3 TM – Budaya Perusahaan dan Tanggung Jawab Sosial

advertisement
 Budaya Perusahaan dan
Tanggung Jawab Sosial
 Komunikasi dan Budaya Organisasi
Elistia, SE, MM
1
Definisi Budaya Organisasi
(Corporate Culture)
 Asal muasal budaya organisasi bersumber dari pendirinya karena
pendiri dari organisasi tersebut memiliki pengaruh besar akan budaya
awal organsiasi yang baik, lalu melakukan indokrinasi dan
mensosialisasikan cara pikir dan berperilaku kepada karyawan.
 Pendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong anggota
untuk mengidentifikasi diri, dan jika organisasi mengalami kemajuan
maka organisasi akan mencapai kesuksesan, visi misi, jadi pendiri akan
dilihat sebagai faktor penentu utama keberhasilan.
 Budaya organisasi adalah sebuah karakteristik yang dijunjung tinggi
oleh organisasi dan menjadi panutan organisasi sebagai pembeda
antara satu organisasi dengan organisasi yang lain.
Elistia, SE, MM
2
Definisi Budaya Organisasi
(Corporate Culture)
 Budaya organisasi juga diartikan sebagai nilai-nilai dan
norma perilaku yang diterima dan dipahami secara
bersama oleh anggota organisasi sebagai dasar dalam
aturan perilaku yang terdapat dalam organisasi tersebut.
 Budaya organisasi disebut juga etos bisnis, yaitu suatu
kebiasaan atau budaya moral menyangkut kegiatan bisnis
yang dianut dalam perusahaan dari generasi ke generasi.
 Inti dari etos bisnis adalah pembudayaan akan nilai, moral,
atau prinsip moral yang dianggap sebagai inti kekuatan diri
perusahaan (Keraf, 1998).
Elistia, SE, MM
3
Perwujudan Budaya Organisasi
(Corporate Culture)
 Budaya organisasi muncul sebagai cerminan dari visi, misi,
strategi,
filosofi,
dan
pengalaman
yang
dimiliki
organisasi/perusahaan dalam pengimplimentasiannya.
1. Manajer
puncak
mengembangkan
dan
mengimplementasikan suatu visi, misi, filosofi, dan
strategi bisnis
2. Perilaku organisasi melakukan manifestasi dari visi,
misi, filosofi, dan strategi bisnis
3. Hasil yang dicapai memenuhi, bahkan melampaui target
4. Budaya organisasi yang melekat dan tertanam pada
setiap perilaku karyawan dan jiwa organisasi
Elistia, SE, MM
4
Hasil Penelitian tentang Budaya Organisasi
 Penelitian di salah satu Bank Syariah terbesar di Indonesia
menunjukkan bahwa harmonisasi antara idealisme usaha
dan nilai – nilai Islam merupakan salah satau keunggulan
organisasi sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia
(Hastono, 2009)
 Penelitian
di industri kayu mengungkapkan bahwa
perilaku seseorang akan berpengaruh terhadap kinerjanya,
dan budaya organiasi berpengaruh terhadap kinerja,
motivasi dan kepuasan kerja (Koesmono, 2005)
 Dengan demikian, budaya organisasi merupakan salah satu
faktor penentu kesukesan organisasi/perusahaan.
Elistia, SE, MM
5
Peran Budaya Organisasi / Corporate Culture
1.
2.
3.
4.
5.
Menentukan etika kerja
Memberi arah
pengembangan bisnis
Meningkatkan
produktivitas kerja
Mengembangkan
kualitas barang dan jasa
Memotivasi pekerja
mencapai prestasi
tinggi
Elistia, SE, MM
6
Proses Penting Pembentukan Budaya Organisasi
Peran penting Pendiri (Founder)
2. Budaya Kuat / Dominan
1.
