PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI VIRUS KELAS X SMA skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh A’ida Fariroh 4401410034 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 i ii iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al-Baqarah: 286) Setiap kesulitan itu selalu disertai dengan kemudahan. (QS. Al-Insyirah: 5-6) Persembahan Skripsi ini dipersembahkan kepada: Kedua orang tua tercinta, Ibu Sukiswati dan Bapak Tohari alm, yang senantiasa memberikan do’a, dukungan, semangat, cinta, dan pengorbanan yang tiada henti; Kakak adikku tersayang, mba Nurul dan Ririn yang selalu memberi dukungan; Dosen pembimbing yang sangat saya hormati, Bapak Yustinus Ulung Anggraito, M.Si, yang senantiasa sabar membimbing saya dalam pembuatan skripsi ini; Sahabat dan teman-teman tersayang: Umam, Fitri, Etika, Ovita, serta semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan, dukungan, dan semangat yang kalian berikan sehingga menguatkanku dan membuatku semangat menyelesaikan skripsi ini. iv KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning pada Materi Virus Kelas X SMA”. Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini, antara lain: 1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan menyelesaikan studi strata 1 Jurusan Biologi FMIPA UNNES. 2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin melaksanakan penelitian. 3. Ketua jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan dalam hal administrasi. 4. Bapak Dr. Yustinus Ulung Anggraito, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi. 5. Ibu Dr. Siti Harnina Bintari, M.Si, selaku Dosen Penguji Utama dan ahli materi yang telah mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi dan memberikan masukan untuk pengembangan perangkat pembelajaran. 6. Ibu Ir. Tuti Widianti, M.Biomed, selaku Dosen Penguji kedua yang telah memberikan masukan serta mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi. 7. Bapak Ir. Tyas Agung Pribadi, M.Sc.St, selaku dosen wali yang telah memberikan arahan kepada penulis selama menempuh studi. 8. Bapak Dr. Saiful Ridlo, M.Si selaku ahli media yang telah memberikan arahan dan masukan untuk pengembangan perangkat pembelajaran. 9. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bandar yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian. 10. Bapak Agus Sulistyo, S.Pd, guru biologi kelas X SMA N 1 Bandar yang telah memberi masukan dan kerjasama selama penelitian. v 11. Seluruh dosen Jurusan Biologi yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis selama menempuh studi. 12. Kedua orang tuaku Bapak Tohari alm. dan Ibu Sukiswati, kakakku Nurul Aristin, serta adikku Arinta Setyani yang selalu mendoakan dan memberi semangat demi terselesaikan studi ini. 13. Teman-teman tercinta, sahabat terbaikku Fitri, Etika, Ovita, Suyati, Umam yang selalu memberi dukungan, semangat untuk penulis. 14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca. Semarang, 11 Februari 2015 Penulis vi ABSTRAK Fariroh, A’ida. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning pada Materi Virus Kelas X SMA. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Dr. Yustinus Ulung Anggraito, M.Si Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan yang diperlukan dalam abad ini agar mampu bersaing, oleh karena itu pembelajaran harus mampu memfasilitasi pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa. Namun hasil observasi di SMA N 1 Bandar menunjukkan bahwa pembelajaran maupun bahan ajar yang digunakan belum mampu mendukung perkembangan keterampilan berpikir kritis siswa. Keterampilan berpikir kritis siswa SMA cenderung masih rendah, khususnya siswa kelas X. Oleh karena itu dibutuhkan perangkat pembelajaran yang mampu memfasilitasi pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi virus, dan mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran berbasis PBL pada materi virus untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development (R&D), dengan dua uji coba lapangan, yaitu uji coba skala kecil dan uji coba skala besar yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bandar, pada kelas X MIA 1 dan X MIA 4 Semester Gasal tahun 2014/2015. Sampel uji coba skala besar diambil dengan metode random sampling dengan desain penelitian One Group Pretest Posttest Design. Hasil penilaian ahli terhadap perangkat pembelajaran berbasis PBL menunjukkan perangkat pembelajaran hasil pengembangan layak digunakan dalam pembelajaran dengan presentase aspek kelayakan silabus memperoleh 92,25%, kelayakan RPP 88,75%, dan kelayakan LKS 87,7%. Hasil uji coba skala besar menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis PBL efektif dalam pembelajaran. Rata-rata persentase keterampilan berpikir kritis siswa yaitu 74,9% dengan nilai N-gain ternormalisasi sebesar 0,63 menunjukkan adanya peningkatan keterampilan berpikir kritis dengan kategori sedang. Hasil belajar meningkat sebesar 0,58 dengan kategori sedang berdasarkan analisis Ngain, rata-rata ketuntasan klasikal siswa mencapai 81,25% dan rata-rata sikap siswa mencapai 83%. Berdasarkan hasil penelitian, pengembangan perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning layak dan efektif diterapkan dalam pembelajaran Virus untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa. Kata kunci: perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning, keterampilan berpikir kritis, virus vii DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... PENGESAHAN .............................................................................................. MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. KATA PENGANTAR .................................................................................... ABSTRAK ...................................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... DAFTAR TABEL .......................................................................................... DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ii iii iv v vii viii ix x xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................................ C. Penegasan Istilah .................................................................................. D. Tujuan Penelitian.................................................................................. E. Manfaat Penelitian................................................................................ 1 4 4 6 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Tinjaun Pustaka .................................................................................... 1. Pengembangan Perangkat Pembelajaran ........................................ 2. Problem Based Learning ................................................................ 3. Keterampilan Berpikir Kritis .......................................................... 4. Materi Virus ................................................................................... 5. Penelitian yang Relevan ................................................................. B. Kerangka Berpikir ................................................................................ 7 7 10 12 15 15 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian ............................................................................... B. Data dan Metode Pengumpulan Data ................................................... C. Metode Analisis Data ........................................................................... D. Indikator Kelayakan ............................................................................. 19 24 25 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .................................................................................... 31 B. Pembahasan .......................................................................................... 49 BAB V PENUTUP A. Simpulan............................................................................................... B. Saran ..................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN–LAMPIRAN ............................................................................ viii 73 73 74 79 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Sintaks pembelajaran PBL .......................................................................... 11 2.2 Indikator keterampilan berpikir kritis ........................................................ 14 3.1 Jenis, sumber, metode pengumpulan dan metode analisis data .................. 24 3.2 Kriteria penilaian perangkat pembelajaran dengan deskriptif persentase ... 25 4.1 Perbandingan desain dan strategi pembelajaran yang digunakan guru dengan perangkat pembelajaran berbasis PBL ........................................... 34 4.2 Analisis kelayakan perangkat pembelajaran ............................................... 39 4.3 Saran validator dan perbaikan yang dilakukan ........................................... 40 4.4 Saran hasil uji coba skala kecil dan perbaikan yang dilakukan .................. 44 4.5 Peningkatan hasil pre-test dan post-test ...................................................... 46 4.6 Data ketuntasan belajar peserta didik .......................................................... 46 4.7 Data pencapaian keterampilan berpikir kritis peserta didik ........................ 47 4.8 Data keterampilan berpikir kritis peserta didik tiap indikator .................... 47 4.9 Data analisis hasil LKS ............................................................................... 48 4.10 Data sikap ilmiah peserta didik ................................................................... 48 4.11 Kesesuaian antara indikator berpikir kritis dan keterampilan dalam pendekatan saintifik .................................................................................... 63 ix DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Diagram alir langkah-langkah penyusunan LKS ........................................ 9 2.2 Diagram alir kerangka berpikir ................................................................... 18 3.1 Langkah-langkah penelitian research and development (R&D) ................ 19 4.1 Data keterampilan berpikir kritis siswa....................................................... 32 4.2 Perbedaan silabus dari Kemendikbud dengan silabus yang dikembangkan 36 4.3 Bagian indikator dan tujuan belajar ............................................................ 37 4.4 Bagian kegiatan pembelajaran .................................................................... 37 4.5 Sampul ........................................................................................................ 38 4.6 Petunjuk belajar ........................................................................................... 38 4.7 Pertanyaan berpikir kritis pada rangkuman materi ..................................... 38 4.8 Kasus PBL................................................................................................... 38 4.9 Revisi bagian indikator pembelajaran ......................................................... 40 4.10 Revisi bagian penilaian .............................................................................. 41 4.11 Revisi bagian gambar kasus dan kalimat pengantar .................................. 41 4.12 Revisi penggunaan data dalam kasus ......................................................... 42 4.13 Revisi penambahan aspek nilai religi ......................................................... 42 4.14 Revisi penambahan sumber pada gambar .................................................. 43 4.15 Grafik peningkatan hasil belajar ................................................................. 46 x DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Hasil Wawancara Pembelajaran Biologi................................................... 80 2. Hasil Angket Tanggapan Siswa (Observasi) ............................................ 83 3. Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Siswa ........................................... 85 4. Rekapituasi Hasil Angket Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 87 5. Hasil Wawancara Siswa ............................................................................ 89 6. Silabus dari Kemendikbud 2013 materi virus kelas X.............................. 90 7. Hasil Validasi Silabus dan RPP ................................................................ 93 8. Rekapitulasi Hasil Validasi Silabus dan RPP ........................................... 99 9. Kisi-kisi Validasi LKS Pakar Materi ........................................................ 101 10. Rubrik Penskoran Validasi Materi LKS Berbasis PBL ............................ 102 11. Hasil Validasi LKS Oleh Pakar Materi ..................................................... 106 12. Kisi-kisi Validasi LKS Pakar Media ......................................................... 108 13. Rubrik Penskoran Validasi Media LKS Berbasis PBL ............................. 109 14. Hasil Validasi LKS Oleh Pakar Media ..................................................... 113 15. Rekapitulasi Hasil Validasi Kelayakan LKS ............................................ 115 16. Hasil Angket Tanggapan Peserta Didik pada Uji Coba Skala Kecil ........ 117 17. Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Peserta Didik ............................... 119 18. Hasil Tanggapan Guru pada Uji Coba Skala Kecil................................... 120 19. Rekapitulasi Hasil Tanggapan Guru terhadap Silabus dan RPP ............... 122 20. Kisi-Kisi Soal Uji Coba dan Pre-test dan Post-test .................................. 124 21. Soal Uji Coba ............................................................................................ 125 22. Hasil Analisis Uji Coba Soal .................................................................... 128 23. Data Hasil Analisis N-gain Hasil Belajar ................................................. 133 24. Data Hasil Analisis Nilai Akhir Peserta Didik ......................................... 134 25. Contoh Hasil Post-test .............................................................................. 135 26. Analisis Hasil Lembar Kerja Siswa .......................................................... 137 27. Rekapitulasi Analisis Hasil Lembar Kerja Siswa .................................... 138 28. Contoh Hasil Diskusi LKS Siswa ............................................................. 140 29. Rekapitulasi Pencapaian Berpikir Kritis Siswa (Analisis N-gain) ........... 147 30. Hasil Angket Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis .............................. 148 xi Lampiran Halaman 31. Rekapitulasi Pencapaian Berpikir Kritis Siswa (Analisis N-gain) ........... 147 32. Hasil Angket Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis .............................. 148 33. Data Hasil Analisis Angket Keterampilan Berpikir Kritis ..................... 150 34. Rekapitulasi Skor Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ............................ 153 35. Hasil Angket Penilaian Sikap ................................................................... 154 36. Rekapitulasi Skor Sikap Siswa ................................................................. 155 37. Rubrik Penilaian Poster............................................................................. 156 38. Hasil Penilaian Keterampilan dalam Membuat Poster ............................. 157 39. Rekapitulasi Nilai Keterampilan dalam Pembuatan Poster ...................... 158 40. Hasil Angket Tanggapan Peserta Didik pada Uji Skala Besar ................. 159 41. Rekapitulasi Hasil Tanggapan Peserta Didik pada Uji Skala Besar ......... 161 42. Hasil Angket Tanggapan Guru pada Uji Coba Skala Besar ..................... 163 43. Rekapitulasi Hasil Tanggapan Guru pada Uji Skala Besar ...................... 166 44. Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 167 45. Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 168 xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Abad ke-21 sebagai era globalisasi merupakan masa pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendorong manusia ke dalam era persaingan global yang semakin ketat. Hal tersebut berimbas pada diperlukannya sumber daya manusia (SDM) dengan kualitas tinggi yang menuntut pola berpikir dan bersikap terhadap berbagai informasi dan tantangan. Trilling and Hood (1999), mengemukakan bahwa ada tujuh kemampuan yang diperlukan untuk sukses menghadapi tantangan pada abad ini yaitu mampu berpikir kritis dan bertindak, kreatif, kolaboratif, memahami berbagai budaya, kemampuan komunikasi, kemampuan komputer, dan mampu belajar mandiri. Kurikulum 2013 menekankan pendekatan saintifik yang dalam proses pembelajarannya harus memenuhi beberapa kriteria, salah satunya adalah mendorong dan menginspirasi siswa berpikir kritis dalam memecahkan masalah dan mengaplikasikan materi pembelajaran (Kemendikbud 2013a). Berdasarkan hal tersebut seharusnya pembelajaran dapat mengarahkan siswa untuk berpikir kritis. Berdasarkan hasil observasi awal di beberapa sekolah di Kabupaten Batang, yaitu SMA N 1 Wonotunggal, SMA N 1 Batang, SMA N 2 Batang, dan SMA N 1 Bandar diperoleh informasi bahwa kemampuan berpikir kritis siswa untuk kelas X cenderung masih kurang. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan guru dalam wawancara, hasil angket siswa, dan observasi kelas. Berdasarkan hasil angket pada Lampiran 2 diketahui hanya 12,9% siswa yang terbiasa mengajukan pertanyaan dan 9,7% yang terbiasa menyampaikan pendapat. Hanya 9,7% siswa yang senang mencari informasi sendiri, selebihnya lebih senang bila dijelaskan oleh guru, padahal seharusnya siswa diarahkan untuk dapat mencari dan membangun pengetahuannya sendiri terutama di era teknologi informasi sekarang ini. Hanya 32,2% siswa yang berani mengemukakan alasan dari jawaban yang diberikan dan hanya 22,6% siswa yang mampu membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran dengan baik. Kemampuan-kemampuan tersebut termasuk dalam keterampilan berpikir kritis. 