan benda lain. Guru juga menyediakan sejumlah karet gelang dengan warna yang berbedabeda. b. Guru mendemonstrasikan secara klasikal cara membentuk bangun datar. c. Kemudian masing-masing siswa diminta untuk membentuk bangun datar sesuai dengan kreatifitas masing-masing. d. Siswa diminta untuk menggambarkan hasil yang diperoleh pada kertas berrtitik atau kertas berpetak. e. Melalui Tanya jawab guru mengenalkan arti keliling. 23 f. Siswa menentukan keliling setiap bangun datar yang dia peroleh sebelumnya. g. Melalui Tanya jawab guru mengenalkan arti luas bangun datar. h. Siswa diminta untuk memperkirakan luas bangun datar yang telah dibutnya, kemudian guru memperkenalkan nama-nama bangun datar yang telah dibuat oleh siswa (persegi dan persegi panjang). 5. Pengertian Media Papan Paku Papan berpaku merupakan salah satu jenis media yang dapat digunakan sebagai alat peraga untuk mengajarkan materi bangun datar. Media ini berupa papan yang ditancapkan paku pada permukaannya. Paku-paku ini di tancapkan hanya setengah, setengah dari paku tersebut dibiarkan timbul ke permukaan papan dengan bentuk persegi-persegi kecil. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ruseffendi (1992: 178) bahwa papan berpaku terbuat dari papan dengan paku-paku yang ditancapkan sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk memperagakan bangunbangun geometri datar beserta ukurannya. 6. Tujuan dan Kegunaan Media Papan Paku Media papan berpaku digunakan untuk menjelaskan konsep atau pengertian bangun datar beserta keliling dan luar bangun datar tersebut. Media papang berpaku juga berguna untuk mengkonkretkan konsep bangun datar yang bersifat abstrak dan juga dapat melibatkan langsung siswa dalam proses pembelajaran. Petunjuk kerja dari media papan berpaku, antara lain adalah: a. Guru meletakkan media papan berpaku ini di depan kelas, dapat digantung atau disandarkan dengan benda lain. Guru juga menyediakan sejumlah karet gelang dengan warna yang berbedabeda. b. Guru mendemonstrasikan secara klasikal cara membentuk bangun datar. c. Kemudia masing-masing siswa diminta untuk membentuk bangun datar sesuai dengan kreatifitas masing-masing. 24 d. Siswa diminta untuk menggambarkan hasil yang diperoleh pada kertas berrtitik atau kertas berpetak. e. Melalui Tanya jawab guru mengenalkan arti keliling. f. Siswa menentukan keliling setiap bangun datar yang dia peroleh sebelumnya. g. Melalu Tanya jawab guru mengenalkan arti luas bangun datar. h. Siswa diminta untuk memperkirakan luas bangun datar yang telah dibutnya, kemudian guru memperkenalkan nama-nama bangun datar yang telah dibuat oleh siswa (persegi dan persegi panjang). D. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Pipit Okvitasari Tahun 2021 yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Bangun Datar Dengan Media Papan Paku dan Metode Eksperimen pada Siswa Kelas 3 Semester II Tahun Pelajaran 2020/2021 di SD Negeri Caruban Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media papan berpaku dalam pelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep bangun datar. Hal ini dilihat berdasarkan hasil analisis dari hasil tes yang dilakukan disetiap akhir siklus I dan II. Hasil tes evaluasi mengalami peningkatan terlihat dari rata-rata kelas dari 62,8 pada pra siklus menjadi 73,43 pada siklus pertama dan meningkat menjadi 81,56 pada siklus ke II. E. Metode Pembelajaran 1. Pengertian Metode Pembelajaran Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Sanjaya, 2016, hlm. 147). 25 Menurut Ginting (2014, hlm. 42) metode pembelajaran dapat diartikan cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri peserta didik. Metode pembelajaran adalah teknik yang dikuasai pendidik atau guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada peserta didik di kelas, baik secara individu maupun kelompok agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh peserta didik dengan baik (Ahmadi & Prasetya, 2015, hlm. 52). Sedangkan Hamiyah dan Jauhar, mengartikan metode sebagai cara untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran (Hamiyah & Jauhar, 2014, hlm. 49). Metode pembelajaran merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sani, 2019, hlm. 158). Menurut Amri (2013, hlm. 113) metode belajar mengajar dapat diartikan sebagai cara-cara yang dilakukan untuk menyampaikan atau menanamkan pengetahuan kepada subjek didik, atau anak melalui sebuah kegiatan belajar mengajar, baik di sekolah, rumah, kampus, pondok, dan lain-lain. Komalasari (2017, hlm. 56) mengemukakan bahwa metode pembelajaran dapat diartikan sebagai salah satu cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan metode secara spesifik. Berdasarkan pengertian metode pembelajaran menurut beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara kerja sistematis yang memudahkan pelaksanaan pembelajaran berupa implementasi spesifik langkah-langkah konkret agar terjadi proses pembelajaran yang efektif mencapai suatu tujuan tertentu seperti perubahan positif pada peserta didik.Boleh dibilang juga bahwa metode 26 pembelajaran adalah model pembelajaran yang telah memiliki aplikasi langkah-langkah spesifik. 2. Jenis Metode Pembelajaran yang digunakan Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep bangun datar dengan media papan paku di kelas III SD Negeri Caruban Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung ini adalah Metode eksperimen. Berikut uraikan pengertian metode eksperimen menurut beberapa pendapat ahli: Mulyani Sumantri dan Johar Permana (1999: 157) menjelaskan bahwa Metode eksperimen atau percobaan adalah suatu cara belajar mengajar dimana siswa aktif mengalami dan membuktikan secara langsung proses serta hasil dari percobaan itu. Paul Suparno (2007: 77) menyatakan bahwa secara umum metode pembelajaran eksperimen adalah suatu metode mengajar dimana siswa diajak untuk melakukan suatu usaha percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang telah dipelajari itu memang benar. Roestiyah, (2012: 80), pengertian Meteode eksperimen merupakan satu dari banyak metode mengajar di mana siswa melaksanakan sesuatu percobaan mengenai sesuatu hal, melihat prosesnya dan menuliskan hasil percobaannya, selanjutnya hasil pengamatan tersebut disampaikan di kelas dan dievaluasi oleh pendidik. Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain (2010: 84), menyatakan bila metode eksperimen merupakan cara penyampaian materi di mana siswa dapat melakukan suatu percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri secara langsung apa yang dipelajari.Syaiful Bahri Djamarah (2005: 234) menjelaskan bila metode eksperimen merupakan metode yang memberikan kesempatan kepada siswa perorangan atau kelompok untuk berlatih melakukan suatu proses maupun percobaan. Melalui metode ini siswa diharapkan sepenuhnya terlibat eksperimen, melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, 27 mengendalikan variabel, serta memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Metode Eksperimen adalah suatu cara mengajar yang dilakukan oleh pendidik dimana siswa melakukan suatu percobaan, sehingga siswa secara langsung membuktikan apa yang telah dipelajari. Dalam metode ini anak aktif terlibat dalam pembelajaran dan melakukan secara langsung. F. Profil SDN Caruban SD Negeri Caruban sebagai salah satu lembaga pendidikan di lingkungan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah. SD Negeri Caruban terletak di Dusun Bendokuluk, Desa Caruban, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung dan salah satu sekolah negeri yang telah terareditasi B. SD Negeri Caruban memiliki 112 orang peserta didik dengan rincian jumlah siswa laki-laki sebanyak 64 siswa, dan perempuan sebanyak 48 siswa. Jumlah guru dan tenaga kependidikan yang ada berjumlah 10 orang yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 8 orang guru kelas, dan 1 orang tenaga kependidikan.Jumlah rombel yang ada di sekolah ini adalah 6 rombel. KBM dengan perbandingan 1:1, alat olahraga yang lengkap seperti raket untuk bulu tangkis, shuttlecock, bola sepak, bola voli, bola kasti, dan ada dua set alat senam. Selain itu ada dua LCD, Laptop, dan alat peraga yang cukup memadai, serta umlah buku paket untuk siswa. Prasarana SD Negeri Caruban terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang guru yang masih menjadi satu dengan ruang kepala sekolah dan ruang tamu, 1 perpustakaan, 1 mushola, 3 toilet, 1 ruang UKS, 1 ruang kegiatan, serta halaman sekolah yang cukup luas untuk olahraga dan upacara bendera. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, visi memiliki arti sebagai pandangan atau wawasan ke depan. Sedangkan, secara umum visi menunjukkan impian, cita-cita atau nilai inti sekelompok orang atau 28 individu dengan pandangan yang jauh ke depan demi mencapai sebuah tujuan yang diinginkan. Kemudian, apa itu misi? Misi adalah langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh untuk mewujudkan visi tersebut. Misi itu ibarat langkah-langkah kecil yang dibagi untuk mempermudah serta bentuk usaha nyata dalam memberikan arah sekaligus batasan-batasan proses pencapaian tujuan.Berikut adalah Visi dan Misi SD Negeri Caruban, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung. Visi “Terwujudnya siswa beriman, taqwa, berprestasi dengan tidak meninggalkan budaya daerah dan bangsa”. Misi Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran dengan pendekatan, PAKEM yang mantap. Mengembangkan potensio dasar individu secara integral Berdasarkan dokumen sekolah serta pengamatan peneliti, diketahui Menumbuhkembangkan kreatifitas dan semangat keunggulan bahwa sekolah memiliki sejumlah computer yang dapat digunakan untuk secara intensif kepada seluruh warga sekolah. Melestarikan/mengembangkan budaya bangsa. Membudayakan perilaku yang mencerminkan pengalaman agama yang dianut dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Membuat lingkungan sekolah indah, nyaman, agamis, terdidik. Menerapkan managemen partisipasi aktif dengan melibatkan seluruh warga sekolah, komite sekolah, dan masyarakat sekitar. 29 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBLAJARAN A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, dan Pihak yang Membantu 1. Subjek Penelitian Penelitian perbaikan pembelajaran ini mengambil subjek seluruh siswa kelas III SD Negeri Caruban yang berjumlah 16 siswa, dimana siswa laki-laki berjumlah 13 dan siswa perempuan berjumlah 3. Penelitian ini dilakukan pada semester II Tahun Pelajaran 2020/2021.Pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran dan hasil belajar pada penelitian ini adalah memuat mata pelajaran matematika dimana dalam proses pembelajarannya menggunakan media papan berpaku dan menggunakan metode eksperimen dengan pokok bahasan konsep bangun datar kelas III semester 2 Tahun pelajaran 2020/2021. 2. Tempat Penelitian Penelitian perbaikan pembelajaran tidak mungkin terlaksana dengan lancar apabila peneliti tidak memiliki tempat yang bisa peneliti gunakan untuk melakukan proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran, maka dari itu peneliti menentukan tempat yang bisa peneliti gunakan sebagai tempat dimana proses perbaikan pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Caruban yang beralamat di Dusun Bendokuluk, Desa Caruban, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung pada ruang kelas III. 3. Waktu Penelitian Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan selama dua bulan dengan dua siklus perbaikan pembelajaran, yaitu bulan April sampai dengan bulan Mei, adapun waktu pelaksanaan pembelajaran pra siklus dilaksanakan hari Senin tanggal 12 April 2021, sedangkan untuk pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan 30 padahariRabu tanggal 21 April 2021, dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 dilaksanakan pada hariSenin tanggal 3 Mei 2021. Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran mulai dari pra siklus sampai dengan siklus 2 adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Jadwal Perbaikan Pembelajaran No Tahapan Pelaksanaan Lokasi 1 Pra Siklus Senin, 12 April 2021 SD Negeri Caruban 2 Siklus 1 Rabu, 21 April 2021 SD Negeri Caruban 3 Siklus 2 Senin, 3 Mei 2021 SD Negeri Caruban Kegiatan penelitian dimulai dari penyusunan rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran, menyusun penelitian, pengumpulan data, pemantauan, pembahasan, hingga laporan hasil penelitian perbaikan pembelajaran. Penulisan laporan penelitian perbaikan pembelajaran ini dimulai dari persiapan, penyusunan rencana tindakan perbaikan, menyusun instrumen penelitian, pengumpulan data, pembahasan masalah hingga laporan hasil penelitian perbaikan pembelajaran. Adapun jadwal rencana kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Penelitian Bulan No 1 Kegiatan Persiapan a. Observasi awal b. Menyusun konsep pelaksanaan dan instrument c. Menyusun instrumen April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 31 Pelaksanaan a. Menyusun RPP Perbaikan b. Pelaksanaan Siklus 1 c. Refleksi hasil perbaikan pembelajaran siklus 1 d. Pelaksanaan Siklus II e. Refleksi hasil perbaikan pembelajaran siklus II Penyususnan Laporan a. Menyusun konsep laporan b. Simulasi hasil penelitian c. Perbaikan laporan d. finishing 4. Pihak yang Membantu Dalam melakukan penelitian perbaikan pembelajaran ini, peneliti belum mampu sepenuhnya dalam melakukan kegiatan penelitian pembelajaran tanpa adanya bantuan dari pihak lain. Maka dari itu peneliti meminta bantuan kepada pihak lain dalam proses penelitian perbaikan pembelajaran dalam penelitian ini. Adapun beberapa pihak yang membantu dalam proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a. Kepala SDN Caruban : Bapak Mulyadi, S. Pd selaku pembimbing Pelaksanaan prosesperbaikan pembelajaran pada kelas III yang dilaksanakan di SD Negeri Caruban. b. Supervisor 1 : Ibu Sujarwati, M. Pd selaku pembimbing dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan PKP. c. Teman Sejawat : 1. Liya Susanti, S. Pd 2. Neneng Purwanti, S. Pd Selaku guru kelas III dan perekam dalam Pembuatan video simulasi perbaikan 32 pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2 dan dalam terlaksananya praktik kegiatan simulasi perbaikan pembelajaran yang dilakukan penulis. d. Keluarga : 1. Imam Nugroho (Suami) 2. Suprapto dan Saodah ( Orang tua ) Selaku pihak yang membantu dan mendukung dalam terlaksananya penelitian perbaikan pembelajaran ini dan pembuatan laporan PKP ini. B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas. Peningkatan dan perbaikan kualitas dilakukan secara bertahap dan terus menurus selama penelitian dilakukan. Prosedur yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas iniberbentuk siklus yang akan berlangsung melalui dua siklus, dimana setiapsiklus bisa terdiri dari satu pertemuan atau lebih. Pada akhir pertemuandiharapkan dapat tercapai yaitu meningkatnya hasil belajar siswa pada konsep bangun datar dengan menggunakan media papan paku dan metode eksperimen pada siswa kelas III SD Negeri Caruban Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung di smester II Tahun Pelajaran 2020/2021. Layaknya sebuahpenelitian, PTK juga memiliki prosedur atau aturan yang perlu diperhatikan.Prosedur tersebut berguna bagi para guru yang akan melaksanakan PTK.Arikunto (2013:17) menjelaskan bahwa satu siklus PTK terdiri dari empatlangkah yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksaan, (3) pengamatan dan (4)refleksi.Adapun deskripsi alur PTK yang dapat dilakukan oleh guru padasetiap siklusnya terjadi dalam Gambar 3.1 berikut ini. 33 Gambar 3.1 Alur Rancangan PTK Model Arikunto Perencanaan Refleksi Siklus 1 Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus 2 Pelaksanaan Pengamatan Hasil Hasil proses pembelajara pra siklus menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang dijumpai belum mencapai ketuntasan dan masih memiliki aktiftas rendah. Berdasarkan faktor tersebut maka diperlukan suatu tindakan untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dengan menggunakan media papan paku dan metode eksperimen pada konsep bangun datar di kelas III SDN Caruban semester II Tahun Pelajaran 2020/2021. Proses penelitian dan perbaikan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri atas empat tahapan. Penelitian ini diawali ketika terdapat masalah pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran dengan materi konsep bangun datar. Dengan demikian peneliti akan mengadakan sebuah perbaikan pembelajaran berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini 34 terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus melalui