Uploaded by eno

PRAKTIKUM VIROLOGI 7 (1)

advertisement
PENUNTUN PRAKTIKUM VIROLOGI
PRAKTIKUM
VII
A. Uji Haemaglutinasi Inhibisi (HI test) untuk identifikasi virus ND metode Alpha
Haemaglutinasi inhibisi (HI) merupakan uji yang dapat digunakan untuk
identifikasi virus-virus yang dapat mengaglutinasi darah. HI merupakan uji
penghambatan aglutinasi sehingga pada uji HI tidak terjadi aglutinasi sel darah merah
oleh virus karena adanya penghambatan aglutinasi oleh antibodi anti virus yang ada
dalam serum. Pada uji ini virus diikat oleh antibodi yang homolog sehingga tidak dapat
melekat pada reseptor dari membran sel darah merah, dengan demikian aglutinasi sel
darah merah tidak terjadi.
Uji HI mempunyai 2 fungsi, yaitu pertama sebagai sarana untuk mengidentifikasi
jenis antigen tertentu dengan mereaksikannya terhadap antibodi homolog yang telah
diketahui.
Kedua untuk mengetahui jenis antibodi dan titernya, dengan cara
mereaksikan serum yang ingin diketahui jenis antibodinya dengan antigen standar
yang telah diketahui.
Uji HI dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu metode alpha (α)
dan beta (β).
Metode alpha sering digunakan untuk menguji jenis antigen. Pada metode α,
antigen yang diuji diencerkan secara seri, dan antibodi standarnya (antibodi yang telah
diketahui jenis dan titernya) dalam jumlah tetap. Kelebihan metode ini kita dapat
langsung mengidentifikasi antigen tanpa melakukan uji HA terlebih dahulu.
Namun
demikian pada uji ini diperlukan antibodi dalam jumlah banyak dan titer yang cukup
tinggi untuk digunakan sebagai standar.
Metode beta dapat digunakan untuk menguji/identifikasi antibodi dan menghitung
titer antibodinya dan menguji jenis antigen,
Namun bila kita akan melakukan uji
antigen dengan metode ini maka harus melakukan uji HA terlebih dahulu untuk
membuat virus standarnya.
Pada metode β yang diencerkan adalah antibodinya
(serum) sedangkan virusnya dalam jumlah tetap.
Uji HI dapat dilakukan secara makro atau mikro titrasi tergantung volume reagenreagen yang digunakan.
Pada uji HI mikro titrasi hanya menggunakan masing-
masing reagen sebanyak 0,025 ml atau 0,050 ml.
menggunakan reagen masing-masing volumenya 0,5 ml.
Pada uji HI makrotitrasi
Uji HI Makrotitrasi untuk identifikasi Virus (metode Alpha)
Bahan dan alat:
a.
Virus (hasil panen cairan alantois yang telah dipooling dan dibuat dalam
satuan 50 HAU/ml)
b.
Serum kebal ND (antibodi standar)
c.
Suspensi sel darah merah ayam 1%
d.
NaCl fisiologis (0,85%)
e.
Tabung-tabung reaksi
f.
Pipet 1 ml dan 5 ml
g.
Rak tabung reaksi
Cara Kerja:
A. Uji HI makro titrasi
1.
Tempatkan tabung reaksi sebanyak 6 buah pada rak tabung. Beri tanda
urutan nomor 1-6 pada tabung tersebut. Dengan menggunakan pipet 5 ml,
masukkan 0,8 ml NaCl fisiologis pada tabung pertama dan 0,5 ml pada tabung
ke-2 sampai 5, lalu sebanyak 1 ml dimasukan pada tabung ke 6.
2.
Dengan pipet 1 ml ambil 0,2 ml cairan alantois yang akan diuji dan masukkan
ke dalam tabung pertama.
3.
Lakukan pencampuran suspensi virus dengan NaCl pada tabung pertama
dengan cara menghisap dan meniup cairan tersebut. Lakukan cara ini paling
tidak lima kali (jangan sampai berbuih).
4.
Ambil 0,5 ml dari tabung pertama kemudian pindahkan ke tabung 2 dan
lakukan pencampuran seperti langkah no. 3. Selanjutnya pindahkan 0,5 ml
dari tabung 2 ke tabung 3 dan lakukan pencampuran, begitu seterusnya
sampai tabung 5. Dari tabung 5 diambil 0,5 ml dan dibuang, yakni bersama
pipet ditempatkan ke wadah dekontaminasi.
5.
Tambahkan 0,5 ml serum standar pada tabung 2 sampai tabung ke 6
menggunakan pipet 1 ml yang baru. Tabung ke-1 digunakan sebagai kontrol
negatif uji (terjadi aglutinasi) sedangkan tabung ke-6 sebagai kontrol positif uji
(terjadi pengendapan RBC/tear drop).