1 2 Keterampilan berpikir kritis dapat terlatih bila didukung dengan pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis. Pembelajaran akan terlaksana dengan baik bila disertai dengan rencana pembelajaran yang baik, oleh karena itu diperlukan perangkat pembelajaran yang mendukung dalam melatihkan keterampilan berpikir kritis siswa. Berdasarkan analisis perangkat pembelajaran yang digunakan guru dan hasil wawancara guru, perangkat pembelajaran yang digunakan guru sudah lengkap meliputi silabus, RPP, bahan ajar, dan alat evaluasi. Dalam kegiatan pembelajaran guru sudah menerapkan pembelajaran aktif, namun belum mengarahkan pengembangan keterampilan berpikir kritis peserta didik, dan masih cenderung sering menggunakan metode ceramah. Selain itu bahan ajar yang digunakan di beberapa sekolah di Kabupaten Batang berupa buku paket dan LKS, seperti di SMA N 1 Bandar dan SMA N 1 Wonotunggal menggunakan lembar kerja siswa (LKS) Biologi untuk SMA/MA kelas X dari MGMP yang berisi materi dan latihan soal. Pertanyaan lebih bersifat teoritis yang menguji konsep/teori, sangat sedikit pertanyaan dan kegiatan yang melatih siswa berpikir kritis. Hal tersebut menjadikan siswa tidak terdorong untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya dalam menemukan gagasan/konsep materi secara mandiri dan lebih sering menghafal materi tanpa mengetahui proses menemukan konsep. Keterampilan berpikir kritis merupakan suatu keterampilan yang harus dilatihkan melalui pemberian stimulus yang menuntut seseorang untuk berpikir kritis. Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan berpikir secara logis dan reflektif dalam memecahkan masalah sehingga menghasilkan keputusan yang tepat tentang apa yang harus dipercayai dan dilakukan (Ennis 2011). Berpikir kritis memungkinkan seseorang dapat menganalisis pemikiran sendiri untuk memastikan bahwa ia telah menentukan pilihan yang cerdas. Sedangkan orang yang tidak berpikir kritis akan cenderung meniru orang lain, percaya dan menerima kesimpulan orang lain dengan pasif (Lambertus 2009). Oleh karena itu keterampilan berpikir kritis harus dilatihkan kepada siswa sehingga kelak mereka dapat menentukan pilihan cerdas dalam hidupnya. Materi virus berkaitan erat dengan kehidupan dan permasalahan sehari-hari yang dihadapi siswa. Virus dikenal merugikan tapi juga mempunyai peran penting dalam kehidupan. Saat mempelajari materi virus siswa diharapkan dapat 3 memahami konsep virus, sehingga siswa dapat berpartisipasi dalam menanggulangi permasalahan yang disebabkan oleh virus. Namun pada pembelajaran materi virus guru belum menerapkan model yang memungkinkan siswa aktif dan mandiri mencari informasi untuk memecahkan masalah dan menemukan konsep. Padahal berdasarkan hasil angket pada Lampiran 2, 100% siswa menyatakan lebih tertarik dan termotivasi bila pembelajaran menyuguhkan permasalahan nyata. Adanya fasilitas yang memadai seperti laboratorium, perpustakaan, LCD, dan Wi-Fi memungkinkan siswa belajar secara aktif dan mandiri mencari informasi untuk menemukan konsep dan memecahkan masalah. Salah satu model pembelajaran yang memberikan peluang bagi siswa untuk memiliki pengalaman menemukan suatu konsep dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis adalah model Problem-Based Learning (PBL). Menurut John Dewey (Trianto 2011), PBL merupakan model pengajaran yang menggunakan masalah dari lingkungan sebagai stimulus bagi siswa untuk belajar dengan menganalisis dan memecahkan masalah, sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan konsep yang mendalam dari materi pelajaran. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yang lebih mengutamakan sikap yang diperoleh melalui belajar aktif daripada pengetahuan, dengan penekanan pada struktur capaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Kemendikbud 2013a). Dalam kegiatannya PBL juga mengedepankan sikap melalui pembelajaran aktif untuk memperoleh pengetahuan. Pembelajaran berbasis PBL menyuguhkan masalah nyata dalam kehidupan yang menuntut siswa untuk aktif berpikir dan bekerjasama dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah sehingga siswa dapat menemukan konsep. Ketika siswa mempelajari sesuatu dengan diberikan masalah, hal tersebut memberikan tantangan untuk berfikir lebih dalam. Dengan begitu model PBL diaharapkan akan sesuai diterapkan dalam pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dalam upaya mencapai kompetensi yang diharapkan. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui efektivitas penerapan PBL dalam pembelajaran. Saeed & Sarah (2013) menunjukkan bahwa penerapan PBL dapat meningkatkan keaktifan dan keterampilan berpikir kreatif dan kritis siswa. Setyorini (2011), menunjukkan bahwa penerapan PBL dapat 4 meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Arnyana (2007), juga menunjukkan bahwa penerapan PBL pada pelajaran biologi dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan uraian di atas diperlukan suatu rancangan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran efektif dengan menyajikan permasalahan nyata yang menuntut keaktifan dan mendorong keterampilan berpikir kritis siswa untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu berdasarkan permasalahan tersebut dan keberhasilan yang dicapai penelitian sebelumnya, menjadi titik acuan untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning pada Materi Virus Kelas X SMA”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu, 1. Apakah perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran? 2. Apakah perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning yang dikembangkan efektif digunakan dalam pembelajaran materi virus, khususnya untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa? C. Penegasan Istilah Penegasan istilah dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran istilahistilah dalam penelitian ini. Istilah-istilah terkait adalah: 1. Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL). Perangkat pembelajaran merupakan seperangkat alat yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan proses belajar mengajar, yang meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran (Kemendikbud 2013b). Pengembangan dalam penelitian ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis PBL berupa silabus (menggunakan silabus dari kemendikbud yang disesuaikan dengan 5 pembelajaran yang akan dilakukan), RPP, bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa berbasis PBL yang dalam penggunaannya disertai buku paket dan alat evaluasi berupa soal-soal tes tertulis yang dibuat mengacu pada indikator berpikir kritis untuk mengukur penguasaan materi dan keterampilan berpikir kritis siswa. 2. Problem Based Learning (PBL) Problem Based Learning adalah suatu pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik awal dari proses pembelajaran (Graff and Kolmos 2005). Biasanya masalah yang disajikan didasarkan pada masalah dalam kehidupan nyata yang berfungsi penting sebagai dasar untuk proses pembelajaran. PBL merupakan suatu pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar melalui pemecahan masalah, sehingga memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. 3. Berpikir Kritis Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan/logis dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan (Ennis 2011). Berdasarkan indikator berpikir kritis yang diuraikan oleh Robert Ennis, indikator berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini ada lima yaitu kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan, mengobservasi dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi, membuat dan menentukan hasil pertimbangan, mengidentifikasi asumsi, dan menentukan suatu tindakan. 4. Materi Virus Materi yang akan dikembangkan dalam perangkat pembelajaran ini adalah virus yang diajarkan pada kelas X semester gasal. Materi virus ini membahas mengenai ciri-ciri, struktur, dan perkembangbiakan virus, serta kasus-kasus penyakit yang disebabkan virus, peran virus, dan partisipasi remaja dalam menanggulangi permasalahan yang disebabkan virus. 6 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, penelitian ini bertujuan untuk, 1. Menganalisis kelayakan perangkat pembelajaran berbasis PBL pada materi virus yang dikembangkan. 2. Menganalisis efektivitas perangkat pembelajaran berbasis PBL pada materi virus, khususnya dalam melatih keterampilan berpikir ktitis siswa. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk: 1. Mendorong siswa belajar secara aktif dan berpikir kritis dalam menemukan gagasa-gagasan pemecahan masalah dan pemahaman terhadap konsep dari materi virus. 2. Menghasilkan inovasi perangkat pembelajaran yang telah tervalidasi. 3. Memberi sumbangan perangkat pembelajaran yang baik untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis. 4. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam optimalisasi kualitas pembelajaran Biologi di sekolah. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap kompetensi dasar (Devi dkk. 2009). Menurut Kemp J.E (Trianto 2011), dalam pengembangan perangkat pembelajaran terdapat sepuluh unsur rencana perancangan pembelajaran, yaitu identifikasi masalah, analisis siswa, analisis tugas, perumusan indikator, penyusunan evaluasi, strategi pembelajaran, media atau sumber belajar, merinci pelayanan penunjang, menyiapkan evaluasi hasil belajar, dan revisi perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah silabus, RPP, LKS, dan alat evaluasi. a. Silabus Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran dengan tema tertentu yang mencakup kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk setiap satuan pendidikan (Kemendikbud 2013b). Pada Kurikulum 2013 silabus sudah disiapkan oleh pemerintah. Kurikulum 2013 yang dikembangkan saat ini adalah desain minimum, sekolah dapat mengembangkan lebih bagus lagi, guru dapat menyalurkan kreativitasnya dalam proses belajar mengajar (Kemendikbud 2013b). b. Rencana proses pembelajaran (RPP) Rencana proses pembelajaran merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih untuk mencapai kompetensi dasar yang dikembangkan dari silabus (Kemendikbud 2013b). Menurut Majid (2009), unsur-unsur penting yang harus ada pada suatu RPP adalah apa yang akan diajarkan, bagaimana mengajarkannya, dan bagaimana mengevaluasi hasil 7 8 kerjanya, yaitu dengan merancang jenis evaluasi untuk mengukur daya serap siswa terhadap materi yang mereka pelajari. c. Lembar kerja siswa (LKS) sebagai sumber pembelajaran Sumber belajar adalah segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku (Depdiknas 2008a). Sumber belajar dikategorikan menjadi enam yaitu lingkungan, benda, orang, bahan, buku, dan peristiwa (Direktorat Pembinaan SMA 2010). Menurut Prastowo (2012), bahan ajar merupakan segala bahan, baik informasi, alat, maupun teks yang disusun secara sistematis yang menampilkan secara utuh kompetensi yang akan dikuasai siswa dan digunakan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dapat berupa bahan ajar cetak yang meliputi handout, buku, modul, poster, lembar kerja siswa, dll, serta dapat berupa bahan ajar audio, audio visual, multimedia interaktif, dan bahan ajar berbasis web (Direktorat Pembinaan SMA 2010). Sumber maupun bahan ajar sebagai komponen sistem pembelajaran perlu dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Jenis bahan ajar yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah LKS yang berbasis problem based learning (PBL). Lembar kerja siswa merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Lembar kerja siswa yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi. Berdasarkan teknologi yang digunakan, LKS termasuk dalam bahan ajar kategori bahan cetak. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga siswa mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu (Majid 2009). Lembar kerja siswa adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya (Depdiknas 2008a). 9 Manfaat LKS bagi guru yaitu memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sedangkan bagi siswa yaitu siswa dapat belajar secara mandiri dan mampu memahami maupun menjalankan suatu tugas tertulis. Pemanfaatan LKS dapat menciptakan interaksi antara guru dan siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan LKS sebagai berikut. Analisis Kurikulum (untuk menentukan materi yang memerlukan alat bantu) Menyusun Peta Kebutuhan LKS Menentukan Judul LKS Penulisan LKS Merumuskan KD Prinsip relevansi/keterkaitan Prinsip konsistensi/keajegan Prinsip kecukupan Menentukan Alat Penilaian (proses dan hasil kerja) Menyusun Materi Memperhatikan Struktur LKS Gambar 2.1. Diagram alir langkah-langkah penyusunan LKS (Depdiknas 2008a) Penyusunan LKS juga harus memenuhi berbagai persyaratan yaitu syarat didaktik yang mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal, syarat konstruksi yang mengatur tentang penggunaan bahasa dalam LKS, dan syarat teknik yang mengatur tentang penyajian LKS (Darmodjo & Kaligis 1992). Agar LKS dapat dikatakan layak, maka LKS harus dinilai oleh para ahli. Adapun penilaian unsur-unsur dalam penyusunan sebuah bahan ajar mengacu pada tiga komponen yaitu kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian (BSNP 2013). 10 d. Alat evaluasi Menurut Kemendikbud (2013c), penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang. Penilaian dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktik, projek, penugasan, tes lisan, penilaian portofolio, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Teknik penilaian dapat berupa teknik tes dan nontes, baik dalam bentuk tertulis maupun lisan, tergantung dari guru yang akan mengevaluasi. Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur kompetensi pengetahuan dalam penelitian ini yaitu teknik tes yang berupa nilai hasil pretest dan posttest materi virus dan penugasan dalam LKS. Untuk mengukur kompetensi sikap digunakan penilaian diri dan untuk kompetensi keterampilan digunakan skala penilaian. 2. Problem Based Learning (PBL) Problem based learning didasarkan pada hasil penelitian Barrow dan Tamblyn (Barret 2005) yang pertama kali diimplementasikan pada sekolah kedokteran di McMaster University Kanada pada tahun 60-an. Problem based learning sangat efektif untuk sekolah kedokteran karena mahasiswa dihadapkan pada permasalahan kemudian dituntut untuk memecahkannya. Hal tersebut diterapkan karena pada kenyataannya dokter selalu dihadapkan pada permasalahan pasien sehingga harus mampu menyelesaikannya. Menurut Graff dan Kolmos (2005), PBL adalah suatu pendekatan pendidikan dengan menggunakan masalah sebagai sebuah titik awal dari proses pembelajaran. Biasanya masalah yang disajikan didasarkan pada masalah dalam kehidupan nyata yang berfungsi penting sebagai dasar untuk proses pembelajaran, karena akan menentukan arah proses pembelajaran yang menekankan pada perumusan pertanyaan daripada jawaban sehingga memungkinkan mendorong motivasi dan pemahaman siswa. Sedangkan Barrow (Huda 2013), mendefinisikan PBL sebagai pembelajaran yang dihasilkan melalui proses bekerja menuju pemahaman dari suatu masalah yang ditetapkan pada awal proses pembelajaran. 11 Pengalamam belajar merupakan bagian penting dari proses pembelajaran menggunakan PBL. Peserta didik diarahkan untuk membangun konsep dari pengalamannya sendiri. Hal ini dapat memotivasi dan memberikan siswa kesempatan untuk mendapatkan pembelajaran yang lebih dalam. Berdasarkan teori yang dikembangkan Barrow, Liu (2005) menjelaskan karakteristik dari PBL, yaitu: pembelajaran berpusat pada siswa, masalah otentik mengorganisir fokus belajar, informasi baru diperoleh melalui self-directed learning, belajar terjadi dalam kelompok kecil, dan guru bertindak sebagai fasilitator Pelaksanaan PBL memiliki ciri tersendiri berkaitan dengan langkah pembelajarannya. Adapun langkah-langkah pelaksanaan PBL sebagai berikut (Chin & Chia 2008) Tabel 2.1. Sintaks pembelajaran PBL Tahap Identifikasi masalah Mengeksplor permasalahan Melakukan penyelidikan ilmiah Mengumpulkan informasi bersama Menyampaikan penemuan, evaluasi guru, dan evaluasi diri Perilaku Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut Mendorong dan mengarahkan siswa dalam mengumpulkan informasi untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi tugas dengan teman Mengevaluasi hasil belajar tentang meteri yang telah dipelajari/meminta kelompok presentasi hasil kerja Perilaku Siswa • Membaca dan mencermati kasus permasalahan yang diberikan • Menulis pokok permasalahan pada problem logs • Mengorganisasikan pertanyaan mengenai permasalahan yang berfokus pada “Apa yang kamu ketahui?”, “Apa yang perlu kamu ketahui?”, dan “Bagaimana kamu bisa mengetahui apa yang perlu kamu tahu?” • Mengidentifikasi sumber dan tugas untuk memecahkan masalah Mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan dari berbagai sumber • Melakukan tukar informasi dan diskusi tentang apa yang telah dipelajari dan menyelesaikan tugas • Menyajikan/ mempresentasikan penyelesaian masalah • Mengisi lembar penilaian diri 12 Dalam pelaksanaannya, PBL memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat mendorong siswa untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata, membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar, menilai kemajuan belajarnya, dan melakukan komunikasi ilmiah dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka. Dengan menggunakan pendekatan PBL juga akan terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok, siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan baik dari perpustakaan, internet, wawancara dan observasi, dan kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja kelompok dalam bentuk peer teaching. Selain memiliki kelebihan, PBL juga memiliki kekurangan, yaitu dalam suatu kelas yang memiki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas. Model PBL biasanya membutuhkan waktu yang tidak sedikit, guru harus mampu mendorong motivasi kerja siswa dalam kelompok secara efektif, dan adakalanya sumber yang dibutuhkan tidak tersedia dengan lengkap. 