tahapan demi tahapan sebagai berikut: a) Perencanaan tindakan b) Pelaksanaan pembelajaran c) Pengamatan d) Refleksi Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah lembarobservasi keaktifan guru dan lembar observasi keaktifan siswa yang berfungsi untuk mengumpulkan informasi tentang kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses perbaikan pembelajaran berlangsung, baik dari tindakanpra siklus, siklus 1, maupun siklus 2 yangtelah dilakukan. Lembar observasi keaktifan guru dan lembar observasi keaktifan siswa yang peneliti gunakan adalah menggunakan model kooperatif learning tipe make a match. Data diambil dari lembar observasi aktifitas guru dan lembar observasi aktifitas siswa yang berbentuk pemberian skor dengan memberikan kategori “sangat baik” dengan skor 4, “baik” dengan skor 3, “kurang baik” dengan skor 2, dan “tidak baik” dengan skor 1.Adapun lembar observasi keaktifan guru dan lembar observasi keaktifan siswa tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Lembar Observasi Keaktifan Guru No 1 ASPEK YANG DIAMATI Ketrampilan bertanya a. Mengajukan pertanyaan b. Menentukan siswa yang harus menjawab sebelum bertanya c. Pertanyaan diajukan secara jelas d. Pertanyaan yang diajukan memotivasi siswa untuk mengembangkan pendapatnya SKOR 1 2 3 4 35 2 Ketrampilan Memberi Penguatan a. Tidak memberikan respon terhadap jawaban siswa b. Memberi respon hanya sekilas c. Meningkatkan kegiatan belajar d. Mendorong tingkah laku siswa yang produktif 3 Ketrampilan Mengadakan Variasi a. Tidak menggunakan media pembelajaran b. Menggunakan media yang tidak relevan dengan materi c. Mengggunakan media kurang sesuai dengan tujuan d. Menggunakan media yang tepat sesuai tujuan pembelajaran 4 5 6 7 Ketrampilan menjelaskan a. Menjelaskan dengan memberi soal saja b. Menganalisa sebagian masalah yang berhubungan dengan pokok bahasan c. Memberikan contoh dan ilustrasi tentang pokok bahasan d. Memberikan umpan balik pokok bahasan kepada siswa Ketrampilan Membuka Pelajaran a. Tidak menarik perhatian b. Menciptakan mental siswa mengikuti KBM c. Mengaikan diantara materi yang akan dipelajari d. Mengkondisikan perhatian siswa agar terpusat pada materi Ketrampilan Menutup Pelajaran a. Tidak memberikan respon terhadap jawaban siswa b. Memberi respon hanya sekilas c. Membuat ringkasan d. Memantau penguasaan materi dengan merangkum materi Ketrampilan membimbing Diskusi a. Tidak membimbing siswa memusatkan perhatian pada masalah b. Memberi kesempatan partisipasi kepada siswa yang pandai c. Diskusi kelompok di serahkan sepenuhnya kepada siswa 36 8 9 10 11 12 d. Menutup diskusi disertai simpulan penegasan dari guru Ketrampilan mengelola Kelas a. Siswa gaduh tidak terarah b. sebagian siswa bersenda gurau sehingga KBm tidak kondusif c. mengajukan pertanyaan untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal d. untuk menciptakan situasi belajar yang efektif dan menyenangkanelakukan tindakan Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan a. mengabaikan kelompok yang kurang mampu dalam menerima pelajaran b. kurang terampil mengorganesasikan kelompok kecil dan perseorangan c. merencanakan dan melaksanakan KBM secara kelompok dan perorangan d. membimbing dan menjelaskan materi yang dianggap sulit bagi siswa secara kelompok dan perorangan dengan pendekatan pribadi Ketrampilan mengajukan pertanyaan a. tidak memberi kesempatan siswa untuk bertanya b. memberi kesempatan bertanya sekilas langsung menjutkan kegiatan yang lain c. memberikan kesempatan bertanya tidak memotivasi siswa yang belum jelas untuk mengajukan pertanyaan d. memberi kesempatan dan memotivasi siswa yang belum jelas untuk mengajukan pertanyaan Merangkum Materi Pelajaran a. tidak memebri kesmpatan siswa untuk merangkum kesimpulan mater pelajaran b. memberi kesempatan siswa mencatat kesimpulan c. memberi kesempatan dn memberi pengarahan agar siswa merangkum kesimpulan d. merangkum materi pelajaran bersama-sama dengan siswa Menyimpulkan Inti Pelajaran a. Langsung disimpilkan oleh guru sendiri b. siswa yang paling pandaiisimpulkan 37 c. disimpulkan bersama-sama sisa tanpa arahan guru d. disimpulkan bersama semua siswa dan guru SKOR JUMLAH SKOR SKOR MAKSIMAL Tabel 3.4 Lembar Observasi Keaktifan Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 SKOR ASPEK YANG DIAMATI 1 2 3 4 Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Perhatian siswa terhadap penjelasan guru Mempraktikkan penggunaan media papan berpaku Keaktifan siswa dalam bertanya Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan Keterlibatan saat mengikuti proses pembelajaran Mengerjakan soal yang diberikan guru SKOR JUMLAH SKOR SKOR MAKSIMAL Menurut Arikunto, 2007:18 pedoman kriteria keaktifan guru dan kriteria keakifan siswa pada perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria Skor Penilaian Keaktifan Guru Presentase Skor yang diperoleh 81% - 100 % 70% - 79.99% 55% - 69% 40% - 54,99% ≤ 40% Kategori Sangat Baik Baik Sedang Cukup Kurang 38 Tabel 3.6 Kriteria Skor Penilaian Keaktifan Siswa Presentase Skor yang diperoleh 81% - 100 % 70% - 79.99% 55% - 69% 40% - 54,99% ≤ 40% Kategori Sangat Baik Baik Sedang Cukup Kurang Keterangan kriteria skor penilaian keaktifan guru dan siswa: 1 : Kurang, program tidak terlaksana 2 : Cukup, sebagian terlaksana dengan sebagian bukti fisik 3 : Baik, keseluruhan terlaksana dengan sebagian bukti fisik 4 : Sangat Baik, keseluruhan terlaksana dengan bukti fisik lengkap C. Teknik Analisis Data Analisis data bisa dilakukan dengan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan pada proses pembelajaran, dalam hal ini lebih di khususkan pada tindakan yang dilakukan oleh guru. Analisis data kualitatif dalam penelitian ini berupa dokumentasi kegiatan seperti foto dan hasil wawancara dengan guru dan siswa yang di dapat selama proses belajar mengajar berlangsung. Analisis data yang lain yaitu analisis data kuantitatif. Analisis data kuantitatif ini digunakan untuk menentukan peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa, dalam hal ini bisa di analisis melalui tindakan dari setiap siklus yang dilakukan oleh guru. Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini adalah analisisi dari hasil observasi aktifitas guru dan siswa dan hasil tes belajar. 1. Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan tes dan lembar observasi keaktifan baik guru maupun siswa yaitu dengan : 39 Tes dilakukan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar bangun datar kelas III SD Negeri Caruban. Observasi dilakukan untuk mengumpulan data aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengukur penggunaan media papan berpaku dalam upaya meningkatkan hasil belajar bangun datar. 2. Analisa Hasil Tes Hasil tes yang diperoleh siswa pada setiap pertemuan dianalisis dengan cara deskriptif kuantitatif untuk menentukan rata-rata. Rumus rata-rata: 𝑀= ΣX N Keterangan : M = Mean (rata-rata) ΣX = Jumlah nilai siswa N = Jumlah siswa Sedangkan rumus untuk menghitung persentase keberhasilan siswa dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: 𝑃= ΣX N Keterangan : P = Angka Persentase X = Jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ KKM N = Banyaknya individu dalam subjek penelitian. 3. Analisa Data Observasi Data observasi diperoleh dari lember observasi yang telah digunakan untuk mengamati guru dan siswa pada saat proses pembelajara. Hasil observasi ini dianalisis secara deskriptis kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Analisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan kata-kata atau kalimat untuk mendeskripsikan kegiatan yang dilakukan guru dan siswa pada saat proses pembelajaran. 40 Hasil observasi yang dianalisis secara deskripsi kuantitatif, yaitu pada setiap indikator diberi skor 1-4. Hasil skor kemudian dipresentasekan, dengan cara membagi skor yang diperoleh dengan skor ideal kemudian dikalikan 100%. Dari keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perhitungan capaian keaktifan guru dan siswa jika ditampilkan dalam rumus, maka rumusnya sebagai berikut: Presentase = Skor yang diperoleh Skor Ideal x 100% 4. Kriteria Keberhasilan Indikator keberhasilan pembelajaran matematika dengan media papan berpaku dapat dilihat dari hasil belajar atau prestasi belajar siswa dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dilakukan tindakan dan sesudah dilakukan tindakan. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam penelitian ini apabila: a. Untuk indicator keberhasilan keaktifan siswa dalam mengikuti proses perbaikan pembelajaran adalah apabila prosentase keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran seluruhnya mencapai sekurangkurangnya 65% dari jumlah siswa dalam criteria tinggi ( ≥65% ). Ketercapaian keaktifan siswa ini dapat dihitung menggunakan rumus: Capaian = Jumlah skor yang diperoleh Skor maksimal x 100% b. Indikator keberhasilan hasil belajar apabila siswa setiap siklus tuntas secara individu dan klasikal. Ketuntasan individu apabila nilai lebih besar dari 65, atau secara individu dikatakan tuntas atau berhasil apabila mendapat nilai di atas 65. 41 c. Sedangkan ketuntasan klasikal dalam penilaian ini adalah apabila banyaknya siswa yang mencapai KKM hingga 65% dari seluruh jumlah siswa. Ketuntasan ini dapat dihitung menggunakan rumus: siswa yang tuntas KKM Ketuntasan = jumlah seluruh siswa x 100% Apabila ketiga kriteria tersebut tercapai, maka siklus berhenti dan dapat dilakukan analisis hasil data penelitian. 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Dalam bab ini peneliti menguraikan hasil penelitian mengenai peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran Matematika materi bangun datar siswa kelas III SD Negeri Caruban. Hasil penelitian yang diuraikan adalah data mengenai deskripsi subyek penelitian, deskripsi lokasi penelitian, deskripsi waktu penelitian, deskripsi beberapa pihak yang membantu, deskripsi hasil belajar pra tindakan siswa dalam pembelajaran Matematika, dan hasil pelaksanaan tindakan pada tiap-tiap siklus, serta peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan media konkret (papan berpaku). Sementara itu dalam pembahasan diuraikan analisis data hasil belajar pada pra tindakan, pelaksanaan tindakan tiap-tiap siklus, dan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi bangun datar melalui penggunaan media kongkret (papan berpaku). Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan selama dua bulan dengan dua siklus perbaikan pembelajaran. Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran mulai dari pra siklus sampai dengan siklus 2 adalah sebagai berikut. Tabel 4.1 Jadwal Perbaikan Pembelajaran No Tahapan Pelaksanaan Lokasi 1 Pra Siklus Senin, 12 April 2021 SD Negeri Caruban 2 Siklus 1 Rabu, 21 April 2021 SD Negeri Caruban 3 Siklus 2 Senin, 3 Mei 2021 SD Negeri Caruban 43 Penulisan laporan penelitian perbaikan pembelajaran ini dimulai dari persiapan, penyusunan rencana tindakan perbaikan, menyusun instrumen penelitian, pengumpulan data, pembahasan masalah hingga laporan hasil penelitian perbaikan pembelajaran. Adapun jadwal rencana kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut. Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian Bulan No 1 Kegiatan Persiapan d. Observasi awal e. Menyusun konsep pelaksanaan dan instrument f. Menyusun instrumen Pelaksanaan f. Menyusun RPP Perbaikan g. Pelaksanaan Siklus 1 h. Refleksi hasil perbaikan pembelajaran siklus 1 i. Pelaksanaan Siklus II j. Refleksi hasil perbaikan pembelajaran siklus II Penyususnan Laporan e. Menyusun konsep laporan f. Simulasi hasil penelitian g. Perbaikan laporan h. finishing 1 April 2 3 4 1 Mei 2 3 4 Kegiatan penelitian dimulai dari penyusunan rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran, menyusun penelitian, pengumpulan data, pemantauan, pembahasan, hingga laporan hasil penelitian perbaikan pembelajaran. Adapun pelaksanaan perbaikan pembelajaran dapat diuraikan melalui empat tahapan - tahapan sebagai berikut. 44 1. Pra Tindakan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan pada pembelajaran sebelum dilakukan penelitian perbaikan pembelajaran, peneliti belum menggunakan media pembelajara dan hanya menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi sehingga siswa menjadi pasif dan pemahaman siswa terhadap materi masih rendah. Selama pembelajaran berlangsung, siswa kurang antusias, siswa hanya mendengarkan penjelasan guru tanpa adanya respon dan tanpa memahami dengan jelas maksut dan tujuan dari materi pembelajaran yang di sampaikan. Akibat dari kurangnya antusias siswa pada pembelajaran mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi kurang berkembang dan hasilnya belum sesuai dengan yang di harapkan atau belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 65. Karena banyak siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM, hal ini dapat dilihat dari prosentase hasil belajar siswa pada materi konsep bangun datar maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar pada materi konsep bangun datar di kelas III SD Negeri Caruban. Data awal hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dapat dilihat dari hasil pra tindakan pembelajaran yang dilakukan di kelas yang tergambar dalam tabel berikut : Tabel 4.3 Distribusi Evaluasi Pembelajaran Pra Siklus No Skor Frekuensi SxF Prosentasi Keterangan 1 30 1 30 6,25% Tidak Tuntas 2 40 4 200 25% Tidak Tuntas 3 60 3 180 18,75% Tidak Tuntas 4 70 2 140 12,50% Tuntas 5 75 1 75 6,25% Tuntas 45 6 80 2 80 12,50% Tuntas 7 100 3 300 18,75% Tuntas 16 1005 100% Jumlah Rata-rata 62,81 Rata-rata Ketuntasan Belajar % 50 % Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 30 Berdasarkan tabel distribusi evaluasi pembelajaran pra siklus kelas III SDN Caruban materi konsep bangun datar dengan KKM 65 di atas,maka dapat dibuat grafik evaluasi hasil belajar pra siklus sebagai berikut. Gambar 4.1 GRAFIK EVALUASI HASIL BELAJAR PRA SIKLUS PRA SIKLUS 4 4 3 3 2 3 2 1 2 1 1 0 30 40 60 70 75 80 100 Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa dari 16 siswa kelas III SD N Caruban sebagai subyek penelitian, hanya 8 siswa yang tuntas dan 8 siswa yang belum tuntas. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas siswa belum mencapai KKM. Data diatas masih menunjukan bahwa ratarata kelulusan dalam kelas belum mencapai kriteria yang ditentukan yaitu 65%.Pada pembelajaran pra siklus di dapat rata-rata nilai 62,81. 46 2. Pelaksanaan Siklus 1 Siklus pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21April 2021 dengan subyek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Caruban Kecamatan Kandangan pada pokok bahasan matematika dengan materi konsep bangun datar menggunakan metode eksperimen dan media papan berpaku. Prosedur penelitian dalam penelitian tindakan kelas pada siklus 1 ini mencakup empat tahapan yaitu : tahap pertama perencanaan, tahap kedua pelaksanaan, tahap ketiga pengamatan, dan tahap refleksi yang diuraikan sebagai berikut: Perencanaan tindakan Tahap pertama dalam penelitian tindakan kelas ini adalah tahap perencanaan. Tahap ini dilaksanaan setelah peneliti melakukan observasi terhadap kondisi pembelajaran matematika kelas III SD N Caruban, peneliti bekerja sama dengan guru untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dalam melakukan observasi peneliti dan guru mengidentifikasi permasalahan yang ada yaitu siswa mengalami kesulitan dalam beberapa hal, antara lain adalah: siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, siswa kurang aktif, dan juga ada beberapa siswa yang jenuh dalam mengikuti pelajaran. Dengan melihat kondisi kelas seperti ini peneliti bersama guru memutuskan untuk menggunakan media kongkret berupa papan berpaku dalam meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa. Hasil dari perencanaan siklus 1, yaitu: Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Penelitian diadakan pada hari jumat yaitu sesuai dengan jadwal pelajaran matematika di kelas III SD Negeri Caruban. Peneliti dan guru membuat perangkat pembelajaran, mulai dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes, kunci jawaban, media papan berpaku, dan lemba observasi aktifitas guru dalam proses pembelajaran. 