6.
Tambahkan 0,5 ml NaCl fisiologis pada tabung ke-1 untuk menyamakan
volume menjadi 1 ml.
Adakan pengocokan dengan menggoyang-goyangkan
rak, lalu diinkubasikan pada suhu ruang selama 30 menit.
7.
Selanjutnya suspensi sel darah merah 1 % ditambahkan ke dalam seluruh
tabung menggunakan pipet 5 ml yang sebelumnya sudah digunakan untuk
NaCl.
8.
Kocok tabung dengan menggoyang-goyangkan rak, lalu diinkubasi pada suhu
ruang selama kurang lebih 30 menit. Kemudian baca hasilnya.
Tabel 1. Diagram uji HI makro titrasi.
Reagen (ml)
Tabung
1
2
3
4
5
6
NaCl fis.
0,8
0,5
0,5
0,5
0,5
1
Cairan
0,2
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
alantois
dibuang
50 HAU/ml
Serum
-
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
-
-
-
-
-
standar ND
NaCl fis.
Kocok dan diamkan selama 30 menit suhu ruang
RBC 1%
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
Kocok dan diamkan selama 30 menit suhu ruang
Hasil
K(-)
?
?
?
Keterangan: + = tidak ada aglutinasi
?
K(+)
-=
ada aglutinasi
Pembacaan hasil uji dapat dilakukan apabila eritrosit pada tabung kontrol positif uji
(tabung 6) telah mengendap ke dasar tabung (tidak terjadi aglutinasi). Hasil dikatakan
positif bila tidak terjadi aglutinasi yang komplit dari sel darah merah yakni tampak
adanya pengendapan/bentuk tear drop dengan cara memiringkan rak yang berisi
tabung.
B. Uji Haemaglutinasi Inhibisi (HI test) untuk identifikasi antibodi dan perhitungan
titer dengan metode Beta
Praktikum metode beta telah dipelajari melalui video pembelajaran prosedur
uji HI untuk identifikasi antibodi AI dari OIE.
C. Perhitungan rata-rata titer antibodi dengan Geometric Mean Titer (GMT)
Titer antibodi yang diperoleh dari uji HI metode beta kemudian dihitung rataannya
pada suatu populasi dan dinyatakan dalam Geometric Mean Titer (GMT) dengan
rumus :
GMT = rataan log 10 titer = (log10 t l)(S1) + (log10 t2)(S2) + ... + (log10tn)(Sn)
N
Keterangan:
N = jumlah contoh serum yang diamati
t = tinggi titer antibodi pada pengenceran tertinggi
S = jumlah contoh serum yang bertiter t
n = titer antibodi pada sampel ke-n
Contoh soal: Pada sebuah peternakan ayam telah dilakukan vaksinasi ND. Untuk
menguji keberhasilan vaksinasi dilakukan pengujian titer antibodi dengan mengambil
sampel serum 2 minggu setelah vaksinasi dari sebuah flok sebanyak 10 sampel. Hasil
uji HI metode beta diperoleh titer antibodi terhadap ND sebagai berikut:
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Titer
10
20
10
40
80
5
5
0
40
10
Ditanyakan :-
berapakah rataan titer antibodi terhadap ND?
Berdasarkan rataan tersebut apakah vaksinasi ND yang telah
dilakukan berhasil menginduksi kekebalan protektif di kandang
tersebut?
Jawab :
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Titer
8
16
8
32
64
4
4
0
32
8
Log
3
4
3
5
6
2
2
0
5
3
10
titer
GMT = rataan 2 log titer = (log2 t l)(S1) + (log2 t2)(S2) + ... + (log2tn)(Sn)
N
=
(0 x 1) + (2 x 2) + (3 x 3) + (4 x 1) + (5 x 2) + (6 x 1)
10
=
33/10
=
3,3
Berdasarkan rataan titer antibodi (GMT) sebanyak 3,3 maka vaksinasi yang telah
dilakukan tidak berhasil menginduksi kekebalan karena titer antibodi kelompok
tersebut dibawah titer minimal dikatakan kebal yaitu 4 log2 (GMT 16)
Nama
: ……………………………………………………………………..
NPM
: ……………………………………………………………………..
TUGAS PRAKTIKUM VII
1. Hitunglah rataan titer antibodi GMT avian influenza dari sebuah peternakan ayam
dengan populasi 20. Apakah vaksinasi AI yang telah dilakukan dapat dikatakan
berhasil menginduksi antibodi protektif pada peternakan tersebut, bila minimal
antibodi protektif adalah 4 log2 (GMT 16)?
No.
Titer
No.
Titer
1
32
11
4
2
128
12
8
3
64
13
64
4
128
14
32
5
512
15
128
6
16
16
0
7
64
17
512
8
0
18
128
9
32
19
8
10
32
20
8
Download