SMP/MTS KELAS VIII TUJUAN PEMBELAJARAN Dalam pembelajaran ini diharapkan perserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yakni; 1. Mampu menjelaskan perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908 dengan pemahamannya masing-masing 2. Menjelaskan jenis perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908 3. Menjelaskan faktor pendorong lahirnya peristiwa kebangkitan nasional 1906 dengan bahasanya sendiri 4. Menganalisis peran tokoh kebangkitan nasional 1908 dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia 5. Menganalisis arti penting peristiwa kebangkitan nasional 1908 bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia A. Latar belakang masuknya bangsa Eropa ke Indonesia Gambar 1. Rute Penjelajahan Samudera Bangsa Barat Pada mulanya para penjelajah (explorer) bagsa Eropa bertujuan untuk berdagang dan mencari sumber rempah- rempah. Namun demikian, akhirnya mereka melakukan penjajahan dan pendudukan terhadap wilayah-wilayah yang disinggahinya. Tampak pada peta jalur pelayaran para penjajah Eropa yang melintas di kepulauan Nusantara. Kejatuhnya konstantinopel ke tangan kekuasaan Turki Usmani, menyebabkan berakhirnya kekuasaan kerajaan Romawi Timur. Yang mengakibatkan tertutupnya perdagangan di Laut Tengah bagi orang-orang Eropa. Bangsa Turki menjalankan politik yang mempersulit pedagang Eropa yang beroperasi di daerah kekuasaanya yang menyebabkan perdagangan antara dunia timur dengan Eropa menjadi mundur, sehingga barang-barang yang sangat dibutuhkan oleh orang-orang Eropa menjadi berkurang di pasaran Eropa, terutama rempah-rempah. Pada akhir abad ke-15 dan permulaan abad ke-16, pelaut-pelaut bangsa Eropa berhasil menjelajahi samudra yang luas dan sampai ke negeri-negeri yang baru seperti Amerika, Afrika, Asia Timur termasuk Indonesia. Faktor-faktor yang Mendorong Bangsa Eropa Mengadakan Penjelajahan Samudra pada Akhir Abad ke-16, antara lain: a. Jatuhnya kota Konstantinopel tahun 1453 ke tangan penguasa Turki Usmani. b. Kisah perjalan Marcopolo ke dunia timur, yaitu perjalan kembalinya Marcopolo dari negeri Cina melalui pelayaran atau lautan. c. Penemu Copernicus didukung oleh Galileo, yang menyatakan bahwa bumi ini bulat. d. Penemuan kompas e. Semangat Reconcuesta Kedatangan Bangsa Belanda di Indonesia Perdagangan rempah-rempah yang dilakukan bangsa Portugis ini sangat besar pengaruhnya terhadap bangsa Belanda. Terlebih lagi para pedagang Belanda tidak diperkenankan lagi untuk melakukan kegiatannya di bandar perdagangan Lisboa (Lisabon, Portugis). Para pedagang Belanda berusaha sendiri untuk mencari dan menemukan sumber rempah-rempah yang ada di dunia timur.Tahun 1596 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman, para pedagang bangsa Belanda tiba di Banten (Indonesia). Dari bandar Banten pelaut Belanda melanjutkan pelayarannya ke arah timur dan mereka kembali dengan membawa rempah-rempah dalam jumlah yang cukup banyak. Belanda semakin ramai datang ke Indonesia. Keadaan seperti ini telah menyebabkan timbulnya persaingan di antara para pedagang sendiri. Pemerintah Belanda membentuk badan usaha atau kongsi dagang yang diberi nama Vereenigde Oost Indiche Compagnie (VOC) yaitu persekutuan dagang hindia timur. VOC berdiri pada tahun 1602 yang juga lebih sering disebut oleh bangsa Indonesia dengan sebutan Kompeni Belanda. Gambar 2. Logo VOC Para petualang Belanda beruntung karena mereka memperoleh informasi perjalanan bangsa Portugis ke Asia dan Indonesia dari Jan Huygen Van Linschoten, seorang penjelajah Belanda yang ikut pelayaran Portugis sampai di Indonesia. Ia menulis buku yang berjudul “Itinerario, Voyage Ofte Schipvert naer Oost ofte Portugaels Indiens “ (catatan perjalanan ke Timur, atau Hindia Potrugis Pada tahun 1596, Cornelis de Houtman dengan empat buah kapal berawak kapal 249 orang mendarat di Banten. Kehadiran Belanda di Nusantara mengawali penjajahan di Indonesia ditandai dengan terbentuknya VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) tahun 1602. Kekuasaan VOC (Kompeni Belanda) di Indonesia