47 Pelaksanaan pembelajaran Tahap kedua dari penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan yang merupakan implementasi isi rancangan. Kegiatan awal ( 10 menit ) Pada siklus 1 ini guru dan peneliti mempersiapkan ruang serta alat yang butuhkan. Selanjutnya guru membuka pelajaran dengan memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi pelajaran dan kehidupan siswa, siswa diminta untuk melihat benda-benda yang ada di sekitar ruang kelas yang merupakan bangun datar persegi dan persegi panjang Kegiatan inti ( 50 menit ) Kegiatan inti pada penelitian ini adalah memberikan materi konsep bangun datar dan mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang sederhana menggunakan media papan berpaku. Siswa diminta untuk membentuk bangun datar persegi dan persegi panjang dengan menggunakan media papan berpaku, kemudian guru menjelaskan cara menghitung luas bangun datar persegi dan persegi panjang dengan menggunakan media papan berpaku. Setelah semua siswa sudah menggunakan media papan berpaku untuk membentuk dan menghitung luas persegi dan persegi panjang, selanjutnya guru menjelaskan cara menghitung luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan formula atau rumus persegi dan persegi panjang, kemudian guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami. Siswa diberikan LKS setelah semua siswa memahami materi yang telah disampaikan. Karena penyampaian materi belum belum maksimal, ada beberapa siswa yang mengerjakan LKS tidak sesuai dengan arahan. Kegiatan penutup ( 10 menit ) Setelah dilakukan pembahasan peneliti mengulang materi yang sudah disampaikan agar siswa benar-benar mengerti dengan 48 materi pelajaran yang mereka pelajari. Peneliti menutup kegiatan pembelajaran dengan menanyakan kegiatan yang telah dilakukan serta menyampaikan kesimpulan, pesan moral dari kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan dan menutup pembelajaran dengan berdoa. Proses pengamatan Tahap ketiga dari penelitian tindakan kelas ini adalah pengamatan. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan. Pengamatan dilakukan terhadap guru dan siswa, baik sebelum, saat berlangsung maupun sesudah implementasi tindakan dalam pembelajaran di kelas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, pengamat sebagai kolaborator peneliti, menunjukan bahwa kegitan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 1 berada pada rentang “baik”. Dikatakan demikian karena dengan menggunakan media papan berpaku suasana belajar menjadi lebih menyenangkan, siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan guru lebih mudah dalam menyampaikan materi pelajaran. Hal ini tentu sudah baik dari batas keberhasilan yaitu pada rentang „cukup‟, tetap hasil yang dicapai siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan yaitu dengan mencapai nilai KKM 65, maka dari itu peneliti dan guru melakukan persiapan pada tindakan siklus kedua dengan lebih baik. Refleksi Tahap keempat pada penelitian tindakan kelas ini adalah tahap refleksi. Refleksi merupakan kegiatan untuk mengungkapkan kembali apa yang telah dilakukan, seperti menguraikan informasi, mengkaji secara mendalam kekurangan dan kelebihan tindakan tersebut. Dalam tahap ini, peneliti dan guru melakukan evaluasi pada proses pembelajaran matematika materi bangun datar. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pemehaman materi bangun datar dengan menggunakan media papan berpaku. Hasil yang diperoleh dari evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru 49 penelitian tindakan kelas siklus 1 belum dikatakan berhasil. Selain itu pada tindakan siklus 1 masih terdapat kendala-kendala yang dialami siswa selama proses pembelajaran matematika. Berdasarkan hasil evaluasi kendala-kendala yang dialami siswa adalah sebagai berikut: (1) beberapa siswa masih belum sepenuhnya paham dengan materi yang disampaikan oleh guru. (2) salah satu tujuan penggunaan media papan berpaku adalah untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan serta aktif tetapi masih tampak beberapa siswa yang masih pasif dalam mengikuti pelajaran. Siswa tersebut hanya diam ketika guru bertanya „sebutkan rumus yang digunakan untuk mencari luas persegi panjang?‟. (3) beberapa siswa kurang konsentrasi dalam mengerjakan soal, siswa tersebut masih kurang teliti dalam menjawa soal. Permasalahan-permasalahan tersebut harus segera diatasi agar upaya meningkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan media papan berpaku berhasil sesuai rencana. Dalam mengatasi hal tersebut peneliti juga harus cermat, karena jika permasalahan yang tedapat pada tindakan silus 1 tidak bisa teratasi dengan baik, maka akan menghambat pelaksanaan tindakan selanjutnya. Meskipun demikian, secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar matematika materi bangun datar dengan menggunakan media papan berpaku berjalan dengan baik. Disamping kendalakendala yang dihadapi siswa tersebut, ada beberapa hal positif juga telah dicapai pada proses pelaksanaan tindakan siklus 1. Beberapa hal positif tersebut adalah: (1) siswa mulai antusias dalam mengikuti pelajaran, (2) siswa mulai terlihat aktif dalam proses pembelajaran, dan (3) jiwa kompetitif dalam diri siswa mulai terlihat pada saat guru memberikan beberapa pertanyaan siswa sangat memperhatikan. Untuk itu guru dan peneliti menyusun rencana perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus selanjutnya, yakni siklus kedua. Adapun perbaikan yang dilakukan oleh guru dan peneliti yang akan dilakukan pada siklus 2 adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang 50 lebih santai, menyenangkan namun terkendali, guru menjelaskan ulang materi bangun datar, membuat angka-angka dalam soal relatif lebih rendah serta menambah waktu dalam mengerjakan soal. Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 ini, didapat hasil perbaikan pembelajaran pada materi konsep bangun datar yaitu dari 16 siswa di kelas III SD Negeri Caruban yang mengikuti pembelajaran, ada 12 siswa mendapat nilai tuntas dengan Kriteri Ketuntasan Minimal yaitu 65, dan 4 siswa masih mendapat nilai di bawah KKM, dan masih belum tuntas. Dalam pembelajaran ini banyak siswa terlihat antusias, namun ada beberapa siswa lain yang belum mengikuti pembelajaran dengan aktif. Hal ini disebabkan karena pada penggunaan media hanya digunakan oleh peneliti, dari 16 siswa hanya beberapa siswa saja yang mencoba atau menerapkan metode eksperimen pada penggunaan media papan berpaku maka hasilnya belum maksimal. Berdasarkan keterangan di atas, berikut tabel distribusi evaluasi perbaikan pembelajaran hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 yang telah dilakukan. Tabel 4.4 Distribusi Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 No Skor Frekuensi SxF Prosentasi Keterangan 1 50 2 100 12,5% Tidak Tuntas 2 55 1 55 6,25% Tidak Tuntas 3 60 1 60 6,25% Tidak Tuntas 4 65 3 195 18,75% Tuntas 5 70 1 70 6,25% Tuntas 6 75 1 75 6,25% Tuntas 7 80 4 320 25% Tuntas 51 8 100 Jumlah 3 300 18,75 16 1175 100% Tuntas Rata-rata 73,43 Rata-rata Ketuntasan Belajar % 75 % Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 50 Berdasarkan tabel distribusi evaluasi pembelajaran siklus 1 kelas III SDN Caruban materi konsep bangun datar dengan KKM 65 di atas, nilai yang didapat dari hasil perbaikan pembelajaran sudah mengalami peningkatan 25 %, dari rata-rata nilai pra siklus yaitu 62,81 dengan prosentase rata-rata ketuntasan belajar 50% menjadi 73,43 pada siklus 1 dengan prosentase rata-rata ketuntasan 75%, maka dapat dibuat grafik evaluasi hasil belajar siklus 1 sebagai berikut. Gambar 4.2 Grafik evaluasi hasil perbaikan pembelajaran siklus 1 SIKLUS 1 4 4 3,5 3 3 3 2,5 2 2 1,5 1 1 55 60 1 1 70 75 1 0,5 0 50 65 80 100 52 Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa dari 16 siswa kelas III SD N Caruban sebagai subyek penelitian, hanya 12 siswa yang tuntas dan 4 siswa yang belum tuntas. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas siswa sudah mencapai KKM. Data diatas masih menunjukan bahwa ratarata kelulusan dalam kelas belum mencapai kriteria yang ditentukan yaitu 65%. Dari keterangan di atas, pada perbaikan pembelajaran siklus 1 ini dapat kita lihat lembar observasi keaktifan guru dan siswa yang peneliti gunakan, yaitu menggunakan model kooperatif tipe make a match. Data diambil dari lembar observasi aktifitas guru dan siswa yang berbentuk pemberian skor dengan memberikan kategori “sangat baik” dengan skor 4, baik dengan skor 3, “kurang baik” dengan skor 2, dan “tidak baik” dengan skor 1.Adapun lembar observasi keaktifan guru dan siswa tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Lembar Observasi Keaktifan Guru Siklus 1 No ASPEK YANG DIAMATI 1 Ketrampilan bertanya a. Mengajukan pertanyaan b. Menentukan siswa yang harus menjawab sebelum bertanya c. Pertanyaan diajukan secara jelas d. Pertanyaan yang diajukan memotivasi siswa untuk mengembangkan pendapatnya Ketrampilan Memberi Penguatan a. Memberikan respon terhadap jawaban siswa b. Tidak memberi respon hanya sekilas c. Meningkatkan kegiatan belajar d. Mendorong tingkah laku siswa yang produktif 2 SKOR 1 2 3 4 53 3 4 5 6 7 8 Ketrampilan Mengadakan Variasi a. Tidak menggunakan media pembelajaran b. Menggunakan media yang tidak relevan dengan materi c. Mengggunakan media kurang sesuai dengan tujuan d. Menggunakan media yang tepat sesuai tujuan pembelajaran Ketrampilan menjelaskan a. Menjelaskan dengan memberi soal saja b. Menganalisa sebagian masalah yang berhubungan dengan pokok bahasan c. Memberikan contoh dan ilustrasi tentang pokok bahasan d. Memberikan umpan balik pokok bahasan kepada siswa Ketrampilan Membuka Pelajaran a. Tidak menarik perhatian b. Menciptakan mental siswa mengikuti KBM c. Mengaitkan diantara materi yang akan dipelajari d. Mengkondisikan perhatian siswa agar terpusat pada materi Ketrampilan Menutup Pelajaran a. Tidak memberikan respon terhadap jawaban siswa b. Memberi respon hanya sekilas c. Membuat ringkasan d. Memantau penguasaan materi dengan merangkum materi Ketrampilan membimbing Diskusi a. Tidak membimbing siswa memusatkan perhatian pada masalah b. Memberi kesempatan partisipasi kepada siswa yang pandai c. Diskusi kelompok di serahkan sepenuhnya kepada siswa d. Menutup diskusi disertai simpulan penegasan dari guru Ketrampilan mengelola Kelas a. Siswa gaduh tidak terarah b. sebagian siswa bersenda gurau sehingga 54 9 10 11 12 KBm tidak kondusif c. mengajukan pertanyaan untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal d. untuk menciptakan situasi belajar yang efektif dan menyenangkanelakukan tindakan Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan a. mengabaikan kelompok yang kurang mampu dalam menerima pelajaran b. kurang terampil mengorganesasikan kelompok kecil dan perseorangan c. merencanakan dan melaksanakan KBM secara kelompok dan perorangan d. membimbing dan menjelaskan materi yang dianggap sulit bagi siswa secara kelompok dan perorangan dengan pendekatan pribadi Ketrampilan mengajukan pertanyaan a. tidak memberi kesempatan siswa untuk bertanya b. memberi kesempatan bertanya sekilas langsung menjutkan kegiatan yang lain c. memberikan kesempatan bertanya tidak memotivasi siswa yang belum jelas untuk mengajukan pertanyaan d. memberi kesempatan dan memotivasi siswa yang belum jelas untuk mengajukan pertanyaan Merangkum Materi Pelajaran a. tidak memebri kesmpatan siswa untuk merangkum kesimpulan mater pelajaran b. memberi kesempatan siswa mencatat kesimpulan c. memberi kesempatan dn memberi pengarahan agar siswa merangkum kesimpulan d. merangkum materi pelajaran bersama-sama dengan siswa Menyimpulkan Inti Pelajaran a. Langsung disimpilkan oleh guru sendiri b. siswa yang paling pandaiisimpulkan c. disimpulkan bersama-sama sisa tanpa arahan guru 55 d. disimpulkan bersama semua siswa dan guru SKOR JUMLAH SKOR SKOR MAKSIMAL 6 16 15 37 48 Kriteria aktifitas guru = Jumlah skor hasil observasi x 100 % Jumlah skor maksimal ...37... x 100% = 77,1 % Baik 48 Tabel 4.6 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus 1 No 1 2 3 4 5 6 7 ASPEK YANG DIAMATI SKOR 1 Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Perhatian siswa terhadap penjelasan guru Mempraktikkan penggunaan media papan berpaku Keaktifan siswa dalam bertanya Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan Keterlibatan saat mengikuti proses pembelajaran Mengerjakan soal yang diberikan guru SKOR JUMLAH SKOR SKOR MAKSIMAL 2 3 4 8 19 28 3 8 Kriteria aktifitas guru = Jumlah skor hasil observasi x 100 % Jumlah skor maksimal ...19... x 100% = 67,9 % Cukup 28 e. Pelaksanaan Siklus 2 Siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 3 Mei 2021 dengan subyek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Caruban 56 Kecamatan Kandangan pada pokok bahasan matematika dengan materi konsep bangun datar menggunakan metode eksperimen dan media papan berpaku. Prosedur penelitian dalam penelitian tindakan kelas pada siklus 2 ini mencakup empat tahapan yaitu : tahap pertama perencanaan, tahap kedua pelaksanaan, tahap ketiga pengamatan, dan tahap refleksi yang diuraikan sebagai berikut: Perencanaan tindakan Tahap awal dalam penelitian tindakan siklus 2 ini adalah tahap perencanaan. Pada tahap ini peneliti menyusun rencana perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus ini. Adapun hasil dari perencanaan disiklus 2 ini adalah: Guru bersama peneliti menyamakan persepsi serta melakukan diskusi untuk merummuskan tindakan yang akan dilakukan pada siklus kedua ini. Guru bersama peneliti pun sepakat akan menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan, santai namun terkendali. Guru dan peneliti sepakat mengunakan metode diskusi serta tanya jawab dalam proses pembelajaran pada siklus 2 ini. Guru dan peneliti membuat perangkat pembelajaran, mulai dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal tes dan lembar jawaban. Pelaksanaan pembelajaran Tahap kedua pada siklus 2 ini adalah tahap pelaksanaan tindakan yang merupakan implementasi isi rancangan. Kegiatan awal ( 10 menit ) Pada tahap ini guru mulai menyiapkan kelas, mengkondisikan siswa, melakukan apersepsi. Kegiatan inti ( 50 menit ) Guru mulai menjelaskan materi bangun datar. Guru memberikan pertanyaan untuk memulai kegiatan tanya jawab, kemudian siswa menggunakan media papan berpaku untuk membentuk 57 bangun datar persegi dan persegi panjang serta menunjukan sifatsifatnya, siswa mengerjakan LKS. Kegiatan penutup ( 10 menit ) Setelah dilakukan pembahasan peneliti mengulang materi yang sudah disampaikan agar siswa benar-benar mengerti dengan materi pelajaran yang mereka pelajari. Peneliti menutup kegiatan pembelajaran dengan menanyakan kegiatan yang telah dilakukan serta menyampaikan kesimpulan, pesan moral dari kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan dan menutup pembelajaran dengan berdoa.Tes siklus 2 diberikan setelah semua kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada siklus 2. Sebelum mengakiri pembelajaran, guru memberikan motivasi kepada siswa agar selalu menjaga konsistensi dan meningkatkan semangat belajar. Proses pengamatan Tahap ketiga dari penelitian tindakan kelas ini adalah pengamatan. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan. Pengamatan dilakukan terhadap guru dan siswa, baik sebelum, saat berlangsung maupun sesudah implementasi tindakan dalam pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, pada siklus 2 kegiatan belajar matematika mengalami peningkatan. Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 2 ini berada pada rentang “baik”. Dikatakan demikian karena dengan menggunakan media papan berpaku suasana belajar menjadi lebih menyenangkan, siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan guru lebih mudah dalam menyampaikan materi pelajaran. Hal ini tentu sudah baik dari batas keberhasilan yaitu pada rentang „cukup‟, tetap hasil yang dicapai siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan yaitu dengan mencapai nilai KKM 65, maka dari itu peneliti dan guru melakukan persiapan pada tindakan siklus kedua dengan lebih baik. 58 Refleksi Tahap keempat pada siklus 2 ini adalah tahap refleksi. Dalam kegiatan refleksi, guru dan peneliti mengevaluasi implementasi tindakan pada siklus 2 serta menganalisis dampak implementasi tindakan yang telah dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan belajar siswa kelas III SDNegeri Caruban pada mata pelajaran matematika dengan materi bangun datar dan keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan media papanberpaku serta menggunakan metode eksperimen pada siklus 2. Pada siklus 2 ini siswa yang mendapatkan nilai tuntas dengan mencapai kriteria ketuntasan minimal atau KKM yaitu dengan mendapat nilai 65 mengalami peningkatan mulai dari pra siklus dilanjut siklus 1 sampai dengan siklus 2. Hasil ini dirasa sudah cukup memuaskan, karena kriteria keberhasilan pada penelitian ini sudah tercapai dan terpenuhi. Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 ini, didapat hasil perbaikan pembelajaran pada materi konsep bangun datar yaitu dari 16 siswa di kelas III SD Negeri Caruban yang mengikuti pembelajaranmendapat nilai tuntas dengan Kriteri Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu dengan mencapai nilai di atas 65. Nilai yang di dapatkanoleh siswa kelas III SD Negeri Caruban mulai dari pra siklus, dilanjut dengan perbaikan pembelajaran siklus 1, kemudian pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 telah mengalami peningkatan. Dalam pembelajaran ini semua siswa kelas III SD Negeri Caruban terlihat antusias, semua siswa yang mengikuti pembelajaran lebih aktif dari pembelajaran sebelumnya. Keaktifan guru dan siswa ini terlihat pada saat penerapan metode eksperimen atau percobaan. Karena siswa dan guru masing-masing memiliki media yang dapat mereka gunakan pada pembelajaran yang dilakukan, maka perbaikan pembelajaran pada materi konsep bangun datar ini mengalami peningkatan. 59 Guru dan siswa menggunakan metode eksperimen dengan siswa secara individu membuat media papan berpaku yang kemudian mereka gunakan secara mandiri dalam pembelajaran materi konsep bangun datar sehingga semua siswa kelas III SD Negeri Caruban paham akan materi yang disampaikan. Siswa kelas III SD Negeri Caruban menjadi lebih kreatif dalam membentuk bangun datar menggunakan media tersebut, dan dapat menghitung keliling serta luas bangun datar dengan benar. Dari 16 siswa sudah menerapkan metode eksperimen pada penggunaan media papan berpaku maka hasilnya bisa maksimal. Berdasarkan keterangan di atas, berikut tabel distribusi evaluasi perbaikan pembelajaran hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 yang telah dilakukan.Diketahui bahwa pada siklus 2 ini, perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti telah mengalami peningkatan mulai dari pra siklus, siklus 1, sampai dengan siklus 2 dengan nilai rata-rata pada pra siklus 62,81 menjadi 73,43 pada siklus 1, dan meningkat pada siklus ke 2 dengan nilai rata-rata 81,56. Tabel 4.7 Distribusi Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 No Skor Frekuensi SxF Prosentasi Keterangan 1 65 2 130 12,5% Tuntas 2 70 1 70 6,25% Tuntas 3 75 4 300 25% Tuntas 4 80 3 240 18,75% Tuntas 5 85 2 170 12,5% Tuntas 6 95 1 95 6,25% Tuntas 7 100 3 300 18,75% Tuntas 16 1305 100% Jumlah Rata-rata 81,56 60 Rata-rata Ketuntasan Belajar % 100 % Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 65 Berikut adalah grafik evaluasi hasil belajar siklus 2 yang dibuat dari prosentase hasil evaluasi pembelajaran siklus 2.Nilai yang di dapat siswa kelas III SD Negeri Caruban mulai dari pembelajaran pra siklus, perbaikan pembelajaran siklus 1, dan perbaikan pembelajaran siklus 2 ini meningkat, yaitu nilai rata-rata pada pra siklus 62,81 dengan prosentase nilai rata-rata ketuntasan belajar yaitu 50% menjadi 73,43 pada siklus 1 dengan prosentase nilai rata-rata ketuntasan belajar yaitu 75%, dan meningkat pada siklus ke 2 menjadi 81,56 dengan prosentase nilai ratarata ketuntasan 100% . Gambar 4.3 Gravik evaluasi hasil perbaikan pembelajaran siklus 2 SIKLUS 2 4 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 3 2 3 2 1 65 70 1 75 80 85 95 100 Berdasarkan tabel dan histogram diatas telah dilakukan tindakan kelas dengan penggunaan media papan berpaku pada siklus kedua, diketahui bahwa dari 16 siswa subjek penelitian yang sudah tuntas dalam belajar matematika materi bangun datar. Hal tersebut sudah mencapai target yang diharapkan yakni dari 16 siswa tuntas belajar dan nilai rata- 61 rata yang dicapai 81 dalam pembelajaran matematika kompetensi mengidentifikasi bangun datar persegi dan persegi panjang dan menghitung luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan media papan berpaku. Dari keterangan di atas, pada perbaikan pembelajaran siklus 2 ini dapat kita lihat lembar observasi keaktifan guru dan siswa yang peneliti gunakan, yaitu menggunakan model kooperatif tipe make a match. Data diambil dari lembar observasi aktifitas guru dan siswa yang berbentuk pemberian skor dengan memberikan kategori “sangat baik” dengan skor 4, baik dengan skor 3, “kurang baik” dengan skor 2, dan “tidak baik” dengan skor 1. Adapun lembar observasi keaktifan guru dan siswa tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Lembar Observasi Keaktifan Guru Siklus 2 No ASPEK YANG DIAMATI 1 Ketrampilan bertanya a. Mengajukan pertanyaan b. Menentukan siswa yang harus menjawab sebelum bertanya c. Pertanyaan diajukan secara jelas d. Pertanyaan yang diajukan memotivasi siswa untuk mengembangkan pendapatnya Ketrampilan Memberi Penguatan a. Tidak memberikan respon terhadap jawaban siswa b. Memberi respon hanya sekilas c. Meningkatkan kegiatan belajar d. Mendorong tingkah laku siswa yang produktif Ketrampilan Mengadakan Variasi a. Tidak menggunakan media pembelajaran b. Menggunakan media yang tidak relevan dengan materi c. Mengggunakan media kurang sesuai dengan 2 3 SKOR 1 2 3 4 62 tujuan 4 5 6 7 8 d. Menggunakan media yang tepat sesuai tujuan pembelajaran Ketrampilan menjelaskan a. Menjelaskan dengan memberi soal saja b. Menganalisa sebagian masalah yang berhubungan dengan pokok bahasan c. Memberikan contoh dan ilustrasi tentang pokok bahasan d. Memberikan umpan balik pokok bahasan kepada siswa Ketrampilan Membuka Pelajaran a. Tidak menarik perhatian b. Menciptakan mental siswa mengikuti KBM c. Mengaikan diantara materi yang akan dipelajari d. Mengkondisikan perhatian siswa agar terpusat pada materi Ketrampilan Menutup Pelajaran a. Tidak memberikan respon terhadap jawaban siswa b. Memberi respon hanya sekilas c. Membuat ringkasan d. Memantau penguasaan materi dengan merangkum materi Ketrampilan membimbing Diskusi a. Tidak membimbing siswa memusatkan perhatian pada masalah b. Memberi kesempatan partisipasi kepada siswa yang pandai c. Diskusi kelompok di serahkan sepenuhnya kepada siswa d. Menutup diskusi disertai simpulan penegasan dari guru Ketrampilan mengelola Kelas a. Siswa gaduh tidak terarah b. sebagian siswa bersenda gurau sehingga KBm tidak kondusif c. mengajukan pertanyaan untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal d. untuk menciptakan situasi belajar yang efektif dan menyenangkanelakukan tindakan 63 9 10 11 12 Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan a. mengabaikan kelompok yang kurang mampu dalam menerima pelajaran b. kurang terampil mengorganesasikan kelompok kecil dan perseorangan c. merencanakan dan melaksanakan KBM secara kelompok dan perorangan d. membimbing dan menjelaskan materi yang dianggap sulit bagi siswa secara kelompok dan perorangan dengan pendekatan pribadi Ketrampilan mengajukan pertanyaan a. tidak memberi kesempatan siswa untuk bertanya b. memberi kesempatan bertanya sekilas langsung menjutkan kegiatan yang lain c. memberikan kesempatan bertanya tidak memotivasi siswa yang belum jelas untuk mengajukan pertanyaan d. memberi kesempatan dan memotivasi siswa yang belum jelas untuk mengajukan pertanyaan Merangkum Materi Pelajaran a. tidak memebri kesmpatan siswa untuk merangkum kesimpulan mater pelajaran b. memberi kesempatan siswa mencatat kesimpulan c. memberi kesempatan dn memberi pengarahan agar siswa merangkum kesimpulan d. merangkum materi pelajaran bersama-sama dengan siswa Menyimpulkan Inti Pelajaran a. Langsung disimpilkan oleh guru sendiri b. siswa yang paling pandaiisimpulkan c. disimpulkan bersama-sama sisa tanpa arahan guru d. disimpulkan bersama semua siswa dan guru SKOR JUMLAH SKOR SKOR MAKSIMAL 15 43 48 28 64 Kriteria aktifitas guru = Jumlah skor hasil observasi x 100 % Jumlah skor maksimal ...43... x 100% 89,5 % Sangat Baik 48 Tabel 4.9 Lembar Observasi Keaktifan SiswaSiklus 2 No 1 2 3 4 5 6 7 ASPEK YANG DIAMATI SKOR 1 2 Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Perhatian siswa terhadap penjelasan guru Mempraktikkan penggunaan media papan berpaku Keaktifan siswa dalam bertanya Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan Keterlibatan saat mengikuti proses pembelajaran Mengerjakan soal yang diberikan guru SKOR JUMLAH SKOR SKOR MAKSIMAL 3 4 4 9 23 8 28 Kriteria aktifitas guru = Jumlah skor hasil observasi x 100 % Jumlah skor maksimal ...21... x 100% = 75 % Baik 28 B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan pada siklus 2 ini telah mengalamisuatu peningkatan jika dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya, terbukti dengan menggunakan media papan berpaku siswa mampu meningkatkan hasil belajarnya pada pokok bahasan mata pelajaran matematika materi konsep bangun datar di kelas III SD N Caruban tahun ajaran 2020/2021. 65 1. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dari uraian pembahasan di atas tentang pembahasan pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 dalam “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Konsep Bangun Datar Menggunakan Media Papan Paku dan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas III SD Ngerei Caruban Kecamatan Kandangan Semester II Tahun Pelajaran 2020/2021” tampak hasil atau dapat dilihat perbandingannya pada tabel perbandingan hasil belajar perbaikan pembelajaran dari pra siklus, kemudian siklus 1, dan dilanjutkan dengan siklus 2 di bawah ini. Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus sampai Siklus 2 No Kriteri Siklus Pra Siklus Siklus1 Siklus2 1 Nilai Terendah 30 50 65 2 Nilai Tertingi 100 100 100 3 Rata-rata Nilai 62,81 73,43 81,56 4 Peningkatan Ketuntasan Belajar % - 25% 25% 5 Rata-rata Ketuntasan Belajar % 50% 75% 100% Hasil belajar matematika kelas III SD N Caruban Kecamatan Kandangan pada kondisi awal dengan nilai rata-rata 62 dengan prosentase nilai rata-rata ketuntasan belajar yaitu 50% pada pra siklus. Rata-rata nilai ini masih dibawah kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 65. Pelaksanaan siklus 1 dilakukan dan berdasarkan hasil analisis pada data yang diperoleh pada siklus 1 terjadi peningkatan hasil belajar matematika dengan kompetensi mengidentifikasi bangun datar persegi dan persegi panjang dan menghitung luas persegi dan persegi panjang dari rata-rata pra tindakan 62 dengan prosentase nilai rata-rata ketuntasan belajar yaitu 50% mengalami peningkatan 25% menjadi 75% dengan rata-rata nilai 73. Pada 66 siklus 1 siswa belum sepenuhnya fokus memperhatian proses pembelajaran, ketika guru memberikan pertanyaan atau menanyakan pendapat siswa, beberapa siswa cenderung diam. Bahkan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung ada beberapa siswa yang mengobrol dan ada juga yang gaduh dengan mengganggu teman sebangkunya. Peningkatan ini dirasakan belum cukup karena belum semua siswa mencapai kriteria yang ditentukan. Maka dilanjutkan ke siklus 2. Hasil analisis data pada siklus 2 belajar matematika kompetensi mengidentifikasi bangun datar persegi dan persegi panjang dan menghitung luas persegi dan persegi panjang yaitu dengan nilai rata-rata pra tindakan 62 dengan prosentase nilai rata-rata ketuntasan belajar yaitu 50% mengalami peningkatan 25% menjadi 75% dengan rata-rata nilai 73 pada siklus 1, dan meningkat lagi 25% menjadi 100% ketuntasan dengan rata-rata nilai 81 pada siklus 2. Pada siklus 1 siswa cenderung tidak fokus pada saat pelajaran berlangsung, namun pada siklus 2 siswa menunjukan peningkatan minat belajar matematika, terlihat dari siswa lebih aktif bertanya, siswa yang pada awalnya cenderung diam, pada siklus 2 mampu memberikan pendapatnya ketika guru menanyakan pendapatnya, pada siklus 2 setiap siswa mencoba menggunakan media papan berpaku yang mereka bawa masing-masing.Dilihat dari peningkatannya, pada pra siklus nilai rata-rata kelas yaitu 62, meningkat menjadi 73 pada siklus 1 dan meningkat menjadi 81 pada siklus 2. Peningkatan ini sudah mencapai nilai rata-rata kelas yang sudah ditentukan yaitu 65. Dari uraian pembahasan di atas tentang perbandingan hasil belajarsiswa pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran mulai dari pra siklus, kemudian siklus 1, dan siklus 2 dalam “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Konsep Bangun Datar Menggunakan Media Papan Paku dan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas III SD Ngerei Caruban Kecamatan Kandangan Semester II Tahun Pelajaran 2020/2021”dapat dilihat perbandingan ketuntasan perbaikan pembelajaran pada tiap-tiap siklus 67 pada grafik perbandingan hasil belajar pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 di bawah ini. Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus sampai Siklus 2 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar 17% Pra Siklus 50% 33% Siklus 1 Siklus 2 2. Media Papan Berpaku Penggunaan media papan berpaku dalam pembelajaran matematika bangun datar sangat membantu terlihat dari hasil observasi menunjukan bahwa penggunaan media papan berpaku sangat membantu dalam pelaksanaan pembelajaran. Suasana belajar menyenangkan, siswa lebih mudah memahami materi yang dipelajari guru lebih mudah dalam mengajar matematika karena kegunaan dari media papan berpaku adalah sebagai alat bantu pengajaran matematika di Sekolah Dasar untuk menanamkan konsep, seperti pengenalan bangun datar, pengenalan keliling bangun datar, dan menghitung/menentukan luas bangun datar (Rostina Sundayana, 2013: 126) Dari hasil diatas terbukti bahwa penggunaan media kongkrit mampu meningkatkan hasil belajar matematik kelas III SD N Caruban Tahun ajaran 2020/2021. 68 C. Keterbatasan Penelitian Penelitian yang dilakukan pada siswa kelas III SD N Caruban telah diupayakan untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal, namun pada kenyataannya masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan yaitu Pembelajaran Matematika dalam penelitian ini masih terbatas peningkatan hasil belajar siswa dalam ranah kognitif tingkatan pemahaman. 69 BAB V SIMPULAN dan SARAN TINDAK LANJUT A. Simpulan Media adalah segala sesuatu yang dapat digunaka seseorang dalam menyampaikan pesan kepada sipenerima pesan. Dalam pembelajaran media adalah segala sesuatu yang ada di sekitar siswa yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada siswa. penyampaian pesan dalam hal ini adalah materi pembelajaran. Dalam penelitian ini media yang digunakan adalah media papan berpaku.Media papan berpaku digunakan untuk menjelaskan konsep atau pengertian bangun datar beserta keliling dan luar bangun datar tersebut. Media papang berpaku juga berguna untuk mengkonkretkan konsep bangun datar yang bersifat abstrak dan juga dapat melibatkan langsung siswa dalam proses pembelajaran. Petunjuk kerja dari media papan berpaku, antara lain adalah: a. Guru meletakkan media papan berpaku ini di depan kelas, dapat digantung atau disandarkan dengan benda lain. Guru juga menyediakan sejumlah karet gelang dengan warna yang berbeda-beda. b. Guru mendemonstrasikan secara klasikal cara membentuk bangun datar. c. Kemudia masing-masing siswa diminta untuk membentuk bangun datar sesuai dengan kreatifitas masing-masing. d. Siswa diminta untuk menggambarkan hasil yang diperoleh pada kertas berrtitik atau kertas berpetak. e. Melalui Tanya jawab guru mengenalkan arti keliling. f. Siswa menentukan keliling setiap bangun datar yang dia peroleh sebelumnya. g. Melalu Tanya jawab guru mengenalkan arti luas bangun datar. 70 h. Siswa diminta untuk memperkirakan luas bangun datar yang telah dibutnya, kemudian guru memperkenalkan nama-nama bangun datar yang telah dibuat oleh siswa (persegi dan persegi panjang). