TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH TEOLOGI PASTORAL DOSEN PENGAMPU : Dr. ROBERTUS DONNY PRIHARSONO M.Th DISUSUN OLEH : DANIEL TANGKERE INSTITUT KRISTEN BORNEO PROGRAM STUDI PASCA SARJANA S2 PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN TAHUN 2020 1. Pengertian dan arti kata teologi dan penggembalaan a. Teologi Teologi berasal dari kata “logos” dan “theos” dan dijadikan Bahasa Indonesia maka menjadi teologi. “logos” berarti ilmu. Sedangkan theos dalam bahasa Yunani berarti “Tuhan”dan/atau sesuatu yang berkenaan dengan Tuhan. Jadi, Teologi dalam Bahasa Yunani adalah penelitian secara rasional segala sesuatu yang berkenaan dengan ketuhanan. Teologi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari pengetahuan tentang hakekat Tuhan. Oleh sebab itu berbicara tentang teologi maka dengan sendirinya kita membicarakan tentang Tuhan Hal ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan Tuhandalam menjawab dan memaknai segala aspek kehidupannya terutama yang berhubungan dengan moral dan ilmu pengetahuan. Dalam kekristenan, Teologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang penyataan-penyataan Allah lewat para Rasul, Nabi, dan juga Roh Kudus. b. Penggembalaan Istilah pastoral berasal dari kata pastor dalam bahasa Latin atau dalam bahasa Yunani disebut poimen yang artinya gembala. Secara tradisional dalam kehidupan gerejawi hal ini merupakan tugas Pendeta yang harus menjadi gembala bagi jemaat atau dombanya. Pengistilahan ini dihubungkan dengan diri Yesus Kristus dan karyaNya sebagai “Pastor Sejati atau Gembala Yang Baik”. Istilah pastor dalam konotasi praktisnya berarti merawat atau memelihara. Seorang yang bersifat pastoral adalah seseorang yang bersifat seperti gembala, yang bersedia merawat, memelihara, melindungi, dan menolong orang lain. Kata ‘Poimen” ini sama dengan kata “gembala” yang dipakai untuk orang yang menjaga kawanan domba. Yesus adalah Gembala yang baik yang harus ditiru oleh semua gembala umat Tuhan. Yesus mengatakan: “Akulah gembala yang baik & Aku mengenal domba-domba-Ku & dombadomba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku & Aku mengenal Bapa, & Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku” (Yohanes 10:14-15) Yesus disebut Gembala Agung segala domba (Ibrani 13:20; 1 Petrus 5:4). Dia dating ke dunia, dipersiapkan sebagai domba korban, supaya kita (umat-Nya) diterima oleh Allah (Yohanes 1:29). Dia menunjukkan motivasi yang murni, & hal ini harus menjadi contoh bagi kita. Yesuslah yang mempunyai semua domba, & di dunia ini Dia mempercayakan domba-domba itu kepada gembala-gembala bawahan Dia. Jadi para gembala di dunia ini harus sadar bahwa mereka bukan memiliki kawanan domba itu, sebaliknya mereka harus mempertanggungjawabkan pelayanan mereka kepada Gembala Agung. 2. Fungsi dan peran penggembalaan a. Fungsi Penggembalaan Mengenal domba-dombanya Seorang pemimpin yang baik harus sadar bahwa orang lebih penting daripada angka. Itu sebabnya seorang pemimpin harus mengenal anggotanya, & mempunyai hubungan dengan mereka. Dia harus tahu apa yang terjadi dengan kehidupan mereka, sehingga dia tahu apa yang harus dilakukan untuk membawa mereka kepada pertumbuhan rohani. Selain mengenal domba-dombanya, seorang gembala harus memberikan diri untuk dikenal oleh domba-dombanya, karena domba-domba tidak akan mengikuti seorang asing (Yohanes 10:5). Seorang gembala harus membangun kepercayaan dari anggotanya. Kepercayaan tidak bisa didapatkan dari jabatan, kepandaian, maupun keterampilan; kepercayaan dibangun dengan kasih dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat hokum “berilah & kamu akan diberi”, maka untuk mendapat