A. Kode Etik Menggunakan HP Sudah tidak dipungkiri, kalau memiliki ponsel sangatlah mudah caranya. Tapi, bagaimana dengan penggunaannya? Memang, dengan kecanggihan yang ditawarkan, ponsel juga terlihat sangat mudah digunakan. Tapi, apakah “etika” penggunaannya sudah benar? Walaupun, penggunaan ponsel lebih mengarah kepada privasi, tetapi janganlah sampai privasi tersebut mengganggu hak-hak yang juga dimiliki oleh orang lain. Di bawah ini terdapat beberapa etika yang seharusnya dipenuhi oleh para pengguna ponsel yaitu : 1. Jangan Berbicara Terlalu Keras Ponsel sudah memiliki sensor pengeras suara yang baik, jadi tidak perlu berbicara sampai suara anda terdengar semua orang di sebuah halte bus, dalam lift, atau tempat umum lainnya. 2. Topik Pembicaraan Seperlunya Saja Ok, semua orang tidak butuh mengetahui kalau binatang peliharaan anda sudah bisa melompatlompat atau bahkan pacarmu sedang berselingkuh dengan temanmu… 3. Jangan Secara Kasar Memotong Pembicaraan Senangkah anda jika tiba-tiba diacuhkan karena lawan bicara anda tiba-tiba mengangkat ponselnya dan berpacaran di depan anda? 4. Matikan Ponsel Atau Aturlah Ponsel Dalam Keadaan Getar/ Mode Silent (Sunyi) Ketika Di Dalam Bioskop Bayangkan, anda sedang menonton Batman dan tiba-tiba nada dering lagu Britney Spears berbunyi dengan kerasnya? Hmmm…silakan jawab sendiri. Atau lebih buruk lagi, ada yang bergosip ria ketika anda menonton film horor. 5. Jangan Ber-SMS Sambil Mengemudi Apakah mengganggu orang? Hmm…sepertinya tidak. Tapi, apakah “bisa” mengganggu orang? Sangat mungkin. Anda bisa saja dalam sekejap, menciptakan sebuah kecelakaan besar hanya karena ingin mengetik “ok” pada ponsel anda. 6. Jangan Ber-SMS Sambil Berbicara Bayangkan anda sedang bercurhat ria, dan lawan bicara anda justru asik ber-SMS… 7. Jangan Ber-SMS Untuk Hal Kecil Sangat boros sekedar hanya untuk mengatakan “hai” kepada teman anda. 8. Jangan Menggunakan Nada Dering Yang Keras Dan Mengganggu Percayalah…kami sangat benci dan bosan dengan nada dering dangdut milikmu !!! 9. Lokasi Penggunaan Ponsel Jangan menerima telepon di tempat yang tidak selayaknya. Contoh : perpustakaan, antrian makan, di dalam busway, dan lain-lain. B. Kode Etik Menggunakan E-mail E-mail dapat digunakan untuk memberikan info singkat yang jelas, untuk meminta petunjuk dari atasan ataupun memberikan perintah tugas sederhana kepada staf lain. Jangan gunakan e-mail untuk informasi yang kompleks ataupun masalah yang membutuhkan pemecahan dari beberapa orang. Dalam hal ini e-mail bukanlah alat terbaik dalam proses pengambilan keputusan yang cepat. Beberapa petunjuk singkat kiat-kiat ber "e-mail" yang baik : 1. Jangan gunakan e-mail untuk hal-hal yang bersifat sangat pribadi atau subyektif karena kemungkinan kesalah pahaman dapat sangat terjadi. 2. Jangan gunakan e-mail bila hal ini akan mengurangi kesempatan anda bertatap muka dengan seseorang. E-mail tidak akan pernah dapat menggantikan manfaat yang lebih besar dari komunikasi tatap muka. 3. E-mail dapat digunakan sebagai salah satu variasi dalam memberikan motivasi kerja ke rekan lain berupa pujian, ucapan terima kasih dsb. 4. Sebelum mengirimkan suatu pesan e-mail, pertimbangkanlah apakah pesan tersebut layak/ pantas diterima si penerima. Isi e-mail tertentu dapat membuat si penerima salah paham dan menimbulkan rasa marah. Bila anda menerima e-mail seperti itu, segeralah jawab kepada si pengirim untuk tidak mengirimkannya e-mail sejenis itu lagi. 5. Abaikan segala jenis e-mail yang bersifat "surat berantai" atau HOAX (ancaman yang tidak benar mengenai virus komputer). Hal ini hanya akan membuang waktu dan menurunkan produktifitas kerja anda. 6. Segeralah jawab e-mail yang membutuhkan jawaban anda. Bila anda belum mempunyai jawabannya, kirimkanlah pesan bahwa anda akan menjawabnya pada waktu atau tanggal tertentu. 