Materi 7

advertisement
Sistem Informasi Akuntansi
Materi 7
Oleh
Wisnu Haryo Pramudya, S.E.,M.Si.,Ak., CA
1
Pengendalian Sistem Informasi
Berbasis Komputer
Pencapaian pengamanan dan pengendalian
terhadap sumber daya informasi yang dimiliki oleh
sebuah organisasi harus menjadi prioritas bagi
manajemen puncak. Meskipun pengendalian
intern tetap sama, namum sistem berbasis
komputer mensyaratkan kebijakan dan prosedur
yang berbeda. Contoh: komputer mampu
mengurangi potensi terjadinya kesalahan klerikal,
tetapi komputer juga meningkatkan resiko akses
terhadap file data.
Pengendalian Sistem Informasi
Berbasis Komputer
Selain itu, pemisahan fungsi otorisasi, fungsi
pencatatan, dan fungsi penjagaan aktiva dalam
sebuah sistem informasi akuntansi harus berbeda,
sedang komputer mungkin akan menangani lebih
dari satu fungsi sekaligus. Meskipun demikian
penggunaan
komputer
juga
memberikan
keuntungan lain, yaitu meningkatkan efektivitas
pengendalian intern.
Untuk saat ini yang akan kita bahas adalah:
1. Pengendalian Umum
2. Pengendalian Aplikasi
Pengendalian Umum
Pengendalian Umum Dirancang untuk menjamin
bahwa seluruh sistem komputer dapat berfungsi
secara optimal dan pengolahan data dapat
dilakukan secara lancar sesuai dengan yang
direncanakan. Pengendalian ini dapat dilakukan
dengan cara:
1. Menyusun Rencana pengamanan
2. Pemisahan Tugas dalam fungsi sistem
informasi
3. Pengendalian proyek penyusunan sistem
informasi
Pengendalian Umum
4. Pengendalian Akses Fisik
5. Pengendalian akses logis
6. Pengendalian penyimpanan data
7. Pengendalian transmisi data
8. Standar dokumentasi
9. Meminimumkan penghentian sistem informasi
10. Rencana pemulihan kerusakan
11. Perlindungan terhadap komputer dan jaringan
12. Pengendalian internet
Pengendalian Umum
1. Penyusunan rencana pengamanan
Hal yang sering menjadi kendala diperusahaan
berkaitan dengan pengamanan pelaporan informasi
adalah karena tidak memadainya pemantauan
terhadap pengamanan dan pengendalian serta tidak
memadainya
pemahaman
terhadap
konsep
pengamanan dan pengendalian. Cara yang baik
untuk mengatasinya adalah menentukan, (1) siap
yang membutuhkan informasi, (2) kapan mereka
membutuhkan, (3) Sub sistem apa yang
menghasilkan informasi tersebut.
Pengendalian Umum
2. Pemisahan tugas dalam fungsi sistem informasi
Dalam sebuah sistem informasi akuntansi yang
terintegrasi,
prosedur
yang
sebelumnya
dilaksanakan oleh individu terpisah, sekarang
digabungkan. Sehingga siapapun yang bisa
mengkases ke komputer akan mempunyai
peluang
melakukan
kecurangan.
Untuk
menangulangi acaman ini, organisasi harus
menerpkan prosedur pengendalian yang memadai
seperti pemisahan fungsi dalam fungsi sistem
informasi akuntansi.
Pengendalian Umum
2. Pemisahan tugas dalam fungsi sistem informasi
Wewenang dan tanggung jawab harus secara
jelas dibagi diantara fungsi sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Analisis sistem
Pemrograman
Operasi komputer
Pengguna
Kepustakaan SIA
Pengawas data
Pengendalian Umum
Analsisis sistem bekerjasama dengan para pemakai untuk
2. Pemisahan tugas dalam fungsi sistem informasi
memnentukan informasi yang dibutuhkan dan kemudian
merancang sebuah SIA untuk memnuhi kebutuhan tersebut
Wewenang dan tanggung jawab harus secara
jelas dibagi diantara fungsi sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Analisis sistem
Pemrograman
Operasi komputer
Pengguna
Kepustakaan SIA
Pengawas data
Pengendalian Umum
Para pemrogram menindaklanjuti rancangan yang diterima dari
analisis2.sistem
dengantugas
menulis
program
Organisai
Pemisahan
dalam
fungsi komputer.
sistem informasi
atau perusahaan harus menentukan persyaratan otorisasi
formal untuk melakukan pengubahan program komputer.
Wewenang
dan
tanggung
harus secara
Program
ini harus diuji
terlebih
dahulu jawab
secara memadai
sebelum
jelas dibagi diantara fungsi sebagai berikut:
diterapkan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Analisis sistem
Pemrograman
Operasi komputer
Pengguna
Kepustakaan SIA
Pengawas data
Operator komputer
menjalankna Umum
program/software pada
Pengendalian
komputer perusahaan. Mereka memastikan bahwa data telah
dimasukkan
secara tepat
ke dalam
dalam komputer,
bahwa
data telah
2. Pemisahan
tugas
fungsi sistem
informasi
diproses secara benar, dan bahwa output yang dibutuhkan telah
dihasilkan. Operator komputer harus dirotasi secara periodik
dan tidak
boleh memiliki
terhadap
dokumentasi
program
Wewenang
dan akses
tanggung
jawab
harus secara
atau logika
Tanpa pengendalian
jenis berikut:
ini, maka operator
jelasprogram.
dibagi diantara
fungsi sebagai
komputer yang memproses gaji, misalnya dapat mengubah tarif
gaji.
1. Analisis sistem
2. Pemrograman
3. Operasi komputer
4. Pengguna
5. Kepustakaan SIA
6. Pengawas data
Pengendalian Umum
2. Pemisahan tugas dalam fungsi sistem informasi
Departemen-departeman pengguna adalah pihak yang
Wewenang
tanggung data
jawab
secara
mencatat
transaksi,dan
menotorisasi
yangharus
diproses,
dan
jelas dibagi
diantara
fungsi sebagai
berikut:
menggunakan
output
yang dihasilkan
oleh sistem.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Analisis sistem
Pemrograman
Operasi komputer
Pengguna
Kepustakaan SIA
Pengawas data
Pengendalian
Umumdatabase, file dan
Pustakawan SIA memelihara
dan menjaga
program dengan menempatkannya di tempat penyimpanan
2. Pemisahan
tugas dalam
informasi
terpisah,
yaitu perpustakaan
SIA. fungsi
Untuk sistem
memisahkan
fungsi
operasi dan penjagaan, akses ke file dan program harus
dibatasi
hanya untuk
operator
komputer
tertera
pada
Wewenang
dan
tanggung
jawab yang
harus
secara
jadwaljelas
yang
telah
ditetapkan.
Pustakawan
SIA harus
dibagi
diantara
fungsi sebagai
berikut:
memelihara seluruh penggunaan file program dan data,
tetapi tidak membatasi hak para pemakai yang sah. Secara
1. harus
Analisis
sistem
periodik
dikaji
untuk mengetahui kalau ada kesalahan.
2.
3.
4.
5.
6.
Pemrograman
Operasi komputer
Pengguna
Kepustakaan SIA
Pengawas data
Pengendalian Umum
Kelompok pengawas data memberikan jaminan bahwa
sumber
data telah disetujui,
memantau
kerja
di dalam
2. Pemisahan
tugas dalam
fungsi arue
sistem
informasi
komputer, membandingkan input dan output, memelihara
catatan dan kalau ada kesalahan menjamin bahwa koreksi
Wewenang
tanggung
harusdimasukkan
secara
dilakukan
dengan dan
semestinya
dan jawab
kemudian
jelas dibagi diantara fungsi sebagai berikut:
kembali
ke dalam sistem, serta mendistribusikan output
sistem. Pengawas dilarang memberikan kontribusi terhadap
efisiensi
data.