3. Keterampilan Berpikir Kritis Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan yang tidak bisa berkembang dengan sendirinya, namun perlu adanya upaya yang dapat mendorong pengembangan berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis akan terbentuk bila seseorang didorong untuk menggunakan pemikirannya dalam memecahkan masalah (Huda 2013). Salah satu model pembelajaran yang memfasilitasi pengembangan keterampilan berpikir kritis melalui kegiatan pemecahan masalah adalah model PBL. Pembelajaran PBL berisi kegiatan yang berorientasi pada masalah. Ketika siswa dihadapkan dengan suatu masalah saat kegiatan pembelajaran, maka ia akan berpikir secara mendalam atau menggunakan kemampuan berpikir kritisnya untuk dapat memecahkan masalah. Oleh karena itu model PBL sangat tepat digunakan dalam upaya pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa. Ada berbagai definisi mengenai berpikir kritis menurut para ahli seperti menurut Edward Glaser (Fisher 2009), mendefinisikan berpikir kritis sebagai 13 suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang dengan menerapkan metode-metode pemeriksaan dan penalaran logis. Sedangkan Ennis (2011), mendefinisikan bahwa berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif sehingga menghasilkan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Berpikir kritis menuntut upaya keras untuk memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif dengan menggunakan keterampilan berpikir tertentu berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulan yang akan didapatkan. Menurut Edward Glaser terdapat keterampilan-keterampilan berpikir sebagai landasan untuk berpikir kritis yaitu, mengenal masalah dan menemukan cara-cara dan informasi yang dapat dipakai untuk menangani permasalahan, mengenal asumsi dan nilai, memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, menganalisis data, menilai dan mengevaluasi pernyataan, mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah, menarik dan menguji kesimpulan, menyusun kembali pola-pola keyakinan berdasarkan pengalaman yang lebih luas, dan membuat penilaian yang tepat. Penemuan indikator keterampilan berpikir kritis dapat diungkapkan melalui aspek-aspek perilaku yang diungkapkan dalam definisi berpikir kritis. Menurut Ennis (2011), terdapat lima aspek keterampilan berpikir kritis yang diuraikan menjadi 12 indikator. 14 Tabel 2.2. Indikator keterampilan berpikir kritis No. Aspek 1. Memberikan penjelasan sederhana 2. Membangun keterampilan dasar 3. Menyimpulkan 4. Memberikan penjelasan lanjut 5. Mengatur strategi dan taktik Indikator Memfokuskan pertanyaan Menganalisis pertanyaan Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak Mengobservasi dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi Mendeduksi dan menganalisis mempertimbangkan hasil deduksi Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi Membuat dan menentukan hasil pertimbangan Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi dalam tiga dimensi Mengidentifikasi asumsi Menentukan suatu tindakan Berinteraksi dengan orang lain Kemampuan berpikir kritis dapat diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan melalui aspek dan indikator berpikir kritis. Instrumen berpikir kritis dapat bertujuan untuk mengukur satu aspek atau lebih dari satu aspek berpikir kritis (Ennis 2001). Berdasarkan pada uraian-uraian yang telah dikemukakan, dari 12 indikator berpikir kritis yang dikemukakan oleh Robert Ennis, dirumuskan lima indikator kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (1) kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan, yang dilatihkan melalui kegiatan mengidentifikasi masalah dan membuat pertanyaan permasalahan kelompok, (2) Mengobservasi dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi, yang dilatihkan dengan mencermati dan mengkaji kasus yang disajikan, (3) membuat dan menentukan hasil pertimbangan, yang dilatihkan melalui kegiatan diskusi dalam menyelesaikan soal-soal permasalahan dan membuat kesimpulan, (4) mengidentifikasi asumsi, yang dilatihkan dengan cara mencari sumber-sumber informasi untuk mengasosiasi 15 antara pengetahuan awal siswa dengan teori saat mengerjakan soal permasalahan dan menyampaikan hasil diskusi dan, (5) menentukan suatu tindakan, yang dilatihkan dengan mendiskusikan peran generasi muda dalam upaya menanggulangi infeksi virus dan membuat poster pencegahan/ penanggulangan virus. 4. Materi Virus Materi yang akan dikembangkan dalam perangkat pembelajaran ini adalah virus yang diajarkan pada kelas X semester gasal. Materi virus ini termasuk dalam Kompetensi Dasar (KD) 3. 3 yaitu menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat dan KD 4. 3 yaitu menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta. Materi virus meliputi ciri-ciri, struktur, replikasi virus secara litik dan lisogenik, peran virus dalam kehidupan baik peran positif maupun peran negatif, dan jenis-jenis partisipasi remaja dalam menanggulangi persebaran infeksi suatu virus. Materi virus berkaitan dengan kehidupan dan permasalahan sehari-hari yang dihadapi siswa, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna bila menyajikan permasalahan dalam kehidupan nyata mengenai virus. Dalam pembelajaran menggunakan PBL siswa akan dihadapkan pada permasalahan tentang virus pada kehidupan nyata yang akan mengarahkan siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah sehingga menemukan konsep tentang virus. 5. Penelitian yang Relevan Chin and Chia (2006), melakukan penelitian pada siswa kelas IX dengan materi makanan dan nutrisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa siswa awalnya mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi masalah, namun setelah dilakukan diskusi siswa mampu mengatasi hambatan tersebut dan kemudian dirumuskan masalah untuk penyelidikan. Masalah yang terstruktur merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mengarahkan pada penyelidikan independen. 16 Hasil penelitian Arnyana (2007), menunjukkan bahwa model PBL dapat meningkatkan pemahaman konsep biologi siswa, kemampuan memecahkan masalah biologi, kemampuan menerapkan konsep-konsep biologi, sikap positif siswa terhadap pelajaran biologi, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian Chin and Chia (2008), menjelaskan bagaimana menggunakan PBL pada kelas sembilan kelas biologi di Singapura. Dalam pembelajaran siswa diberikan beberapa kasus atau isu-isu mengenai gizi dan makanan untuk mengembangkan ide-ide permasalahan yang akan diangkat dan dipecahkan. Dalam penyelesaian masalah siswa mengacu pada pertanyaan “Apa yang anda ketahui?”, Apa yang perlu anda ketahui?”, dan “Bagaimana anda bisa mengetahui apa yang anda perlu tahu?”. Dengan menggunakan PBL membuat kelas menjadi lingkungan belajar aktif. Dalam hal tersebut guru memainkan peran penting dalam membantu siswa untuk merumuskan masalah yang layak, merencanakan tindakan, mengevaluasi, dan mensintesis. Hasil penelitian Setyorini (2011), menunjukkan bahwa model problem based learning berpengaruh positif terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Pengukuran keterampilan berpikir kritis dilakukan dengan tes dan praktikum, pada kelas eksperimen diperoleh hasil 83% siswa memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik dan sangat baik, nilai prikomotorik 82,75% siswa memiliki kategori sangat baik, dan nilai afektif 73,38% dengan kategori baik. Sedangkan pada kelas kontrol juga mengalami peningkatan namun tidak signifikan. Penelitian Saeed and Sarah (2013), bertujuan untuk mengetahui pengaruh PBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan PBL berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Pada kelas eksperimen terjadi peningkatan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Saat diukur menggunakan rumus N-gain menunjukkan hasil perbedaan yang sangat signifikan pada kemampuan berpikir kritis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa PBL membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian Gokhale (1995), bertujuan untuk menguji efektivitas pembelajaran individu dibandingkan pembelajaran kolaboratif dalam 17 meningkatkan keterampilan praktek dan keterampilan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kolaboratif mendorong pengembangan berpikir kritis melalui diskusi, klarifikasi ide, dan evaluasi ide. Pembelajaran kolaboratif lebih efektif digunakan untuk meningkatkan berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah. Snyder L.G and Snyder M.J (2008), dalam penelitiannya menjelaskan bahwa pendidikan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa melalui penggunaan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dalam proses belajar daripada mengandalkan ceramah dan hafalan, memfokuskan instruksi pada proses belajar daripada hanya pada konten, dan menggunakan teknik penilaian yang memberikan tantangan intelektual pada siswa, bukan mengingat memori. Lingkungan yang secara aktif melibatkan para siswa dalam belajar penyelidikan informasi dan penerapan pengetahuan akan mendorong keterampilan berpikir kritis siswa. Siswa yang kritis dapat berpikir sendiri dan memecahkan masalah di dunia nyata. 18 B. Kerangka Berpikir Berdasarkan latar belakang dan uraian tinjauan pustaka di atas, kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah • Keterampilan berpikir kritis diperlukan siswa untuk menghadapi abad-21 • Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yang dalam proses pembelajarannya dituntut dapat mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran • Model Problem Based Learning merupakan pembelajaran dengan menggunakan masalah sebagai sebuah titik awal dari proses pembelajaran (Graff and Kolmos 2005) • Dengan berorientasi pada masalah siswa akan terdorong untuk berpikir kritis dalam memecahan masalah dalam situasi nyata sehingga siswa dapat membangun dan menemukan konsep materi yang diajarkan . LKS yang digunakan berisi ringkasan materi dan latihan soal Siswa kurang terdorong berpikir kritis Siswa terbiasa menghafal materi, cenderung menerima materi saja tanpa mengetahui proses menemukan konsep Keterampilan berpikir kritis siswa masih kurang (tidak terbiasa bertanya, berpendapat, memberikan penjelasan, dan menyimpulkan) Materi virus berkaitan dengan kehidupan dan permasalahan sehari-hari yang dihadapi siswa Saeed & Sarah (2013), menunjukkan penerapan PBL dapat meningkatkan keaktifan dan keterampilan berpikir kreatif dan kritis siswa Setyorini (2011), menunjukkan penerapan PBL dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Arnyana (2007), juga menunjukkan penerapan PBL pada pelajaran biologi dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuan berpikir kritis siswa Perlu dikembangkan perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning pada materi virus Menarik minat siswa untuk belajar Siswa aktif dan berpikir kritis Gambar 2.2. Diagram alir kerangka berpikir 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development (R&D) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu (Sugiyono, 2012). Pelaksanaan penelitian sesuai dengan langkah-langkah penelitian R&D menurut sebagai berikut. Potensi dan masalah Pengumpulan data Desain produk Uji coba produk Revisi desain Validasi desain Revisi produk Uji coba pemakaian Revisi produk Produk jadi Gambar 3.1. Langkah-langkah penelitian Research and Development (Sugiyono 2012) Langkah-langkah penelitian ditempuh sesuai alur jalur kerja pada Research and Development adalah sebagai berikut. 1. Potensi dan Masalah Tahap ini merupakan tahap awal penelitian, dengan melakukan observasi pada beberapa sekolah di Kabupaten Batang untuk mengetahui potensi dan masalah, dengan cara pengumpulan data berupa wawancara guru, observasi kelas, dan angket siswa. Wawancara dilakukan pada Februari-Mei 2014 di SMA N 1 Bandar, SMA N 1 Batang, SMA N 2 Batang, dan SMA N 1 Wonotunggal dengan responden adalah Nurhayati, S.Pd, Ning Rahayu, S.Pd Yati Suharti, S.Pd, dan Yuli Eko Prasetyawan, S.Pd. Wawancara dilakukan untuk mengetahui permasalahan tentang pembelajaran. 19 20 Masalah yang ditemukan adalah keterampilan berpikir kritis siswa masih kurang. Pembelajaran di sekolah kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Pembelajaran yang sering dilakukan guru adalah melalui tanya jawab dan ceramah, terkadang diskusi. Di sisi lain, sekolah memiliki potensi untuk dapat mendukung terjadinya pembelajaran yang mendorong keterampilan berpikir kritis siswa. Sekolah memiliki fasilitas berupa laboratorium, charta struktur dan replikasi virus, WiFi, serta buku-buku penunjang pembelajaran Biologi di perpustakaan. Berdasarkan hasil angket siswa menyatakan lebih tertarik jika pembelajaran menyuguhkan permasalahan pada dunia nyata. Namun pada materi virus guru belum menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah. 2. Pengumpulan Data Setelah mengetahui potensi dan masalah yang ada di beberapa sekolah di Kabupaten Batang, selanjutnya pengumpulan data dilakukan lebih mendalam pada salah satu sekolah yang akan digunakan dalam penelitian yaitu SMA N 1 Bandar. Berikut pengumpulan data yang dilakukan. a. Melakukan wawancara dengan guru Biologi dan siswa untuk memperoleh data tentang permasalahan pembelajaran. Diperoleh data sebagai berikut. 1) Siswa kurang terbiasa mengajukan pertanyaan dan pendapat, meskipun guru sering memberikan kesempatan, namun siswa cenderung menerima apa yang diberikan guru dan cenderung pasif, siswa kurang berani mengemukakan alasan terhadap alternatif jawaban, serta kesulitan untuk membuat kesimpulan. 2) Bahan ajar yang digunakan hanya berupa LKS yang menurut siswa tampilannya kurang menarik. Perangkat yang digunakan guru dalam materi virus terdiri dari silabus dan RPP dengan model pembelajaran gallery walk (pembelajaran berbentuk pameran karya siswa yang menimbulkan interaksi antar kelompok untuk saling memberi tanggapan) yang menurut guru pelaksanaannya masih kurang efektif. b. Mencatat kekurangan yang ada pada perangkat pembelajaran dan LKS yang digunakan siswa yaitu kegiatan dalam LKS kurang mengarahkan siswa untuk 21 berpikir kritis. Lembar kerja siswa hanya berisi ringkasan teori dan latihan soal saja. Guru belum menggunakan model pemecahan masalah. c. Mengumpulkan materi tentang virus dari buku mata pelajaran, buku yang relevan, dan referensi internet. Melakukan analisis KI, KD, dan indikator pencapaian, serta karakteristik, kelebihan, dan kekurangan PBL untuk dijadikan bahan kajian dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Materi virus berkaitan dengan kehidupan dan permasalahan yang dihadapi siswa, sehingga akan tepat bila dalam pembelajaran disuguhkan permasalahan yang menuntut siswa untuk dapat memecahkannya 3. Desain Produk Mendesain produk yang berupa perangkat pembelajaran meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), LKS berbasis PBL, dan soal evaluasi berupa tes tertulis pada materi virus yang dibuat berdasarkan indikator berpikir kritis. Perangkat tersebut disusun dengan menyajikan permasalahan-permasalah dalam kehidupan nyata terkait materi virus, serta mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi masalah dan membuat pertanyaan permasalahan agar terampil berpikir dalam memecahkan masalah sehingga siswa dapat menguasai konsepkonsep serta melatih keterampilan bepikir kritis. Penyajian LKS dibuat semenarik mungkin dari segi tampilan dan bahasa yang digunakan lebih bersifat komunikatif sehingga dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar. 4. Validasi Desain Validasi dilakukan dengan cara menyerahkan produk awal untuk divalidasi. Desain perangkat pembelajaran berbasis PBL dievaluasi dan divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Ahli media yaitu dosen Jurusan Biologi, Dr. Saiful Ridlo, M.Si sedangkan ahli materi yaitu dosen Jurusan Biologi, Dr. Siti Harnina Bintari, M.S. Untuk menilai produk ini digunakan angket penilaian kelayakan perangakat pembelajaran PBL dan untuk menilai LKS digunakan standar kelayakan bahan ajar dari BSNP yang meliputi tiga aspek yaitu komponen kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian. Hasil penilaian terhadap produk perangkat pembelajaran berbasis PBL digunakan untuk 22 merevisi kekurangan agar perangkat yang dihasilkan layak dipakai dalam pembelajaran. 5. Revisi Desain Revisi dilakukan berdasarkan hasil validasi dari pakar. Kekurangan produk dapat diketahui dari hasil validasi dan saran-saran dari pakar ketika validasi. Setelah desain produk divalidasi dan mendapat masukan dari validator, langkah selanjutnya adalah revisi atau perbaikan produk perangkat pembelajaran. Berdasarkan hasil validasi, diketahui perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria kelayakan, maka selanjutnya perangkat pembelajaran siap diujicobakan pada skala kecil. 