Deprecated: mysql_connect(): The mysql extension is deprecated

advertisement
Komunikasi Pendidikan
sejak lahir manusia telah melakukan komunikasi baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain.
Komunikasi merupakan hal yang sangat fundamental. Untuk itu, dalam mendefinisikan komunikasi,
banyak pakar di bidang ilmunya mendefinisikan komunikasi itu sendiri. Komunikasi merupakan disiplin
ilmu yang cukup penting dalam perkembangan pendidikan. Carl L. Hovland dari Universitas Yale
mempelajari komunikasi dalam hubungannya dengan perubahan sikap manusia. Miller mempelajari
tentang teori system, Warren Weaver menjelaskan terhadap persoalan-persoalan komunikasi antar
manusia dan masih banyak lagi pakar yang mengkaji tentang perkembangan ilmu komunikasi. Begitu
banyaknya pakar dan sarjana yang mendefinisikan komunikasi itu sendiri, maka akan membingungkan kita
dalam memaknai komunikasi itu yang sebenarnya. Ada baiknya kita memahami hakikat komunikasi antar
manusia yang sebenarnya.
Istilah komunikasi pertama kali lahir dari bahasa latin Communis yang artinya membuat kebersamaan
atau membangun kebersamaan antar dua orang atau lebih.
Maka lahirlah beberapa definisi dari pakar antara lain:
Sarjana komunikasi membuat sebuah definisi komunikasi lebih mengkhusus pada studi komunikasi antar
manusia (human communication) bahwa:
Komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur
lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesama manusia, (2) melalui pertukaran
informasi (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain (4) berusaha untuk mengubah sikap
dan tingkah laku itu.
Everett M Rogers mendefinisikan komunikasi adalah “komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah mereka.
Definisi ini kemudian dikembangkan oleh Rogers bersama D. Lawrences Kincaid (1981) yang melahirkan
definisi baru yang menyatakan bahwa:
Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran
informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang
mendalam”.
Dance (1967) mendefinisikan komunikasi dalam kerangka kerja psikologi perilaku manusia yang luas
melalui pendefinisian komunikasi manusia sebagai “pengungkapan respon melalui simbol-simbol verbal”,
dimana simbol-simbol verbal itu bertindak sebagai perangsang (stimuli) bagi respon yang terungkap tadi.
Edwin Newman pun (1948) telah juga mendefinisikan komunikasi sebagai “suatu proses ketika sejumlah
orang diubah menjadi kelompok yang berfungsi”.
Aristoteles pun sebenarnya adalah salah seorang ahli psikologi yang pertama.Sekalipun pengetahuan
psikologinya dapat dipahami, masih terbilang primitif, namun ia telah dengan gigih mengemukakan
perlunya penyesuaian diri si pembicara (komunikator) kepada situasi para pendengarnya
Untuk itu jika dalam kondisi berkomunikasi, maka kita memiliki kesamaan dengan orang lain baik
kesamaan dalam hal bahasa, simbol-simbol ataupun arti dari pesan yang disampaikan. Dalam proses
komunikasi pun terjadi proses interaksi dan didalam sebuah interaksi terjadi situasi yang nyata.
Komunikasi akan terbentuk jika adanya interaksi. Sehingga interaksi merupakan awal dari sebuah proses
komunikasi. Dalam buku ini, akan lebih di jelaskan situasi nyata yang lebih khsusus yaitu “situasi
kependidikan”. Dalam sebuah proses pendidikan terjadi interaksi edukatif antara pendidik dengan peserta
didik guna mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini komunikasi antara guru dengan muridnya, maupun
murid dengan murid. Lebih kepada komunikasi educative, yaitu komunikasi yang dikaitkan dengan usaha
pencapaian suatu tujuan pendidkan yang telah ditentukan. Dengan demikian, komunikasi yang terjadi di
dalam proses pembelajaran adalah komunikasi yang sengaja direncanakan untuk mencapai tujuan
tersebut.
komunikasi dilakukan oleh dua manusia atau lebih yang terjadi secara dua arah. Komunikasi yang
demikian dinamakan komunikasi interaksi. Jika interaksi tersebut dikaitkan dengan pencapaian tujuan
pembelajaran, maka dinamakan interaksi educative. Sehingga dapat ditarik kesimpulan, komunikasi
pendidikan adalah komunikasi yang terjadi dalam suasana pendidikan. Di sini komunikasi tidak lagi bebas,
tetapi dikendalikan dan dikondisikan untuk tujuan-tujuan pendidikan.