1. kegiatan
Analisis pengolahan
sistem
2.
3.
4.
5.
6.
Pemrograman
Operasi komputer
Pengguna
Kepustakaan SIA
Pengawas data
Pengendalian Umum
3. Pengendalian
Informasi
proyek
Penyusunan
Sistem
Penyusunan sebuah sistem informasi, apabila
tidak
dikendalikan
dengan
baik
akan
menyebabkan pemborosan. Ada beberapa elemen
pengendalian yang perlu dilakukan:
1. Rencana Induk Jangka Panjang
2. Rencana Proyek Penyusunan Sistem Informasi
3. Jadwal Pengolahan Data
4. Penetapan Tanggung Jawab
5. Penilaian Kinerja Periodik
6. Kaji Ulang Pasca Implementasi
7. Pengukuran Kindeja Sistem
Umumyang melibatkan
Rencana induk Pengendalian
adalah sebuah rencana
jangka3. waktu
panjang proyek
(3-5 th)Penyusunan
yang dibuatSistem
untuk
Pengendalian
memetakan
kegiatan yang akan dilakukan agar tujuan jangka
Informasi
panjang perusahaan dapat tercapai secara efektif.
Penyusunan sebuah sistem informasi, apabila
tidak
dikendalikan
dengan
baik
akan
menyebabkan pemborosan. Ada beberapa elemen
pengendalian yang perlu dilakukan:
1. Rencana Induk Jangka Panjang
2. Rencana Proyek Penyusunan Sistem Informasi
3. Jadwal Pengolahan Data
4. Penetapan Tanggung Jawab
5. Penilaian Kinerja Periodik
6. Kaji Ulang Pasca Implementasi
7. Pengukuran Kindeja Sistem
Rencana ini menunjukkan
bagaimana
sebuah proyek akan
Pengendalian
Umum
diselesaikan, termasuk didalamnya berbagai macam tugas
Pengendalian
yang 3.
akan
dilaksanakan, proyek
siapa yangPenyusunan
melaksanakan,Sistem
tanggal
Informasi
penyelesaian
pekerjaan, biaya yg dibutuhkan untuk tiap jenis
pekerjaan,
dsb. Rencana
dapatinformasi,
digunakan
untuk
Penyusunan
sebuah ini
sistem
apabila
memantau
dan perkembangan
pekerjaan
tidak kemajuan
dikendalikan
dengan tiapbaik
akan
menyebabkan pemborosan. Ada beberapa elemen
pengendalian yang perlu dilakukan:
1. Rencana Induk Jangka Panjang
2. Rencana Proyek Penyusunan Sistem Informasi
3. Jadwal Pengolahan Data
4. Penetapan Tanggung Jawab
5. Penilaian Kinerja Periodik
6. Kaji Ulang Pasca Implementasi
7. Pengukuran Kindeja Sistem
Pengendalian Umum
Untuk3. Pengendalian
memaksimumkan
proyekpenggunaan
Penyusunansumberdaya
Sistem
komputerInformasi
yang memang terbatas jumlah dan jenisnya, maka
seluruh tugas pengolahan data harus diorganisasi sesuai
Penyusunan
sebuahdata
sistem
informasi,
apabila
dengan
jadwal pengolahan
yang telah
ditetapkan
oleh
tidak
dikendalikan
dengan
baik
akan
manajemen.
menyebabkan pemborosan. Ada beberapa elemen
pengendalian yang perlu dilakukan:
1. Rencana Induk Jangka Panjang
2. Rencana Proyek Penyusunan Sistem Informasi
3. Jadwal Pengolahan Data
4. Penetapan Tanggung Jawab
5. Penilaian Kinerja Periodik
6. Kaji Ulang Pasca Implementasi
7. Pengukuran Kindeja Sistem
Pengendalian Umum
Tanggung
jawab setiap proyek
dibebankanSistem
kepada
3. Pengendalian
proyek harus
Penyusunan
seorang manajer
Informasidan tim yang dipilihnya. Dengan pola ini,
maka manajer yang bersangkutan dan timnya harus
Penyusunan sebuah sistem informasi, apabila
beratngung jawab terhadap keberhasilan atau kegagalan
tidak
dikendalikan
dengan
baik
akan
proyek
yang
dibebankan
kepadanya.
menyebabkan pemborosan. Ada beberapa elemen
pengendalian yang perlu dilakukan:
1. Rencana Induk Jangka Panjang
2. Rencana Proyek Penyusunan Sistem Informasi
3. Jadwal Pengolahan Data
4. Penetapan Tanggung Jawab
5. Penilaian Kinerja Periodik
6. Kaji Ulang Pasca Implementasi
7. Pengukuran Kindeja Sistem
Pengendalian Umum
Setiap3. pekerjaan
harus proyek
dipecah-pecah
ke dalamSistem
satuan
Pengendalian
Penyusunan
tugas yang
lebih kecil atau modul. Dengan demikian, ketika
Informasi
sebuah satuan tugas telah selesai dilakukan, dapat dilakukan
Penyusunan sebuah sistem informasi, apabila
evaluasi terhadap kinerja karyawan yang melaksanakan
tidak
dikendalikan
dengan
baik
akan
satuanmenyebabkan
tugas tersebut.
pemborosan. Ada beberapa elemen
pengendalian yang perlu dilakukan:
1. Rencana Induk Jangka Panjang
2. Rencana Proyek Penyusunan Sistem Informasi
3. Jadwal Pengolahan Data
4. Penetapan Tanggung Jawab
5. Penilaian Kinerja Periodik
6. Kaji Ulang Pasca Implementasi
7. Pengukuran Kindeja Sistem
Pengendalian Umum
3. Pengendalian proyek Penyusunan Sistem
Setelah proyek
penyusunan sistem informasi diselesaikan,
Informasi
maka perusahaan perlu melakukan kaji ulang pasca
Penyusunan
sistemapakah
informasi,
apabila
implementasi
guna sebuah
menentukan
manfaat
yang
tidak dapat
dikendalikan
dengan
baik
akan
diharapkan
dicapai.
menyebabkan pemborosan. Ada beberapa elemen
pengendalian yang perlu dilakukan:
1. Rencana Induk Jangka Panjang
2. Rencana Proyek Penyusunan Sistem Informasi
3. Jadwal Pengolahan Data
4. Penetapan Tanggung Jawab
5. Penilaian Kinerja Periodik
6. Kaji Ulang Pasca Implementasi
7. Pengukuran Kindeja Sistem
Pengendalian Umum
Jika sebuah
evaluasi secara
tepat,Penyusunan
maka sistemSistem
tersbut
3. Pengendalian
proyek
harus diukur
dengan menggunakan pengukuran kinerja
Informasi
sistem. Caontohnya: menghitung output per unit waktu,
Penyusunan
sebuah
sistem
apabila
prosentase
waktu yang
digunakan
bagiinformasi,
sebuah sistem
untuk
tidak secara
dikendalikan
dengan
digunakan
produktif, dan
lamanyabaikwaktuakan
yang
menyebabkan pemborosan. Ada beberapa elemen
diperlukan oleh sistem untuk memberikan respon.
pengendalian yang perlu dilakukan:
1. Rencana Induk Jangka Panjang
2. Rencana Proyek Penyusunan Sistem Informasi
3. Jadwal Pengolahan Data
4. Penetapan Tanggung Jawab
5. Penilaian Kinerja Periodik
6. Kaji Ulang Pasca Implementasi
7. Pengukuran Kindeja Sistem
Pengendalian Umum
4. Pengedalian Akses Fisik
Kemampuan
untuk
menggunakan
peralatan
komputer disebut dengan akses fisik. Pengamanan
akses fisik dapat dilakukan dengan:
1. Penempatan komputer diruang terkunci.
2. Hanya menyediakan satu pintu untuk keluar
masuk.
