Uploaded by 009 Mokamat Fiki Siyam Romandon

Kebangkitan Nasional 1908 dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia

advertisement
SMP/MTS
KELAS
VIII
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dalam pembelajaran ini diharapkan perserta didik dapat mencapai
tujuan pembelajaran yakni;
1. Mampu menjelaskan perjuangan bangsa Indonesia sebelum
tahun 1908 dengan pemahamannya masing-masing
2. Menjelaskan jenis perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun
1908
3. Menjelaskan faktor pendorong lahirnya peristiwa kebangkitan
nasional 1906 dengan bahasanya sendiri
4. Menganalisis peran tokoh kebangkitan nasional 1908 dalam
perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia
5. Menganalisis arti penting peristiwa kebangkitan nasional 1908
bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia
A. Latar belakang masuknya bangsa Eropa ke Indonesia
Gambar 1. Rute Penjelajahan Samudera Bangsa Barat
Pada mulanya para penjelajah (explorer) bagsa Eropa bertujuan untuk berdagang dan
mencari sumber rempah- rempah. Namun demikian, akhirnya mereka melakukan
penjajahan dan pendudukan terhadap wilayah-wilayah yang disinggahinya. Tampak
pada peta jalur pelayaran para penjajah Eropa yang melintas di kepulauan Nusantara.
Kejatuhnya konstantinopel ke tangan kekuasaan Turki Usmani, menyebabkan
berakhirnya kekuasaan kerajaan Romawi Timur. Yang mengakibatkan tertutupnya
perdagangan di Laut Tengah bagi orang-orang Eropa. Bangsa Turki menjalankan politik
yang mempersulit pedagang Eropa yang beroperasi di daerah kekuasaanya yang
menyebabkan perdagangan antara dunia timur dengan Eropa menjadi mundur,
sehingga barang-barang yang sangat dibutuhkan oleh orang-orang Eropa menjadi
berkurang di pasaran Eropa, terutama rempah-rempah.
Pada akhir abad ke-15 dan permulaan abad ke-16, pelaut-pelaut bangsa Eropa berhasil
menjelajahi samudra yang luas dan sampai ke negeri-negeri yang baru seperti Amerika, Afrika,
Asia Timur termasuk Indonesia.
Faktor-faktor yang Mendorong Bangsa Eropa Mengadakan Penjelajahan Samudra pada Akhir
Abad ke-16, antara lain:
a. Jatuhnya kota Konstantinopel tahun 1453 ke tangan penguasa Turki Usmani.
b. Kisah perjalan Marcopolo ke dunia timur, yaitu perjalan kembalinya Marcopolo dari negeri
Cina melalui pelayaran atau lautan.
c. Penemu Copernicus didukung oleh Galileo, yang menyatakan bahwa bumi ini bulat.
d. Penemuan kompas
e. Semangat Reconcuesta
Kedatangan Bangsa Belanda di Indonesia
Perdagangan rempah-rempah yang dilakukan bangsa Portugis ini sangat besar pengaruhnya
terhadap bangsa Belanda. Terlebih lagi para pedagang Belanda tidak diperkenankan lagi untuk
melakukan kegiatannya di bandar perdagangan Lisboa (Lisabon, Portugis). Para pedagang
Belanda berusaha sendiri untuk mencari dan menemukan sumber rempah-rempah yang ada
di dunia timur.Tahun 1596 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman, para pedagang bangsa
Belanda tiba di Banten (Indonesia). Dari bandar Banten pelaut Belanda melanjutkan
pelayarannya ke arah timur dan mereka kembali dengan membawa rempah-rempah dalam
jumlah yang cukup banyak.
Belanda semakin ramai datang ke Indonesia. Keadaan seperti ini telah menyebabkan
timbulnya persaingan di antara para pedagang sendiri. Pemerintah Belanda membentuk
badan usaha atau kongsi dagang yang diberi nama Vereenigde Oost Indiche Compagnie
(VOC) yaitu persekutuan dagang hindia timur. VOC berdiri pada tahun 1602 yang juga lebih
sering disebut oleh bangsa Indonesia dengan sebutan Kompeni Belanda.