Tujuan Komunikasi Pendidikan
Aristoteles mendefinisikan komunikasi sebagai semua cara yang dapat dilaksanakan untuk membujuk
(persuasi). Tujuan komunikasi menurutnya adalah persuasi yaitu suatu usaha membawa orang lain ke
sudut pandang pembicara (komunikator). Berdasarkan pengaruh psikologi daya tersebut tujuan
komunikasi dapat dibedakan tiga aspek: 1. Informatif (yaitu yang berhubungan dengan pikiran), 2.
Persuasif (yaitu yang berhubungan dengan jiwa), 3. Hiburan (berhubungan dengan jiwa). Saat ini tujuan
komunikasi yang dibedakan dalam tiga aspek tersebut sudah tidak lagi dipegang, sejalan dengan teori
tentang tingkah laku manusia manusia yang tidak lagi memandang adanya pemisahan secara dikotomis
pikiran (kejiwaan) dan badan.
Dalam kehidupan manusia, sejak mulai perkembangannya dari masa kemasa, komunikasi memegang
peranan yang sangat penting dalam setiap aspek kehidupan, misalnya dalam mengajukan permintaan,
pertanyaan, belajar fakta-fakta, memberikan perintah, dan sebagainya. Tujuan pokok dalam komunikasi
adalah untuk mempengaruhi oranglain, atau mempengaruhi lingkungan fisik kita, dan menjadikan diri kita
sebagai suatu agen yang dapat mempengaruhi, agen yang dapat menentukan atas lingkungan kita
menjadi sesuatu yang kita mau. Dengan singkat, komunikasi untuk mempengaruhi dengan suatu maksud
tertentu. Agar komunikasi mencapai tujuannya, baik sumber dan pesan memerlukan empat hal yaitu:
keterampilan berkomunikasi, sikap, tingkatan pengetahuan dan posisinya dalam system sosiokultural.
Syarat keberhasilan komunikasi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, yaitu:
ari segi komunikator, yaitu (1) komunikator dipercaya oleh komunikan, (2) komunikator
memiliki keterampilan berkomunikasi
kebutuhan komunikan, (2) isi pesan mempunyai kaitan dengan pengalaman komunikator dan komunikan
dimasa lampau, (3) isi pesan cukup menarik.
bahwa isi pesan memenuhi kebutuhannya, (3) komunikan mempunyai perhatian terhadap pesan yang
diterimanya.
Gambar 1 : komunikasi pendidikan dalam berbagai bentuk
Syarat keberhasilan pembelajaran tergantung pada (1) sumber (komunikator) atau guru yang
menyampaikan materi pelajaran , (2) pesan yang disampaikan atau materi pelajaran, (3) komunikan atau
siswa, mahasiswa dan semua orang yang berperan dalam menerima pesan, (4) konteks atau lingkungan
tempat berlangsungnya pembelajaran, (5) system penyampaian atau berupa metode apa yang digunakan
dalam menyampaikan materi pelajaran, (6) tujuan pembelajaran yaitu apa yang ingin dicapai dalam
proses pembelajaran. Kiat Sukses Keberhasilan Komunikasi Pendidikan, yaitu : (1) Perumusan Strategi
Komunikasi Pendidikan, Langkah-langkah perumusan strategi komunikasi : (1) Mengenal khalayak, (2)
Menyusun pesan, (4) Menetapkan metode, (5) Seleksi Penggunaan Media
D. Prinsip- Prinsip Komunikasi Pendidikan
Telah dikemukakan bahwa komunikasi bertujuan untuk mempengaruhi orang lain agar dapat
melaksanakan tindakan tertentu seperti yang dikehendaki oleh sumber komunikasi melalui pesan yang
disampaikan dalam proses komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah
“communication gap” atau “mis communication”, yang menunjukkan kegagalan dalam proses komunikasi
yang dilaksanakan.