kepercayaan seorang gembala harus lebih dahulu member kepercayaan. Itu sebabnya seorang gembala akan selalu bisa terluka. Jangan berpikir, karena seorang melayani & melakukan yang benar, maka orang-orang akan mengasihinya selalu. Seorang pemimpin pasti akan terluka. Namun demikan, sebagai gembala yang baik dia harus tetap berani mengambil resiko untuk dilukai. Ada orang yang berprinsip: “Saya tidak mau dekat dengan orang lain supaya mereka tidak menyakiti saya.” Ini adalah sikap dari gembala yang buruk. Pemimpin semacam ini ibarat orang yang memagari dirinya dengan kaca. Dia cocok sebagai pajangan yang bagus untuk dilihat tapi bukan sebagai gembala yang baik. Gembala memimpin dengan memberi teladan Seorang gembala tidak bisa hanya menghimbau kepada para anggotanya untuk melakukan Firman Tuhan. Dia sendiri harus melakukannya. Seorang gembala harus berjalan di depan domba-dombanya. Anggota berani melakukan sesuatu karena melihat pemimpinnya sudah pernah melakukannya & berhasil. Bersedia menyerahkan hidupnya untuk domba-domba Seorang gembala harus menghindarkan pendekatan profesionalisme kepada para anggotanya. Seorang gembala harus mau membagikan hidupnya bersama dombadombanya. Menjalani waktu bersama-sama dengan para dombanya, itulah kehidupan dia. Dan domba-domba harus bisa melihat hal ini. Kalau tidak mereka akan merasa tidak aman, mereka merasa hanya sebagai obyek pekerjaan saja. Memberi makan kepada domba-domba Umat Tuhan harus diberikan makan dengan menu yang tepat supaya bertumbuh & menjadi dewasa. Gembala harus tahu bahwa mengubah pengajaran & pelayanan terlalu cepat dapat membingungkan banyak umat Tuhan. Kebanyakan orang menghendaki perubahan dengan perlahan-lahan. Terlalu banyak makanan atau pun terlalu sedikit akan mengganggu kesehatan para domba. Terlalu banyak makanan membuat mereka terlalu gemuk & menjadi malas. Seorang gembala perlu mengetahui taraf pertumbuhan para anggotanya & memberikan makan yang sesuai. Gembala harus memberi keseimbangan antara Firman Tuhan yang praktis, bersifat pendalaman Alkitab, inspirasional, teguran, penghiburan, dan lain-lain. Menjaga, melindungi & berjuang bagi domba-dombanya Gembala harus mengerti tanda-tanda jaman & selalu waspada terhadap musuh yang mau menyerang. Musuh akan mencari celah, memukul domba yang lemah & menakut-nakuti yang sisanya. Itu sebabnya, gembala harus mengerti peperangan rohani & melakukannya demi domba-dombanya. Gembala harus melindungi dombadombanya karena domba adalah binatang yang tidak memiliki senjata alami untuk menyerang, seperti cakar atau taring. Gembala harus menjadi tudung rohani bagi kawanan domba, melindungi mereka yang tidak tahu bagaimana melindungi diri (Kisah 20:28), dan membantu para domba untuk belajar hidup berkemenangan. Gembala harus memberikan tempat dimana mereka bisa merasa aman, dikasihi, dilindungi; dan tempat dimana mereka bisa mendapatkan pertolongan yang mereka butuhkan saat mereka membutuhkannya. Memberikan petunjuk jalan bagi domba-domba Salah satu tugas utama dari seorang gembala yaitu mencegah domba-domba tersesat. Seekor domba yang terhilang, biasanya sulit untuk bergabung lagi dengan kawanan domba. Domba tersebut akan pergi tanpa arah & makan apa saja yang ada. Gembala harus menarik kembali domba yang mau tersesat supaya tidak jatuh ke dalam dosa atau menyeleweng dari kehendak Tuhan. Dan kalau pun ada yang sudah jatuh ke dalam dosa, seorang gembala harus merangkul kembali orang tersebut supaya bertobat & kembali bergabung dengan jemaat. Orang yang berdosa biasanya malu untuk bergabung kembali , kecuali ada gembala yang dengan tangan terbuka mau menerima dia & percaya bahwa dia bisa