MAKALAH MUK III PENYUSUNAN ANGGARAN DI UNIT REKAM MEDIS Di Susun Oleh : Kelompok 1 FERNANDITA EKA P. (201711013) FIRLIAN RAMADHANTA P. (201711015) IRZA EKA ARFIANTI (201711019) LUTHFIYA HANUM (201711025) MOCH. HILMI T. (201711027) MOCH. RIDHO K. (201711028) NURWATI (201711031) ROZA FITRIANINGRUM (201711035) VIVI TRIANA DEVI (201711041) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) YAYASAN RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO PRODI D-III REKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2019-2020 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugrahNya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Penyusunan Anggaran”.Tidak lupa kami ucapkan terimakasih atas segala bentuk dukungan data dari berbagai referensi demi kelangsungan penyelesaian makalah ini dengan tepat waktu.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang disusun masih belum atau jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami butuhkan untuk kelanjutan penyempurnaan penyusunan makalah berikutnya. Surabaya, 10 September 2019 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii DAFTAR ISI............................................................................................................................... iii BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................. 4 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................ 4 1.3 Tujuan ................................................................................................................................................ 4 1.3.1 Tujuan Umum.............................................................................................................. 4 1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................................................. 4 1.4 Manfaat perencanaan ....................................................................................................................... 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. 6 2.1 Pengertian Anggaran ....................................................................................................................... 6 2.1.1Pengertian Anggaran .................................................................................................... 6 2.2 Fungsi Anggaran .............................................................................................................................. 6 2.3 Metode Penyusunan Anggaran....................................................................................................... 6 2.4 Jenis Anggaran dalam Pelayanan Kesehatan ............................................................................... 7 2.5 Pendekatan Dalam Penyusunan Anggaran Di Pelayanan Kesehatan Unit Kerja Rekam Medis ................................................................................................................................................. 8 BAB 3 PENUTUP ..................................................................................................................... 13 3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................................... 13 3.2 Saran ................................................................................................................................................ 13 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan organisasinya, baik erencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses perencanaan. Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu: 1. Bagaimana penyusunan anggaran yang ada di pelayanan kesehatan di unit kerja rekam medis? 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Menggambarkan tentang penyusunan anggaran di pelayanan kesehatan unit kerja rekam medis. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Menjelaskan konsep penyusunan anggaran. 2. Menjelaskan tentang penyusunan anggaran di pelayanan kesehatan unit kerja rekam medis. 1.4 Manfaat perencanaan 1. Mengetahui konsep penyusunan anggaran. 