Dalam penggalan insi akan diuraikan beberapa prinsip yang kiranya memegang peranan dalam
menjadikan proses komunikasi lebih efektif, sehingga tujuan komunikasi dapat tercapai. Yang
dimaksudkan adalah arti dalam proses komunikasi, gangguan (noise) dalam proses komunikasi, peranan
empati, konsep tentang diri sendiri dan peranan umpan balik dalam komunikasi.
a. Arti dalam proses komunikasi
Arti (meaning) bukanlah merupakan sesuatu yang terletak dalam pesan dan berada diluar diri kita sebagai
sesuatu yang bersifat eksternal. Arti berada di dalam diri orang atau subyek dan merupakan respon yang
tidak menampak. Arti adalah dipelajari dan karenanya sifatnya pribadi dan menjadi milik kita. Kita
mempelajari arti, kita menyempurnakanna, kita membuatnya keliru, kita melupakannya dan kita
merubahnya. Arti berada didalam diri kita dan bukan didalam pesan, kita tidak menemukannya tetapi
mengalaminya. Hanya orang yang memiliki arti-arti yang sama dengan kita sajalah kita dapat
berkomunikasi. Sebaliknya, apabila tidak terdapat kesamaan dalam pemikiran arti tersebut, maka orangorang tidak dapat berkomunikasi. Apabila arti kita temukan dalam kata-kata atau pesan, maka setiap
orang akan dapat mengerti setiap kata (bahasa) dan setiap kode.
b. Gangguan (noise) dalam proses komunikasi
Menurut Shannon dan Weaver, gangguan merupakan salah satu unsur dalam proses komunikasi yang
dapat menghambat efektivitas komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari, gangguan atau noise
dihubungkan dengan kegaduhan atau suara keributan yang dapat mengganggu penerima pesan yang
disampaikan. Gangguan dimaksudkan sebagai hal-hal yang dapat mengganggu kualitas signal. Dalam
uraian ini ingin ditekankan jenis gangguan dalam proses komunikasi yang datang dari unsur-unsur
komunikasi itu sendiri, yaitu yang berasal dari sumber, pesan, saluran dan penerima pesan. Hal ini
disebabkan karena seringnya kita mengartikan bahwa gangguan hanya di pengaruhi dari factor
lingkungan saja.
Gangguan proses komunikasi yang berasal dari sumber yaitu apa saja yang dilakukan sumber dalam hal ini
komunikator, sehingga komunikan tidak dapat mengerti pesan yang disampaikannya. Misalnya kebiasaan
menggunakan kata-kata yang berulang-ulang. Gangguan proses komunikasi berasal dari saluran
komunikasi yang digunakan. Saluran komunikasi adalah berhubungan dengan macam alat-alat tertentu
yang sering kali digunakan penerima untuk menerima pesan. Seringkali sumber salah memilih alat-alat
komunikasi yang kurang tepat dalam memilih lambing-lambang, kata-kata yang akan digunakan untuk
menyampaikan pesan, misalnya seorang dosen menyampaikan materi kuliah lebih tepat disampaikan
dengan menggunakan media visual, akan tetapi dosen menyampaikannya dengan menggunakan media
audio, sehingga pesan / materi kuliah kurang dipahami oleh mahasiswa.
Gangguan komunikasi berasal dari pihak penerima. Gangguan yang berasal dari penerima, biasanya
dipengaruhi oleh konsentrasi yang rendah, tidak adanya motivasi, kurangnya perhatian, kemampuan yang
rendah, rasa lelah dan sebagainya. Sehingga peran sumber sangat penting dalam mempelajari kondisi dan
keadaan penerima pesan sehingga pesan dapat disampaikan.
c. Peranan empati dalam komunikasi
Sebelum kita membahas peranan empati dalam komunikasi ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu,
apa pengertian empati. Empati adalah yaitu kemauan untuk memproyeksikan diri kita sendiri ke dalam
kepribadian atau pribadi orang lain. Empati mempunyai peranan penting dalam keberhasilan komunikasi.