3. Mensyaratkan identitas karyawan (kartu/Badge)
4. Mensyaratkan tiap pengunjung tanda tangan.
5. Penggunaan alarm untuk akses yang tidak sah
6. Pembatasan akses ke saluran pribadi
7. Pemasangan kunci pd PC atau peralatan lainnya
Pengendalian Umum
5. Pengedalian Akses Logis
Kemampuan untuk memperoleh akses ke data
perusahaan
disebut
dengan
akses
logis.
Pengamanan akses logis dapat dilakukan dengan:
1.
2.
3.
4.
Password
Identifikasi Pribadi
Identifikasi biometrik
Uji Kompatibilitas
Pengendalian Umum
Kata kunci ini merupakan cara yang paling banyak
digunakan.
KomputerAkses
akan Logis
dapat terakses kalau kata
5. Pengedalian
kuncinya tepat.
Kemampuan untuk memperoleh akses ke data
perusahaan
disebut
dengan
akses
fisik.
Pengamanan akses fisik dapat dilakukan dengan:
1.
2.
3.
4.
Password
Identifikasi Pribadi
Identifikasi biometrik
Uji Kompatibilitas
Pengendalian Umum
Karyawan dapat pula diidentifikasi dengan kartu identitas.
5. kartu
Pengedalian
Logis
Diaman
identitasAkses
tersbut
dapat dibaca oleh komputer
dan alat pengaman.
Kemampuan untuk memperoleh akses ke data
perusahaan
disebut
dengan
akses
fisik.
Pengamanan akses fisik dapat dilakukan dengan:
1.
2.
3.
4.
Password
Identifikasi Pribadi
Identifikasi biometrik
Uji Kompatibilitas
Karyawan dapat Pengendalian
pula diidentifikasiUmum
dengan kartu identitas.
Diaman kartu identitas tersbut dapat dibaca oleh komputer
5. Pengedalian
Akses Logis kartu bisa hilang atau
dan alat
pengaman. Kelemahannya
dipinjamkan. Dan biasanya untuk menghindarinya maka
selain kartu identitas akan dibuat password.
Kemampuan untuk memperoleh akses ke data
perusahaan
disebut
dengan
akses
fisik.
Pengamanan akses fisik dapat dilakukan dengan:
1.
2.
3.
4.
Password
Identifikasi Pribadi
Identifikasi biometrik
Uji Kompatibilitas
Pengendalian Umum
Alat ini merupakan alat yang mengidentifikasi karakteristik
fisik yang
unik sepertiAkses
sidik Logis
jari, pola suara, hasil rekaman
5. Pengedalian
retina, pola dan bentuk wajah, bau badan, dan pola tanda
tangan.
Kemampuan untuk memperoleh akses ke data
perusahaan
disebut
dengan
akses
fisik.
Pengamanan akses fisik dapat dilakukan dengan:
1.
2.
3.
4.
Password
Identifikasi Pribadi
Identifikasi biometrik
Uji Kompatibilitas
Ketika seorang pemakai yang sah mencoba mengoperasikan
komputer, uji Pengendalian
kompatibilitas harsu
Umumdilakukan untuk
menentukan apakah pemakai tersebut memiliki hak untuk
5. Pengedalian
Akses Logis
menggunakan
komputer
tersebut. Dengan identitas
tertentu, komputer akan mengotorisasi akses yang
diperbolehkan. Kalau pemakai yang tidak berkepentingan
dengan penjualan, mereka tidak dapat mengakses penjualan,
Kemampuan untuk memperoleh akses ke data
dll perusahaan
disebut
dengan
akses
fisik.
Pengamanan akses fisik dapat dilakukan dengan:
1.
2.
3.
4.
Password
Identifikasi Pribadi
Identifikasi biometrik
Uji Kompatibilitas
Pengendalian Umum
6. Pengendalian Penyimpanan Data
Pada dasarnya, informasi merupakan salah satu
sumberdaya penting yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan. Informasi ini mampu mengantarkan
keberhasilan juga dapat mengantarkan ke jurang
kehancuran. Hal ini tergantung dari penyimpanan
datanya.
Setiap
perusahaan
harus
mendokumentasikan
langkah-langkah
melindungi
data, juga upaya-upaya pengamanan data, menjaga
file, record, dan dokumen yang bersifat rahasia.
Karyawan perusahaan harus menandatangani kontrak
yang mensyaratkan membantu keamanan dan
kerahasiaan data.
Pengendalian Umum
6. Pengendalian Penyimpanan Data
Penyimpanan data ini dapat menggunakan label file,
yang dapat melindungi dari penggunaan yang tidak
tepat. Ada dua label:
1. Label Intern
2. Label Esktern
Pengendalian Umum
6. Pengendalian Penyimpanan Data
Penyimpanan data ini dapat menggunakan label
file, yang dapat melindungi dari penggunaan yang
tidak tepat. Ada dua label:
1. Label Intern
Label intern adalah label yang ditulis dengan bahasa
mesin dan berada di dalam komputer.
2. Label Esktern
Yang berupa tempelan secarik kertas di bagian
luar disket, berisi nama file, isi, dan tanggal
diproses
Pengendalian Umum
7. Pengawasan Transmisi Data
Untuk mengurangi resiko kegagalan transmisi data,
perusahaan harus memantau jaringan untuk mendeteksi
titik lemah, memelihara cadangan komponen, dan
merancang jaringan sedemikian rupa sehingga kapasitas
yang tersedia cukup untuk menangani periode padat
pemrosesan data.
Kesalahan transmisi data dapat diminimumkan dengan
cara:
1. Data encription
2. Routing verification
3. Parity checking
4. Message acknowledgement procedures
Pengendalian Umum
7.
Pengawasan
Data
Data
encription Transmisi
adalah perlindungan
data yang
Untuk
mengurangi
resikoagar
kegagalan
transmisi pihak
data,
ditransmit
/ dikirimkan
tidak dimonitor
perusahaan
harus memantau jaringan untuk mendeteksi
lain.
titik lemah, memelihara cadangan komponen, dan
merancang jaringan sedemikian rupa sehingga kapasitas
yang tersedia cukup untuk menangani periode padat
pemrosesan data.
Kesalahan transmisi data dapat diminimumkan dengan
cara:
1. Data encription
2. Routing verification
3. Parity checking
4. Message acknowledgement procedures
Pengendalian Umum
7.
Pengawasan
Transmisi
Routing
verification
adalah Data
memastikan data yang
Untuk
mengurangi
resiko
kegagalan transmisi data,
ditransmit
tidak salah
alamat.
perusahaan harus memantau jaringan untuk mendeteksi
titik lemah, memelihara cadangan komponen, dan
merancang jaringan sedemikian rupa sehingga kapasitas
yang tersedia cukup untuk menangani periode padat
pemrosesan data.
Kesalahan transmisi data dapat diminimumkan dengan
cara:
1. Data encription
2. Routing verification
3. Parity checking
4. Message acknowledgement procedures
Pengendalian Umum
7. Pengawasan Transmisi Data
Parity checking adalah mendeteksi kesalahan karena
Untuk mengurangi resiko kegagalan transmisi data,
hilangnya
bit selama proses transmisi data.
perusahaan harus memantau jaringan untuk mendeteksi
titik lemah, memelihara cadangan komponen, dan
merancang jaringan sedemikian rupa sehingga kapasitas
yang tersedia cukup untuk menangani periode padat
pemrosesan data.