Pembentukan VOC dibantu oleh pemerintah Belanda di bawah Van Oldenbarneveldt. VOC diberi hak istimewa, sehingga menjadi badan yang berdaulat. Hak istimewa itu antara lain : a. Hak monopoli untuk berdagang antara Amerika Serikat dengan Afrika b. Hak memelihara angkatan perang, berperang, mendirikan benteng-benteng dan menjajah c. Hak untuk mengangkat pegawai-pegawainya d. Hak untuk memberikan pengadilan e. Hak untuk mencetak dan mengedarkan uang sendiri VOC mempunyai kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi terhadap pemerintah Belanda, yaitu: a. Bertanggung jawab kepada Staten General (badan Perwakilan) b. Pada waktu perang harus membantu pemerintah Belanda dengan uang dan angkutan perang Gambar 3. Cultuurstelsel Indonesia dibawah pemerintahan Kerajaan Belanda Pada akhir abad ke-18, VOC mengalami kemunduran akibat kerugian yang sangat besar dan memiliki utang yang sangat besar. Hal ini diakibatkan oleh: a. Persaingan dagang dari bangsa Prancis dan Inggris b. Penduduk di Indonesia, terutama Jawa telah menjadi miskin, sehingga tidak mampu membeli barang-barang yang dijual oleh VOC c. Perdagangan gelap merajalela dan menerobos monopoli perdagangan VOC d. Pegawai-pegawai VOC banyak melakukan korupsi dan kecurangan- kecurangan akibat dari gaji yang diterima kecil e. VOC mengeluarkan anggaran belanja yang cukup besar untuk memelihara tentara dan pegawai-pegawai yang jumlahnya cukup besar untuk memenuhi pegawai daerah-daerah yang baru dikuasai, terutama di Jawa dan Madura Gambar 4. Logo Voc dan EIC Sama seperti Belanda, Inggris juga mendirikan perusahaan dagang yang mereka namai Perusahaan Dagang Hindia Timur Britania atau East India Company (EIC). Perusahaan ini merupakan sebuah perusahaan saham gabungan dari para investor yang didirikan oleh Ratu Elizabeth I pada 31 Desember 1600, dengan tujuan untuk memonopoli perdagangan di Asia terutama di India. Setelah kegagalan VOC Kerajaan Belanda mengambil alih kepengurusan Nusantara, dengan menunjuk para gubernur jendral sebgai perwakilan kerjaan Belanda. Tugas komisi jenderal itu sangat berat, yaitu memperbaiki sistem pemerintahan dan perekonomian. Pergantian dari VOC ke kerajaan Belanda ternyata menimbulkan pertentangan antara bangsa-bangsa di Indonesia dengan bangsa Belanda, hal ini disebabkan disebabkan oleh karena: a. Kebencian golongan raja dan bangsawan pribumi terhadap pemerintah Belanda yang menyebabkan kemunduran kekuasaan mereka. b. Kebencian golongan dagang pribumi terhadap Belanda yang mematikan mata pencaharian mereka. c.Kebencian terhadap Belanda berdasarkan agama, seperti meletusnya Perang Diponegoro, perang Padri, perang Aceh dan lain sebagainya. Gambar 5. Johannes Graaf van den Bosch Gambar 6. Herman Willem Daendels Perlawanan Fisik Sebelum Tahun 1908 Kesuburan Indonesia dengan hasil bumi terutama rempah-rempahnya yang melimpah, yang sangat dibutuhkan oleh negara-negara luar menyebabkan bangsa asing berbondong-bondong datang ke Indonesia. Bangsa-bangsa Barat berlomba-lomba memperebutkan kemakmuran bumi Indonesia. Sejak kekuasaan asing masuk dan menduduki wilayah Indonesia, sejak itu pula bangsa Indonesia mengalami penindasan dan pemerasan. Maka semenjak itu pula bangsa Indonesia melakukan perlawanan. Jika yang diduduki adalah suatu kerajaan maka rakyat di kerajaan tersebut melakukan perlawanan. Jika yang diduduki adalah suatu daerah atau pulau maka rakyat daerah atau pulau tersebut mengadakan perlawanan. Pemimpin perlawanan dapat berasal dari golongan raja, bangsawan, ulama, atau petani, sebagaimana digambarkan dalam lukisan di atas. Kita mengenal nama-nama pahlawan bangsa Indonesia yang berjuang gigih melawan penjajahan. Pada abad XVII – XVIII kita mengenal Sultan Agung (Mataram 1645), Sultan Ageng Tirtayasa dan Ki Tapa (Banten 1650), Hassanudin (Makassar 1660), Iskandar Muda (Aceh 1635), Untung Suropati dan Trunojoyo (Jawa Timur 1670), dan sebagainya. Pada abad XIX kita mengenal pahlawan-pahlawan seperti Pattimura (Maluku 1817), Badaruddin (Palembang 1819), Imam Bonjol (Minangkabau 1821-1837), Pangeran