MATERI YADNYA Yadnya sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu dari kata “yaj” yang memiliki arti memuja kemudian dari kata “yaj” tersebut berubah menjadi kata “yajna” yang memiliki arti korban suci . Panca sendiri memiliki makna lima . Jadi panca yadnya adalah lima korban suci yang di tunjukan kehadapan sang pencipta atau yang biasa kita kenal di dalam hindu yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa . Dalam melaksanakan yadnya kita juga harus mengetahui apa saja syarat-syarat dari yadnya . Adapun syarat dari yadnya sebagai berikut : 1 . Kita melaksanakan yadnya berdasarkan tulus iklas dengan kesucian hati tidak boleh dengan terpaksa . 2 . Kita melaksanakan yadnya berdasarkan dengan cinta kasih yang di wujudkan dengan rasa bhakti yang tulus , cinta kepada sesame manusia , cinta kepada binatang maupun tumbuhtumbuhan , beserta cinta terhadap lingkungan sekitar kita . 3 . Kita melaksanakan yadnya berdasarkan kemampuan kita bila sedikit ekonomi yang kita miliki , jangan terlalu mewah supaya tidak merasa beban dalam menjalankan yadnya . 4 . Kita melaksanakan yadnya berdasarkan kewajiban kita karena kita sudah diberkati hidup . Panca yadnya atau sering di sebut dengan Panca Maha Yadnya memiliki bagian-bagiannya . Bagian panca yadnya tersebut terdiri dari 5 bagian yang akan di jelaskan beserta dengan contohcontohnya . 1 . DEWA YADNYA Dewa yadnya adalah suatu bentuk persembahan atau korban suci dengan tulus iklas yang di tujukan kepada sang pencipta (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) beserta dengan manifestasinya dalam bentuk TRI MURTI . Dewa Brahma sebagai pencipta alam semesta , Dewa Wisnu sebagai pemelihara isi dari alam semesta , dan Dewa Siwa sendiri sebagai pelebur atau praline dari alam semesta . Adapun ketentuan-ketentuan yang di ketahui dalam melaksanakan Dewa Yadnya : a . Tempat pelaksana dewa yadnya di tempat yang bersih dan memiliki suasana suci seperti pura . b . Memiliki sanggah surya sebagai pengganti padmasana c . Menghaturkan sesajen dengan bahan utama terdiri dari api , air bersih , buah dan bunga . Adapun tata cara melaksanakan Dewa Yadnya : a. Pelinggih Ida Sang Hyang Widhi Wasa diberi upacara penyucian . b . Memohon dengan pujaan semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa datang dan bersthana (tinggal) di pelinggih tersebut dipakai puja upeti . c . Menghantarkan upacara penyucian dengan diantar oleh puja sthihi . d . Sembahyang yang diakhiri dengan metirta e . Upacara penutup disebut “nyimpen” dengan memakai puja praline Contoh-contoh pelaksanaan Dewa Yadnya dalam kehidupan : 1 . Melaksanakan puja Tri Sandhya setiap hari . 2 . Melaksanakan persembahyangan pada hari purnama dan tilem . 3 . Melaksanakan persembahyangan pada hari raya di pura seperti piodalan , hari saraswati , siwaratri , galungan dan kuningan . 4 . Selalu berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan 5. Menjaga kesucian tempat suci / pura 6. Mempelajari dan mempraktekan ajaran agama dalam kehidpan sehari-hari 2 . PITRA YADNYA Pitra Yadnya adalah suatu bentuk persembahan atau korban suci yang di tujukan kepada roh-roh para leluhur dan bhatara-bhatara karena mereka lah yang membuat kita ada di dunia hingga kita dewasa . Pitra yadnya ini bertujuan menyucikan roh-roh para leluhur agar mendapatkan tempat yang layak di kahyangan . Contoh-contoh pelaksanaan Pitra Yadnya 1. Menghormati orang tua 2. Menuruti nasehat orang tua 3. Merawat orang tua ketika orang tua kita sedang sakit 4. Melaksanakan upacara pengabenan bagi orang tua atau leluhur kita yang telah meninggal . 3. RSI YADNYA Rsi Yadnya adalah suatu bentuk persembahan karya suci yang di tujukan kepada para rsi , orang suci , pinandita , pandita , sulinggih , guru , dan orang suci yang berhubungan dengan agama hindu .Rsi adalah orang-orang yang bijaksana dan berjiwa suci . Sulinggih maupun guru juga termasuk orang suci karena beliau orang bijaksana yang memberikan arahan kepada siswa-siswi nya . Contoh-contoh pelaksanaan Rsi Yadnya 1. Menghormati guru dan perintah yang diberikannya . 2. Menjaga kesehatan dan kesejahteraan orang suci . 3. Membangun tempat-tempat pemujaan untuk orang suci 4. Memberi sesari atau punia kepada orang suci 4. MANUSA YADNYA Manusa Yadnya adalah suatu upacara suci yang bertujuan untuk memelihara hidup , mencapai kesempurnaan dalam kehidupan dan kesejahteraan manusia selama hidupnya . Contoh-contoh pelaksanaan Manusa Yadnya 1. Upakara/upacara bayi selama didalam kandungan (Garbha Wadana / pagedong-gedongan ) 2. Upakara/upacara bayi yang baru lahir kedunia 3. Upakara/upacara bayi kepus puser 4. Upakara/upacara bayi berumur 42 hari (Tutug Kambuhan) 5. Upakara/upacara bayi berumur 105 hari (nyambutin) atau biasanya di sebut telu bulan karena lama nya hari itu 3 bulanan wuku bali 6. Upakara/upacara oton (otonan) yang biasanya di rayakan setiap 6 bulan sekali di dalam kalender wuku bali . 7. Upakara/upacara potong gigi (Mepandas , metatah , mesangih) 8. Upakara/upacara perkawinan (Pawiwahan) 5. BHUTA YADNYA Bhuta yadnya adalah suatu upakara/upacara suci yang ditujukan kepada bhuta kala atau makluk bawah . Bhuta kala adalah kekuatan yang ada di alam yang bersifat negative yang perlu dilebur agar kembali kesifat positif agar tidak mengganggu kedamaian hidup umat manusia yang berada di bumi dalam menjalankan aktifitasnya . Contoh-contoh pelaksanaan Bhuta Yadnya 1. 2. 3. 4. Upacara Mecaru (Membersihkan area baik itu pura maupun natah di rumah) Ngaturang segehan untuk menetralkan sifat-sifat negative yang berada di bumi Upacara panca wali krama (10 tahun sekali) di laksanakan di pura agung besakih Upacara eka dasa rudra (100 tahun sekali) dilaksanakan di pura agung besakih