6. Uji Coba Skala Kecil Uji coba skala kecil melibatkan satu guru biologi kelas X dan 10 siswa kelas X MIA 1 di SMA Negeri 1 Bandar pada September 2014 yang diambil secara acak. Tujuan dari uji coba skala kecil adalah untuk menguji produk yang telah divalidasi dan direvisi untuk mengetahui tingkat keterbacaan LKS yang dikembangkan dari segi bahasa, penulisan, dan tampilan LKS, serta tanggapan guru mengenai silabus dan RPP yang dikembangkan. Dengan dilakukan uji coba skala kecil akan dapat diketahui kekurangan dari produk sehingga dapat dilakukan perbaikan sesuai tanggapan dan masukan dari siswa dan guru (Sugiyono 2012). Instrumen yang digunakan adalah angket. Dalam pengambilan data tanggapan siswa terhadap LKS yang dikembangkan dilakukan dengan dipandu oleh peneliti selama dua jam pelajaran (2x45 menit). Pada uji coba skala kecil siswa tidak diminta memberikan tanggapan mengenai silabus dan RPP, namun hanya diminta untuk memberikan tanggapan mengenai LKS, hal tersebut dikarenakan siswa belum mengenal tentang silabus dan RPP sehingga tanggapan terhadap silabus dan RPP yang dikembangkan diambil dari guru biologi kelas X. Pada tahap ini juga dilakukan uji coba soal yang berupa tes tertulis bentuk uraian untuk menentukan soal-soal yang memenuhi syarat berdasarkan analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda soal. 23 7. Revisi Produk tahap 1 (ke-1) Perangkat pembelajaran direvisi dengan mempertimbangkan hasil tanggapan guru dan siswa pada uji coba skala kecil beserta kritik dan saran yang diberikan. Bagian LKS yang masih kurang dapat dipahami siswa diperbaiki sebelum LKS diterapkan dalam pembelajaran serta silabus dan RPP yang kurang sesuai diperbaiki sesuai masukan dari guru. 8. Uji Coba Pemakaian Produk Uji coba pemakaian perangkat pembelajaran berbasis PBL dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar pada tanggal 1 Oktober–29 Oktober 2014. Populasi pada penelitian ini adalah kelas X Semester Ganjil tahun 2014/2015 yang terdiri dari enam kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode random sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara acak. Sampel pada penelitian ini adalah kelas X MIA 4. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menerapkan perangkat pembelajaran berbasis PBL yang telah divalidasi dan direvisi dalam kegiatan belajar mengajar pada materi virus. Dengan uji coba pemakaian produk dapat diketahui kekurangan atau hambatan yang muncul selama penggunaan perangkat pembelajaran yang dikembangkan untuk perbaikan lebih lanjut. Penerapan menggunakan bentuk penelitian Pre-Experimental Design dengan jenis One group pretest-posttest design. Desain eksperimen yang digunakan dapat ditunjukkan sebagai berikut (Sugiyono 2012). O1 X O2 Keterangan: X : perlakuan (pembelajaran dengan BPL) O1 : skor pre-test O2 : skor post-test Pengambilan data hasil belajar sebanyak dua kali yaitu sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) dilakukan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Soal tes berupa soal uraian yang mengacu pada indikator berpikir kritis. Perbedaan antara nilai pre-test dan post-test diasumsikan sebagai efek dari penerapan perangkat pembelajaran berbasis PBL dalam pembelajaran. Data pendukung yang diambil saat pembelajaran dalam uji coba skala besar adalah data keterampilan siswa dalam membuat poster. Setelah 24 pelaksanaan pembelajaran selesai, siswa diberikan lembar penilaian kemampuan berpikir kritis siswa untuk mengetahui kemajuan keterampilan berpikir kritis siswa setelah mengikuti pembelajaran berbasis PBL. Selain itu siswa juga diberikan angket tanggapan terhadap pembelajaran berbasis PBL untuk mengetahui produk perangkat pembelajaran masih perlu diperbaiki atau tidak. Guru juga diberikan angket tanggapan terhadap pembelajaran menggunakan perangkat berbasis PBL. 9. Revisi Produk Tahap II (ke-2) Berdasarkan hasil tanggapan guru dan siswa beserta saran yang diperoleh pada uji coba skala besar, perangkat pembelajaran berbasis PBL sudah baik sehingga revisi tahap ke-2 hanya dilakukan dengan mengecek struktur, tata lis, dan tampilan perangkat pembelajaran yang perlu diperbaiki lagi. 10. Produk Jadi Produk jadi berupa perangkat pembelajaran berbasis PBL yang telah disempurnakan dari revisi hasil uji coba pemakaian dan dinyatakan layak serta efektif digunakan dalam pembelajaran. B. Data dan Metode Pengumpulan Data Tabel 3.1. Jenis, sumber, metode pengumpulan dan analisis data Jenis Data Sumber Data Kelayakan perangkat 1. Ahli media pembelajaran 2. Ahli materi Tanggapan siswa Tanggapan guru Hasil Belajar 1. Uji coba skala kecil: 10 siswa 2. Uji coba skala besar: 32 siswa 1. Uji coba skala kecil: 1 guru 2. Uji coba skala besar: 1 guru 32 siswa Metode Pengumpulan Angket Metode Analisis Deskriptif persentase Angket Deskriptif persentase Angket Deskriptif persentase Tes Deskriptif kuantitatif Keterampilan berpikir kritis 32 siswa 1. Tes (Uraian) 2. Penilaian diri Deskriptif kuantitatif Deskriptif persentase Sikap 32 siswa Penilaian diri Deskriptif persentase 25 C. Metode Analisis Data 1. Analisis Uji Kelayakan Perangkat Pembelajaran dan Tanggapan Siswa terhadap LKS yang Dikembangkan. Data tentang instrumen penilaian kelayakan perangkat pembelajaran dan tanggapan siswa terhadap LKS dianalisis secara deskriptif persentase dengan rumus sebagai berikut (Sudijono, 2006). 𝑓 × 100 % 𝑁 Keterangan: P : skor yang diharapkan f : jumlah skor yang diperoleh N : jumlah skor maksimum 𝑃= Persentase kelayakan perangkat pembelajaran yang diperoleh dikonversikan dengan persentase sesuai kriteria penerapan. Cara menentukan kriteria penerapan adalah dengan menentukan persentase tertinggi dan terendah terlebih dahulu dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Persentase tertinggi: ∑ item x ∑ responden x skor nilai tertinggi × 100 % ∑ item x ∑ responden x skor nilai tertinggi Persentase terendah: ∑ item x ∑ responden x skor nilai terendah × 100 % ∑ item x ∑ responden x skor nilai tertinggi Setelah diperoleh persentase tertinggi dan terendah langkah selanjutnya adalah menentukan interval kelas dengan rumus: Interval kelas = % tertinggi − % terendah kelas yang diinginkan Tabel 3.2. Kriteria penilaian perangkat pembelajaran dengan deskriptif persentase Interval Kriteria 25 % < skor ≤ 43,75 % Tidak layak 43,75 % < skor ≤ 62,50 % Cukup layak 62,50 % < skor ≤ 81,25 % Layak 81,25 % < skor ≤ 100 % Sangat layak 26 2. Data tentang tanggapan guru dan siswa tentang penggunaan perangkat pembelajaran dianalisis dengan uji deskriptif persentase dengan rumus berikut (Sudijono, 2006). 𝑓 × 100 % 𝑁 Keterangan: P : skor yang diharapkan f : jumlah skor yang diperoleh N : jumlah skor maksimum 𝑃= Kriteria penskoran sebagai berikut. Sangat baik = 81,25% < P ≤ 100% = 62,5% < P ≤ 81,25% Baik Cukup baik = 43,75% < P ≤ 62,5% Tidak baik = 25% < P ≤ 43,75% 3. Analisis kelayakan soal 3.1. Analisis validitas soal Sebuah soal dikatakan valid bila soal tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2006). Butir soal yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Validitas dihitung dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut. rXY N X N XY (X )(Y ) 2 (X ) 2 N Y 2 (Y ) 2 Keterangan: rXY : koefisien korelasi antara X dan Y N : jumlah peserta tes ∑x: jumlah skor butir soal ∑x2 : jumlah kuadrat skor butir soal ∑y: jumlah skor total ∑y2 : jumlah kuadrat skor total ∑xy : jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total Kemudian hasil rXY dibandingkan dengan r tabel product moment dengan α = 5%, jika rXY > rtabel maka butir soal valid (Arikunto 2006). Kriteria koefisien korelasi adalah: 0,81-1,00 = sangat tinggi 0,61-0,80 = tinggi 27 0,41-0,60 = cukup 0,21-0,40 = rendah 0,00-0,20 = sangat rendah 3.2. Analisis Reliabilitas Suatu soal dikatakan mempunyai nilai reliabilitas tinggi apabila tes tersebut mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Sukardi 2010). Reliabilitas soal bentuk uraian dihitung dengan menggunakan rumus Alfa Cronbach. Rumus: 𝑟11 = ∑ 𝜎𝑡2 𝑛 [1 − 2 ] 𝑛−1 𝜎𝑡 Keterangan: 𝑟11 : reliabilitas yang dicari n : jumlah soal dalam tes 𝜎𝑡2 : varians total Σ𝜎𝑡2 : jumlah varians butir tes Harga r yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan harga r tabel dengan taraf signifikan 5%. Bila rhitung > rtabel maka soal tersebut reliabel (Arikunto 2009). Kriteria koefisien reliabilitas: 0,00 – 0,20 = sangat rendah 0,21 – 0,40 = rendah 0,41 – 0,60 = sedang 0,61 – 0,80 = tinggi 0,81 – 1,00 = sangat tinggi 3.3. Taraf Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar (Arikunto 2009). Rumus mencari tingkat kesukaran soal adalah P B JS Keterangan: P : indeks Kesukaran B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes 28 Kriteria tingkkat kesukaran soal: 0,00 – 0,30 = soal tergolong sukar 0,31 – 0,70 = soal tergolong sedang 0,71 – 1,00 = soal tergolong mudah 3.4. Indeks pembeda soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai materi dan siswa yang belum menguasai materi. Rumus untuk menentukan daya pembeda soal adalah DP Ba Bb Ja Jb Keterangan: DP : daya pembeda Ba : jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar soal Bb : jumlah siswa kelompok atas yang menjawab salah soal Ja : jumlah siswa pada kelompok atas Jb : jumlah siswa pada kelompok bawah Kriteria daya pembeda soal adalah 0,00 – 0,20 = jelek 0,21 – 0,40 = cukup 0,41 – 0,70 = baik 0,71 – 1,00 = sangat baik (Arikunto, 2009) 4. Data efektivitas a. Kemampuan berpikir kritis, sikap, dan keterampilan siswa Data kemampuan berpikir kritis, sikap, dan keterampilan siswa dianalisis dengan uji deskriptif persentase dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2006). 𝑛 𝑃= × 100 % 𝑁 Keterangan: P : skor yang diharapkan n : jumlah skor yang diperoleh N : jumlah skor maksimal Kriteria penskoran sebagai berikut, 81.25< x <100 = sangat baik 29 62.5< x <81.25 = baik 43.75< x <62.5 = kurang baik 25< x <43.75 = tidak baik b. Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa dilihat dari perbedaan antara nilai pretest dan posttest yang dihitung dengan menggunakan rumus N-gain sebagai berikut. 𝐺𝑎𝑖𝑛 = S 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − S 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 S maksimal − S 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 Untuk mengintepretasikan N-gain yang diperoleh menggunakan kriteria sebagai berikut. 0,00 - 0,29 = rendah 0,30 - 0,69 = sedang 0,70 - 1,00 = tinggi (Hake, 1999) c. Ketuntasan klasikal siswa dihitung dari rata-rata nilai tugas (LKS) dan nilai posttest yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Akumulasi nilai akhir sebagai nilai hasil belajar siswa dinilai dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2009). NA = A + 2B 3 Keterangan: NA : nilai akhir A : rata-rata nilai LKS B : nilai posttest Setelah didapatkan data nilai hasil belajar, data dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. 𝑃 = ∑𝑛𝑖 × 100 % ∑𝑛 Keterangan: P : ketuntasan belajar klasikal ∑ni : jumlah siswa yang tuntas ∑n : jumlah total siswa 30 Penilaian kualitas hasil belajar dilakukan dengan mengkonfirmasikan persentase ketuntasan klasikal dengan parameter sebagai berikut. 0% - 20% = jelek 21% - 40% = kurang 41% - 60% = cukup 61% - 80% = baik 81% - 100% = sangat baik Ketuntasan klasikal kelas dicapai jika ≥ 75 % siswa mencapai nilai KKM. D. Indikator Kelayakan 1. Perangkat pembelajaran dikatakan layak digunakan apabila rata-rata validasi pakar mencapai >62,50% dengan kategori layak sesuai dengan instrumen penilaian yang digunakan. 2. Perangkat pembelajaran dikatakan dapat diterapkan dalam pembelajaran jika tanggapan guru dan siswa minimal baik dengan skor >62,50%. 3. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif apabila terdapat peningkatan hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis dengan kategori sedang berdasarkan kriteria N-gain, ketuntasan klasikal minimal dengan kategori baik, yaitu ≥75% siswa mencapai nilai KKM 75, nilai sikap dan keterampilan berpikir kritis siswa mencapai > 62, 50% dengan kategori baik sampai sangat baik. 73 BAB V PENUTUP A. Simpulan Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL) yang dikembangkan layak diterapkan dalam pembelajaran materi Virus. Skor kelayakan silabus mencapai 92,25%, kelayakan RPP mencapai 88,75%, dan kelayakan lembar kerja siswa mencapai 87,7% dengan kategori sangat layak. 2. Perangkat pembelajaran berbasis PBL berpengaruh positif terhadap keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran, dengan rata-rata persentase keterampilan berpikir kritis secara klasikal mencapai 74,9% dengan peningkatan sebesar 0,63 berdasarkan analisis N-gain. 3. Perangkat pembelajaran berbasis PBL efektif digunakan dalam pembelajaran materi virus, dengan rata-rata nilai N-gain sebesar 0,58 yang menunjukkan peningkatan hasil belajar sedang, ketuntasan klasikal mencapai 81,25%, ratarata sikap ilmiah siswa mencapai 83%. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, diberikan beberapa saran sebagai berikut. 1. Pengembangan kegiatan pada LKS berbasis PBL selain menyajikan permasalahan terkini juga perlu diselingi dengan kegiatan yang lebih menarik seperti game kompetisi agar siswa tidak jenuh. 2. Frekuensi alokasi waktu pada pembelajaran menggunakan model PBL perlu dimaksimalkan agar hasil pencapaian tujuan pembelajaran maksimal. 3. Sebagian besar siswa dalam pembelajaran mengalami kesulitan dikarenakan siswa belum terbiasa memecahkan masalah, sehingga pembelajaran berbasis masalah masih perlu dilanjutkan. 73 74 DAFTAR PUSTAKA Aqib, Z. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran (Inovatif). Bandung: Yrama Widya. Kontekstual Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. . 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arnyana I.B.P. 2007. Penerapan model PBL pada pelajaran biologi untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA Negeri Singaraja. J Pendidikan dan Pengajaran. On line at http://www.pasca.undiksha.ac.id [diakses 19 Mei 2014]. Azwar S. 2013. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [BSNP] Badan Standar Nasional Pendidikan. 2013. Deskripsi Instrumen I Penilaian Buku Teks Pelajaran Biologi SMA/MA. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Barret T. 2005. Understanding Problem Based Learning. Galway: CELT. On line at http://www.aishe.org/readings/2005-2/chapter2.pdf [diakses 22 Januari 2014]. Berley D.E. 2000. A theory of human curiosity. British J of Psy 45(3): 180-190. Bledsoe K.E dan Flick L. 2012. Concept development and meaningful learning among electrical enginering students enganged a problem based laboratoris experience. J Sci Edu Tech 2: 226-245. Carlgren T. 2013. Communication, critical thinking, problem solving: a suggested course for all high school students in the 21st century. J Interch 44: 63-81. Chin C and Chia L.G. 2004. Problem Based Learning: using students questions to drive knowledge construction. J. Sci Ed 88 (5): 707-727. Chin C and Chia L.G. 2006. Problem Based Learning: using ill structured problems in biology projek work. J. Sci Ed 90: 44-67. 74 75 Chin C and Chia L.G. 2008. Problem Based Learning tools: Problem Based Learning pedagogy and strategies are used to implement project-based science. On line at http://www.sites.uci.edu [diakses 19 Mei 2014]. Corte .D, Verschaffel L, dan Masui C. 2004. The CLIA-model: a framework for designing powerful learning environments for thinking and problem solving. Eu J of Psy of Edu 19 (4): 365-384. Darmodjo H & Kaligis J.R.E. 1992. Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud. [Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional. 2008a. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. . 2008b. Panduan Umum Pengembangan Silabus. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Devi K.P, Sofiraeni R, dan Khairuddin. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Guru SMP. Bandung: PPPPTK IPA. Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Juknis Pengembangan Bahan Ajar SMA. Direktorat Pembinaan SMA. Ennis R.H. 2001. Critical thinking assessment. Jo Theory Practice 32 (3): 179-186. Ennis R.H. 2011. The nature of critical thinking: An outline of ctitical thinking dispositions and abilities. Disampaikan pada Sixth International Conference on Thinking at MIT, Cambridge, MA, July 1994 (Last revised May, 2011). On line at http://faculty.education.illinois.edu/rhennis/documents/TheNatureofCritical Thinking 51711000.pdf. [diakses 23 Januari 2014]. Fisher A. 2009. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Terjemahan Benyemin Hadinata. Jakarta: Erlangga. Graff E.D & Komlos A. 2003. Characteristics of Problem Based Learning. Int. J. Eng Ed 19 (5):657-662. Gokhale A.A. 1995. Collaborative Learning Enhances Critical Thinking. J of Tech Ed 7 (1). Hager P, Sleet R, Logan P, dan Hooper M. 2003. Teaching critical thinking ni undergraduate science courses. J Sci & edu 12: 303-313. 76 Hake R.R. 1999. Analyzing change/Gain scores. On line at http://www.physics.indiana.edu/~sdi/Analyzingchange-Gain.pdf [diakses 18 Januari 2014]. Howard L.W, Tang T. L, dan Austin M. J. 2014. Teaching critical thinking skills: ability, motivation, intervention, and the pygmalion. J Bus Ethics. Huda M. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isi-isu Metodis dan Paragdimatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jufri W A. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta [Kemendikbud] Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013a. Analisis Materi Ajar Jenjang SD/SMP/SMA: Konsep Pendekatan Scientific. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. . 2013b. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. . 2013c. Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. . 2013d. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA Matematika. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kim J.S. 2005. The effect of constructivist teaching approach on student academic achievement, self Condet, and learning strategis. J Pacific Edu 6 (1): 7-19. Kim K, Sharma P, Land S.M, dan Furlong K.P. 2013. Effects of active learning on enhancing student critical thinking in an undergraduate general science course. J Innov High Edu 38: 223-235. Kurniasih I dan Sani B. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena. Laird T. F. N. 2005. College students’ experiences with diversity and their effects on academic self-confidence, social agency, and disposition toward critical thinking. J Res Ni High Edu 46 (4): 365-387. Lambertus. 2009. Pentingnya melatih keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran Matematika di SD. Artikel Forum Kependidikan 28 (2): 136142. 77 Liu M. 2005. Motivating students through Problem-based Learning. Austin. On line at http://www.ie.sullivan.edu [diakses 8 Februari 2014]. Majid A. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mayer R.E. 1996. Integration of informatif during problem solving due to a meaningful context of learning. J Memory & Cognitif 4 (5): 603-608. Masek A dan Yamin S. 2011. The effect of problem based learning on critical thinking ability: a teoritical and empirical review. Int Rev of Soc and Human. 2 (1): 215-221. Miri B, David B, Uri Z. 2007. Purposely teaching for the promotion of higher-order thinking skills: a case of critical thinking. J Res Sci Edu 37: 353-369. Mulyani, D. 2013. Hubungan Kesiapan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar. Jurnal Ilmiah Konseling 2 (1): 27-31. Oostendorp H.V dan Mul S.D. 1999. Learning by exploration: thinking aloud while exploring an information system. J Instr Sci 27: 269-284. Prastowo A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press. Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat. Rifa’i, Achmad & C.T. Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press. Rosdiana, Neneng. 2008. Motivasi belajar siswa ditinjau dari kecemasan akan kegagalan dalam belajar dan peran orang tua. Skripsi. Tersedia di http://eprints.unika.ac.id/2073/1/ [diakses 31-05-2014]. Savery R.J. 2006. Overview of problem based learning: definition and distinctions. the interdisciplinary J of Problem-Based Learning 1 (1): 9-20. Saeed S.J.G.M and Sarah N.R. 2013. The effect of Problem Based Learning on critical thinking ability. J Acade ed Studies 3(7):1-14. Setyorini U. 2011. Penerapan model Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. J Pendidikan Fisika Indonesia 2 (7):52-56. 78 Slavin, R.E. 2009. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Translated by Samosir, M. 2011. Jakarta: Permata Puri Media. Snyder L.G and Snyder M.J. 2008. Teaching criticl thinking and problem solving skills. The Delta Pi Epsilon J 1 (2): 90-99. Song H. D, Barabara L. G, Tiffany A. K, dan Harkness. 2006. Petterns of instructional-design factors prompting reflective thinking in middle-school and college level problem-based learning environment. J Instr Sci 34: 63-87. Soyomukti N. 2010. Teori-teori Pendidikan. Yogyakarta: AR-Ruzz Media. Sudijono A. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2010. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnnya. Jakarta: Bumi Aksara Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Trilling B & Hood P. 1999. Learning, technology, and education reform in the knowledge age or “we’re wired, webbed, and windowed, now what?” J Edu Technol. On line at http://www.wested.org/....pdf [diakses 8 Februari 2014]. Widjajanti, E. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa. Makalah disampaikan pada Kegiatan Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan KTSP bagi Guru SMK/MK. Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY: Yogyakarta 22 Agustus 2008. Widyatmoko, A. 2008. Mengenal Laboratorium Biologi. Semarang: PT. Bengawan Ilmu. Yu K.C, Fan.S.C, dan Lin K.Y. 2014. Enhancing strudents problem solving skills through context based learning. J of Sci and Math Edu. Zain A.N, Samsudin M.A, Rohandi R, & Jusoh A. 2010. Improving students attitude toward Science pusing instructional congruence. J of Sci and Math Edu 33 (1): 39-64. 79 Lampiran 1. Wawancara Pembelajaran Biologi di Beberapa SMA di Kabupaten Batang A. Masalah Belajar di Sekolah 1. Bagaimana keaktifan siswa dalam pembelajaran biologi? 2. Bagaimana kemampuan siswa menggunakan media online dalam pembelajaran Biologi? 3. Bagaimana rasa ingin tahu siswa tentang fenomena Biologi? 4. Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran menurut Bapak/Ibu? 5. Bagaimana kemampuan siswa dalam memecahkan masalah terkait materi pembelajaran? 6. Pembelajaran Virus: a. Kesulitan apa yang dialami siswa saat pembelajaran virus? b. Saat pembelajaran materi virus, model/metode apa yang biasa digunakan? c. Media pembelajaran apa yang biasa digunakan? d. Sumber belajar apa yang biasa digunakan? e. Bagaimana hasil belajar untuk materi virus? B. Desain dan Strategi Pembelajaran di Kelas 1. Perangkat pembelajaran apa saja yang dipersiapkan guru sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran? 2. Metode/model apakah yang sering digunakan guru dalam pembelajaran Biologi? 3. Media pembelajaran apakah yang digunakan guru? 4. Pernahkah menggunakan model PBL C. Fasilitas Belajar Bagaimana fasilitas pembelajaran di sekolah? 80 Hasil Wawancara Pembelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Wonotunggal Waktu pelaksanaan : Mei 2014 Responden : Bpk Yuli Eko Prasetyawan, S.Pd. (guru Biologi) A. Masalah belajar di sekolah 1. Keaktifan kelas X memang masih kurang, kalaupun ada hanya 1 atau 2 orang saja. Yang lainnya kalau ditanya belum berani mengajukan pendapat, sehingga guru kesulitan mengetahui apakah siswa sudah paham atau belum. 2. Guru sering memberi tugas ke siswa dan sebagian besar siswa sering memanfaatkan fasilitas internet, disekolah pun ada fasilitas internet. 3. Siswa cukup antusias jika diberi contoh mengenai fenomena biologi, mereka sangat memperhatikan dan membuat siswa mau bertanya mengenai fenomena tersebut. 4. Kemampuan berpikir kritis siswa untuk kelas X memang masih kurang, kebanyakan disuruh bertanya tidak ada yang bertanya, di tanya tidak menjawab. Tapi untuk kelas XI sudah mulai bagus, apa lagi untuk kelas XII, terkadang apa yang mereka tanyakan saya tidak bisa menjawab. 5. Sama halnya seperti kemampuan berpikir kritis siswa, kemampuan memecahkan masalah pun masih kurang. 6. Pada pembelajaran Virus, a. Metode yang digunakan sepenuhnya masih ceramah b. Kesulitan dalam pembelajaran hampir tidak ada karena di jelaskan semuanya, tapi memang jadi membuat siswa cenderung menghafal materi c. Yang biasa digunakan adalah media Power Point d. LKS dari MGMP dan buku-buku paket Biologi dari beberapa penerbit e. Untuk hasil belajar sudah cukup, meski masih ada yang mendapat nilai kurang dari KKM B. Desain dan strategi pembelajaran di kelas 1. Silabus, RPP, alat evaluasi berupa tugas yang akan diberikan siswa dan soal evaluasi 2. Metode yang digunakan adalah ceramah, praktikum, dan diskusi. 81 3. Media yang digunakan Power Point, video. Di Laboratorium Biologi ada beberapa torso seperti kerangka manusia, sistem pencernaan, charta-charta dan sebagainya. 4. Untuk model PBL belum pernah menggunakannya, tapi secara tidak langsung dalam pembelajaran juga menyampaikan masalah-masalah. C. Fasilitas belajar Terdapat perpustakaan dengan koleksi buku yang sudah cukup banyak, Laboratorium Biologi juga ada namum masih menjadi satu dengan kimia. Di laboratorium ada beberapa torso seperti torso sistem pencernaan, kerangka manusia, torso mata, dll, ada beberapa Charta, LCD,dan fasilitas Wi-Fi di sekolah. Hasil Wawancara Pembelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Batang Waktu pelaksanaan : Mei 2014 Responden : Ibu Yati Suharti, S.Pd. (guru Biologi) A. Masalah belajar di sekolah 1. Keaktifan kelas X sudah cukup, walau hanya siswa itu-itu saja yang aktif, masih banyak yang belum aktif, seperi saat ditanya atau di suruh berpendapat jarang yang mau menjawab tau berpendapat, harus ditunjuk dulu 2. Guru sering memberi tugas ke siswa seperti presentasi, jadi siswa sering mencari informasi melalui internet, siswa juga diperbolehkan menggunakan smartphone atau laptop saat diskusi. 3. Siswa antusias jika diberi contoh mengenai fenomena biologi, mereka sangat memperhatikan dan cukup banyak siswa yang mau bertanya mengenai fenomena tersebut. 4. Kemampuan berpikir kritis siswa untuk kelas X cukup tapi masih perlu di dorong agar lebih berkembang lagi, kadang jika harus menyampaikan pendapat secara langsung siswa masih kesulitan 5. Kemampuan memecahkan masalah selama ini hanya dilatihkan melalui diskusi, misal saat membahas mengenai materi, kemudian guru memberikan pertanyaan dan siswa disuruh berdiskusi, jadi spontan saja saat pembelajaran. Jadi kalo untuk memecahkan masalah yang sederhana sudah cukup. 82 6. Pada pembelajaran Virus, a. Metode yang digunakan pada materi virus biasanya disuruh browsing macam-macam bentuk virus dan peran virus, atau menggunakan metode Role Play b. Kesulitan dalam pembelajaran materi virus biasanya siswa kesulitan mengingat nama-nama latinnya c. Yang biasa digunakan adalah media Power Point d. Buku paket dari penerbit Erlangga, untuk LKS belum menggunakan tapi kalau praktikum ada LKS yang bisa dibuat sendiri atau mengambil dari buku-buku e. Untuk hasil belajar kalau dikatakan baik ya belum tapi jelek juga tidak, jadi masih cukup, karena ada yang dapat nilai sangat bagus tapi masih ada beberapa yang remidi B. Desain dan strategi pembelajaran di kelas 1. Silabus, RPP, alat evaluasi, bahan ajar berupa buku paket dari penerbit Erlangga jadi guru tidak mempersiapkannya 2. Metode yang digunakan adalah ceramah, praktikum, ,diskusi, presentasi, observasi. 3. Media yang digunakan Power Point, video. Di Laboratorium Biologi ada beberapa torso seperti kerangka manusia, sistem pencernaan, charta-charta dan sebagainya. 4. Untuk model PBL belum pernah menggunakannya, tapi secara tidak langsung dalam pembelajaran juga menyampaikan masalah-masalah tepi belum sepenuhnya mengikuti prosedur PBL C. Fasilitas belajar Terdapat perpustakaan dengan koleksi buku yang sudah cukup banyak, ada buku paket dari beberapa penerbit seperti Erlangga, Yudhistira, Intan Pariwara. Bukubuka tentang Biologi juga cukup banyak dan bagus-bagus. Tinggal siswa mau memanfaatkannya atau tidak. Laboratorium Biologi juga ada. Di laboratorium ada beberapa torso seperti torso sistem pencernaan, kerangka manusia, ada beberapa Charta, LCD,dan fasilitas Wi-Fi di sekolah. 83 Lampiran 2. Hasil Angket Tanggapan Siswa (Observasi) 84 85 Lampiran 3. Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Siswa (Observasi) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. Nama Agus Setiawan Andina Widhayanti Asti Ramandani Atika A Bayu Widyanto Bella Wandai Budi Utomo Ela Marsela Erma Septianingrum Eva Yusriyanah Feni Fadzilah Getha Yuliana Janggan A A Khoridatul Khasanah Liya Akhsin M Maghfiroh Muh Aminurrohman M Pratama Irham Nina Andriyani Nur Azizah Nur Khamami Puji Fitriana Shafiatun Sofiyatun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 Pertanyaan 5 6 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 Total 7 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 9 5 6 8 7 7 6 7 7 7 9 8 6 8 9 6 9 8 8 5 9 6 5 86 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. Sri Madiastuti 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6 Titik Triyani 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 Ulul Ilma N 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 Uswatun Khasanah 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 4 Wahdiyo 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7 Winarsih 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 7 Yordan Famelio M 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6 Jumlah 26 26 31 7 25 15 18 31 8 30 Persentase siswa setuju 83,9% 83,9% 100% 22,6% 80,6% 51,6% 58,1% 100% 25,8% 96,8% Keterangan: 0 = siswa yang menjawab tidak setuju 1 = Siswa yang menjawab setuju Hasil: 1. 83,9% siswa menyukai biologi 2. 83,9% siswa menyatakan dalam pembelajaran biologi guru sering menggunakan metode ceramah 3. 100% siswa tertarik dan termotivasi bila pembelajaran menyuguhkan permasalahan nyata terkait materi 4. 22,6% siswa menyatakan dalam pembelajaran biologi sering dilakukan diskusi 5. 80,6% dalam pembelajaran biologi pernah dilakukan diskusi untuk menyelesaika masalah, tetapi jarang 6. 51,6% siswa tertarik dan menyukai diskusi 7. 58,1% menggunankan bahan ajar 8. 100% menggunakan LKS 9. 25,8% siswa menyatakan tampilan dan isi LKS menarik untuk dipelajari 10. 96,8% siswa menyatakan perlu dikembangkan LKS dengan penyajian yang lebih menarik dan menyajikan permasalahan pada kehidupan nyata mengenai materi virus 87 Lampiran 4. Rekapitulasi Hasil Angket Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Nama Agus Setiawan Andina Widhayanti Asti Ramandani Atika A Bayu Widyanto Bella Wandai Budi Utomo Ela Marsela Erma Septianingrum Eva Yusriyanah Feni Fadzilah Getha Yuliana Janggan A A Khoridatul Khasanah Liya Akhsin M Maghfiroh Muh Aminurrohman M Pratama Irham Nina Andriyani Nur Azizah Nur Khamami Puji Fitriana 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 4 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 Pertanyaan 5 6 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 Total 7 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 8 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 10 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 4 3 3 6 2 3 2 5 2 1 2 7 4 2 3 2 4 1 1 1 4 88 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. Shafiatun Sofiyatun Sri Madiastuti Titik Triyani Ulul Ilma N Uswatun Khasanah Wahdiyo Winarsih Yordan Famelio M Jumlah Persentase siswa setuju Rata-rata Keterangan: 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 12,9% 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 9,7% 1 0 0 0 1 0 0 0 0 10 32,2% 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7 22,6% 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 26 6 83,9% 19,3% 29,03% 0 0 0 0 0 1 1 0 1 9 29% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 9,7% 0 0 0 0 1 1 1 0 0 8 25,8% 0 0 0 0 1 0 1 0 0 14 45,2% 0 = siswa yang menjawab tidak setuju 1 = Siswa yang menjawab setuju Indikator Persentase (%) Rata-rata Rekapitulasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pertanyaan 5 7 1 3 10 8 9 2 4 Mengobservasi dan Membuat dan Bertanya dan menjawab mempertimbangkan menentukan Mengidentifikasi pertanyaan tentang suatu laporan hasil hasil asumsi penjelasan observasi pertimbangan 83,9 29 12,9 32,2% 45,2 9,7 25,8 9,7 22,6 56,45% 30,03% 16,15% 17,75% 6 Menentukan tindakan 19,3 19,3% 3 2 0 1 5 4 5 1 2 89 Lampiran 5. Hasil Wawancara Siswa Pertanyaan wawancara 1. Apakah kamu menyukai pelajaran biologi? Mengapa demikian? 2. Apakah sering dilakukan diskusi dalam pembelajaran biologi? 3. Apakah kamu menyukai kegiatan diskusi? 4. Apakah kamu tertarik bila pembelajaran menyajikan permasalahan pada kehidupan nyata? 5. Apakah dalam pembelajaran biologi pernah dilakukan diskusi untuk menyelesaikan masalah? 6. Bahan ajar apa yang kamu gunakan dalam pembelajaran biologi? 7. Menurutmu bahan ajar yang kamu gunakan menarik? Mengapa? 8. Apakah perlu dikembangkan bahan ajar/ LKS dengan penyajian lebih menarik dan menyajikan permasalahan pada kehidupan nyata? 9. Apakah kamu mempunyai laptop atau smarthphone? Hasil wawancara siswa Waktu pelaksanaan : Mei 2014 a. Kurang begitu suka pelajaran biologi, karena banyak materi dan istilah yang sulit dihafalkan b. Jarang dilakukan diskusi, lebih sering dijelaskan oleh guru, pernah dilakukan diskusi sekitar dua kali c. Tidak terlalu suka, lebih mudah dijelaskan d. Tertarik, karena jadi tahu seperti apa biologi dalam kehidupan, daripada dijelaskan materi terus malah susah dipahami e. Pernah tapi jarang, misal saat ditengah pembelajaran diberikan pertanyaan oleh guru kemudian disuruh berdiskusi untuk menjawab pertanyaan tersebut f. LKS, tapi kadang disuruh pinjam buku paket di perpustakaan g. Kurang menarik, karena tulisannya kecil-kecil, buram, sedikit gambar, seharusnya lebih banyak gambar akan lebih menarik h. Sangat perlu, agar kita tertarik untuk membaca/mempelajarinya i. Beberapa siswa punya laptop, sebagian besar punya smarthphone 90 Lampiran 6 Silabus dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 Materi Virus Kelas X SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA Satuan Pendidikan : SMA Kelas : X KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR 1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup. MATERI POKOK Virus Ciri-ciri virus: struktur dan ciri PEMBELAJARAN PENILAIAN 3. Virus, ciri dan peranannya dalam kehidupan Mengamati Tugas Diberikan berbagai kasus penyakit Model tiga dimensi yang merebak saat ini yang Virus HIV disebabkan oleh virus seperti Observasi ALOKASI WAKTU 2 minggu x 4 JP MEDIA, ALAT, BAHAN Charta virus Charta penyebaran virus HIV 91 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses 1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya 2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium 1.2. 2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan Kasus-kasus penyakit yang disebabkan virus Peran virus dalam kehidupan Jenis-jenis partisipasi remaja dalam menanggulangi virus HIV dan lainnya influenza, Aids, dan flue burung, siswa mengamati fenomena alam tersebut Menanya Siswa menanya dibantu oleh gurunya tentang apa penyebab beberapa penyakit tersebut? Bagaimana karakteristik penyebab penyakitnya, cara perkembangbiakannya, dan cara penularan dan pencegahannya? Mengumpulkan Data(Eksperimen/Eksplorasi) Mengamati karakteristik virus dari charta Mengamati proses perkembangbiakan pada organisme hidup Mendiskusikan penyebaran virus HIV Mendiskusikan dampak ekonomi dan sosial akibat serangan virus Mendiskusikan apa maksud Tuhan menciptakan makhluk yang menyebabkan penyakit dikaitkan dengan perilaku yang tidak terpuji pada seseorang Mengasosiasikan Mendiskusikan tentang apa yang telah dipelajarinya dengan pemahaman sebelumnya, dan mendiskusikan apa - Portofolio - Tes Essay bagan replikasi virus Essay penyebaran virus HIV Essay dampak ekonomi dan sosial Tertulis tentang pe,aha,am istilahistilah ilmiah yang digunakan berkaitan dengan virus seperti kapsid, DNA, RNA, tail/ekor, fase litik dan lisogenik, dll Charta perkembangbiakan virus Foto/gambar berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus 92 menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar 3.3. Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat. 4.3. Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta. yang diperolehnya dengan perilaku yang harus dilakukannya Mengkomunikasikan Menjelaskan secara lisan: ciri dan karakter virus, perkembangbiakan dan cara penularan HIV Menjelaskan dampak ekonomi dan sosial dengan terjangkitnya virus Menyajikan sketsa model virus yang akan dibuatnya (PR) 93 Lampiran 7. Hasil Validasi Silabus dan RPP a. Validator 1 94 95 96 b. Validator 2 97 98 99 Lampiran 8. Rekapitulasi Hasil Validasi Silabus dan RPP A. Rekapitulasi hasil validasi silabus No Butir Kelayakan Skor Validator Validator 1 2 1 Kelengkapan komponen-komponen silabus 4 4 2 Materi ajar sesuai dengan KD 4 3 3 Pembelajaran mengarahkan siswa untuk menemukan 3 4 konsep dan memecahkan masalah 4 Memungkinkan adanya interaksi antar peserta didik 4 4 5 Menyajikan masalah nyata yang up do date 4 4 6 Menggunakan tiga atau lebih metode pembelajaran 3 4 7 Menggunakan lebih dari dua media pembelajaran 4 4 8 Kegiatan pembelajaran mendorong keaktifan siswa 4 4 9 Alokasi waktu sesuai untuk pencapaian KD 3 4 10 Menggunakan berbagai sumber belajar 4 4 11 Aspek dan teknik penilaian jelas 2 4 12 Penilaian memperhitungkan penugasan 4 4 13 Penilaian mencakup ranah afektif, psikomotor, dan 2 4 kognitif Jumlah skor 45 51 Skor total instrumen 52 Persentase 86,5% 98% Rata-rata 92,25% Kriteria Sangat layak B. Rekapitulasi hasil validasi RPP No 1 2 3 4 5 6 Kriteria Terdapat identitas RPP lengkap Indikator dirumuskan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur Tujuan pembelajaran mencakup kompetensi spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang sesuai dengan KD Bagian pendahuluan terdapat apersepsi, motivasi, tujuan pembelajaran dan cakupan materi Kegiatan Inti terdiri dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan Skor Validator Validator 1 2 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 3 100 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kegiatan pembelajaran menunjang dan sesuai dengan KD Kegiatan pembelajaran berfokus pada permasalahan otentik Mendorong siswa berpikir kritis dalam memecahkan masalah melalui diskusi Siswa dituntun menemukan konsep materi Memberikan kesempatan untuk bekerja secara kelompok Skenario pembelajaran runtut, jelas, sistematis Menekankan pada partisipasi aktif peserta didik Mendorong siswa untuk membaca dan menulis Penugasan mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa Menilai proses dan hasil belajar Penilaian mencakup ranah afektif, psikomotor, dan kognitif Memberi umpan balik dan tindak lanjut Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi Dapat digunakan tanpa menimbulkan penafsiran ganda Jumlah skor Skor total instrumen 80 Persentase Rata-rata Kriteria 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 69 73 86,25% 91,25% 88,75% Sangat layak 101 Lampiran 9. Kisi-kisi Lembar Validasi LKS Pakar Materi Dimensi Kelayakan isi Indikator Dimensi kecakapan spiritual (KI1) Dimensi kecakapan sosial (KI2) Dimensi pengetahuan (KI3) Dimensi keterampilan (KI4) Item 1 2, 3 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 13, 14, 15 Total Jumlah item 1 2 9 3 15 102 Lampiran 10 Rubrik Penskoran Validasi Materi LKS Berbasis Problem Based Learning Butir Penilaian Deskripsi 1. Mengajak siswa untuk Materi/kasus/contoh yang disajikan sangat membuka menghayati agama wawasan peserta didik untuk mengenal materi virus dan yang dianutnya sangat membangkitkan rasa syukur peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang diberikan. Dapat membuka wawasan peserta didik untuk mengenal materi virus dan membangkitkan rasa syukur peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang diberikan. Kurang membuka wawasan peserta didik untuk mengenal materi virus dan kurang membangkitkan rasa syukur peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang diberikan Tidak membuka wawasan peserta didik untuk mengenal materi virus dan tidak membangkitkan rasa syukur peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang diberikan 2. Materi/kegiatan yang Materi/permasalahan/kegiatan yang disajikan mengajak siswa disajikan mengajak mengembangkan rasa ingin tahu untuk mempelajari, tekun, siswa kritis, dan kreatif dalam memecahkan masalah mengembangkan rasa Hanya mencakup 3 aspek ingin tahu, tekun, Hanya mencakup 2 aspek kritis, dan kreatif Hanya mencakup 1 aspek 3. Mengajak siswa untuk Permasalahan dan kegiatan yang disajikan mengajak siswa mengembangkan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, gotong rotong, kemampuan toleransi, dan terbuka berkomunikasi, berinteraksi, dan Hanya mencakup 3 aspek bekerjasama dengan Hanya mencakup 2 aspek orang lain Hanya mencakup 1 aspek 4. Keluasan materi Materi yang disajikan sangat mencerminkan jabaran substansi sesuai KI3 dan KD materi yang terkandung dalam KI3 dan KD nya serta dalam nya batas yang wajar untuk peserta didik Materi yang disajikan mencerminkan jabaran substansi materi yang terkandung dalam KI3 dan KD nya serta dalam batas yang wajar untuk peserta didik Materi yang disajikan kurang mencerminkan jabaran substansi materi yang terkandung dalam KI3 dan KD nya serta kurang sesuai dengan batas yang wajar untuk peserta didik Materi yang disajikan tidak mencerminkan jabaran substansi materi yang terkandung dalam KI3 dan KD nya serta tidak dalam batas yang wajar untuk peserta didik Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 103 5. Kedalaman materi sesuai KI3 dan KD nya 6. Akurasi konsep/ teori yang disajikan 7. Akurasi fakta 8. Akurasi prosedur/kegiatan 9. Materi yang disajikan sesuai dengan perkembangan ilmu biologi Materi mencakup mulai pengenalan konsep sampai dengan interaksi antarkonsep yang sangat sesuai dengan KI3 dan KD nya Materi mencakup mulai pengenalan konsep sampai dengan interaksi antarkonsep yang sesuai dengan KI3 dan KD nya Materi mencakup mulai pengenalan konsep sampai dengan interaksi antarkonsep yang kurang sesuai dengan KI3 dan KD nya Materi mencakup mulai pengenalan konsep sampai dengan interaksi antarkonsep yang tidak sesuai dengan KI3 dan KD nya Konsep/teori yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir dan istilah-istilah yang dipakai sangat sesuai dengan definisi dalam ilmu biologi secara benar Konsep/teori yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai dengan definisi dalam ilmu biologi secara benar Konsep/teori yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir dan kurang sesuai dengan definisi ilmu biologi secara benar Konsep/teori yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir dan tidak sesuai dengan definisi ilmu biologi secara benar Fakta/kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan sangat mendorong motivasi siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman peserta didik Fakta/kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan mendorong motivasi siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman peserta didik Fakta/kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan kurang mendorong motivasi siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman peserta didik Fakta/kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan tidak mendorong motivasi siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman peserta didik peserta didik Alur kegiatan yang disajikan tidak menimbulkan salah tafsir dan dapat diterapkan dengan runtut dan benar Alur kegiatan yang disajikan tidak menimbulkan salah tafsir dan dapat diterapkan dengan sangat runtut dan benar Alur kegiatan yang disajikan kurang dapat dipahami dan kurang dapat diterapkan dengan runtut dan benar Alur kegiatan yang disajikan sulit dipahami dan sulit dapat diterapkan dengan runtut dan benar Materi/contoh yang disajikan sangat up to date (semua contoh yang disajikan berupa informasi terbaru) sesuai dengan perkembangan keilmuan biologi terkini dan contoh/permasalahan yang disajikan sangat mendorong peserta didik untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber Materi/contoh yang disajikan up to date (sebagian besar contoh yang disajikan berupa informasi terbaru) dan 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 104 10. Keterkinian/ketermas aan contoh dan permasalahan 11. Menyajikan contoh, atau permasalahan yang konkret dari lingkungan lokal/nasional/regiona l/internasional dan menarik 12. Tidak menimbulkan masalah SARA 13. Memotivasi siswa untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/data, dan menalar/mengasosiasi kan informasi yang diperoleh untuk memecahkan masalah contoh/permasalahan yang disajikan mendorong peserta didik untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber Materi/contoh yang disajikan kurang up to date (sedikit menyajikan contoh terbaru) dan contoh/permasalahan yang disajikan kurang mendorong peserta didik untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber Materi/contoh yang disajikan tidak up to date (tidak menyajikan informasi terbaru) dan contoh/permasalahan yang disajikan kurang mendorong peserta didik untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber Contoh dan kasus yang disajikan sangat relevan dan menarik, serta sangat mencerminkan peristiwa atau kondisi termasa (merebak kurang dari satu tahun belakangan) Contoh dan kasus yang disajikan relevan dan menarik, serta mencerminkan peristiwa atau kondisi termasa (merebak lebih dari satu tahun belakangan) Contoh dan kasus yang disajikan kurang relevan dan menarik, serta kurang mencerminkan peristiwa atau kondisi termasa (merebak lebih dari dua dari satu tahun belakangan) Contoh dan kasus yang disajikan tidak relevan dan menarik, serta tidak mencerminkan peristiwa atau kondisi termasa (merebak lebih dari tiga tahun belakangan) Contoh dan kasus yang disajikan berasal dari lingkungan terdekat peserta didik di Indonesia atau Asia tenggara atau dunia Contoh dan kasus yang disajikan hanya berasal dari lingkungan terdekat peserta didik di Indonesia Contoh dan kasus yang disajikan hanya berasal dari lingkungan terdekat peserta didik Asia tenggara Contoh dan kasus yang disajikan berasal dari lingkungan terdekat peserta didik di dunia Materi/isi dan bahasa/gambar dalam LKS tidak menimbulkan masalah suku, agama, ras, dan antargolongan Materi/isi dan bahasa/gambar dalam LKS sangat sedikit menimbulkan masalah suku, agama, ras, dan antargolongan Materi/isi dan bahasa/gambar dalam LKS cukup menimbulkan masalah suku, agama, ras, dan antargolongan Materi/isi dan bahasa/gambar dalam LKS menimbulkan masalah suku, agama, ras, dan antargolongan Kegiatan dalam LKS mengajak siswa untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/data, dan menalar/mengasosiasikan informasi yang diperoleh untuk memecahkan masalah Hanya mencakup 3 aspek Hanya mencakup 2 aspek Hanya mencakup 1 aspek 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 105 14. Mendorong siswa berpikir kritis dalam memecahkan masalah Sangat mendorong siswa berpikir kritis dalam memecahkan masalah Mendorong siswa berpikir kritis dalam memecahkan masalah Kurang mendorong siswa berpikir kritis dalam memecahkan masalah Tidak mendorong siswa berpikir kritis dalam memecahkan masalah 15. Memotivasi siswa Kegiatan yang disajikan sangat memotivasi peserta didik untuk untuk menyajikan hasil diskusi pemecahan masalah menyajikan/mengkom Kegiatan yang disajikan memotivasi peserta didik untuk unikasikan hasil menyajikan hasil diskusi pemecahan masalah pemecahan masalah Kegiatan yang disajikan kurang memotivasi peserta didik untuk menyajikan hasil diskusi pemecahan masalah Kegiatan yang disajikan tidak memotivasi peserta didik untuk menyajikan hasil diskusi pemecahan masalah 4 3 2 1 4 3 2 1 106 Lampiran 11. Hasil Validasi LKS Oleh Pakar Materi 107 108 Lampiran 12 Kisi-kisi Lembar Validasi LKS Pakar Media Dimensi Indikator Item Kebahasaan Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik Keterbacaan Kemampuan Memotivasi Kelugasan Koherensi dan keruntutan alur pikir Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar Penggunaan istilah dan simbol lambang Teknik penyajian Pendukung penyajian Penyajian pembelajaran 1, 2 Jumlah item 2 3 4, 5 6 7 8 2 1 1 1 1 9 10, 11 12, 13, 14, 15 16, 17, 18, 19, 20 Total 1 2 4 2 Penyajian 20 109 Lampiran 13 Rubrik Penskoran Validasi Media LKS Berbasis Problem Based Learning 1. KOMPONEN KEBAHASAAN Butir Penilaian 1. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan Intelektual siswa 2. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosialemosional siswa 3. Kejelasan informasi terhadap keterpahaman siswa terhadap pesan 4. Kemampuan memotivasi siswa untuk merespon pesan 5. Kemampuan mendorong peserta didik untuk berpikir kritis 6. Ketepatan struktur kalimat dan kebakuan istilah Deskripsi Skor Sangat sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir siswa Sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir siswa Kurang sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir siswa Tidak sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir siswa Sangat sesuai dengan tingkat perkembangan sosial-emosional siswa Sesuai dengan tingkat perkembangan sosial emosional siswa Kurang sesuai dengan tingkat perkembangan sosial-emosional siswa Tidak sesuai dengan tingkat perkembangan sosial-emosional siswa Informasi yang disajikan sangat jelas, menggunakan bahasa yang tepat, efektif dan mudah dipahami siswa Hanya 3 aspek yang terpenuhi 4 Hanya 2 aspek yang terpenuhi 2 Hanya 1 aspek yang terpenuhi 1 Sangat memotivasi siswa Dapat memotivasi siswa Kurang dapat memotivasi siswa Tidak Dapat memotivasi siswa Sangat mendorong siswa untuk berpikir kritis Mendorong siswa untuk berpikir kritis Kurang mendorong siswa untuk berpikir kritis Tidak mendorong siswa untuk berpikir kritis 4 3 2 1 4 Struktur kalimat yang digunakan sangat tepat dan menggunakan istilah baku Struktur kalimat tepat dan menggunakan istilah baku 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 3 2 1 3 110 Struktur kalimat kurang tepat, terdapat istilah yang tidak baku Struktur kalimat tidak tepat, terdapat istilah tidak baku 7. Ketertautan Antarbab/subbab/alinea/kalimat saling antarbab/subbab/alinea/kalimat berhubungan dan sangat runtut Antarbab/subbab/alinea/kalimat saling berhubungan dan cukup runtut Antarbab/subbab/alinea/kalimat saling berhubungan namun kurang runtut Antarbab/subbab/alinea/kalimat ada yang tidak berhubungan dan tidak runtut 8. Ketepatan tata bahasa dan Bahasa dan ejaan yang digunakan sangat ejaan tepat dan sangat sesuai dengan EYD Bahasa dan ejaan yang digunakan tepat dan sesuai EYD Bahasa dan ejaan yang digunakan kurang tepat dan kurang sesuai EYD Bahasa dan ejaan yang digunakan tidak tepat dan tidak sesuai EYD 9. Konsistensi penggunaan Penggunaan istilah, simbol atau nama ilmiah istilah,simbol, atau nama sangat konsisten ilmiah. Penggunaan istilah, simbol atau nama ilmiah konsisten Penggunaan istilah, simbol atau nama ilmiah kurang konsisten Penggunaan istilah, simbol atau nama ilmiah tidak konsisten 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 2. KOMPONEN PENYAJIAN Butir Penilaian 10. Konsistensi sistematika sajian dalam LKS 1. Keruntutan penyajian alur kegiatan 2. Petunjuk penggunaan LKS Deskripsi Sistematika sajian dalam LKS sangat konsisten Sistematika sajian dalam LKS konsisten Sistematika sajian dalam LKS kurang konsisten Sistematika sajian dalam LKS tidak konsisten Penyajian alur kegiatan sangat runtut Penyajian alur kegiatan runtut Penyajian alur kegiatan kurang runtut Penyajian alur kegiatan tidak runtut Penyajian alur kegiatan tidak runtut Sangat memudahkan siswa menggunakan LKS Memudahkan siswa menggunakan LKS Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 111 13. Adanya rujukan/sumber acuan termasa untuk teks, tabel, dan gambar 14. Ketepatan penomoran dan penamaan tabel dan gambar 15. Terdapat petunjuk belajar yang jelas 1. Keterlibatan aktif siswa dan berpusat pada siswa 17. Mengembangkan keterampilan merumuskan masalah 18. Melatih keterampilan komunikasi Kurang memudahkan siswa menggunakan LKS 2 Tidak memudahkan siswa menggunakan LKS 1 Terdapat sumber acuan termasa yang sangat jelas pada setiap teks, tabel, atau gambar Terdapat sumber acuan termasa yang jelas pada setiap teks, tabel, atau gambar Terdapat sumber acuan termasa yang kurang jelas pada setiap teks, tabel, atau gambar Tidak erdapat sumber acuan yang jelas pada setiap teks, tabel, atau gambar Terdapat penomoran dan penamaan pada semua tabel dan gambar dengan sangat tepat dan runtut Terdapat penomoran dan penamaan pada semua tabel dan gambar dengan tepat dan runtut Terdapat penomoran dan penamaan pada semua tabel dan gambar dengan kurang tepat dan kurang runtut Terdapat penomoran dan penamaan pada semua tabel dan gambar namun tidak tepat Petunjuk belajar sangat mudah dipahami Petunjuk belajar mudah dipahami Petunjuk belajar kurang dapat dipahami Petunjuk belajar sulit dipahami Kegiatan pembelajaran sangat berpusat pada siswa dan mendorong keaktifan siswa Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa dan mendorong keaktifan siswa Kegiatan pembelajaran kurang berpusat pada siswa dan mendorong keaktifan siswa Kegiatan pembelajaran tidak berpusat pada siswa dan mendorong keaktifan siswa Sangat melatih keterampilan merumuskan masalah Melatih keterampilan merumuskan masalah 4 Kurang melatih keterampilan merumuskan masalah Tidak melatih keterampilan merumuskan masalah Sangat melatih keterampilan komunikasi Melatih keterampilan komunikasi Kurang melatih keterampilan komunikasi Tidak melatih keterampilan komunikasi 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 112 19. Melatih keterampilan membuat kesimpulan 20. Melatih berpikir kritis Sangat melatih keterampilan membuat kesimpulan Melatih keterampilan membuat kesimpulan Kurang melatih keterampilan membuat kesimpulan Tidak melatih keterampilan membuat kesimpulan Melatih mengidentifikasi masalah, bertanya dan menjawab pertanyaan atas suatu penjelasan, mengidentifikasi asumsi, menganalisis pertanyaan, mengobservasi, mempertimbangkan, melakukan tindakan Melatih 5 atau 4 aspek saja Melatih 3 atau 2 aspek saja Melatih 1 aspek