Gambar 2. Logo VOC
Para petualang Belanda beruntung karena mereka memperoleh informasi perjalanan bangsa
Portugis ke Asia dan Indonesia dari Jan Huygen Van Linschoten, seorang penjelajah Belanda
yang ikut pelayaran Portugis sampai di Indonesia. Ia menulis buku yang berjudul “Itinerario,
Voyage Ofte Schipvert naer Oost ofte Portugaels Indiens “ (catatan perjalanan ke Timur, atau
Hindia Potrugis Pada tahun 1596, Cornelis de Houtman dengan empat buah kapal berawak
kapal 249 orang mendarat di Banten. Kehadiran Belanda di Nusantara mengawali penjajahan
di Indonesia ditandai dengan terbentuknya VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie)
tahun 1602.
Kekuasaan VOC (Kompeni Belanda) di Indonesia
Pembentukan VOC dibantu oleh pemerintah Belanda di bawah Van Oldenbarneveldt. VOC
diberi hak istimewa, sehingga menjadi badan yang berdaulat. Hak istimewa itu antara lain :
a. Hak monopoli untuk berdagang antara Amerika Serikat dengan Afrika
b. Hak memelihara angkatan perang, berperang, mendirikan benteng-benteng dan menjajah
c. Hak untuk mengangkat pegawai-pegawainya
d. Hak untuk memberikan pengadilan
e. Hak untuk mencetak dan mengedarkan uang sendiri
VOC mempunyai kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi terhadap pemerintah Belanda,
yaitu:
a. Bertanggung jawab kepada Staten General (badan Perwakilan)
b. Pada waktu perang harus membantu pemerintah Belanda dengan uang dan angkutan
perang
Gambar 3. Cultuurstelsel
Indonesia dibawah pemerintahan Kerajaan Belanda
Pada akhir abad ke-18, VOC mengalami kemunduran akibat kerugian yang sangat besar dan
memiliki utang yang sangat besar. Hal ini diakibatkan oleh:
a. Persaingan dagang dari bangsa Prancis dan Inggris
b. Penduduk di Indonesia, terutama Jawa telah menjadi miskin, sehingga tidak mampu
membeli barang-barang yang dijual oleh VOC
c. Perdagangan gelap merajalela dan menerobos monopoli perdagangan VOC
d. Pegawai-pegawai VOC banyak melakukan korupsi dan kecurangan- kecurangan akibat dari
gaji yang diterima kecil
e. VOC mengeluarkan anggaran belanja yang cukup besar untuk memelihara tentara dan
pegawai-pegawai yang jumlahnya cukup besar untuk memenuhi pegawai daerah-daerah yang
baru dikuasai, terutama di Jawa dan Madura
Gambar 4. Logo Voc dan EIC
Sama seperti Belanda, Inggris
juga mendirikan perusahaan
dagang yang mereka namai
Perusahaan Dagang Hindia
Timur Britania atau East India
Company (EIC). Perusahaan ini
merupakan sebuah perusahaan
saham gabungan dari para
investor yang didirikan oleh Ratu
Elizabeth I pada 31 Desember
1600, dengan tujuan untuk
memonopoli perdagangan di
Asia terutama di India.
Setelah kegagalan VOC Kerajaan Belanda mengambil alih kepengurusan Nusantara, dengan
menunjuk para gubernur jendral sebgai perwakilan kerjaan Belanda. Tugas komisi jenderal itu
sangat berat, yaitu memperbaiki sistem pemerintahan dan perekonomian. Pergantian dari
VOC ke kerajaan Belanda ternyata menimbulkan pertentangan antara bangsa-bangsa di
Indonesia dengan bangsa Belanda, hal ini disebabkan disebabkan oleh karena:
a. Kebencian golongan raja dan bangsawan pribumi terhadap pemerintah Belanda yang
menyebabkan kemunduran kekuasaan mereka.
b. Kebencian golongan dagang pribumi terhadap Belanda yang mematikan mata pencaharian
mereka.
c.Kebencian terhadap Belanda berdasarkan agama, seperti meletusnya Perang Diponegoro,
perang Padri, perang Aceh dan lain sebagainya.
