Uploaded by User105446

KRONOLOGI COVID 19

advertisement
Kronologi pandemi COVID-19
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kronologi pandemi koronavirus 2019–2020)
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Peta animasi COVID-19 dari tanggal 12 Januari sampai 3 Maret 2020
Artikel ini mendokumentasikan kronologi dan epidemiologi infeksi koronavirus
sindrom pernafasan akut berat 2 (SARS-CoV-2), virus yang bertanggung jawab
atas pandemi penyakit koronavirus 2019–2020 yang berasal dari Wuhan, Tiongkok.
Artikel ini mungkin tidak mencakup semua respons dan tindakan utama. Beberapa
perkembangan penyakit baru dapat diketahui atau dipahami sepenuhnya dengan
metode kilas balik (retrospeksi).
Daftar isi








1November 2019
2Desember 2019
3Januari 2020
4Februari 2020
5Maret 2020
6April 2020
7Referensi
8Pranala luar
November 2019[sunting | sunting sumber]
17 November 2019: Kasus terkonfirmasi pertama diduga muncul pada 17
November 2019 tetapi kasus masih belum diketahui pada saat itu.[1] Hingga saat ini
pencarian untuk pasien pertama masih terus berlanjut.[2][3][4]
Desember 2019[sunting | sunting sumber]
30 Desember 2019: "Pemberitahuan mendesak tentang pengobatan pneumonia
dengan penyebab yang tidak diketahui" dikeluarkan oleh Administrasi Medis Komite
Kesehatan Kota Wuhan[5]
31 Desember 2019: 27 orang dengan pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui
dilaporkan ke WHO. Sebagian besar adalah pemilik kios dari Pasar Makanan Laut
Tiongkok Selatan Wuhan. Tujuh warga berada dalam kondisi serius dan
mengancam jiwa. Akibatnya, Hong Kong, Makau dan Taiwan memperketat proses
pemeriksaan masuk ke daerah mereka.[6][7]
Januari 2020[sunting | sunting sumber]
1 Januari 2020: Pasar ikan dan hewan yang dicurigai terkait dengan kasus
pneumonia ditutup untuk pembersihan dan disinfeksi.[8]
3 Januari 2020: Thailand mulai memeriksa penumpang yang datang dari Wuhan di
empat bandara berbeda.[9][10][11] Pada hari yang sama, Singapura mulai memeriksa
suhu penumpang di Bandar Udara Changi.[12]
5 Januari 2020: Investigasi awal penyebab pneumonia mengesampingkan flu
musiman, SARS, MERS dan flu burung.[13][14] Jumlah dugaan kasus yang dilaporkan
mencapai 59 orang dengan tujuh dalam kondisi kritis. Semua pasien dikarantina dan
163 orang yang mengalami kontak dengan mereka mulai dipantau. Pada saat ini,
tidak ada laporan kasus penularan dari manusia ke manusia atau presentasi pada
petugas kesehatan.[15][16]
6 Januari 2020: Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC)
mengeluarkan travel watch di level 1, dengan rekomendasi untuk mencuci tangan
dan saran untuk menghindari hewan, pasar hewan, dan kontak dengan orang yang
tidak sehat jika bepergian ke Wuhan.[15][14]
9 Januari 2020: WHO mengkonfirmasi bahwa koronavirus baru telah diisolasi dari
satu orang yang dirawat di rumah sakit.[17] Pada hari yang sama, Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit Eropa memposting penilaian risiko pertamanya.[18] WHO
juga melaporkan bahwa pihak berwenang Tiongkok telah bertindak cepat[19] untuk
mengidentifikasi virus korona baru dalam beberapa minggu pasca awal terjadinya
peristiwa tersebut, dengan jumlah orang yang diuji secara positif adalah 41
orang.[20] Kematian pertama akibat virus itu terjadi pada seorang pria berusia 61
tahun yang merupakan pelanggan tetap di pasar. Dia memiliki sejumlah kondisi
medis yang signifikan, termasuk penyakit hati kronis dan dia meninggal karena gagal
jantung dan pneumonia. Insiden ini dilaporkan di Tiongkok oleh Komisi Kesehatan
Nasional melalui media pemerintah Tiongkok pada tanggal 11 Januari.[21][22][23][24]
10 Januari 2020: Data sekuensing gen dari koronavirus Wuhan yang terisolasi, virus
dari keluarga yang sama dengan koronavirus SARS, diposting di Virological.org oleh
para peneliti dari Universitas Fudan, Shanghai. Tiga dari Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Tiongkok, satu dari Akademi Ilmu Pengetahuan Medis
Tiongkok, dan satu dari Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan telah diposting ke
laman Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).[25][9][26] Pada hari yang
sama, Public Health England mengeluarkan panduannya.[18]
11 Januari 2020: Di Tiongkok, lebih dari 700 kontak dekat dari 41 kasus yang
terkonfirmasi, termasuk lebih dari 400 petugas kesehatan, telah dipantau, tanpa ada
kasus baru yang dilaporkan di Tiongkok sejak 5 Januari.[15][14][21][27] WHO menerbitkan
panduan awal tentang saran perjalanan, pengujian di laboratorium dan penyelidikan
medis.[21]
13 Januari 2020: CDC mengumumkan bahwa genom telah terdaftar pada database
urutan genetik Institut Kesehatan Nasional, GenBank Pada hari yang sama,
Thailand mengumumkan kasus pertama pada 2019-nCoV di negaranya, yang
pertama kali terjadi di luar Tiongkok.[28] Wanita Tiongkok berusia 61 tahun yang
terkena dampak, yang merupakan penduduk Wuhan, tidak mengunjungi Pasar
Makanan Laut Huanan, tetapi tercatat telah pergi ke pasar lain. Dia tiba di Bangkok
pada 8 Januari.[29]
14 Januari 2020: Dua dari 41 kasus yang dikonfirmasi di Wuhan dilaporkan
mencakup pasangan yang sudah menikah, meningkatkan kemungkinan penularan
dari manusia ke manusia.[29][30]
15 Januari 2020:


Kematian kedua terjadi pada seorang pria berusia 69 tahun di
Tiongkok.[31][32][33]
WHO menerbitkan protokol pengujian diagnostik untuk 2019-nCoV, yang
dikembangkan oleh tim virologi dari Rumah Sakit Charité.[31]
16 Januari 2020: WHO diberitahu oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan
Sosial Jepang bahwa seorang pria Tiongkok berusia 30 tahun telah dinyatakan
positif menggunakan 2019-nCoV selama perawatan di rumah sakit antara 10 dan 15
Januari. Dia belum mengunjungi Pasar Makanan Laut Huanan, tetapi mungkin
memiliki kontak dekat dengan orang yang terpengaruh di Wuhan.[34][35]
17 Januari 2020: Kasus kedua 2019-nCoV di Thailand dilaporkan pada seorang
wanita berusia 74 tahun yang tiba di Bangkok dalam penerbangan dari
Wuhan.[36][37] Jumlah kasus yang dikonfirmasi laboratorium naik menjadi 45 kasus di
Tiongkok.[38]
18 Januari 2020: Tiongkok melaporkan 17 kasus tambahan yang dikonfirmasi
dengan laboratorium, dengan tiga kasus dalam kondisi kritis. Jumlah kasus yang
dikonfirmasi laboratorium naik menjadi 62 kasus di Tiongkok, dengan usia berkisar
antara 30 hingga 79 tahun, dimana 19 di antaranya sembuh dan delapan lainnya
tetap dalam kondisi kritis.
19 Januari 2020: Kasus yang terkonfirmasi pertama kali dilaporkan di Tiongkok, di
luar Wuhan, satu di provinsi Guangdong dan dua di Beijing. Kematian baru juga
dilaporkan di Wuhan, sehingga total korban meninggal di Tiongkok menjadi tiga
orang.[39]
20 Januari 2020: Kasus yang dikonfirmasi pertama kali dilaporkan di Korea
Selatan.[40] Beijing dan Guangdong masing-masing melaporkan tambahan tiga dan
13 kasus yang dikonfirmasi laboratorium. Shanghai mengkonfirmasi kasus
pertamanya, menjadikan jumlah total kasus yang dikonfirmasi laboratorium di
Tiongkok menjadi 218 kasus.[41][42] Tim investigasi dari Komisi Kesehatan Nasional
Tiongkok mengkonfirmasi bahwa virus korona dapat ditularkan dari manusia ke
manusia. Setidaknya dua orang telah terinfeksi sementara mereka tinggal ratusan
mil dari Wuhan.[43]
21 Januari 2020:


Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan bahwa mereka akan
mengadakan pertemuan darurat tentang merebaknya virus ini pada 22
Januari untuk menentukan apakah virus tersebut tergolong "kedaruratan
kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia".[44]
Kasus yang dikonfirmasi dilaporkan di beberapa lokasi baru di Tiongkok.
Provinsi Zhejiang dan Tianjin masing-masing melaporkan 5 dan 2 kasus


yang dikonfirmasi laboratorium.[45][46] Guangdong melaporkan 3 kasus
tambahan yang dikonfirmasi laboratorium.[47] Shanghai dan
provinsi Henan masing-masing melaporkan tambahan 4 dan 1 kasus yang
dikonfirmasi laboratorium.[48] Satu kasus yang dikonfirmasi laboratorium
dilaporkan di provinsi Sichuan, dan Chongqing melaporkan 5 kasus yang
dikonfirmasi laboratorium.[49][50] Shandong, Hunan, dan Yunnan masingmasing melaporkan satu kasus yang dikonfirmasi
laboratorium.[51][52][53] Jiangxi melaporkan 2 kasus yang dikonfirmasi
laboratorium.[54] Secara keseluruhan, jumlah total kasus yang dikonfirmasi
laboratorium di Tiongkok meningkat menjadi 312 kasus dan jumlah korban
meninggal menjadi 6 orang.[55][50]
15 infeksi staf medis Wuhan dilaporkan, 14 di antaranya berasal dari
dugaan penular super.[56]
Kasus-kasus baru juga dilaporkan di luar daratan Tiongkok. Taiwan
melaporkan kasus yang dikonfirmasi dengan laboratorium pertama, [57] dan
kasus pertama di Amerika Utara dilaporkan di negara
bagian Washington.[58]
Warga mengantri di luar toko obat di kota Wuhan untuk membeli masker wajah dan persediaan medis
22 Januari 2020:



Komite darurat WHO tidak dapat mencapai konsensus tentang apakah
wabah tersebut harus diklasifikasikan sebagai PHEIC karena kurangnya
informasi. Komite darurat WTO akan melanjutkan diskusi pada hari
Kamis.[59]
Makau dan Hong Kong melaporkan kasus yang dikonfirmasi laboratorium
pertama mereka.[60][61] Beijing melaporkan tambahan 5 kasus yang
dikonfirmasi laboratorium, sementara Guangdong melaporkan tambahan
9 kasus yang dikonfirmasi laboratorium. Shanghai melaporkan tambahan
5 kasus yang dikonfirmasi laboratorium, sementara Tianjin melaporkan
tambahan 2 kasus yang dikonfirmasi laboratorium. Zhejiang dan Jiangxi
laporkan masing-masing tambahan 5 dan 1 kasus yang dikonfirmasi
laboratorium.[62] Liaoning melaporkan 1 kasus yang dikonfirmasi
laboratorium.[63] Guizhou, Fujian, Anhui, Shanxi dan Ningxia masingmasing melaporkan 1 kasus yang dikonfirmasi
laboratorium.[64][65][66][67][68] Hainan melaporkan 4 kasus yang dikonfirmasi
laboratorium.[69] Hunan melaporkan 3 kasus tambahan yang dikonfirmasi
laboratorium.[70] Guangxi melaporkan 2 kasus yang dikonfirmasi
laboratorium.[71] Secara keseluruhan, jumlah total kasus yang dikonfirmasi
laboratorium di Tiongkok meningkat menjadi 541 kasus dan jumlah korban
meninggal menjadi 17 orang. Sebagai reaksi, pemerintah mengumumkan
karantina sampai pemberitahuan lebih lanjut dengan membatalkan
penerbangan dan perjalanan kereta api dari Wuhan, dan membatalkan
layanan transportasi umum di Wuhan efektif pukul 10.00 waktu
setempat/WITA (02.00 UTC, UTC+08:00 atau 07.00 WIB) tanggal 23
Januari.[72]
2 kasus yang dikonfirmasi laboratorium dilaporkan di Thailand,
meningkatkan jumlah total kasus yang dikonfirmasi laboratorium di
Thailand menjadi 4 kasus.[73]