saja 4 3 2 1 4 3 2 1 113 Lampiran 14 Hasil Validasi LKS Oleh Pakar Media 114 115 Lampiran 15. Rekapitulasi Hasil Validasi Kelayakan LKS A. Kelayakan Materi No Poin 1 Kecakapan spiritual 2 Kecakapan personal 3 Kecakapan sosial Kriteria Mengajak siswa menghayati agama yang dianutnya Materi/kegiatan mengajak siswa mengembangkan rasa ingin tahu, tekun, kritis, dan kreatif Permasalahan/kegiatan mengajak siswa mengembangkan kemampuan berkomunikasi, berinteraksi, dan bekerjasama 4 Cakupan Keluasan materi sesuai KI3 dan KDnya materi Kedalaman materi sesuai dengan KI3 dan KDnya 5 Akurasi Akurasi konsep/hukum/teori yang disajikan materi Akurasi fakta Akurasi kegiatan 6 Kemutakhiran Materi sesuai dengan perkembangan ilmu biologi dan Keterkinian contoh dan permasalahan kontekstual Menyajikan contoh/permasalahan yang konkret dari lingkungan lokal/regional/internasional dan menarik 7 Wawasan Tidak menimbulkan masalah SARA nusantara 8 Keterampilan Memotivasi siswa untuk mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi informasi untuk memecahkan masalah Mendorong siswa berpikir kritis dan memecahkan masalah Memotivasi siswa untuk mengkomunikasikan hasil pemecahan masalah Jumlah skor Skor total instrumen = 60 Persentase Kriteria Skor 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 52 86,7% Sangat layak B. Kelayakan Media No 1 2 3 4 5 Butir Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual siswa Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial-emosional siswa Kejelasan informasi terhadap keterpahaman siswa terhadap pesan Kemampuan memotivasi peserta didik untuk merespon pesan Kemampuan medorong peserta didik untuk berpikir kritis Skor 3 4 4 3 3 116 6 7 8 9 10 11 12 13 Ketepatan struktur kalimat dan kebakuan istilah 3 Ketertautan antarbab/subbab/alinea/kalimat 3 Ketepatan tata bahasa dan ejaan 3 Konsistensi penggunaan istilah, simbol dan nama ilmiah/asing 4 Konsistensi sistematika sajian dalam LKS 4 Keruntutan penyajian alur kegiatan 4 Petunjuk penggunaan LKS 4 Adanya rujukan/sumber acuan termasa untuk teks, tabel, gambar, dan 3 lampiran 14 Ketepatan penomoran dan penamaan tabel dan gambar 3 15 Terdapat petunjuk belajar yang jelas 4 16 Keterlibatan aktif peserta didik dan berpusat pada peserta didik 4 17 Mengembangkan keterampilan merumuskan masalah 4 18 Melatih keterampilan komunikasi 4 19 Melatih keterampilan membuat kesimpulan 4 20 Mendorong keterampilan berpikir kritis siswa 3 Jumlah skor 71 Skor total instrumen = 80 Persentase 88,75% Kriteria Sangat layak 117 Lampiran 16 Hasil Angket Tanggapan Siswa pada Uji Coba Skala Kecil 118 119 Lampiran 17 Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Siswa pada Uji Coba Skala Kecil Kelas : X MIA 1 Selolah : SMA Negeri 1 Bandar No Pertanyaan Skor/Responden 4 5 6 7 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 1 2 3 8 9 10 Tampilan LKS berbasis PBL menarik 4 3 3 4 3 4 Komposisi warna pada LKS menarik 3 4 3 4 3 4 jenis huruf dan ukuran huruf yang digunakan dalam LKS 3 3 4 3 3 4 mudah dibaca 4 Terdapat kesalahan penulisan/pengetikan yang menyulitkan 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 dalam membacanya 5 Bahasa yang digunakan dalam LKS mudah dipahami 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 6 Gambar yang tercantum pada LKS jelas dan mudah dipahami 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 7 Keterangan pada gambar mudah dipahami 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 8 Istilah-istilah yang digunakan mudah dipahami 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 9 Permasalahan/kasus yang disajikan dalam LKS menarik 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 10 Petunjuk belajar jelas dan mudah dipahami 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 11 Langkah-langkah kegiatan dalam LKS jelas, mudah dipahami 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 dan diikuti 12 Kegiatan/permasalahan dalam LKS mendorong untuk berpikir 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 kritis Jumlah skor 39 43 41 41 41 38 42 42 39 41 Skor total instrumen = 48 Persentase (%) 81,75 89,6 85,4 85,4 85,4 79,2 87,5 87,5 81,75 85,4 Rata-rata 84,9% Kriteria Sangat baik 1 2 3 Jumlah Persentase (%) 35 87,5 35 87,5 36 90 27 67,5 30 39 33 29 38 30 32 75 97,5 82,5 72,5 95 75 80 37 92,5 83,54 120 Lampiran 18 Hasil Tanggapan Guru pada Uji Coba Skala Kecil 121 122 Lampiran 19 Rekapitulasi hasil tanggapan guru terhadap silabus dan RPP 1. Silabus No. Aspek yang dinilai 1. Terdapat komponen-komponen silabus (identitas, KI, KD, materi pokok kegiatan pembelajaran, penilaian, sumber belajar, alokasi waktu) 2. Materi ajar sesuai dengan kompetensi dasar 3. Pembelajaran menyajikan masalah nyata dalam kehidupan 4. Kegiatan pembelajaran mendorong keaktifan siswa 5. Adanya interaksi antara guru dan siswa 6. Alokasi waktu sesuai untuk pencapaian kompetensi dasar 7. Menggunakan berbagai sumber belajar 8. Penilaian jelas mencakup ranah afektif, psikomotor, dan kognitif Jumlah skor Skor total instrumen 32 Persentase Kriteria Skor 3 3 4 3 4 3 3 4 27 84,4% Sangat baik 2. RPP No. Aspek yang dinilai Skor 1. 2.. 3.. 4.. Kesesuaian antara silabus dan RPP Keterkaitan dan keterpaduan antar komponen-komponen RPP Terdapat identitas RPP dengan lengkap Indikator dirumuskan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur Tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar Kegiatan pembelajaran menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang dicapai Kegiatan pembelajaran berfokus pada permasalahan otentik Kegiatan pembelajaran menekankan pada kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah melalui diskusi Memberikan kesempatan untuk bekerja secara kelompok Skenario pembelajaran terinci dengan jelas, runtut, dan sistematis dengan mengandung unsur-unsur PBL dan alokasi waktu terinci dengan jelas pada setiap tahap Menekankan pada partisipasi aktif peserta didik Penugasan yang diberikan sesuai dan memberikan kesempatan pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa Penilaian memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik 3 3 4 3 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 4 3 3 3 4 3 3 3 4 123 14. Memberi umpan balik dan tindak lanjut selama proses pembelajaran 15. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi 16. Dapat digunakan oleh orang lain tanpa menimbulkan penafsiran ganda Jumlah skor Skor total instrumen 64 Persentase Kriteria 4 4 3 54 84,4% Sangat baik 124 Lampiran 20 Kisi-Kisi Soal Uji Coba dan Pre-test dan Post-test No 1 Indikator Pembelajaran Mengidentifikasi ciri-ciri virus Nomor Soal Indikator Berpikir Kritis 1 2 Mengidentifikasi asumsi 11* Membuat dan menentukan hasil pertimbangan 7 Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan 2 Menggambarkan struktur tubuh virus 8* Mengobservasi dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi 3 Menjelaskan replikasi virus 9* Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan 4 Mengidentifikasi peranan virus bagi kehidupan 3* Mengobservasi dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi 13* Mengidentifikasi asumsi Menjelaskan cara penularan, pencegahan, dan penanggulangan penyakit yang disebabkan oleh virus 4 12 Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan 5 Mengobservasi dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi 6 Membuat dan menentukan hasil pertimbangan 10* 14 Menentukan suatu tindakan 5 Keterangan: *Soal yang digunakan untuk Pre-test-Post-test setelah dilakukan uji coba soal 125 Lampiran 21. Soal Uji Coba Mata Pelajaran Materi Konsep Kelas/Semester Waktu : Biologi : Virus : X/I : 70 menit Petunjuk: 1. Berdoalah sebelum Anda mengerjakan soal-soal berikut dan kerjakanlah dengan jujur. 2. Bacalah setiap soal dengan cermat dan teliti. 3. Jawablah setiap pertanyaan dengan ringkas dan benar 4. Tanyakan pada pengawas apabila terdapat hal-hal yang belum jelas. 1. Virus dalam hidupnya mutlak sebagai parasit sejati, setujukah kamu dengan pernyataan tersebut? Beri alasan yang tepat! 2. Beberapa ilmuan menyatakan bahwa virus adalah bukan makhluk hidup, namun ada pula yang berpendapat bahwa virus merupakan makhluk hidup, Bila dilihat dari ciriciri yang dimiliki virus, menurutmu virus termasuk makhluk hidup atau bukan? Jelaskan alasanmu! 3. Perhatikan grafik kondisi penderita AIDS dari waktu ke waktu di bawah ini. Adakah hubungan antara jumlah limfosit T dengan jumlah RNA HIV terhadap kondisi penderita AIDS? Jelaskan! 126 4. Ati dan Doni memakan telur ayam yang berasal dari peternakan yang diindikasi terjangkit flu burung. Ati memakan telur rebus setengah matang, sedangkan Doni memakan telur rebus matang. Kemungkinan apa yang bisa terjadi pada Ati dan Doni? Jelaskan! 5. Berdasarkan hasil observasi, Papua merupakan provinsi dengan tingkat pengidap HIV/AIDS tertinggi di Indonesia. Hingga akhir 2006, data yang dirilis Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Depkes Indonesia menyebutkan, tingkat prevalensi tiap 100 ribu penduduk di Papua, 51,4% tertular AIDS. Selanjutnya, Dinas Kesehatan Provinsi Papua mencatat secara kumulatif kasus HIV/AIDS untuk tri wulan kedua (per 30 Juni 2008) mencapai 4114 kasus. Kasus HIV/AIDS akibat hubungan seks antara lawan jenis (Heteroseks) menempati urutan pertama dengan 3855 kasus. Sungguh merupakan angka yang mencengangkan jika dibandingakan dengan penduduk Papua yang hanya 2,6 juta jiwa. Mengapa kasus HIV/AIDS tertinggi dapat menyerang di daerah Papua yang tergolong terpencil dari ibukota? Jelaskan! 6. Flu merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Influenza, hampir semua orang pernah terserang flu. Dokter sering memberikan resep obat yang disertai antibiotik. Apabila kamu terserang flu, akankah kamu meminum antibiotik yang diresepkan dokter? Tepatkan penanganan flu menggunakan antibiotik? Jelaskan! 7. Tipes merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhosa. Penularan tipes dapat terjadi melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5 F yaitu food (makananan), fingers (jari tangan atau kuku), fomitus (muntah), fly (lalat), dan feces. Namun tidak semua orang yang memakan makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut akan menderita tipes, karena bakteri yang masuk dari mulut manusia sebagian akan dimusnahkan oleh asam lambung (HCI). Terlebih lagi masa inkubasi bakteri ini cukup lama yaitu 8-14 hari sehingga apabila ditangani dengan cepat maka tipes dapat dicegah. Bakteri mampu melakukan reproduksi secara aseksual (pembelahan biner) setiap 20 menit sekali. Berbeda dengan flu disebabkan virus Influenza yang mudah menular melalui udara. Penularannya terjadi dari manusia ke manusia melalui udara pada saat berbicara, batuk, bersin, atau kontak dengan benda yang disentuh penderita. Virus influenza memiliki masa inkubasi 1-4 hari, tapi gejalanya bisa muncul secara tiba-tiba. Influenza dapat menular 1-2 hari sebelum gejalanya muncul. Sekali bereplikasi virus membutuhkah waktu 20-30 menit, dan sekali replikasi mampu menghasilkan 100-200 virus baru. (Sumber: http://www.tipsehat.org/ dan http://www.ardastudents-blogundip.ac.id) Terdapat penyataan bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus lebih mudah dan cepat menular. Setelah membaca artikel di atas, setujukah kamu dengan pernyataan tersebut? Jelaskan alasanmu! 127 8. Perhatikan struktur tubuh beberapa virus berikut! a. Bagian utama struktur tubuh yang dapat ditemukan pada semua jenis virus adalah? b. Apakah ketiga jenis virus tersebut menggunakan cara yang sama dalam menginfeksi inang? Jika tidak apa perbedaannya? 9. Virus berkembangbiak melalui replikasi, ada dua daur replikasi virus, yaitu daur litik dan lisogenik. Jelaskan perbedaan replikasi litik dan lisogenik, buatlah dalam bentuk tabel! 10. Apabila salah satu anggota keluargamu menunjukkan gejala flu burung, MERS, AIDS, atau demam ebola tindakan awal apa yang dapat kamu lakukan? (pilih salah satu penyakit) 11. a. Dalam suatu larutan terdapat virus dan bakteri. Jika kita ingin memisahkan antara virus dan bakteri bagaimana caranya? b. Seorang ilmuan ingin melakukan penelitian tentang virus sehingga ia harus membiakkan virus, medium seperti apa yang cocok untuk membiakkan virus? Berikan contohnya. 12. Salah satu tindakan pencegahan terhadap infeksi virus adalah dengan melakukan vaksinasi, vaksinasi diberikan pada seseorang dalam kondisi sehat, mengapa demikian? Bisakah vaksin diberikan kepada orang yang sudah terinfeksi virus untuk menganganinya? 13. Salah satu peran virus adalah untuk membuat vaksin, vaksin digunakan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus. Namun ada beberapa orang yang antivaksin dan menganggap vaksin justru berbahaya bahkan dapat menyababkan kematian. Menurut mereka bayi tidak perlu divaksin karena tubuh sudah mempunyai sistem imun. Bagaimana menurutmu, perlukah seseorang divaksinasi? Jelaskan alasanmu! 14. Sebagai generasi muda bangsa, hal apa saja yang dapat kamu lakukan sebagai upaya pencegahan/penanggulangan infeksi virus-virus yang berbahaya seperti HIV, H7N9, Coronavirus, ebola dll? #Selamat mengerjakan, semoga sukses# 128 Lampiran 22 Hasil Analisis Uji Coba Soal Pretest dan Posttest 129 130 131 132 133 Lampiran 23 Rekapitulasi Pencapaian Hasil Belajar Siswa (Analisis N-gain) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Nama Bayu Anggoro W Cecep Dwi Antoro Cicik Hidayanti Dipa Madzifatu Ulfa Ega Tania Pangastuti Fajar Muhammad Sidiq Hana Furoida Hasana Sifa Hidayatun Nisa Ihsanudin Ilmiyatul Afifah Kastiyanto Khafidhotul Khasanah Khikmatul Khasanah Khutrotul Azi Krisna Abdul Yusuf Margi Sularni Laila Fitri M Miftah Mubaroq Muhammad Burhanudin Muhammad Daffa D H Nia Farizaturrizqi Nolalita Widianti Nur Indah Qurrota Ayun Reni Rimayanti Saifudin Al Ammar Sholehatun Khasanah Tita Indriyani Triyatno Wahyu Hasani 32 Wahyu Nofa Setiawan Rata-rata nilai Rata-rata Skor N-gain Nilai Pre-test Post-test 36 68 40 68 52 72 48 80 48 84 36 80 36 76 36 72 36 76 24 60 36 64 24 76 32 72 36 60 56 88 20 72 44 72 44 92 36 68 20 64 44 92 36 64 48 72 52 76 32 72 44 64 48 88 52 84 44 72 44 80 40 88 40 72 39,5 74,625 Skor max 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Skor Ngain 0,50 0,47 0,42 0,62 0,69 0,69 0,63 0,56 0,63 0,47 0,44 0,68 0,59 0,38 0,73 0,65 0,50 0,86 0,50 0,55 0,86 0,44 0,46 0,50 0,59 0,36 0,77 0,67 0,50 0,64 0,80 0,53 0,58 Kriteria Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang 134 Lampiran 24 Rekapitulasi Data Nilai Akhir Siswa Nilai Nilai No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Bayu Anggoro W Cecep Dwi Antoro Cicik Hidayanti Dipa Madzifatu Ulfa Ega Tania Pangastuti Fajar Muhammad Sidiq Hana Furoida Hasana Sifa Hidayatun Nisa Ihsanudin Ilmiyatul Afifah Kastiyanto Khafidhotul Khasanah Khikmatul Khasanah Khutrotul Azi Krisna Abdul Yusuf Margi Sularni Laila Fitri M Miftah Mubaroq Muhammad B Muhammad Daffa D H Nia Farizaturrizqi Nolalita Widianti Nur Indah Qurrota Ayun Reni Rimayanti Saifudin Al Ammar Sholehatun Khasanah Tita Indriyani Triyatno Wahyu Hasani Wahyu Nofa Setiawan Post-test 68 68 72 80 84 80 76 72 76 60 64 76 72 60 88 72 72 92 68 64 92 64 72 76 72 64 88 84 72 80 88 72 74,625 Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata nilai LKS Poster Akhir 90 86 86 87 82 87 86 87 87 82 84 84 87 84 87 82 84 90 87 87 84 90 90 82 82 82 86 87 86 90 87 86 85,87 75 81 81 81 75 94 81 94 81 75 87,5 87,5 94 87,5 94 75 87,5 75 81 81 87,5 81 81 75 75 81 81 81 81 75 94 81 82,54 74,25 75,75 77,75 82,00 81,25 85,25 79,75 81,25 80,00 69,25 74,88 80,88 81,25 72,88 89,25 76,25 78,88 87,25 76,00 74,00 88,88 74,75 78,75 77,25 75,25 72,75 85,75 84,00 77,75 81,25 89,25 75,75 79,42 Nilai KK M 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 Kriteria Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 89,25 69,25 79,42 135 Lampiran 25 Contoh Hasi Post-test 136 137 Lampiran 26 Analisis Hasil Lembar Kerja Siswa Kelompok Tahap 1 Skor maksimal 1 2 3 4 5 6 Skor total Persentase (%) 5 4 4,5 5 5 4 5 27,5 91,7 a 3 3 3 3 3 3 2 17 94,4 1 2 3 4 5 6 Skor total Persentase (%) 4,5 4,5 5 4 4,5 5 27,5 91,7 3 3 3 2,5 3 2 16,5 91,7 1 2 3 4 5 6 Skor total Persentase (%) 5 5 5 4,5 4,5 5 29 96,7 3 3 3 2,5 3 3 17,5 97,2 Kasus PBL 1 Skor Tahap 2 Tahap 3&4 b c a b 5 2 8 4 4,5 1,5 7 3 4 1,5 6 3 5 1 6 3 5 1,5 5,5 3 5 1,5 6,5 3 4,5 1 7 3,5 28 8 38 18,5 93,3 66,7 79,2 77,08 Kasus PBL 2 5 2 7,5 3,5 4,5 2 6,5 3,5 5 1,5 6,5 4 4 1,5 6,5 3,5 4,5 1,5 6 4 5 1,5 7,5 3,5 28 10 40,5 22 93,3 83,3 84,4 91,7 Kasus PBL 3 5 1,5 7,5 3,5 5 1,5 7 3,5 5 1 6 4 5 1,5 6,5 3,5 4,5 1,5 6 3,5 5 1,5 5,5 2,5 29,5 8,5 38,5 20,5 98,3 70,8 80,2 85 Tahap 5 Skor total Nilai 3 2 2 2 2 2,5 2,5 13 72,2 30 25 24 25 25 25,5 25,5 150 83,3 100 83,3 80 83,3 83,3 85 85 500 83,3 2 2 2 2 2,5 2,5 13 72,2 27,5 26 27 24 26 27 157,5 87,5 91,7 86,7 90 80 86,7 90 525 87,5 Naik Naik Naik Turun Turun Naik 2 2 2 2 2,5 2,5 13 72,2 27,5 27 26 25,5 25,5 25 156,4 86,9 91,7 90 86,7 85 84,7 83,3 521,3 86,9 Naik lagi Naik lagi Turun Naik lagi Turun lagi Turun Keterangan: Tahap 1 : Identifikasi masalah Tahap 2 : Mengeksplor permasalahan a : apa yang kamu tahu b : apa yang perlu kamu tahu c : bagaimana kamu bisa mengetahui apa yang perlu kamu tahu Tahap 3&4 : Penyelidikan ilmiah dan pengelolaan informasi a : hasil pemecahan b : kesimpulan Tahap 5 : penyajian/presentasi Keterangan Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik 138 Lampiran 27 Rekapitulasi Analisis Hasil Lembar Kerja Siswa Kelompok 1 2 3 4 5 6 Rata-rata Anggota Bayu A Laili F Nia F* Nolalita W Triyatno Cecep Cicik Hana Tita Wahyu N Dipa N L Hidayatun N M Burhanudin* M Miftah M Reni R Y* Sholehatun K Ega T P Ihsanudin* Krisna A Y Nur Indah K Qurota A Khutrotul A Khafidhotul K Hasana S Fajar M S Wahyu Ilmiyatul A* Kastiyanto Khikmatul K* Margi S M Daffa H Nilai Rata-rata Keterangan 91,7 88,9 Naik 86,7 90 85,6 Naik 83 90 86,7 86,6 Naik turun 83 80 85 82,7 Naik 85 86,7 84,7 85,5 Naik turun 85 90 83,3 86,1 Naik turun 83,2 87,5 