MAKALAH DASAR-DASAR ILMU POLITIK D I S U S U N OLEH: NAMA : KELAS : M. SYAHREZA SIREGAR MESMIATI OKTANIA SIMAMORA B REGULER 2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca mengetahui tentang partai politik. Khususnya partai-partai politik yang ada di Indonesia. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat banyak kesalahan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan guna memperbaiki kualitas dari penyusunan makalah ini di kemudian hari. Medan, Oktober 2012 Penulis PARTAI POLITIK A. PENGERTIAN PARTAI POLITIK Ramlan surbakti mendefinisikan partai politik sebagai kelompok anggota yang terorganisasi secara rapi an stabil yang dipersatukan dan dimotivasi dengan ideologi tertent, dan ada yang berusaha mencari dan mempertahankan kekuasaan melalui pemilihan umum guan melaksanakan alternative kebijakan umum yang mereka susun. B. ASAL USUL PARTAI POLITIK Asal-usul partai politik dapat dijelaskan melalui 3 teori yaitu: 1. Teori kelembagaan Teori ini melihat ada hubungan antara parlemen awal dan timbulnya partai politik. Kalangan anggota parlemen karena kebutuhan untuk membina dukungan dari masyarakat, maka dibentuklah partai politik. 2. Teori situasi historis Teori ini menjelaskan timbulnya partai politik karena situasi perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern. 3. Teori pembangunan Teori ini menjelaskan bahwa timbulnya partai politik sebagai produk modernisasi social ekonomi. C. FUNGSI PARTAI POLITIK Fungsi utama partai politik adalah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan program-programnya yang disusun berdasarkan ideology tertentu. Disamping itu partai-partai politik juga memiliki baerbagai fungsi antara lain: 1. Sosialisasi politik, 2. Rekrutmen politik, 3. Partisipasi politik, 4. Artikulasi kepentingan, 5. Pemandu kepentingan, 6. Komunikasi politik, 7. Pengendalian konflik, 8. kontrol politik, 9. persuasi, 10. represi, dan 11. pembuatan kebijakan Dari berbagai fungsi partai politik diatas, menunjukkan pentingnya keberadaan partai politik sebagai alat untuk memperoleh kekuasaan untuk memerintah dan mempertahankannya, juga penting untuk membawa kelompok atau pihak-pihak yang akan menghancurkan system politik ke dalam proses politik yang esensinya adalah kompromi. D. TIPOLOGI PARTAI POLITIK Tipologi partai politik ialah pengklasifikasian berbagai partai politik berdasarkan criteria tertentu. 1. Tipologi berdasarkan kriteria : komitmen partai terhadap ideology dan kepentingan. Tiplogi ini menghasilkan 5 tipe partai yaitu: a. Partai proto b. Partai kader c. Partai massa d. Partai diktatoral e. Partai cath-all 2. Tipologi berdasarkan kriteria : sumber dukungan, organisasi internal dan cara tindakannya. Tipologi ini menghasilkan 6 tipe partai yaitu: a. Partai komprehensif b. Partai sectarian c. Partai tertutup d. Partai terbuka e. Partai diffused f. Partai specialized 3. Tipologi berdasarkan kriteria: asas dan orientasi. Tipologi ini menghasilkan 3 tipe partai yaitu: a. Partai politik pragmatis b. Partai politik doktriner c. Partai politik kepentingan 4. Tipologi berdasarkan kriteria: basis sosial dan tujuan. Tipologi ini menghasilkan 4 tipe partai yaitu: a. Partai politik yang beranggotakan lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat seperti kelas atas, menengah dan bawah b. Partai politik yang beranggotakan dari kalangan kelompok kepentingan tertentu seperti petani, buruh dan pengusaha. c. Partai politik yang beranggotakan pemeluk agama tertentu seperti islam, katolik, protestan dan lain sebagainya. d. Partai politik yang beranggotakan kelompok budaya tertentu seperti suku bangsa, bahasa dan daerah tertentu. Berdasarkan tujuan partai politik dibagi menjadi 3 tipe yaitu: a. Partai perwakilan kelompok b. Partai pembinaan bangsa c. Partai mobilisasi E. SISTEM KEPARTAIAN Sistem kepartaian ialah pola perilaku dan interaksi diantara sejumlah partai politik. Penggolongan system kepartaian dapat didasarkan pada jumlah, integratif dan kompetitif, dan jarak ideologi. 1. Sistem kepartaian berdasarkan: jumlah Berdasarkan jumlah partai politik, dikenal 3 sistem kepartaian yaitu system partai tunggal, system dwipatrai, dan system multipartai. 2. Sistem kepartaian berdasarkan: penggolonngan dalam system kepartaian integratif dan kompetitif Sifat system kepartaian integratif bilamana partai tersebut sectarian, tertutup, dan diffused. Sedangkan Sistem kepartaian kompetitif bilamana partai tersebut komprehensif, terbuka, dan fungsinya terspesialisasi. 3. Sistem kepartaian berdasarkan: jarak ideologi Penggolongan system kepartaian didasarkan atas jumlah kutub (polar), karak antara kutub-kutub itu (polaritas), dan arah perilaku politiknya. System partai ini di bagi menjadi 3 yaitu: a. Pluralisme sederhana b. Pluralisme moderat c. Pluralisme ekstrim F. PARTAI POLITIK, KELOMPOK KEPENTINGAN DAN KELOMPOK PENEKAN Kelompok kepentingan adalah setiap organisasi yang berusaha mempengaruhi kebijakan pemerintah, tanpa pada waktu yang sama, berkehendak memperoleh jabatan publik. Contoh kelompok kepentingan : kelompok keluarga, kelompok etnis, kelompok regional, dan lain-lain. Cara yang dilakukan kelompok ini dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah adalah dengan partisipasi politik konvensional. Kelompok memperoleh penekan kekuasaan tidak langsung mengambil secara langsung atau dalam bagian dalam melancarkan kekuasaan itu sendiri. Mereaka melancarkan tekanan tekanan misalnya dalam bentik petisi, mogok dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA Tim dosen, 2012. Dasar-dasar ilmu politik, Medan