Uploaded by User107029

ARTIKEL 2015-2016

advertisement
Edison Parulian Manik, prodi Kimia Unimed
Pendidikan Indonesia saat ini masih jauh dari harapan, bila dibandingkan dengan
kualitas pendidikan di negara lain seperti Finlandia, Amerika Serikat dan lainnya.
Bahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan berpendapat bahwa
Pendidikan Indonesia dalam masa “gawat darurat” (Kompas.com, 2014). Pendapat
tersebut didukung dengan beberapa data yang merupakan hasil survei nasional dan
internasional. Kualitas yang masih dibawah rata-rata tersebut disebabkan oleh
berbagai faktor. Dan itu menjadi program utama menteri pendidikan demi
membaiknya persoalan pendidikan di Indonesia.
Persoalan pendidikan di Indonesia disebabkan berbagai hal. Dimulai dari masalah
kualitas dan kuantitas Guru didaerah 3T, sekolah yang tidak layak, kecurangankecurangan yang terjadi, sistem yang kurang baik, kurikulum, dan lainnya. Itu
menjadi persoalan utama dan menjadi fokus pemerintah saat ini.
Lantas apakah dalam memajukan pendidikan di Indonesia hanya tugas Pemerintah
saja? Tentu tidak. Masyarakat umum/swasta sangat diperlukan campur tangannya
dalam meningkatkan pendidikan. Berbagai cara bisa dilakukan masyarakat untuk ikut
serta menyelesaikan persoalan pendidikan sedikit demi sedikit, terutama persoalan
kecil yang tidak terjangkau oleh pemerintah dan bisa ditangani oleh masyarakat.
Bagaimana keterlibatan masyarakat terkhusus Mahasiswa? Membuat Gerakan atau
ikut suatu gerakan adalah salah satu solusinya.
Didalam masyarakat, perusahaan-perusahaan baik BUMN juga Swasta adalah salah
satu yang berperan. Perusahaan ini memanfaatkan CSR (Corporate Social
Responsibility) sebagai salah satu gerakan. Melalui CSR ini perusahaan memabantu
sekolah dengan pemberian beasiswa, pengadaan buku, pemebrian pelatihan, dan
kerjasama. Peran perusahaan ini sudah sangat umum dan sangat membantu
pemerintah.
Sekarang bagaimana dengan masyarakat dan mahasiswa? Tentu juga melalui gerakan.
Indonesia saat ini dipenuhi oleh gerakan-gerakan baru yang diinisiasi oleh mahasiswa
sendiri. Gerakan sosial dikembangkan didaerah atau dikampus masing masing dengan
membentuk organisasi independen yang berguna bagi Indonesia. Gerakan dibidang
pendidikan adalah salah satunya. Melaui gerakan sosial bidang Pendidikan ini
mahasiswa dapat berpartisispasi dalam menyelesaikan persoalan pendidikan.
Apa yang dilakukan dalam gerakan itu? Berbeda gerakan berbeda kegiatan atau
aktivitas. Tetapi satu tujuan yaitu untuk pendidikan yang lebih baik. Hal yang paling
sering dilakukan gerakan-gerakan ini adalah mengajar, yang memiliki pengertian
tidak hanya mengajar tetapi juga menginspirasi. Selain itu donasi, bersama tim
mengumpulkan donasi dari masyarakat untuk diberikan kepada siswa/i di lingkungan.
Kegiatan ini jika dilakukan maksimal dan berlanjut akan membantu pemerintah.
Apa saja gerakan yang sudah berpasrtisispasi untuk Pendidikan Indonesia? Jawaban
untuk pertanyaan ini adalah banyak. Saat ini banyak gerakan sosial dalam bidang
pendidikan yang dibuat dalam satu proyek sosial dan dilakukan oleh masyarakat
terutama mahasiswa. Gerakan mahasiswa saat ini terinspirasi dari beberapa gerakan
besar yang sudah meluas di Indonesia, yaitu Gerakan Indonesia Mengajar. Gerkaan
ini diinisisasi oleh Bapak Anies Baswedan pada tahun 2009, ketika itu beliau sebagai
Rektor, belum duduk dipemerintahan sebagai menteri. Gerakan yaang mengirimkan
pengajar muda ke berbagai daerah 3T (terdalam, tertinggal terjauh) itu menjadi
inspirasi bagi mahasiswa di seluruh Indonesia. Sehingga banyak terdengar gerakan
baru di masing masing daerah, dan diinisisasi oleh mahasiswa. Selain itu ada Kelas
Inspirasi. Kelas inspirasi ini dibuat untuk menginspirasi anak anak Indoneisa di kota
maupun didesa melalui Inspirator yang datang dari masyarakat dengan berbagai lata
belakang profesi. Relawan KI ini akan mengajar dan mnginspirasi melalui profesi
mereka dengan harapan siswa/i SD akan lebih semangat untuk meraih cita-cita.
Gerakan ini sudah berjalan hampir seluruh provinsi di Indonesia, yang awalanya
hanya di Jakarta. Gerakan ini juga menginspirasi mahasiswa untuk membuat gerakan
yang sama dan misi yang sama juga, demi ikut berpartisipasi.
Saat ini mahasiswa banyak yang tergabung dalam kelompok proyek sosial, membaut
gerakan di lingkungan masing-masing. seperti mengajar di panti asuhan, TPA (tempat
pembuangan akhir), di lokasi bencana, di desa, membuat rumah baca untuk anak-anak
SD, mengajar anak jalanan, mengumpulkan donasi buku, dan masih banyak lagi.
Dengan ikut dan membuat gerakan seperti itu mahasiswa disetiap daerah, pemerintah
akan terbantu dalam menyelesaikan persoalan pendidikan. Terkhusus persoalan yang
tidak terjangkau pemerintah.
Di Medan, gerakan seperti ini sudah gencar, diinisitori oleh mahasiswa USU,
UNIMED dan lainnya. Seperti Kelas Inspirasi Medan yang telah menginspirasi
banyak siswa/i SD di Medan sekitarnya, Triple-P untuk anak panti asuhan, save street
child, Perpustakaan Terapung, UKM Mengajar yang dilakukan berbagai UKM dan
organisasi Intra Kampus, Peduli Sinabung, dan lain sebagainya.
Dengan ikut gerakan berlanjut tersebut, sebagai mahasiswa yang merupakan agent of
change, telah ikut berpartisipasi untuk menyelesaikan persoalan pendidikan.
Mahasiswa adalah orang terdidik dan tugas orang terdidik adalah mendidik, begitu
kata Pak Anies Baswedan. Semoga gerakan-gerakan seperti dijelaskan diatas
berkembang dan berlanjut oleh keikutsertaan mahasiswa di seluruh Indonesia.
Referensi:
Edukasi.kompas.com
Aniesbaswedan.com
Bbc.co.uk
Kemdiknas.go.id
Indonesiamengajar.org
Kelasinspirasi.org
Penulis adalah Mahasiswa Prodi Kimia, UNIMED.
(ditulis 26/3, di publish juga di edisonmanikk.wordpress.com (27/3))
Download