Kesalahan transmisi data dapat diminimumkan dengan
cara:
1. Data encription
2. Routing verification
3. Parity checking
4. Message acknowledgement procedures
Pengendalian Umum
7.
Pengawasan
Transmisiprocedures
Data
Message
acknowledgement
konfirmasi dari
Untuk mengurangi
transmisi untuk
data,
penerima
bahwa resiko
data kegagalan
telah diterima
perusahaan
dicocokkan.harus memantau jaringan untuk mendeteksi
titik lemah, memelihara cadangan komponen, dan
merancang jaringan sedemikian rupa sehingga kapasitas
yang tersedia cukup untuk menangani periode padat
pemrosesan data.
Kesalahan transmisi data dapat diminimumkan dengan
cara:
1. Data encription
2. Routing verification
3. Parity checking
4. Message acknowledgement procedures
Pengendalian Umum
8. Standar Dokumentasi
Cara pengawasan umum lainnya adalah prosedurprosedur
dokumentasi.
Kualitas
dokumentasi
memudahkan komunikasi dan dapat digunakan
sebagai referensi dan sarana pelatihan bagi karyawan
baru. Dokumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Dokumen Administratif
2. Dokumentasi Sistem
3. Dokumentasi Operasi
Dokumen Pengendalian
ini menguraikan Umum
standar dan prosedur
pengolahan data, termasuk penjelasan dan otorisasi
sistem
baruDokumentasi
dan perubahan sistem, standar untuk
8.
Standar
analisis dan perancangan sistem dan pemrograman,
dan prosedur untuk penanganan dan penyimpanan
Cara pengawasan umum lainnya adalah prosedurfile.
prosedur
dokumentasi.
Kualitas
dokumentasi
memudahkan komunikasi dan dapat digunakan
sebagai referensi dan sarana pelatihan bagi karyawan
baru. Dokumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Dokumen Administratif
2. Dokumentasi Sistem
3. Dokumentasi Operasi
Pengendalian Umum
Dokumentasi ini menguraikan secara rinci setiap
program
aplikasi.
Uraian tersebut mencakup narasi
8. Standar
Dokumentasi
sistem, bagan alir, dan daftar program. Dokumen ini
juga berisi contoh input, output, tahap-tahap
Cara
pengawasan
umum lainnya
adalah
prosedurpemrosesan,
dan prosedur
penanganan
kesalahan.
prosedur
dokumentasi.
Kualitas
dokumentasi
memudahkan komunikasi dan dapat digunakan
sebagai referensi dan sarana pelatihan bagi karyawan
baru. Dokumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Dokumen Administratif
2. Dokumentasi Sistem
3. Dokumentasi Operasi
Pengendalian
Umum
Dokumentasi
ini menguraikan
tentang berbagai
aspek untuk menjalankan sebuah program aplikasi,
8.
Dokumentasi
yangStandar
mencakup
konfigurasi peralatan, program dan
file data, prosedur untuk memulai dan melaksanakan
sebuah
tugas, umum
kondisi-kondisi
yangprosedurdapat
Cara pengawasan
lainnya adalah
menyebabkan
eksekusi program,
tindakan
prosedur
dokumentasi.
Kualitas dan
dokumentasi
korektif untuk mengatasi
program.
memudahkan
komunikasipenghentian
dan dapat
digunakan
sebagai referensi dan sarana pelatihan bagi karyawan
baru. Dokumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Dokumen Administratif
2. Dokumentasi Sistem
3. Dokumentasi Operasi
Pengendalian Umum
9. Minimalisasi Waktu Penghentian Sistem
Perusahaan akan menderita kerugian keuangan yang
sangat besar akibat kegagalan sebuah SIA jika
perangkat keras dan lunak komputer tidak berfungsi.
Ada pencegahan untuk mengatasi, diantaranya:
1. Pemeliharaan Preventif
2. Uninteruptible power System
3. Fault Tolerance
Pengendalian Umum
Yaitu mencakup pengujian reguler terhadap
9. Minimalisasi Waktu Penghentian Sistem
komponen sistem informasi, dan penggantian
komponen-komponen yang telah usang.
Perusahaan akan menderita kerugian keuangan yang
sangat besar akibat kegagalan sebuah SIA jika
perangkat keras dan lunak komputer tidak berfungsi.
Ada pencegahan untuk mengatasi, diantaranya:
1. Pemeliharaan Preventif
2. Uninteruptible power System
3. Fault Tolerance
Pengendalian
Umum
Adalah alat
tambahan yang
berfungsi sebagai
penyangga listrik sementara, jika aliran listrik reguler
9.
Minimalisasi
Waktu
Penghentian
(misal
PLN) terhenti.
Dengan
alat ini, Sistem
jika aliran listrik
terhenti, komputer tidak ikut mati karena memiliki
power cadangan selam 5 – 30 menit yang dihasilkan
Perusahaan
akan menderita kerugian keuangan yang
oleh UPS tersebut.
sangat besar akibat kegagalan sebuah SIA jika
perangkat keras dan lunak komputer tidak berfungsi.
Ada pencegahan untuk mengatasi, diantaranya:
1. Pemeliharaan Preventif
2. Uninteruptible power System
3. Fault Tolerance
Pengendalian Umum
9.
Minimalisasi
Waktu
Penghentian
Sistem
Yaitu
kemampuan
sistem
untuk tetap
melanjutkan
kegiatannya ketika sebagian kompponen sistem
mengalami kegagalan melaksanakan fungsinya.
Perusahaan akan menderita kerugian keuangan yang
sangat besar akibat kegagalan sebuah SIA jika
perangkat keras dan lunak komputer tidak berfungsi.
Ada pencegahan untuk mengatasi, diantaranya:
1. Pemeliharaan Preventif
2. Uninteruptible power System
3. Fault Tolerance
Pengendalian Umum
10. Perencanaan Pemulihan dari Kerusakan
Setiap perusahaan sebaiknya mempunyai rencana
pemulihan sistem, sehingga kemampuan pengolahan
data dapat dipulihkan secepat dan selancar mungkin
apabila terjadi bencana yang menimpa perusahaan.
Seperti gempa, banjir, aksi terorisme (WTC th 2001).
Tujuan rencana pemulihan ini adalah:
1. Meminimumkan derajat kerusakan dan kerugian
2. Menetapkan cara (darurat) untuk mengolah data
3. Meringkas prosedur operasi secepat mungkin
4. Melatih dan membiasakan karyawan dengan
situasi darurat.
Pengendalian Umum
10. Perencanaan Pemulihan dari Bencana
Rencana pemulihan yang ideal mencakup elemenelemen berikut:
1. Prioritas bagi proses pemulihan
2. Backup file data and program.
3. Penugasan khusus
4. Pembuatan dokumentasi
5. Backup komputer dan fasilitas telekomunikasi
Pengendalian
Umum
Rencana pemulihan
harus mengidentifikasi
program
aplikasi mana saja yang diperlukan agar organisasi
10.
dari dan
Bencana
tetapPerencanaan
berjalan, dan Pemulihan
juga hardware
software yang
dibutuhkan untuk mendukungnya, serta urutan dan
penetapan
waktu bagiyang
aktivitas
Rencana pemulihan
idealpemulihan.
mencakup elemenelemen berikut:
1. Prioritas bagi proses pemulihan
2. Backup file data and program.
3. Penugasan khusus
4. Pembuatan dokumentasi
5. Backup komputer dan fasilitas telekomunikasi
Prosedur bagi
pemulihan fileUmum
yang rusak dan hilang
Pengendalian
harus ada dalam rencana pemulihan. Untuk itu,
seluruh
file dataPemulihan
dan program
harus dibuat
10. Perencanaan
dari Bencana
cadangannya secara reguler dan sering, dan cadangan
ini harus disimpan di tempat yang aman dan jauh dari
Rencana
yang ideal
mencakup
elemenkomputerpemulihan
utama. Mungkin
dengan
menyewa
safe
elemen berikut:
deposit box di bank.
