Nama : Anastasya Donda V NIM : 185090100111029 Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan Mangongkal Holi Mangokal Holi adalah sebuah tradisi upacara adat yang diselenggarakan untuk menggali makam orang yang sudah lama meninggal untuk diambil tulang-belulangnya dan dipindahkan ke tempat yang baru. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Mangokal Holi adalah tradisi upacara adat kematian yang membutuhkan biaya yang sangat banyak. Hal ini karena Tradisi Mangokal Holi harus dilakukan sesuai dengan adat Batak. Marga yang menggelar Mangokal Holi harus menjamu seluruh keluarga besar dan tetangga kampung yang ada. Bahkan dalam pelaksanaan upacara ini biasanya dihidangkan daging kerbau. Dalam upacara ini juga harus disediakan kain ulos sebagai harapan agar berkah selalu mengiringi keturunan orang yang meninggal tersebut. Gambar 1. Proses upacara Mangongkal Holi Dalam prosesi Upacara Mangongkal Holi, jasad para leluhur yang terkubur di dalam bangunan makam akan dikeluarkan. Ini memerlukan persetujuan dari orang-orang yang dituakan dalam keluarga. Setelah mendapatkan persetujuan, barulah jasad yang sudah berbentuk tulang-belulang itu dibawa pulang ke rumah untuk dibersihkan, tentu dengan prosesi ritual adat. Setelah itu akan dibawa atau dimasukkan ke tempat makam yang baru. Tradisi Mangokal Holi juga merupakan simbol dari tingginya martabat dari sebuah keluarga di Batak. Mangokal Holi dipercaya akan mengangkat martabat sebuah marga dengan menghormati orang tua dan para leluhur. Semakin indah dan mahal sebuah makam atau tugu, maka semakin jelas dan bergengsi status marga pemilik tugu tersebut. Tradisi Mangongkal Holi masih terus dilaksanakan sampai saat ini. Tradisi ini tidak pernah dilupakan saat satu keluarga memutuskan untuk memindahkan tulang belulang leluhur mereka. Terlebih di Tanah Batak yang adat istiadatnya masih kental, tradisi ini pasti dilakukan sebagai bentuk ucapan syukur dan menghargai leluhur yang sudah lama tiada. Namun, tradisi ini kurang terlaksana di luar tanah Batak atau di tempat perantauan. Kalaupun upacara ini dilaksanakan di perantauan, biasanya tradisi tersebut tidak selengkap jika dilaksanakan di tanah Batak. Ada beberapa bagian acara yang mungkin dilewat agar tidak menghabiskan waktu dan biaya terlalu banyak. Upacara Mangongkal Holi perlu terus diajarkan ke generasi muda terutama masyarakat suku Batak yang merantau. Oleh karena di perantauan tidak terlalu kental dengan adat istiadat, dikhawatirkan upacara Mangongkal Holi tidak terjaga kelestariannya. Harapannya para generasi muda juga mau belajar terkait upacara Mangongkal Holi agar tradisi ini terjaga dan terus dilaksanakan saat diperlukan. Contohnya, mengikuti kegiatan upacara dengan menyimak dengan seksama, bisa juga dengan membaca buku atau artikel terkait upacara ini. Menurut saya, cara paling mudah yaitu dengan melihatnya secara langsung dan ikut berpartisipasi dalam upacara tersebut.