Diponegoro (Jawa Tengah 1825-1830), Jelantik (Bali 1850), Pangeran Antasari (Kalimantan 1860), Panglima Polim, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar (Perang Aceh 1871-1904), Anak Agung Made (Lombok 1894-1895), Sisingamangaraja (Tanah Batak 1900), dan sebagainya. Peperangan-peperangan yang penuh keberanian dalam melawan penjajahan tersebut terjadi di hampir setiap daerah di Indonesia. Semua perlawanan yang gagah berani itu dilakukan karena didorong oleh rasa cinta yang besar terhadap tanah air Indonesia. Namun sangat disayangkan perlawanan secara fisik terhadap kekuasaan penjajah pada masa-masa sebelum abad XX (sebelum tahun 1908) itu masih bersifat kedaerahan, tidak ada koordinasi dan persatuan antar daerah. Kelompok yang satu terpisah dari kelompok yang lain. Hal ini sangat menguntungkan bagi penjajah. Dengan politik adu domba yang dikenal dengan istilah devide et impera,perlawanan bangsa Indonesia dipatahkan satu-persatuoleh musuh. Akibatnya bangsa kita tidak berhasil mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Penindasan dan pemerasan terus berlangsung, penderitaan rakyat Indonesia semakin berkepanjangan, karena terbelenggu oleh penjajahan. Gambar 7. Lukisan Sindudarsono Sudjojono "Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro" B. Faktor-faktor Pendorong Lahirnya Kebangkitan Nasional 1908 Politik Etika Pemerintah Kolonial Penderitaan bangsa Indonesia yang berkepanjangan, menimbulkan simpati dari beberapa orang Belanda diantaranya adalah Th.C. Van Deventer. Pada tahun 1899 Van Denventer menyampaikan gagasannya tentang balas budi atau politik etika. Van Deventer menjelaskan bahwa Belanda telah berhutang budi kepada rakyat Indonesia. Hutang budi itu harus dikembalikan dengan memperbaiki nasib rakyat, mencerdaskan dan memakmurkan rakyat Indonesia. Caranya ialah dengan melaksanakan irigasi (pengairan), emigrasi (perpindahan penduduk), dan edukasi (pendidikan) bagi rakyat Indonesia yang dikenal dengan trilogi Van Deventer. Sebagai suatu ide/gagasan, trilogi Van Deventer tersebut sangat baik. Gambar 8. Politik Etis Penyimpangan Politik Etis Usulan politik etis diterima dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Tetapi dalam pelaksanaannya ternyata jauh menyimpang. Irigasi, emigrasi, dan edukasi yang dilaksanakan bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia, melainkan semata-mata hanya untuk kepentingan pemerintah kolonial Belanda sendiri. 1. Irigasi (pengairan), dilaksanakan tetapi yang utama adalah untuk mengairi perkebunanperkebunan swasta asing dan milik pemerintah kolonial, bukan untuk mengairi sawah atau ladang milik rakyat. 2. Emigrasi (perpindahan penduduk), dilaksanakan terutama bagi penduduk yang mau menjadi kuli kontrak di perkebunan-perkebunan swasta asing atau milik pemerintah kolonial Belanda, bukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. 3. Edukasi (pendidikan), juga diadakan tetapi terbatas untuk memenuhi kebutuhan pemerintah kolonial Belanda dan perusahaan-perusahaan swasta. Pendidikan diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga administrasi yang cakap dan murah, bukan untuk mencerdaskan rakyat Indonesia. Mula-mula pemerintah kolonial Belanda mengadakan pendidikan hanya untuk tingkat pendidikan rendah, tetapi kemudian ternyata memerlukan juga tenaga-tenaga terdidik tingkat menengah dan tinggi. Maka akhirnya didirikan pula sekolah-sekolah mulai dari tingkat pendidikan rendah, menengah, sampai dengan pendidikan tinggi. Tetapi semuanya sematamata hanya untuk kepentingan pemerintah kolonial Belanda. C. Lahirnya Golongan Terpelajar Gambar 9. Para Pelajar STOVIA Rakyat Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan, apalagi pendidikan tinggi jumlahnya sangat terbatas umumnya hanya bagi golongan priyayi. Itupun semata-mata hanya demi keuntungan pemerintah kolonial Belanda yang memerlukan tenaga admnistrasi, tenaga kesehatan, dan tenaga kerja lainnya yang cakap dan murah. Pemerintah kolonial tidak menghendaki rakyat jajahannya menjadi terdidik dan pandai. Namun