Uploaded by User107856

Hutama Ksatria Putra Sihite C20118112

advertisement
NAMA
: HUTAMA KSATRIA PUTRA SIHITE
NIM
: C20118112
MAKUL
: STATISTIK PENILITIAN / M5
DOSEN
: IBU NILUH PUTU EVVY ROSSANTY
PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA
KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI KASUS PADA PT. XYZ)
Oleh : Andrew Horasy Rinaldy Sitanggang NIM: 014201405073
Latar Belakang
Dengan berkembangnya dunia bisnis hingga saat ini sehingga persaingan antar perusahaan merupakan
suatu hal yang tidak bisa di hindari. Untuk dapat bersaing, perusahaan tentunya harus mampu mengolah
dan mengatur semua sumber daya yang di milikinya secara efektif dan efisien agar mampu bertahan dan
terus berkembang. Menurut Handoko (2001) sumber daya yang penting di dalam perusahaan merupakan
sumber daya manusia yaitu orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreatifitas dan setiap usaha
mereka terhadap organisasi. Pengolahan Sumber daya manusia (SDM) yang baik merupakan upaya-upaya
untuk meningkatkan kinerja dan mengembangkan kualitas SDM sebagai pelaku dalam sebuah perusahaan.
SDM atau karyawan merupakn salah satu asset yang paling penting dalam keberhasilan perusahaan.
Keberhasilan disuatu perusahaan dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja para karyawannya.
Setiap perusahaan akan berusaha untuk selalu meningkatkan kinerja karyawannya demi tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan perusahaan. Untuk mencapai tujuan kinerja memerlukan karyawan yang mempunyai
kinerja kerja yang baik. Berbagai cara bisa ditempuh perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawannya
diantaranya Disiplin kerja, pengembangan karir dan kepuasan kerja.Pengembangan karir sangat diperlukan
karena karier merupakan kebutuhan yang harus terus dikembangkan dalam diri seorang karyawan sehingga
mampu memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Dengan adanya program pengembangan
karir, dapat meningkatkan dorongan atau motivasi kepada karyawan untuk memberikan kontribusi yang
maksimal kepada perusahaan. Menurut Hasibuan (2001) kedisiplinan merupakan fungsi operatif
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan,
semakin tinggi juga prestasi kerja yang dapat dicapainya.
Dalam bekerja orang-orang memerlukan rasa aman, rasa puas, atau rasa senang. Karyawan yang merasa
mendapat kepuasan dalam bekerja pada umumnya tidak mau berhenti dari organisasi tempat mereka bekerja
Sapila (2013). 4 PT. XYZ adalah perusahaan yang menjalankan usaha di bidang industri pembuatan ban
untuk semua jenis kendaraan bermotor, dan pengusahaan dan pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI).
Saat ini, kegiatan utama PT.XYZ adalah pembuatan ban luar kendaraan bermotor roda dua (merek Corsa)
dan roda empat (merek Achilles). Selain itu, PT.XYZ juga memproduksi dan memasarkan ban jenis Solid
Tire (ST) dan Truck and Bus Radial (TBR). Melihat beberapa aspek dalam pelaksanaan operasionalnya
tentu tidak bisa terlepas dari aspek sumber daya manusia (SDM). Karena itu sangat penting bagi karyawan
untuk disiplin kerja, pengembangan karir dan kepuasan kerja agar kegiatan perusahaan dan tujuan
perusahaan dapat tercapai.
Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah sampaikan sebelumnya, maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Adakah pengaruh signifikan Disiplin Kerja terhadap Kepuasan Kerja di PT. XYZ?
Adakah pengaruh signifikan Pengembangan Karir terhadap Kepuasan Kerja di PT. XYZ?
Adakah pengaruh signifikan Pengembangan Karir terhadap Kinerja Karyawan di PT. XYZ?
Adakah pengaruh signifikan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan di di PT. XYZ?
