TUGAS 2 ISU KONTEMPORER I. Pasca berakhirnya Perang Dunia II (1939-1945), kepopuleran perang konvensional yang mengerahkan kekuatan militer secara terbuka, bisa dikatakan meredup. Apalagi setelah Perang Dingin yang menandai runtuhnya Uni Soviet berkat Amerika Serikat. Dalam perang nirmiliter, muncul perang model baru. Yakni proxy war (perang bonek), hybrid war (perang kombinasi), currency wars (perang mata uang), dan yang sekarang sedang terjadi adalah asymmetric warfare (perang asimetris). Yang menjadi pembahasan kali ini adalah proxy war dan perang asismetris. a. proxy war, (adalah) peperangan dengan menggunakan pihak ketiga. Peperangan jenis ini bukan hanya dimainkan oleh aktor negara (state actor), melainkan juga non-state actor. Aktornya bisa lembaga internasional, lembaga bantuan, non government organization, hingga institusi pers. b. Peperangan asimetris atau (asymmetric warfare) merupakan pertempuran dua pihak atau lebih untuk menguasai aset dan sumber daya, yang juga dilakukan dengan penguasaan nonmiliter atau cara lazim perang dilakukan proxy war mengancam Indonesia. Sehingga semua pihak harus bersatu dalam mencegah dan melawannya. dalam proxy war tidak bisa dilihat siapa lawan dan kawan, tetapi perang tersebut dikendalikan oleh negara lain. Perang tanpa bentuk tersebut sudah terbukti, dengan kasus lepasnya Timor Timur dari NKRI. Timor Timur diperebutkan oleh negara lain, karena di sana ada kekayaan SDA berupa greater sunrise yang letaknya antara Indonesia dan Timor-Timur. Ada beberapa cara dalam mengatasinya, yakni modal NKRI yang mempunyai geografi daratan dan lautan yang kaya akan SDA agar dikelola dengan baik dan bermanfaat. "Kemudian kita punya demografi, yakni kearifan lokal, yang juga harus dibarengi dengan revolusi mental, Pancasila sebagai pedoman hidup, serta dibutuhkan peran civitas dan akademika, serta mahasiswa dalam mencegahnya perang tanpa bentuk tersebut. Sedangkan Wujud kesatuan pertahanan dalam menghadapi perang asimetris adalah perlunya sistem pertahanan yang fleksibel. Hal itu dilaksanakan dengan melakukan perumusan doktrin nirmiliter dan Strategi Pertahanan Negara guna memperkuat pertahanan militer dan nirmiliter. perang asimetris sangat sulit diawasi karena tidak terlihat bentuknya. Maka tidak ada cara lain selain melakukan pertahanan berlapis dengan menggunakan komponen cadangan yaitu segenap bangsa Indonesia. Hal itu dapat dilakukan dengan penanaman rasa Bela Negara untuk menghadapi ancaman asimetris tersebut. II. Modal insani menganggap manusia suatu bentuk yang tercermin dalam bentuk pengetahuan, gagasan, kreativitas, keterampilam dan produktivitas kerja. Jika terdapat pelanggaran ditempat kerja atau kita memukan pelanggaran di lingkungan kerja kita yang pertama adalah menangapi semua permasalahan dengan bijak dan memastikan bahwa pelanggaran itu benar-benar terjadi, lalu hadapi dan tangani masalah tersebut dengan melihat kepada penyelesaian isu kritikal dan tentukan alat bantu yang dapat mempermudah temuan isu kritikal tersebut tak lupa juka selalu gunakan teknik analisi untuk menghasilkan pemikiran yang kritis, analisis dan objektif terhadap persolan tersebut akan terbentuk pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisis yang matang III. Sebagai seorang ASN khususnya saya sebagai dokter peskesmas sangat memungkinkan menjadi korban cyber crime karena saya behubungan langsung dalam pelayanan ke masyarakat, pasti akan ada saja masyarakat yang tidak suka atau tidak puas dengan pelayanan yang saya berikan. Saat ASN menjadi korban cyber crime tindakan kita harus mempu mengendalikan diri, tidak memperkeruh masalah dan pantang menyerah dalam menghadapi situasi yang dihadapi dengan tetap terus menjalakan tugas dan terus berprestasi sesuai bidang pekerjaan. Untuk dapat mencegahnya maka setiap pelayanan yang saya berikan harus berpedoman pada peraturan-peraturan yang berlaku baik petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan ataupun dalam bentuk lainnya. Pencehagan lainnya dalam cyber crime pada lingkungan ASN adalah tetap menjaga kerahasian instansi masing-masing, bijak dalam mengunakan alat komunikasi atau media social dan tetap tenang atau tidak menangapi isu-isu yang beredar luas.