7. Sediakan waktu khusus (misalnya setiap pagi, saing dan sore @ 1/2 jam) untuk memeriksa e-mail anda agar produktifitas kerja anda terjaga. 8. Sesuaikan bahasa e-mail anda dengan kepada siapa saja e-mail itu anda tujukan. Ingatlah bahwa dengan e-mail anda dapat berkomunikasi langsung dengan berbagai pihak/ posisi dalam suatu perusahaan. 9. Hati-hatilah, e-mail dapat menjadi alat penyebar virus yang cepat bila terlampir programprogram komputer yang tidak ter"scan" dengan baik. C. Kode Etik Menggunakan Chat Secara umum, hal yang paling mendasar saat melakukan komunikasi dengan seseorang melalui chatting dan posting di forum/ social network, yang harus kita jaga adalah : 1. Sopan, siapapun partner kita, usahakan jangan menggunakan kata-kata yang kasar dan sejenisnya, serta kata-kata berbau porno. 2. Jujur, sampaikan dengan sesungguhnya apa yang harus disampaikan tetapi hindari menyampaikan sesuatu yang bersifat pribadi. 3. SARA, hal ini sangat sensitif yang mudah sekali memicu konflik dan anda harus yakin bahwa ini tidak akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak. 4. Jangan memaksakan kehendak, apapun alasannya jika partner kita tidak menanggapi apa yang kita sampaikan, kita tetap harus menghormatinya dan tidak boleh memaksanya untuk menjawab. 5. Jangan menggunakan huruf kapital (besar), hal ini bisa berarti teriakan, marah, atau sejenisnya sehingga membuat lawan kita tersinggung atau marah. 6. Jangan suka mengganggu dan iseng, ketika chatting dan melihat status partner sedang online, belum tentu dia mempunyai waktu yang cukup untuk chatting, barang kali dia memiliki pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, untuk itu jangan melakukan "Buzz" secara terus menerus. 7. Aktifkan status offline, hal ini sebagai alternatif jika kita tidak ingin diganggu ketika sedang melakukan pekerjaan atau konsentrasi dengan chatter lainnya. 8. Jangan pernah memberikan no telepon atau personal information. 9. Kritik dan saran yang bersifat pribadi sebaiknya melalui personal message, hindari memberikan kritik atau saran yang bisa dibaca oleh orang lain karena ini akan merendahkan lawan bicara kita dan sebaiknya bersifat konstruktif bukan destruktif. 10. Hindari personal attack, saat melakukan debat sengit sebaiknya jangan menjadikan kelemahan pribadi seseorang sebagai senjata untuk melawan argumentasinya, sebab ini akan menunjukkan semakin dangkal pengetahuan anda, meskipun lawan debat adalah orang yang paling anda benci. Gunakan data/ fakta sebagai bahan diskusi, bukan kepribadian seseorang. D. Kode Etik Menggunakan Radio Komunikasi Sebagian dari kita pasti sudah mengenal radio komunikasi yang lebih dikenal dengan nama Walkie Talkie, atau mungkin dengan nama Handy Talkie (HT). Tetapi apakah kita juga tahu kode etik menggunakan radio komunikasi tersebut? Berikut beberapa kode etik penggunaan radio komunikasi tersebut : a. Komunikasi Point to Point 1. Memantau dahulu/ memonitor pada frekuensi/ kanal yang diinginkan. 2. Wajib menyebutkan 10 - 28 (callsign) dan 10 – 20 (posisi/ tempat) memancar. 3. Menyebutkan 10 - 28 dan biasakan mengucapkan kata ganti pada akhir pembicaraan. 4. Memberikan kesempatan/ prioritas kepada penyampai berita - berita yang penting. 5. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 6. Mengatur jalur/ kanal apabila muncul pertama kali di kanal/ frekuensi. 7. Apabila jalur/ kanal sibuk sementara butuh komunikasi agak panjang dengan seseorang, sebaiknya bergeser (tidak memonopoli kanal/ frekuensi). 8. Menggunakan Kode Ten (kode 10) untuk efisiensi komunikasi. 9. Membiasakan menulis di Log Book, dicatat dengan siapa berkomunikasi dan kapan/ tanggal dan waktu komunikasi dilakukan. 