1. Prioritas bagi proses pemulihan
2. Backup file data and program.
3. Penugasan khusus
4. Pembuatan dokumentasi
5. Backup komputer dan fasilitas telekomunikasi
Penugasan Pengendalian
khusus adalah Umum
penunjukan seorang
koordinator
pemulihan
bencana
yang
10.
Perencanaan Pemulihan
dari Bencana
bertanggungjawab
bagi implementasi
rencana yang
telah ditetapkan. Aktifitas yang dilakukan diantaranya
pengaturan
fasilitas baru,
pengoperasian
Rencana pemulihan
yang ideal
mencakup komputer,
elemenpemasangan
elemen berikut:software, pemulihan data-data penting,
dan penyedaian formulir yang dibutuhkan.
1. Prioritas bagi proses pemulihan
2. Backup file data and program.
3. Penugasan khusus
4. Pembuatan dokumentasi
5. Backup komputer dan fasilitas telekomunikasi
Pengendalian Umum
10.
Perencanaan
dari Bencana secara
Rencana
pemulihanPemulihan
harus didokumentasikan
utuh, dan copynya harus disimpan di beberapa tempat
aman
yangpemulihan
lokasinya berjauhan.
Rencana
yang ideal mencakup elemenelemen berikut:
1. Prioritas bagi proses pemulihan
2. Backup file data and program.
3. Penugasan khusus
4. Pembuatan dokumentasi
5. Backup komputer dan fasilitas telekomunikasi
Pengendalian
Fasilitas backup
dapat diaturUmum
melalui beberapa cara,
salah satunya menetapkan persetujuan timbal balik
10.
Perencanaan
Pemulihanyang
dari Bencana
dengan
sebuah organisasi
memiliki fasilitas
pengolahan data yang memadai dan cocok, sehingga
setiap pihak
secarayang
kontemporer
menggunakan
Rencana
pemulihan
ideal mencakup
elemenfasilitasberikut:
pengolahan data perusahaan lain dalam
elemen
kondisi darurat. Cara kedua adalah dilakukannya
kontrak
dengan
pemasok
untuk memberikan fasilitas
1.
Prioritas
bagi proses
pemulihan
pengolahan data khusus dalam keadaan darurat
2. Backup file data and program.
3. Penugasan khusus
4. Pembuatan dokumentasi
5. Backup komputer dan fasilitas telekomunikasi
Pengendalian Umum
11. Perlindungan Thd PC dan Fasilitas Jaringan
Komputer pribadi dan jaringan akan rentan terhadap
resiko keamanan, karena:
1. PC ada dimana-mana, shg pengawasan fisik sulit,
pemisahan fungsi sulit karena karyawan menyusun
sistem juga mengoperasikannya.
2. Pengguna PC tidak menyadari pengamanan dan
pengendalian
3. Banyak orang yg pintar menggunakan komputer
4. Jaringan dapat diakses dr lokasi yg jauh.
5. PC dapat dibawa kemana-mana (portabel) shg bisa
kecurian baik data maupun fisiknya.
Pengendalian Umum
11. Perlindungan Thd PC dan Fasilitas Jaringan
Langkah antisipasi:
1. Melatih pengguna PC akan pentingya keamaan
dan pengendalian
2. Membatasi akses ke PC
3. Membuat prosedur pengendalian penggunaan PC
4. Menyimpan data yg penting di tempat yang aman
(server)
5. Membuat cadangan secara reguler
6. Penggunaan password
7. Menngunakan waktu pemakaian, sgh klo tidak
digunakan akan mati
8. Penggunaan utility super erase
Pengendalian Umum
12. Pengendalian Internet
Jika sebuah organisasi melaksanakan kegiatan
dengan menggunakan internet, maka organisasi
tersebut harus benar-benar memahami seluruh aspek
yang terkait dengan internet, baik aspek positif
maupun negatif. Untuk itu perlu diperhatikan
pengamanannya, antara lain:
1. Menggunakan password
2. Prosedur verifikasi routing
3. Menggunakan kode tertentu
4. Menggunakan Enkripsi
Pengendalian Aplikasi
Tujuan utama pengendalian aplikasi adalah untuk
menjamin akurasi dan validitas input, file, program dan
output sebuah aplikasi. Pengendalian aplikasi akan
sangat efektif jika didukung dengan pengendalian
umum. Ada 5 kategori pengendalian aplikasi:
1. Pengendalian sumber data
2. Program validasi input
3. Pengendalian entry data online
4. Pengendalian terhadap pemrosesan data dan
pemeliharaan file.
5. Pengendalian output.
Pengendalian Aplikasi
1. Pengendalian Sumber Data
Pengendalian sumber data adalah salah satu bentuk
pengendalian terhadap input, guna memastikan bahwa input
data yang dimasukkan ke komputer untuk diolah lebih lanjut,
tidak mengandung kesalahan.
Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi
mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input.
1.
2.
3.
4.
Key verification
Check digit verification
Pre-nunbered from sequence test
Turnaround document
5. Otorisasi
6. Pembatalan dokumen
7.Visual scanning
8. Fungsi pengawas data
Merupakan Pengendalian
cara pengendalian Aplikasi
yang mahal. Oleh karena
itu, cara ini hanya digunakan untuk hal khusus saja,
seperti
kode pelanggan,
1. Pengendalian
Sumbernilai
Datatransaksi, dan kualitas
barang
yang dipesan.
prosesnya
Pengendalian
sumber Dalam
data adalah
salahsetelah
satu diinput,
bentuk
harus
ada karyawan
data input
yang
pengendalian
terhadap lain
input,yang
guna memasukkan
memastikan bahwa
sama
kemudian
dibandingkan.
Jika ada
atau
data yang
dimasukkan
ke komputer untuk
diolahselisih
lebih lanjut,
tidak mengandung
kesalahan.
perbedaan
harus segera
diperbaiki.
Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi
mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input.
1.
2.
3.
4.
Key verification
Check digit verification
Pre-nunbered from sequence test
Turnaround document
5. Otorisasi
6. Pembatalan dokumen
7.Visual scanning
8. Fungsi pengawas data
Dengan caraPengendalian
ini, maka nomor Aplikasi
ID yang sah dapat berisi
sebuah check digit . Alat entry data dapat diprogram
untuk
menguji check
digit Data
tersebut setiap kali ada
1. Pengendalian
Sumber
pemasukan
Verifikasi
ini
Pengendaliansebuah
sumbernomor
data ID.
adalah
salah check
satu digit
bentuk
dapat
mendeteksi
kesalahan
nomorbahwa
ID untuk
pengendalian
terhadap
input, gunadalam
memastikan
input
kemudian
memberitahukan
kesalahan
tersebut
data yang dimasukkan
ke komputer
untuk diolah
lebihkepada
lanjut,
tidak mengandung kesalahan.
operator.
Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi
mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input.
1.
2.
3.
4.
Key verification
Check digit verification
Pre-nunbered from sequence test
Turnaround document
5. Otorisasi
6. Pembatalan dokumen
7.Visual scanning
8. Fungsi pengawas data
Pengendalian Aplikasi
Pengujian nomor urut dokumen yang tercetak.