Dalam melaksanakan komunikasi, dalam sumber-sumber memilih kata-kata atau lambing-lambang yang
digunakan untuk menyampaikan pesannya, sudah jelas sumber harus menganalisis bagaimana harapanharapan yang terdapat pada penerima, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima sebaik-baiknya
oleh penerima, karena tidak saja sesuai dengan pengalaman penerima, tetapi juga bahwa pesan yang
disampaikan tersebut tidaklah bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut oleh penerima.
E. Unsur- Unsur Komunikasi Pendidikan
Dalam proses komunikasi, ada beberapa komponen/ unsur-unsur yang membangun sebuah komunikasi
yang baik, jika ada seseorang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya
komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima dan efek.
Berbicara tentang komponen atau unsur yang membangun terjadi suatu komunikasi, muncul beberapa
pandangan yang berbeda dari para ahli. Ada yang berpendapat bahwa munculnya proses komunikasi
cukup didukung oleh 3 unsur yaitu komunikator, pesan dan komunikan dan ada juga yang berpendapat
bahwa umpan balik dan lingkungan cukup penting dalam proses komunikasi.
Yang dimana Unsur-unsur pendidikan itu pun melibatkan komunikasi yang terdiri dari :
a. Subjek yang dibimbing (peserta didik) yang dimana dalam proses komunikasi berperan sebagai
komunikan yang dimana menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator (pendidik).
b. Orang yang membimbing (pendidik) yang dimana dalam proses komunikasi berperan sebagai
komunikator yang menyampaikan pesan/ informasi yang biasanya berupa materi pelajaran.
c. Interaksi antara peserta didik (komunikan) dengan pendidik (komunikator)
d. Ke arah mana bimbingan di tujukan (tujuan pendidikan). Tujuan pendidika juga sangat di pengaruhi
oleh apakah komunikasinya berjalan efektif atau tidak.
e. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
f. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode) merupakan proses komunikasi berlangsung
dalam artian bagaimana merode pengajaran yang dilakukan. Peserta didik akan dapat menangkap materi
pelajaran jika komunikasi berjalan dengan efektif.
g. Tempat di mana peristiwa berlangsung (lingkungan pendidikan).
Komunikasi yang efektif adalah salah satu perbuatan yang paling sukar dan kompleks yang pernah kita
lakukan. Adapun unsur- unsur yang terdapat dalam proses komunikasi, yaitu :
a. Sumber pesan (komunikator) merupakan orang yang menyampaikan pesan (message) kepada orang
lain.
b. Pesan (message)merupakan informasi, isi atan materi yang ingin disampaikan. Dalam pendidikan
biasanya berupa materi pelajaran
c. Channel (perantara) yang digunakan dalam menyampaikan pesan, biasanya dalam proses pembelajaran
perantara (channel) dapat berupa papan tulis, OHP dan media-media pendidikan lainnya.
d. Penerima pesan (komunikan) merupakan orang yang menerima pesan yang disampaikan oleh
komunikator.
e. Umpan balik (feedback) merupakan bagian atau unsur integral dalam komunikasi yang memungkinkan
pembicara atau sumber memonitor proses dan menilai sukses usaha yang telah dilaksanakan dalam
rangka mencapai respon yang diharapkan dari pihak penerima.
Media Pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga membantu
mengatasi hambatan-hambatan komunikasi pendidikan. Perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi,
keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat
dibantu diatasi dengan pemanfaatan media pendidikan.
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut : (1) Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka),
(2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, (3) Menimbulkan kegairahan belajar, (4)
Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, (5)
Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pemanfaatan media pendidikan ini diperlukan persiapan
dan perencanaan membuat program media pembelajaran.
Persiapan dan perencanaan tersebut dapat diutarakan dengan langkah-langkah : (1)Merumuskan tujuan
instruksional dengan operasionaldan khas, (2) Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang
mendukung tercapainya tujuan, (3) Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, (4) Mengembangkan
alat pengukur keberhasilan berupa tes atau penugasan, (5)Menulis naskah media, (6)Mengadakan tes dan
revisi.
Komuni-kator dan komuni-kan
Kator: pemberi informasi dlm komunikasi
Kan : penerima informasi dlm komunikasi.