Adakah pengaruh signifikan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di di PT. XYZ?
Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Untuk mengetahui pengaruh signifikan Disiplin Kerja terhadap Kepuasan Kerja di PT. XYZ
Untuk mengetahi pengaruh Pengembangan Karir terhadap Kepuasan Kerja di PT. XYZ
Untuk mengetahui pengaruh Pengembangan Karir terhadap Kinerja Karyawan di PT. XYZ 8
Untuk mengetahui pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan di di PT. XYZ
Untuk mengetahui pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. XYZ
Landasan Teori
Disiplin Kerja
Pengertian Disiplin Kerja : Menurut Hasibuan (2001) kedisiplinan merupakan fungsi operatif Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi
juga prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi
perusahaan mencapai hasil yang optimal
Indikator Disiplin Kerja. Menurut Hasibuan (2003) pada dasanya banyak indikator yang mempengaruhi
tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi. Diantaranya sebagai berikut:
1. Tujuan dan Kemampuan
2. Teladan Kepemimpinan
3. Balas Jasa
4. Keadilan
5. Waskat
6. Sanksi atau Hukuman
7. Ketegasan
8. Hubungan Kemanusiaan
9.
Faktor – faktor yang mempengaruhi Disiplin Kerja.
Menurut Wahyudi (2002) banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin organisasi
atau perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Besar kecilnya pemberian kompensasi.
2. Ada tidaknya keteladanan pemimpin
3. Ada tidaknya aturan pasti untuk dijadikan pegangan
4. Keberanian pimpinan mengambil tindakan
5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan
6. . Ada tidaknya perhatian kepada karyawan
Bentuk bentuk
Disiplin Kerja Menurut Mangkunegara (2011) Ada dua bentuk disiplin kerja, yaitu disiplin preventif, dan
korektif.
1. Disiplin Preventif
Disiplin Preventif adalah upaya untuk menggerakkan karyawan mengikuti dan mematuhi pedoman
kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk
menggerakan karyawan berdisiplin diri
2. Disiplin Preventif
Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan karyawan dalam menyatukan suatu peraturan
dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada
perusahaan. Pada disiplin korektif, karyawan yang melanggar disiplin perlu diberikan sanski sesuai
dengan pertaruran yang berlaku. 16 Tujuan pemberian sanksi adalah untuk memperbaiki karyawan
pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran kepada pelanggar.
Pengembangan Karir.
Pengertian Pengembangan Karir.
Sunyoto (2012) perencanaan karir adalah proses yang dilalui oleh individu karyawan untuk
mengindetifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan karirnya. Dengan demikian
seorang karyawan perlu mengambil langkah-langkah 17 tertentu guna mewujudkan rencana tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengembangan Karir.
Menurut Rivai (2013) faktor- faktor yang mempengaruhi pengembangan karir adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Prestasi kerja
Eksposur
Jaringan kerja
Kesetiaan terhadap organisasi
Pembimbing dan sponsor
Hal-hal yang mempengaruhi
Pengembangan Karir Rivai (2013) mengemukakan bahwa perlu dilakukan pendekatan diagnostik,
pengembangan karier berkaitan erat dengan dua faktor yaitu pengaruh lingkungan eksternal dan Pengaruh
lingkungan internal. Pengaruh lingkungan eksternal antara lain Peraturan perundang-undangan dan
persyaratan yang dikeluarkan oleh pemerintah,tingkat kompetisi, lokasi Organisasi. Adapun pengaruh
lingkungan internal antara lain tujuan organisasi, budaya organisasi, sifat pekerjaan, gaya kepemimpinan
dan pengalaman
Kepuasan Kerja
Pengertian Kepusan Kerja
Robbins (2006) dalam Riyanto (2016) kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang,
yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka
yakini seharusnya mereka terima.