1.
Pengendalian
Pengendalian
ini Sumber
dilakukanData
dengan memeriksa nomor
urut dokumen.
Daridatapemeriksaan
dapat
Pengendalian
sumber
adalah salahtersebut
satu bentuk
pengendalian
gunaurut
memastikan
diketahui adaterhadap
tidaknyainput,
nomor
dokumenbahwa
yang input
hilang
data
dimasukkan
komputer untuk diolah lebih lanjut,
atauyang
dobel,
kemudiankedilaporkan
tidak mengandung kesalahan.
Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi
mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input.
1.
2.
3.
4.
Key verification
Check digit verification
Pre-nunbered from sequence test
Turnaround document
5. Otorisasi
6. Pembatalan dokumen
7.Visual scanning
8. Fungsi pengawas data
Pengendalian Aplikasi
Dokumen ini pada dasarnya merupakan output dari
1.
Pengendalian
Sumber
Data
sistem
informasi yang
diselenggarakan
oleh perusahaan,
Pengendalian
sumber
salah satu
bentuk
yang dikirimkan
kepadadata
pihakadalah
luar, kemudian
kembali
lagi
pengendalian
terhadap input, guna memastikan bahwa input
ke perusahaan.
data yang dimasukkan ke komputer untuk diolah lebih lanjut,
tidak mengandung kesalahan.
Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi
mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input.
1.
2.
3.
4.
Key verification
Check digit verification
Pre-nunbered from sequence test
Turnaround document
5. Otorisasi
6. Pembatalan dokumen
7.Visual scanning
8. Fungsi pengawas data
Pengendalian Aplikasi
Sebelum
dilakukanSumber
entry data
ke dalam komputer, data
1.
Pengendalian
Data
tersebut harus
memperoleh
otorisasi
dahulu
Pengendalian
sumber
data adalah
salah terlebih
satu bentuk
dari pejabat terhadap
yang berwenang
pengendalian
input, guna memastikan bahwa input
data yang dimasukkan ke komputer untuk diolah lebih lanjut,
tidak mengandung kesalahan.
Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi
mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input.
1.
2.
3.
4.
Key verification
Check digit verification
Pre-nunbered from sequence test
Turnaround document
5. Otorisasi
6. Pembatalan dokumen
7.Visual scanning
8. Fungsi pengawas data
Pengendalian Aplikasi
Dokumen
yang isinya
telahData
di entry ke dalam komputer,
1.
Pengendalian
Sumber
harus dibatalkan,
ataudata
diberi
tanda
bahwa
Pengendalian
sumber
adalah
salah
satu dokumen
bentuk
tersebut telah
di entry.input, guna memastikan bahwa input
pengendalian
terhadap
data yang dimasukkan ke komputer untuk diolah lebih lanjut,
tidak mengandung kesalahan.
Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi
mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input.
1.
2.
3.
4.
Key verification
Check digit verification
Pre-nunbered from sequence test
Turnaround document
5. Otorisasi
6. Pembatalan dokumen
7.Visual scanning
8. Fungsi pengawas data
Pengendalian Aplikasi
1.Dokumen
Pengendalian
Data sekilas sebelum isinya di
sumberSumber
perlu dibaca
entry ke dalam
komputer
Pengendalian
sumber
data adalah salah satu bentuk
pengendalian terhadap input, guna memastikan bahwa input
data yang dimasukkan ke komputer untuk diolah lebih lanjut,
tidak mengandung kesalahan.
Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi
mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input.
1.
2.
3.
4.
Key verification
Check digit verification
Pre-nunbered from sequence test
Turnaround document
5. Otorisasi
6. Pembatalan dokumen
7.Visual scanning
8. Fungsi pengawas data
MerupakanPengendalian
sebuah fungsi yang
dibentuk dengan tugas
Aplikasi
utama mencatat data yang telah diproses, mengecek
otorisasi
pengguna,
memantau
pemrosesan data,
1.
Pengendalian
Sumber
Data
membandingkan jumlah data setelah setiap proses data
Pengendalian sumber data adalah salah satu bentuk
selesai dilakukan,
memberitahu
para pemakai
jikainput
ada
pengendalian
terhadap
input, guna memastikan
bahwa
kesalahan
input, dan kememasukkan
ulang
seluruh
data
yang dimasukkan
komputer untuk
diolah
lebih koreksi
lanjut,
data.mengandung kesalahan.
tidak
Berikut ini aka diuraikan sumber data yang berfungsi
mengatur akuransi, validasi dan kelengkapan input.
1.
2.
3.
4.
Key verification
Check digit verification
Pre-nunbered from sequence test
Turnaround document
5. Otorisasi
6. Pembatalan dokumen
7.Visual scanning
8. Fungsi pengawas data
Pengendalian Aplikasi
2. Program Validasi input
Program validasi input adalah sebuag program yang
mengecek validitas dan akuransi data input segera setelah
data tersebut dimasukkan ke dalam sistem. Program ini lebih
sering disebut dengan program edit, dan pengecekan
akuransi yang dilaksanakan oleh program disebut edit checks.
Pengendalian Aplikasi
2. Program Validasi input
Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program
validasi input adalah:
1. Cek Urutan (sequence check)
2. Cek Tempat Data (field checks)
3. Uji Batas (limit test)
4. Uji Kisaran (range test)
5. Uji Kewajaran (reasonableness test)
6. Pengecekan Data Ulang (redundant data check)
7. Pengecekan tanda (sign check)
8. Pengecekan Validitas (validity check)
9. Pengecekan Kapasitas (capacity check)
Pengendalian Aplikasi
Cara ini menguji apakah urutan abjad dan nomor pada
sekelompok input data sudah atau belum
2. Program Validasi input
Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program
validasi input adalah:
1. Cek Urutan (sequence check)
2. Cek Tempat Data (field checks)
3. Uji Batas (limit test)
4. Uji Kisaran (range test)
5. Uji Kewajaran (reasonableness test)
6. Pengecekan Data Ulang (redundant data check)
7. Pengecekan tanda (sign check)
8. Pengecekan Validitas (validity check)
9. Pengecekan Kapasitas (capacity check)
Pengendalian Aplikasi
Pengecekan terhadap field untuk menemukan ada
tidaknya
karakter
dalam
field yang jenisnya keliru
2.
Program
Validasi
input
Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program
validasi input adalah:
1. Cek Urutan (sequence check)
2. Cek Tempat Data (field checks)
3. Uji Batas (limit test)
4. Uji Kisaran (range test)
5. Uji Kewajaran (reasonableness test)
6. Pengecekan Data Ulang (redundant data check)
7. Pengecekan tanda (sign check)
8. Pengecekan Validitas (validity check)
9. Pengecekan Kapasitas (capacity check)
Pengendalian Aplikasi
Tes terhadap angka jumlah untuk menjamin bahwa angka
tersebut
tidak
melebihi
batas yang telah ditetapkan baik
2. Program
Validasi
input
batas atas maupun bawah.
Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program
validasi input adalah:
1. Cek Urutan (sequence check)
2. Cek Tempat Data (field checks)
3. Uji Batas (limit test)
4. Uji Kisaran (range test)
5. Uji Kewajaran (reasonableness test)
6. Pengecekan Data Ulang (redundant data check)
7. Pengecekan tanda (sign check)
8. Pengecekan Validitas (validity check)
9. Pengecekan Kapasitas (capacity check)
Pengendalian Aplikasi
Tes terhadap data tanggal untuk menjamin bahwa tanggal
2. Program
tersebut
tidakValidasi
melebihi input
batas atas atau batas bawah.
Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program
validasi input adalah:
1. Cek Urutan (sequence check)
2. Cek Tempat Data (field checks)
3. Uji Batas (limit test)
4. Uji Kisaran (range test)
5. Uji Kewajaran (reasonableness test)
6. Pengecekan Data Ulang (redundant data check)
7. Pengecekan tanda (sign check)
8. Pengecekan Validitas (validity check)
9. Pengecekan Kapasitas (capacity check)
Pengendalian Aplikasi
Tes untuk menentukan kebenaran logis data input dan
2.
Program
data
file indukValidasi input
Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program
validasi input adalah:
1. Cek Urutan (sequence check)
2. Cek Tempat Data (field checks)
3. Uji Batas (limit test)
4. Uji Kisaran (range test)
5. Uji Kewajaran (reasonableness test)
6. Pengecekan Data Ulang (redundant data check)
7. Pengecekan tanda (sign check)
8. Pengecekan Validitas (validity check)
9. Pengecekan Kapasitas (capacity check)
Pengendalian Aplikasi
Tes yang dilakukan dengan menggunakan 2 kunci untuk
setiap data transaksi untuk menjamin bahwa file induk
2. Program Validasi input
yang di update benar.
Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program
validasi input adalah:
1. Cek Urutan (sequence check)
2. Cek Tempat Data (field checks)
3. Uji Batas (limit test)
4. Uji Kisaran (range test)
5. Uji Kewajaran (reasonableness test)
6. Pengecekan Data Ulang (redundant data check)
7. Pengecekan tanda (sign check)
8. Pengecekan Validitas (validity check)
9. Pengecekan Kapasitas (capacity check)
Pengendalian Aplikasi
Pengecekan kebenaran tanda aritmatika dalam sebuah
field
2. Program Validasi input
Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program
validasi input adalah:
1. Cek Urutan (sequence check)
2. Cek Tempat Data (field checks)
3. Uji Batas (limit test)
4. Uji Kisaran (range test)
5. Uji Kewajaran (reasonableness test)
6. Pengecekan Data Ulang (redundant data check)
7. Pengecekan tanda (sign check)
8. Pengecekan Validitas (validity check)
9. Pengecekan Kapasitas (capacity check)
Pengendalian
Aplikasi
Pengecekan yang dilakukan dengan cara membandingkan
nomor ID atau kode transaksi dengan kode yang telah
2.
Program Validasi input
diotorisasi
Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program
validasi input adalah:
1. Cek Urutan (sequence check)
2. Cek Tempat Data (field checks)
3. Uji Batas (limit test)
4. Uji Kisaran (range test)
5. Uji Kewajaran (reasonableness test)
6. Pengecekan Data Ulang (redundant data check)
7. Pengecekan tanda (sign check)
8. Pengecekan Validitas (validity check)
9. Pengecekan Kapasitas (capacity check)
Pengendalian Aplikasi
Pengecekan yang dilakukan untuk memastikan bahwa
data
yang dimasukkan
sesuai dengan kapasitas field
2.
Program
Validasi input
Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam program
validasi input adalah:
1. Cek Urutan (sequence check)
2. Cek Tempat Data (field checks)
3. Uji Batas (limit test)
4. Uji Kisaran (range test)
5. Uji Kewajaran (reasonableness test)
6. Pengecekan Data Ulang (redundant data check)
7. Pengecekan tanda (sign check)
8. Pengecekan Validitas (validity check)
9. Pengecekan Kapasitas (capacity check)
Pengendalian Aplikasi
3. Pengendalian entry data secara on-line
Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin
akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari
terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup:
1. Edit Check
2. User ID dan Password
3. Compatibility tests
4. Promting
5. Preformating
6. Completeness test
7. Close-loopVerification
8. Transaction log
Pengendalian Aplikasi
Yaitu cara pengendalian yang telah dibahas yg mencakup
field, limit, range, reasonablesness, sign, validity dan redundant
3. Pengendalian entry data secara on-line
checks
Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin
akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari
terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup:
1. Edit Check
2. User ID dan Password
3. Compatibility tests
4. Promting
5. Preformating
6. Completeness test
7. Close-loopVerification
8. Transaction log
Pengendalian Aplikasi
Merupakan cara pengendalian yang membatasi data entry
3. Pengendalian
data secara on-line
hanya
oleh personilentry
yang berwenang
Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin
akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari
terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup:
1. Edit Check
2. User ID dan Password
3. Compatibility tests
4. Promting
5. Preformating
6. Completeness test
7. Close-loopVerification
8. Transaction log
Merupakan Pengendalian
pengendalian yang
membantu menjamin
Aplikasi
bahwa karyawan yang memasukkan dan mengakses data
adalah
karyawan yang
berhak
untuk melaksanakan
entry
3. Pengendalian
entry
data secara
on-line
data
Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin
akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari
terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup:
1. Edit Check
2. User ID dan Password
3. Compatibility tests
4. Promting
5. Preformating
6. Completeness test
7. Close-loopVerification
8. Transaction log
Pengendalian
Aplikasi
Pengendalian
yang dilakukan dengan
cara sistem meminta
elemen data input dan menunggu untuk direspon
3.
Pengendalian entry data secara on-line
penerima
Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin
akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari
terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup:
1. Edit Check
2. User ID dan Password
3. Compatibility tests
4. Promting
5. Preformating
6. Completeness test
7. Close-loopVerification
8. Transaction log
Pengendalian Aplikasi
Sistem menayangkan sebuah dokumen
menyediakan
spasi kosong
untuksecara
diisi data.
3. Pengendalian
entry data
on-line
dengan
Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin
akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari
terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup:
1. Edit Check
2. User ID dan Password
3. Compatibility tests
4. Promting
5. Preformating
6. Completeness test
7. Close-loopVerification
8. Transaction log
Pengendalian Aplikasi
Merupakan cara pengendalian untuk memastikan
kelengkapan data dengan cara mengecek apakah semua
3. Pengendalian entry data secara on-line
elemen data telah dimasukkan ke dalam komputer.
Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin
akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari
terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup:
1. Edit Check
2. User ID dan Password
3. Compatibility tests
4. Promting
5. Preformating
6. Completeness test
7. Close-loopVerification
8. Transaction log
Digunakakn untuk mengecek akuransi input data. Sebagai
Pengendalian
Aplikasi
contoh, saat pemakai memasukkan kode rekening, sistem
dapat memanggil dan menampilkan nama rekening yang
3.
Pengendalian
entry data
on-linememastikan
sesuai,
sehingga petugas
entrysecara
data dapat
kebenaran kode rekening yang akan menerima data.
Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin
akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari
terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup:
1. Edit Check
2. User ID dan Password
3. Compatibility tests
4. Promting
5. Preformating
6. Completeness test
7. Close-loopVerification
8. Transaction log
Digunakan Pengendalian
untuk menampung
seluruh data transaksi,
Aplikasi
tanggal dan waktu entry, identifikasi terminal dan
operator, dan urutan pemasukan transaksi. Jika file
3. Pengendalian entry data secara on-line
komputer mengalami kerusakan, log ini dapat digunakan
untuk merekonstruksi file.
Tujuan dilakukannyan pengendalian ini untuk menjamin
akuransi dan integritas data transaksi yg dimasukkan dari
terminal on-line dan PC. Pengendalian ini mencakup:
1. Edit Check
2. User ID dan Password
3. Compatibility tests
4. Promting
5. Preformating
6. Completeness test
7. Close-loopVerification
8. Transaction log
Pengendalian Aplikasi
4. Pengendalian
Pengolahan
Pemeliharaan File
Data
dan
Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan
kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan.
