Uploaded by User103967

KELOMPOK 3 Materi 8

advertisement
KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1. ADAM RAGIL ARIANSYAH AKBAR
2. GILIAN TANDENGA
3. YUDI AFRIZAL
(5190211237)
(5180211189)
(5180211190)
Perubahan Struktur Perekonomian
1. Kumpulkan data sebanyak mungkin sepanjang mungkin, terkait dengan sumbangan
sektoral terhadap pendapatan nasional Indonesia. Sektor apa aja yang menyumbang ke
Pendapatan Nasional dari tahun ke tahun.
 Tahun 2014
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia
sepanjang 2014 kemarin tercatat sebesar 5,02 persen. Terdapat lima sektor industri
yang menjadi menyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi tersebut.
Kepala BPS, Suryamin mengatakan, sektor industri pengolahan punya peran
tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi 2014 kemarin dengan presentase atau porsi
mencapai 21,02 persen dengan pertumbuhan sebesar 4,63 persen.
"Ada peningkatan industri manufaktur seperti industri makanan dan minuman.
tahun 2014 kemarin merupakan tahun Pemilu dimana usaha percetakan, kemudian
industri logam dan non logam dan industri permesinan tumbuh," kata Suryamin, di
Kantor BPS, Jakarta, Kamis (5/2/2015).
Sektor terbesar kedua yang mendorong pertumbuhan ekonomi adalah sektor
perdagangan yang mempunyai kontribusi 13,38 persen dengan pertumbuhan 4,84
persen. Dibanding tahun lalu, sektor perdagangan sedikit meningkat didorong
perdagangan barang.
Sektor pertanian menempati urutan terbesar ketiga dengan presentase 13,38 persen
dan mengalami pertumbuhan 4,18 persen. Jika dibanding dengan tahun 2013,
terjadi sedikit penurunan sebesar 4,2 persen.
"Yang memicu sektor pertanian bisa tumbuh adalah sub sektor perkebunan. Walau
sawit CPO turun volume peningkatan, demikian sub sektor perikanan belum mengcover kebijakan baru karena akhir tahun," tuturnya.
Keempat adalah sektor konstruksi dengan presentase 9,88 persen dengan
pertumbuhan sebesar 6,97 persen. Pembangunan rumah hotel, jembatan, jalan dan
pelabuhan menjadi alasan pertumbuhan di sektor konstruksi ini.
"Kelima sektor pertambangan dengan porsi 9,82 persen, tapi pertumbuhannya
rendah hanya 0,55 persen. Ini sebagai dampak Undang-Undang Minerba masih
kena tergambar juga ekspornya. Kemudian penurunan lifting minyak, batu bara
juga. Tahun lalu pertambangan lebih dari 1 persen 1,74 persen,"
(Sumber, Liputan 6)
2. Pergeseran struktur dari sumbangan sektoral dari penyerapan tenaga kerja. (Serapan
Tenaga Kerja Sektoral)
Populasi dan Angkatan Kerja
Pendudukan ≥ 15 Tahun (jutaan)
Angkatan Kerja (jutaan)
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (persen)
Bekerja (jutaan)
Tingkat Partisipasi Kerja (persen)
Tingkat Penggangguran Terbuka
Setengah Pengangguran
(Di bawah 25 jam/minggu) (persen)
(Di bawah 35 jam/minggu) (persen)
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2013
2002
148,72
100,78
67,8
91,65
90,94
9,06
2005
158,49
105,86
66,8
93,96
88,76
11,24
2008
166,64
111,84
67,2
102,55
91,61
8,39
2011
171,75
117,37
68,3
109,67
93,4
6,56
2012
173,89
118,04
67,9
110,8
93,89
6,14
18,4
34,3
18,7
33,8
18,6
32,5
17,8
31,5
17,5
31
Struktur perekonomian suatu negara antara lain tercermin dari struktur ketenagakerjaan. Sebagai
negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia, Indonesia memiliki angkatan kerja yang sangat
besar. Secara umum pasar kerja Indonesia dicirikan oleh kelebihan penawaran tenaga kerja yang
sangat tinggi, pengangguran yang masive dan kualitas tenaga kerja yang rendah.
Pada tabel tersebut memperlihatkan karakteristik dasar tenaga kerja Indonesia selama 10 tahun
terakhir (tahun 2002-2012). Angkatan kerja Indonesia selama periode tersebut tumbuh sebesar
15,97 persen dengan rata-rata pertumbuhan 1,6 persen pertahun. Tingkat partisipasi angkatan
kerja (TPAK) mengalami sedikit kenaikan dari 67,76 persen tahun 2002 menjadi 67,88 persen
tahun 2012. Kenaikan jumlah angkatan kerja dan TPAK ini disebabkan pertumbuhan alamiah,
yaitu didorong oleh pertumbuhan penduduk. Sedang pertumbuhan penduduk yang bekerja
selama periode tersebut mencapai sekitar 20,2 persen dengan ratarata pertumbuhan sebesar 1,8
persen pertahunnya. Sesuai dengan table tersebut terlihat bahwa tingkat partisipasi kerja (TPK)
mengalami kenaikan secara perlahan seiring menurunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT).
Saat krisis ekonomi global tahun 2008, TPK sedikit mengalami kenaikan seiring penurunan TPT.
Secara perlahan TPK meningkat hingga mencapai 93,9 persen dan TPT menurun hingga
mencapai 6,1 persen pada tahun 2012.4 Berdasarkan data tersebut terlihat adanya permasalahan
akibat bertambahnya penduduk usia produktif, karena perekonomian di Indonesia belum cukup
besar untuk menyediakan lapangan kerja secara optimal bagi pengangguran dan angkatan kerja
baru yang semakin bertambah.
Download