Pada malam tanggal 22 Januari 2020, Hong Kong melaporkan kasus
kedua yang dikonfirmasi laboratorium.[74]
Data baru menunjukkan penyebaran cepat penyakit saat ini dan terjadi
peningkatan tingkat penularan atas virus itu.[75][76]
23 Januari 2020:





Jiangsu dan Heilongjiang melaporkan kasus yang dikonfirmasi
laboratorium pertama mereka.[77][78] Guangxi melaporkan tambahan 3 kasus
yang dikonfirmasi laboratorium [79]
Wuhan menangguhkan semua transportasi umum mulai pukul 10.00 dan
seterusnya, termasuk semua jalur bus, metro, dan feri. Selain itu, semua
perjalanan kereta api dan penerbangan dihentikan.[80] Makau juga
melaporkan kasus kedua yang dikonfirmasi laboratorium yaitu pria berusia
66 tahun dari Wuhan.[81]
Singapura melaporkan kasus pertama yang dikonfirmasi laboratorium
yaitu seorang pria berusia 66 tahun dari Tiongkok.[82]
Vietnam mengkonfirmasi kasus pertama yang dikonfirmasi yaitu seorang
ayah dan putra berusia 66 tahun dan 28 tahun dari Tiongkok. [83]
Seorang mahasiswa Universitas A&M Texas di College
Station, Texas mungkin telah terkontaminasi virus korona setelah
bepergian ke Wuhan dan kembali dengan gejala-gejala khas virus
tersebut. Pasien seorang pria berusia 20-an, telah dikarantina sambil
menunggu hasil laboratorium.[84][85]
24 Januari 2020:
Peta persebaran kasus 2019-nCoV di Singapura:
Laporan konfirmasi kasus
Laporan dugaan kasus


70.000 bioskop Tiongkok ditutup hingga pemberitahuan lebih
lanjut.[86] Provinsi dan kota seperti Hubei, Chongqing, Shanghai, Beijing,
Hunan, Guangdong, Zhejiang, Anhui, dan Tianjin menyatakan darurat
kesehatan masyarakat level 1 (sangat tinggi).[87] Kota Jingzhou dikarantina
yang meningkatkan jumlah warga di kota-kota yang dikarantina menjadi
35 juta orang.[88] Shanghai Disneyland, Kota Terlarang,[89] dan tempat
wisata lainnya ditutup sampai ada pemberitahuan lebih lanjut akibat
"wabah penyakit".[90]
Shandong melaporkan 6 kasus tambahan yang dikonfirmasi di
laboratorium.[91] Hunan melaporkan 15 kasus tambahan yang dikonfirmasi
di laboratorium.[92] Liaoning melaporkan 1 kasus tambahan yang
dikonfirmasi di laboratorium.[93] Fujian melaporkan 4 kasus tambahan yang
dikonfirmasi di laboratorium.[94] Anhui melaporkan 6 kasus tambahan yang


dikonfirmasi di laboratorium.[95] Ningxia melaporkan 1 kasus tambahan
yang dikonfirmasi di laboratorium.[96]
Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan mengkonfirmasi kasus kedua
mereka.[97][98][99] Singapura mengkonfirmasi kasus kedua dan ketiga.[100]
Kasus virus korona pertama di Eropa terjadi di Prancis yaitu di Paris
dan Bordeaux.[101] Hong Kong mengonfirmasi kasus kelima mereka.[102]
25 Januari 2020:




Darurat kesehatan level 1 secara kronologis dinyatakan di 10 provinsi dan
3 daerah otonom seperti
Jiangsu,[103] Hainan,[104] Xinjiang,[105] Heilongjiang,[106] Henan,[107] Gansu,[108] Liao
ning,[109] Shanxi,[110] Shaanxi,[111] Qinghai,[112] Jilin,[113] Ningxia,[114] dan Mongolia
Dalam,[115]. Hal ini sekarang berlaku di 30 dari 31 daerah di Republik
Rakyat Tiongkok dengan kasus yang dilaporkannya, kecuali Tibet.
Australia mengkonfirmasi empat kasus pertamanya, satu di Victoria[116] dan
tiga di New South Wales.[117][118] Malaysia melaporkan tiga kasus
pertamanya di Johor Bahru.[119][120] Jepang mengkonfirmasi kasus
ketiganya. [121] Kanada mengkonfirmasi kasus dugaan pertamanya yang
masih diobservasi lebih lanjut.[122]. Thailand melaporkan dua kasus baru
sehingga total kasus yang dilaporkan mencapai tujuh kasus[123]. Singapura
mengkonfirmasi kasus keempatnya[124].
Politbiro Partai Komunis Tiongkok bertemu untuk membahas pencegahan
dan pengendalian koronavirus. Xi Jinping, Sekretaris Jenderal Partai
Komunis Tiongkok sekaligus Presiden RRT, menyatakan bahwa negara
ini sedang menghadapi "situasi gawat" karena jumlah orang yang
terinfeksi semakin cepat.[125][126]
Hong Kong menyatakan status keadaan darurat.[127] Hong Kong
mengumumkan akan menutup sekolah sampai tanggal 17
Februari.[128] Hong Kong Disneyland dan Ocean Park ditutup sampai
pemberitahuan lebih lanjut.[129]
26 Januari 2020:


Shanghai melaporkan kasus kematian pertamanya yaitu seorang pria
berusia 88 tahun.[130]
Amerika Serikat mengkonfirmasi kasus ketiga dan keempatnya, keduanya
terjadi di California.[131] Makau mengkonfirmasi tiga kasus tambahan,
sehingga totalnya menjadi lima kasus.[132] Hong Kong telah mengkonfirmasi
kasus keenam, ketujuh dan kedelapan.[133] Thailand mengkonfirmasi kasus
kedelapannya. Satu dari lima pasien sudah keluar. Ada 39 kasus dugaan
lain yang menunggu konfirmasi.[134]
27 Januari 2020:


Mongolia menutup perbatasan dengan Tiongkok, menutup sekolah
sampai 2 Maret, dan menyerukan agar semua pertemuan publik
dibatalkan.[135] Wuhan menangguhkan visa, layanan paspor untuk warga
Tiongkok hingga 30 Januari.[136]
Kanada melaporkan kasus pertama yang terkonfirmasi dan kasus dugaan
lainnya.[137] Para pejabat kementerian kesehatan telah mengkonfirmasi

kasus kelima virus korona di Australia, dan telah mencurigai 5 kasus
tambahan.[138][139] Kementerian Kesehatan Sri Lanka mengkonfirmasi kasus
pertama virus korona yaitu seorang wanita asal Tiongkok berusia 43
tahun.[140] satu kasus juga terjadi di Kamboja.[141] Singapura mengkonfirmasi
kasus kelima, seorang warga negara Tiongkok berusia 56 tahun yang tiba
dari Wuhan pada 18 Januari.
Malaysia dan Filipina menghentikan pemberian visa kepada warga
Wuhan.[142][143] sedangkan Indonesia, AS, dan Britania
Raya memberlakukan travel advisory maupun travel warning ke
Tiongkok.[144][145]
28 Januari 2020:
Peta persebaran kasus 2019-nCoV di Thailand:
Laporan konfirmasi kasus
Laporan dugaan kasus