10. Menggunakan nama panggilan Juliet Zulu, No Daerah dan Suffiknya, contoh JZ12AR. 11. Dilarang menjadi net pengendali apabila sedang dalam stasiun bergerak. b. Komunikasi melalui Repeater/ pancar ulang 1. Memonitor dahulu selama 3 - 5 menit. 2. Memperhatikan siapa yang sedang berkomunikasi. 3. Memperhatikan apa yang sedang dikomunikasikan (penting/ tidak). 4. Masuk pada spasi atau interval (tidak perlu menggunakan kata break atau contact), dengan menyebutkan Callsign (10 - 28) dan apabila ingin berkomunikasi/ memanggil seseorang, langsung memanggil dengan menyebut 10 - 28 orang yang dipanggil (contoh : JZ12AR memanggil JZ12DM, maka pada jeda spasi JZ12AR langsung masuk dengan mengatakan : JZ12DM, JZ12AR 10 - 25). 5. Tidak perlu tergesa-gesa, komunikasikan dengan kata - kata yang jelas dan mudah dimengerti/ dipahami. 6. Berkomunikasi seperti pada kanal/ frekuensi kerja biasa. 7. Apabila ada hal yang bersifat darurat/ emergency silahkan gunakan interupsi pada spasi/ interval. 8. Jangan memonopoli frekuensi dengan berkomunikasi hanya dengan satu orang, dan selalu memberikan kesempatan kepada orang lain yang mau menggunakan pancar ulang. 9. Membiasakan mengucapkan kata ganti pada akhir pembicaraan. 10. Memberikan kesempatan kepada pengguna di lapangan/ stasiun bergerak yg menggunakan perangkat dengan kemampuan terbatas. 11. Mengutamakan/ memberikan kesempatan pada pembawa berita yg bersifat emergency/ darurat. 12. Tidak dianjurkan berkomunikasi melalui repeater dengan menggunakan peralatan penguat mikrofon seperti : Echo, ALC, dsb karena audio justru akan menjadi melebar dan tidak nyaman bagi orang lain yg mendengarkan. c. Penggunaan kata Interupsi 1. Apabila mau memotong/ menyela pembicaraan disebabkan ada sesuatu informasi yang penting, gunakan pada saat jeda komunikasi atau spasi, kemudian masuk dengan menyebutkan identitas diri, Contoh : JZ12AR interupsi … dan yang sedang berkomunikasi sebaiknya mempersilahkan yg menginterupsi menggunakan frekuensi. 2. Setelah selesai kepentingannya sebaiknya dikembalikan pada pengguna sebelumnya dengan mengucapkan : Terima Kasih. 3. Kata Break atau Contact sebaiknya tidak dipakai, baik untuk keperluan menyela pembicaraan maupun apabila hanya ingin bergabung di dalam pembicaraan/ komunikasi. 4. Apabila tidak ada sesuatu yang penting dan hanya ingin bergabung maka pada saat jeda/ spasi cukup menyebutkan identitas diri, Contoh : JZ12AR masuk/ bergabung atau cukup dengan menyebut JZ12AR saja. 5. Apabila mengetahui ada yang mau bergabung, pengguna sebelumnya sebaiknya juga merespon, Contoh : Terdengar JZ12AR, mohon bersabar satu dua kesempatan. Penggunaan Stasiun KRAP 1. Stasiun KRAP hanya boleh digunakan untuk komunikasi radio dalam negeri. 2. Stasiun KRAP dapat digunakan untuk kegiatan : a. Hubungan persahabatan dan persaudaraan antar sesama anggota. b. Pembinaan, penyuluhan dan kegiatan RAPI. c. Bantuan komunikasi dalam rangka kegiatan kepramukaan, olah raga, sosial kemasyarakatan dan kegiatan kemanusiaan lain. d. Penyampaian berita marabahaya, bencana alam, dan pencarian dan pertolongan (SAR). 3. Kegiatan KRAP di luar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam point (1) yang kegiatannya berskala nasional harus mendapat persetujuan Direktorat Jenderal sedang kegiatan yang berskala daerah harus mendapat persetujuan Kepala Dinas Propinsi. 4. Dalam kegiatan KRAP wajib menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. 