Indikator Kepuasan Kerja
Menurut Hasibuan (2006) indikator kepuasan kerja adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kesetiaan
Kemampuan
Kejujuran
Kreatifitas
Kepemimpinan
Tingkat Gaji
Kompensasi Tidak Langsung
Lingkungan kerja
Kinerja Karyawan
Pengertian Kinerja Karyawan
Mangkunegara (2012) mengemukakan bahwa Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
Indikator Kinerja
Karyawan Menurut Robbins (2006) dalam Riyanto (2016) Indikator untuk mengukur kinerja karyawan
secara individu ada enam indikator, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Kualitas hasil kerja
Kuantitas Hasil kerja
Ketepatan waktu.
Efektivitas
Kemandirian
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survey dan dilakukan dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yaitu dengan pengujian pengaruh Disiplin kerja terhadap kepuasan kerja, pengaruh
pengembangan karir terhadap kepuasan kerja, pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja karyawan,
pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dan pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.
Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis). Oleh sebab itu, variabel yang digunakan dalam
penelitian ini dibedakan menjadi dua kelompok konstruk atau variabel, yaitu variabel independen (eksogen)
dan variable dependen (endogen).
Yang menjadi responden pada penelitian ini adalah karyawan-karyawan pada bagian produksi PT. XYZ.
Dengan melihat data absensi dan setelah wawancara dengan salah satu staf bagian Training Depvelopment
semakin memperkuat alasan peneliti untuk menganalisis kinerja karyawan pada PT. XYZ. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi sebanyak 235 orang. Jumlah responden
yang diambil dalam penelitian ini adalah 150 orang. Pengumpulan data menggunakan metode penyebaran
kuisioner. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis jalur (path analysis) menggunakan SPSS V16.
Analisis Jalur (path analysis)
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis). Anlisis jalur
digunakan untuk menganalisis pola hubungan diantara variable. Model ini untuk mengetahi pengaruh
langsung maupun tidak langsung seperangkat variable bebas (eksogen) terhadap variable terikat (endogen)
Sani dan Maharani (2013).
Koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi yang distandartkan, yaitu koefisien regresi yang dihitung dari
basis data yang telah diset dalam angka baku (Z-score). Analisis ini dibantu dengan SPSS V16, dengan
ketentuan uji F pada Alpha = 0,05 atau p ≤ 0,05 sebagai taraf signifikansi F (sig. F) sedangkan untuk uji T
taraf signifikansi Alpha = 0,05 atau p ≤ 0,05 dengan kode (sig.T) dimana hal tersebut digunakan untuk
melihat signifikansi pengaruh tidak langsung dari variable bebas terhadap variable terikat Sani dan
Maharani (2013)
Tahapan dalam melakukan analisis dengan menggunakan analisis jalur (path analysis) menurut Solimun
(2002) dalam Sani dan Maharani (2015) adalah sebagai berikut:
1) Merancang model berdasarkan konsep dan teori. Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah
yaitu:
a. Anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari variable bebas disiplin kerja
(X1) dan variable bebas pengembangan karir (X2) terhadap variable terikat kinerja karyawan (Z)
b. Anak panah yang menyatakan pengaruh tidak langsung antara variable bebas disiplin kerja (X1)
dengan variable bebas kepuasan kerja (Y) dan pengembangan karir (X2) terhadap dengan variable
variable bebas kepuasan kerja (Y).
2) Pemerikasaan terhadap asumsi yang mendasari asumsi path analysis adalah sebagai berikut:
a. Hubungan antar variable bersifat linear dan adaptif (mudah menyesuaikan diri) 50
b. Hanya model rekursif yang dapat dipertimbangkan yaitu system aliran kausal. Sedangkan model
yang mengandung causal resiprokal tidak dapat dianalisis dengan analisis jalur.
c. Variable endogen setidaknya dalam ukuran interval.
d. Observasi variable diukur tanpa melakukan kesalahan (instrument pengukuran valid dan
reliable).
e. Model yang dianalisis dispesifikasikan dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep
yang relevan.