dipulihkan. b. Peranan Penggembalaan Pemberitaan Firman (Pelayanan Mimbar) Seorang gembala jemaat memiliki peran utama sebagai pelayan firman Tuhan. Pelayanan firman Tuhan atau khotbah merupakan perioritas seorang gembala jemaat. Pemberitaan firman Tuhan menuntut sebuah tanggungjawab. Tidak ada seseorang yang mengemban tugas lebih berat dari orang yang beridiri di mimbar untuk menyampaikan maksud Allah kepada jemaat. Seorang gembala jemaat ketika di mimbar, ia berbicara atas nama Allah. Perioritas pemberitaan firman Tuhan menopang perioritas yang lain dari seorang gembala sidang yaitu menggembalakan kawanan domba. Seorang gembala yang melayani Firman Allah mesti memahami bahwa ia dengan penuh kasih mempersiapkan firman dan menyampaikan firman secara bersungguh-sungguh. Kebenaran tanpa kasih adalah kasar dan dapat melukai hati orang, tetapi kasih tanpa kebenaran adalah kasih yang dangkal, tidak sepenuh hati dan sentimental. Tanggung jawab yang terakhir ialah kesediaan untuk didatangi jemaat sesudah mereka menerima khotbah. Khotbah yang baik dapat dibuktikan dari banyaknya orang yang datang kepada kita dan member komentar, khotbah itu berguna bagi jiwa saya. Mengadakan Pelayanan Konseling Seorang gembala jemaat adalah seorang yang berperan dalam memberi bimbingan. Kita kenal ada kata Konseling. Kata ini berasal dari bahasa Inggris, dari kata Counseling. Di dalam kamus artinya dikaitkan dengan kata counsel, yang memiliki beberapa arti yaitu : nasehat, anjuran dan pembicaraan. Berdasarkan arti kata ini, konseling secara etimologis berarti pemberian nasihat, anjuran, dan pembicaraan dengan bertukar pikiran. Dalam konteks konseling Kristen, konseling diartikan pemberian nasehat, perembukan atau penyuluhan sehingga orang yang dikonseling mampu menghadapi masalahnya dan berusaha mengatasinya atau mencari solusi. Seorang gembala dapat memberi konseling kepada jemaat yang menghadapi masalah sehingga jemaat oleh pertolongan Roh Kudus dapat mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Jadi, pelayanan konseling yang dilakukan gembala jemaat merupakan pemberian bantuan kepada seseorang berupa nasisehat atau petunjuk agar ia dapat mengatasi persoalan yang dihadapinya. Membantu Anggota Jemaat Mengatasi Kesulitas Hidup Peran yang lain yakni seorang gembala dapat membantu anggota jemaat untuk mengatasi kesulitan hidup. Dikatakan demikian karena seorang pelayan memiliki relasi dengan anggota jemaat yang telah diberkati Tuhan dan memiliki sumber- sumber pekerjaan. Misalnya ada anggota jemaat yang memiliki perusahan, seorang pendeta dapat memperkenalkan anggota jemaat yang sedang mengalami kesulitan hidup untuk dapat bekerja di perusahan tersebut. Cara lain yaitu memberdayakan kemampuan anggota jemaat melalui wirausaha atau entrepreneur. Mendamaikan orang dalam pelayanan pastoral Dalam pelayanan pastoral sering bertemu dengan anggota-anggota jemaat yang hidup terpisah atau terasing, baik dari anggota-anggota jemaat yang lain maupun dari persekutran mereka dengan Allah. Keterpisahan itu disebabkan oleh pertentanganpertentangan yang terdapat diantara mereka, seperti pertentangan-pertentangan kepentingan, pertentangan-pertentangan golongan, pertentangan keluarga atau suku dan pertentangan lain. Oleh karena banyaknya pertentangan tersebut tidak cukup memdapat perhatian dari gereja maka diperluka pelayanan pastoral untuk menolong anggota jemaat hidup dalam pendmaian. Tentang fungsi mendamaikan ada yang tidak menganggapnya sebagai suatu fungsi yang tersendiri tetapi ada pula yang menganggapnya fungsi mendmaikan ialah berusaha memperbaiki relasi yang rusak antara manusia dan sesame manusia, dan antara manusia dan Allah.