86,9 85,8 Cenderung naik PBL 1 PBL 2 PBL 3 83,3 91,7 80 Keterangan: Nama dengan tanda (*) adalah siswa yang tidak tuntas 139 Kegiatan Tahap 1 Tahap 2 PBL 1 PBL 2 PBL 3 91,7 91,7 96,7 a 94,4 91,7 97,2 Keterangan Stabil naik b 93,3 93,3 98,3 naik Persentase (%) Tahap 3&4 c 66,7 83,3 70,8 naik turun Pemecahan 79,2 84,4 80,2 Kesimpulan 77 91,7 85 naik turun naik turun Tahap 5 72,2 Rata-rata 83,3 86,94 86,6 cenderung naik 140 Lampiran 28 Contoh Hasil Diskusi LKS Siswa 141 142 143 144 145 Lampiran 29 Hasil Analisis Tes Berpikir Kritis Indikator/Soal Pre-test No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Nama Bayu Anggoro Cecep Dwi A Cicik Hidayanti Dipa Madzifatu Ega Tania P Fajar M Hana Furoida Hasana Sifa Hidayatun Nisa Ihsanudin Ilmiyatul Afifah Kastiyanto Khafidhotul K Khikmatul K Khutrotul Azi Krisna Abdul Y Margi Sularni Laila Fitri M Miftah M Muhammad B A 1 1 0 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 2 1 1 2 0 0 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 0 1 1 2 1 2 1 2 1 Indikator/Soal Post-test B C D E 3 1 1 2 3 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 3 0 1 2 2 0 4 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 5 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 2 6 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 Jumlah Skor 9 10 13 12 12 9 9 9 9 6 9 6 8 9 14 5 11 11 9 5 Nilai 36 40 52 48 48 36 36 36 36 24 36 24 32 36 56 20 44 44 36 20 A 1 2 3 3 4 2 4 3 3 3 1 3 3 3 2 4 3 3 4 4 1 2 3 3 3 2 4 4 3 4 2 2 2 3 2 3 4 3 3 4 2 2 B C D E 3 1 2 1 2 2 2 2 1 3 2 1 4 2 2 2 2 3 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 6 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 2 4 4 4 Jumlah Skor Nilai Skor Ngain Kriteria 17 17 18 20 21 20 19 18 19 15 16 19 18 15 22 18 18 23 17 16 68 68 72 80 84 80 76 72 76 60 64 76 72 60 88 72 72 92 68 64 0,50 0,47 0,42 0,62 0,69 0,69 0,63 0,56 0,63 0,47 0,44 0,68 0,59 0,38 0,73 0,65 0,50 0,86 0,50 0,55 Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang 146 21 M Daffa 22 Nia F 23 Nolalita W 24 Nur Indah 25 Qurrota Ayun 26 Reni Rimayanti 27 Saifudin Al A 28 Sholehatun K 29 Tita Indriyani 30 Triyatno 31 Wahyu B 32 Wahyu Nofa S Jumlah Persentase (%) 1 1 1 2 1 0 2 1 1 2 1 1 32 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 53 32,7 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 50 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 51 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 1 2 61 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 69 39 39,8 47,6 54 11 9 12 13 8 11 12 13 11 11 10 10 96 44 36 48 52 32 44 48 52 44 44 40 40 1264 39,5 4 1 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 96 Keterangan: A : Indikator mengobservasi dan mempertimbang-kan laporan hasil observasi B : Indikator bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan C : Indikator membuat dan menentukan hasil pertimbangan D : Indikator mengidentifikasi asumsi E : Indikator menentukan suatu tindakan 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 94 74,2 2 2 1 3 2 2 3 3 1 1 2 2 66 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 121 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 2 98 5 4 3 3 3 3 5 3 4 4 4 3 119 52 94,5 75,8 93 22 16 18 19 18 16 22 20 18 20 22 17 594 88 64 72 76 72 64 88 80 72 80 88 68 2376 74,25 0,86 0,44 0,46 0,50 0,59 0,36 0,77 0,67 0,50 0,64 0,80 0,53 Rat-rata 0,58 Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang 147 Lampiran 30 Rekapitulasi Pencapaian Keterampilan Berpikir kritis Siswa (Analisis N-gain) Nilai No Indikator berpikir kritis Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan hasil observasi Bertanya dan menjawab 2 pertanyaan tentang suatu penjelasan Membuat dan menentukan 3 hasil pertimbangan 4 Mengidentifikasi asumsi Menentukan suatu 5 tindakan Rata-rata 1 Kriteria: 0,00 - 0,29 = rendah 0,30 - 0,69 = sedang 0,70 - 1,00 = tinggi Skor max Skor N-gain Kriteria Pre-test Post-test 32,7 75 100 0,62 Sedang 39 52 100 0,21 Rendah 39,8 94,5 100 0,91 Tinggi 47,6 75,8 100 0,54 Sedang 54 93 100 0,85 Tinggi 42,62 78,06 Sedang 148 Lampiran 31 Hasil Angket Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis 149 150 Lampiran 32 Hasil Analisis Angket Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pernyataan No. Nama Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan hasil observasi Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan Membuat dan menentukan hasil pertimbangan Mengidentifikasi asumsi Menentukan suatu tindakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Jumlah Persentase Kriteria 1 Bayu Anggoro W 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 46 71,88 Kritis 2 Cecep Dwi Antoro 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 4 3 49 76,56 Kritis 3 Cicik Hidayanti 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 2 2 3 3 4 4 50 78,13 Kritis 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 1 4 4 4 55 85,94 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 53 82,81 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 52 81,25 Sangat kritis Sangat kritis Kritis 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 1 3 2 2 1 2 1 2 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 47 47 48 44 43 49 73,44 73,44 75,00 68,75 67,19 76,56 Kritis Kritis Kritis Kritis Kritis Kritis 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Dipa Madzifatu Ulfa Ega Tania Pangastuti Fajar Muhammad Sidiq Hana Furoida Hasana Sifa Hidayatun Nisa Ihsanudin Ilmiyatul Afifah Kastiyanto 151 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Khafidhotul Khasanah Khikmatul Khasanah Khutrotul Azi Krisna Abdul Yusuf Margi Sularni Laila Fitri M Miftah Mubaroq Muhammad B Muhammad Daffa D H Nia Farizaturrizqi Nolalita Widianti Nur Indah Qurrota Ayun Reni Rimayanti Saifudin Al Ammar Sholehatun Khasanah 29 Tita Indriyani 30 Triyatno 31 Wahyu Hasani 32 Wahyu Nofa Setiawan Jumlah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 46 71,88 Kritis 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 4 2 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 45 52 42 49 57 70,31 81,25 65,63 76,56 89,06 2 3 4 2 2 4 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 4 4 3 4 3 2 3 2 2 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 44 44 59 68,75 68,75 92,19 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 2 3 2 2 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 45 48 53 70,31 75,00 82,81 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 4 2 2 3 3 2 3 3 1 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 45 52 45 52 70,31 81,25 70,31 81,25 Kritis Kritis Kritis Kritis Sangat kritis Kritis Kritis Sangat kritis Kritis Kritis Sangat kritis Kritis Kritis Kritis Kritis 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 2 4 4 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 47 43 52 42 73,44 67,19 81,25 65,63 Kritis Kritis Kritis Kritis 102 98 110 10 5 95 87 90 94 97 10 3 70 73 88 10 0 11 7 10 9 1538 2403,13 152 Persentase Rata-rata tiap indikator Jumlah siswa sangat setuju 79,69 76,5 85,9 6 4 80,73 8 7 14 82, 03 70, 31 12 74, 67, 22 97 73,63 8 4 73, 44 54, 69 57, 68, 03 75 60,16 4 3 3 78, 13 4 75, 80, 78 47 76,56 4 5 8 91, 85, 41 16 84,90 4 21 16 Jumlah siswa setuju 22 20 18 17 16 15 18 23 24 23 19 18 21 28 Jumlah siswa kurang setuju 2 5 0 3 7 13 10 5 2 1 8 10 5 0 Jumlah siswa tidak setuju 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 3 0 Rata-rata persentase tiap indikator berpikir kritis Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan hasil observasi Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan Membuat dan menentukan hasil pertimbangan Mengidentifikasi asumsi 80,73% Menentukan suatu tindakan 76,09 77 76,09765 63 Jumlah siswa sangat kritis 11 16 Jumlah siswa kritis 0 0 Jumlah siswa kurang kritis 0 0 Jumlah siswa tidak kritis Sangat baik 73,63% Baik 76,56% Baik 60,16% Kurang baik 84,90% Sangat baik Kritis 5 27 0 0 153 Lampiran 33 Rekapitulasi Skor Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Skor No. Nama Tes 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Bayu Anggoro W Cecep Dwi Antoro Cicik Hidayanti Dipa Madzifatu Ulfa Ega Tania Pangastuti Fajar Muhammad Sidiq Hana Furoida Hasana Sifa Hidayatun Nisa Ihsanudin Ilmiyatul Afifah Kastiyanto Khafidhotul Khasanah Khikmatul Khasanah Khutrotul Azi Krisna Abdul Yusuf Margi Sularni Laila Fitri M Miftah Mubaroq M. Burhanudin Muhammad Daffa D H Nia Farizaturrizqi Nolalita Widianti Nur Indah Qurrota Ayun Reni Rimayanti Saifudin Al Ammar Sholehatun Khasanah Tita Indriyani Triyatno Wahyu Hasani Wahyu Nofa Setiawan Rata-rata 68 68 72 80 84 80 76 72 76 60 64 76 72 60 88 72 72 92 68 64 92 64 72 76 72 64 88 84 72 80 88 72 74,62 Penilaian diri 72 76 78 86 83 81 73 73 75 69 67 77 72 70 81 66 77 89 69 69 92 70 75 83 70 81 70 81 73 67 81 66 75,4 Persentase (%) 69 71 74 82 84 80 75 72 76 63 65 76 72 63 86 70 74 91 68 66 92 66 73 78 71 70 82 83 72 76 86 70 74,9% Kriteria Kritis Kritis Kritis Sangat kritis Sangat kritis Kritis Kritis Kritis Kritis Kritis Kritis Kritis Kritis Kritis Sangat kritis Kritis Kritis Sangat kritis Kritis Kritis Sangat kritis Kritis Kritis Kritis Kritis Kritis Sangat kritis Sangat kritis Kritis Kritis Sangat kritis Kritis Kritis 154 Lampiran 34 Hasil Angket Penilaian Sikap 155 Lampiran 35 Rekapitulasi Skor Sikap Siswa No. Nama Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Bayu Anggoro W Cecep Dwi Antoro Cicik Hidayanti Dipa Madzifatu Ulfa Ega Tania Pangastuti Fajar Muhammad Sidiq Hana Furoida Hasana Sifa Hidayatun Nisa Ihsanudin Ilmiyatul Afifah Kastiyanto Khafidhotul Khasanah 12 15 15 15 16 13 14 15 15 12 14 15 15 14 Persentase (%) 71 88 88 88 94 76 82 88 88 71 82 88 88 82 15 12 14 16 12 14 88 71 82 94 71 82 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Khikmatul Khasanah Khutrotul Azi Krisna Abdul Yusuf Margi Sularni Laila Fitri M Miftah Mubaroq Muhammad Burhanudin Muhammad Daffa D H Nia Farizaturrizqi Nolalita Widianti Nur Indah Qurrota Ayun Reni Rimayanti Saifudin Al Ammar Sholehatun Khasanah Tita Indriyani Triyatno Wahyu Hasani Wahyu Nofa Setiawan Jumlah Rata-rata 16 13 13 16 14 13 14 15 15 12 14 14 452 14,125 94 76 76 94 82 76 82 88 88 71 82 82 2659 83 Kriteria Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik 156 Lampiran 36 Rubrik Penilaian Poster No 1. 2. 3. 4. Indikator A. Isi Skor 4 B. Tampilan 3 2 1 4 B. Format 3 2 1 4 C. Penggunaan bahasa 3 2 1 4 3 2 1 Nilai = jumlah skor x 100 16 Kriteria Isi sesuai dengan tema/judul, berisi informasi yang jelas, benar secara konsep, informasi bermanfaat bagi masyarakat Mencakup 3 aspek saja Mencakup 2 aspek saja Mencakup 1 aspek saja Poster kreatif dan menarik dengan kombinasi warna bagus, penggunaan gambar sesuai dan jelas, penggunaan tulisan dan gambar seimbang, tata letak menarik Mencakup 3 aspek saja Mencakup 2 aspek saja Mencakup 1 aspek saja Sitematis, lengkap meliputi judul, deskripsi singkat, bahaya dan pencegahan, pesan, mudah dipahami alurnya, bentuk dan ukuran huruf mudah dibaca Mencakup 3 aspek saja Mencakup 2 aspek saja Hanya mencakup 1 aspek Menggunakan bahasa Indonesia baik dan benar, jelas, bersifat persuasif atau mengajak masyarakat sesuai dengan ide yang dituangkan di dalam poster, mudah dipahami Mencakup 3 aspek saja Mencakup 2 aspek saja Hanya mencakup 1 aspek 157 Lampiran 37 Hasil Penilaian Keterampilan dalam Membuat Poster Kelompok Indikator yang diamati Total Skor Nilai Kriteria 3 12 75 Terampil 3 3 13 81,25 Sangat terampil 3 4 3 13 81,25 Sangat terampil 4 3 3 2 12 75 Terampil 5 4 4 4 3 15 93,75 Sangat terampil 6 4 4 3 3 14 87,5 Sangat terampil 82,3 Sangat terampil A B C D 1 3 3 3 2 4 3 3 3 4 Rata-rata 158 Lampiran 38 Rekapitulasi Nilai Keterampilan dalam Pembuatan Poster No. Nama 1 Bayu Anggoro W 2 Cecep Dwi Antoro 3 Cicik Hidayanti 4 Dipa Madzifatu Ulfa 5 Ega Tania Pangastuti 6 Fajar Muhammad Sidiq 7 Hana Furoida 8 Hasana Sifa 9 Hidayatun Nisa 10 Ihsanudin 11 Ilmiyatul Afifah 12 Kastiyanto 13 Khafidhotul Khasanah 14 Khikmatul Khasanah 15 Khutrotul Azi 16 Krisna Abdul Yusuf 17 Margi Sularni 18 Laila Fitri 19 M Miftah Mubaroq 20 Muhammad Burhanudin 21 Muhammad Daffa D H 22 Nia Farizaturrizqi 23 Nolalita Widianti 24 Nur Indah 25 Qurrota Ayun 26 Reni Rimayanti 27 Saifudin Al Ammar 28 Sholehatun Khasanah 29 Tita Indriyani 30 Triyatno 31 Wahyu Hasani 32 Wahyu Nofa Setiawan Rata-rata Skor Persentase (%) Kriteria 12 13 13 13 12 15 13 15 13 12 14 14 15 14 15 12 14 12 13 13 14 13 13 12 12 13 13 13 13 12 15 13 75 81,25 81,25 81,25 75 93,75 81,25 93,75 81,25 75 87,5 87,5 93,75 87,5 93,75 75 87,5 75 81,25 81,25 87,5 81,25 81,25 75 75 81,25 81,25 81,25 81,25 75 93,75 81,25 82,6 Terampil Sangat terampil Sangat terampil Sangat terampil Terampil Sangat terampil Sangat terampil Sangat terampil Sangat terampil Terampil Sangat terampil Sangat terampil Sangat terampil Sangat terampil Sangat terampil Terampil Sangat terampil Terampil Sangat terampil Sangat terampil Sangat terampil Sangat terampil Sangat terampil Terampil Terampil Sangat terampil Sangat terampil Sangat terampil Sangat terampil Terampil Sangat terampil Sangat terampil Sangat terampil 159 Lampiran 39 Hasil Angket Tanggapan Siswa Pada Uji Coba Skala Besar 160 161 Lampiran 40 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Siswa pada Uji Coba Skala Besar No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Nama Bayu Anggoro W Cecep Dwi Antoro Cicik Hidayanti Dipa Madzifatu Ulfa Ega Tania Pangastuti Fajar Muhammad Sidiq Hana Furoida Hasana Sifa Hidayatun Nisa Ihsanudin Ilmiyatul Afifah Kastiyanto Khafidhotul Khasanah Khikmatul Khasanah Khutrotul Azi Krisna Abdul Yusuf Margi Sularni Laila Fitri M Miftah Mubaroq Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 4 2 4 4 4 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 2 3 3 2 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 Jumlah Persentase (%) Kriteria 32 33 38 41 42 36 38 36 35 30 35 36 32 35 37 31 35 43 32 72,73 75,00 86,36 93,18 95,45 81,82 86,36 81,82 79,55 68,18 79,55 81,82 72,73 79,55 84,09 70,45 79,55 97,73 72,73 Setuju Setuju Sangat setuju Sangat setuju Sangat setuju Sangat setuju Sangat setuju Sangat setuju Setuju Setuju Setuju Sangat setuju Setuju Setuju Sangat setuju Setuju Setuju Sangat setuju Setuju 162 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Jumlah Muhammad Burhanudin Muhammad Daffa D H Nia Farizaturrizqi Nolalita Widianti Nur Indah Qurrota Ayun Reni Rimayanti Saifudin Al Ammar Sholehatun Khasanah Tita Indriyani Triyatno Wahyu Hasani Wahyu Nofa Setiawan Persentase (%) 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 34 77,27 Setuju 4 3 3 3 3 4 4 1 4 4 4 3 102 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 108 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 98 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 108 4 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 108 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 106 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 102 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 103 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 103 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 107 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 107 43 35 40 38 30 38 36 36 36 38 38 33 1152 97,73 79,55 90,91 86,36 68,18 86,36 81,82 81,82 81,82 86,36 86,36 75,00 2618,18 Sangat setuju Setuju Sangat setuju Sangat setuju Setuju Sangat setuju Sangat setuju Sangat setuju Sangat setuju Sangat setuju Sangat setuju Setuju 87,1 87,1 13 16 85,4 8 12 82,2 6 9 83,0 6 8 83,0 6 10 86,2 9 12 86,2 9 12 82,26 87,1 Jumlah siswa sangat setuju 12 13 79,0 3 4 Jumlah siswa setuju 16 18 26 18 12 18 20 23 19 19 19 Jumlah siswa kurang setuju 2 1 2 1 4 2 3 1 3 1 1 Jumlah siswa tidak setuju 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 81,81 Jumlah siswa sangat setuju Jumlah siswa setuju 18 Jumlah siswa kurang setuju Jumlah siswa tidak setuju 0 14 0 163 Lampiran 41 Hasil Tanggapan Guru pada Uji Coba Skala Besar 164 165 166 Lampiran 42 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Guru pada Uji Coba Skala Besar No. 1 Pertanyaan Apakah perangkat pembelajaran berbasis problem based learning tepat digunakan untuk pembelajaran biologi khususnya materi virus? 2 Apakah pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat menarik minat belajar siswa? 3 Apakah pembelajaran menggunakan perangkat yang dikembangkan dapat memebantu siswa memahami materi virus? 4 Apakah dengan adanya pembelajaran menggunakan perangkat yang dikembangkan mampu mendorong keaktifan siswa? 5 Apakah perangkat pembelajaran yang dikembangkan mudah digunakan? 6 Apakah perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat membantu pelaksanaan proses pembelajaran dengan baik? 7 Apakah kegiatan dalam perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat membantu melatih keterampilan berpikir kritis siswa? 8 Apakah kegiatan-kegiatan dalam perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat melatih siswa dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah? 9 Apakah kegiatan-kegiatan dalam perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat melatih kemampuan komunikasi siswa? 10 Apakah alokasi waktu yang digunakan sesuai untuk mencapai kompetensi? Jumlah skor Skor maksimal = 30 Persentase (%) Kriteria Skor 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100 Sangat sesuai 167 Lampiran 43. Surat Keterangan Penelitian 168 Lampiran 44. Dokumentasi Pnelitian Foto 1. Kegiatan Pretest Foto 2. Kegiatan mencermati kasus dalam LKS Foto 3. Kegiatan mencari informasi pendukung Foto 4. Kegiatan memecahkan masalah dalam LKS Foto 5. Mempresentasikan hasil diskusi 169 Foto 6. Antusias siswa bertanya saat kegiatan presentasi Foto 8. Siswa mengurutkan urutan daur litik dan lisogenik melalui gambar Foto 10. Kegiatan menyimpulkan Foto 7. Siswa aktif maju ke depan untuk membaca grafik Foto 9. Siswa menunjukan poster virus di depan kelas Foto 11. Kegiatan Posttest