1. Peran penting Pendiri (Founder)
 Pendiri harus menjadi a man of vision, one whose
horizon is not this year, next year, but rather 5, 10, 20, 100
years in the future
 Pendiri menjadikan pengalaman menjadi rentetan nilai
untuk tetap terus membangun kinerja yang baik
Elistia, SE, MM
7
Proses Penting Pembentukan Budaya Organisasi
 Pendiri mengkomunikasi kepada seluruh karyawan dengan
cara teach by example melalui perilaku, dan tindakannya
 Pendiri menjadi embodiment of values and beliefs terhadap
para anggotanya
Contoh para pendiri dan pemimpin perusahaan :
 https://id.techinasia.com/kisah-sukses-founder-startupindonesia
 http://manajemen.bisnis.com/read/20150616/238/444085/bisnis
-indonesia-awards-2015-ini-daftar-30-ceo-terbaik-di-Indonesia#
Elistia, SE, MM
8
Proses Penting Pembentukan Budaya Organisasi
Budaya Kuat / Dominan
2.



Budaya yang kuat (strong culture) adalah budaya organisasi
ideal yang berdampak besar pada perilaku dan kinerja
karyawan.
“A strong culture is characterized by the organization’s
values being intensely held, clearly ordered, and widely
shared” (Ndraha, 1997).
Budaya organisasi yang kuat adalah budaya yang dipegang
semakin intensif, mendasar dan kukuh, semakin luas
dianut, disosialisasikan dan diwariskan, dan akhirnya
berpengaruh kuat terhadap lingkungan dan perilaku
manusia.
Elistia, SE, MM
9
Elistia, SE, MM
10
Contoh-Contoh Budaya Organisasi
1.
Kerapian Administrasi
 Budaya organisasi dalam hal keraian administrasi, merupakan
yang harus dihidupkan dalam organisasi, baik itu suratmenyurat, keuangan, pendapatan karyawan, barang
masuk/keluar, dan sebagianya yang membantu dalam kinerja
organisasi.
2. Pembagian Wewenang yang Jelas
 Hal
ini merupakan kunci yang dapat
keberhasilkan akan kinerja dalam perusahaan.
pembagian wewenang kinerja mungkin para
karyawan dalam perusahaan tersebut akan
mana yang dijalankan dan mana yang tidak.
Elistia, SE, MM
menentukan
Tanpa adanya
anggota atau
kebingungan
11
Contoh-Contoh Budaya Organisasi
3.
Kedisiplinan
 Kedisiplinan merupakan budaya organisasi yang melekat
dimana pun berada. Dimana disiplin merupakan karakter
dari orang-orang sukses yang dapat menghargai waktu.
4.
Inovasi
 Budaya organisasi biasanya akan mendorong anggota team
untuk melahirkan suatu ide-ide kreatif dan inovasi baru
untuk tujuan organisasi yaitu kemajuan organisasi.
Elistia, SE, MM
12
Budaya Organisasi dalam Proses Bisnis
Elistia, SE, MM
13
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibilty)
 The World Business Council for Sustainable Development
(WBCSD) mendefinisikan CSR atau tanggung jawab sosial
perusahaan sebagai komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi
untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan
kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga
peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat lebih luas.
 “The commitment of business to contribute to sustainable
economic development working with employees and their
representatives the local community and society at large to
improve quality of life, in ways that are both good for business
and good for development”
Elistia, SE, MM
14
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibilty)
 CSR Forum: “CSR mean open and transparent business practices
that are based on ethical values and respect for employees,
communities and environment”
 Jakarta Consulting Group mengemukakan bahwa tanggung
jawab sosial diarahkan ke dalam (internal) dan keluar (eksternal)
perusahaan. Internal diarahkan kepada pemegang saham dalam
bentuk profitabilitas dan pertumbuhan, dan juga karyawan
dalam bentuk kompensasi yang adil serta memberikan peluang
pengembangan karir karyawan. Eksternal berkaitan dengan
peran perusahaan dalam pembayaran pajak, dan penyediaan
lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan, dan
kompensasi masyarakat, serta memelihara lingkungan
Elistia, SE, MM
15
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibilty)
 CSR
merupakan kewajiban perusahaan yang harus
dipenuhi sebagai bentuk komitmen dunia usaha untuk
menjalankan aktivitas bisnis berdasarkan nilai etis dengan
tujuan memberikan perhatian dan kontribusi secara
imbang baik kepada pihak internal perusahaan maupun
kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lain yang
lebih luas agar terwujud proses pembangunan yang
berkelanjutan dan memiliki kepedulian terhadap
lingkungan.