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media papan berpaku dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan ini terlihat dari hasil yang diperoleh pada setiap siklus pembelajaran. Dalam pembahasan setelah melakukan observasi penelitian ini mengalami peningkatan hasil belajar dari pra siklus ke siklus 1 dan ke siklus 2. Pada pra siklus rata-rata nilai yang diperoleh kelas III SD N Caruban adalah 62 dengan prosentase nilai ketuntasan 50%. Pada pelaksanaan siklus 1 nilai rata-rata kelas naik menjadi 73 dengan prosentase nilai 75% dimana dari pra siklus ke siklus 1 mengalami peningkatan ketuntasan 25%. Karena masih banyak siswa yang nilainya masil belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 65 maka penelitian dilanjutkan ke siklus 2. Pada siklus 2 nilai rata-rata kelas naik menjadi 81 dengan prosentase nilai 100% dimana dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan ketuntasan 25%. Metode pembelajaran adalah cara kerja sistematis yang memudahkan pelaksanaan pembelajaran berupa implementasi spesifik langkah-langkah konkret agar terjadi proses pembelajaran yang efektif mencapai suatu tujuan tertentu seperti perubahan positif pada peserta didik. Boleh dibilang juga bahwa metode pembelajaran adalah model pembelajaran yang telah memiliki aplikasi langkah-langkah spesifik.Dilihat dari segi jenis, metodologi penelitian pada dasarnya memiliki tiga kemanfaatan. Pertama, memperoleh pengetahuan atau penemuan baru. Kedua, dapat dimanfaatkan untuk membuktikan atau menguji kebenaran yang telah ada. Ketiga, membantu dalam mengembangkan pengetahuan lebih kaya dan lebih banyak. Keberhasilan proses ditunjukan dengan antusias siswa yang meningkat saat mengikuti pelajaran matematika. Selain itu guru juga memberikan respon positif karena penggunaan media papan berpaku dan metode eksperimen dapat membantu guru dalam menyampaikan materi serta 71 membuat suasana kelas lebih hidup. Hal ini dirasakan cukup memuaskan dari guru dan peneliti. Dari hasil penelitian dan pembehasan ini diketahui bahwa pembelajaran bangun datar persegi dan persegi panjang menggunakan media papan berpaku dan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas III SD N Caruban. B. Sran Tindak Lanjut Beberapa saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Diharapkan kepada siswa, hasil belajar yang dicapai pada penelitian ini harus dipertahankan dan media-media yang bersifat kongkret harus digunakan dengan kreatifitas guru dengan mempertimbangkan aspek karakteristik siswa dan karakteristik materi pelajaran dengan demikian akan lebih membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. 2. Diharapkan kepada guru kelas agar selalu menggunakan media dalam membantu proses pembelajaran, terutama pada matapelajaran yang bersifat abstak seperti contoh matematika materi bangun datar. 3. Diharapkan guru selalu menyajikan proses pelaksanaanpembelajaran yang menyenangkan dengan bantuan media sebagai alat bantu dalam proses mengajar. 4. Guru harus selalu berinovatif dalam menyediakan media-media pembelajaran. Terutama pada matapelajaran matematika yang bersifat abstrak. 72 DAFTAR PUSTAKA Ali Hamzah & Muhlisrarini. (2013). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT. rajagrafindo persada. Arif S. Sadiman, Dkk. (2011). MEDIA PENDIDIKAN: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya. Jakarta Utara: Rajawali Pers. Asep Jihad & Abdul Haris. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo. Aunurrahman. (2009). Belajar Dan Perbelajaran. Bandung: Alfabeta. Azar Arsyad. (2002). Media Pembelajaran.Jakarta: Rajaali Pers. Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: PENERBIT GAVA MEDIA. E. T. Ruseffendi. (1992). Pendidikan matematika 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Heris Hendriana & Uteri Soemarmo. (2014). Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung: Refika Aditama. Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA. M. Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rostina Sundayana. (2013). Media Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta. Slameto. (2003). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Reneka Cipta. Suhito. (1986). Dasar-dasar Penelitian. Semarang: UNNES. Sunaryo Kartadinata. (1999). Bimbingan Di Sekolah Dasar. Bandung: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Ahmadi, A., Prasetya, J.T. (2015). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia. Amri, Sofan. (2013). Pengembangan & Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka. 73 Ginting, Abdurrahman. (2014). Esensi praktis belajar pembelajaran. Bandung: Humaniora. Hamiyah, N., Jauhar, M. (2014). Strategi Belajar Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Iskandarwassid dan Sunendar, D. (2011). Strategi pembelajaran bahasa. Bandung: Rosdakarya. Komalasari, Kokom. (2017). Pembelajaran kontekstual: konsep dan aplikasi. Bandung: Refika Aditama. Sanjaya, Wina (2016). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan ( Cetakan ke 12). Jakarta: Kencana Prenada Media. Sani, R.A. (2019). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sutikno, Sobry. (2014). Metode & model-model pembelajaran. Lombok: Holistica. Uno, Hamzah B. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta; Bumi Aksara. Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Paul Suparno. 2007. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Syaiful Bahri Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Lampiran 1 BIODATA PENELITI Nama Lengkap : PIPIT OKVITASARI Nama Panggilan : PIPIT NIM : 836889477 Tempat, tanggal lahir : Temanggung, 21 Oktober 1993 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Jurusan/Fakultas : SI PGSD/ Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nama Orang Tua : Ayah : Muhtamrin (Alm) Ibu : Nur Sinasih Anak ke : 1 (satu) Alamat : Lama : RT 02 RW 01, Dusun Watugede, Desa Salamsari, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung Baru : RT 02 RW 05, Dusun Jengkeling, Desa Wadas, Kecamatan Kandangan, Kab Temanggung Email : [email protected] Riwayat Pendidikan : 1. TK Dharma Wanita Salamsari 2. SD Negeri Salamsari 3. SMP Negeri 1 Kedu 4. SMK 17 Temanggung Lampiran 2 Kesediaan Sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) Kepada Kepala UPBJJ Yogyakarta di tempat Yang bertandatangan dibawah ini: Nama : Mulyadi, S. Pd NIP : 19650411 198405 1 001 Tempat Mengajar : SD Negeri Caruban Alamat Sekolah : Dsn. Bendokuluk, Ds. Caruban, Kecamatan Kandangan, Kab Temanggung. Menyatakan bersdia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing mahasiswa dalam perencanaan dan pelaksanaan PKP (PDGK4501) atas: Nama : Pipit Okvitasari NIM : 836889477 Program Studi : SI PGSD Tempat Mengajar : SD Negeri Caruban Alamat Sekolah : Dsn. Bendokuluk, Ds. Caruban, Kec. Kandangan, Kab Temanggung. Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui, Kepala SD N Caruban Temanggung, 10 Juni 2021 Mahasiswa, Mulyadi, S. Pd NIP. 19650411 198405 1 001 Pipit Okvitasari NIM. 836889477 Lampiran 3 Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 pada Mata Pelajaran Matematika dengan Materi Konsep Bangun Datar Kelas III Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/2021 di SD Negeri Caruban 1. Fakta/Pembelajaran Yang Terjadi di Kelas Pada kegiatan siklus 1 siswa kurang mampu menguasai pembelajaran matematika materi bangun datar. Nilai rata-rata kelas pada perbaikan pembelajaran siklus 1 adalahdari 16 siswa-siswi kelas III SDN Caruban, 12 siswa mendapat nilai tuntas dengan nilai rata-rata kelas sebesar 73dan prosentase rata-rata ketuntasan (75%). Sedangkan 4 siswa lagi mendapat nilai tidak tuntasdengan prosentase rata-rata ketuntasan (25%). 2. Identifikasi masalah Berdasarkan penelitian selama proses belajar mengajar pada siklus 1 dapat ditemukan sebagai berikut: 1).Pemahaman siswa tentang materi bangun datar masih kurang. 2).Penjelasan Guru kurang menarik siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. 3).Siswa kurang aktif dalam pelajaran yang di ajarkan oleh Guru. 4).Guru memberikan bimbingan hanya kepada siswa tertentu saja. 5).Guru menggunakan media tetapi belum menggunakan metode yang variatif. 3. Analisis Masalah Berdasarkan identifikasi masalah maka dapat di definisikan batasan masalah bahwa penyebab utama hasil belajar siswa yang rendah adalah Guru belum menggunakan metode danmedia pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi bangun datar (perbaikan pembelajaran). 4. Alternatif dan Perioritas Pemecahan Masalah Berdasrkan analisis masalah dapat temukan alternatif pemecahan masalah dalam proses perbaikan pembelajaran, yaitu guru harus menggunakaan metode dan media untuk mendorong siswa belajar aktif. Oleh karena itu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan peneliti di SDN Caruban. Peneliti menggunakan media papan berpaku dan metode eksperimen untuk memperbaiki hasil belajar dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). 5. Rumusan Masaalah Berdasarkan temuan masalah diatas maka rumusan masalah masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Apakah penggunaan media papan berpaku dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi bangun datar kelas III semester II SD Negeri Caruban,Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2020/2021? Lampiran 4 Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 pada Mata Pelajaran Matematika dengan Materi Konsep Bangun Datar Kelas III Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/2021 di SD Negeri Caruban 1. Fakta/Pembelajaran Yang Terjadi di Kelas Pada kegiatan siklus 2 siswa mampu menguasai pembelajaran matematika materi bangun datar. Nilai rata-rata kelas pada perbaikan pembelajaran siklus 2 adalah dari 16 siswa-siswi kelas III SDN Caruban, 16 siswa mendapat nilai tuntas dengan nilai rata-rata kelas sebesar 81 dan prosentase rata-rata ketuntasan (100%). Tidak ada yang mendapat nilai tidak tuntas dengan prosentase rata-rata ketuntasan (0%). 2. Identifikasi masalah Berdasarkan penelitian selama proses belajar mengajar pada siklus 2 dapat ditemukan sebagai berikut: 1). Pemahaman siswa tentang materi bangun datar meningkat. 2). Penjelasan Guru menarik perhatian siswa sehingga ketika proses belajar mengajar berlangsung suasana kelas lebih aktif dan siswa antusias mengikuti pembelajaran. 3). Siswa lebih aktif dari pembelajaran siklus 1 dalam perbaikan pembelajaran yang di sampaikan oleh Guru. 4). Guru memberikan bimbingan kepada semua siswa. 5). Metode dan media yang digunakan sangat menarik. 3. Analisis Masalah Berdasarkan identifikasi masalah maka dapat di definisikan batasan masalah bahwa penyebab utama hasil belajar siswa yang rendah adalah Guru belum menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi bangun datar (perbaikan pembelajaran). 4. Alternatif dan Perioritas Pemecahan Masalah Berdasrkan analisis masalah dapat temukan alternatif pemecahan masalah dalam proses perbaikan pembelajaran, yaitu guru harus menggunakaan metode dan media untuk mendorong siswa belajar aktif. Oleh karena itu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan peneliti di SDN Caruban. Peneliti menggunakan media papan berpaku dan metode eksperimen untuk memperbaiki hasil belajar dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). 5. Rumusan Masaalah Berdasarkan temuan masalah diatas maka rumusan masalah masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Apakah penggunaan media papan berpaku dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi bangun datar kelas III semester II SD Negeri Caruban, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2020/2021? Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP Pra Siklus) Satuan Pendidikan : SD Negeri Caruban Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester :3/2 Pertemuan ke :1 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 kali pertemuan) Hari / Tanggal : Senin, 12 April 2021 A. Standar Kompetensi 4. Memahami unsur dan sifat bangun datar 5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar 4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut unsur dan sifatnya 5.1 Menghitung luas persegi dan persegi panjang C. Indikator 4.1.1 Menyebutkan berbagai bentuk bangun datar sederhana 4.1.2 Menyebutkan sifat bangun datar persegi dan persegi panjang 5.1.1 Menghitung keliling serta luas persegi dan persegi panjang dengan satuan baku dan satuan tidak baku D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan bentuk bangun datar sederhana dengan tepat. 2. Melalui percobaan langsung menggunakan media papan berpaku, siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar persegi dan persegi panjang dengan tepat. 3. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat menghitung keliling serta luas persegi dan persegi panjang dengan benar. E. Materi Ajar 1. Sifat bangun datar persegi dan persegi panjang 2. Keliling persegi dan persegi panjang 3. Luas persegi dan persegi panjang F. Metode Pembelajaran Ceramah, pengamatan, eksperimen, Tanya jawab G. Langkah-langkah Pembelajaran No 1 Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendahuluan 10 Guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa. Menit Guru mananyakan keadaan siswa dan menanyakan tentang kehadiran siswa. Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran agar siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Apersepsi : guru bercerita tentang keadaan di lingkungan sekolah khusunya keadaan kelas yang berkaitan dengan materi. 2 Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran. Kegiatan Inti Siswa diajak untuk mengamati benda-benda yang ada di Menit dalam kelas. 50 Setelah mengamati siswa diminta untuk menyebutkan benda- benda apa saja yang ada di dalam kelas yang berberntuk persegi dan persegi panjang. Guru menyediakan media pembelajaran yang berupa papan berpaku dan karet gelang berwarna. Guru meletakkan media papan berpaku ini di depan kelas, dapat digantung atau disandarkan dengan benda lain. Guru juga menyediakan sejumlah karet gelang dengan warna yang berbeda-beda. Guru mendemonstrasikan secara klasikal cara membentuk bangun datar persegi persegi panjang. Kemudia masing-masing siswa diminta untuk membentuk bangun datar sesuai dengan kreatifitas masing-masing. Siswa diminta untuk menggambarkan hasil yang diperoleh pada kertas berrtitik atau kertas berpetak. Melalui Tanya jawab guru mengenalkan arti keliling. Siswa menentukan keliling setiap bangun datar yang dia peroleh sebelumnya. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa. Siswa diminta untuk mengerjakan LKS yang sudah dibagikan secara individu. 3 Siswa dan guru bersama-sama membahas hasil kerja siswa. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya. Kegiatan Penutup Guru menutup pembelajaran dengan menanyakan kegiatan Menit apa saja yang telah mereka lakukan pada hari ini. 10 Guru menyampaikan pesan moral dari kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan. Siswa diajak untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini. Guru menutup pembelajaran dengan mengajak siswa berdoa secara bersama-sama. H. Alat/Bahan/Sumber Belajar 1. Alat/Bahan Pembelajaran a. Papan Berpaku b. Benda-benda di sekeliling siswa 2. Sumber pembelajaran a. Silabus kelas 3 b. Buku Paket Pembelajaran Kelas 3 I. Penilaian 1. Penilaian Kognitif a. Penilaian : Tes tertulis b. Bentuk Instrumen : 5 buah soal dari buku paket c. Skor : Untuk setiap jawaban benar skor 20 d. Nilai : 20 x 5 = 100 e. Keterangan : pembelajaran dinyatakan berhasil jika lebih dari 75% siswa memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pembelajaran dikatan berhasil apabila 75% siswa dapat nilai ≥ 65 J. Lampiran Ringkasan materi Crauban, 11 April 2021 Mengetahui, KA SDN Caruban Mahasiswa Mulyadi, S.Pd Pipit Okvitasari Nip. 19650411 198405 1 001 Nim. 836889477 MATERI A. Sifat Bangunan Datar Pada materi ini, siswa akan mempelajari sifat bangun datar. Tujuan pembelajaran agar siswa dapat mengidentifikasi Berbagai Bangun Datar Sederhana menurut Sifat atau Unsurnya. Sifat bangun datar ada banyak macamnya, antara lain: A. Persegi Gambar persegi ABCD Kapan suatu bangunan disebut persegi? Dalam matematika, Persegi merupakab bangun datar segi empat yang mempunyai 4 buah sisi sama yang panjang dan 4 buah sudut siku-siku. Sudut siku-siku (dilambangkan dengan ∠) adalah sudut yang besarnya 90 derajat. Sebuah bangun datar disebut persegi dikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut: memiliki 4 sisi atau ruas garis, semua sisinya sama panjang, mempunyai 4 sudut, katakanlah sudutnya adalah A - B - C - D semua sudutnya siku-siku. Sifat-sifat bangun persegi ABCD tersebut di antaranya: memiliki 4 sisi sama panjang = AB = BC = CD = DE, dan memiliki 4 sudut siku-siku siku ABC = siku BCD = siku CDA = siku DAB. B. Persegipanjang Gambar persegipanjang ABCD Persegi panjang merupakan bangun datar segi empat yang mempunyai 2 pasang sisi yang antipeluru dan sejajar serta mempunyai 4 sudut sudut siku-siku. Bangun datar persegi panjang ini mempunyai ciri-ciri: 1. memiliki 4 sisi atau ruas garis, 2. dua pasang sisinya sejajar 3. sisi-sisinya yang sejajar sama panjang 4. keempat sudut siku-siku. Adapun sifat-sifat bangun persegi panjang ABCD adalah: 1. memiliki 2 pasang sisi yang berkerut yang panjang dan sejajar yaitu: AB = CD dan BC = AD, dan 2. mempunyai 4 buah sudut siku-siku, yaitu: siku ABC = siku BCD = siku CDA = siku DAB 1. KELILING DAN LUAS SOAL 1. Bangun yang memiliki 4 sisi, 2 pasang sisi sama panjang, dan memiliki 4 sudut yang sama besar adalah …. a. Persegi b. Trapesium c. Layang-layang d. Persegi panjang 2. Bangun persegi panjang mempunyai …. sisi. a. b. c. d. 2 3 4 5 3. Berapa Luas Bangun di samping ? a. 10 cm b. 15 cm c. 20 cm d. 25 cm 4. Berapa Keliling bangun di samping? a. 34 cm b. 17 cm c. 24 cm d. 60 cm 5. Dari bangun datar nomor 4 berapakah luasnya ? a. 34 cm c. 24 cm b. 17 cm d. 60 cm JAWABAN 1. d. Persegi Panjang 2. c. 4 3. d. 25 cm karena Luas Persegi = sisi x sisi = 5 x 5 = 25 cm 4. a. 34 cm karena Keliling Persegi Panjang = 2 x (Panjang + Lebar) = 2 x ( 12 + 5 ) = 2 x 17 = 34 cm 5. d. 60 cm karena Keliling Persegi Panjang =Panjang x Lebar = 12 x 5 = 60 cm Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP Perbaikan SIKLUS 1) Satuan Pendidikan : SD Negeri Caruban Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester :3/2 Pertemuan ke :1 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 kali pertemuan) Hari / Tanggal : Rabu, 21 April 2021 A. Standar Kompetensi 4. Memahami unsur dan sifat bangun datar 5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar 4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut unsur dan sifatnya 5.2 Menghitung luas persegi dan persegi panjang C. Indikator 4.1.1 Menyebutkan berbagai bentuk bangun datar sederhana 4.1.2 Menyebutkan sifat bangun datar persegi dan persegi panjang 5.1.1 Menghitung keliling serta luas persegi dan persegi panjang dengan satuan baku dan satuan tidak baku D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan bentuk bangun datar sederhana dengan tepat. 