3) Untuk pengujian model, menggunakan triming, baik untuk uji reliabilitas konsep yang sudah ada ataupun
uji pengembangan konsep yang baru:
a. Pengaruh secara langsung pengembangan karir terhadap kinerja perusahaan = H3. Pengaruh
secara langsung disiplin kerja terhadap kinerja karyawan = H4
b. Pengaruh secara tidak langsung Disiplin kerja terhadap kepuasan kerja, pengembangan karir
terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan H1 x H2 x H5
c. Pengaruh total = (H1 x H2 x H3 x H4 x H5)
Pengaruh secara langsung terjadi apabila satu (1) variable mempengaruhi variable lainnya tanpa
ada variable ketiga yang memediasi hubungan kedua variable. Pengaruh tidak langsung terjadi
apabila ada variable ketiga yang memediasi hubungan kedua variable.
4) Dalam pemeriksaan validitas model terhadap beberapa karakteristik yaitu:
a. Menghitung koefisien determinan total: R2M = 1 – P2e1 P2e1 … P2e1
b. Model trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis
jalur dengan cara mengeluarkan dari model, variable eksogen yang koefisien jalurnya tidak
signifikan (Heise, Ridwan & Engkos, 2012). Model trimming terjadi ketika 51 koefisien jalur diuji
secara keseluruhan namun ada variable yang tidak signifikan, peneliti perlu memperbaiki model
struktur analisis jalur yang sudah dihipotesiskan. Uji validasi koefisien path pada setiap jalur untuk
pengaruh langsung sama dengan pada regresi, menggunakan nilai p dari uji-t, yaitu pengujian
koefisien regresi variable dibakukan secara parsial. Dengan teori trimming, maka jalurjalur yang
tidak signifikan dibuang sehingga diperoleh model yang didukung oleh data empiric.
5) Intrepretasi hasil analisis dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:
a. Dengan meperhatikan hasil validitas model
b. Menghitung pengaruh total dari setiap variable yang mempunyai pengaruh kausal ke variable
endogen.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Analisis Jalur (Path Analysis)
Uji path analysis digunakan dalam pengujian kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada tiap
diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1, X2, terhadap Y serta dampaknya pada Z. (Ridwan
dan Kuncoro, 2012). Untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya pengaruh langsung antara variable
independen terhadap variabel intervening dan variable intervening terhadap variable dependen, maupun
pengaruh tidak langsung variable independen terhadap dependen melalui intervening, maka dilakukan uji
analisis jalur (path analysis) menggunakan SPSS 16 76 yaitu dengan strategi causal step dan product of
coefficient. Pada strategi causal step, kriteria hipotesis (Ha) diterima apabila Sig < 0.05 untuk pengaruh
langsung baik secara simultan (nilai F-hitung) maupun parsial, ditambah dengan melihat nilai t untuk
melihat nilai pengaruh secara parsial yaitu t-hitung > t-tabel. Untuk melihat signifikansi pengaruh tidak
langsung, digunakan strategi product of coefficient dengan melihat nilai z > 1.96, meskipun apabila dari
variable independen ke variable intervening signifikan dan variable intervening ke variable dependen juga
signifikan, tetap dapat diasumsikan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung variable independen ke
variable dependen
Analisa Jalur Model Pertama
Pada uji analisa jalur model pertama, variabel kinerja karyawan dalam persamaan ini dikeluarkan dari
model tersusun untuk mendapatkan nilai beta baru dari variabel disiplin kerja dan pengembangan karir yang
signifikan terhadap kepuasan kerja. Setelah variabel Kinerja karyawan dalam persamaan pertama pada tabel
4.9 di dikeluarkan mendapatkan hasil sebagai berikut (Tabel 4.13).