demikian tanpa disadari oleh Belanda ternyata pendidikan yang sangat dibatasi tersebut telah melahirkan golongan terpelajar dari Ckalangan bangsa Indonesia, diantaranya adalah siswa-siswa Sekolah Dokter Jawa “STOVIA” (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen). Bagaikan “senjata makan tuan” golongan terpelajar inilah yang kelak menjadi pelopor pergerakan nasional. Pelopor yang menggerakkan masyarakat untuk melawan Belanda melalui organisasi yang teratur, dengan semangat nasionalisme, persatuan, dan kesatuan bangsa. Betapa pentingnya pendidikan bagi rakyat Indonesia, namun sebaliknya betapa berbahayanya pendidikan itu bagi pemerintah kolonial Belanda. Boedi Oetomo (Budi Utomo) merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional berbentuk modern, yaitu organisasi dengan pengurus yang tetap, ada anggota, tujuan, dan program kerja. Boedi Oetomo didirikan oleh dr. Soetomo pada tanggal 20 Mei 1908. Pendirian Boedi Oetomo, tidak terlepas dari penggagas atau pendorong lahirnya Boedi Oetomo yaitu dr. Wahidin Soedirohusodo. Dokter Wahidin Soedirohusodo merupakan dokter lulusan STOVIA (Sekolah Kedokteran Jawa) yang menyadari bagaimana terbelakang dan tertindasnya rakyat akibat penjajahan Belanda. Menurutnya, salah satu cara untuk membebaskan diri dari penjajahan, rakyat harus cerdas. Untuk itu, rakyat harus diberi kesempatan mengikuti pendidikan dan pengajaran serta memupuk kesadaran kebangsaan. Dokter Wahidin Soedirohusodo menggagas tentang perlunya mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini ternyata disambut baik oleh para pelajar STOVIA. Pada tanggal 20 Mei 1908, lahirlah Budi Utomo. Gambar 10. Lambang Budi Utomo dan Pendiri Budi Utomo Gambar 11. Tokoh Pendiri Budi Utomo Budi Utomo berasal dari kata Sansekerta, yaitu bodhiatau budhiberarti ”keterbukaan jiwa”, ”pikiran”, ”kesadaran”, ”akal”, atau ”pengadilan”, yang juga bisa berarti ”daya untuk membentuk dan menjunjung konsepsi dan ide-ide umum”. Adapun perkataan utomo berasal dari utama, yang dalam bahasa Sanskerta berarti ”tingkat pertama” atau ”sangat baik”. Program Budi Utomo adalah meng-usahakan perbaikan pendidikan dan pe ng-ajaran. Akan tetapi, programnya lebih ber sifat sosial karena saat itu belum di mungkinkan melaksanakan gerakan yang bersifat politik. Sebagai organisasi pelajar yang berintikan pelajar STOVIA, gerakan Budi Utomo pada awalnya terbatas pada Jawa dan Madura. Pada tanggal 5 Oktober 1908, Budi Utomo mengadakan Kongres Pertama di Yogyakarta. Kongres tersebut berhasil menetapkan tujuan organisasi, yaitu: kemajuan yang harmonis antara bangsa dan negara, terutama dalam memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, dagang, teknik, industri, dan kebudayaan. Bangsa yang terhormat adalah bangsa yang memiliki derajat yang sama dengan bangsa lain. Penjajahan membuat bangsa Indonesia tertindas. Pergerakan Budi Utomo memperlihatkan keinginan bangsa Indonesia untuk bangkit menjadi bangsa terhormat dan dapat berdiri sejajar dengan bangsa lain. Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang memperjuangkan cita cita nasional. Dalam perjalanannya, Budi Utomo diwarnai berbagai kepentingan baik dari birokrat priyayi (bangsawan) maupun pemerintah Belanda. Namun, pidato dr. Sutomo yang dalam di awal pendirian Budi Utomo, yaitu ”saya yakin nasib tanah air di kemudian hari akan ada di tangan kita” (Fajriudin M, 2015: 28). Pidato ini berbekas kepada seluruh anggota Budi Utomo untuk memperjuangkan kehormatan bangsa Indonesia. Bangsa yang terhormat adalah bangsa yang memiliki derajat yang sama dengan bangsa lain. Penjajahan membuat bangsa Indonesia tertindas. Pergerakan Budi Utomo memperlihatkan keinginan bangsa Indonesia untuk bangkit menjadi bangsa terhormat dan dapat berdiri sejajar dengan bangsa lain. Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang memperjuangkan cita cita nasional. Dalam perjalanannya, Budi Utomo diwarnai berbagai kepentingan baik dari birokrat priyayi (bangsawan) maupun pemerintah Belanda. Namun, pidato dr. Sutomo yang dalam di awal pendirian Budi Utomo, yaitu ”saya yakin nasib tanah air di kemudian hari akan ada di tangan kita” (Fajriudin M, 2015: 28). Pidato ini berbekas kepada seluruh anggota Budi Utomo untuk memperjuangkan kehormatan bangsa Indonesia. Besarnya pengaruh pergerakan Budi Utomo dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno pada tanggal 20 Mei 1948, menetapkan hari kelahiran Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Kebangkitan nasional pada awalnya dilakukan oleh para pelajar. Oleh karenanya, kalian harus meneruskan nilai-nilai kebangkitan nasional tersebut, di antaranya kita dapat bangkit dan mengubah diri menjadi lebih baik. Dengan demikian, kalian dapat memberikan rasa bangga bagi keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. D. Arti penting peristiwa kebangkitan nasional bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia 1. Mewujudkan Persatuan Indonesia Berdasarkan istilah, persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan dapat diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi satu. Kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh dengan demikian, kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan. Persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi. Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, pengertian ”Persatuan Indonesia” adalah sebagai faktor kunci, yaitu sebagai sumber semangat, motivasi dan penggerak perjuangan Indonesia. Hal itu tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi. ”Dan perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. 2. Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia Apakah kalian bangga menjadi bangsa Indonesia? Bagaimana perilaku kalian yang menunjukkan rasa bangga ter-hadap bangsa dan negara Indonesia? Kita bangga menjadi bangsa Indonesia. Alasan utama kita bangga menjadi bangsa Indonesia adalah karena kita lahir dan besar di negeri Indonesia. Oleh karenanya, kita harus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Modal utama untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah persatuan dan kesatuan di antara bangsa Indonesia. Persatuan sebagai bangsa tidak akan kuat apabila kita tidak memiliki kebanggan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia terwujud dalam bentuk merasa besar hati atau merasa bahagia atau merasa gagah menjadi bangsa Indonesia. Sudah sewajarnya kita bangga bertanah air Indonesia. Indonesia negeri zamrud di khatulistiwa, seperti digambarkan dalam lagu ”Rayuan Pulau Kelapa” karya Ismail Marzuki. Ada pula lagu pop yang menggambarkan indahnya Indonesia seperti dinyanyikan Koes Plus yang berudul ”Nusantara” dan ”Kolam Susu”. Daftar Pustaka Kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2017. Buku guru pendidikan pancasila dan kewarganegaraan. Cetakan ke-2. Jakarta: Kementrian pendidikan dan kebudayaan. Kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2017. Buku siswa pendidikan pancasila dan kewarganegaraan. Cetakan ke-2. Jakarta: Kementrian pendidikan dan kebudayaan. Pudjowati, Nanik. 2018. Bangkitlah bangsaku. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-Kementrian Pendidikan dan kebudayaan. http://springerhistory.weebly.com/uploads/2/2/0/7/22079454/2327331_orig.jpg https://intisari.grid.id/read/03964290/bukan-apple-google-apalagi-facebook-perusahaanpaling-bernilai-sepanjang-sejarah-itu-bernama-voc?page=all https://koransulindo.com/cultuurstelsel-cara-kolonial-merampok-jawa/ https://attoriolong.com/2020/06/voc-dan-eic-persaingan-dua-perusahaan-dagang/ https://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_van_den_Bosch https://en.wikipedia.org/wiki/Herman_Willem_Daendels http://www.khattameethathefilm.com/lukisan-indonesia-paling-mahal/ https://merahputih.com/post/read/politik-etis-dan-realitas-pribumi https://www.liputan6.com/health/read/3061341/stovia-kampus-bersejarah-pencetak-dokterpejuang https://cdn-2.tstatic.net/tribunnewswiki/foto/bank/images/pengajarco.jpg https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/29/120000769/tokoh-pendiri-budi-utomopelajar-stovia?page=all