Peran komunikator dalam komunikasi kesehatan Peranan komunikator adalah “mempengaruhi “yang dalam bahasa psikologikomunikasi disebut “ persuasi”. Persuasi dapat diartikansebagai suatu kemampuan yang didasari dari seorang komunikator untuk memodifikasi pikiran dan tindakan komunikan melalui manipulasi motif dari komunikan agar komikan dapat berubah pikiran dan tinfakan sebagaimana yang dikehendaki oleh sumber. Adapun beberapa komponen yang harus dimiliki oleh komunikator 1. Attravtiveness/ daya tarik a) Daya tarik sosiologis-antropogis Komunikan akan lebih tertarik pada mereka dengan pekerjaan sama, status sama, agama sama, suku sama. b) Daya tarik psikologis Orang orang yang mempunyai kebutuhan psikologis yang sama suka membagi pikiran dan perasaan di antara mereka. c) Daya tarik fisik Komunikator yang bertubuh tinggi, tegap dan besar lebih disukai komunikan dari pada yang betubuh pendek apalagi kurus,. 2. Motif Komunikan lebih suka menerima informasi dari komunikator yang secara erus terang, terbuka, jujur menyatakan maksud berkomunikasi. Komunikator dianjurkan untuk menyatakan motif komunikasi d=untuk bersenang-senang memenuhi afeksi santai dan keterlibatan. 3. Similiarity’ kesamaan Kesamaan antara komunikan dengan komunikator dikenal dengan istilah homofil sebagai lawan kata heterofil. Semakin banyak faktor kesamaan antar komunikator dengan komunikasi maka semakin besa peluang komunikan menerima pesan dari komunikator. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahawa khalayak akan percaya pada komunikator bergantug pada wattak yang dimiliki oleh komunikato atay sumber itu sendiri. Jika ia dianggap jujur dan tulus dalam menyapaikan informasi, bermoral adil, etis serta kesopanannya dalam membuat pernyataan dan bertindak dari maka khalayak akan percaya. Peranan Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan Abstraksi : Dalam bidang informasi dari bagian komunikasi, seseorang penyampai pesan yang aktif dan lebih mempunyai kredibilitas tinggi akan lebih disukai bagi penerima pesan. Dimana para penerima pesan akan dapat dengan mudah memahami dan mengikuti apa yang di informasikan oleh pengirim pesan, namun bukan berarti seorang pengirim pesan yang aktif akan banyak disenangi, melainkan pengirim pesan tersebut haruslah menguasai bidangbidangnya dalam kajian yang akan di informasikan. Dalam komunikasi kesehatan, seorang komunikator atau yang disebut penyuluh kesehatan perlulah mempunyai kredibilitas tinggi, yang akan membawanya lebih mudah menghadapi dan menangani penyampaian penyuluhan tersebut kepada pasien.beberapa hal seperti kedekatan psikologis, motorik, sosial diperlukan untuk seorang komunikator kesehatan, sebab dari apa yang disampaikan oleh pengirim pesan akan mempengaruhi dari kondisi pasien. Komunikasi antar personal, kelompok, organisasi, maupun publik merupakan salah satu aktivitas komunikasi manusia termasuk komunikasi kesehatan, hal itu membutuhkan peranan komunikator yang memprakarsai komunikasi. Peranan utama seorang komunikator adalah mempengaruhi sikap penerima. Peran tersebut yang dalam ilmu psikologi komunikasi disebut komunikasi persuasif dapat diartikan sebagai prosesa untuk mengubah sikap, kepercayaan, pendapat, perilaku, suatu kemauan yang disadari dari seorang komunikatoruntuk memodifikasi pikiran dan tindakan komunikan melalui manipulasi motif dari komunikan agar komunikan dapat berubahpikiran dan tindakan sebagaimana yang dikehendaki oleh sumber. Persuasif dapat terjadi karena hubungan antara komunikator dengan komunikan, dalam artian bahwa persuasi dapat terjadi hanya karena adanya kerjasama antara sumber dengan penerima pesan. Namun kerjasama tersebut dapa terjadi jika diprakarsai oleh komunikator (sumber) dan bukan dari komunikan (penerima pesan). Seorang komunikator dapat melakukan persuasi dengan baik jika dia dapat memanfaatkan dua taktik untuk mencapai tujuannya, antara lain : taktik intensify, yakni komunikator melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas pesan sehingga dapat menghasilkan pengaruh tertentu yang meliputi repetisi, asosiasi, komposisi. Disambung dengan taktik downplay yang merupakan teknik untuk menurunkan kualitas maupun kuantitas pesan sehingga mendapat pengaruh yang terdiri atas omisi, diversi, dan konfusi. Komunikasi kesehatan termasuk juga dalam jenis komunikasi pembangunan (development communication) yang mempunyai fungsi seorang komunikator dalam pembangunan kesehatan masyarakat adalah merancang suatu proses komunikasi yang tepat sesuai dengan program tertentu. Secara umum para komunikator komunikasi pembangunan yang diharapkan adalah komunikator yang dapat berperan ganda serentak untuk beberapa program. Beberapa syarat untukmenjadi komunikator yang mampu beretorika adalah melalui tiga tahap : Etos : karakter seoranga komunikator yang dicirikan oleh intelegence, karakter, dan goodwill. Patos : berkaitan dengan emosi, bagaimana seorang komunikator mampu menampilkan daya tarik emosional melalui: making a calming-anger, love-hate, fear-confidence, shameshamelessness, indignation-envy, admiration-envy. Logos : berkaitan dengan kekuatan komunikator secara intelek (cerdik maupun pandai) mengatakan sesuatu secara rasional dan argumentatif. Logos meliputi invention, arrangement, style, memory, dan delivery. Image atau gambaran audience mengenai kepribadian komunikator disebut dengan kredibilitas. Dimana seorang pendengar atau komunikan akan mendengarkan komunikator yang dinilai mempunyai tingkat kredibilitas tinggi yang dicirikan oleh variabel-variabel atractiveness, motives, similarity, trustworthiness, expertness, dan origin of the message, studi mengenai kredibilitas sumber selalu memperhatikan beragam variabel tersebut, karena peranan retorika komunikator sangat menentukan jenis perubahan komunikan apakah tujuan komunikasi hanya sekedar mengubah kognitif, afektif, ataupun psikomotorik (what force do the communicators themselves bring to bear on the impact of the message?). Beberapa dimensi dan tipe kredibilitas yaitu : competence (kemampuan komunikator yang diperlihatkan melalui kewenangan, pangkat, jabatan, kepakaran diatas suatu subjek yang sedang dibicarakan), character (yang diperlihatkan oleh moral komunikator), intention (motif atau maksud yang mendorong komunikator mengatakan sesuatu), personality (perasaan kedekatan atau proximity antara komunikan dan komunikator baik secara psikologis, sosiologis, antropologis). Tiga tipe kredibilitas komunikator antara lain : Initial credibility : kredibilitas yang sudah ada dalam diri komunikasi sebelum dia melakukan komunikasi, misalnya pangkat, gelar, jabatan. Derived credibility : kredibilitas komunikator disaat komunikasi itu berlangsung (etos, patos, dan logos). Terminal credibility : perubahan yang dialami audience setelah komunikasi berlangsung. Komunikasi antar personal merupakan dasar dari komunikasi konteks atau komunikasi level lain, maka dasar-dasar peran dan kredibilitas komunikator dalam komunikasi antar personal yang ditunjukkan dalam suatu percakapan dapat dijadikan dasar bagi perlakuan terhadap peranan dan kredibilitas komunikator dalam kontesks komunikasi lainnya.