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, variabel Disiplin Kerja (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap
Kepuasan Kerja (Y). Hal ini dapat dibuktikan bahwa nilai signifikan variabel Disiplin Kerja (0.662) lebih
besar dari taraf signifikan yaitu 0.05. Dan variabel Pengembangan Karir (X2) berpengaruh signifikan
terhadap Kepuasan (Y) 77 Kerja (Y). Hal ini dapat dibuktikan bahwa nilai signifikan variabel
Pengembangan Karir (0.000) lebih kecil dari taraf signifikan yaitu 0.05. Hasil uji statistik dengan bantuan
SPSS pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kompetensi secara positif variable Disiplin
Kerja (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Y) dan ada pengaruh kompetensi secara positif variable
Pengembangan Karir (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y).
Pada gambar 4.5 besar hubungan pengaruh kompetensi dari disiplin kerja (X1) terhadap kepuasan kerja (Y)
bisa diketahui dengan formula (Koefisien jalur Xi)2 dikuadratakan yaitu (0.032)2 = 0.0010 atau sebesar
0.10%. Sedangkan besar sumbangan pengaruh dari pengembangan karir (X2) terhadap kepuasan kerja (Y)
adalah (0.666)2 = 0.4435 atau sebesar 44.35%.
Analisa Jalur Model Kedua
Pada uji analisa jalur model kedua, persamaan yang tersusun adalah disiplin kerja (X1), pengembangan
karir (X2) dan kepuasan kerja (Y) terhadap kinerja karyawan (Z). Hasil dari persamaan model kedua ini
adalah sebagai berikut (Tabel 4,10 )
Berdasarkan tabel 4.14 di atas, variabel Disiplin Kerja (X1), Pengembangan Karir (X2) dan Kepuasan Kerja
(Y) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Z). Hal ini dapat dibuktikan bahwa nilai signifikan
variabel Disiplin Kerja (X1) (0.012), Pengembangan Karir (X2) (0.000) dan Kepuasan Kerja (Y) (0.000)
lebih kecil dari taraf signifikan yaitu 0.05. Hasil uji statistik dengan bantuan SPSS pada Tabel 4.14
menunjukkan bahwa ada pengaruh kompetensi secara positif variable disiplin kerja (X1) pengembangan
karir (X2) dan kepuasan kerja (Y) terhadap kinerja karyawan (Z)
Pada gambar 4.6 besar hubungan pengaruh kompetensi dari disiplin kerja (X1) terhadap kinerja karyawan
(Z) bisa diketahui dengan formula (Koefisien jalur Xi)2 dikuadratakan yaitu (0.146)2 = 0.0213 atau sebesar
2.13%. Sedangkan besar sumbangan pengaruh dari pengembangan karir (X2) terhadap kinerja karyawan
(Z) adalah (0.349)2 = 0.1218 atau sebesar 12.18%. Dan besar sumbangan pengaruh dari kepuasan kerja (Y)
terhadap kinerja karyawan (Z) adalah (0.456)2 = 0.2079 atau sebesar 20.79%.
Analisis Jalur Secara Umum
Gambar 4.7
Kerangka Teoritis Regresi X1, X2, Y dan Z
Sumber: Data Diolah, 2018
Uji analisis jalur secara umum pada penelitian digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh langsung
yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat dan pengaruh tidak langsung yang diberikan
variable bebas melalui intervening terhadap variabel terikat. Persamaan tersusun digunakan untuk
mengetahui hubungan antar tiap variabel eksogen dengan endogen.Berdasarkan hasil perhitungan analisis
jalur struktur model pertama, kedua dan model ketiga, maka memberikan informasi secara objektif sebagai
berikut:
Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hasil uji analisis jalur:
Pengujian hipotesis H1 Disiplin Kerja (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Y)
Disiplin Kerja (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Y) berdasarkan
perhitungan statistik. Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai signifikansi 0.662 >
0.05 yang berarti hipotesis dalam penelitian ini menerima Ho dan menolak Ha.