Komunikasi kelompok kecil (small group communication)
Komunikasi kelompok kecil ialah komunikasi yang ditujukan kepada komunikan dengan proses
berlangsungnya dialogis. Dalam komunikasi kelompok kecil ini, komunikan menunjukkan pesannya
kepada benak atau pikiran komunikan.
Sedangkan ciri kedua ialah bahwa prosesnya berlangsung secara dialogis, tidak linear, melainkan sirkular.
Batasan lain mengenai komunikasi kelompok dikemukakan oleh Ronald Adler dan George Rodman dalam
bukunya Understanding Human Communication. Mereka mengatakan bahwa kelompok atau group
merupakan sekumpulan kecil orang yang saling berinteraksi, biasanya tatap muka dalam waktu yang lama
guna mencapai tujuan tertentu (a small collection of people who interct with each other, usually face to
face, over time order to reach goals).
Ada empat elemen yang muncul dari definisi yang dikemukakan oleh Adler dan Rodman tersebut, yaitu:
Elemen pertama adalah interaksi dalam komunikasi kelompok merupakan faktor yang penting, karena
melalui interaksi inilah, kita dapat melihat perbedaan antara kelompok dengan istilah yang disebut
dengan coact. Coact adalah sekumpulan orang yang secara serentak terkait dalam aktivitas yang sama
namun tanpa komunikasi satu sama lain. Misalnya, mahasiswa yang hanya secara pasif mendengarkan
suatu perkuliahan, secara teknis belum dapat disebut sebagai kelompok. Mereka dapat dikatakan sebagai
kelompok apabila sudah mulai mempertukarkan pesan dengan dosen atau rekan mahasiswa yang lain.
Elemen yang kedua adalah waktu. Sekumpulan orang yang berinteraksi untuk jangka waktu yang singkat,
tidak dapat digolongkan sebagai kelompok. Kelompok mempersyaratkan interaksi dalam jangka waktu
yang panjang, karena dengan interaksi ini akan dimiliki karakteristik atau ciri yang tidak dipunyai oleh
kumpulan yang bersifat sementara.
Elemen yang ketiga adalah ukuran atau jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok. Tidak ada ukuran
yang pasti mengenai jumlah anggota dalam suatu kelompok. Ada yang memberi batas 3-8 orang, 3-15
orang dan 3-20 orang. Untuk mengatasi perbedaan jumlah anggota tersebut, muncul konsep yang dikenal
dengan smallness, yaitu kemampuan setiap anggota kelompk untuk dapat mengenal dan mempengaruhi
terhadap anggota kelompok lainnya. Dengan smallness ini, kuantitas tidak dipersoalkan sepanjang setiap
anggota mampu mengenal dan mempengaruhi pada anggota lain atau setiap anggota mampu melihat
dan mendengar anggota yang lain/seperti yang dikemukakan dalam definisi pertama.
Elemen terakhir adalah tujuan yang mengandung pengertian bahwa keanggotaan dalam suatu kelompok
akan membantu individu yang menjadi anggota kelompok tersebut dapat mewujudkan satu atau lebih
tujuannya.
Komunikasi kelompok besar (large group communication)
Kelompok besar (large group) adalah kelompok komunikan yang karena jumlahnya banyak, dalam suatu
situasi komunikasi hampir tidak terdapat kesempatan untuk memberikan tanggapan secara verbal.
Dengan lain perkataan, dalam komunikasi dengan kelompok besar, kecil sekali kemungkinannya bagi
komunikator untuk berdialog dengan komunikan.
Dalam komunikasi internal suatu jawatan atau perusahaan jarang sekali terjadi komunikasi kelompok
besar kecuali dalam upacara bendera yang sering dipergunakan oleh seorang kepala atau pemimpin
untuk memberikan informasi yang sifatnya umum, yang berkaitan dengan kepentingan seluruh karyawan.
Sifat- Sifat Komunikasi
Berdasarkan sifatnya komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Komunikasi verbal (verbal communication)
a.
Komunikasi lisan (oral communication)
b.
Komunikasi tulisan (written communication)
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol yang menggunakan satu kata atau lebih.
Hampir semua rangsangan bicara yang kita sadari termasuk kedalam kategori pesan verbal disengaja,
yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara verbal.