5. Stasiun KRAP dilarang digunakan untuk : a. Memancarkan berita yang bersifat politik, SARA, dan atau pembicaraan lainnya dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban. b. Memancarkan pemberitaan/ berita yang bersifat komersial. c. Memancarkan berita sandi kecuali kode-10 (ten-code). d. Berkomunikasi dengan stasiun KRAP yang tidak memiliki izin atau stasiun radio lain selain stasiun KRAP. e. Disambungkan dengan jaringan telekomunikasi lain milik penyelenggara telekomunikasi. f. Memancarkan berita merabahaya atau berita lain yang tidak benar. g. Memancarkan informasi yang tidak sesuai peruntukannya sebagai sarana komunikasi radio antara lain memancarkan musik - musik, menyanyi, pidato, dongeng, pembicaraan asusila. 6. Stasiun KRAP atau perangkat KRAP dilarang digunakan sebagai sarana komunikasi untuk kepentingan dinas instansi pemerintah/ swasta. 7. Stasiun KRAP dilarang digunakan di atas kapal laut atau di pesawat udara. 8. Stasiun KRAP dengan seizin pemiliknya dapat digunakan oleh pemegang IKRAP lainnya dengan mematuhi ketentuan - ketentuan yang berlaku. 9. Stasiun KRAP meskipun dengan sepengetahuan pemiliknya tidak diizinkan untuk digunakan oleh seseorang yang tidak memiliki IKRAP. 10. Stasiun KRAP harus dapat dikenali dari nama panggilan yang setiap kali dipancarkan dengan menyebut nama panggilan (10-28) pada permulaan dan akhir komunikasi radio yang diselenggarakan, dilaksanakan paling sedikit setiap 3 (tiga) menit sekali. E. Kode Etik Menggunakan Sosial Media Berikut ini adalah beberapa hal penting etika dalam menggunakan jejaring sosial. 1. Etika Dalam Berkomunikasi. Dalam melakukan komunikasi antar sesama pada situs jejaring sosial, biasanya kita melupakan etika dalam berkomunikasi. Sangat banyak kita temukan kata-kata kasar yang muncul dalam percakapan antar sesama di jejaring sosial, baik itu secara sengaja ataupun tidak sengaja. Sebaiknya dalam 2. 3. 4. 5. melakukan komunikasi kita menggunakan kata-kata yang layak dan sopan pada akun-akun jejaring sosial yang kita miliki. Pergunakan bahasa yang tepat dengan siapa kita berinteraksi. Hindari Penyebaran SARA, Pornografi dan Aksi Kekerasan. Ada baiknya anda tidak menyebarkan informasi yang berhubungan dengan SARA (Suku, Agama dan Ras) dan pornografi di jejaring sosial. Sebarkanlah hal-hal yang berguna yang tidak menyebabkan konflik antar sesama pada situs jejaring tersebut. Hindari mengupload fhoto – fhoto kekerasan seperti Fhoto korban kekerasan, korban kecelakaan lalu lintas maupun fhoto kekerasan lainnya. Jangan menambah kesedihan para keluarga korban dengan meng-upload fhoto – fhoto kekerasan. Jangan ajarkan generasi muda tentang hal – hal kekerasan melalui fhoto – fhoto kekerasan yang diupload pada jejaring media sosial. Kroscek Kebenaran Berita Berita yang menjelekkan orang lain sangat sering kita jumpai di jejaring sosial. Hal tersebut kadang bertujuan untuk menjatuhkan nama pesaing dengan berita-berita yang direkayasa. Oleh karena itu pengguna jejaring sosial dituntut untuk cerdas dalam menangkap sebuah informasi, bila ingin ikut menyebarkan informasi tersebut, ada baiknya kita melakukan kroscek akan kebenaran informasi terlebih dahulu. Menghargai Hasil Karya Orang Lain Saat menyebarkan informasi baik itu berupa tulisan, foto atau video milik orang lain, ada baiknya kita mencantumkan sumber informasi sebagai bentuk penghargaan untuk hasil karya seseorang. tidak serta merta mengcopy paste tanpa memberikan sumber informasi tersebut. Jangan Terlalu Mengumbar Informasi Pribadi Anda Dalam menggunakan jejaring sosial ada baiknya kita sebagai pengguna harus bijak dalam menginformasikan privasi / kehidupan pribadi. Jangan terlalu mengumbar hal-hal pribadi di jejaring sosial, apalagi sesuatu yang sensitif dan sangat pribadi. Semisal mengenenai keuangan, hubungan percintaan, tentang kehidupan keluarga, tentang kejengkelan dengan seseorang, nomor telepon alamat rumah atau keberadaan anda. Hal ini dapat mengganggu kontak lain dalam daftar anda dan bisa menjadi informasi bagi mereka yang ingin berniat jahat kepada kita.