Gambar 5. Johannes Graaf
van den Bosch
Gambar 6. Herman Willem
Daendels
Perlawanan Fisik Sebelum Tahun 1908
Kesuburan Indonesia dengan hasil bumi terutama rempah-rempahnya yang melimpah, yang
sangat dibutuhkan oleh negara-negara luar menyebabkan bangsa asing berbondong-bondong
datang ke Indonesia. Bangsa-bangsa Barat berlomba-lomba memperebutkan kemakmuran
bumi Indonesia. Sejak kekuasaan asing masuk dan menduduki wilayah Indonesia, sejak itu
pula bangsa Indonesia mengalami penindasan dan pemerasan. Maka semenjak itu pula bangsa
Indonesia melakukan perlawanan. Jika yang diduduki adalah suatu kerajaan maka rakyat di
kerajaan tersebut melakukan perlawanan. Jika yang diduduki adalah suatu daerah atau pulau
maka rakyat daerah atau pulau tersebut mengadakan perlawanan. Pemimpin perlawanan
dapat berasal dari golongan raja, bangsawan, ulama, atau petani, sebagaimana digambarkan
dalam lukisan di atas.
Kita mengenal nama-nama pahlawan bangsa Indonesia yang berjuang gigih melawan
penjajahan. Pada abad XVII – XVIII kita mengenal Sultan Agung (Mataram 1645), Sultan
Ageng Tirtayasa dan Ki Tapa (Banten 1650), Hassanudin (Makassar 1660), Iskandar Muda
(Aceh 1635), Untung Suropati dan Trunojoyo (Jawa Timur 1670), dan sebagainya.
Pada abad XIX kita mengenal pahlawan-pahlawan seperti Pattimura (Maluku 1817),
Badaruddin (Palembang 1819), Imam Bonjol (Minangkabau 1821-1837), Pangeran Diponegoro
(Jawa Tengah 1825-1830), Jelantik (Bali 1850), Pangeran Antasari (Kalimantan 1860), Panglima
Polim, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar (Perang Aceh 1871-1904), Anak Agung Made
(Lombok 1894-1895), Sisingamangaraja (Tanah Batak 1900), dan sebagainya.
Peperangan-peperangan yang penuh keberanian dalam melawan penjajahan tersebut terjadi di
hampir setiap daerah di Indonesia. Semua perlawanan yang gagah berani itu dilakukan karena
didorong oleh rasa cinta yang besar terhadap tanah air Indonesia. Namun sangat disayangkan
perlawanan secara fisik terhadap kekuasaan penjajah pada masa-masa sebelum abad XX
(sebelum tahun 1908) itu masih bersifat kedaerahan, tidak ada koordinasi dan persatuan antar
daerah. Kelompok yang satu terpisah dari kelompok yang lain. Hal ini sangat
menguntungkan bagi penjajah. Dengan politik adu domba yang dikenal dengan istilah devide
et impera,perlawanan bangsa Indonesia dipatahkan satu-persatuoleh musuh. Akibatnya
bangsa kita tidak berhasil mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Penindasan dan pemerasan
terus berlangsung, penderitaan rakyat Indonesia semakin berkepanjangan, karena terbelenggu
oleh penjajahan.
Gambar 7. Lukisan Sindudarsono Sudjojono "Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran
Diponegoro"
B. Faktor-faktor Pendorong Lahirnya Kebangkitan Nasional 1908
Politik Etika Pemerintah Kolonial
Penderitaan bangsa Indonesia yang berkepanjangan, menimbulkan simpati dari beberapa
orang Belanda diantaranya adalah Th.C. Van Deventer. Pada tahun 1899 Van Denventer
menyampaikan gagasannya tentang balas budi atau politik etika. Van Deventer menjelaskan
bahwa Belanda telah berhutang budi kepada rakyat Indonesia. Hutang budi itu harus
dikembalikan dengan memperbaiki nasib rakyat, mencerdaskan dan memakmurkan rakyat
Indonesia. Caranya ialah dengan melaksanakan irigasi (pengairan), emigrasi (perpindahan
penduduk), dan edukasi (pendidikan) bagi rakyat Indonesia yang dikenal dengan trilogi Van
Deventer. Sebagai suatu ide/gagasan, trilogi Van Deventer tersebut sangat baik.