Caranya sbb:
1. Pengecekan keterkinian data
2. Nilai standar
3. Pencocokan data
4. Pelaporan perkecualian
5. Rekonsiliasi data eksternal
6. Rekonsiliasi rekening kontrol
7. Pengamanan file
8. Pengendalian konversi file
9. Tampungan kesalahan
10. Pel;aporan kesalahan
Data yang disimpan
dapat menjadi
usang, apalagi jika ada
Pengendalian
Aplikasi
pelanggan atau pemasok yang tidak aktif lagi. Dengan
4.
Pengendalian
Pengolahan
Data
dan
demikian
perlu diadakan
pemeriksaan periodik
untuk
Pemeliharaan
File record yang berusia lebih dari
mengidentifikasi
adanya
Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan
satu tahun.
kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan.
Caranya sbb:
1. Pengecekan keterkinian data
2. Nilai standar
3. Pencocokan data
4. Pelaporan perkecualian
5. Rekonsiliasi data eksternal
6. Rekonsiliasi rekening kontrol
7. Pengamanan file
8. Pengendalian konversi file
9. Tampungan kesalahan
10. Pel;aporan kesalahan
Pengendalian Aplikasi
Field tersebut dibiarkan kosong jika digunakan standar
4.nilaiPengendalian
Pengolahan
Data
dan
field
Pemeliharaan File
Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan
kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan.
Caranya sbb:
1. Pengecekan keterkinian data
2. Nilai standar
3. Pencocokan data
4. Pelaporan perkecualian
5. Rekonsiliasi data eksternal
6. Rekonsiliasi rekening kontrol
7. Pengamanan file
8. Pengendalian konversi file
9. Tampungan kesalahan
10. Pel;aporan kesalahan
88
Pengendalian Aplikasi
Dalam situasi tertentu, dua atau lebih elemen data harus
4.
Pengendalian
Pengolahan
dicocokkan
sebelum dilakukannya
tindakanData
tertentu.dan
Pemeliharaan File
Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan
kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan.
Caranya sbb:
1. Pengecekan keterkinian data
2. Nilai standar
3. Pencocokan data
4. Pelaporan perkecualian
5. Rekonsiliasi data eksternal
6. Rekonsiliasi rekening kontrol
7. Pengamanan file
8. Pengendalian konversi file
9. Tampungan kesalahan
10. Pel;aporan kesalahan
89
Pengendalian
Yaitu pelaporan
informasi yang Aplikasi
bersifat tidak normal atau
diluar
kebiasaan ketika Pengolahan
dilakukan pengamanan
4. Pengendalian
Data sepintas
dan
atau Pemeliharaan
ketika dilakukanFile
pemrosesan.
Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan
kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan.
Caranya sbb:
1. Pengecekan keterkinian data
2. Nilai standar
3. Pencocokan data
4. Pelaporan perkecualian
5. Rekonsiliasi data eksternal
6. Rekonsiliasi rekening kontrol
7. Pengamanan file
8. Pengendalian konversi file
9. Tampungan kesalahan
10. Pel;aporan kesalahan
90
Pengendalian Aplikasi
Database harus secara periodik dibandingkan dengan
4. Pengendalian
Pengolahan
Data
dan
data yang ada di luar sistem.
Pemeliharaan File
Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan
kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan.
Caranya sbb:
1. Pengecekan keterkinian data
2. Nilai standar
3. Pencocokan data
4. Pelaporan perkecualian
5. Rekonsiliasi data eksternal
6. Rekonsiliasi rekening kontrol
7. Pengamanan file
8. Pengendalian konversi file
9. Tampungan kesalahan
10. Pel;aporan kesalahan
91
Pengendalian Aplikasi
Yaitu pembandingan saldo rekening kontrol dengan
4. Pengendalian
Data
dan
rekening
pembantunya. Pengolahan
Pemeliharaan File
Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan
kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan.
Caranya sbb:
1. Pengecekan keterkinian data
2. Nilai standar
3. Pencocokan data
4. Pelaporan perkecualian
5. Rekonsiliasi data eksternal
6. Rekonsiliasi rekening kontrol
7. Pengamanan file
8. Pengendalian konversi file
9. Tampungan kesalahan
10. Pel;aporan kesalahan
92
Yaitu merupakan pengamanan terhadap file, yang
Pengendalian
Aplikasi
mencakup kepustakaan file, pustakawan mencatat file-file
masuk dan keluar,
label internalData
dan eksternal,
4.yang
Pengendalian
Pengolahan
dan
mekanisme
perlindungan
Pemeliharaan
File file, dan pembuatan backup file
Pengendalian
ini dirancang
untuk
menjamin akuransi dan
serta penyimpanan
ke lokasi
yg berbeda
kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan.
Caranya sbb:
1. Pengecekan keterkinian data
2. Nilai standar
3. Pencocokan data
4. Pelaporan perkecualian
5. Rekonsiliasi data eksternal
6. Rekonsiliasi rekening kontrol
7. Pengamanan file
8. Pengendalian konversi file
9. Tampungan kesalahan
10. Pel;aporan kesalahan
93
Ketika data dari file lama dimasukkan ke struktur file
Pengendalian
Aplikasi
baru, perlu dilakukan pengendalian konversi untuk
menjamin
bahwa data file
baru bebas dariData
kesalahan,dan
dans
4.
Pengendalian
Pengolahan
ecara
periodik harus
dipanatau agar tidak terjadi ketidak
Pemeliharaan
File
Pengendalian
ini dirancang untuk menjamin akuransi dan
sesuaian.
kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan.
Caranya sbb:
1. Pengecekan keterkinian data
2. Nilai standar
3. Pencocokan data
4. Pelaporan perkecualian
5. Rekonsiliasi data eksternal
6. Rekonsiliasi rekening kontrol
7. Pengamanan file
8. Pengendalian konversi file
9. Tampungan kesalahan
10. Pel;aporan kesalahan
94
Pengendalian Aplikasi
Yaitu tempat untuk menampung kesalahan, untuk
4.
Pengendalian
Datake sistem.
dan
selanjutnya
dikoreksi danPengolahan
dimasukkan kembali
Pemeliharaan File
Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan
kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan.
Caranya sbb:
1. Pengecekan keterkinian data
2. Nilai standar
3. Pencocokan data
4. Pelaporan perkecualian
5. Rekonsiliasi data eksternal
6. Rekonsiliasi rekening kontrol
7. Pengamanan file
8. Pengendalian konversi file
9. Tampungan kesalahan
10. Pel;aporan kesalahan
95
Pengendalian Aplikasi
Pelaporan kesalahan secara periodik yang dirinci
4.menurut
Pengendalian
Pengolahan
Data
dan
jenis data, jenis
kesalahan dan penyebabnya.
Pemeliharaan File
Pengendalian ini dirancang untuk menjamin akuransi dan
kelengkapan pemrosesan data dan data yang disimpan.
Caranya sbb:
1. Pengecekan keterkinian data
2. Nilai standar
3. Pencocokan data
4. Pelaporan perkecualian
5. Rekonsiliasi data eksternal
6. Rekonsiliasi rekening kontrol
7. Pengamanan file
8. Pengendalian konversi file
9. Tampungan kesalahan
10. Pel;aporan kesalahan
96
Pengendalian Aplikasi
5. Pengendalian output
Pengendalian ini dilakukan dengan membentuk fungsi
pengawas data. Petugas pengawas data harus memeriksa
ulang seluruh output untuk menjamin kelayakan dan
ketepatan format output, dan harus membandingkan jumlah
data input dan output.
Pengawas juga bertanggungjawab untuk memastikan
distribusi output hanya kepada yang berwenang saja.
Download