Komunikasi verbal ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Disampaikan secara lisan/bicara atau tulisan.
b. Proses komunikasi eksplisit dan cenderung dua arah.
c. Kualitas proses komunikasi seringkali ditentukan oleh komunikasi non verbal.
Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:
- Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi makna.
Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah lisan atau tulisan.
- Kata
Kata merupakan unit lambang terkecil dalam bahasa
Fungsi bahasa sebagai bentuk komuniakasi verbal.
Menurut Larry L Barker (Mulyna, 243) bahsa memiliki 3 fungsi, yaitu:
1. Penamaan (naming/labelling)
2. Interaksi
3. Transmisi informasi
Komunikasi non-verbal
Komunikasi non verbal adalh proses penyampaian pesan-pesan oleh seseorang yang dilakukan tidak
dengan kata-kata atau bahasa verbal, melainkan melalui petunjuj-petunjuk atau tanda-tanda lain yang
terjadi pada tubuh seseorang.
Komunikasi non verbal terbagi atas 2, yaitu:
a.
Komunikasi kial (gesture communication)
b. Komunikasi gambar (pictorial communcation)
Jenis-jenis komunikasi non verbal
Ada banyak petunjuk yang bisa diperhatikan pada seseorang untuk memahami emosi, pesan yang ingin
disampaikan, atau bahkan karakter orang tersebut. Beberapa petunjuk itu antara lain :
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Ekspresi wajah
Banyak informasi yang bisa disampaikan oleh wajah. Wajah manusia merupakan bagian tubuh
yang memiliki paling banyak gerakan otot. Ekspresi wajah berfungsi dalam proses interaksi sosial
spesial manusia.
Ekspresi mikro
Ekspresi mikro adalah wajah yang muncul hanya sepersekian detik, diakibatkan oleh emosi yang
disembunyikan.
Gestur
Gestur adalah sinyal-sinyal yang disampaikan melalui tindakan dan gerakan bagian tubuh tertentu
baik secara sadar ataupun tidak.
Paralinguistik
Paralinguistik merupakan aspek komunikasi yang diucapkan, namun bukan dari bahasa yang
diucapkan. Faktor yang dinilai disini adalah nada suara, keras kecilnya suara, perubahan suara,
dan pitch.
Postur
Postur merupakan sikap tubuh ketika berada dalam situasi tertentu seperti ketika sedang
menunggu, berbicara, duduk, mengamati, dll.
Respon fisiologis
Respon fisiologis merupakan tanda non verbal yang muncul karena respon alami tubuh terhadap
situasi tertentu.
Proksemika
Proksemika berbicara tentang jarak antarpribadi dalam percakapan, semakin dekat posisi anda
maka anda semakin memasuki wilayah privat orang lain.
Tatapan mata
Mata merupakan bagian yanglumayan sering kita puji ketika melihat keindahan seseorang. Kita
bisa melihat perasaan orang lain dari tatapan matanya saja.
Haptik
Haptik adalah proses komuikasi yang terjadi melalui sentuhan kepada lawan bicara.
Penampilan
Ketika kita memilih baju tertentu untuk dipakai, warna rambut tertentu, kita sebenarnya secara
tidak sadar memilih sesuai kepribadian kita.
Komunikasi tatap muka
Komunikasi tatap muka adalah suatu bentuk komunikasi yang mempertemukan secara tatap muka pihak
komunikator dan komunikan. Pesan disampaikan secara langsung dari komunikator, dan secara langsung
menerima umpan balik/feedback ddari komunikan. Komunikasi tatap muka, juga disebut dengan
komunikasi antarpribadi (cangara, 2004: 31)
Keuntungan menggunakan komunikasi interpersonal tatap muka adalah kita dapat melihat respon balik
atau umpan balik komunikan saat melakukan proses interksi. Jika umpan balik yang diberikan bersifat
positif, maka pesan kita diterima dengan baik oleh komunikan, dan sebaliknya. Kelemahannya adalah
ketidakefektifan waktu. Komunikasi ini dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu : percakapan, dialog, dan
wawancara.