Gambar 8. Politik Etis
Penyimpangan Politik Etis
Usulan politik etis diterima dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Tetapi
dalam pelaksanaannya ternyata jauh menyimpang. Irigasi, emigrasi, dan edukasi yang
dilaksanakan bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia, melainkan semata-mata hanya
untuk kepentingan pemerintah kolonial Belanda sendiri.
1. Irigasi (pengairan), dilaksanakan tetapi yang utama adalah untuk mengairi perkebunanperkebunan swasta asing dan milik pemerintah kolonial, bukan untuk mengairi sawah atau
ladang milik rakyat.
2. Emigrasi (perpindahan penduduk), dilaksanakan terutama bagi penduduk yang mau
menjadi kuli kontrak di perkebunan-perkebunan swasta asing atau milik pemerintah kolonial
Belanda, bukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
3. Edukasi (pendidikan), juga diadakan tetapi terbatas untuk memenuhi kebutuhan
pemerintah kolonial Belanda dan perusahaan-perusahaan swasta. Pendidikan diselenggarakan
untuk memenuhi kebutuhan tenaga administrasi yang cakap dan murah, bukan untuk
mencerdaskan rakyat Indonesia.
Mula-mula pemerintah kolonial Belanda mengadakan pendidikan hanya untuk tingkat
pendidikan rendah, tetapi kemudian ternyata memerlukan juga tenaga-tenaga terdidik tingkat
menengah dan tinggi. Maka akhirnya didirikan pula sekolah-sekolah mulai dari tingkat
pendidikan rendah, menengah, sampai dengan pendidikan tinggi. Tetapi semuanya sematamata hanya untuk kepentingan pemerintah kolonial Belanda.
C. Lahirnya Golongan Terpelajar
Gambar 9. Para Pelajar STOVIA
Rakyat Indonesia yang mendapatkan
kesempatan untuk memperoleh pendidikan,
apalagi pendidikan tinggi jumlahnya sangat
terbatas umumnya hanya bagi golongan
priyayi. Itupun semata-mata hanya demi
keuntungan pemerintah kolonial Belanda
yang memerlukan tenaga admnistrasi, tenaga
kesehatan, dan tenaga kerja lainnya yang cakap
dan murah. Pemerintah kolonial tidak
menghendaki rakyat jajahannya menjadi
terdidik dan pandai.
Namun demikian tanpa disadari oleh Belanda ternyata pendidikan yang sangat dibatasi
tersebut telah melahirkan golongan terpelajar dari Ckalangan bangsa Indonesia, diantaranya
adalah siswa-siswa Sekolah Dokter Jawa “STOVIA” (School tot Opleiding van Inlandsche
Artsen). Bagaikan “senjata makan tuan” golongan terpelajar inilah yang kelak menjadi
pelopor pergerakan nasional. Pelopor yang menggerakkan masyarakat untuk melawan
Belanda melalui organisasi yang teratur, dengan semangat nasionalisme, persatuan, dan
kesatuan bangsa. Betapa pentingnya pendidikan bagi rakyat Indonesia, namun sebaliknya
betapa berbahayanya pendidikan itu bagi pemerintah kolonial Belanda.