2. Mengetahui tentang penyusunan anggaran di pelayanan kesehatan unit kerja rekam medis. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan implementasi dari rencana dari rencana strategi yang telah ditetapkan. Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu. 2.2 Fungsi Anggaran 1 Planning: menggabungkan programming, resource acquisition dan resource allocation. 2 Controlling & Administrating : Anggaran membantu dalam memastikan bahwa sumber daya diperoleh dan dibelanjakan sesuai yang direncakan. 3 Reporting & Evaluating : Anggaran menjadi dasar untuk pelaporan akhir periode dan evaluasi. 2.3 Metode Penyusunan Anggaran 1. Menerbitkan pedoman penyusunan anggaran oleh staf anggaran yang disetujui manajer puasat; 2. Membuat proposal anggaran permulaan oleh masing-masing manajer yang bertanggungjawab; 3. Negosiasi, yaitu mendiskusikan anggaran yang diusulkan; 4. Slack, yaitu perbedaan untuk menurunkan tingkat penjualan atau menaikkan biaya; 5. CEO/ Dewan direktur mereview dan menyetujui Anggaran 6. Revisi anggaran dilakukan baik secara sistematis maupun kondisi khusus. 2.4 Jenis Anggaran dalam Pelayanan Kesehatan Anggaran modal (capital budget); anggaran modal adalah anggaran yang terdaftar dan tergambar dalam rencana penambahan modal/investasi. Anggaran ini berisi daftar proyek investasi yang diajukan selama satu tahun yang akan datang terdiri dari belanja modal gedung, belanja modal peralatan dan mesin (alat dan mesin medis dan non medis, alat pengolah data, kendaraan operasional dan ambulance), belanja modal tanah, belanja modal fisik lainnya (barang-barang mebeleur dan atau perangkat lunak komputer). Anggaran kas (cash budget); merupakan anggaran yang telah tercatat dalam rencana penerimaan dan pengeluaran kas. Kas menurut pengertiannya adalah semua mata uang baik kertas maupun logam serta surat-surat berharga yang dapat digunakan segera untuk melakukan pembayaran setiap saat. Anggaran kas sangat terkait dengan komponen kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan. (a) kas pada aktivitas operasi terdiri dari kas masuk dan kas keluar pada setiap aktivitas operasional sebuah entitas, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga. Kas masuk berasal dari pemberian jasa pelayanan kesehatan, pendapatan operasional non kesehatan dan subsidi negara (untuk rumah sakit pemerintah), sedangkan kas keluar berasal dari belanja operasional sehari-hari tanpa biaya penyusutan. (b) kas pada aktivitas investasi terdiri dari kas masuk dan kas keluar pada setiap aktivitas investasi sebuah entitas. Kas masuk berasal dari penjualan investasi jangka panjang dan penjualan aktiva lainnya. Kas keluar berasal dari belanja pembangunan gedung atau pembelian alat-alat investasi jangka panjang, misalnya pembelian ct scan atau mobil ambulance. (c) kas pada aktivitas pembiayaan terdiri dari kas masuk dan kas keluar. Aktivitas pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Pengeluaran pembiayaan adalah aktivitas pengeluaran kas saat ini yang hasilnya akan diterima di masa yang akan datang. Penerimaan pembiayaan adalah penerimaan saat ini yang mengandung konsekuensi kewajiban mengambalikan dana tersebut di masa yang akan datang. Contoh kas masuk dari aktivitas penerimaan pembiayaan; penerimaan pinjaman dan obligasi, contoh kas keluar dari aktivitas pengeluaran pembiayaan; penyertaan modal. (3) anggaran pelaksanaan (operating budget) adalah anggaran yang telah tergambar dalam perencanaan aktivitas pelaksanaan yang meliputi: (a) penerimaan (revenue) (b) pengeluaran (expenditure). (c) pengukuran hasil 2.5 Pendekatan Dalam Penyusunan Anggaran Di Pelayanan Kesehatan Unit Kerja Rekam Medis Ada beberapa pendekatan dalam penyusunan anggaran pemerintah yang kesemuanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut ini beberapa contoh pendekatan sistem penyusunan anggaran yang dimaksud, yaitu : 1. Line Item Budgeting Tujuan utamanya adalah melakukan kontrol keuangan. Ada dua ciri utama dalam pendekatan ini, yaitu : a) penyusunan anggaran