Tujuan komunikasi tatap muka
Adapun fungsi dari komunikasi antarpribadi (tatap muka) adalah berusaha meningkatkan hubungan insani
(human relation), menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurani ketidakpastian sesuatu,
serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain (cangara,2004:33)
Ciri komunikasi tatap muka.
Menurut Everet M.Rogers ada beberapa ciri komunikasi yang menggunakan saluran komunikasi tersebut:
- Arus pesan yang cenderung dua arah
- Konteks komunikasinya dua arah
- Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi.
- Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas yang tinggi.
- Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat.
- Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap.
Kelebihan
- Komunikasi lebih efektif dalam hal membujuk lawan bicara karena tanpa menggunakan media
dalam penyampaian pesannya serta dapat langsung melihat reaksi dari lawan bicara.
- Komunikasi sering dilakukan oleh semua orang dalam berhubungan dengan masyarakat luas.
- Komunikator dapat mengetahui diri komunikan selengkap-lengkapnya. Komunikator dapat
mengetahui secara psikologis komunikan yang sedang dihadapinya.
Kekurangan
- Ketidakefektifan waktu karena komunikator dan komunikan harus bertemu dalam proses
komunikasi dan menghabiskan waktu bersama disebuah tempat.
Komunikasi bermedia
Komunikasi yang menggunakan peralatan atau kegiatan yang menciptakan suatu kondisi sehingga
memungkinkan seseorang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan sikap.
Menurut jenisnya:
Media Komunikasi Audio
Alat komunikasi yang dapat melalui alat pendengaran.
Contohnya: radio, telephone, tape recorder.
Media komunikasi Visual
Alat komunikasi yang ditangkap melalui alat penglihatan
Contohnya: surat, transparansi, chart, atau grafik.
Media komunikasi Audio Visual
Alat komunikasi yang dapat dilihat dan dapat didengar
Contohnya: televisi, VCD, layar lebar, internet, wawancara (face to face), kunjungan.
Hambatan dalam berkomunikasi:
Pada sebuah proses komunikasi yang terjadi terkadang kita juga akan mengalami banyak hambatan dalam
berkomunikasi. Beberapa Hambatan Komunikasi adalah:
a. Hambatan sematik Komunikasi yg disebabkan oleh fakor bahasa yg digunakan oleh para pelaku
komunikasi
b. Hambatan mekanik Komunikasi yang disebabkan oleh factor elektrik, mesin atau media lainnya
c. Hambatan antropologis Hambatan yg disebabkan oleh perbedaan pada diri manusia
d. Hambatan psikologis Hambatan yg disebabkan oleh factor kejiwaan.
Penerapan komunikasi menurut Carl I. Hovlan di sekolah dasar
Komunikasi tidak sekadar penyampaian pesan atau informasi, agar orang lain mengerti atau
mendapatkan kesamaan pengertian tentang pesan tersebut, melainkan juga agar orang lain dapat
diharapkan mengalami perubahan sikap, tingkah laku dan pola pikir. Jadi komunikasi dilihat sebagai suatu
proses merubah tingkah laku orang lain.
Manfaat Media Komunikasi Dalam Pendidikan
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a. Objek yang terlalu besar
bisa digantikan dengan realita, gambar, film, bingkai, atau model;
b. Objek yang kecil
dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar;
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed
photography;
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,
video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram,
dan lain-lain;
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan
dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif
anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
a. Menimbulkan kegairahan belajar.
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan
kenyataan.
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4. Memperbesar perhatian siswa.
5. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat
pelajaran lebih mantap.
6. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan
siswa.
7. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
8. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan
berbahasa.
9. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi
dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
10. Meningkatkan mutu pendidikan dengan jalan mempercepat rate of learning membantu guru
untuk menggunakan waktu belajar secara lebih baik, mengurangi beban guru dalam menyajikan
informasi, aktivitas guru lebih banyak diarahkan untuk meningkatkan kegairahan anak.
11. Memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah dengan jalan menyajikan/merencanakan program
pengajaran secara logis dan sistematis, mengembangkan kegiatan pengajaran melalui penelitian,
baik sebagai pelengkap maupun sebagai terapan.