Boedi Oetomo (Budi Utomo) merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat
nasional berbentuk modern, yaitu organisasi dengan pengurus yang tetap, ada anggota,
tujuan, dan program kerja. Boedi Oetomo didirikan oleh dr. Soetomo pada tanggal 20 Mei
1908. Pendirian Boedi Oetomo, tidak terlepas dari penggagas atau pendorong lahirnya Boedi
Oetomo yaitu dr. Wahidin Soedirohusodo. Dokter Wahidin Soedirohusodo merupakan
dokter lulusan STOVIA (Sekolah Kedokteran Jawa) yang menyadari bagaimana terbelakang
dan tertindasnya rakyat akibat penjajahan Belanda. Menurutnya, salah satu cara untuk
membebaskan diri dari penjajahan, rakyat harus cerdas. Untuk itu, rakyat harus diberi
kesempatan mengikuti pendidikan dan pengajaran serta memupuk kesadaran kebangsaan.
Dokter Wahidin Soedirohusodo menggagas tentang perlunya mendirikan organisasi yang
bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini ternyata
disambut baik oleh para pelajar STOVIA. Pada tanggal 20 Mei 1908, lahirlah Budi Utomo.
Gambar 10. Lambang Budi Utomo dan Pendiri Budi Utomo
Gambar 11. Tokoh Pendiri Budi Utomo
Budi Utomo berasal dari kata Sansekerta, yaitu bodhiatau budhiberarti ”keterbukaan jiwa”,
”pikiran”, ”kesadaran”, ”akal”, atau ”pengadilan”, yang juga bisa berarti ”daya untuk
membentuk dan menjunjung konsepsi dan ide-ide umum”. Adapun perkataan utomo berasal
dari utama, yang dalam bahasa Sanskerta berarti ”tingkat pertama” atau ”sangat baik”.
Program Budi Utomo adalah meng-usahakan perbaikan pendidikan dan pe ng-ajaran. Akan
tetapi, programnya lebih ber sifat sosial karena saat itu belum di mungkinkan melaksanakan
gerakan yang bersifat politik.
Sebagai organisasi pelajar yang berintikan pelajar STOVIA, gerakan Budi Utomo pada
awalnya terbatas pada Jawa dan Madura. Pada tanggal 5 Oktober 1908, Budi Utomo
mengadakan Kongres Pertama di Yogyakarta. Kongres tersebut berhasil menetapkan tujuan
organisasi, yaitu: kemajuan yang harmonis antara bangsa dan negara, terutama dalam
memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, dagang, teknik, industri, dan kebudayaan.
Bangsa yang terhormat adalah bangsa yang memiliki derajat yang sama dengan bangsa lain.
Penjajahan membuat bangsa Indonesia tertindas. Pergerakan Budi Utomo memperlihatkan
keinginan bangsa Indonesia untuk bangkit menjadi bangsa terhormat dan dapat berdiri sejajar
dengan bangsa lain. Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang memperjuangkan cita
cita nasional. Dalam perjalanannya, Budi Utomo diwarnai berbagai kepentingan baik dari
birokrat priyayi (bangsawan) maupun pemerintah Belanda. Namun, pidato dr. Sutomo yang
dalam di awal pendirian Budi Utomo, yaitu ”saya yakin nasib tanah air di kemudian hari akan
ada di tangan kita” (Fajriudin M, 2015: 28). Pidato ini berbekas kepada seluruh anggota Budi
Utomo untuk memperjuangkan kehormatan bangsa Indonesia.
Bangsa yang terhormat adalah bangsa yang memiliki derajat yang sama dengan bangsa lain.
Penjajahan membuat bangsa Indonesia tertindas. Pergerakan Budi Utomo memperlihatkan
keinginan bangsa Indonesia untuk bangkit menjadi bangsa terhormat dan dapat berdiri sejajar
dengan bangsa lain. Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang memperjuangkan cita
cita nasional. Dalam perjalanannya, Budi Utomo diwarnai berbagai kepentingan baik dari
birokrat priyayi (bangsawan) maupun pemerintah Belanda. Namun, pidato dr. Sutomo yang
dalam di awal pendirian Budi Utomo, yaitu ”saya yakin nasib tanah air di kemudian hari akan
ada di tangan kita” (Fajriudin M, 2015: 28). Pidato ini berbekas kepada seluruh anggota Budi
Utomo untuk memperjuangkan kehormatan bangsa Indonesia.
