PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

advertisement
PERENCANAAN DAN
PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN
Dalam sistem keuangan dan administrasi negara modern,
anggaran untuk perencanaan dan pembiayaan
pembangunan mempunyai fungsi dan peran penting, antara
lain :
(1) Sebagai peralatan kebijaksanaan yang multi fungsional,
yang semuanya dimaksudkan untuk mencapai cita-cita dan
berbagai tujuan negara dan bangsa yang bersangkutan.
(2) Merupakan realisasi konkrit dari “politik pembangunan”
yang akan menentukan kua;litas hidup dan kehidupan
bangsa ini sekarang dan masa yang akan datang.
(3) Sebagai alat untuk mencegah keuangan dan kekayaan
negara disalahgunakan untuk tujuan-tujuan yang tidak sah.


Dalam sejarah perkembangan administrasi negara,
suatu sistem perencanaan dan penyusunan
anggaran mempunyai fungsi dan tujuan yang
berbeda-beda, secara kronologis pertumbuhannya
dimulai dengan Sistem Tradisional : Incremental
Budgeting atau Line-item / Object Expenditures
Budget, lalu Performance Budgeting System, diikuti
oleh Program Budgeting Syatem, kemudianPlanning
Programing and Budgeting System (PPBS) dan
terakhir adalah Sistem ZBB (Zero Base Budgeting).
Sistem Tradisional : Incremental
Budgeting atau Line-item / Object Expenditures
Budget






adalah sistem anggaran yang mengacu pada Undang-undang
Perbendaharaan Indonesia(Indische Compabilities Wet / ICW ).
Adapun ciri-ciri pokok dari sistem tradisional adalah :
Berorientasi kepada pertanggung jawaban (accounting).
Berdasarkan objek-objek pengeluaran (object or
expenditureatau input).
Berpangkal kepada satuan-satuan organisasi (Organization units)
Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa “tugas pokok dan
fungsi” suatu badan serta berbagai kegiatan pokok yang sedang
berjalan adalah tetap.
Mengutamakan pembiayaan yang marginal dan berorientasi pada
hal-hal yang bersifat taktis dan berjangka pendek.
Performance Budgeting System





yang kemudian berkembang dengan Sistem Program
Budgeting (Program Budgeting Syatem). Sistem ini memiliki
ciri-ciri antara lain :
Berorientasi kepada penata-laksanaan (management
control).
Memusatkan perhatian pada program dan kegiatan pada
instansi pemerintah dan atas dasar itu dilakukan klasifikasi
anggaran.
Berdasarkan pendayagunaan (efficiency) dari hasil-hasil
pelaksanaan (outputs) dan effisiensi dalam alokasi.
Menekankan keterkaitan antara input dan output, serta
penilaian cost benefit.
Planning Programing and Budgeting
Syatem (PPBS)
diIndonesia dikenal dengan nama Sistem Perencanaan ,
Pembuatan Program Dan Anggaran (SIPPA) merupakan
perkembangan lebih lanjut dari Performace & Program
Budgeting. Adapun ciri-ciri utamanya adalah :
1) Berorientasi kepada perencanaan strategis
2) Tekanan pokoknya tertuju pada tiga hal :
 tujuan
 output yang terukur, dan
 dampak
3) Menekankan pemanfatan cost benefit dan cost
effectiveness, serta berorientasi jangka panjang.
Sistem ZBB (Zero Base Budgeting)
Sistem ini berpangkal pada PPBS dan MBO (Management By Objectives). Sistem ini
mengkaitkan proses perencanaan, penganggaran, dan pengkajian-ulang berbagai
kegiatan program, baik yang lama (sedang berjalan) ataupun yang baru (dimasa
depan). Pada garis besarnya ZBB mempunyai ciri-ciri :
1) Identifikasi yang jelas tentang maksud dan tujuan serta tentang faktor-faktor
organisasi, prosedur, dan faktor-faktor operasional lainnya.
2) Penilaian dan pencocokan berbagai kebutuhan dengan sumber-sumber yang
tersedia untuk membantu proses realokasi yang rasional.
3) Identifikasi yang sistematis dari alternatif-alternatif, pelaksanaan keji-ilang
terhadap berbagai pos pengeluaran atau pembiayaan berbagai program dan
kegiatan.
4) ZBB secara terpadu menggunakan teknik-teknik penentuan tujuan,
analisa incremental, analisa berbagai alternatif dancost-benefit, serta
pengukuran performance.

Download