LAPORAN PENGAMATAN PREFENSI IKAN CUPANG TERHADAP SUHU Dosen Pengampu: Khairiza Lubis,S.Si,M.Sc,Ph.D DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 Nama Kelompok: 1. 2. 3. 4. 5. Arpin Jusmanto Pakpahan(4203151011) Azzahra Siregar (4203151042) Miranda Nihdatul Zahwa(4203351035) Vanya Ulfia Putr (4203151004) Putri Lasmida Marpaung (4203351020) PROGRAM STUDI PENDIIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021 Daftar Isi DAFTAR ISI ...................................................................................................................... i DAFTAR TABEL ............................................................................................................. ii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... iii BAB I................................................................................................................................ 1 1.1 LatarBelakang ............................................................................................................. 1 1.2Tujuan .......................................................................................................................... 3 1.3 Identifitas Masalah ...................................................................................................... 3 1.4 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 3 1.5 Manfaat pengamatan.................................................................................................... 3 BAB II .............................................................................................................................. 4 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 4 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Cupang ....................................................................... 4 BAB III ............................................................................................................................. 7 METODE PENELITIAN .................................................................................................. 7 3.1 ALAT DAN BAHAN .................................................................................................. 7 3.2 CARA KERJA ............................................................................................................ 7 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 8 i DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Alat dan Bahan ii DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Betta imbellis iii BAB I 1.1 LatarBelakang Lingkungan hidup hewan adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling hewan dimana ia beraktivitas, berinteraksi dan beradaptasi. Lingkungan hewan pada dasarnya merupakan totalitas dari beraneka faktor biotik dan abiotik. Setiap hewan, melakukan aktivitas hidup, tumbuh dan berkembang biak dalam suatu lingkungan yang memberinya kondisi yang cocok bagi kehidupannya. (Sukarsono, 2012). Suhu merupakan parameter yang sangat penting dalam lingkungan dan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan. (Rasyid, 2010). Faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan selain pakan adalah kualitas air terutama suhu. Karena suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan nafsu makan ikan. Suhu dapat mempengaruhi aktivitas penting ikan seperti pernapasan, pertumbuhan dan reproduksi. Suhu yang tinggi dapat mengurangi oksigen terlarut dan mempengaruhi selera makan ikan. (Kelabora, 2010). Kenaikan suhu air dapat akan menimbulkan kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu (Aprianto dan Liviawati, 1992). Suhu media secara fisik berpengaruh pada tingkat kelarutan oksigen di dalam air, semakin dingin suhu air, konsentrasi oksigen terlarut akan semakin tinggi. Suhu media yang dingin secara langsung akan mempengaruhi suhu badan ikan dan suhu darah, semakin dingin suhu darah tingkat viskositas darah akan mengental dan mengakibatkan aliran darah yang lebih lambat. Penurunan suhu berdampak pada penurunan konsumsi oksigen dan menurunnya produk metabolism yang dapat bersifat racun baik dalam bentuk gas CO2 maupun ammonia dalam bentuk NH3. (Wijayanti, dkk. 2011) Keberhasilan suatu organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi mencerminkan keseluruhan toleransinya terhadap seluruh kumpulan variabel lingkungan yang dihadapi organisme tersebut Artinya bahwa setiap organisme harus mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungannya. Adaptasi tersebut berupa respon morfologi, fisiologis dantingkah laku. Pada lingkungan perairan, faktor fisik, kimiawi dan biologis berperan dalam pengaturan homeostatis yang diperlukan. bagi pertumbuhan dan reproduksi biota perairan. 