Besarnya pengaruh pergerakan Budi Utomo dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia,
Presiden Soekarno pada tanggal 20 Mei 1948, menetapkan hari kelahiran Budi Utomo sebagai
Hari Kebangkitan Nasional. Kebangkitan nasional pada awalnya dilakukan oleh para pelajar.
Oleh karenanya, kalian harus meneruskan nilai-nilai kebangkitan nasional tersebut, di
antaranya kita dapat bangkit dan mengubah diri menjadi lebih baik. Dengan demikian, kalian
dapat memberikan rasa bangga bagi keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
D. Arti penting peristiwa kebangkitan nasional bagi perjuangan kemerdekaan
Indonesia
1. Mewujudkan Persatuan Indonesia
Berdasarkan istilah, persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak
terpecah-belah. Persatuan dapat diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai komponen
yang membentuk menjadi satu. Kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah
menjadi satu dan utuh dengan demikian, kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan.
Persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka
ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.
Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, pengertian ”Persatuan Indonesia” adalah
sebagai faktor kunci, yaitu sebagai sumber semangat, motivasi dan penggerak perjuangan
Indonesia. Hal itu tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi. ”Dan perjuangan
pergerakan Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa
menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
2. Kebanggaan sebagai Bangsa
Indonesia Apakah kalian bangga menjadi bangsa Indonesia? Bagaimana perilaku kalian yang
menunjukkan rasa bangga ter-hadap bangsa dan negara Indonesia? Kita bangga menjadi
bangsa Indonesia. Alasan utama kita bangga menjadi bangsa Indonesia adalah karena kita
lahir dan besar di negeri Indonesia. Oleh karenanya, kita harus mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Modal utama untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah persatuan dan kesatuan di antara bangsa Indonesia.
Persatuan sebagai bangsa tidak akan kuat apabila kita tidak memiliki kebanggan terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia
terwujud dalam bentuk merasa besar hati atau merasa bahagia atau merasa gagah menjadi
bangsa Indonesia. Sudah sewajarnya kita bangga bertanah air Indonesia. Indonesia negeri
zamrud di khatulistiwa, seperti digambarkan dalam lagu ”Rayuan Pulau Kelapa” karya Ismail
Marzuki. Ada pula lagu pop yang menggambarkan indahnya Indonesia seperti dinyanyikan
Koes Plus yang berudul ”Nusantara” dan ”Kolam Susu”.
Daftar Pustaka
Kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2017. Buku guru pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan. Cetakan ke-2. Jakarta: Kementrian pendidikan dan kebudayaan.
Kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2017. Buku siswa pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan. Cetakan ke-2. Jakarta: Kementrian pendidikan dan kebudayaan.
Pudjowati, Nanik. 2018. Bangkitlah bangsaku. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan
dan Kesetaraan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-Kementrian
Pendidikan dan kebudayaan.
http://springerhistory.weebly.com/uploads/2/2/0/7/22079454/2327331_orig.jpg
https://intisari.grid.id/read/03964290/bukan-apple-google-apalagi-facebook-perusahaanpaling-bernilai-sepanjang-sejarah-itu-bernama-voc?page=all
https://koransulindo.com/cultuurstelsel-cara-kolonial-merampok-jawa/
https://attoriolong.com/2020/06/voc-dan-eic-persaingan-dua-perusahaan-dagang/
https://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_van_den_Bosch
https://en.wikipedia.org/wiki/Herman_Willem_Daendels
http://www.khattameethathefilm.com/lukisan-indonesia-paling-mahal/
https://merahputih.com/post/read/politik-etis-dan-realitas-pribumi
https://www.liputan6.com/health/read/3061341/stovia-kampus-bersejarah-pencetak-dokterpejuang
https://cdn-2.tstatic.net/tribunnewswiki/foto/bank/images/pengajarco.jpg
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/29/120000769/tokoh-pendiri-budi-utomopelajar-stovia?page=all
Download