berdasarkan pos-pos belanja; b) penggunaan konsep incremental (kenaikan bertahap). Dalam praktiknya, sangat memungkinkan praktik menghabiskan uang (disbursement) demi pencapaian penyerapan anggaran, sebagai salah satu indikator penting mengukur keberhasilan organisasi publik. Konsep disbursement inilah yang terjadi dalam pemerintahan kita, yaitu dalam pelaksanaan APBN/APBD selama ini. Dimana keberhasilan diukur dari tingkat capaian penyerapan anggaran. Metode ini sangat sering digunakan di Rumah Sakit, karena mudah menyusunnya, namun sangat rentan terjadinya KKN. Kelemahan konsep incremental adalah menetapkan rencana anggaran dengan cara menaikkan jumlah tertentu pada jumlah anggaran tahun lalu atau yang sedang berjalan. Akan tetapi, analisis mendalam tentang tingkat keberhasilan program tidak dilakukan, akibatnya tidak tersedia informasi yang rasional tentang alokasi anggaran tahun depan. Pendekatan line item budgeting menitikberatkan pada upaya input (jumlah SDM, jumlah pasien, alat medis-keperawatan yang digunakan). Rencana anggaran tahun yang akan datang dibuat dengan menaikkan secara incremental dalam kisaran 5-10 persen bahkan lebih dari 10 persen, yang membuka jalan terjadinya praktik KKN. Tabel 1. Contoh anggaran pendapatan RS dengan line item Budgeting per unit kerja Unit Kerja 2013 (Rp) 2014 (Rp) Naik / Turun (%) Rawat Jalan 200.000.000 210.000.000 5 IGD 500.000.000 550.000.000 10 Farmasi 800.000.000 880.000.000 10 Laboratorium 600.000.000 660.000.000 10 Sumber : Jurnal Sistem Anggaran Rumah Sakit yang Berorientasi Kinerja 2. Planning, Programming, Budgeting System (PPBS) dan Zero Based Budgeting (ZBB) Kelemahan pada penganggaran line item Budgeting berusaha di rasionalisasikan oleh PPBS dengan menjabarkan rencana-rencana jangka panjang ke dalam program-program, sub program serta berbagai proyek. Pemilihan berbagai alternatif program, sub program serta proyek dilakukan melalui cost and benefit analysis, dimana dalam praktiknya sistem ini terlalu rasional dan mahal, sehingga sangat sulit untuk dilaksanakan. Konsep PPBS merupakan suatu konsep yang sangat luas, dimana dalam penyusunan anggaran bukan merupakan bagian proses yang terpisah dan berdiri sendiri melainkan sebuah bagian integral dari dari proses perencanaan, serta perumusan program kegiatan organisasi publik. Sedangkan zero based budgeting lebih berorientasi pada rasionalisasi proses pembuatan anggaran karena dalam ZBB muncul decision package yang menghasilkan berbagai paket alternatif anggaran dengan tujuan organisasi publik lebih responsible terhadap kebutuhan pelanggan. Dalam praktiknya terlihat jelas bahwa lebih rinci, dimulai dari program dijabarkan ke sub program, lalu sub program dirinci lagi berdasarkan jenis layanan dan jenis kegiatan, sehingga memerlukan waktu yang cukup panjang dan terlihat lebih menyulitkan tetapi keakuratan dan sifat keadilan lebih baik (lihat tabel 2) Tabel 2. Contoh anggaran pendapatan program Kesehatan Ibu dengan zero based budgeting Sub Program Program K.I.A Jenis Layanan Jenis Kegiatan Satuan (Rp) Rencana Capaian (Thn) Sub Total (Rp) 1.000.000 1.000 Pasien 200.000 10.000 Pasien 2.000.000.000 Persalinan Persalinan normal Rawat Jalan Pemeriksaan hamil Emergency Persalinan dg operasi 5.000.000 1.000 Pasien 5.000.000.000 Promosi Home care 150.000 200 Pasien 30.000.000 1.000.000.000 Sumber : Jurnal Sistem Anggaran Rumah Sakit yang Berorientasi Kinerja 3. Performance Budgeting (Penganggaran Berbasis Kinerja) Konsep ini muncul sudah puluhan tahun yang lalu, dan populer pada tahun 1990-an. Dimana karakteristik utamanya adalah reformasi anggaran yang keberadaannya dianggap mendukung reformasi birokrasi / reformasi administrasi publik. Konsep ini merupakan sistimatika penganggaran yang produk akhirnya menitikberatkan pada output organisasi yang berhubungan erat dengan visi, misi dan rencana strategis organisasi. Selalu ada keterkaitan yang kuat antara biaya dan output (bahkan menjadi dokumen wajib antara biaya dan output dalam berkas