1 Suhu merupakan faktor penting dalam ekosistem perairan. Air memiliki beberapa sifat termal yang unik, sehingga perubahan suhu dalam air berjalan lebih lambat dari pada udara. Walaupun suhu kurang mudah berubah di dalam air daripada di udara, namun suhu merupakan faktor pembatas utama. Oleh karena itu, mahluk akuatik sering memiliki toleransi yangsempit Suhu merupakan faktor penting dalam ekosistem perairan (Aliza, Dwinna., dkk., 2013) Kenaikansuhu air dapat menimbulkan kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu (Otto,2001). Menurut Bawono (2009), air memiliki beberapa sifat termal yang unik,sehingga perubahan suhu dalam air berjalan lebih lambat dari pada udara.Selanjutnyabeliaumenambahkan bahwa walaupun suhu kurang mudah berubah didalam airdaripadadi udara, namun suhu merupakan faktor pembatas utama. Olehkarena itu, mahlukakuatik sering memiliki toleransi yang sempit.Ikan yang hidup di dalam air yang mempunyai suhu relatif tinggi akan mengalami kenaikan kecepatanrespirasi (Fardiaz. 1992; 23). Hal tersebut dapat diamati dari perubahangerakan operculum ikan. Kisaran toleransi suhu antara spesies ikan satu dengan lainnya berbeda, misalnya pada ikan salmonid suhu terendah yang dapat menyebabkan kematian berada tepat diatas titik beku, sedangkan suhu tinggi dapat menyebabkan gangguan fisiologis ikan (Aliza, Dwinna., dkk., 2013). Telah diketahui diatas bahwa suhu merupakan faktor abiotik yang paling berpengaruh pada lingkungan perairan, maka perlu diketahui bagaimana suhu mempengaruhi aktifitas biologis spesies ikan tertentu melalui gerakan operculum Ikan lemon(Neolamprologus leleupi) 2 1.2Tujuan Untuk mengetahui efek pembatas dari faktor suhu terhadap sebaran individu-individu dari sejenis hewanakuatik 1.3 Identifitas Masalah 1. Faktor penting dalam ekosistem perairan adalah suhu 2. Suhu kurang mudah berubah dalam air,tetapi bagi ekosistem perairan suhu ialah faktor pembatas utama. 3. Faktor fisik,kimiawi,dan biologis berperan dalam pengaturan homeostatis 1.4 Rumusan Masalah 1. Mengapa suhu sangat penting bagi ekosistem di perairan? 2. Mengapa bagi ekosistem perairan suhu ialah faktor pembatas utama? 1.5 Manfaat pengamatan Untuk membuktikan suhu sangat berpengaruh terhadap preferensi ikan seperti yang telah ditertera pada literature. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gambar 1. Betta imbellis 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Cupang Nama ilmiah: Betta imbellis Klasifikasi lebih tinggi: Cupang Ordo: Anabantiformes Status konservasi: Risiko Rendah Encyclopedia of Life Tingkatan takson: Spesies Ikan cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Sebagian besar ikan cupang alam (Betta sp.) hidup di Indonesia. Menurut Kusumah (2012), 48 (70%) spesies-spesies tersebut dapat ditemukan di Indonesia dan 37 diantaranya dinyatakan endemik. Lingkungan buatan yang sangat berbeda dari habitat aslinya akan memberikan efek negatif terhadap aktifitas, kesehatan dan pertumbuhan ikan, terutama apabila ikan berada dalam kondisi stress (Silva & Anderson 1994 dan Strand et al. 2007). Beberapa spesies ikan lebih menyukai latar gelap. Pada warna latar yang terang, mangsa 4 dapat terlihat lebih jelas dan dapat lebih mudah menangkap mangsa (Papoutsoglou et al. 2000, Tamazouzt et al. 2000 dan Martinez-Cardenas & Purser 2007). Ikan yang stress akibat efek warna latar akan menguras energi sehingga akan mengurangi pertumbuhan dan efisiensi pemberian pakan (Strand et al. 2007). Pada jenis ikan salmon, warna latar dapat memperlambat perkembangan telur dan meningkatkan tingkat kematian (Heichenbach-Klinke 1982). Pada beberapa famili ikan, pengaruh warna lingkungan telah diketahui, seperti perubahan tingkah laku, ketakutan dan juga penampilan warna, yaitu pada ikan Sardinops caerulea (Loukashkin & Grant 1959), Oplegnathus fasciatus, Monocanthus cirrhifer, Cybium niphonium, Spheroidesniphobles, and Sphyraena japonica (Kawamoto & Takeda 1951), dan pada larva Perca fluviatilis dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan juga pertumbuhan (Tamazouzt et al. 2000). Akan tetapi pada ikan cupang Betta imbellis belum pernah dilakukan penelitian terhadap warna latar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan ikan cupang (Betta imbellis) dengan perbedaan warna latar media pemeliharaan, agar dengan perlakuan warna latar yang berbeda bisa memperoleh warna latar yang optimal untuk pertumbuhan.Lingkungan hidup hewan adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling hewan dimana ia beraktivitas, berinteraksi dan beradaptasi. Lingkungan hewan pada dasarnya merupakan totalitas dari beraneka faktor biotik dan abiotik. Setiap hewan, melakukan aktivitas hidup, tumbuh dan berkembang biak dalam suatu lingkungan yang memberinya kondisi yang cocok bagi kehidupannya. (Sukarsono, 2012) Suhu merupakan parameter yang sangat penting dalam lingkungan dan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan. (Rasyid, 2010). Faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan selain pakan adalah kualitas air terutama suhu. Karena suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan nafsu makan ikan. Suhu dapat mempengaruhi aktivitas penting ikan seperti pernapasan, pertumbuhan dan reproduksi. Suhu yang tinggi dapat mengurangi oksigen terlarut dan mempengaruhi selera makan ikan. (Kelabora, 2010). Kenaikan suhu air dapat akan menimbulkan kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu (Aprianto dan Liviawati, 1992).Suhu media secara fisik berpengaruh pada tingkat kelarutan oksigen di dalam air, semakin dingin suhu air, konsentrasi oksigen terlarut akan semakin tinggi. Suhu media yang dingin secara langsung akan mempengaruhi suhu badan ikan dan suhu darah, semakin 5 dingin suhu darah tingkat viskositas darah akan mengental dan mengakibatkan aliran darah yang lebih lambat. Penurunan suhu berdampak pada penurunan konsumsi oksigen dan menurunnya produk metabolism yang dapat bersifat racun baik dalam bentuk gas CO2 maupun ammonia dalam bentuk NH3. (Wijayanti, dkk. 2011) 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1ALAT DAN BAHAN ALAT BAHAN Thermometer 2 ekor ikan cupang laga Tempat Pengamatan Preferensi Suhu Es batu Air panas Air bersih 3.2 CARA KERJA Preferensi Suhu pada Ikan laga (Betta imbellis ) 1.Masukkan air bersih (normal) ke dalam tempat pengamtan preferensi suhu (zona 1,2,3, air panas, dan air dingin). 2.Mengukur suhu air dengan thermometer di zona air dingin. Suhu yang dibutuhkan yaitu 18⁰c 3.Mengukur suhu air dengan thermometer di zona panas. Suhu yang dibutuhkan yaitu 30⁰c. 4.Masukkan ikan lemon ke dalam zona 1,2,3 5.Mengamati ikan lemon setiap 3 menit selama 3 kali 6.Mensterilkan thermometer 7.Mengukur suhu air dengan thermometer di zona 1 setelah 9 menit. 8.Mengukur suhu air dengan thermometer di zona 2 setelah 9 menit. 9.Mengukur suhu air dengan thermometer di zona 3 setelah 9 meni 7 DAFTAR PUSTAKA Afrianto, E Dan Evi Liviawaty. 1992. Pengendalian Hama Dan Penyakit Ikan. Cetakan I. Yogyakarta: Kasinius Basri, M. 2009. Selera Makan Anoa Gunung (Babalus Quarlesi) Pada Sistem Kafetaria (Studi Prabudidaya Untuk Penangkaran Anoa Di Palu, Sulawesi Tengah). J. Agroland 16(3) September 2009 : 283-289 Burnie, David. 2005. Bengkel Ilmu Ekologi. Jakarta : Erlangga Campbell, N. 2004. Biologi Ed. 5 Jl. 3. Jakarta : Erlangga Kelabora, D. 2010. Pengaruh Suhu Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Larva Ikan Mas (Cyprinus Carpio). Berkala Perikanan Terubuk. 38(1). Februari 2010 : 71-81 Manyamu, G.J.S. I. Sibanda. C. Chakoma. C. Mutisi. And P. Ndiweni, 2003. The Intake And Palatability Of Four Different Types Of Napier Grass (Pennisetum Purpureum) Silage Fed To Sheep. J. Asian-Australasian 16 (6) : 823-829 Rasyyid. 2010. Distribusi Suhu Permukaan Pada Musim Peralihan Barat-Timur Terkait Dengan Fishing Ground Ikan Pelagis Kecil Di Perairan Spermonde. Torani. Jurnal Ilmu Kelautan Dan Perikanan. 20(1). April 2010:1-7 Aliza, Dwinna., dkk., 2013. Efek Peningkatan Suhu Air terhadap Perubahan Perilaku, Patologi Anatomi, dan Histopatologi Insang Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) “ Jurnal Medika Veterinaria”.Vol.7, No.2. Hal (1-4). Amalia, Herma., Harahap, Idham, Sakti. 2010. Preferensi Kecoa America Periplaneta americana (L.) terhadap berbagai kombinasi umpan “ J. Entomol. Indon “.Vol. 7, No. 2. Hal (67-77). 8