2. Melalui percobaan langsung menggunakan media papan berpaku, siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar persegi dan persegi panjang dengan tepat. 3. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat menghitung keliling serta luas persegi dan persegi panjang dengan benar. E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran 1. Bagi Guru a. Untuk memperbaiki pembelajaran dengan sasaran hasil belajar siswa b. Untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam mengelola pembelajaran 4. Bagi Siswa a. Melalui media papan paku dapat meningkatkan minat belajar siswa pada konsep bangun datar b. Melalui media papan paku dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep bangun datar F. Materi Ajar 1. Sifat bangun datar persegi dan persegi panjang 2. Keliling persegi dan persegi panjang 3. Luas persegi dan persegi panjang G. Metode Pembelajaran Ceramah, pengamatan, eksperimen, Tanya jawab H. Langkah-langkah Pembelajaran No 1 Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa. Guru mananyakan keadaan siswa dan menanyakan tentang kehadiran siswa. Waktu 10 Menit Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran agar siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Apersepsi : guru bercerita tentang keadaan di lingkungan sekolah khusunya keadaan kelas yang berkaitan dengan materi. 2 Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran. 50 Menit Kegiatan Inti Siswa diajak untuk mengamati benda-benda yang ada di dalam kelas. Setelah mengamati siswa diminta untuk menyebutkan benda-benda apa saja yang ada di dalam kelas yang berberntuk persegi dan persegi panjang. Guru menyediakan media pembelajaran yang berupa papan berpaku dan karet gelang berwarna. Guru meletakkan media papan berpaku ini di depan kelas, dapat digantung atau disandarkan dengan benda lain. Guru juga menyediakan sejumlah karet gelang dengan warna yang berbeda-beda. Guru mendemonstrasikan secara klasikal cara membentuk bangun datar persegi persegi panjang. Kemudia masing-masing siswa diminta untuk membentuk bangun datar sesuai dengan kreatifitas masing-masing. Siswa diminta untuk menggambarkan hasil yang diperoleh pada kertas berrtitik atau kertas berpetak. Melalui Tanya jawab guru mengenalkan arti keliling. Siswa menentukan keliling setiap bangun datar yang dia peroleh sebelumnya. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa. Siswa diminta untuk mengerjakan LKS yang sudah dibagikan secara individu. Siswa dan guru bersama-sama membahas hasil kerja siswa. 3 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya. 10 Menit Kegiatan Penutup Guru menutup pembelajaran dengan menanyakan kegiatan apa saja yang telah mereka lakukan pada hari ini. Guru menyampaikan pesan moral dari kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan. Siswa diajak untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini. Guru menutup pembelajaran dengan mengajak siswa berdoa secara bersama-sama. I. Alat/Bahan/Sumber Belajar 1. Alat/Bahan Pembelajaran a. Papan Berpaku b. Benda-benda di sekeliling siswa 2. Sumber pembelajaran a. Silabus kelas 3 b. Buku Paket Pembelajaran Kelas 3 J. Penilaian 1. Penilaian Kognitif a. Penilaian : Tes tertulis b. Bentuk Instrumen : 5 buah soal dari buku paket c. Skor : Untuk setiap jawaban benar skor 20 d. Nilai : 20 x 5 = 100 e. Keterangan : pembelajaran dinyatakan berhasil jika lebih dari 75% siswa memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pembelajaran dikatan berhasil apabila 75% siswa dapat nilai ≥ 65 K. Lampiran Ringkasan materi Crauban, 20 April 2021 Mengetahui, KA SDN Caruban Mahasiswa, Mulyadi, S.Pd Pipit Okvitasari Nip. 19650411 198405 1 001 Nim. 836889477 MATERI A. Sifat Bangunan Datar Pada materi ini, siswa akan mempelajari sifat bangun datar. Tujuan pembelajaran agar siswa dapat mengidentifikasi Berbagai Bangun Datar Sederhana menurut Sifat atau Unsurnya. Sifat bangun datar ada banyak macamnya, antara lain: A. Persegi Gambar persegi ABCD Kapan suatu bangunan disebut persegi? Dalam matematika, Persegi merupakab bangun datar segi empat yang mempunyai 4 buah sisi sama yang panjang dan 4 buah sudut siku-siku. Sudut siku-siku (dilambangkan dengan ∠) adalah sudut yang besarnya 90 derajat. Sebuah bangun datar disebut persegi dikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut: memiliki 4 sisi atau ruas garis, semua sisinya sama panjang, mempunyai 4 sudut, katakanlah sudutnya adalah A - B - C - D semua sudutnya siku-siku. Sifat-sifat bangun persegi ABCD tersebut di antaranya: memiliki 4 sisi sama panjang = AB = BC = CD = DE, dan memiliki 4 sudut siku-siku siku ABC = siku BCD = siku CDA = siku DAB. B. Persegipanjang Gambar persegipanjang ABCD Persegi panjang merupakan bangun datar segi empat yang mempunyai 2 pasang sisi yang antipeluru dan sejajar serta mempunyai 4 sudut sudut siku-siku. Bangun datar persegi panjang ini mempunyai ciri-ciri: 1. memiliki 4 sisi atau ruas garis, 2. dua pasang sisinya sejajar 3. sisi-sisinya yang sejajar sama panjang 4. keempat sudut siku-siku. Adapun sifat-sifat bangun persegi panjang ABCD adalah: 1. memiliki 2 pasang sisi yang berkerut yang panjang dan sejajar yaitu: AB = CD dan BC = AD, dan 2. mempunyai 4 buah sudut siku-siku, yaitu: siku ABC = siku BCD = siku CDA = siku DAB B. KELILING DAN LUAS SOAL 1. Bangun yang memiliki 4 sisi, 2 pasang sisi sama panjang, dan memiliki 4 sudut yang sama besar adalah …. a. Persegi b. Trapesium c. Layang-layang d. Persegi panjang 2. Bangun persegi panjang mempunyai …. sisi. a. b. c. d. 2 3 4 5 2. Berapa Luas Bangun di samping ? a. 10 cm b. 15 cm c. 20 cm d. 25 cm 3. Berapa Keliling bangun di samping? a. 34 cm b. 17 cm c. 24 cm d. 60 cm 4. Dari bangun datar nomor 4 berapakah luasnya ? a. 34 cm c. 24 cm b. 17 cm d. 60 cm JAWABAN 1. d. Persegi Panjang 2. c. 4 3. d. 25 cm karena Luas Persegi = sisi x sisi = 5 x 5 = 25 cm 4. a. 34 cm karena Keliling Persegi Panjang = 2 x (Panjang + Lebar) = 2 x ( 12 + 5 ) = 2 x 17 = 34 cm 5. d. 60 cm karena Keliling Persegi Panjang =Panjang x Lebar = 12 x 5 = 60 cm Lampiran 6 RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP Perbaikan SIKLUS 2) Satuan Pendidikan : SD Negeri Caruban Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester :3/2 Pertemuan ke :1 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 kali pertemuan) Hari / Tanggal : Senin, 03Mei 2021 A. Standar Kompetensi 4. Memahami unsur dan sifat bangun datar 5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar 4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut unsur dan sifatnya 5.3 Menghitung luas persegi dan persegi panjang C. Indikator 4.1.1 Menyebutkan berbagai bentuk bangun datar sederhana 4.1.2 Menyebutkan sifat bangun datar persegi dan persegi panjang 5.1.1 Menghitung keliling serta luas persegi dan persegi panjang dengan satuan baku dan satuan tidak baku D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan bentuk bangun datar sederhana dengan tepat. 2. Melalui percobaan langsung menggunakan media papan berpaku, siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar persegi dan persegi panjang dengan tepat. 3. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat menghitung keliling serta luas persegi dan persegi panjang dengan benar. E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran 1. Bagi Guru a. Untuk memperbaiki pembelajaran dengan sasaran hasil belajar siswa b. Untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam mengelola pembelajaran 2. Bagi Siswa a. Melalui media papan paku dapat meningkatkan minat belajar siswa pada konsep bangun datar b. Melalui media papan paku dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep bangun datar F. Materi Ajar 1. Sifat bangun datar persegi dan persegi panjang 2. Keliling persegi dan persegi panjang 3. Luas persegi dan persegi panjang G. Metode Pembelajaran Demonstrasi, pengamatan, eksperimen, Tanya jawab H. Langkah-langkah Pembelajaran No 1 Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa. Guru mananyakan keadaan siswa dan menanyakan tentang kehadiran siswa. Waktu 10 Menit Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif saat pembelajaran siklus I serta tetap memberikan semangat kepada siswa yang telah berhasil dalam pembelajaran siklus I. 2 Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran. 50 Menit Kegiatan Inti Siswa diajak untuk mengamati gambar bangun datar yang ada papan tulis. Setelah mengamati siswa diminta untuk menyebutkan benda-benda apa saja yang ada di papan tulis. Guru menyediakan media pembelajaran yang berupa papan berpaku dan karet gelang berwarna. Guru meletakkan media papan berpaku ini di depan kelas, dapat digantung atau disandarkan dengan benda lain. Guru juga menyediakan sejumlah karet gelang dengan warna yang berbeda-beda. Guru mendemonstrasikan secara klasikal cara membentuk bangun datar persegi persegi panjang. Kemudia masing-masing siswa diminta untuk membentuk bangun datar (diumpamakan dari paku 1 ke paku 2 adalah 1 cm) sesuai dengan kreatifitas masingmasing dengan media papan paku yang telah mereka bawa dan persiapkan dari rumah (eksperimen mandiri). Melalui Tanya jawab guru mengenalkan arti keliling. Siswa menentukan keliling setiap bangun datar yang dia peroleh sebelumnya dari percobaan individu menggunakan papan paku yang mereka buat dengan cara menghitung menggunakan rumus keliling baik persegi maupun persegi panjang (dengan perumpamaan paku 1 ke paku 2 adalah 1 cm). Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa. Siswa diminta untuk mengerjakan LKS yang sudah dibagikan secara individu. Siswa dan guru bersama-sama membahas hasil kerja siswa. 3 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya. 10 Menit Kegiatan Penutup Guru menutup pembelajaran dengan menanyakan kegiatan apa saja yang telah mereka lakukan pada hari ini. Guru menyampaikan pesan moral dari kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan. Siswa diajak untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini. Guru menutup pembelajaran dengan mengajak siswa berdoa secara bersama-sama. I. Alat/Bahan/Sumber Belajar 1. Alat/Bahan/ Media Pembelajaran a. Papan Berpaku b. Karet gelang berwarna c. Penggaris 2. Sumber pembelajaran a. Silabus kelas 3 b. Buku Paket Pembelajaran Kelas 3 J. Penilaian 1. Penilaian Kognitif a. Penilaian : Tes tertulis b. Bentuk Instrumen : 5 buah soal Uraian c. Skor : Untuk setiap jawaban benar skor 20 d. Nilai : 20 x 5 = 100 e. Keterangan : pembelajaran dinyatakan berhasil jika lebih dari 75% siswa memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pembelajaran dikatan berhasil apabila 75% siswa dapat nilai ≥ 65 K. Lampiran Ringkasan materi, Lembar Soal, dan Kunci Jawaban. Crauban, 2 Mei 2021 Mengetahui, KA SDN Caruban Mahasiswa, Mulyadi, S.Pd Pipit Okvitasari NIP. 19650411 198405 1 001 NIM. 836889477 MATERI A. Sifat Bangunan Datar Pada materi ini, siswa akan mempelajari sifat bangun datar. Tujuan pembelajaran agar siswa dapat mengidentifikasi Berbagai Bangun Datar Sederhana menurut Sifat atau Unsurnya. Sifat bangun datar ada banyak macamnya, antara lain: A. Persegi Gambar persegi ABCD Kapan suatu bangunan disebut persegi? Dalam matematika, Persegi merupakab bangun datar segi empat yang mempunyai 4 buah sisi sama yang panjang dan 4 buah sudut siku-siku. Sudut siku-siku (dilambangkan dengan ∠) adalah sudut yang besarnya 90 derajat. Sebuah bangun datar disebut persegi dikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut: memiliki 4 sisi atau ruas garis, semua sisinya sama panjang, mempunyai 4 sudut, katakanlah sudutnya adalah A - B - C - D semua sudutnya siku-siku. Sifat-sifat bangun persegi ABCD tersebut di antaranya: memiliki 4 sisi sama panjang = AB = BC = CD = DE, dan memiliki 4 sudut siku-siku siku ABC = siku BCD = siku CDA = siku DAB.. B. Persegipanjang Gambar persegipanjang ABCD Persegi panjang merupakan bangun datar segi empat yang mempunyai 2 pasang sisi yang antipeluru dan sejajar serta mempunyai 4 sudut sudut siku-siku. Bangun datar persegi panjang ini mempunyai ciri-ciri: 1. memiliki 4 sisi atau ruas garis, 2. dua pasang sisinya sejajar 3. sisi-sisinya yang sejajar sama panjang 4. keempat sudut siku-siku. Adapun sifat-sifat bangun persegi panjang ABCD adalah: 1. memiliki 2 pasang sisi yang berkerut yang panjang dan sejajar yaitu: AB = CD dan BC = AD, dan 2. mempunyai 4 buah sudut siku-siku, yaitu: siku ABC = siku BCD = siku CDA = siku DAB 1. KELILING DAN LUAS SOAL 1. Sebutkan sifat-sifat dari bangun datar persegi ! 2. Bangun persegi panjang mempunyai sudut, seluruh sudutnya badalah sudut . . . 3. Hitunglah Keliling bangun di samping! I II III 4. Jika keliling sebuah persegi adalah 60 cm, berapakah panjang sisi persegi ? 5. KUNCI JAWABAN 1. Sifat persegi: a. Mempunyai 4 buah sisi yang sama panjang dan sisinya saling berhadapan sejajar b. Masing-masing sudut yang dimilikinya adalah sudut siku-siku. c. Memiliki dua diagonal dengan ukuran panjang yang sama sama serta berpotongan di tengah-tengah dan membentuk sudut siku-siku. d. Pada masing-masing sudutnya di bagi dua sama besarnya oleh diagonalnya. e. Memiliki empat buah sumbu simetri. 2. Siku-siku 3. Karena persegi ada 3, maka: Keliling persegi = sisi x sisi = 12cm x 12cm = 144cm, maka 3 persegi x 144cm = 432cm 4. Karena Keliling Persegi = 60 cm, maka Keliling persegi = 4 x sisi 60cm = 4 x sisi 60cm 4cm = sisi 15cm = sisi, jadi panjang sisinya adalah 15cm 5. Karena Keliling Persegi Panjang = 2 X (Panjang x Lebar) = 2 X (15 + 7) = 2 X 22 cm = 44 cm Lampiran 7 ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 1 (APKG-PKP 1) PGSD LEMBAR PENILAIAN KEMAPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 NAMA MAHASISWA NIM TEMPAT MENGAJAR KELAS :PIPIT OKVITASARI : 836889477 :SDN CARUBAN : III : MATEMATIKA : 2 X 35 Menit : RABU, 05 Mei 2021 : YOGYAKARTA MAPEL/TEMA WAKTU (JAM) HARI, TANGGAL UPBJJ-UT PETUNJUK Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh guru/mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini : 1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan Tujuan/Indikator perbaikan pembelajaran 1 1.1. Menggunakan bahan perbaiakan pembelajaran yang sesuai Dengan kurikulum dan masalah yang dipebaiki 2 3 4 5 √ 1.2. Merumuskan tujuan khusus/indikator perbaikan pemBelajaran √ Rata-rata nutir 1 = A 2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, menentukan tema, media (alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar 1 2 3 4 5 2.1.Mengembangkan dan mengorganisasikan materi Pembelajaran 2.2.Mengembangkan jaringan tema dan menentukan tema (khusus untuk pembelajaran tematik) 2.3.Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran 2.4.Memilih sumber belajar 3.1.Menentukan jenis kegiatan perbaikan pembelajaran/ Yang sesuai dengan tema (untuk pembelajaran tematik) 3.2.Menyusun langkah-langkah perbaikan pembelajaran/ Yang sesuai tema (untuk pembelajaran tematik) 3.3. Menentukan alokasi waktu perbaiakan pembelajaran 3.4. Menentukan cara-cara memotivasi siswa √ √ √ √ Rata-rata butir 2 =B 3. Merencanakan sekenario perbaikan pembelajaran 5 1 2 3 4 5 5 √ √ √ √ 3.5. Menyiapkan pembelajaran √ 4,66 Rata-rata butur 3 = C 4. Meracang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran 1 2 3 4 5 4.1. Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar √ 4.2. Menentukan cara-cara pengorganisasian siswa agar siswa Dapat berpartisipasi dalam perbaiakan pembelajaran √ 4,6 Rata-rata butir 4 = D 5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat Penilaian perbaiakan pembelajaran 5.1. Menentukan prosedur dan jenis penilaian (khusus untuk pembelajaran tematik prosedur Penilaian harus dilakukan secara berkala, Berkesinambungan, dan menyeluruh) 5.2. Membuat alat-alat penilaian dan kunci jawaban 1 2 3 4 5 √ √ Rata-rata butir 5 = E 6. Tampilan dokumen rencana perbaiakan pembelajaran 6.1. Kebersihan dan kerapian 1 2 3 4 5 5 √ 6.2. Penggunaan bahasa tulis √ Rata-rata butir 6 = F Nilai APKG 1 PKP PGSD = A+B+C+D+E+F = 6 5 4,86 Mengetahui, Temanggung, 21 April 2021 KepalaSekolah Supervisor 1 MULYADI, S. Pd SUJARWATI, M. Pd NIP. 19650411 198405 1 001 NO ID. 45001849 No. HP. 085292637885 No. HP. 087834099116 ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 2 (APKG-PKP 2) PGSD LEMBAR PENILAIAN KEMAPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 NAMA MAHASISWA NIM TEMPAT MENGAJAR KELAS :PIPIT OKVITASARI : 836889477 :SDN CARUBAN : III MAPEL/TEMA WAKTU (JAM) HARI, TANGGAL UPBJJ-UT : MATEMATIKA : 2 X 35 Menit : RABU, 05 Mei 2021 : YOGYAKARTA PETUNJUK 1. Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung 2. Pusatkanlah perhatian anda pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta dampaknya pada diri siswa 3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian berikut 4. Khusus untuk butir 5, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dengan mata pelajaran, pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan 5. Nilailah semua aspek kemampuan guru 1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar 1.1. Menata fasilitas dan sumber belajar 1 2 3 4 5 √ 1.2. Melaksanakan tugas rutin kelas √ Rata-rata butir 1 = A 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 2.1.Memulai pembelajaran 5 perbaikan 2.2.Melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi dan lingkungan 2.3.Menggunakan alat bantu (media) pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi dan lingkungan 2.4.Melaksanakan pembelajaran dalam urutan yang logis 2.5.Melaksanakan perbaikan pembelajaran secara individual, kelompok atau klasikal 2.6.Mengelola waktu pembelajaran secara efisien √ √ √ √ √ √ Rata-rata butir 2 = B 3. Mengelola interaksi kelas 3.1.Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi Pembelajaran 3.2.Menangani pertanyaan dan respons siswa 3.3.Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat 4,83 √ √ √ & gerakan badan 3.4.Memicu dan memelihara keterlibatan siswa 3.5.Memantapkan materipembelajaran √ penguasaan √ Rata-rata butir 3 = C 4,66 4. Bersikap terbuk dan luwes serta membantu mengembngkan sikap positif siswa terhadap belajar 4.1.Menunjukkan sikap ramah, luwes, terbuka, penuh pengertian dan sabar kepada siswa 4.2.Menunjukkan kegairahan dalam mengajar 4.3.Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi 4.4.Membantu siswa menyadari kelebihan dan kekurangannya 4.5.Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri √ √ √ √ √ Rata-rata butir 4 = D 5 5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan pembelajaran mata pelajaran tertentu a. Bahasa Indonesia 5.1.Mendemonstrasikan penguasan materi bahasa Indonesia 5.2.Mengembangkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dan bernalar 5.3.Memberikan latihan keterampilan berbahasa 5.4. 5.5.Peka terhadap kesalahan penggunaan istilah teknis 5.6.Memupuk kegemaran membaca Rata-rata 5.a = E b. Matematika 5.1.Menanamkan konsep matematika melalui metode bervariasi yang sesuai dengan karakteristik materi 5.2.Menguasai simbol-simbol matematika 5.3.Memberikan latihan matematika dalam kehidupan sehari-hari 5.4.Menguasai materi matematika √ √ √ √ 4,75 Rata-rata 5.b = E c. IPA 5.1.Membimbing siswa membuktikan konsep IPA melalui pengalaman langsung terhadap objek yang dipelajari 5.2.Meningkatkan keterlibatan siswa melalui pengalaman belajar dengan berbagai kegiatan 5.3.Menggunakan istilah yang tepat pada setiap langkah pembelajaran 5.4.Terampil dalam melakukan percobaan IPA serta tepat dalam memilih alat peraga IPA 5.5.Menerapkan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari 5.6.Menampilkan penguasaan IPA Rata-rata 5.c = E d. IPS 5.1.Menerapkan metode bervariasi dalam pembelajaran IPS 5.2.Menggunakan media/alat bantu dalam pembelajaran IPS 5.3.Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran IPS 5.4.Ketetapan menggunakan istilahistilah/konsep IPS dalam pembelajaran IPS 5.5.Menerapkan konsep IPS terpadu dalam kehidupan sehari-hari Rata-rata 5.d = E e. PKn 5.1.Menggunakan metode dan alat bantu dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan 5.2.Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan 5.3.Ketepatan penggunaan istilah-istilah khusus dan konsep dalam pendidikan kewarganegaraan 5.4.Menunjukkan penguasaan materi pendidikan kewarganegaraan 5.5.Menerapkan konsep pendidikan kewarganegaraan dalam kehidupan seharihari Rata-rata 5.e = E f. Tematik 5.1.Menampilkan penguasaan pembelajaran tematik secara holistik 5.2.Terampil menggunakan metode dan media pembelajaran 5.3.Mahir dalam mengaitkan tema dengan kehidupan sehari-hari 5.4.Meningkatkan keterlibatan siswa melalui pengamatan langsung 5.5.Mengembangkan kemampuan siswa dalam berbagai aspek yang terkait dengan tema 5.6.Menerapkan sehari-hari konsep dalam kehidupan Rata-rata 5.f = E 6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar 6.1.Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran 6.2.Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran √ √ Rata-rata 6 = F 5 7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran 7.1.Keefektifan proses pembelajaran √ 7.2.Penggunaan bahasa Indonesia lisan √ 7.3.Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa √ 7.4.Penampilan guru dalam pembelajaran √ Rata-rata 7 = G Nilai APKG 1 PKP PGSD = A+B+C+D+E+F+G = 5 4,89 6 Mengetahui, Temanggung, 21 April 2021 KepalaSekolah Supervisor 1 MULYADI, S. Pd SUJARWATI, M. Pd NIP. 19650411 198405 1 001 NO ID. 45001849 No. HP. 085292637885 No. HP. 087834099116 Lampiran 8 ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 1 (APKG-PKP 1) PGSD LEMBAR PENILAIAN KEMAPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2 NAMA MAHASISWA NIM TEMPAT MENGAJAR KELAS :PIPIT OKVITASARI : 836889477 :SDN CARUBAN : III : MATEMATIKA : 2 X 35 Menit : RABU, 05 Mei 2021 : YOGYAKARTA MAPEL/TEMA WAKTU (JAM) HARI, TANGGAL UPBJJ-UT PETUNJUK Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh guru/mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini : 1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan Tujuan/Indikator perbaikan pembelajaran 1 1.1. Menggunakan bahan perbaiakan pembelajaran yang sesuai Dengan kurikulum dan masalah yang dipebaiki 2 3 4 5 √ 1.2.Merumuskan tujuan khusus/indikator perbaikan pemBelajaran √ Rata-rata nutir 1 = A 5 2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, menentukan tema, media (alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar 1 2 3 4 5 2.1 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi √ Pembelajaran 2.2.Mengembangkan jaringan tema dan menentukan tema √ (khusus untuk pembelajaran tematik) 2.3.Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran √ 2.4.Memilih sumber belajar √ Rata-rata butir 2 =B 2. Merencanakan sekenario perbaikan pembelajaran 1 2 3 4 3.1.Menentukan jenis kegiatan perbaikan pembelajaran/ Yang sesuai dengan tema (untuk pembelajaran tematik) 3.2.Menyusun langkah-langkah perbaikan pembelajaran/ Yang sesuai tema (untuk pembelajaran tematik) 3.3.Menentukan alokasi waktu perbaiakan pembelajaran 3.4.Menentukan cara-cara memotivasi siswa 4,5 5 √ √ √ √ 3.5.Menyiapkan pembelajaran √ Rata-rata butur 1 2 3 =3C 4. Meracang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran 4 4,8 4.1. Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar √ 4.2. Menentukan cara-cara pengorganisasian siswa agar siswa Dapat berpartisipasi dalam perbaiakan pembelajaran √ 5 Rata-rata butir 4 = D 5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat Penilaian perbaiakan pembelajaran 5.1. Menentukan prosedur dan jenis penilaian (khusus untuk pembelajaran tematik prosedur Penilaian harus dilakukan secara berkala, Berkesinambungan, dan menyeluruh) 5.2. Membuat alat-alat penilaian dan kunci jawaban 1 2 3 4 5 √ √ Rata-rata butir 5 = E 6. Tampilan dokumen rencana perbaiakan pembelajaran 6.1. Kebersihan dan kerapian 1 2 3 4 5 5 √ 6.2. Penggunaan bahasa tulis √ Rata-rata butir 6 = F Nilai APKG 1 PKP PGSD = A+B+C+D+E+F = 6 4,90 Mengetahui, Temanggung, 3 Mei 2021 KepalaSekolah Supervisor 1 MULYADI, S. Pd SUJARWATI, M. Pd NIP. 19650411 198405 1 001 NO ID. 45001849 No. HP. 085292637885 No. HP. 087834099116 5 ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 2 (APKG-PKP 2) PGSD LEMBAR PENILAIAN KEMAPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2 NAMA MAHASISWA NIM TEMPAT MENGAJAR KELAS :PIPIT OKVITASARI : 836889477 :SDN CARUBAN : III MAPEL/TEMA WAKTU (JAM) HARI, TANGGAL UPBJJ-UT : MATEMATIKA : 2 X 35 Menit : RABU, 05 Mei 2021 : YOGYAKARTA PETUNJUK 1. Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung 2. Pusatkanlah perhatian anda pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta dampaknya pada diri siswa 3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian berikut 4. Khusus untuk butir 5, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dengan mata pelajaran, pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan 5. Nilailah semua aspek kemampuan guru 1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar 1.1.Menata fasilitas dan sumber belajar 1 2 3 4 5 √ 1.2.Melaksanakan tugas rutin kelas √ Rata-rata butir 1 = A 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 2.1.Memulai pembelajaran perbaikan 2.2.Melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi dan lingkungan 2.3.Menggunakan alat bantu (media) pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi dan lingkungan 2.4.Melaksanakan pembelajaran dalam urutan yang logis 2.5.Melaksanakan perbaikan pembelajaran secara individual, kelompok atau klasikal 2.6.Mengelola waktu pembelajaran secara efisien √ √ √ √ √ √ Rata-rata butir 2 = B 3. 5 Mengelola interaksi kelas 3.1.Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi Pembelajaran 3.2.Menangani pertanyaan dan respons siswa 3.3.Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat & gerakan badan 3.4.Memicu dan memelihara keterlibatan siswa 4,83 √ √ √ √ √ 3.5.Memantapkan pembelajaran penguasaan materi Rata-rata butir 3 = C 4,80 4. Bersikap terbuk dan luwes serta membantu mengembngkan sikap positif siswa terhadap belajar 4.1.Menunjukkan sikap ramah, luwes, terbuka, penuh pengertian dan sabar kepada siswa 4.2.Menunjukkan kegairahan dalam mengajar √ 4.3.Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi 4.4.Membantu siswa menyadari kelebihan dan kekurangannya 4.5.Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri √ √ √ √ Rata-rata butir 4 = D 4,8 5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan pembelajaran mata pelajaran tertentu a. Bahasa Indonesia 5.1.Mendemonstrasikan penguasan materi bahasa √ Indonesia 5.2.Mengembangkan kemampuan siswa untuk √ berkomunikasi dan bernalar 5.3.Memberikan latihan keterampilan berbahasa √ 5.4. 5.5.Peka terhadap kesalahan penggunaan istilah √ teknis 5.6.Memupuk kegemaran membaca √ Rata-rata 5.a = E b. Matematika 5.1.Menanamkan konsep matematika melalui metode bervariasi yang sesuai dengan karakteristik materi 5.2.Menguasai simbol-simbol matematika 5.3.Memberikan latihan matematika kehidupan sehari-hari 5.4.Menguasai materi matematika √ √ dalam √ √ Rata-rata 5.b = E c. IPA 5.1.Membimbing siswa membuktikan konsep IPA melalui pengalaman langsung terhadap objek yang dipelajari 5 4,75 5.2.Meningkatkan keterlibatan siswa melalui pengalaman belajar dengan berbagai kegiatan 5.3.Menggunakan istilah yang tepat pada setiap langkah pembelajaran 5.4.Terampil dalam melakukan percobaan IPA serta tepat dalam memilih alat peraga IPA 5.5.Menerapkan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari 5.6.Menampilkan penguasaan IPA Rata-rata 5.c = E d. IPS 5.1.Menerapkan metode bervariasi dalam pembelajaran IPS 5.2.Menggunakan media/alat bantu dalam pembelajaran IPS 5.3.Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran IPS 5.4.Ketetapan menggunakan istilahistilah/konsep IPS dalam pembelajaran IPS 5.5.Menerapkan konsep IPS terpadu dalam kehidupan sehari-hari Rata-rata 5.d = E e. PKn 5.1.Menggunakan metode dan alat bantu dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan 5.2.Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan 5.3.Ketepatan penggunaan istilah-istilah khusus dan konsep dalam pendidikan kewarganegaraan 5.4.Menunjukkan penguasaan materi pendidikan kewarganegaraan 5.5.Menerapkan konsep pendidikan kewarganegaraan dalam kehidupan seharihari Rata-rata 5.e = E f. Tematik 5.1.Menampilkan penguasaan pembelajaran tematik secara holistik 5.2.Terampil menggunakan metode dan media pembelajaran 5.3.Mahir dalam mengaitkan tema dengan kehidupan sehari-hari 5.4.Meningkatkan keterlibatan siswa melalui pengamatan langsung 5.5.Mengembangkan kemampuan siswa dalam berbagai aspek yang terkait dengan tema 5.6.Menerapkan konsep dalam kehidupan sehari-hari Rata-rata 5.f = E 6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar 6.1.Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran 6.2.Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran √ √ Rata-rata 6 = F 7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran 7.1.Keefektifan proses pembelajaran 5 √ 7.2.Penggunaan bahasa Indonesia lisan √ 7.3.Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa √ 7.4.Penampilan guru dalam pembelajaran √ Rata-rata 7 = G Nilai APKG 1 PKP PGSD = A+B+C+D+E+F+G = 5 4,88 6 Mengetahui, Temanggung, 3 Mei 2021 KepalaSekolah Supervisor 1 MULYADI, S. Pd SUJARWATI, M. Pd NIP. 19650411 198405 1 001 NO ID. 45001849 No. HP. 085292637885 No. HP. 087834099116 Lampiran 9 LEMBAR REFLEKSI SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 Nama : PIPIT OKVITASARI NIM : 836889477 Program Studi : S1 PGSD UPBJJ : YOGYAKARTA A. Redaksi Komponen 1. Apakah kegiatan membuka pembelajaran yang peneliti lakukan dapat mengarahkan dan mempersiapkan siswa mengikuti pembelajaran dengan baik ? Jawab : ya, kegiatan membuka pelajaran yang peneliti lakukan sudah mengarahkan siswa dengan baik. 2. Bagaiman tanggapan siswa terhadap ateri / bahan ajar yang peneliti sajikan sesuai yang diharapkan ? (Apakah materi terlalu tinggi, terlalu rendah, atau sesuai dengan kemapuan awal siswa) ? Jawab : Tanggapan siswa baik terhadap materi yang disampaikan, karena materi tergolong materi yang masih dalam cakupan belajar siswa atau sesuai dengan kemampuan siswa. 3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan ? Apakah media sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi / materi yang diajarkan ? Jawab : Respon yang baik diberikan siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan, tetapi siswa kurang menguasai karena media hanya digunakan oleh guru. 4. Bagaiana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah peneliti rancang ? Jawab : Tanggapan siswa baik, karena kegiatan pembelajaran yang dirancang peneliti mudah di pahami 5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode / teknik pembelajaran yang saya gunakan ? Jawab : Siswa merespon dengan baik, karena media belum digunakan masing-masing siswa dan masih digunakan oleh guru saja, maka metode belum diterapkan dalam perbaikan pembelajaran siklus 1 ini. 6. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pengelolaan kelas (perlakuan peneliti terhadap siswa, cara peneliti mengatasi masalah, memotivasi siswa) yang peneliti lakukan ? Jawab : Siswa belum sepenuhnya fokus terhadap pembelajaran, karena pengelolaan kelas yang peneliti lakukan belum maksimal. 7. Apakah siswa dapat menangkap penjelasan / intruksi yang peneliti berikan dengan baik ? Jawab : Dari 16 siswa, sebagian siswa mampu menangkap penjelasan yang peneliti sampaikan, tetapi masih ada beberapa siswa lain yang belum mampu menangkap penjelasan yang diberikan. 8. Bagaimana tanggapan siswa terhadap latihan atau penilaian yang peneliti berikan ? Jawab : Siswa belum puas dengan hasil yang mereka dapat. 9. Apakah siswa telah mencapai penguasaan kemampuan yang telah ditetapkan ? Jawab : Belum semua siswa mencapai penguasaan kemampuan yang ditetapkan. 10. Apakah peneliti telah dapat mengatur dan memanfaatkan waktu pembelajaran dengan baik ? Jawab : ya, peneliti telah mengatur dan memanfaatkan waktu dengan baik. 11. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang peneliti gunakan sudah dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang saya sampaikan ? Jawab : ya, kegiatan menutup pelajaran yang peneliti gunakan sudah dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan B. Refleksi Menyeluruh 1. Apakah rencana pelajaran yang peneliti susun dapat berjalan sebagaimana mestinya ? ( jika tidak seluruhnya, apakah peneliti telah melakukan penyesuaian rencana pembelajaran dengan baik ) ? Jawab : Rencana pembelajaran yang di susun belum berjalan sesuai rencana, karena masih ada beberapa siswa belum fokus terhadap penjelasan yang disampaikan. Peneliti sudah melakukan penyesuaian rencana pembelajaran dengan baik. 2. Apakah kelemahan-kelemahan peneliti dalam menyusun dan melakukan pembelajaran ? dalam hal apa saja penguasaan materi, penggunaan bahan dan media, penataan kegiatan, pengelolaan kelas, komunikasi dan pendekatan terhadap siswa, penggunaan waktu, serta penilaian belajar ? Jawab : belum semua siswa menggunakan media pembelajaran, media hanya digunakan oleh guru saja. 3. Apa saja penyebab kelemahan peneliti tersebut dan bagaimana memperbaikinya ke depan ? Jawab : penyebab kelemahan yang peneliti lakukan adalah penggunaan media yang belum sempurna, dalam kata lain peneliti hanya menggunakan media untuk menjelaskan, bukan untuk di coba siswa. Peneliti akan memperbaiaki dengan meminta siswa untuk membawa media dan menggunakan secara bersama-sama dalam percobaan praktik penggunaan media papan paku. 4. Apakah kekuatan saya atau hal-hal yang baik yang telah peneliti capai dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran ? Jawab : pengenalan media pada siklus 1. 5. Apakah penyebab kelebihan dan kebaikan yang telah peneliti capai dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran ? Jawab : semangat yang dimilik peneliti. 6. Hal-hal unik (positifatau negatif) apa yang telah terjadi pembelajaran yang peneliti lakukan ? Jawab : Siswa mempraktikkan media papan paku dengan karet gelang berwarna agar dapat membedakan bangun datar yang satu dengan yang lainnya. 7. Ketika ditanya tentang dasar dan alasan pengambilan keputusan dan tindakan mengajar yang peneliti lakukan, apakah dapat mempertanggungjawabkannya secara ilmiah dan moral ? Jawab : yapengambilan keputusan dan tindakan mengajar yang peneliti lakukan, dapat mempertanggungjawabkannya secara ilmiah dan moral. Lampiran 10 LEMBAR REFLEKSI SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2 Nama : PIPIT OKVITASARI NIM : 836889477 Program Studi : S1 PGSD UPBJJ : YOGYAKARTA A. Redaksi Komponen 1. Apakah kegiatan membuka pembelajaran yang peneliti lakukan dapat mengarahkan dan mempersiapkan siswa mengikuti pemlajaran dengan baik ? Jawab : ya, kegiatan membuka pelajaran yang peneliti lakukan sudah mengarahkan siswa dengan baik. 2. Bagaiman tanggapan siswa terhadap ateri / bahan ajar yang saya sajikan sesuai yang diharapkan ? (Apakah materi terlalu tinggi, terlalu rendah, atau sesuai dengan kemapuan awal siswa) ? Jawab : Tanggapan siswa baik terhadap materi yang disampaikan, karena materi tergolong materi yang masih dalam cakupan belajar siswa atau sesuai dengan kemampuan siswa. 3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan? Apakah media sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi/ materi yang diajarkan ? Jawab : Respon yang baik diberikan siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan, siswa sudah menguasai media karena media digunakan oleh guru dan masing-masing siswa. 3. Bagaiana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya rancang ? Jawab : Tanggapan siswa baik, karena kegiatan pembelajaran yang dirancang peneliti mudah di pahami. 4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode / teknik pembelajaran yang saya gunakan ? Jawab : Siswa merespon dengan baik, karena media sudah digunakan oleh guru dan masing-masing siswa, maka metode eksperimen diterapkan. siswa begitu antusias menggunakan metode eksperimen karena dengan metode ini siswa bisa melakukan percobaan pada media papan berpaku secara langsung. 5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pengelolaan kelas ( perlakuan saya terhadap siswa, cara saya mengatasi masalah, memotivasi siswa ) yang saya lakukan ? Jawab : Siswa lebih fokus terhadap pembelajaran, karena pengelolaan kelas yang peneliti lakukan sudah dilakukan dengan maksimal. 6. Apakah siswa dapat menangkap penjelasan / intruksi yang saya berikan dengan baik ? Jawab : siswa mampu menangkap penjelasan yang peneliti sampaikan 7. Bagaimana tanggapan siswa terhadap latihan atau penilaian yang saya berikan ? Jawab : Siswa senang mendapatkan hasil yang diharapkan meskipun nilai yang didapat belum seluruh siswa kelas III mendapat nilai 100. 8. Apakah siswa telah mencapai penguasaan kemampuan yang telah ditetapkan ? Jawab : Siswa mencapai penguasaan kemampuan yang ditetapkan. 9. Apakah saya telah dapat mengatur dan memanfaatkan waktu pembelajaran dengan baik ? Jawab : ya, peneliti telah mengatur dan memanfaatkan waktu dengan baik. 10. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang saya gunakan sudah dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang saya sampaikan ? Jawab : kegiatan menutup pelajaran yang peneliti gunakan sudah dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan B. Refleksi Menyeluruh 1. Apakah rencana pelajaran yang saya susun dapat berjalan sebagaimana mestinya ? ( jika tidak seluruhnya, apakah saya telah melakukan penyesuaian rencana pembelajaran dengan baik ) ? Jawab : Rencana pembelajaran yang di susunberjalan sesuai rencana, siswa fokus terhadap penjelasan yang disampaikan. Peneliti sudah melakukan penyesuaian rencana pembelajaran dengan baik. 2. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam menyusun dan melakukan pembelajaran ? dalam hal apa saja penguasaan materi, penggunaan bahan dan media, penataan kegiatan, pengelolaan kelas, komunikasi dan pendekatan terhadap siswa, penggunaan waktu, serta penilaian belajar ? Jawab : 3. Apa saja penyebab kelemahan saya tersebut dan bagaimana memperbaikinya ke depan ? Jawab : penggunaan media yang belum sempurna pada siklus 1, dalam kata lain peneliti hanya menggunakan media untuk menjelaskan bukan untuk di coba siswa, pada siklus 2 ini sudah diguanakan oleh semua siswa. Siswa sudah melakukan percobaan pada media yang mereka gunakan. 4. Apakah kekuatan saya atau hal-hal yang baik yang telah saya capai dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran ? Jawab : pengenalan media pada siklus 1 dan penggunaan metode pada siklus 2 yang membuat siswa menjadi lebih antusias dalam proses pembelajaran. 5. Apakah penyebab kelebihan dan kebaikan yang telah saya dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran ? Jawab : semanagat yang dimiliki peneliti 6. Hal-hal unik (positifatau negatif) apa yang telah terjadi dalam pembelajaran yang peneliti lakukan ? Jawab : Siswa mempraktikkan media papan paku dengan karet gelang berwarna agar dapat membedakan bangun datar yang satu dengan yang lainnya. 7. Ketika ditanya tentang dasar dan alas an pengambilan keputusan dan tindakan mengajar yang saya lakukan, apakah dapat mempertanggungkannya secara ilmiah dan moral ? Jawab : ya pengambilan keputusan dan tindakan mengajar yang peneliti lakukan, dapat mempertanggungjawabkannya secara ilmiah dan moral. Lampiran 11 Jurnal Pembimbingan Supervisor 1 PKP NIM/ Nama Mahasiswa : Pipit Okvitasari Mengajar di Kelas : III Sekolah : SD Negeri Caruban No Hari/ Tanggal 1 6-5-2021 2 3 4 Kegiatan Hasil/Komentar 20-5-2021 Konsultasi tentang BAB 1 Bimbingan pembuatan laporan tiap BAB 27-5-2021 Konsultasi format lampiran Pada BAB 1 agar ditambah lagi reverensinya Pemberian bimbingan tentang sistematika pmbuatan laporan PKP tiap BAB nya dan penulisannya yang benar. Lampiran agar di buat secara berurutan, dan sesuai petunjuk yang diberikan Pada BAB I sampai dengan lampiran agar di perbaiki bagian yang sudah di koreksi. 3-6-2021 Konsultasi BAB I sampai dengan lampiran Tindak Lanjut Memperba iki BAB I Paraf Mhs Sup 1 Membuat Laporan PKP Membuat lampiran Memperba iki BABI sampai lampiran laporan PKP Mengetahui Supervisor 1 Temanggung, 10 Juni 2021 Mahasiswa Sujarwati, S. Pd, M. Pd NO ID. 45001849 Pipit Okvitasari NIM. 8363889477 Jurnal Pembimbingan Supervisor 2 PKP NIM/ Nama Mahasiswa : Pipit Okvitasari Mengajar di Kelas : III Sekolah : SD Negeri Caruban No 1 2 3 4 5 6 Hari/ Tanggal 10-4-2021 11-4-2021 20-4-2021 21-4-2021 2-5-2021 3-5-2021 Kegiatan Mengajukan judul PTK Mendiskusikan rencana pembelajaran pra siklus Mendiskusikan rencana pembelajaran siklus 1 Rencana pelaksanaan Praktik siklus1 Mendiskusikan rencana pembelajaran siklus 2 Rencana pelaksanaan Praktik Siklus2 Hasil/ Komentar Diskusi judul PTK yang akan dilaksanakan Koreksi dan pembenahan RPP Tindak Lanjut PTK dilaksanaka n dengan benar Membuat RPP Pra siklus Pembenahan RPP Membuat RPP siklus 1 Pemberian pengarahan pelaksanaan Siklus 1 Pembenahan RPP Pelaksanaan praktik siklus 1 Pemberian pengarahan Pelaksanaan Siklus 2 Pelaksanaan praktik siklus 2 Paraf Mhs Sup 2 Membuat RPP siklus 1 Mengetahui Supervisor 2, Temanggung, 10 Juni 2021 Mahasiswa, Mulyadi, S. Pd NIP. 19650411 198405 1 001 Pipit Okvitasari NIM. 8363889477 Lampiran 13 HASIL PEKERJAAN SISWA TERTINGGI dan TERENDAH PRA SIKLUS No Nama Nilai Keterangan ≥65 1 Abiyu Akbar P 60 Tidak Tuntas 2 Abimanyu Khairu Gazhi 70 Tuntas 3 Ardan Sahrul B 75 Tuntas 4 Arfa Arya Abimanyu 100 Tuntas 5 Azizah 40 Tidak Tuntas 6 Bagus Permadi 60 Tidak Tuntas 7 Fatan Wahyu Kristianto 80 Tuntas 8 Hafidz Rizki Anugrah 40 Tidak Tuntas 9 Humam Al Faruq 30 Tidak Tuntas 10 Jenitra May Samara 40 Tidak Tuntas 11 Muhammad Afandi 60 Tidak Tuntas 12 Muhammad Wildan Andang Jati 70 Tuntas 13 Muhammad Khoirul Rizki 100 Tuntas 14 Rafa Aditya 40 Tidak Tuntas 15 Septiyan Dhio Rezky 80 Tuntas 16 Silvi Anggrayni 100 Tuntas Nilai Terendah 30 Nilai Tertinggi 100 Jumlah 1005 Rata-rata 62,81 Nama : Arfa Arya Abimanyu No Absen :4 Kelas : III 100 1. Bangun yang memiliki 4 sisi, 2 pasang sisi sama panjang, dan memiliki 4 sudut yang sama besar adalah …. a. Persegi b. Trapesium c. Layang-layang d. Persegi panjang 2. Bangun persegi panjang mempunyai …. sisi. a. b. c. d. 2 3 4 5 3. Berapa Luas Bangun di samping ? a. 10 cm b. 15 cm c. 20 cm d. 25 cm 4. Berapa Keliling bangun di samping? a. 34 cm b. 17 cm c. 24 cm d. 60 cm 5. Dari bangun datar nomor 4 berapakah luasnya ? a. 34 cm c. 24 cm b. 17 cm d. 60 cm Nama : Humam Al Faruq No Absen :9 Kelas : III 30 1. Bangun yang memiliki 4 sisi, 2 pasang sisi sama panjang, dan memiliki 4 sudut yang sama besar adalah …. a. Persegi b. Trapesium c. Layang-layang d. Persegi panjang 2. Bangun persegi panjang mempunyai …. sisi. a. b. c. d. 2 3 4 5 3. Berapa Luas Bangun di samping ? a. 10 cm b. 15 cm c. 20 cm d. 25 cm 4. Berapa Keliling bangun di samping? a. 34 cm b. 17 cm c. 24 cm d. 60 cm 5. Dari bangun datar nomor 4 berapakah luasnya ? a. 34 cm c. 24 cm b. 17 cm d. 60 cm HASIL PEKERJAAN SISWA TERTINGGI dan TERENDAH SIKLUS 1 No Nama Nilai Keterangan ≥65 1 Abiyu Akbar P 65 Tuntas 2 Abimanyu Khairu Gazhi 80 Tuntas 3 Ardan Sahrul B 80 Tuntas 4 Arfa Arya Abimanyu 100 Tuntas 5 Azizah 60 Tidak Tuntas 6 Bagus Permadi 65 Tuntas 7 Fatan Wahyu Kristianto 80 Tuntas 8 Hafidz Rizki Anugrah 55 Tidak Tuntas 9 Humam Al Faruq 50 Tidak Tuntas 10 Jenitra May Samara 65 Tuntas 11 Muhammad Afandi 70 Tuntas 12 Muhammad Wildan Andang Jati 75 Tuntas 13 Muhammad Khoirul Rizki 100 Tuntas 14 Rafa Aditya 50 Tidak Tuntas 15 Septiyan Dhio Rezky 80 Tuntas 16 Silvi Anggrayni 100 Tuntas Nilai Terendah 50 Nilai Tertinggi 100 Jumlah 1175 Rata-rata 73,43 Nama : Arfa Arya Abimanyu No Absen :4 Kelas : III 100 6. Bangun yang memiliki 4 sisi, 2 pasang sisi sama panjang, dan memiliki 4 sudut yang sama besar adalah …. a. Persegi b. Trapesium c. Layang-layang d. Persegi panjang 7. Bangun persegi panjang mempunyai …. sisi. a. b. c. d. 2 3 4 5 8. Berapa Luas Bangun di samping ? a. 10 cm b. 15 cm c. 20 cm d. 25 cm 9. Berapa Keliling bangun di samping? a. 34 cm b. 17 cm c. 24 cm d. 60 cm 10. Dari bangun datar nomor 4 berapakah luasnya ? a. 34 cm c. 24 cm b. 17 cm d. 60 cm Nama : Humam Al Faruq No Absen :9 Kelas : III 50 6. Bangun yang memiliki 4 sisi, 2 pasang sisi sama panjang, dan memiliki 4 sudut yang sama besar adalah …. a. Persegi b. Trapesium c. Layang-layang d. Persegi panjang 7. Bangun persegi panjang mempunyai …. sisi. a. b. c. d. 2 3 4 5 8. Berapa Luas Bangun di samping ? a. 10 cm b. 15 cm c. 20 cm d. 25 cm 9. Berapa Keliling bangun di samping? a. 34 cm b. 17 cm c. 24 cm d. 60 cm 10. Dari bangun datar nomor 4 berapakah luasnya ? a. 34 cm c. 24 cm b. 17 cm d. 60 cm HASIL PEKERJAAN SISWA TERTINGGI dan TERENDAH SIKLUS 2 No Nama Nilai Keterangan ≥65 1 Abiyu Akbar P 75 Tuntas 2 Abimanyu Khairu Gazhi 85 Tuntas 3 Ardan Sahrul B 85 Tuntas 4 Arfa Arya Abimanyu 100 Tuntas 5 Azizah 75 Tuntas 6 Bagus Permadi 80 Tuntas 7 Fatan Wahyu Kristianto 80 Tuntas 8 Hafidz Rizki Anugrah 70 Tuntas 9 Humam Al Faruq 65 Tuntas 10 Jenitra May Samara 75 Tuntas 11 Muhammad Afandi 75 Tuntas 12 Muhammad Wildan Andang Jati 80 Tuntas 13 Muhammad Khoirul Rizki 100 Tuntas 14 Rafa Aditya 65 Tuntas 15 Septiyan Dhio Rezky 95 Tuntas 16 Silvi Anggrayni 100 Tuntas Nilai Terendah 65 Nilai Tertinggi 100 Jumlah 1305 Rata-rata 81,56 Nama : Arfa Arya Abimanyu No Absen :4 Kelas : III 100 1. Sebutkan sifat-sifat dari bangun datar persegi ! Jawab : Masing-masing sudut yang dimilikinya adalah sudut siku-siku, Memiliki dua diagonal dengan ukuran panjang yang sama sama serta berpotongan di tengah-tengah dan membentuk sudut siku-siku, Pada masingmasing sudutnya di bagi dua sama besarnya oleh diagonalnya, Memiliki empat buah sumbu simetri. 2. Bangun persegi panjang mempunyai sudut, seluruh sudutnya badalah sudut . . Jawab : Siku-siku 3. Hitunglah Keliling bangun di samping! I II Jawab III : Keliling persegi = sisi x sisi = 12cm x 12cm = 144cm, maka 3 persegi x 144cm = 432cm 4. Jika keliling sebuah persegi adalah 60 cm, berapakah panjang sisi persegi ? Jawab : Keliling persegi = 4 x sisi 60cm = 4 x sisi 60cm/4cm = sisi 15cm = sisi,jadi panjang sisinya 15cm 5. Berapa keliling bangun disamping? Keliling = 2 X (Panjang x Lebar) = 2 X (15 + 7) = 2 X 22 cm = 44 cm Nama : Humam Al Faruq No Absen :9 Kelas : III 65 1. Sebutkan sifat-sifat dari bangun datar persegi ! Jawab : Memiliki dua diagonal dengan ukuran panjang yang sama, Memiliki empat buah sumbu simetri. 2. Bangun persegi panjang mempunyai sudut, seluruh sudutnya badalah sudut . . . Jawab : Siku-siku 3. Hitunglah Keliling bangun di samping! I II Jawab III : Keliling persegi = sisi x sisi = 12cm x 12cm Kurang dikalikan 3 hasilnya = 144cm 4. Jika keliling sebuah persegi adalah 60 cm, berapakah panjang sisi persegi ? Jawab : Keliling persegi = 4 x sisi 60cm = 4 x sisi 60cm - 4cm = sisi 56cm = sisi, jadi panjang sisinya adalah 56cm 5. Berapa keliling bangun disamping? Keliling = 44 cm Tidak ada caranya Lampiran 14 Hasil belajara siswa PRA SIKLUS Distribusi Evaluasi Pembelajaran Pra Siklus No Skor Frekuensi SxF Prosentasi Keterangan 1 30 1 30 6,25% Tidak Tuntas 2 40 4 200 25% Tidak Tuntas 3 60 3 180 18,75% Tidak Tuntas 4 70 2 140 12,50% Tuntas 5 75 1 75 6,25% Tuntas 6 80 2 80 12,50% Tuntas 7 100 3 300 18,75% Tuntas 16 1005 100% Jumlah Rata-rata 62,81 Rata-rata Ketuntasan Belajar % 50 % Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 30 GRAFIK EVALUASI HASIL BELAJAR PRA SIKLUS PRA SIKLUS 4 4 3 3 2 3 2 1 2 1 1 0 30 40 60 70 75 80 100 Distribusi Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 No Skor Frekuensi SxF Prosentasi Keterangan 1 50 2 100 12,5% Tidak Tuntas 2 55 1 55 6,25% Tidak Tuntas 3 60 1 60 6,25% Tidak Tuntas 4 65 3 195 18,75% Tuntas 5 70 1 70 6,25% Tuntas 6 75 1 75 6,25% Tuntas 7 80 4 320 25% Tuntas 8 100 3 300 18,75 Tuntas 16 1175 100% Jumlah Rata-rata 73,43 Rata-rata Ketuntasan Belajar % 75 % Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 50 Grafik evaluasi hasil perbaikan pembelajaran siklus 1 SIKLUS 1 4 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 3 3 2 50 1 1 55 60 65 1 1 70 75 80 100 Distribusi Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 No Skor Frekuensi SxF Prosentasi Keterangan 1 65 2 130 12,5% Tuntas 2 70 1 70 6,25% Tuntas 3 75 4 300 25% Tuntas 4 80 3 240 18,75% Tuntas 5 85 2 170 12,5% Tuntas 6 95 1 95 6,25% Tuntas 7 100 3 300 18,75% Tuntas 16 1305 100% Jumlah Rata-rata 81,56 Rata-rata Ketuntasan Belajar % 100 % Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 65 Gravik evaluasi hasil perbaikan pembelajaran siklus 2 SIKLUS 2 4 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 3 2 3 2 1 65 70 1 75 80 85 95 100