Pengujian hipotesis H2 Pengembangan Karir (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y)
Pengembangan Karir (X2) secara langsung mempengaruhi Kepuasan Kerja (Y) sebesar 0.666 atau 66.60%.
Sisanya sebesar 33.40% dipengaruhi oleh factor lain diluar penelitian ini. Secara total besarnya pengaruh
langsung Pengembangan Karir (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y) adalah 66.60%. Dan sisanya sebesar
33.40% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.
Pengujian hipotesis H3 Pengembangan Karir (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Pengembangan Karir (X2) secara langsung mempengaruhi Kinerja Karyawan (Y) sebesar 0.349 atau
34.90%, secara tidak langsung melalui Kepuasan Kerja (Z) sebesar 0.456 atau 45.60% dan sisanya sebesar
19.50% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui
bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0.349 dan tidak langsung sebesar 0.456 yang berarti bahwa nilai
pengaruh tidak langsung lebih besar dari nilai pengaruh langsung, hasil ini menunjukkan bahwa secara
tidak langsung pengembangan karir (X2) melalui Kepuasan Kerja (Y) mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Kinerja Karyawan (Z).
Pengujian hipotesis H4 Disiplin Kerja (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Disiplin Kerja (X1) secara langsung mempengaruhi Kinerja Karyawan (Z) sebesar 0.146 atau 14.60%,
secara tidak langsung melalui Kepuasan Kerja (Y) sebesar 0.456 atau 45.60% dan sisanya sebesar 39.80%
dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui bahwa
nilai pengaruh langsung sebesar 0.146 dan tidak langsung sebesar 0.456 yang berarti bahwa nilai pengaruh
tidak langsung lebih besar dari nilai pengaruh langsung, hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung
Disiplin Kerja (X1) melalui Kepuasan Kerja (Y) mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kinerja
Karyawan (Z).
Pengujian hipotesis H5 Kepuasan Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z)
Kepuasan Kerja (Y) secara langsung mempengaruhi Kinerja Karyawan (Z) sebesar 0.456 atau 45.60%.
Sisanya sebesar 54.40% dipengaruhi oleh factor lain diluar penelitian ini. Secara total besarnya pengaruh
langsung Kepuasan Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z) 45.60%. Sisanya sebesar 54.40% dipengaruhi
oleh factor lain diluar penelitian ini.
Pembahasan
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Ho1 = Disiplin Kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
Berdasarkan perhitungan statistik penelitian ini menunjukan bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja sehingga hipotesis pertama tidak diterima atau ditolak.
Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai signifikansi 0.662 > 0.05 yang berarti
hipotesis dalam penelitian ini menerima Ho dan menolak Ha. Pengujian ini secara statistik membuktikan
bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Artinya bahwa tidak
ada pengaruh antara disiplin kerja terhadap kepuasan kerja PT. XYZ. Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yunus (2013) yang menyatakan bahwa ada pengaruh
positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap kepuasan kerja.
Pengaruh Pengembagan Karir terhadap Kepuasan Kerja
Ha2 = Pengembangan Karir secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Berdasarkan perhitungan statistik, hasil penelitian menunjukan bahwa pengembanagan karir berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja sehingga hipotesis kedua diterima.
Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh nilai signifikansi 0.00 < 0.05 yang berarti
hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara statistik membuktikan
bahwa pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja yang berarti bahwa
apabila pengembangan karir ditingkatkan maka kepuasan kerja akan meningkat.
Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Kinerja Karyawan
Ha3 = Pengembangan Karir secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan perhitungan statistik, hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan karir berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan sehingga hipotesis ketiga diterima.
Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0.05 yang berarti
hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara statistik membuktikan
bahwa pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yang berarti
bahwa apabila pengembangan karir ditingkatkan maka kinerja karyawan akan meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bagia (2016) yang
menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara pengembangan karir terhadap kinerja
karyawan.
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Ha4 = Disiplin kerja secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan perhitungan statistik, hasil penelitian menunjukan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan sehingga hipotesis keempat diterima.
Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh nilai signifikansi 0,012 < 0.05 yang berarti
hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara statistik membuktikan
bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yang berarti bahwa
apabila disiplin kerja ditingkatkan maka kinerja karyawan akan meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bagia (2016) yang
menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.
Menurut Susiarto dan Ahmadi (2006). Disiplin kerja karyawan bagian dari faktor kinerja. Prasetyo (2008)
menyatakan bahwa salah satu faktor penentu dari efektifitas kinerja adalah disiplin kerja. Disiplin yang baik
mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
Seseorang dikatakan mempunyai disiplin kerja yang tinggi jika yang bcrsangkutan konsekuen, konsisten,
taat asas, bertanggung jawab atas tugas yang diamanahkan kepadanya. Dengan demikian jelaslah bahwa
tujuan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik apabila para karyawannya tidak memiliki
disiplin kerja yang baik pula. Untuk itu sangat perlu meningkatkan disiplin kerja pada karyawan agar
kinerja karyawan meningkat dan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat tercapai dengan baik.
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Ha5 = Kepuasan Kerja secara signifikan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.
Berdasarkan perhitungan statistik, hasil penelitian menunjukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan sehingga hipotesis kelima diterima.
Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh nilai signifikansi 0.00 < 0.05 yang berarti
hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara statistik membuktikan
bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yang berarti bahwa
apabila karyawan merasa puas akan pekerjaannya kinerja karyawan tersebut akan meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Raharjo (2017) yang
menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja, pengembangan karir terhadap kinerja
karyawan memalui kepuasan kerja sebagai variable interveining. Berdasarkan hasil analisa dan pengujian
hipotesis yang sudah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian
yang dilakukan sebagai berikut:
1. Disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pada bagian produksi di PT.
XYZ yang berarti bahwa apabila disiplin kerja ditingkatkan maka tidak akan berpengaruh terhadap
kepuasan kerja karyawan.
2. Pengembangan karir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja pada bagian
produki di PT. XYZ yang berarti bahwa apabila pengembangan karir ditingkatkan maka kepuasan
kerja akan meningkat. Sebaliknya, apabila pengembangan karir rendah maka kepuasan kerja akan
menurun.
3. Pengembangan karir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja kayawan pada bagian
produki di PT. XYZ yang berarti bahwa apabila pengembangan karir ditingkatkan maka kinerja
karyawan akan meningkat. Sebaliknya, apabila pengembangan karir rendah maka kinerja karyawan
akan menurun.
4. Disiplin kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja kayawan pada bagian produki
di PT. XYZ yang berarti bahwa apabila disiplin kerja ditingkatkan maka kinerja karyawan akan
meningkat. Sebaliknya, apabila disiplin kerja rendah maka kinerja karyawan akan menurun.
5. Kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja kayawan pada bagian produki
di PT. XYZ yang berarti bahwa apabila kepusan kerja ditingkatkan maka kinerja karyawan akan
meningkat. Sebaliknya, apabila kepuasan kerja rendah maka kinerja karyawan akan menurun.
Saran
1. Saran Bagi PT. XYZ yang menjadi objek penelitian ini diharapkan kepada pihak managemen agar
memperhatikan disiplin kerja. Pasalnya, tanpa memperhatikan disiplin kerja sebagian karyawan
menganggap hal yang wajar jika datang terlambat, tidak masuk kerja tanpa keterangan. saran dari
peneliti adalah perusahaan sebaiknya memberikan sanksi lebih tegas.
2. Saran bagi peneliti selanjutnya, dalam penelitian ini masih banyak variabel – variable yang harus
diperhatikan dalam penelitian selanjutnya. Karena dalam penelitian ini masih ada beberapa variable
yang tidak diteliti. Seperti Motivasi kerja,pengetahuan, dan komitmen terhadap perusahaan
Download