Thailand mengonfirmasi enam kasus lagi, sehingga total yang terinfeksi di
sana menjadi 14 orang. Thailand mulai memindai semua wisatawan dari
Tiongkok dengan segera.[146][147]
Singapura mengkonfirmasi dua kasus lagi, sehingga total yang terinfeksi
di Singapura menjadi tujuh kasus.[148] Jepang mengkonfirmasi 3 kasus
tambahan, sehingga total yang terinfeksi di Jepang menjadi tujuh kasus,
termasuk seorang pria yang belum pernah mengunjungi Wuhan. Dia
bekerja sebagai sopir bus wisata dan telah mengemudikan kelompok dari
Wuhan pada awal Januari.[149] Kasus virus korona pertama yang
dikonfirmasi oleh Jerman, yang dilaporkan pada hari sebelumnya, terjadi
pada seorang warga negara Jerman yang belum melakukan perjalanan ke
Tiongkok. Namun, ia memiliki kontak dekat dengan seorang kolega
Tiongkok yang berkunjung yang melaporkan mulai merasa sakit selama
penerbangannya kembali ke Shanghai dan dia didiagnosis dengan infeksi
coronavirus setelah tiba di Tiongkok. Jerman kemudian mengkonfirmasi 3
kasus baru, semuanya adalah rekan kerja dari pasien pertama yang
dikonfirmasi.[150] Taiwan melaporkan kasus ke delapan yang dikonfirmasi:
pasangan dari pasien lain yang baru saja bepergian dari Tiongkok. Ini
adalah kasus pertama penularan virus corona di dalam negeri.[151] Sebuah
kasus baru telah dikonfirmasi di Prancis, seorang turis tua asal Tiongkok
yang dalam kondisi kritis.[152]
29 Januari 2020:



Tibet melaporkan satu suspect kasus virus korona pertama,[153] dan
kemudian mengumumkan darurat kesehatan tingkat 1, menjadi daerah
administratif terakhir yang melakukannya.[154]
Jepang mengonfirmasi 4 kasus tambahan dimana kasus tersebut
merupakan kasus pertama dugaan penularan virus korona dari manusia
ke manusia di Jepang, satu diantaranya adalah pemandu wisata yang
berada di bus yang sama dengan sopir yang terkonfirmasi virus korona
pada 28 Januari.[155][156]
Finlandia melaporkan kasus pertama virus korona di Lapland, ditemukan
pada seorang turis yang meninggalkan Wuhan sebelum Wuhan dikunci. [157]
30 Januari 2020:





Tibet mengonfirmasi kasus pertamanya yang sebelumnya masih
tergolong suspect;[158] Kasus tersebut sudah terkonfirmasi di semua 31
daerah administratif di Republik Rakyat Tiongkok.[159]
Malaysia melaporkan satu kasus tambahan yang merupakan seorang
wanita warga negara Tiongkok berusia 48 tahun yang diisolasi di Rumah
Sakit Permai, Johor Bahru,[160] sehingga total kasusnya bertambah menjadi
8 kasus.[161]
India mengkonfirmasi kasus pertama virus korona pada seorang siswa
yang telah kembali dari Universitas Wuhan ke Kerala.[162] Filipina
mengkonfirmasi kasus pertama virus korona pada seorang wanita asal
Tiongkok yang tiba di Manila melalui Hong Kong pada 21 Januari. [163]
Amerika Serikat mengkonfirmasi kasus keenamnya, pasangan pasien lain
di Chicago. Ini adalah kasus pertama penularan dari manusia ke manusia
di Amerika Serikat.[164]
WHO memutuskan untuk melaksanakan rapat komite darurat peraturan
kesehatan internasional mereka untuk mempertimbangkan kembali status
darurat kesehatan global. Pertemuan darurat ini disebabkan "terutama
pada bukti meningkatnya jumlah kasus, penularan dari manusia ke
manusia di luar Tiongkok, dan perkembangan penularan
selanjutnya.[165] Rapat komite direncanakan dimulai pukul 13:30 waktu
Jenewa (UTC+01:00).[166]
31 Januari 2020:

Britania Raya dan Rusia mengonfirmasi kasus virus korona pertama
mereka.[167][168] Kasus virus korona pertama diumumkan di Swedia dan
Spanyol.[169][170] Kasus terkonfirmasi ketujuh di AS berada di Santa Clara
County, California.[171] Thailand mengonfirmasi 5 kasus virus korona
dengan kasus penularan virus manusia ke manusia pertama di negara
tersebut, sehingga totalnya menjadi 19 kasus.[172]
1.
Download