12. Meningkatakan terwujudnya immediacy of learning karena media teknologi dapat menghilangkan
atau mengurangi jurang pemisah antara kenyataan di luar kelas dengan kenyataan di dalam kelas,
memberikan pengetahuan langsung.
13. Memberikan penyajian pendidikan lebih luas, terutama melalui media massa, dengan jalan
memanfaatkan secara bersama dan lebih luas peristiwa-peristiwa langka, menyajikan informasi
yang tidak terlalu menekankan batas ruang dan waktu.
Komunikasi yang efektif untuk kelancaran proses pembelajaran
Terkamnit dengan proses pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif jika pesan yang dalam hal ini adalah
materi pelajaran dapat diterima dan dipahami, serta menimbulkan umpan balik yang positif oleh siswa.
Komunikasi efektif dalam pembelajaran harus didukung dengan keterampilan komunikasi pribadi yang
harus dimiliki oleh seorang guru.
Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung secara informal antara dua orang
individu. Komunikasi ini berlangsung dari hati ke hati, karena diantara keduabelah pihak terdapat
hubungan saling mempercayai. Komunikasi antar pribadi akan berlangsung efektif apabila pihak yang
berkomunikasi menguasai keterampilan komunikasi antar pribadi.
Dalam kegiatan belajar mengajar, komunikasi antar pribadi merupakan suatu keharusan, agar terjadi
hubungan yang harmonis antara pengajar dengan peserta belajar. Keefektifan komunikasi dalam kegiatan
belajar mengajar ini sangat tergantung dari kedua belah pihak. Akan tetapi karena pengajar yang
memegang kendali kelas, maka tanggung jawab terjadinya komunikasi dalam kelas yang sehat dan efektif
terletak pada tangan pengajar. Keberhasilan pengajar dalam mengemban tanggung jawab tersebut
dipengaruhi oleh keterampilannya dalam melakukan komunikasi ini.
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan.
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau
pokok pernyataan atau problem dimana para peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk mencapai atau
memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama. Tujuan utama metode ini adalah
untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami
pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.
Komunikasi dalam bentuk diskusi dalam proses belajar mengajar berlangsung amat efektif, hal ini
disebabkan oleh dua hal:
a. materi yang didiskusikan meningkatkan intelektualitas,
b. komunikasi dalam diskusi bersifat intracommunication dan intercommunication.
Yang dimaksud dengan intracommunication atau intrakomunikasi adalah komunikasi yang terjadi pada
diri seseorang. Ia berkomunikasi dengan dirinya sendiri sebagai persiapan untuk melalukan
intercommunication dengan orang lain.
Penyebab dan dan dampak miss komunikasi
miss komunikasi atau kesalahan dalam salah satu komunikasi antara dua pihak atau lebih (kepsek dan
guru), dapat menjadi sumber dari masalah yang akhirnya berbuah menjadi konflik. Jadi, jangan sampai
salah satu pihak dalam suatu perbincangan (komunikasi) ada yang “salah tangkap” maksud dari pihak
yang lain. Tetapi, jika sudah terlanjur terjadi suatu miss komunikasi tersebut, ada baiknya ditelaah lagi
secara baik-baik sehingga suatu masalah yang tadinya akan berbuah menjadi konflik, dapat di netralisir
dan kembali ke komunikasi yang benar.
Komunikasi dalam pendidikan
Dalam melaksanakan komunikasi, memilih kata-kata atau lambing-lambang yang digunakan untuk
menyampaikan informasi, kemudian harus menganalisis bagaimana harapan-harapan yang ada pada
penerima, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima sebaik-baiknya oleh penerima, karena harus
sesuai dengan pengalaman penerima, dan juga bahwa informasi yang disampaikan tersebut tidak
bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut oleh penerima.
Indikator komunikan dan komunikator
Kator dan kan sama posisinya jika sesorang tidak dapat dikatakan komunikator jika tdiak ada komunikan,
begitu sebaliknya.
Dan jika komunikasi dua arah maka komunikan juga dapat menjadi komunikan.
Kepala sebagai pengambil keputusan dalam sistem informasi sekolah
Juga bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tranparan dan proporsional kepada
orang lain atas segala rencana, proses pelaksanaan, dan keefektifan, kelebihan dan kekurangan
pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi.
Download