Elistia, SE, MM
16
3 Sifat Dalam CSR
Peran yang sifatnya sukarela (voluntary), dimana
perusahaan membantu mengatasi masalah sosial dan
lingkungan
2. Sebagai institusi profit, perusahaan menyisihkan
sebagian keuntungannya untuk pemberdayaan sosia dan
perbaikan kerusakan lingkungan akibat eksplorasi dan
eksploitasi
3. CSR perusahaan sebagai bentuk kewajiban (obligation)
perusahaan untuk peduli terhadap dan mengentaskan
krisis kemanusiaan dan lingkungan yang terus meningkat
1.
Elistia, SE, MM
17
Elistia, SE, MM
18
Peraturan Perundangan-undangan CSR
 UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 74 tentang Perseroan Terbatas
menyatakan :
1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan;
2. Kewajiban tersebut diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang
pelaksanaanya dilakukan dengan memerhatikan kepatutan dan
kewajaran;
3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang
dimaksud ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang terkait;
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan
lingkungan diatur dalam peraturan pemerintah.
Elistia, SE, MM
19
Standarisasi CSR
 ISO (International Organization for Standardization)
melahirkan ISO 26000, yaitu Guidence Standard on Social
Responsibility, yang isinya antara lain :
 Mengembangkan suatu konsensus terhadap pengertian
tanggung jawab sosial dan isunya
 Menyediakan pedoman tentang penterjemahan prinsip –
prinsip menjadi kegiatan – kegiatan yang efektif
 Memilah praktik – praktik terbaik yang sudah berkembang
dan disebarluaskan untuk kebaikan komunitas atau
masyarakat internasional.
Elistia, SE, MM
20
Corporate Positioning on CSR
 3 hal yang
menjadi fokus
perusahaan,
yaitu profit,
lingkungan,
dan masyarakat
Elistia, SE, MM
21
Manfaat CSR bagi Perusahaan
1.
Mengurangi resiko dan tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas
yang diterima perusahaan, melainkan akan mendongkrak citra
perusahaan dan reputasi perusaahaan jangka panjang
2.
Sebagai pelindung jika terjadi krisis, misalnya pemberitaan negatif
tidak langsung berdampak buruk
3.
Keterlibatan dan kebanggaan karyawan yang berdampak
meningkatkan kesejahteraan karyawan, kinerja, produktivitas, dan
loyalitas kerja demi kemajuan perusahaan
4.
Terjalinnya hubungan yang harmonis dengan stakeholders
5.
Meningkatnya penjualan, karena konsumen akan lebih menyukaiu
produk – produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang menjalankan
CSR nya dengan baik dan konsisten
6.
Insentif perlakuan khusus dalam pajak
Elistia, SE, MM
22
Stakeholders
Stakeholders Internal
1. Pemegang saham
2. Manajemen dan Top Executive
3. Karyawan
4. Keluarga Karyawan
Elistia, SE, MM
Stakeholders External
1. Konsumen
2. Penyalur
3. Pemasok
4. Bank
5. Pemerintah
6. Pesaing
7. Komunitas
8. Pers
23
Elistia, SE, MM
24
Elistia, SE, MM
25
Elistia, SE, MM
26
Elistia, SE, MM
27
Download