penyusunan anggaran). Ada beberapa keuntungan jika Rumah Sakit menerapkan penganggaran berbasis kinerja. Salah satunya adalah apa yang dikemukan oleh Osborn dan Gaebler (1993), what gets measured gets done; Dimana manajemen Rumah Sakit dalam pelaksanaan pelayanan publik harus terlebih dahulu menetapkan ukuran-ukuran kinerja pada setiap unit pelayanan fungsional sehingga akan berdampak pada seluruh karyawan yang menyikapinya dengan tindakan positif untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan diawal tahun anggaran. Performance budgeting mengalokasikan sumber daya pada program, bukan pada unit organisasi. Konsekuensi yang harus ditanggung organisasi publik (dalam hal ini RS) adalah sistimatika penganggaran tidak memiliki lagi pengategorian anggaran ke dalam anggaran rutin. Karena orientasinya output, maka isu utamanya adalah pencapaian keberhasilan organisasi yang menyangkut performance management yang lebih luas. Untuk memberikan pemahaman tentang konsep performance budgeting, tabel 3 di bawah ini menggambarkan salah satu program dalam meningkatkan pendapatan Rumah Sakit. Tabel 3. Contoh anggaran pendapatan dengan performance budgeting Program Indikator Kinerja Outpu t Rencana capaian Vol Satuan (Rp) Maksimal Sectio 5% dari 700 caesaria Bumil pasien 7.000.000 High Risk Sumber : Jurnal Sistem Anggaran Rumah Sakit yang Berorientasi Kinerja 2% dari Bumil High Risk 300 pasien Rencana (Rp utan) Realisasi (Rp utan) 2.100 4.900 Sistem performance budgeting bukanlah tanpa kendala. Kendala utamanya adalah pada penetapan output measurement. Penetapan indikator ini amatlah sulit, tetapi bukan mustahil untuk dilaksanakan. Tingkat kesulitannya terjadi di awal penetapan indikator output-nya, tetapi jika sudah ada, kualitas keuangan RS akan menjadi lebih baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pelayanan publik, sesuai dengan konsep good governance yang dimensinya selalu menekankan prinsip transparansi, akuntabilitas, empati, serta partisipasi. 2.6 Anggaran Dipengaruhi 1.) Sistem Politik 2.) Teori Ekonomi 3.) Pendekatan Manajemen 4.) Akuntansi 5.) Administrasi Publik 2.7 Karakteristik Anggaran 1.) Keseragaman 2.) Keseluruhan transaksi keteraturan penyerahan rancangan anggaran per tahunnya 3.) Akurasi perkiraan pendapatan dan pengeluaran yang didasari persetujuan/ konsensus 4.) Terpublikasi BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Penyusunan anggaran di rumah sakit terdapat beberapa jenis yaitu Line Item Budgeting, Planning, Programming, Budgeting System (PPBS) dan Zero Based Budgeting (ZBB), Performance Budgeting (Penganggaran Berbasis Kinerja). Planning yaitu menggabungkan programming, resource acquisition dan resource allocation, Controlling & Administrating yaitu Anggaran yang membantu dalam memastikan bahwa sumber daya diperoleh dan dibelanjakan sesuai yang direncakan, dan Reporting & Evaluating : Anggaran menjadi dasar untuk pelaporan akhir periode dan evaluasi. Anggaran dipengaruhi oleh sistem politik, teori ekonomi, pendekatan manajemen, akuntansi, dan administrasi publik. Karakteristik anggaran yaitu keseragaman, keseluruhan transaksi keteraturan penyerahan rancangan anggaran per tahunnya, akurasi perkiraan pendapatan dan pengeluaran yang didasari persetujuan/ konsensuster, dan publikasi. 3.2 Saran 1. Sebaiknya menentukan lebih dulu perencanaan anggaran yang akan digunakan. 2. Adanya pengontrolan berkesinambungan dalam penyusunan anggaran di rumah sakit. \ DAFTAR PUSTAKA Hidaryani, W. (2018). Konsep Penganggaran Kesehatan. Retrieved from wahyuhidaryani.blogspot.com: http://wahyuhidaryani.blogspot.com/2018/01/konseppenganggaran-kesehatan.html Sulistiadi, W. (2008). Sistem Anggaran Rumah Sakit yang Berorientasi Kinerja untuk Meningkatkan Kualitas Keuangan Publik. KESMAS : Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 2 No. 5, 234-240. Wahyudi, K. (2013). Sistem Penganggaran. Retrieved from kangaanwahyudi.blogspot.com: http://kangaanwahyudi.blogspot.com/2013/12/sistem-penganggaran-blud_12.html